際際滷

際際滷Share a Scribd company logo
HIV & AIDS
2
Apakah perbedaan antara HIV dan
Stadium HIV Lanjut (AHD) ?
Apakah perbedaan HIV
& AHD?
3
HIV melemahkan sistem kekebalan tubuh
manusia:
* Menyerang sel CD4 yang merupakan bagian dari sel darah
putih.
* Banyak di dalam darah, Air mani, Cairan Vagina dan Air susu
Ibu
* Sel darah CD4 berfungsi menjadi alarm dalam menjaga
tubuh kita melawan infeksi
* HIV masuk sel CD4, akan berkembang dan akhirnya
membunuhnya.
* Akibatnya, sistem kekebalan tubuh menurun dan tubuh
menjadi rentan terhadap penyakit
HIV: Human
Immunodeficiency
Virus
Virus yang menurunkan
kekebalan tubuh
manusia
AHD: Advance HIV
Diseases
Penyakit HIV lanjut (AHD) sebagai
jumlah CD4 <200sel/mm3 atau
WHO stadium 3 atau 4 pada orang
dewasa dan remaja.
Semua anak < 5 tahun AHD stadium
lanjut.
Termasuk individu yang belum
pernah menerima terapi
antiretroviral (ART) dan mereka yang
HUBUNGAN SEXUAL
BERISIKO
PENGGUNAAN JARUM
& ALAT SUNTIK
BERGANTIAN
TRANSFUSI DARAH DARI IBU KE BAYI
HIV DITULARKAN melalui:
HIV TIDAK MENULAR melalui:
BERJABATAN
TANGAN
MAKAN BERSAMA
/PENGGUNAAN ALAT
MAKAN BERSAMA
BERCIUMAN GIGITAN NYAMUK BERENANG
BERSAMA
Abstinent | Be faithfull | Condom use | Drug |
Education
HIV DAPAT DICEGAH
Tidak melakukan
hubungan
seksual berisiko
Setia kepada
pasangan
Menggunakan
kondom pada
hubungan seksual
berisiko
Tidak
menggunak
an napza
Tingkatkan
pengetahuan
Pasca Pajanan (PEP) Pra Pajanan (PrEP)
Pilihan: TDF + 3TC + DTG
Okupasional atau
non okupasional
ART selama 28 hari
Pilihan: TDF + FTC
Kondom dan PrEP
Selama berisiko atau
event driven
PENCEGAHAN HIV
7
PRINSIP PENULARAN HIV
 EXIT  Virus harus keluar
dari tubuh orang yang
terinfeksi
 SURVIVE  Virus harus
bertahan hidup untuk
menyerang system
pertahanan tubuh
 SUFFICIENT  Jumlah
virus yang bertahan
hidup harus cukup
untuk menginfeksi
 ENTER  Virus harus
masuk ke tubuh
seseorang melalui kulit
yang luka, rapuh karena
infeksi, untuk
menginfeksi seseorang
FASE PERJALANAN ALAMIAH INFEKSI HIV
FASE I
Periode Jendela
FASE II
Masa Laten
FASE III
Masa Terminal
Tubuh sudah terinfeksi HIV
namun hasil pemeriksanaan
darah belum ditemukan anti-
HIV
Sangat infeksius
Beberapa orang mengalami
gejala HIV akut, Fase flu-like
syndrome terjadi akibat
serokonversi dalam darah
Sekitar 2-3 minggu sejak
infeksi awal
disertai gejala ringan atau
tanpa gejala dan tanda
viral load menurun dan
relatif stabil, namun cd4
berangsur menurun
Tes darah antobody terhadap
HIV menunjukkan hasil
reaktif, walaupun gejala
belum timbul
Masa tanpa gejala tapi tetap
dapat menularkan kepada
orang lain, terjadi selama 2-
3 tahun
Masa dengan gejala ringan
dapat berlangsung selama 5-
8 tahun
Fase infeksi HIV dengan
kekebalan tubuh yang
menurun drastic, dengan VL
makin tinggi dan CD4 rendah
sehingga timbul IO. Infeksi
yang mungkin jarang ditemui
pada orang dengan
kekebalan baik, misalnya TB,
herpes zoster, oral hairy
leukoplakia, infeksi jamur di
mulut dan saluran
pencernaan, Infeksi jamur
pada paru, infeksi
cytomegalovirus, infeksi dan
peradangan pada kulit yang
dikenal dengan popular
pruritic eruption
9
TES HIV DAN MASA JENDELA
KONSELING & TESTING HIV
KTHIV adalah pintu masuk utama pada layanan pencegahan,
perawatan, dukungan dan pengobatan HIV.
