際際滷

際際滷Share a Scribd company logo
Introduction to
Structural Equation Modeling
Bodhiya Wijaya Mulya, S.Sos., M.M.
Brief Profile
Expertise Area:
 Research methodology
 Private Sector Development
 Social entrepreneurship
 Social statistics
 Sociology of religion
Contact info:
For consultation or detailed training
Contact to: bodhiyawijaya@gmail.com
息 Bodhiya Wijaya Mulya
Apa itu SEM?
 Structural Equation Modeling (SEM) adalah teknik
statistik yang dipergunakan untuk menjelaskan
hubungan antar multiple variabel
 SEM bisa dikatakan sebagai gabungan dari analisis
regresi dan analisis faktor yang dilakukan
bersamaan
息 Bodhiya Wijaya Mulya
Perkembangan SEM
 SEM mulai dikembangkan pada dekade 1950an
oleh ahli statistik untuk menjelaskan fenomena
kompleks di dunia ekonomi dan genetika.
 Kurang berkembang selama dekade 1960-1970an
karena dianggap terlampau sulit
 Di tahun 1994, hanya terdapat 150 jurnal yang
menggunakan SEM
 Di tahun 2000, jumlah penelitian dengan tools SEM
meningkat hingga 300 jurnal
 Saat ini, SEM menjadi teknik statistik multivariat yang
paling dominan dipergunakan
息 Bodhiya Wijaya Mulya
Terminologi SEM
 Variabel Laten/Konstruk
 Variabel Manifes/Indikator
 Variabel Eksogen
 Variabel Endogen
 Variabel Mediator
 Variabel Moderator
息 Bodhiya Wijaya Mulya
Terminologi SEM
 Measurement Model
 Structural Model
 Measurement Error
 Structural Error
息 Bodhiya Wijaya Mulya
Karakteristik SEM
 Estimation of Multiple Interrelated Dependece
Relationship
 Incorporating Latent Variables
 Defining Model to Explain Entire Set of Relationship
息 Bodhiya Wijaya Mulya
Karakteristik SEM
 Estimation of Multiple Interrelated Dependece
Relationship
 SEM melihat hubungan antar variabel secara
terpisah namun terkait
 Variabel dependen pada suatu hubungan bisa
menjadi variabel independen pada hubungan
lainnya.
 SEM menekankan keterkaitan antar variabel di
dalam model
息 Bodhiya Wijaya Mulya
Karakteristik SEM
 Incorporating Latent Variables
 SEM cenderung menggunakan laten variabel atau
variabel yang tidak dapat diamati secara langsung
 Kecenderungan ini sebenarnya menguntungkan
karena:
1. Lebih mencerminkan teori
2. Lebih baik dalam memperkirakan error
3. Langsung menghitung reliabilitas dan validitas
息 Bodhiya Wijaya Mulya
Karakteristik SEM
 Defining Model to Explain Entire Set of Relationship
 Model dalam SEM menjelaskan hubungan dan
keterkaitan antar variabel satu dengan variabel
yang lain.
 Model harus didasarkan pada teori atau hasil
penelitian sebelumnya
息 Bodhiya Wijaya Mulya
Karakteristik SEM
 Defining Model to Explain Entire Set of Relationship
 Dalam SEM, terdapat dua macam hubungan yang
harus digambarkan dalam model
1. Measurement Relationship: Hubungan antara
variabel laten dengan variabel manifes.
2. Structural Relationship: Hubungan antara
variabel laten.
 Kedua hubungan itu lantas digabungkan untuk
membentuk model yang utuh
息 Bodhiya Wijaya Mulya
Karakteristik SEM
 Defining Model to Explain Entire Set of Relationship
 Model harus diuji kesesuaiannya dengan
kenyataan (Model Fit)
 Mirip dengan pengujian model regresi dengan
menggunakan R Squared.
