Dokumen tersebut membahas proses terbentuknya kesadaran nasional dan perkembangan pergerakan kebangsaan Indonesia, mulai dari kesadaran nasional, pelaksanaan politik etis Belanda, munculnya elite nasional, organisasi-organisasi pergerakan awal seperti Budi Utomo dan Sarekat Islam, hingga masa radikal pergerakan dengan munculnya organisasi seperti Perhimpunan Indonesia.
Dokumen tersebut membahas tentang persatuan dan keberagaman masyarakat Indonesia. Ada beberapa prinsip persatuan yang dibahas seperti Bhinneka Tunggal Ika, nasionalisme Indonesia, kebebasan yang bertanggung jawab, dan wawasan Nusantara. Dokumen ini juga menjelaskan berbagai bentuk keberagaman di Indonesia seperti suku bangsa, agama, budaya, dan dampak positif maupun negatif dari keberagaman tersebut."
Dokumen tersebut membahas tentang kondisi geografis dan pelestarian sumber daya alam di Indonesia. Secara garis besar dibahas mengenai keberagaman alam dan budaya Indonesia yang dipengaruhi oleh faktor geografis, potensi sumber daya alam seperti hutan, tambang, laut, dan upaya pelestariannya, serta peran sumber daya manusia dalam pemanfaatan sumber daya alam.
PESAN: Jangan langsung di-copy tanpa cross-check dan meng-update informasi baru ya. PLUS, jangan lupa ubah template-nya. :)
Sumber: Siswa biasa.
Bila ada informasi yang kurang, dapat ditambahkan. Kritik dan pesan dapat langsung menghubungi saya. :) Semoga bermanfaat!
Integrasi Nasional dalam Bingkai Bhinneka Tunggal Ikaafifahdhaniyah
油
Integrasi Nasional dalam Bingkai Bhinneka Tunggal Ika merupakan salah satu materi pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan di Kelas X SMA. Berisi tentang wawasan kebangsaan terkait persatauan atau Integrasi yang harus dimiliki oleh tiap individu ataupun seluruh masyarakat Indonesia serta menjiwai pancasila, Bhinneka Tunggal Ika, Sumpah Pemuda, dll demi keberlangsungan NKRI
Negara Kesatuan Republik Indonesia merupakan negara kesatuan yang terdiri dari ribuan pulau yang tersebar di antara dua samudera dan dua benua. Wujud NKRI semakin kukuh setelah dilakukan perubahan UUD 1945 yang mempertahankan bentuk negara kesatuan. Persatuan dan kesatuan bangsa diperlukan untuk mencapai tujuan NKRI dalam melindungi bangsa dan memajukan kesejahteraan umum.
Pancasila diambil dari Piagam Jakarta yang merupakan hasil kerja Panitia Sembilan. Pada sidang PPKI tanggal 18 Agustus 1945, sila pertama Pancasila diubah dari "Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya" menjadi "Ketuhanan Yang Maha Esa" untuk menjaga persatuan Indonesia.
(1) Alinea pertama menjelaskan bahwa kemerdekaan adalah hak semua bangsa dan merupakan hak asasi yang universal; (2) Alinea kedua menunjukkan ketepatan penilaian bangsa Indonesia bahwa momentum kemerdekaan harus dimanfaatkan untuk menyatakan kemerdekaan negara Indonesia yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil, dan makmur; (3) Alinea ketiga mengukuhi makna proklamasi yang didorong oleh motivasi spiritual,
Dokumen tersebut membahas tujuan pembelajaran dan isi Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Tujuan pembelajaran antara lain memahami, mensintesiskan, dan mengaplikasikan isi Pembukaan UUD 1945 dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Pokok-pokok pikiran dalam Pembukaan UUD 1945 mencakup persatuan, keadilan sosial, kedaulatan rakyat, dan Ketuhanan Yang Maha Esa.
Dokumen tersebut membahas tentang kondisi geografis Indonesia dan pengaruhnya terhadap keragaman sumber daya alam dan budaya. Faktor-faktor geografis seperti letak geologis, vulkanisme, cuaca dan iklim berpengaruh terhadap bentuk permukaan bumi serta sumber daya alam Indonesia. Isolasi geografi, kondisi iklim, dan letak geografis juga mempengaruhi keragaman budaya di masyarakat Indonesia.
Dokumen ini membahas tentang interaksi sosial, termasuk pengertian, syarat, bentuk, dan faktor yang mempengaruhinya. Interaksi sosial didefinisikan sebagai hubungan antara dua individu atau lebih dimana perilaku masing-masing saling mempengaruhi. Syaratnya adalah komunikasi dan kontak sosial. Bentuknya adalah interaksi asosiatif dan disosiatif. Faktor yang mempengaruhinya antara lain sugesti
Dokumen tersebut membahas tentang perkembangan pemahaman hak dan kewajiban negara serta warga negara di Indonesia secara historis, sosiologis, dan politik. Secara historis, pemahaman akan hak mulai berkembang di Barat melalui peristiwa-peristiwa penting seperti Magna Charta, Revolusi Amerika, dan Revolusi Perancis. Di Indonesia, pemahaman akan hak berkembang seiring perjuangan kemerdekaan dan dituangkan dalam UUD 1945. Namun
Terbentuknya kesadaran nasional dan perkembangan pergerakan kebangsaan indonesiaOperator Warnet Vast Raha
油
1) Pada awal abad ke-20, terbentuknya kesadaran nasional di kalangan elite pribumi melalui pendidikan dan organisasi pergerakan seperti Budi Utomo dan Sarekat Islam.