5 komponen dasar/prinsip KT HIV:
1. Informed consent
2. Confidentiality
3. Counselling
4. Correct test results
5. Connection to care, treatment, and prevention services
Layanan HIV terintegrasi:
o Pada daerah epidemi rendah atau terkonsentrasi  harus terintegrasi dengan pelayanan KIA, KB, Kespro,
kesehatan remaja, IMS, TB, Hepatitis, Napza dan rehabilitasi
KONSELING DAN TESTING HIV
KT HIV dilakukan dengan alasan:
1. Orang atau pasangan yang ingin mengetahui status HIVnya;
2. Ibu hamil yang masuk dalam Program Pencegahan Penularan HIV dari Ibu ke Anak (PPIA);
3. Penegakan diagnosis untuk keperluan pasien (pasien Hepatitis, pasien TB, pasien IMS, ibu
hamil, bayi yang lahir dari ibu dengan HIV);
4. Pasien yang diduga telah terinfeksi HIV;
5. Penapisan darah donor transfusi atau organ tubuh;
6. Tata laksana Profilaksis Pasca Pajanan (PPP) setelah terjadinya tusukan pada kecelakaan kerja
okupasional;
7. Prosedur pemeriksaan dalam kasus perkosaan; dan
8. Perintah pengadilan dari terdakwa dalam kasus kejahatan seksual dan sebagainya.
Secara umum, pemeriksaan HIV dilakukan untuk tujuan penapisan darah donor dan transplantasi,
surveilans, dan penegakan diagnosis.
95-95-95 treatment for all
MANFAAT TERAPI ANTIRETROVIRAL
(ART)
Menurunkan angka
kematian karena HIV
Mencegah penularan
HIV kepada pasangan
Menurunkan jumlah
anak kehilangan
orang tuanya
Meningkatkan kinerja
Memperpanjang usia
harapan hidup
Mencegah penularan
dari Ibu ke bayi
Profilaksis pasca pajanan
untuk mencegah
penularan HIV
Meningkatkan harkat dan
martabat Orang dengan
HIV
KEBERHASILAN PENGOBATAN ARV
Kualitas hidup meningkat
Transmisi menurun
(U=U)
ODHA SEHAT &
BERTANGGUNG JAWAB
VL menurun (tersupresi)
CD4 meningkat
Klinis membaik
OBAT ARV
TU-HAN
HAN-TU
KHASIAT
EFEK SAMPING
TINGGI
RENDAH
DTG 50mg
TLE
TLD
Zero AIDS-
Related Death
Zero
Discrimination
Zero New HIV
Infections
95%
Aware of their
HIV status
95%
On HIV
treatment
95%
Virally
suppressed
CEGAH HIV DI TEMPAT KERJA
1
6
TERKENA TUBUH
PADA BAGIAN
MUKOSA/ MEMBRAN
KULIT
Risiko sangat rendah,
meskipun ada darah
Resiko sekitar 0,09%
TERKENA CAIRAN
TUBUH
Hampir tidak
berisiko sama
sekali, meskipun
cairan tersebut
mengandung darah
RISIKO PENULARAN HIV PADA TENAGA KESEHATAN
17
TERTUSUK JARUM
Risiko KURANG DARI
1%
Bahkan ada yg
menyebutkan antara
0.03  0,3%
MENCEGAH HIV DI TEMPAT KERJA 
01
 Berhati-
hati
02
 Cuci tangan/
bagian kulit
luar lainnya
03  Gunakan
APD yg
sesuai
18
Gunakan APD yang sesuai ketika melakukan kontak
dengan darah atau cairan tubuh lainnya
Cuci tangan/bagian tubuh lainnya  setelah kontak
dengan darah atau cairan tubuh
Berhati-hati ketika membawa, menggunakann dan
membuang peralatan tajam dan alat suntik
Jika berisiko terpajan HIV:
 Lapor Tim PDP dalam waktu kurang dari 72 jam
setelah pajanan.
 Cuci dengan air mengalir  jangan dipencet
 Cek status HIV
 Mulai Prophylaxis Pasca Pajanan jika diperlukan
3 Langkah pasca laporan paparan:
Sumber
Petugas
Kesehatan
Anti-HIV  
Anti HCV  
HBsAg  
Anti-HBs 
Sifilis
PPIA - Pencegahan penularan infeksi dari Ibu
ke Anak
Penanganan komprehensif dan berkelanjutan pada perempuan dengan HIV sejak sebelum kehamilan
hingga setelah kehamilan, termasuk penanganan bayi lahir dari ibu HIV +.
Empat pilar pendekatan komprehensif untuk mencegah trasmisi vertikal HIV dikenal dengan PRONG:
Prong 1: Pencegahan primer infeksi HIV pada wanita usia reproduksi
Prong 2: Pencegahan kehamilan yang tidak direncanakan pada wanita yang terinfeksi HIV
Prong 3: Pencegahan transmisi vertikal HIV pada ibu kepada bayi
Prong 4: penyediaan terapi, perawatan dan dukungan yang baik bagi Ibu dengan HIV, serta anak dan
keluarganya.
19
Faktor Ibu Faktor bayi Faktor obstetrik
 Jumlah virus HIV/viral load dalam
darah
 Hitung CD4
 Status gizi selama kehamilan
 Penyakit infeksi selama kehamilan
 Masalah payudara, jika menyusui
 Prematuritas dan berat lahir rendah
 Lama menyusu
 Luka pada mulut bayi jika bayi
menyusu
 Jenis persalinan
 Lama persalinan
 Ketuban pecah dini
 Tindakan episiotomi, ekstrasi vakum
dan forsep
Faktor Risiko Penularan HIV dari Ibu ke Bayi
20
Any Question?

