Antibiotik dapat berinteraksi dengan makanan yang dikonsumsi dan mengurangi penyerapan atau efektivitas antibiotik. Interaksi ini dapat dihindari dengan meminum antibiotik pada waktu perut kosong, menghindari makanan yang mengandung serat, kalsium, vitamin C, atau zat besi, serta menghindari minuman yang mengandung kafein.
2. Pengertian Antibiotik
• Menurut Ganiswara et al. (1995) dan Kennedy et al.
(1998), antibiotik adalah zat yang dihasilkan oleh suatu
mikroba terutama fungi, baik secara alami maupun
buatan (sintetik) yang dapat menghambat atau
membasmi mikroba jenis lain.
• Saat ini beberapa jenis antibiotika merupakan senyawa
sintetis ( tidak dihasilkan dari mikroorganisme) tetapi
juga dapat membunuh atau menghambat pertumbuhan
bakteri. Secara teknis, zat yang dpat membunuh bakteri
baik berupa senyawa sintetis, atau alami disebut dengan
zat anti mikroba, akan tetapi banyak orang menyebutnya
dengan antibiotika.
3. Mekanisme Kerja
Antibiotik
Antibiotik menghambat mikroba melalui
mekanisme yang berbeda yaitu :
•Menganggu metabolisme sel mikroba
•Menghambat sintesis dinding sel mikroba
•Mengganggu permeabilitas membran sel
mikroba
•Menghambat sintesis protein sel mikroba
•Menghambat sintesis atau merusak asam
nukleat sel mikroba.
4. Sifat Antibiotik
Berdasarkan daya kerjanya, antibiotik dapat bersifat:
•Bakterisida :
Antibiotika yang bakterisid secara aktif membasmi kuman.
Ex: penisilin, sefalosporin, aminoglikosida (dosis besar),
kotrimoksazol , polipeptida, rifampisin, isoniazid dll.
•Bakteriostatik :
Antibiotika bakteriostatik bekerja dengan mencegah atau
menghambat pertumbuhan kuman, tidak membunuhnya,
sehingga pembasmian kuman sangat tergantung pada daya
tahan tubuh. Ex: sulfonamida, tetrasiklin, kloramfenikol,
eritromisin, trimetropim, linkomisin, makrolida, klindamisin,
asam paraaminosalisilat, dll.
5. Spektrum Kerja Antibiotik
• Spektrum luas (aktivitas luas) :
Antibiotik yang bersifat aktif bekerja terhadap
banyak jenis mikroba yaitu bakteri gram positif
dan gram negative. Contoh antibiotik dalam
kelompok ini adalah sulfonamid, ampisilin,
sefalosforin, kloramfenikol, tetrasiklin, dan
rifampisin.
• Spektrum sempit (aktivitas sempit) :
Antibiotik yang bersifat aktif bekerja hanya
terhadap beberapa jenis mikroba saja, bakteri
gram positif atau gram negative saja. Contohnya
6. Penggolongan Antibiotik
berdasarkan penyakit:
Golongan Penisilin
•Dihasilkan oleh fungi Penicillinum chrysognum.
•Penisilin merupakan antibiotik yang paling efektif dan
kurang toksik. Aktif terutama pada bakteri gram positif (+)
dan beberapa bakteri gram negatif (-). Obat golongan ini
digunakan untuk mengatasi infeksi yang disebabkan
bakteri atau jamur, mengobati infeksi pada saluran napas
bagian atas (hidung dan tenggorokan) seperti sakit
tenggorokan, untuk infeksi telinga, bronchitis kronik, dan
pneumonia. Aman bagi wanita hamil & menyusui. Contoh
obat yang termasuk dalam golongan ini antara lain :
Ampisilin, Amoksisilin dan Kloksasilin
7. Golongan Sefalosporin
•Dihasilkan oleh jamur Cephalosporium
acremonium.
•Obat golongan ini termasuk obat dengan
spektrum kerja luas meliputi bakteri gram positif
dan negatif. Obat golongan ini digunakan untuk
mengobati infeksi saluran pencernaan bagian atas
(hidung dan tenggorokan) seperti sakit
tenggorokan, pneumonia, infeksi telinga, kulit,
jaringan lunak, dan tulang. Contoh obat yang
termasuk dalam golongan ini antara lain : Sefradin,
Sefaklor, Sefadroksil, Sefaleksin
8. Golongan Lincosamides
•Dihasilkan oleh Streptomyces lincolnensis dan
bersifat bakteriostatis.