2) Pergerakan nasional menggunakan sistem organisasi modern dan bergerak di bidang sosial, ekonomi, dan pendidikan.
3) Pers seperti surat kabar dan majalah berperan besar dalam menyebarkan cita-cita kemerdekaan.
Integrasi Nasional dalam Bingkai Bhinneka Tunggal Ikaafifahdhaniyah
油
Integrasi Nasional dalam Bingkai Bhinneka Tunggal Ika merupakan salah satu materi pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan di Kelas X SMA. Berisi tentang wawasan kebangsaan terkait persatauan atau Integrasi yang harus dimiliki oleh tiap individu ataupun seluruh masyarakat Indonesia serta menjiwai pancasila, Bhinneka Tunggal Ika, Sumpah Pemuda, dll demi keberlangsungan NKRI
Negara Kesatuan Republik Indonesia merupakan negara kesatuan yang terdiri dari ribuan pulau yang tersebar di antara dua samudera dan dua benua. Wujud NKRI semakin kukuh setelah dilakukan perubahan UUD 1945 yang mempertahankan bentuk negara kesatuan. Persatuan dan kesatuan bangsa diperlukan untuk mencapai tujuan NKRI dalam melindungi bangsa dan memajukan kesejahteraan umum.
Pancasila diambil dari Piagam Jakarta yang merupakan hasil kerja Panitia Sembilan. Pada sidang PPKI tanggal 18 Agustus 1945, sila pertama Pancasila diubah dari "Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya" menjadi "Ketuhanan Yang Maha Esa" untuk menjaga persatuan Indonesia.
(1) Alinea pertama menjelaskan bahwa kemerdekaan adalah hak semua bangsa dan merupakan hak asasi yang universal; (2) Alinea kedua menunjukkan ketepatan penilaian bangsa Indonesia bahwa momentum kemerdekaan harus dimanfaatkan untuk menyatakan kemerdekaan negara Indonesia yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil, dan makmur; (3) Alinea ketiga mengukuhi makna proklamasi yang didorong oleh motivasi spiritual,
Dokumen tersebut membahas tujuan pembelajaran dan isi Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Tujuan pembelajaran antara lain memahami, mensintesiskan, dan mengaplikasikan isi Pembukaan UUD 1945 dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Pokok-pokok pikiran dalam Pembukaan UUD 1945 mencakup persatuan, keadilan sosial, kedaulatan rakyat, dan Ketuhanan Yang Maha Esa.
Dokumen tersebut membahas tentang kondisi geografis Indonesia dan pengaruhnya terhadap keragaman sumber daya alam dan budaya. Faktor-faktor geografis seperti letak geologis, vulkanisme, cuaca dan iklim berpengaruh terhadap bentuk permukaan bumi serta sumber daya alam Indonesia. Isolasi geografi, kondisi iklim, dan letak geografis juga mempengaruhi keragaman budaya di masyarakat Indonesia.
Dokumen ini membahas tentang interaksi sosial, termasuk pengertian, syarat, bentuk, dan faktor yang mempengaruhinya. Interaksi sosial didefinisikan sebagai hubungan antara dua individu atau lebih dimana perilaku masing-masing saling mempengaruhi. Syaratnya adalah komunikasi dan kontak sosial. Bentuknya adalah interaksi asosiatif dan disosiatif. Faktor yang mempengaruhinya antara lain sugesti
Dokumen tersebut membahas tentang perkembangan pemahaman hak dan kewajiban negara serta warga negara di Indonesia secara historis, sosiologis, dan politik. Secara historis, pemahaman akan hak mulai berkembang di Barat melalui peristiwa-peristiwa penting seperti Magna Charta, Revolusi Amerika, dan Revolusi Perancis. Di Indonesia, pemahaman akan hak berkembang seiring perjuangan kemerdekaan dan dituangkan dalam UUD 1945. Namun
Terbentuknya kesadaran nasional dan perkembangan pergerakan kebangsaan indonesiaOperator Warnet Vast Raha
油
1) Pada awal abad ke-20, terbentuknya kesadaran nasional di kalangan elite pribumi melalui pendidikan dan organisasi pergerakan seperti Budi Utomo dan Sarekat Islam.
2) Pergerakan nasional menggunakan sistem organisasi modern dan bergerak di bidang sosial, ekonomi, dan pendidikan.
3) Pers seperti surat kabar dan majalah berperan besar dalam menyebarkan cita-cita kemerdekaan.
Organisasi pergerakan nasional bermula dari organisasi-organisasi awal seperti Boedi Oetomo, Sarekat Islam, Indische Partij, dan PKI yang bergerak dalam bidang sosial, budaya, pendidikan, dan ekonomi. Pergerakan kemudian berkembang menjadi organisasi-organisasi politik seperti PNI, PI, dan partai-partai lainnya yang menuntut kemerdekaan Indonesia secara terbuka. Pergerakan pemuda dan gerakan keagamaan seperti
Akar nasionalisme dan demokrasi di Indonesia tumbuh sejak berdirinya organisasi-organisasi kebangsaan awal seperti Budi Utomo pada 1908 dan Sarekat Islam pada 1912. Kedua organisasi ini berkembang dengan tujuan membangkitkan kesadaran nasional serta memajukan pendidikan dan ekonomi rakyat, meskipun kemudian Sarekat Islam juga mulai bergerak di bidang politik.