More Related Content

What's hot (20)

Kegiatan Advokasi dan Kampanye Publik dalam rangka PPSP
Kegiatan Advokasi dan Kampanye Publik dalam rangka PPSPKegiatan Advokasi dan Kampanye Publik dalam rangka PPSP
Kegiatan Advokasi dan Kampanye Publik dalam rangka PPSP
infosanitasi
Surveilans Epidemiologi Penyakit Diare Di Wilayah Puskesmas Pasayangan Martapura
Surveilans Epidemiologi Penyakit Diare Di Wilayah Puskesmas Pasayangan MartapuraSurveilans Epidemiologi Penyakit Diare Di Wilayah Puskesmas Pasayangan Martapura
Surveilans Epidemiologi Penyakit Diare Di Wilayah Puskesmas Pasayangan Martapura
Helda Zakiya Fitri
Kebijakan pelaporan HIV AIDS & IMS
Kebijakan pelaporan HIV AIDS & IMSKebijakan pelaporan HIV AIDS & IMS
Kebijakan pelaporan HIV AIDS & IMS
Nurlaela Rostari
Demografi 1
Demografi 1Demografi 1
Demografi 1
riyan
Kpk lengkap
Kpk lengkapKpk lengkap
Kpk lengkap
Ira Ariafinanda
PENANGGULANGAN HIV DAN AIDS
PENANGGULANGAN HIV DAN AIDSPENANGGULANGAN HIV DAN AIDS
PENANGGULANGAN HIV DAN AIDS
Achmad Wahid
Makalah polybius
Makalah polybiusMakalah polybius
Makalah polybius
Amphie Yuurisman
Notulen mmd
Notulen mmd Notulen mmd
Notulen mmd
PuskesmasUmbulharjoI
UU No 22 tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan
UU No 22 tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan JalanUU No 22 tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan
UU No 22 tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan
Penataan Ruang
Makalah Promosi Kesehatan Bina suasana
Makalah Promosi Kesehatan Bina suasanaMakalah Promosi Kesehatan Bina suasana
Makalah Promosi Kesehatan Bina suasana
afidah1995
BPK ( Badan Pengurus Keuangan )
BPK ( Badan Pengurus Keuangan )BPK ( Badan Pengurus Keuangan )
BPK ( Badan Pengurus Keuangan )
Senior High School
Demografi
DemografiDemografi
Demografi
Edy CLa
PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN DIABETES MELITUS DI INDONESIA.pptx
PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN DIABETES MELITUS DI INDONESIA.pptxPENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN DIABETES MELITUS DI INDONESIA.pptx
PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN DIABETES MELITUS DI INDONESIA.pptx
Dian Kurnia Rabbani
Faktor - Faktor Yang Mempengaruhi Fertilitas1
Faktor - Faktor Yang Mempengaruhi Fertilitas1Faktor - Faktor Yang Mempengaruhi Fertilitas1
Faktor - Faktor Yang Mempengaruhi Fertilitas1
Frentho Bungsu
Leaflet artritis rheumatoid
Leaflet artritis rheumatoidLeaflet artritis rheumatoid
Leaflet artritis rheumatoid
Ria Yaya
Pengertian ilmu ekonomi wilayah, ruang dan wilayah dan teori lokasi
Pengertian ilmu ekonomi wilayah, ruang dan wilayah dan teori lokasiPengertian ilmu ekonomi wilayah, ruang dan wilayah dan teori lokasi
Pengertian ilmu ekonomi wilayah, ruang dan wilayah dan teori lokasi
Sugeng Budiharsono
Materi Ngopi Eps. 19 Pengorganisasian Masyarakat
Materi Ngopi Eps. 19 Pengorganisasian MasyarakatMateri Ngopi Eps. 19 Pengorganisasian Masyarakat
Materi Ngopi Eps. 19 Pengorganisasian Masyarakat
Akademi Desa 4.0
Mobilitas penduduk dan Teori Penduduk
Mobilitas penduduk dan Teori PendudukMobilitas penduduk dan Teori Penduduk
Mobilitas penduduk dan Teori Penduduk
State University of Padang
PPT PENYAKIT AFP.pdf
PPT PENYAKIT AFP.pdfPPT PENYAKIT AFP.pdf
PPT PENYAKIT AFP.pdf
Niken Kurniasih
Laporan program TB Tahun 2013 Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat
Laporan program TB Tahun 2013 Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi BaratLaporan program TB Tahun 2013 Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat
Laporan program TB Tahun 2013 Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat
Muh Saleh
Kegiatan Advokasi dan Kampanye Publik dalam rangka PPSP
Kegiatan Advokasi dan Kampanye Publik dalam rangka PPSPKegiatan Advokasi dan Kampanye Publik dalam rangka PPSP
Kegiatan Advokasi dan Kampanye Publik dalam rangka PPSP
infosanitasi
Surveilans Epidemiologi Penyakit Diare Di Wilayah Puskesmas Pasayangan Martapura
Surveilans Epidemiologi Penyakit Diare Di Wilayah Puskesmas Pasayangan MartapuraSurveilans Epidemiologi Penyakit Diare Di Wilayah Puskesmas Pasayangan Martapura
Surveilans Epidemiologi Penyakit Diare Di Wilayah Puskesmas Pasayangan Martapura
Helda Zakiya Fitri
Kebijakan pelaporan HIV AIDS & IMS
Kebijakan pelaporan HIV AIDS & IMSKebijakan pelaporan HIV AIDS & IMS
Kebijakan pelaporan HIV AIDS & IMS
Nurlaela Rostari
Demografi 1
Demografi 1Demografi 1
Demografi 1
riyan
PENANGGULANGAN HIV DAN AIDS
PENANGGULANGAN HIV DAN AIDSPENANGGULANGAN HIV DAN AIDS
PENANGGULANGAN HIV DAN AIDS
Achmad Wahid
UU No 22 tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan
UU No 22 tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan JalanUU No 22 tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan
UU No 22 tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan
Penataan Ruang
Makalah Promosi Kesehatan Bina suasana
Makalah Promosi Kesehatan Bina suasanaMakalah Promosi Kesehatan Bina suasana
Makalah Promosi Kesehatan Bina suasana
afidah1995
BPK ( Badan Pengurus Keuangan )
BPK ( Badan Pengurus Keuangan )BPK ( Badan Pengurus Keuangan )
BPK ( Badan Pengurus Keuangan )
Senior High School
Demografi
DemografiDemografi
Demografi
Edy CLa
PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN DIABETES MELITUS DI INDONESIA.pptx
PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN DIABETES MELITUS DI INDONESIA.pptxPENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN DIABETES MELITUS DI INDONESIA.pptx
PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN DIABETES MELITUS DI INDONESIA.pptx
Dian Kurnia Rabbani
Faktor - Faktor Yang Mempengaruhi Fertilitas1
Faktor - Faktor Yang Mempengaruhi Fertilitas1Faktor - Faktor Yang Mempengaruhi Fertilitas1
Faktor - Faktor Yang Mempengaruhi Fertilitas1
Frentho Bungsu
Leaflet artritis rheumatoid
Leaflet artritis rheumatoidLeaflet artritis rheumatoid
Leaflet artritis rheumatoid
Ria Yaya
Pengertian ilmu ekonomi wilayah, ruang dan wilayah dan teori lokasi
Pengertian ilmu ekonomi wilayah, ruang dan wilayah dan teori lokasiPengertian ilmu ekonomi wilayah, ruang dan wilayah dan teori lokasi
Pengertian ilmu ekonomi wilayah, ruang dan wilayah dan teori lokasi
Sugeng Budiharsono
Materi Ngopi Eps. 19 Pengorganisasian Masyarakat
Materi Ngopi Eps. 19 Pengorganisasian MasyarakatMateri Ngopi Eps. 19 Pengorganisasian Masyarakat
Materi Ngopi Eps. 19 Pengorganisasian Masyarakat
Akademi Desa 4.0
Laporan program TB Tahun 2013 Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat
Laporan program TB Tahun 2013 Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi BaratLaporan program TB Tahun 2013 Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat
Laporan program TB Tahun 2013 Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat
Muh Saleh

Similar to IPSD - HIV untuk PPCP rev.pptx (20)

Materi kes Dasar IMS HIV dan AIDS.pptx
Materi kes Dasar IMS HIV dan AIDS.pptxMateri kes Dasar IMS HIV dan AIDS.pptx
Materi kes Dasar IMS HIV dan AIDS.pptx
RiskyKurniawan20
DIAGNOSA DAN TATALAKSANA HIV, SIFILIS DAN HEPATITIS 2024.pptx