•Obat golongan ini termasuk obat dengan
spektrum kerja sempit, terutama terhadap bakteri
gram positif dan dan dalam kondisi anaerob.
Digunakan untuk mengobati infeksi berbahaya
pada pasien yang alergi terhadap penisilin atau
pada kasus yang tidak sesuai diobati dengan
penisilin. Contoh obatnya yaitu Clindamycin dan
Linkomycin.
9. Golongan Tetracycline
•Diperoleh dari Streptomyces aureofaciens dan Streptomyces
rimosus.
•Khasiatnya bersifat bakteriostatik, pada pemberian iv dapat
dicapai kadar plasma yang bersifat bakterisida lemah.
Mekanisme kerjanya mengganggu sintesis protein kuman.
•Obat golongan ini aktif terhadap banyak bakteri gram positif
dan gram negative kecuali terhadap Pseudomonas dan
Proteus. Digunakan untuk mengobati infeksi jenis yang sama
seperti yang diobati penisilin dan juga untuk infeksi lainnya
seperti kolera, demam berbintik Rocky Mountain, konjungtivitis
mata, dan amubiasis intestinal. Dokter ahli kulit
menggunakannya pula untuk mengobati beberapa jenis
jerawat. Contoh obatnya yaitu : Tetrasiklin, Klortetrasiklin,
Oksitetrasiklin, Doksisiklin, dan Minosiklin
10. Golongan aminoglikosida
•Dihasilkan oleh fungi Streptomyces dan
micromonospora. Mekanisme kerjanya bakterisida,
berpenetrasi pada dinding bakteri dan mengikatkan
diri pada ribosom dalam sel.
•Obat golongan ini digunakan untuk bakteri gram
negatif. Contoh obatnya termasuk streptomisin,
neomisin, kanamisin dan gentamisin.
11. Golongan Kloramfenikol
Bersifat bakteriostatik terhadap Enterobacter dan S.
aureus bekerja dengan menghambat sintesis polipeptida
kuman. Bersifat bakterisida terhadap S. pneumoniae, N.
meningitidis & H. influenza. Obat golongan ini digunakan
untuk mengobati infeksi yang berbahaya yang tidak
efektif bila diobati dengan antibiotik yang kurang efektif.
Penggunaannya secara oral, sejak tahun 1970-an
dilarang di negara barat karena menyebabkan anemia
aplastis. Sehingga hanya dianjurkan pada infeksi tifus
(salmonella typhi) dan meningitis (khusus akibat H.
influenzae). Juga digunakan sebagai salep 3%,
tetes/salep mata 0,25-1%. Contoh obatnya adalah
Kloramfenikol, Turunannya yaitu tiamfenikol.
12. Golongan Makrolida
•Bersifat bakteriostatik. Mekanisme kerjanya
yaitu pengikatan reversibel pada ribosom
kuman, sehingga mengganggu sintesis protein.
Penggunaannya merupakan pilihan pertama
pada infeksi paru-paru.
•Digunakan untuk mengobati infeksi saluran
nafas bagian atas seperti infeksi tenggorokan
dan infeksi telinga, infeksi saluran nafas bagian
bawah seperti pneumonia, untuk infeksi kulit
dan jaringan lunak. Sering pula digunakan untuk
pasien yang alergi terhadap penisilin. Contoh
obatnya yaitu : eritromisin, klaritromisin,
roxitromisin, azitromisin, diritromisin serta
spiramisin.
13. Golongan Kuinolon
Berkhasiat bakterisid pada fase pertumbuhan
kuman, dgn menghambat enzim DNA gyrase
bakteri sehingga menghambat sintesa DNA.
Digunakan untuk mengobati sinusitis akut, infeksi
saluran pernafasan bagian bawah serta
pneumonia nosokomial, infeksi kulit dan jaringan
kulit, infeksi tulang sendi, serta efektif untuk
demam tifoid. Contoh obatnya yaitu :
Siproflokasin, Levofloksasin, Ofloksasin dan
Trovafloksasin
14. Interaksi Antibiotik dengan Makanan
Golongan
Contoh Obat
Interaksi dengan makanan
Cara Penanggulangan
Obat
Penisilin
Amoksilin
1. Makanan berserat
1.
