Dokumen tersebut membahas mengenai ancaman ekonomi dan strategi penyelesaiannya. Ancaman ekonomi dibagi menjadi internal seperti inflasi dan pengangguran, serta eksternal seperti daya saing rendah. Untuk mengatasinya, perlu diterapkan sistem ekonomi kerakyatan dengan meningkatkan produksi domestik, memprioritaskan pertanian, dan tidak bergantung pada lembaga internasional.
1 of 7
Downloaded 228 times
More Related Content
Ancaman terhadap integrasi nasional di bidang ekonomi
1. ANCAMAN DI BIDANG EKONOMI DAN
STRATEGI PENYELESAIANNYA
Oleh : Kelompok 3
XI 2 MIA
3. PENGERTIAN ANCAMAN
Ancaman adalah setiap usaha dan kegiatan, baik dari
dalam maupun luar negeri yang dinilai membahayakan
kedaulatan negara, keutuhan wilayah negara, dan keselamatan
segenap bangsa.
4. ANCAMAN DI BIDANG EKONOMI
Ekonomi merupakan salah satu penentu posisi tawar setiap
negara dalam pergaulan internasional. Kondisi ekonomi sangat
menentukan dalam pertahanan negara. Ancaman ekonomi terbagi
menjadi 2, yaitu :
1. Ancaman Internal
Ancaman Internal dapat berupa inflassi, penangguran,
infrastruktur yang tidak memadai, dan sistem ekonomi yang tidak
jelas
2. Ancaman Eksternal
Ancaman eksternal dapat berbentuk kinerja ekonomi yang
buruk, daya saing rendah, ketidak siapan menghadapi globalisasi
dan tingkat ketergantungan terhadap pihak asing.
5. STRATEGI MENGATASI ANCAMAN DI
BIDANG EKONOMI
Sistem ekonomi kerakyatan merupakan senjata ampuh untuk
melumpuhkan ancaman di bidang ekonomi dan memperkuat
kemandirian bangsa kita dalam semua hal. Untuk mewujudkan hal
tersebut, perlu kiranya segera diwujudkan hal-hal di bawah ini:
1) Sistem ekonomi dikembangkan untuk memperkuat produksi
domestik untuk pasar dalam negeri, sehingga memperkuat
perekonomian rakyat.
2) Pertanian dijadikan prioritas utama, karena mayoritas penduduk
Indonesia bermatapencaharian sebagai petani. Industri-industri
haruslah menggunakan bahan baku dari dalam negeri, sehingga
tidak tergantung impor dari luar negeri.
6. 3) Diadakan perekonomian yang berorientasi pada
kesejahteraan rakyat. Artinya segala sesuatu yang
menguasai hajat hidup orang banyak, haruslah bersifat
murah dan terjangkau.
4) Tidak bergantung pada badan-badan multilateral seperti
pada IMF, Bank Dunia dan WTO.
5) Mempererat kerjasama dengan sesama negara
berkembang untuk bersama-sama mengahadapi
kepentingan negara-negara maju.