1. Dokumen tersebut membahas ideologi-ideologi yang berkembang pada masa pergerakan nasional Indonesia dan pengaruhnya terhadap strategi organisasi pergerakan, seperti nasionalisme, Islam, dan komunisme.
2. Beberapa organisasi pergerakan nasional yang disebutkan dan ideologi yang dijadikan landasan antara lain Sarekat Islam (Islam), Budi Utomo dan Indische Partij (nasionalisme), serta PKI (komunisme).
3. Ideologi-ideolog
1. Dokumen tersebut membahas ideologi-ideologi yang berkembang pada masa pergerakan nasional Indonesia dan pengaruhnya terhadap strategi organisasi pergerakan, seperti nasionalisme, Islam, dan komunisme.
2. Beberapa organisasi pergerakan nasional yang disebutkan dan ideologi yang dijadikan landasan antara lain Sarekat Islam (Islam), Budi Utomo dan Indische Partij (nasionalisme), serta PKI (komunisme).
3. Ideologi-ideolog
Dokumen tersebut membahas tentang faktor-faktor yang mendorong lahirnya nasionalisme di Indonesia serta organisasi-organisasi pergerakan nasional Indonesia pada masa awal, masa radikal dan masa moderat. Faktor-faktor tersebut antara lain kisah kejayaan bangsa Indonesia, penderitaan rakyat akibat politik kolonial Belanda, diskriminasi rasial, dan lahirnya golongan terpelajar. Organisasi-organisasi pergerakan nasional yang disebutkan
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang perkembangan pergerakan nasional Indonesia mulai dari munculnya politik etis Belanda hingga berdirinya berbagai organisasi pergerakan nasional seperti Budi Utomo, Sarekat Islam, Indische Partij, dan organisasi-organisasi lainnya.
2. Dokumen ini juga menjelaskan tentang berbagai faktor yang mendorong terbentuknya pergerakan nasional Indonesia serta
Organisasi pergerakan nasional di Indonesia mulai bermunculan pada awal abad ke-20 sebagai respon terhadap penindasan dan ketidakadilan penjajahan Belanda. Beberapa organisasi penting termasuk Budi Utomo yang fokus pada pendidikan, Sarekat Islam yang awalnya koperasi pedagang, dan Indische Partij yang bergerak di bidang politik untuk kemerdekaan Indonesia. Perhimpunan Indonesia dan PKI kemudian memperjuangkan nasionalisme dengan lebih radikal
Dokumen tersebut membahas latar belakang munculnya semangat kebangsaan di Indonesia, mulai dari perluasan pendidikan, kegagalan perjuangan di berbagai daerah, rasa senasib sepenanggungan, hingga pengaruh dari luar negeri. Dokumen ini juga menjelaskan beberapa organisasi pergerakan nasional awal seperti Budi Utomo, Sarekat Islam, dan Partai Nasional Indonesia beserta peran dan tujuan pendiriannya.
Indonesia memiliki posisi strategis di antara dua benua dan samudra yang menjadikannya persimpangan perdagangan dunia sejak abad pertama Masehi. Masuknya agama Budha dan Hindu ke Indonesia diperkirakan terjadi pada abad ke-2 dan ke-4 Masehi melalui penyebar agama dan pedagang/prajurit dari India. Bertemunya dua kebudayaan ini menghasilkan akulturasi yang mempengaruhi bahasa, kepercayaan, sistem sosial, ilmu penget
Dokumen tersebut merupakan materi pelajaran peluang kelas 8 yang mencakup penjelasan tentang peluang titik sampel, frekuensi relatif, teori peluang, nilai peluang, frekuensi harapan beserta soal latihan dan referensi.
Dokumen tersebut merupakan presentasi tentang sajak dalam bahasa Sunda. Presentasi ini menjelaskan definisi sajak, unsur-unsur yang harus diperhatikan dalam membaca sajak seperti ucapan, intonasi, ekspresi, dan gerak tubuh. Kemudian dijelaskan pula unsur-unsur pembuatan sajak seperti tema, rasa, gaya, dan maksud. Di akhir presentasi disebutkan beberapa contoh kumpulan sajak terkenal dalam
Repositori Elib Perpustakaan Badan Pengawas Tenaga Nuklir (BAPETEN)Murad Maulana
油
PPT ini dipresentasikan dalam acara Diseminasi repositori perpustakaan BAPETEN yang diselenggarakan oleh Kepala Pusat Pengkajian Sistem dan Teknologi
Pengawasan Instalasi dan Bahan Nuklir (P2STPIBN) pada tanggal 25 Februari 2025
Puji dan syukur selalu kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga Kumpulan Cerpen dari para siswa-siswi SMA Negeri 2 Muara Badak para perlombaan Sumpah pemuda tahun 2024 dengan tema Semangat Persatuan dan Kebangkitan dan perlombaan hari Guru tahun 2024 dengan tema Guru yang menginspirasi, membangun masa depan ini dapat dicetak. Diharapkan karya ini menjadi motivasi tersendiri bagi peserta didik SMA Negeri 2 Muara Badak yang lain untuk ikut berkarya mengembangkan kreatifitas. Kumpulan Cerpen ini dapat dimanfaatkan untuk menunjang Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) juga sebagai buku penunjang program Literasi Sekolah (LS) untuk itu, saya sebagai Kepala SMA Negeri 2 Muara Badak sangat mengapresiasi hadirnya buku ini.