DIAGNOSA DAN TATALAKSANA HIV, SIFILIS DAN HEPATITIS 2024.pptxDIAGNOSA DAN TATALAKSANA HIV, SIFILIS DAN HEPATITIS 2024.pptx
DIAGNOSA DAN TATALAKSANA HIV, SIFILIS DAN HEPATITIS 2024.pptx
ssuseraaa28a
HIV pada Anak.pptx
HIV pada Anak.pptxHIV pada Anak.pptx
HIV pada Anak.pptx
kurnia537765
tas HIV.ppt
tas HIV.ppttas HIV.ppt
tas HIV.ppt
gita356453
HIV pada anak dan tatalaksannya serta diagnosa.pptx
HIV pada anak dan tatalaksannya serta diagnosa.pptxHIV pada anak dan tatalaksannya serta diagnosa.pptx
HIV pada anak dan tatalaksannya serta diagnosa.pptx
AhmadMukhlis38
2A_KELOMPOK 10_HIV.pptx
2A_KELOMPOK 10_HIV.pptx2A_KELOMPOK 10_HIV.pptx
2A_KELOMPOK 10_HIV.pptx
AnisaZelfia1
Persentation of HIV pada anak
Persentation of HIV pada anakPersentation of HIV pada anak
Persentation of HIV pada anak
Aulia Amani
SOSIALISASI RS.pptx
SOSIALISASI RS.pptxSOSIALISASI RS.pptx
SOSIALISASI RS.pptx
pendaftaranrsmu
HIV DAN AIDS.pptx
HIV DAN AIDS.pptxHIV DAN AIDS.pptx
HIV DAN AIDS.pptx
UNIKNURAINI
HIV (1).pptx
HIV (1).pptxHIV (1).pptx
HIV (1).pptx
Handoko87
Hiv aids tropis i
Hiv aids tropis iHiv aids tropis i
Hiv aids tropis i
AnggaN7
Peran PERAWAT SEBAGAI KONSELOR hiv dan aids.pptx
Peran PERAWAT SEBAGAI KONSELOR hiv dan aids.pptxPeran PERAWAT SEBAGAI KONSELOR hiv dan aids.pptx
Peran PERAWAT SEBAGAI KONSELOR hiv dan aids.pptx
IRFANPERMANA7
Materi informasi dasar hiv
Materi informasi dasar hivMateri informasi dasar hiv
Materi informasi dasar hiv
TriIndahBudiarty
Materi informasi dasar hiv
Materi informasi dasar hivMateri informasi dasar hiv
Materi informasi dasar hiv
TriIndahBudiarty
leaflet-hiv-aids.doc15465784654948949847
leaflet-hiv-aids.doc15465784654948949847leaflet-hiv-aids.doc15465784654948949847
leaflet-hiv-aids.doc15465784654948949847
pipitarlina01
SMART WOMEN FOR THE GOLDEN GENERATION.pptx
SMART WOMEN FOR THE GOLDEN GENERATION.pptxSMART WOMEN FOR THE GOLDEN GENERATION.pptx
SMART WOMEN FOR THE GOLDEN GENERATION.pptx
ssuser85ecc2
367180850-Materi-Penyuluhan-Hiv-Aids-Dasar.ppt
367180850-Materi-Penyuluhan-Hiv-Aids-Dasar.ppt367180850-Materi-Penyuluhan-Hiv-Aids-Dasar.ppt
367180850-Materi-Penyuluhan-Hiv-Aids-Dasar.ppt
Rizka Anisa
leaflet-hiv-aids.pdf
leaflet-hiv-aids.pdfleaflet-hiv-aids.pdf
leaflet-hiv-aids.pdf
simbahang1
Materi kes Dasar IMS HIV dan AIDS.pptx
Materi kes Dasar IMS HIV dan AIDS.pptxMateri kes Dasar IMS HIV dan AIDS.pptx
Materi kes Dasar IMS HIV dan AIDS.pptx
RiskyKurniawan20
DIAGNOSA DAN TATALAKSANA HIV, SIFILIS DAN HEPATITIS 2024.pptx
DIAGNOSA DAN TATALAKSANA HIV, SIFILIS DAN HEPATITIS 2024.pptxDIAGNOSA DAN TATALAKSANA HIV, SIFILIS DAN HEPATITIS 2024.pptx
DIAGNOSA DAN TATALAKSANA HIV, SIFILIS DAN HEPATITIS 2024.pptx
ssuseraaa28a
HIV pada Anak.pptx
HIV pada Anak.pptxHIV pada Anak.pptx
HIV pada Anak.pptx
kurnia537765
tas HIV.ppt
tas HIV.ppttas HIV.ppt
tas HIV.ppt
gita356453
HIV pada anak dan tatalaksannya serta diagnosa.pptx
HIV pada anak dan tatalaksannya serta diagnosa.pptxHIV pada anak dan tatalaksannya serta diagnosa.pptx
HIV pada anak dan tatalaksannya serta diagnosa.pptx
AhmadMukhlis38
2A_KELOMPOK 10_HIV.pptx
2A_KELOMPOK 10_HIV.pptx2A_KELOMPOK 10_HIV.pptx
2A_KELOMPOK 10_HIV.pptx
AnisaZelfia1
Persentation of HIV pada anak
Persentation of HIV pada anakPersentation of HIV pada anak
Persentation of HIV pada anak
Aulia Amani
HIV DAN AIDS.pptx
HIV DAN AIDS.pptxHIV DAN AIDS.pptx
HIV DAN AIDS.pptx
UNIKNURAINI
HIV (1).pptx
HIV (1).pptxHIV (1).pptx
HIV (1).pptx
Handoko87
Hiv aids tropis i
Hiv aids tropis iHiv aids tropis i
Hiv aids tropis i