 Dalam SEM, Model Fit umumnya menggunakan
Covariance Matrix dengan membandingkan
Observed Covariance Matrix dengan Estimated
Covariance Matrix
息 Bodhiya Wijaya Mulya
Metode Estimasi SEM
 Maximum Likelyhood
 Metode yang umum digunakan dalam SEM
 Sangat baik digunakan bila data berdistribusi
normal
 Berbasiskan pada covariance data
 Jumlah sample ideal 100-500 responden
 GLS, ULS, SLS, dan ADF
 Metode serupa dengan Maximun Likelyhood
namun digunakan untuk jumlah sample yang lebih
besar.
息 Bodhiya Wijaya Mulya
Metode Estimasi SEM
 Partial Least Square
 Metode alternatif untuk SEM
 Cocok dipergunakan untuk data yang tidak
berdistribusi normal
 Berbasiskan pada variance data
 Jumlah sample kecil 30-100 responden saja
息 Bodhiya Wijaya Mulya
Langkah-Langkah SEM
 Membuat model SEM
 Menyiapkan desain penelitian dan pengumpulan
data
 Identifikasi model
 Menguji model
息 Bodhiya Wijaya Mulya
Langkah-Langkah SEM
 Membuat model SEM
 Model SEM disusun berdasarkan teori yang ada.
 Model dapat disusun dengan menggunakan
persamaan matematika ataupun diagram.
 Bila menggunakan Lisrel maka diawali dengan
persamaan matematis
 Bila menggunakan Amos maka diawali dengan
menggambar diagram
息 Bodhiya Wijaya Mulya
Langkah-Langkah SEM
 Menyiapkan desain penelitian dan pengumpulan
data
 Dalam tahapan ini, data-data yang diperlukan
untuk menguji model SEM dikumpulkan melalui
survey atau eksperimen
 Uji asumsi terhadap data yang telah terkumpul
seperti uji normalitas
息 Bodhiya Wijaya Mulya
Langkah-Langkah SEM
 Identifikasi model
 Dilakukan uji identifikasi untuk menilai apakah
model yang telah disusun boleh dilanjutkan
 Degree of Fredoom memegang peranan penting
dalam proses ini
 Apabil DF positif maka model dapat dikatakan
sudah teridentifikasi
 AMOS akan memberikan keterangan Minimun was
achieved
息 Bodhiya Wijaya Mulya
Langkah-Langkah SEM
 Menguji model
 Model yang telah dibuat dan diidentifikasi diuji
 Pengujian terbagi menjadi dua tahap yakni
menguji measurement model dan menguji
structural model
息 Bodhiya Wijaya Mulya
Langkah-Langkah SEM
 Menguji model
 Uji Measurement Model
 Menghitung seberapa tepat variabel manifes
dapat menjelaskan variabel laten
 Metode estimasi berperan dalam proses ini yang
umumnya menggunakan metode estimasi berbasis
covarians yakni Maximum Likelyhood.
 Uji ini membandingkan antara matrix covariance
data sample dengan matrix covariance estimated.
息 Bodhiya Wijaya Mulya
Langkah-Langkah SEM
 Menguji model
 Uji Measurement Model
 Model Fit
 Umumnya uji ini mengenal 3 macam alternatif:
 Absolute Fit Indices: Membandingkan matriks
covariance sample dengan matriks covariance
estimasi.
息 Bodhiya Wijaya Mulya
Langkah-Langkah SEM
 Menguji model
 Uji Measurement Model
 Model Fit
 Umumnya uji ini mengenal 3 macam alternatif:
 Incremental Fit Indices: Membandingkan model
dengan null model (model dengan asumsi semua
manifes tidak berkorelasi satu dengan yang lain
 Parsimony Fit Indices: membandingkan model
kompleks dengan model yang
sederhana/parsimoni
息 Bodhiya Wijaya Mulya
Langkah-Langkah SEM
 Menguji model
 Uji Measurement Model
 Model Fit
 Apabila model belum fit, maka model dapat
dimodifikasi berdasarkan saran di modification
indices
 Modifikasi harus mempertimbangkan teori yang
ada. Jangan memodifikasi model tanpa teori
acuan
息 Bodhiya Wijaya Mulya
Langkah-Langkah SEM
 Menguji model
 Uji Measurement Model
 Analisis Hubungan Indikator dengan Konstruk
 Uji Convergent Validity: Melihat seberapa jelas
indikator dalam menjelaskan konstruk. Uji ini
didapatkan dari melihat nilai factor loading dan
variance extracted dari indikator ke konstruk.