Jakarta Pasca Ibu Kota Negara - Majalah TelstraDadang Solihin
油
Banyak pertanyaan tentang bagaimana nasib Jakarta setelah tidak menjadi Ibu Kota Negara lagi. Sebagian besar masyarakat berkomentar bahwa Jakarta akan menjadi pusat bisnis. Jakarta diproyeksikan akan menjadi pusat ekonomi nasional pasca pemindahan ibu kota negara. Tentunya hal ini akan membuat Jakarta tetap akan menjadi magnet bagi investor, masyarakat ataupun pemerintah. Kawasan penyangga Jakarta seperti Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi diproyeksikan akan menjadi kawasan aglomerasi dengan tingkat pertumbuhan ekonomi yang cukup besar.
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS VIII " ALAT MUSIK TRADISIONAL"MUMUL CHAN
油
Semoga Modul Ajar Seni Musik Kelas VIII ini bisa menjadi referensi untuk kalian dan bermanfaat untuk bersama. Aamiin...
Salam Manis
Widya Mukti Mulyani
Restrukturisasi dan Redistribusi Ekonomi melalui Danantara: Pesimis atau Opti...Dadang Solihin
油
Dari perspektif optimis, Danantara dapat menjadi pilar utama dalam pembangunan ekonomi nasional. Dengan manajemen profesional dan tata kelola yang transparan, lembaga ini berpotensi mengoptimalkan pemanfaatan aset negara secara lebih produktif.
2. KESADARAN NASIONAL
Kesadaran nasional adalah suatu sikap yang dimiliki
suatu bangsa berkaitan dengan tanggung jawab hak
dan kewajibannya. Kesadaran nasional ini tumbuh
setelah memahami sejarah bangsanya. Dengan
adanya kesadaran nasional akan mampu
menumbuhkan semangat untuk bertindak menentang
penjajahan
Salah satu wujud adanya kesadaran itu adalah
pertumbuhan organisasi pergerakan nasional seperti
BU, SI, Indische Partij, dan sebagainya. Disamping
itu juga muncul strstegi perjuangan seperti melalui
cara kooperasi, non koperasi. Bangsa Indonesia
memperingati hari Kebangkitan Nasionalnya setiap
tanggal 20 Mei. Hal ini mengingatkan kita akan
lahirnya Budi Utomo pada tanggal 20 Mai 1908.
3. PELAKSANAAN POLITIK ETIS
Perubahan politik di negeri Belanda membawa
pengaruh bagi kebijakan pada negara-negara
jajahan Belanda, termasuk Indonesia (Hindia
Belanda). Golongan liberal di negeri Belanda yang
mendapat dukungan yang besar dari kalangan
masyarakat, mendesak pemerintah Belanda untuk
meningkatkan kehidupan di wilayah jajahan. Salah
satu penganut politik liberal adalah Van Deventer.
Desakan ini mendapat dukungan dari pemerintah
Belanda.
Dalam pidato negara pada tahun 1901, Ratu
Belanda, Wihelmina mengatakan Negeri Belanda
mempunyai kewajiban untuk mengusahakan
kemakmuran dari penduduk Hindia Belanda.
4. PENCETUS DAN ISI TRIAS VAN DEVENTER
Pencetusnya adalah VAN DEVENTER
Isi : Trias Van Deventer
Edukasi: menyelenggarakan pendidikan.
Irigasi: membangun sarana dan jaringan
pengairan.
Transmigrasi/emigrasi: mengorganisasi
perpindahan penduduk.
5. TIMBULNYA ELITE NASIONAL (KAUM
TERPELAJAR PRIBUMI)
Salah satu dampak pelaksanaan Politik Etis adalah
melahirkan golongan cerdik, karena berkat
diselenggarakannya pendidikan (cendikiawan).
Sekolah-sekolah yang ada pada waktu itu adalah HIS
(Holands Inlandsche School) yang diperuntukkan bagi
keturunan Indonesia asli yang berada pada golongan
atas, sedangkan untuk golongan Indonesia asli dari
kelas bawah disediakan sekolah kelas dua.
Ditingkat menengah disediakan HBS (Hogere Burger
School), MULO (Meer Uiterbreit Ondewijs), AMS
(Algemene Middlebared School).
Untuk pendidikan tinggi, ada Pendidikan Tinggi Teknik
(Koninklijk Institut or Hoger Technisch Ondewijs in
Netherlands Indie), Sekolah Tinggi Hukum
(Rechshool), dan Sekolah Tinggi Kedokteran yang
berkembang sejak dari Sekolah Dokter Jawa, Stovia,
Nias, dan GHS (Geneeskundige Hooge School).
6. Dalam perkembangannya pada tahun
menjadi Dokter Bumi Putra (Inlands Arts).
Sekolah ini diberi nama STOVIA (School Tot
Opleideng Van Indische Artsen) kemudian
pada tahun 1913 diubah menjadi NIAS
(Netherlands Indische Artesen School).