AnggaN7
Peran PERAWAT SEBAGAI KONSELOR hiv dan aids.pptx
Peran PERAWAT SEBAGAI KONSELOR hiv dan aids.pptxPeran PERAWAT SEBAGAI KONSELOR hiv dan aids.pptx
Peran PERAWAT SEBAGAI KONSELOR hiv dan aids.pptx
IRFANPERMANA7
Materi informasi dasar hiv
Materi informasi dasar hivMateri informasi dasar hiv
Materi informasi dasar hiv
TriIndahBudiarty
Materi informasi dasar hiv
Materi informasi dasar hivMateri informasi dasar hiv
Materi informasi dasar hiv
TriIndahBudiarty
leaflet-hiv-aids.doc15465784654948949847
leaflet-hiv-aids.doc15465784654948949847leaflet-hiv-aids.doc15465784654948949847
leaflet-hiv-aids.doc15465784654948949847
pipitarlina01
SMART WOMEN FOR THE GOLDEN GENERATION.pptx
SMART WOMEN FOR THE GOLDEN GENERATION.pptxSMART WOMEN FOR THE GOLDEN GENERATION.pptx
SMART WOMEN FOR THE GOLDEN GENERATION.pptx
ssuser85ecc2
367180850-Materi-Penyuluhan-Hiv-Aids-Dasar.ppt
367180850-Materi-Penyuluhan-Hiv-Aids-Dasar.ppt367180850-Materi-Penyuluhan-Hiv-Aids-Dasar.ppt
367180850-Materi-Penyuluhan-Hiv-Aids-Dasar.ppt
Rizka Anisa
leaflet-hiv-aids.pdf
leaflet-hiv-aids.pdfleaflet-hiv-aids.pdf
leaflet-hiv-aids.pdf
simbahang1

Recently uploaded (20)

Asuhan keperawatan pada pasien dengan ECT.pptx
Asuhan keperawatan pada pasien dengan ECT.pptxAsuhan keperawatan pada pasien dengan ECT.pptx
Asuhan keperawatan pada pasien dengan ECT.pptx
JulimuhamadKartiko
Konsep Dasar Diabetes Mellitus Gestasional
Konsep Dasar Diabetes Mellitus GestasionalKonsep Dasar Diabetes Mellitus Gestasional
Konsep Dasar Diabetes Mellitus Gestasional
AstriYuliaSariLubis1
MPI.1 - Pengelolaan Faktor Risiko Diabetes Melitus Tipe 2 Tingkat Primer seca...
MPI.1 - Pengelolaan Faktor Risiko Diabetes Melitus Tipe 2 Tingkat Primer seca...MPI.1 - Pengelolaan Faktor Risiko Diabetes Melitus Tipe 2 Tingkat Primer seca...
MPI.1 - Pengelolaan Faktor Risiko Diabetes Melitus Tipe 2 Tingkat Primer seca...
Taufiqurrokhman Rofii
Beban Tugas dan Tanggung Jawa Peserta Didik Pendidikan Kedokteran
Beban Tugas dan Tanggung Jawa Peserta Didik Pendidikan KedokteranBeban Tugas dan Tanggung Jawa Peserta Didik Pendidikan Kedokteran
Beban Tugas dan Tanggung Jawa Peserta Didik Pendidikan Kedokteran
ElizabethFang1
materi buat PHBS penyakit tuberculosis.pdf
materi buat PHBS penyakit tuberculosis.pdfmateri buat PHBS penyakit tuberculosis.pdf
materi buat PHBS penyakit tuberculosis.pdf
dkmalhidayahbogor
Bimbingan belajar keperawatan soal uji kompetensi
Bimbingan belajar keperawatan soal uji kompetensiBimbingan belajar keperawatan soal uji kompetensi
Bimbingan belajar keperawatan soal uji kompetensi
ReviYulia
kenakalan remaja pencegahan dan penaganan pada remaja
kenakalan remaja pencegahan dan penaganan pada remajakenakalan remaja pencegahan dan penaganan pada remaja
kenakalan remaja pencegahan dan penaganan pada remaja
annazzakariaarifin
Pertolongan Pertama Keracunan pada manusia
Pertolongan Pertama Keracunan pada manusiaPertolongan Pertama Keracunan pada manusia
Pertolongan Pertama Keracunan pada manusia
TugasHSE
Laporan Kasus Dislokasi Posterior Hip Joint.pptx
Laporan Kasus Dislokasi Posterior Hip Joint.pptxLaporan Kasus Dislokasi Posterior Hip Joint.pptx
Laporan Kasus Dislokasi Posterior Hip Joint.pptx
idman3
RAPAT KOORDINASI DAN EVALUASI PENANGGULANGAN RABIES DI PROVINSI BALI 11 Juni ...
RAPAT KOORDINASI DAN EVALUASI PENANGGULANGAN RABIES DI PROVINSI BALI 11 Juni ...RAPAT KOORDINASI DAN EVALUASI PENANGGULANGAN RABIES DI PROVINSI BALI 11 Juni ...
RAPAT KOORDINASI DAN EVALUASI PENANGGULANGAN RABIES DI PROVINSI BALI 11 Juni ...
