ºÝºÝߣ

ºÝºÝߣShare a Scribd company logo
Created By :Tifa Rachmi K1
Rongga Hidung
Faring
Paru-paru Kanan
Diagfragma
Bronkus Kiri
Laring
Trakea
Paru-paru Kiri
Glotis
Lubang Hidung
Organ Penyusun
Created By :Tifa Rachmi K2
Alveolus
Fungsi : Rongga Hidung
Created By :Tifa Rachmi K3
• Menyaring partikel udara yang masuk
Rambut
halus
• Menyaring partikel
• Melembabkan udara
• Menghangatkan udara
Mukus
Fungsi : Faring Laring
Created By :Tifa Rachmi K4
Faring
Persilangan esofagus
dan trakea
Laring
Terdapat celah epiglotis
Memiliki pita suara
Terdapat jakun
Faring
Laring
Glotis
Bagaimana Suara Terbentuk?
Created By :Tifa Rachmi K5
ï‚— Pada bagian laring terdapat otot atau ligamen yang membentuk pita
suara.
ï‚— Pita suara ini memiliki celah yang disebut glottis.
ï‚— Udara yang masuk melalui celah pita suara akan menggetarkan pita
suara.
ï‚— Getaran ini menyebabkan suara terbentuk. Suara yang dihasilkan dapat
berubah-ubah saat kita menggunakan lidah, gigi atau bibir untuk
membentuk kata-kata.
Suara Pria dan Wanita
Created By :Tifa Rachmi K6
ï‚— Gerakan udara akan menggetarkan pita suara. Bila hembusan udara kuat akan
terbentuk suara keras, jika sebaliknya maka akan terbentuk suara lembut.
ï‚— Bila pita suara berada dalam keadaan tegang maka akan terbentuk suara
berfrekuensi tinggi, jika sebaliknya makan suara yang terbentuk berfrekuensi
rendah.
ï‚— Pita suara pada wanita jauh lebih pendek dan lebiht tipis dari pria. Ini
dikarenakan laring pria lebih menonjol sehingga pita suaranya panjang dan tebal.
Ini mengakibatkan suara wanita lebih tinggi dari pria dan suara pria lebih berat
dan dalam dari wanita.
Fungsi : Trakea (Batang Tenggorokan)
Created By :Tifa Rachmi K7
Tulang rawan
• Mencegah
pengempisan
udara masuk
Epitel bersilia :
• menahan dan
mengeluarkan
materi yang
tidak diinginkan
Fungsi : Bronkus Bronkiolus
Created By :Tifa Rachmi K8
Merupakan cabang dari
trakea menuju paru-paru
Cabang-cabang bronkus
berakhir di alveolus
Bronkiolus
Bronkus
Bagian Paru-Paru Manusia
Created By :Tifa Rachmi K9
Lobus superior
Lobus media
Cabang Bronkus
Bagian paru-paru
(alveolus)
Lobus inferior
Lobus superior
Lobus inferior
Jantung
Fungsi : Alveolus
Created By :Tifa Rachmi K10
Tempat pertukaran oksigen
dengan karbondioksida
Pertukaran terjadi melalui
proses difusi
Oksigen masuk dan terikat
di sel darah merah.
Created By :Tifa Rachmi K11
Epitel alveolus
CabangVena Pulmo
CabangArteri
Pulmo
Plasma darah
Sel darah
merah
Dinding
kapiler
Aliran Darah
Udara Masuk
( kaya Oksigen )
Udara Keluar
( miskin Oksigen )
Difusi Oksigen ke
dalam darah
Difusi Karbondioksida
dari darah
Jalur Pernafasan pada Manusia
Created By :Tifa Rachmi K12
Rongga
Hidung
Faring Laring
Trakea
Bronkus &
Bronkiolus
Paru-paru
(alveolus)
Inspirasi
Created By :Tifa Rachmi K13
Dilihat dari
samping
Otot
diagragma
relaksasi
Otot
diagfragma
kontraksi
Paru-paru
Otot antar
tulang rusuk
Tulang
Rusuk Otot antar tulang
rusuk relaksasi
Gerakan diagfragma
Gerakan tulang
rusuk
Gerakan udara
Expirasi
Pernafasan Dada
Gerakan otot antar tulang rusuk
Created By :Tifa Rachmi K14
ï‚— Inspirasi
ï‚— Otot tulang rusuk
kontraksi
ï‚— Tulang rusuk terangkat
ï‚— Rongga dada membesar
ï‚— Tekanan paru-paru
berkurang
ï‚— Udara masuk
ï‚— Ekspirasi
ï‚— Otot tulang rusuk relaksasi
ï‚— Tulang rusuk dan dada
kembali (turun)
ï‚— Rongga dada mengecil
ï‚— Volume udara berkurang
ï‚— Tekanan paru-paru
bertambah
ï‚— Udara keluar
Pernafasan Perut
Gerakan otot diagfragma
Created By :Tifa Rachmi K15
ï‚— Inspirasi
ï‚— Diagfragma kontraksi
(turun)
ï‚— Diagfragma jadi mendatar
ï‚— Rongga dada membesar
ï‚— Paru-paru membesar
ï‚— Tekanan paru-paru
berkurang
ï‚— Udara masuk
ï‚— Ekspirasi
ï‚— Otot diagfragma
mengendur
ï‚— Diagfragma kembali ke
semula
ï‚— Rongga dada mengecil
ï‚— Volume paru-paru
berkurang
ï‚— Tekanan paru-paru naik
ï‚— Udara keluar
Volume Udara Paru-paru (Lihat Gambar)
Created By :Tifa Rachmi K16
 Normal : Inspirasi & Ekspirasi ± 500 mL
(VolumeTidal )
ï‚— Cadangan inspirasi (Jika menarik nafas
dalam-dalam) ± 1500 mL (Komplementer).