Hindari minum obat dengan
menyebabkan penurunan
makanan yang mengandung
absorpsi dari amoksilin
serat
2. Mengurangi volume cairan
2. Minum dengan air putih lebih
perut
3. Makanan yang mengandung
banyak
3. Hindari makanan yang
vitamin C dapat menyebabkan
mengandung vitamin C.
inaktivasi penisilin
Ampisilin
1. Makanan dapat mengganggu 1.
Dianjurkan diminum saat perut
Kloksasilin
penyerapan obat
kosong (1 jam sebelum makan
atau 2 jam setelah makan)
2. Mengurangi volume cairan
perut
2. Minum dengan air putih lebih
banyak
15. Kuinolon
Siproflokasin
1.
Makanan
dapat 1.
Levofloksasin
mengganggu
Ofloksasin
Dianjurkan diminum saat perut
penyerapan obat
Trovafloksasin
2.
kosong (sebelum makan)
Makanan
yang 2.
mengandung
kalsium
Hindari
makanan
yang
kalsium
seperti
mengandung
seperti
susu,
yogurt,
susu,
vitamin
atau
mineral
mineral yang mengandung zat
yang mengandung zat
besi
yogurt,
vitamin
atau
besi
akan menurunkan
kadar obat dalam tubuh
3. Golongan obat ini
meningkatkan
kafein
jika
akan
kadar 3. Hindari makanan atau minuman
diminum
bersama makanan atau
minuman
mengandung
yang
kafein
sehingga menyebabkan
rasa
gelisah
dan
excitability
(rasa
gembira
yang
berlebihan)
yang mengandung kafein
16. Cephalosp Sefaklor
orin
1.
Makanan
dapat 1.
Dianjurkan diminum saat perut
Sefadroksil
mengganggu
kosong (1 jam sebelum makan
Sefiksime
penyerapan obat
atau 2 jam setelah makan)
Secara
Hindari makanan dairy product
Sefrozil
2.
farmakokinetik 2.
Sefaleksin
dairy
product
Sefnidir
menurunkan efektivitas
seperti
susu,
keju,
coklat,
yoghurt, dll
obat
Makrolida
Azitromisin,
Makanan
dapat Dianjurkan
Klaritromisin,
mengganggu
saat
perut
penyerapan kosong (1 jam sebelum makan atau
obat
Eritromisin
diminum
2 jam setelah makan)
Minum bersama jus buah Hindari minum obat bersama jus
atau
anggur
menurunkan
obat
akan buah atau anggur
efektivitas
17. Tetrasiklin Doksisilin
Makanan dapat
Dianjurkan diminum saat perut
mengganggu penyerapan kosong (1 jam sebelum makan
obat
Tetrasiklin,
atau 2 jam setelah makan)
1. Makanan dapat
1. Dianjurkan
diminum
mengganggu
perut
penyerapan obat
sebelum makan atau 2 jam
2. Makanan yang
kosong
(1
saat
jam
setelah makan)
mengandung kalsium 2. Hindari
makanan
yang
seperti susu, yogurt,
mengandung
vitamin atau mineral
seperti susu, yogurt, vitamin
yang mengandung zat
atau
besi akan berinteraksi
mengandung
membentuk kelat
maupun suplemennya
yang tidak dapat
diabsorbsi.
kalsium
makanan
zat
yang
besi
18. Lincosa
Clindamysin 1. Makanan
mide
Linkomycin
menurunkan
dapat 1. Dianjurkan diminum saat
kadar
perut kosong
plasma
2. Makanan
product
dairy 2.
akan
Hindari
makanan
atau
minuman dairy product
menurunkan
efektivitas obat
3. Siklamat juga dapat 3.
menurunkan
absorpsi
linkomisin
Hindari
minuman
dari
makanan
atau
yang
mengandung siklamat
19. Aminoglik
Streptomisin
Makanan
osida
Neomisin
mengganggu
perut kosong (1 jam sebelum
Kanamisin
penyerapan obat
makan atau 2 jam setelah
Gentamisin
dapat Dianjurkan
diminum
saat
makan)
Kloramfeni Kloramfenikol
Makanan
dapat Dianjurkan
kol
mengganggu
perut kosong (1 jam sebelum
penyerapan obat
makan atau 2 jam setelah
makan)
diminum
saat