Wahid Husein
Sepsis Introduction (diagnosis and management)
Sepsis Introduction (diagnosis and management)Sepsis Introduction (diagnosis and management)
Sepsis Introduction (diagnosis and management)
junita92
Aspek Fisikokimia Obat pada tubuh manusia
Aspek Fisikokimia Obat pada tubuh manusiaAspek Fisikokimia Obat pada tubuh manusia
Aspek Fisikokimia Obat pada tubuh manusia
AlterGlenKakisina
dr badrul - Puasa pada pasien neurologis 2025.pdf
dr badrul - Puasa pada pasien neurologis 2025.pdfdr badrul - Puasa pada pasien neurologis 2025.pdf
dr badrul - Puasa pada pasien neurologis 2025.pdf
yunitayun9
pemeriksaan fisik diagnostik kulit pada dermatologi
pemeriksaan fisik diagnostik kulit pada dermatologipemeriksaan fisik diagnostik kulit pada dermatologi
pemeriksaan fisik diagnostik kulit pada dermatologi
AgungIstri3
ppt sunat pada perempuan dari sisi kesehatan.pptx
ppt sunat pada perempuan dari sisi kesehatan.pptxppt sunat pada perempuan dari sisi kesehatan.pptx
ppt sunat pada perempuan dari sisi kesehatan.pptx
ekamaya6
Peran FAO ECTAD dalam Pencegahan zoonosis dan AMR serta Penerapan Konsep One ...
Peran FAO ECTAD dalam Pencegahan zoonosis dan AMR serta Penerapan Konsep One ...Peran FAO ECTAD dalam Pencegahan zoonosis dan AMR serta Penerapan Konsep One ...
Peran FAO ECTAD dalam Pencegahan zoonosis dan AMR serta Penerapan Konsep One ...
Wahid Husein
Rencana kerja pembangunan peternakan dan kesehatan hewan Sumatera Utara.ppt
Rencana kerja pembangunan peternakan dan kesehatan hewan Sumatera Utara.pptRencana kerja pembangunan peternakan dan kesehatan hewan Sumatera Utara.ppt
Rencana kerja pembangunan peternakan dan kesehatan hewan Sumatera Utara.ppt
Wahid Husein
Cedera Kepala ringan sedang dan berat...
Cedera Kepala ringan sedang dan berat...Cedera Kepala ringan sedang dan berat...
Cedera Kepala ringan sedang dan berat...
ssuserf5305e
Dukungan FAO ECTAD terhadap Program Pengendalian dan Pemberantasan Rabies di ...
Dukungan FAO ECTAD terhadap Program Pengendalian dan Pemberantasan Rabies di ...Dukungan FAO ECTAD terhadap Program Pengendalian dan Pemberantasan Rabies di ...
Dukungan FAO ECTAD terhadap Program Pengendalian dan Pemberantasan Rabies di ...
Wahid Husein
penyuluhan prolanis PPT DM JANuari 25.pdf
penyuluhan prolanis PPT DM JANuari 25.pdfpenyuluhan prolanis PPT DM JANuari 25.pdf
penyuluhan prolanis PPT DM JANuari 25.pdf
NuyungLuvlivi
Asuhan keperawatan pada pasien dengan ECT.pptx
Asuhan keperawatan pada pasien dengan ECT.pptxAsuhan keperawatan pada pasien dengan ECT.pptx
Asuhan keperawatan pada pasien dengan ECT.pptx
JulimuhamadKartiko
Konsep Dasar Diabetes Mellitus Gestasional
Konsep Dasar Diabetes Mellitus GestasionalKonsep Dasar Diabetes Mellitus Gestasional
Konsep Dasar Diabetes Mellitus Gestasional
AstriYuliaSariLubis1
MPI.1 - Pengelolaan Faktor Risiko Diabetes Melitus Tipe 2 Tingkat Primer seca...
MPI.1 - Pengelolaan Faktor Risiko Diabetes Melitus Tipe 2 Tingkat Primer seca...MPI.1 - Pengelolaan Faktor Risiko Diabetes Melitus Tipe 2 Tingkat Primer seca...
MPI.1 - Pengelolaan Faktor Risiko Diabetes Melitus Tipe 2 Tingkat Primer seca...
Taufiqurrokhman Rofii
Beban Tugas dan Tanggung Jawa Peserta Didik Pendidikan Kedokteran
Beban Tugas dan Tanggung Jawa Peserta Didik Pendidikan KedokteranBeban Tugas dan Tanggung Jawa Peserta Didik Pendidikan Kedokteran
Beban Tugas dan Tanggung Jawa Peserta Didik Pendidikan Kedokteran
ElizabethFang1
materi buat PHBS penyakit tuberculosis.pdf
materi buat PHBS penyakit tuberculosis.pdfmateri buat PHBS penyakit tuberculosis.pdf
materi buat PHBS penyakit tuberculosis.pdf
dkmalhidayahbogor
Bimbingan belajar keperawatan soal uji kompetensi
Bimbingan belajar keperawatan soal uji kompetensiBimbingan belajar keperawatan soal uji kompetensi
Bimbingan belajar keperawatan soal uji kompetensi
ReviYulia
kenakalan remaja pencegahan dan penaganan pada remaja
kenakalan remaja pencegahan dan penaganan pada remajakenakalan remaja pencegahan dan penaganan pada remaja
kenakalan remaja pencegahan dan penaganan pada remaja
annazzakariaarifin
Pertolongan Pertama Keracunan pada manusia
Pertolongan Pertama Keracunan pada manusiaPertolongan Pertama Keracunan pada manusia
Pertolongan Pertama Keracunan pada manusia
TugasHSE
Laporan Kasus Dislokasi Posterior Hip Joint.pptx
Laporan Kasus Dislokasi Posterior Hip Joint.pptxLaporan Kasus Dislokasi Posterior Hip Joint.pptx
Laporan Kasus Dislokasi Posterior Hip Joint.pptx
idman3
RAPAT KOORDINASI DAN EVALUASI PENANGGULANGAN RABIES DI PROVINSI BALI 11 Juni ...