ï‚— Cadangan Expirasi (Jika menghembus nafas
kuat-kuat) ± 1500 mL (Suplementer).
 Udara sisa (selalu ada) ± 1000 mL (Residu)
Grafik Kapasitas Paru-Paru
Created By :Tifa Rachmi K17
Kelainan Klinik Sistem Pernafasan
Created By :Tifa Rachmi K18
ï‚— Rhinitis : Peradangan pada selaput lendir hidung. Ditandai dengan
pembengkakan, bersin, gatal pada hidung dan mata
ï‚— Laryngitis : Pembengkakan pada pita suara akibat infeksi
mikroorganisme atau asap rokok. Laryngitis pada perokok dapat
berlanjut menjadi kanker.
ï‚— Diphteria : Disebabkan oleh bakteri Corynobacterium diphteria yang
menyerang hidung, faring, laring. Membentuk lapisan membran
berlendir sehingga menyulitkan bernafas. Bakteri ini juga dapat
menghasilkan toksin yang merusak sel –sel jantung dan syaraf. Menular
dan dapat menyebabkan kematian.
ï‚— Bronchitis : Peradangan pada bronkus atau bronkiolus dapat
disebabkan oleh bakteri atau virus yang menyerang saat salesma dan flu.
Terjadi produksi lendir berlebih yang menyebabkan batuk. Jauhi asap dan
debu karena dapat merusak bronkus dan memudakan terjadi bronkhitis.
ï‚— Sinusitis : Peradangan pada saluran sinus atau rongga sinus,
mengakibatkan rasa sakit pada daerah sinus yang terserang.
Kelainan Klinik Sistem Pernafasan
Created By :Tifa Rachmi K19
ï‚— Pnemothorax : terjadi ketika paru-paru collapse akibat tidak mampu
menahan kenaikan tekanan rongga pleura. Akibatnya akan terdapat udara
bebas dalam rongga pleura (Pnemothorax). Perubahan tekanan pada
pleura dapat terjadi karena dinding dada terluka sangat dalam atau
robeknya pleura viceralis karena pecahnya alveoli.
ï‚— Pnemonia : infeksi atau peradangan pada alveoli paru-paru yang
diakibatkan oleh mikroorganisme.Akibatnya alveoli akan dipenuhi oleh
cairan yang menyebabkan terganggunya pertukaran udara.
ï‚— Emphysema : keadaan dimana alveoli menjadi kaku, mengembang dan
terus menerus terisi udara meskipun sudah ekspirasi. Keadaan ini
mengganggu pertukaran udara dan sering mengakibatkan pecahnya
alveoli.
ï‚— TBC : Tuberculosis, merupakan infeksi jaringan pada paru-paru yang
diakibatkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosa.Bakteri ini merusak
merusak jaringan paru-paru sehingga paru-paru menjadi berongga dan
terbentuk jaringan ikat di paru-paru.
Referensi :
Created By :Tifa Rachmi K20
ï‚— Raven, Peter. H., et al.2011. Biology. 9th Ed. McGraw-Hill.
NewYork. USA.
ï‚— Reece, Jane B., et al. 2011. Campbell Biology. 9th Ed.
Pearson Benjamin Cummings. San Fransisco. USA
ï‚— Kurniadi, KemalA. 2002. Dasar-dasar Anatomi Fisiologi
Tubuh Manusia 2. Biologi FPMIPA UPI. Bandung. Indonesia
ï‚— Price, Gareth. 2006. Biology :An Illustrated Guide to
Science. Chealsea House. NewYork. USA.