 Uji Discriminant Validity: Melihat seberapa konstruk
itu berbeda dan tidak berhubungan dengan
konstruk lain. Uji ini didapatkan dengan
mengkuadratkan nilai korelasi antar variabel. Nilai
R2 harus lebih kecil dari Variance Extracted
息 Bodhiya Wijaya Mulya
Langkah-Langkah SEM
 Menguji model
 Uji Measurement Model
 Analisis Hubungan Indikator dengan Konstruk
 Uji Reliabilitas: Didapatkan dengan rumus
Construct Reliability = ( std. Loading)2
( std. Loading)2 + ( J)
  J = (1- (std. Loading)2)
息 Bodhiya Wijaya Mulya
Langkah-Langkah SEM
 Menguji model
 Uji Measurement Model
 Analisis Hubungan Indikator dengan Konstruk
 Menguji seberapa besar konstruk dapat
menjelaskan indikatornya
 Semakin besar nilai R2 indikator terhadap konstruk
maka semakin baik indicator tersebut
息 Bodhiya Wijaya Mulya
Langkah-Langkah SEM
 Menguji model
 Uji Structural Model
 Analisis Hubungan antar Konstruk
 Melihat hasil korelasi antar konstruk
 Tabel Regresion Weight untuk melihat adakah
korelasi yang signifikan
 Tabel Standardized Regresion Weights untuk
melihat seberapa erat hubungan tersebut.
息 Bodhiya Wijaya Mulya
References
 Hair, J.F., Black, W.C., Anderson, R.E., and Babin, B.J.
(2010). Multivariate Data Analysis 7th Ed. New
Jersey: Prentice Hall.
 Santoso, S. (2014). Konsep Dasar dan Aplikasi SEM
dengan Amos 22. Jakarta: Elex Media Komputindo
(Kompas Gramedia Group).
息 Bodhiya Wijaya Mulya

More Related Content

Introduction to Structural Equation Modeling

  • 1. Introduction to Structural Equation Modeling Bodhiya Wijaya Mulya, S.Sos., M.M.
  • 2. Brief Profile Expertise Area: Research methodology Private Sector Development Social entrepreneurship Social statistics Sociology of religion Contact info: For consultation or detailed training Contact to: bodhiyawijaya@gmail.com 息 Bodhiya Wijaya Mulya
  • 3. Apa itu SEM? Structural Equation Modeling (SEM) adalah teknik statistik yang dipergunakan untuk menjelaskan hubungan antar multiple variabel SEM bisa dikatakan sebagai gabungan dari analisis regresi dan analisis faktor yang dilakukan bersamaan 息 Bodhiya Wijaya Mulya
  • 4. Perkembangan SEM SEM mulai dikembangkan pada dekade 1950an oleh ahli statistik untuk menjelaskan fenomena kompleks di dunia ekonomi dan genetika. Kurang berkembang selama dekade 1960-1970an karena dianggap terlampau sulit Di tahun 1994, hanya terdapat 150 jurnal yang menggunakan SEM Di tahun 2000, jumlah penelitian dengan tools SEM meningkat hingga 300 jurnal Saat ini, SEM menjadi teknik statistik multivariat yang paling dominan dipergunakan 息 Bodhiya Wijaya Mulya
  • 5. Terminologi SEM Variabel Laten/Konstruk Variabel Manifes/Indikator Variabel Eksogen Variabel Endogen Variabel Mediator Variabel Moderator 息 Bodhiya Wijaya Mulya
  • 6. Terminologi SEM Measurement Model Structural Model Measurement Error Structural Error 息 Bodhiya Wijaya Mulya
  • 7. Karakteristik SEM Estimation of Multiple Interrelated Dependece Relationship Incorporating Latent Variables Defining Model to Explain Entire Set of Relationship 息 Bodhiya Wijaya Mulya
  • 8. Karakteristik SEM Estimation of Multiple Interrelated Dependece Relationship SEM melihat hubungan antar variabel secara terpisah namun terkait Variabel dependen pada suatu hubungan bisa menjadi variabel independen pada hubungan lainnya. SEM menekankan keterkaitan antar variabel di dalam model 息 Bodhiya Wijaya Mulya