Dengan kemajuan di bidang pendidikan ini
melahirkan golongan cerdik dan pandai yang
mulai memikirkan perjuangan bangsa
Indonesia dalam menghadapi penjajah.
7. PERBEDAAN PERJUANGAN SEBELUM DAN
SETELAH TAHUN 1908
SEBELUM 1908
Perjuangan bersifat kedaerahan.
Perlawanan tidak dilakukan secara serentak.
Masih tergantung pimpinan
Kalah dalam persenjataan.
Belanda menerapkan politik adu domba (devide et
impera).
SETELAH 1908
Pergerakan bersifat kebangsaan (nasional).
Pergerakan menggunakan sistem organisasi yang
modern dan demokratis,
tidak terpusat pada pimpinan.
Pergerakan didirikan oleh kaum terpelajar yang memiliki
pandangan luas dan jauh ke depan.
Bentuk perjuangan tidak bersifat fisik, melainkan gerak
sosial, ekonomi, dan pendidikan.
8. FAKTOR-FAKTOR LAHIRNYA
PERGERAKAN NASIONAL
a. Faktor dari dalam negeri
1. penderitaan yang berkepanjangan,
2. lahirnya golongan cendikiawan,
3. kenangan kejayaan masa lampau
b. Faktor dari luar negeri
1. kemenangan Jepang atas Rusia 1905,
2. kebangkitan nasional negara-negara
tetangga seperti India dan Filipina,
3. pengaruh masuknya paham-paham baru
seperti nasionalisme dan demokrasi.
9. PERANAN PERS DALAM PERGERAKAN
NASIONAL
Pergerakan nasional merupakan hal yang
baru tidak akan bisa berkembang dan
dimengerti oleh masyarakat luas tanpa
adanya informasi yang disebarluaskan di
kalangan masyarakat umum. Pers
merupakan sarana yang sangat penting
dalam menyebarluaskan informasi. Media
pers yang berupa surat kabar dan
majalah memiliki andil yang besar di
dalam menyebarluaskan suara
nasionalisme (kebangsaan) Indonesia.
10. Pers yang ada pada waktu itu antara lain:
a. Darmo Kondo, dikelola oleh Budi Utomo.
b. Oetoesan Hindia, dikelola oleh Sarekat Islam.
c. Het Tijdschrift dan De Expres, yang diterbitkan
Indische Partij. De Expres dipimpin oleh Dauwes
Dekker (Dr. Danudirja Setyabudi),
d. Surat kabar Mataram. Surat kabar Mataram banyak
menulis tentang pendidikan, seni, dan budaya
penderitaan rakyat dan penindasan, serta
perkembangan pergerakan nasional. Tokoh yang
banyak menulis pada surat kabar Mataram yaitu
Suwardi Suryaningrat.
e. Majalah Hindia Putra. Majalah ini diterbitkan pada
tahun 1916 oleh Indesche Vereeniging, yakni
organisasi mahasiswa Indonesia di negara Belanda.
Pada tahun 1924 Majalah Hindia Putra diubah
namanya menjadi Indonesia Merdeka.
11. PERGERAKAN KEBANGSAAN
INDONESIA
Masa pergerakan kebangsaan Indonesia ditandai
berdirinya organisasi-organisasi pergerakan
modern.
Masa pergerakan kebangsaan tersebut di bedakan
menjadi 3 masa, yakni
A. masa awal (perkembangan) pergerakan nasional,
BU, SI, MUHAMMADIYAH, IP
A. masa radikal,
Perhimpunan Indonesia, PKI, NU, PNI
A. masa moderat.
Partindo, PNI Baru, Parindra, Gerindo, GAPI
12. MASA AWAL
BUDI UTOMO
Budi Utomo di prakarsai oleh Dokter Wahidin Sudirohusodo
yang berpendapat bahwa untuk mewujudkan masyarakat
yang maju pendidikan harus diperluas.
Tujuan Budi Utomo adalah mencapai kemajuan dan
meningkatkan derajat bangsa melalui pendidikan dan
kebudayaan
Pada tanggal 5 Oktober 1908 Budi Utomo mengadakan
kongres di Jogjakarta. Kongres tersebut menghasilkan
keputusan:
1) Budi Utomo tidak ikut mengadakan kegiatan politik.
2) Bergerak di bidang pendidikan sebagai pusat pergerakan.
3) Jogjakarta ditetapkan sebagai pusat pergerakan.
4) Wilayah pergerakan terbatas di Jawa dan Madura.
5) RT. Tirto Kusumo (Bupati Karanganyar) sebagai Ketua
Karena sebagai organisasi modern yang pertama kali muncul
di Indonesia, maka pemerintah RI menetapkan tanggal
berdirinya Budi Utomo diperingati sebagai Hari Kebangkitan
Nasional.
13. SAREKAT ISLAM
Sarekat Dagang Islam (SDI) didirikan tahun 1911 oleh Haji
Samanhudi.
Tujuannya untuk bersaing dengan pedagang Tionghoa dalam
monopoli perdagangan batik di Solo.
SDI juga memiliki tujuan seperti yang terumus dalam
anggaran dasarnya sebagai berikut,
a. Mengembangkan jiwa berdagang,
b. Membantu anggotanya yang mengalami kesukaran,
c. Memajukan pengajaran dan mempercepat naiknya derajat
Bangsa Bumi Putra,
d. Menggalang persatuan umat Islam khususnya dalam
memajukan kehidupan Agama Islam.