ï‚— Rani,V M G & Sekar,ThiruT. 2005. Biology (Zoology).Tamil
NaduTextbook Corp. Chennai. India
ï‚— .

More Related Content

Ipa biologi sistem pernafasan manusia

  • 1. Created By :Tifa Rachmi K1
  • 2. Rongga Hidung Faring Paru-paru Kanan Diagfragma Bronkus Kiri Laring Trakea Paru-paru Kiri Glotis Lubang Hidung Organ Penyusun Created By :Tifa Rachmi K2 Alveolus
  • 3. Fungsi : Rongga Hidung Created By :Tifa Rachmi K3 • Menyaring partikel udara yang masuk Rambut halus • Menyaring partikel • Melembabkan udara • Menghangatkan udara Mukus
  • 4. Fungsi : Faring Laring Created By :Tifa Rachmi K4 Faring Persilangan esofagus dan trakea Laring Terdapat celah epiglotis Memiliki pita suara Terdapat jakun Faring Laring Glotis
  • 5. Bagaimana Suara Terbentuk? Created By :Tifa Rachmi K5 ï‚— Pada bagian laring terdapat otot atau ligamen yang membentuk pita suara. ï‚— Pita suara ini memiliki celah yang disebut glottis. ï‚— Udara yang masuk melalui celah pita suara akan menggetarkan pita suara. ï‚— Getaran ini menyebabkan suara terbentuk. Suara yang dihasilkan dapat berubah-ubah saat kita menggunakan lidah, gigi atau bibir untuk membentuk kata-kata.
  • 6. Suara Pria dan Wanita Created By :Tifa Rachmi K6 ï‚— Gerakan udara akan menggetarkan pita suara. Bila hembusan udara kuat akan terbentuk suara keras, jika sebaliknya maka akan terbentuk suara lembut. ï‚— Bila pita suara berada dalam keadaan tegang maka akan terbentuk suara berfrekuensi tinggi, jika sebaliknya makan suara yang terbentuk berfrekuensi rendah. ï‚— Pita suara pada wanita jauh lebih pendek dan lebiht tipis dari pria. Ini dikarenakan laring pria lebih menonjol sehingga pita suaranya panjang dan tebal. Ini mengakibatkan suara wanita lebih tinggi dari pria dan suara pria lebih berat dan dalam dari wanita.
  • 7. Fungsi : Trakea (Batang Tenggorokan) Created By :Tifa Rachmi K7 Tulang rawan • Mencegah pengempisan udara masuk Epitel bersilia : • menahan dan mengeluarkan materi yang tidak diinginkan
  • 8. Fungsi : Bronkus Bronkiolus Created By :Tifa Rachmi K8 Merupakan cabang dari trakea menuju paru-paru Cabang-cabang bronkus berakhir di alveolus Bronkiolus Bronkus
  • 9. Bagian Paru-Paru Manusia Created By :Tifa Rachmi K9 Lobus superior Lobus media Cabang Bronkus Bagian paru-paru (alveolus) Lobus inferior Lobus superior Lobus inferior Jantung
  • 10. Fungsi : Alveolus Created By :Tifa Rachmi K10 Tempat pertukaran oksigen dengan karbondioksida Pertukaran terjadi melalui proses difusi Oksigen masuk dan terikat di sel darah merah.
  • 11. Created By :Tifa Rachmi K11 Epitel alveolus CabangVena Pulmo CabangArteri Pulmo Plasma darah Sel darah merah Dinding kapiler Aliran Darah Udara Masuk ( kaya Oksigen ) Udara Keluar ( miskin Oksigen ) Difusi Oksigen ke dalam darah Difusi Karbondioksida dari darah
  • 12. Jalur Pernafasan pada Manusia Created By :Tifa Rachmi K12 Rongga Hidung Faring Laring Trakea Bronkus & Bronkiolus Paru-paru (alveolus)
  • 13. Inspirasi Created By :Tifa Rachmi K13 Dilihat dari samping Otot diagragma relaksasi Otot diagfragma kontraksi Paru-paru Otot antar tulang rusuk Tulang Rusuk Otot antar tulang rusuk relaksasi Gerakan diagfragma Gerakan tulang rusuk Gerakan udara Expirasi
  • 14. Pernafasan Dada Gerakan otot antar tulang rusuk Created By :Tifa Rachmi K14 ï‚— Inspirasi ï‚— Otot tulang rusuk kontraksi ï‚— Tulang rusuk terangkat ï‚— Rongga dada membesar ï‚— Tekanan paru-paru berkurang ï‚— Udara masuk ï‚— Ekspirasi ï‚— Otot tulang rusuk relaksasi ï‚— Tulang rusuk dan dada kembali (turun) ï‚— Rongga dada mengecil ï‚— Volume udara berkurang ï‚— Tekanan paru-paru bertambah ï‚— Udara keluar