  • 9. Karakteristik SEM Incorporating Latent Variables SEM cenderung menggunakan laten variabel atau variabel yang tidak dapat diamati secara langsung Kecenderungan ini sebenarnya menguntungkan karena: 1. Lebih mencerminkan teori 2. Lebih baik dalam memperkirakan error 3. Langsung menghitung reliabilitas dan validitas 息 Bodhiya Wijaya Mulya
  • 10. Karakteristik SEM Defining Model to Explain Entire Set of Relationship Model dalam SEM menjelaskan hubungan dan keterkaitan antar variabel satu dengan variabel yang lain. Model harus didasarkan pada teori atau hasil penelitian sebelumnya 息 Bodhiya Wijaya Mulya
  • 11. Karakteristik SEM Defining Model to Explain Entire Set of Relationship Dalam SEM, terdapat dua macam hubungan yang harus digambarkan dalam model 1. Measurement Relationship: Hubungan antara variabel laten dengan variabel manifes. 2. Structural Relationship: Hubungan antara variabel laten. Kedua hubungan itu lantas digabungkan untuk membentuk model yang utuh 息 Bodhiya Wijaya Mulya
  • 12. Karakteristik SEM Defining Model to Explain Entire Set of Relationship Model harus diuji kesesuaiannya dengan kenyataan (Model Fit) Mirip dengan pengujian model regresi dengan menggunakan R Squared. Dalam SEM, Model Fit umumnya menggunakan Covariance Matrix dengan membandingkan Observed Covariance Matrix dengan Estimated Covariance Matrix 息 Bodhiya Wijaya Mulya
  • 13. Metode Estimasi SEM Maximum Likelyhood Metode yang umum digunakan dalam SEM Sangat baik digunakan bila data berdistribusi normal Berbasiskan pada covariance data Jumlah sample ideal 100-500 responden GLS, ULS, SLS, dan ADF Metode serupa dengan Maximun Likelyhood namun digunakan untuk jumlah sample yang lebih besar. 息 Bodhiya Wijaya Mulya
  • 14. Metode Estimasi SEM Partial Least Square Metode alternatif untuk SEM Cocok dipergunakan untuk data yang tidak berdistribusi normal Berbasiskan pada variance data Jumlah sample kecil 30-100 responden saja 息 Bodhiya Wijaya Mulya
  • 15. Langkah-Langkah SEM Membuat model SEM Menyiapkan desain penelitian dan pengumpulan data Identifikasi model Menguji model 息 Bodhiya Wijaya Mulya
  • 16. Langkah-Langkah SEM Membuat model SEM Model SEM disusun berdasarkan teori yang ada. Model dapat disusun dengan menggunakan persamaan matematika ataupun diagram. Bila menggunakan Lisrel maka diawali dengan persamaan matematis Bila menggunakan Amos maka diawali dengan menggambar diagram 息 Bodhiya Wijaya Mulya
  • 17. Langkah-Langkah SEM Menyiapkan desain penelitian dan pengumpulan data Dalam tahapan ini, data-data yang diperlukan untuk menguji model SEM dikumpulkan melalui survey atau eksperimen Uji asumsi terhadap data yang telah terkumpul seperti uji normalitas 息 Bodhiya Wijaya Mulya
  • 18. Langkah-Langkah SEM Identifikasi model Dilakukan uji identifikasi untuk menilai apakah model yang telah disusun boleh dilanjutkan Degree of Fredoom memegang peranan penting dalam proses ini Apabil DF positif maka model dapat dikatakan sudah teridentifikasi AMOS akan memberikan keterangan Minimun was achieved 息 Bodhiya Wijaya Mulya