Tahun 1912, SDI diubah menjadi Sarekat Islam (SI).
Dengan perubahan itu, Sarekat Islam menjadi organisasi
yang terbuka sehingga memungkinkan untuk menjangkau
keanggotaan yang lebih banyak karena Islam menjadi
identitas pribumi.
14. SI adalah organisasi yang bercorak sosial,
ekonomi, pendidikan, dan keagamaan, namun
dalam perkembangannya SI juga bergerak di
bidang politik. SI tumbuh sebagai organisasi
massa terbesar pertama kali di Indonesia.
Tanggal 20 Januari 1913 Sarekat Islam
mengadakan kongres yang pertama di Surabaya.
Dalam kongres ini diambil keputusan bahwa:
1) SI bukan partai politik dan tidak akan
melawan pemerintah Hindia Belanda.
2) Surabaya ditetapkan sebagai pusat SI.
3) HOS Tjokroaminoto dipilih sebagai ketua.
15. Antara tahun 19171920 perkembangan SI
sangat terasa pengaruhnya dalam dunia
politik di Indonesia.
Corak demokratis yang dikedepankan SI,
ternyata dimanfaatkan oleh tokoh-tokoh
sosialis untuk mengembangkan ajaran
Marxis.
Beberapa pimpinan SI menjadi pelopor
ajaran Marxis (sosialis) di Indonesia dan
berhasil menghasut sebagian anggota SI.
Pemimpin-pemimpin SI yang menjadi
pelopor ajaran Marxis (sosialis) di antaranya
Semaun dan Darsono.
16. PERPECAHAN SI
Sebagai akibat masuknya paham sosialis ke tubuh
SI yang dibawa Sneevliet melalui Semaun CS, pada
tahun 1921 SI pecah menjadi dua:
1) SI sayap kanan atau SI Sayap putih
SI ini berlandaskan nasionalisme dan keislaman.
Tokohnya HOS Cokroaminoto,H. Agus Salim serta
Surya Pranoto.
Pusatnya di Jogjakarta.
2) SI sayap kiri atau SI sayap merah
SI ini berhalauan sosialis kiri (komunis) yang
nantinya menjadi PKI.
Tokohnya Semaun.
Pusatnya di Semarang.
17. MUHAMMADIYAH
Muhammadiyah berdiri di Jogjakarta pada
tanggal 18 Nopember 1912.
Pendirinya K.H. Ahmad Dahlan.
Muhammadiyah merupakan organisasi yang
berasaskan Islam dan berhaluan nonpolitik.
Kegiatannya selain dalam bidang agama juga
bergerak dalam bidang pendidikan, sosial,
dan budaya.
Tujuannya mewujudkan umat Islam yang
cerdas dan berwawasan kebangsaan
Dengan cara mendirikan lembaga
pendidikan, sosial, masjid, dan penerbitan.
Selain itu, Muhammadiyah mengadakan
berbagai bentuk pertemuan yang membahas
masalah- masalah Islam.
18. INDISCHE PARTIJ (IP)
Berdiri di Bandung tanggal 25 Desember 1912.
Pendiri IP tiga serangkai, yaitu Douwes Dekker
(ketua), dr. Cipto Mangunkusumo, dan Suwardi
Suryaningrat (wakil ketua).
Indische Partij adalah organisasi pergerakan
nasional Indonesia pertama kali yang bergerak di
bidang politik
Tujuan Indische Partij, yaitu menumbuhkan dan
meningkatkan nasionalisme untuk memajukan
tanah air yang dilandasi jiwa nasional serta
mempersiapkan kehidupan rakyat yang merdeka
19. MASA RADIKAL (TAHUN 1920 1927)
Perjuangan bangsa Indonesia dalam melawan
penjajah pada abad XX disebut masa radikal
karena pergerakan-pergerakan nasional pada
masa ini bersifat radikal/keras terhadap
pemerintah Hindia Belanda.
Mereka menggunakan asas nonkooperatif.
20. PERHIMPUNAN INDONESIA (PI)
Organisasai ini semula bernama Indische Vereeniging berdiri di
negeri Belanda tahun 1908. Organisasi ini dipelopori oleh para
mahasiswa Indonesia yang sedang belajar di Belanda.
PI pada mulanya bergerak di bidang sosial, tahun 1922 diganti
menjadi Indonesia Vereeniging.
Tokoh-tokoh pendiri Perhimpunan Indonesia antara lain R.P. Sosro
Kartono, R.Husein Djoyodiningrat, R.M Noto Suroto, Notodiningrat,
Sutan Kasyayangan Saripada, Sumitro Kolopaking, dan Apituley.
Di samping bergerak di bidang sosial, juga bergerak di bidang
politik. Untuk menyalurkan gagasannya mereka menerbitkan
majalah Hindia Putra. Kegiatan ini makin radikal setelah tahun
1924 berganti nama Perhimpunan Indonesia (PI).
Kemudian majalah Hindia Putra diganti nama menjadi Indonesia
Merdeka. Tokohnya yang terkenal terutama Moh. Hatta dan Ahmad
Subarjo.
PI banyak menulis artikel perjuangan di Indonesia Merdeka.