  • 15. Pernafasan Perut Gerakan otot diagfragma Created By :Tifa Rachmi K15 ï‚— Inspirasi ï‚— Diagfragma kontraksi (turun) ï‚— Diagfragma jadi mendatar ï‚— Rongga dada membesar ï‚— Paru-paru membesar ï‚— Tekanan paru-paru berkurang ï‚— Udara masuk ï‚— Ekspirasi ï‚— Otot diagfragma mengendur ï‚— Diagfragma kembali ke semula ï‚— Rongga dada mengecil ï‚— Volume paru-paru berkurang ï‚— Tekanan paru-paru naik ï‚— Udara keluar
  • 16. Volume Udara Paru-paru (Lihat Gambar) Created By :Tifa Rachmi K16 ï‚— Normal : Inspirasi & Ekspirasi ± 500 mL (VolumeTidal ) ï‚— Cadangan inspirasi (Jika menarik nafas dalam-dalam) ± 1500 mL (Komplementer). ï‚— Cadangan Expirasi (Jika menghembus nafas kuat-kuat) ± 1500 mL (Suplementer). ï‚— Udara sisa (selalu ada) ± 1000 mL (Residu)
  • 17. Grafik Kapasitas Paru-Paru Created By :Tifa Rachmi K17
  • 18. Kelainan Klinik Sistem Pernafasan Created By :Tifa Rachmi K18 ï‚— Rhinitis : Peradangan pada selaput lendir hidung. Ditandai dengan pembengkakan, bersin, gatal pada hidung dan mata ï‚— Laryngitis : Pembengkakan pada pita suara akibat infeksi mikroorganisme atau asap rokok. Laryngitis pada perokok dapat berlanjut menjadi kanker. ï‚— Diphteria : Disebabkan oleh bakteri Corynobacterium diphteria yang menyerang hidung, faring, laring. Membentuk lapisan membran berlendir sehingga menyulitkan bernafas. Bakteri ini juga dapat menghasilkan toksin yang merusak sel –sel jantung dan syaraf. Menular dan dapat menyebabkan kematian. ï‚— Bronchitis : Peradangan pada bronkus atau bronkiolus dapat disebabkan oleh bakteri atau virus yang menyerang saat salesma dan flu. Terjadi produksi lendir berlebih yang menyebabkan batuk. Jauhi asap dan debu karena dapat merusak bronkus dan memudakan terjadi bronkhitis. ï‚— Sinusitis : Peradangan pada saluran sinus atau rongga sinus, mengakibatkan rasa sakit pada daerah sinus yang terserang.
  • 19. Kelainan Klinik Sistem Pernafasan Created By :Tifa Rachmi K19 ï‚— Pnemothorax : terjadi ketika paru-paru collapse akibat tidak mampu menahan kenaikan tekanan rongga pleura. Akibatnya akan terdapat udara bebas dalam rongga pleura (Pnemothorax). Perubahan tekanan pada pleura dapat terjadi karena dinding dada terluka sangat dalam atau robeknya pleura viceralis karena pecahnya alveoli. ï‚— Pnemonia : infeksi atau peradangan pada alveoli paru-paru yang diakibatkan oleh mikroorganisme.Akibatnya alveoli akan dipenuhi oleh cairan yang menyebabkan terganggunya pertukaran udara. ï‚— Emphysema : keadaan dimana alveoli menjadi kaku, mengembang dan terus menerus terisi udara meskipun sudah ekspirasi. Keadaan ini mengganggu pertukaran udara dan sering mengakibatkan pecahnya alveoli. ï‚— TBC : Tuberculosis, merupakan infeksi jaringan pada paru-paru yang diakibatkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosa.Bakteri ini merusak merusak jaringan paru-paru sehingga paru-paru menjadi berongga dan terbentuk jaringan ikat di paru-paru.
  • 20. Referensi : Created By :Tifa Rachmi K20 ï‚— Raven, Peter. H., et al.2011. Biology. 9th Ed. McGraw-Hill. NewYork. USA. ï‚— Reece, Jane B., et al. 2011. Campbell Biology. 9th Ed. Pearson Benjamin Cummings. San Fransisco. USA ï‚— Kurniadi, KemalA. 2002. Dasar-dasar Anatomi Fisiologi Tubuh Manusia 2. Biologi FPMIPA UPI. Bandung. Indonesia ï‚— Price, Gareth. 2006. Biology :An Illustrated Guide to Science. Chealsea House. NewYork. USA. ï‚— Rani,V M G & Sekar,ThiruT. 2005. Biology (Zoology).Tamil NaduTextbook Corp. Chennai. India ï‚— .