  • 19. Langkah-Langkah SEM Menguji model Model yang telah dibuat dan diidentifikasi diuji Pengujian terbagi menjadi dua tahap yakni menguji measurement model dan menguji structural model 息 Bodhiya Wijaya Mulya
  • 20. Langkah-Langkah SEM Menguji model Uji Measurement Model Menghitung seberapa tepat variabel manifes dapat menjelaskan variabel laten Metode estimasi berperan dalam proses ini yang umumnya menggunakan metode estimasi berbasis covarians yakni Maximum Likelyhood. Uji ini membandingkan antara matrix covariance data sample dengan matrix covariance estimated. 息 Bodhiya Wijaya Mulya
  • 21. Langkah-Langkah SEM Menguji model Uji Measurement Model Model Fit Umumnya uji ini mengenal 3 macam alternatif: Absolute Fit Indices: Membandingkan matriks covariance sample dengan matriks covariance estimasi. 息 Bodhiya Wijaya Mulya
  • 22. Langkah-Langkah SEM Menguji model Uji Measurement Model Model Fit Umumnya uji ini mengenal 3 macam alternatif: Incremental Fit Indices: Membandingkan model dengan null model (model dengan asumsi semua manifes tidak berkorelasi satu dengan yang lain Parsimony Fit Indices: membandingkan model kompleks dengan model yang sederhana/parsimoni 息 Bodhiya Wijaya Mulya
  • 23. Langkah-Langkah SEM Menguji model Uji Measurement Model Model Fit Apabila model belum fit, maka model dapat dimodifikasi berdasarkan saran di modification indices Modifikasi harus mempertimbangkan teori yang ada. Jangan memodifikasi model tanpa teori acuan 息 Bodhiya Wijaya Mulya
  • 24. Langkah-Langkah SEM Menguji model Uji Measurement Model Analisis Hubungan Indikator dengan Konstruk Uji Convergent Validity: Melihat seberapa jelas indikator dalam menjelaskan konstruk. Uji ini didapatkan dari melihat nilai factor loading dan variance extracted dari indikator ke konstruk. Uji Discriminant Validity: Melihat seberapa konstruk itu berbeda dan tidak berhubungan dengan konstruk lain. Uji ini didapatkan dengan mengkuadratkan nilai korelasi antar variabel. Nilai R2 harus lebih kecil dari Variance Extracted 息 Bodhiya Wijaya Mulya
  • 25. Langkah-Langkah SEM Menguji model Uji Measurement Model Analisis Hubungan Indikator dengan Konstruk Uji Reliabilitas: Didapatkan dengan rumus Construct Reliability = ( std. Loading)2 ( std. Loading)2 + ( J) J = (1- (std. Loading)2) 息 Bodhiya Wijaya Mulya
  • 26. Langkah-Langkah SEM Menguji model Uji Measurement Model Analisis Hubungan Indikator dengan Konstruk Menguji seberapa besar konstruk dapat menjelaskan indikatornya Semakin besar nilai R2 indikator terhadap konstruk maka semakin baik indicator tersebut 息 Bodhiya Wijaya Mulya
  • 27. Langkah-Langkah SEM Menguji model Uji Structural Model Analisis Hubungan antar Konstruk Melihat hasil korelasi antar konstruk Tabel Regresion Weight untuk melihat adakah korelasi yang signifikan Tabel Standardized Regresion Weights untuk melihat seberapa erat hubungan tersebut. 息 Bodhiya Wijaya Mulya
  • 28. References Hair, J.F., Black, W.C., Anderson, R.E., and Babin, B.J. (2010). Multivariate Data Analysis 7th Ed. New Jersey: Prentice Hall. Santoso, S. (2014). Konsep Dasar dan Aplikasi SEM dengan Amos 22. Jakarta: Elex Media Komputindo (Kompas Gramedia Group). 息 Bodhiya Wijaya Mulya