Perhimpunan Indonesia juga mendatangi kongres-kongres di luar
negeri untuk memperoleh dukungan. Perhimpunan Indonesia di
bawah pimpinan Moh. Hatta diakui oleh organisasi lain di Indonesia
sebagai pelopor dalam perjuangan diplomasi ke luar negeri.
21. Karena kegiatan Perhimpunan Indonesia tidak
disukai oleh Belanda, maka pada bulan
September 1927 pemimpin Perhimpunan
Indonesia ditangkap dan diadili.
Pemimpin tersebut Mohammad Hatta, Nazir
Datuk Pamuncak, Ali Sastroamidjoyo, dan Abdul
Madjid Djojodiningrat.
Dalam pengadilan di Deen Haag bulan Maret
1928 Moh Hatta mengajukan pembelaan dengan
judul Indonesia Vrij (Indonesia Merdeka).
Keempat tokoh tersebut akhirnya dibebaskan
karena tidak terbukti bersalah, tetapi Belanda
tetap mengawasi dengan ketat kegiatan
Perhimpunan Indonesia.
22. PARTAI KOMUNIS INDONESIA (PKI)
Ajaran komunis masuk ke Indonesia dibawa oleh orang
Belanda, yaitu H.J.F.M. Sneevliet, yang bekerja pada
sebuah surat kabar di Semarang. H.J.F.M. Sneevliet
mendirikan partai yang berhaluan komunis dengan nama
Indische Social Democraties The Vereeniging (ISDV).
Namun ternyata, ajaran komunis kurang mendapat respons
dari masyarakat, sehingga merubah taktik penyebarluasan
pengaruh dengan melakukan penyusupan ke organisasi-
organisasi yang telah ada. Salah satu korban penyusupan
komunis adalah SI, melalui tokoh Semaun dan Darsono.
Akhirnya tanggal 23 Mei 1920 dibentuklah organisasi
dengan nama Partai Komunist Hindia yang pada bulan
Desember 1920 namanya dirubah menjadi Partai Komunis
Indonesia (PKI).
Pada tanggal 16 Desember 1926 PKI melakukan
pemberontakan di berbagai tempat di Pulau Jawa. Tapi
berhasil dipadamkan oleh pemerintah Hindia Belanda.
Adapun di Sumatra Barat, pemberontakan PKI baru
meletus pada tanggal 1 Januari 1927, tetapi dapat
dipadamkan oleh pemerintah Hindia Belanda.
23. NAHDATUL ULAMA
Pendiri NU adalah K.H. Hasyim Asyari dari Pondok
Pesantren Tebu Ireng.
NU berdiri tanggal 31 Januari 1926.
NU bergerak di bidang keagamaan, pendidikan, sosial,
dan budaya.
Tujuannya adalah mencerdaskan umat Islam dan
menegakkan syariat agama Islam berdasarkan
Mazhab Syafii.
Selain bergerak dalam bidang agama pendidikan,
sosial, dan budaya NU juga bergerak dalam bidang
politik.
Hal tersebut dapat dilihat dari kegiatannya yaitu
mendorong kepada rakyat untuk memperoleh
kemerdekaan.
Setelah Indonesia merdeka pada tahun 1946 NU
menyatakan sebagai organisasi sosial politik.
24. PARTAI NASIONAL INDONESIA (PNI)
PNI berdiri di Bandung pada tangal 4 Juli 1927.
Pendirinya adalah Ir. Soekarno, Anwari, Mr.
Sartono, Mr. Iskaq Cokroadisuryo, Mr. Sunaryo,
M. Budiarto, dan dr. Samsi. Dalam kongres
Tujuannya adalah mencapai Indonesia Merdeka
atas usaha sendiri. Adapun ideologinya adalah
marhaenisme, bersifat mandiri, dan
nonkooperatif.
Sebagai wadah persatuan politik yang ada di
Indonesia pada tanggal 17 Desember 1927
diselenggarakan kongres pertama dengan
tujuan agar langkah dan perjuangan partai-
partai yang ada seragam.
25. Pesatnya perkembangan PNI menyebabkan Belanda
khawatir. Dengan alasan PNI akan mengadakan
pemberontakan, maka tokoh-tokoh PNI ditangkap
Belanda dan diajukan kepengadilan kolonial.
Tokoh-tokoh tersebut di antaranya Ir. Soekarno,
Markun Sumadiredja, Gatot Mangkupraja, dan
Supriadinata.
Dalam pengadilan di Bandung, Ir. Soekarno
membacakan pembelaannya yang sangat terkenal
dengan judul Indonesia Menggugat.
Bulan April 1930 Ir. Soekarno dijatuhi hukuman 4
tahun penjara dan di Sukamiskin Bandung,
sedangkan tokoh lainnya dihukum antara satu
sampai dua tahun.
Akhirnya pada tahun 1931 PNI bubar kemudian
muncul Partindo dan PNI Baru.
26. MODERAT
Sejak tahun 1930 organisasi-organisasi
pergerakan Indonesia mengubah taktik
perjuangannya, mereka menggunakan taktik
kooperatif (bersedia bekerja sama) dengan
pemerintah Hindia Belanda.
Sebab perubahan taktik ini disebabkan :
a. Terjadinya krisis malaise yang melanda
dunia.
b. Sikap pemerintah kolonial makin tegas dan
keras terhadap partai-partai yang ada sebagai
dampak PKI yang gagal memberontak.
27. PARTINDO 1931
Setelah Ir.Soekarno dan kawan-kawannya
ditangkap Belanda, Mr. Sartono dan tokoh PNI
yang lepas dari incaran Belanda segera
mengadakan kongres luar biasa PNI.
Dalam kongres luar biasa ini Mr. Sartono
menghendaki PNI dibubarkan dengan alasan
agar pergerakan nasional tetap dapat
melanjutkan perjuangannya.
Setelah PNI bubar Mr. Sartono mendirikan Partai
Indonesia (Partindo).
Asas Partindo nonkooperatif, mandiri, dan
kerakyatan.
28. PNI BARU 1931
Dengan dibubarkannya PNI dan berdirinya
Partindo menimbulkan penafsiran yang
berbeda-beda di kalangan tokoh PNI sendiri.
Kelompok Moh. Hatta, Sutan Syahrir
mendirikan partai baru dengan Nama Partai
Nasional Baru (PNI) Baru.
PNI baru didirikan di Jogjakarta tahun 1931.
Asas PNI Baru nonkooperatif, mandiri, dan
kerakyatan.
Tujuan PNI Baru lebih menekankan kepada
pendidikan kader dan massa untuk
meningkatkan semangat kebangsaan dalam
perjuangan mencapai kemerdekaan Indonesia.
29. PARTAI INDONESIA RAYA (PARINDRA)
Partai ini didirikan dr. Sutomo tahun 1935.
Parindra adalah partai peleburan antara Budi Utomo
dan PBI.
Tujuan Parindra adalah mencapai Indonesia Raya yang
mulia dan sempurna, karena bersifat kooperatif, maka
Parindra mempunyai wakil-wakil di Dewan Perwakilan
Rakyat (Volksraad).
Tokoh Parindra yang duduk di Volkstraad ialah Moh.
Husni Tamrin, R. Sukardjo Pranoto, R.P. Suroso,
Wiryoningrat, dan Mr. Susanto Tirtoprodjo.
Usaha-usaha yang dilakukan Parindra antara lain:
1) Membentuk usaha rukun tani.
2) Mendirikan organisasi rukun tani.
3) Membentuk serikat pekerja.
4) Menganjurkan rakyat agar menggunakan barang-
barang produk sendiri
30. GERAKAN RAKYAT INDONESIA (GERINDO)
Berdiri di Jakarta pada tanggal 24 Mei 1937
sebagai akibat bubarnya Partindo.
Ketuanya adalah Adnan Kapau Ghani (A. K.
Ghani)
Adapun anggota Gerindo yaitu Mr. Moh Yamin,
Mr. Amir Syarifudin, Mr. Sartono, S.
Mangunsarkoro, Mr.Wilopo, dan Nyonopranoto.
Tujuan Gerindo adalah tercapainya Indonesia
merdeka.
Sikap Gerindo yaitu kooperatif.
31. GABUNGAN POLITIK INDONESIA (GAPI)
Berdirinya Gabungan Politik Indonesia (Gapi)
dilatarbelakangi adanya penolakan petisi Sutarjo
dan gentingnya situasi internasional menjelang
pecahnya Perang Dunia II.
Gapi bukanlah sebuah partai, melainkan hanya
sebuah wadah kerja sama partai-partai.
Gapi berdiri tanggal 21 Mei 1939.
Partai-partai yang tergabung dalam Gapi antara
lain Gerindo, Parindra, Pasundan, Persatuan
Minahasa, PSII dan Persatuan Partai Katholik
(PPK).
Gapi menuntut hak untuk menentukan nasib dan
pemerintahan sendiri.
Pada kongres yang pertama tanggal 4 Juli 1939
Gapi menuntut Indonesia berparlemen.
32. Pada tanggal 15 Juli 1936, partai-partai
politik dengan dipelopori oleh Sutardjo
Kartohadikusumo mengajukan usul atau
petisi, yaitu permohonan supaya
diselenggarakan suatu musyawarah antara
wakil-wakil Indonesia dan negara Belanda di
mana anggotanya mempunyai hak yang
sama. Tujuannya adalah untuk menyusun
suatu rencana pemberian kepada Indonesia
suatu pemerintah yang berdiri sendiri.
33. Tujuan Gapi adalah menuntut pemerintah Belanda agar
Indonesia mempunyai parlemen sendiri, sehingga Gapi
mempunyai semboyan Indonesia Berparlemen.
Tuntutan Indonesia Berparlemen terus diperjuangkan
dengan gigih. Akhirnya pemerintah Belanda membentuk
komisi yang dikenal dengan nama Komisi Visman karena
diketuai oleh Dr. F.H.Visman.
Tugas komisi ini adalah menyelidiki dan mempelajari
perubahan-perubahan ketatanegaraan. Namun, setelah
melakukan penelitian, Komisi Visman mengeluarkan
kesimpulan yang mengecewakan bangsa Indonesia.
Menurut komisi tersebut, sebagian besar rakyat
Indonesia berkeinginan hidup dalam ikatan Kerajaan
Belanda. Gapi menolak keputusan tersebut, sebab
dianggap hanya rekayasa Belanda dan bertentangan
dengan keinginan rakyat Indonesia.