RAPAT KOORDINASI DAN EVALUASI PENANGGULANGAN RABIES DI PROVINSI BALI 11 Juni ...RAPAT KOORDINASI DAN EVALUASI PENANGGULANGAN RABIES DI PROVINSI BALI 11 Juni ...
RAPAT KOORDINASI DAN EVALUASI PENANGGULANGAN RABIES DI PROVINSI BALI 11 Juni ...
Wahid Husein
Sepsis Introduction (diagnosis and management)
Sepsis Introduction (diagnosis and management)Sepsis Introduction (diagnosis and management)
Sepsis Introduction (diagnosis and management)
junita92
Aspek Fisikokimia Obat pada tubuh manusia
Aspek Fisikokimia Obat pada tubuh manusiaAspek Fisikokimia Obat pada tubuh manusia
Aspek Fisikokimia Obat pada tubuh manusia
AlterGlenKakisina
dr badrul - Puasa pada pasien neurologis 2025.pdf
dr badrul - Puasa pada pasien neurologis 2025.pdfdr badrul - Puasa pada pasien neurologis 2025.pdf
dr badrul - Puasa pada pasien neurologis 2025.pdf
yunitayun9
pemeriksaan fisik diagnostik kulit pada dermatologi
pemeriksaan fisik diagnostik kulit pada dermatologipemeriksaan fisik diagnostik kulit pada dermatologi
pemeriksaan fisik diagnostik kulit pada dermatologi
AgungIstri3
ppt sunat pada perempuan dari sisi kesehatan.pptx
ppt sunat pada perempuan dari sisi kesehatan.pptxppt sunat pada perempuan dari sisi kesehatan.pptx
ppt sunat pada perempuan dari sisi kesehatan.pptx
ekamaya6
Peran FAO ECTAD dalam Pencegahan zoonosis dan AMR serta Penerapan Konsep One ...
Peran FAO ECTAD dalam Pencegahan zoonosis dan AMR serta Penerapan Konsep One ...Peran FAO ECTAD dalam Pencegahan zoonosis dan AMR serta Penerapan Konsep One ...
Peran FAO ECTAD dalam Pencegahan zoonosis dan AMR serta Penerapan Konsep One ...
Wahid Husein
Rencana kerja pembangunan peternakan dan kesehatan hewan Sumatera Utara.ppt
Rencana kerja pembangunan peternakan dan kesehatan hewan Sumatera Utara.pptRencana kerja pembangunan peternakan dan kesehatan hewan Sumatera Utara.ppt
Rencana kerja pembangunan peternakan dan kesehatan hewan Sumatera Utara.ppt
Wahid Husein
Cedera Kepala ringan sedang dan berat...
Cedera Kepala ringan sedang dan berat...Cedera Kepala ringan sedang dan berat...
Cedera Kepala ringan sedang dan berat...
ssuserf5305e
Dukungan FAO ECTAD terhadap Program Pengendalian dan Pemberantasan Rabies di ...
Dukungan FAO ECTAD terhadap Program Pengendalian dan Pemberantasan Rabies di ...Dukungan FAO ECTAD terhadap Program Pengendalian dan Pemberantasan Rabies di ...
Dukungan FAO ECTAD terhadap Program Pengendalian dan Pemberantasan Rabies di ...
Wahid Husein
penyuluhan prolanis PPT DM JANuari 25.pdf
penyuluhan prolanis PPT DM JANuari 25.pdfpenyuluhan prolanis PPT DM JANuari 25.pdf
penyuluhan prolanis PPT DM JANuari 25.pdf
NuyungLuvlivi

IPSD - HIV untuk PPCP rev.pptx

  • 2. 2 Apakah perbedaan antara HIV dan Stadium HIV Lanjut (AHD) ?
  • 3. Apakah perbedaan HIV & AHD? 3 HIV melemahkan sistem kekebalan tubuh manusia: * Menyerang sel CD4 yang merupakan bagian dari sel darah putih. * Banyak di dalam darah, Air mani, Cairan Vagina dan Air susu Ibu * Sel darah CD4 berfungsi menjadi alarm dalam menjaga tubuh kita melawan infeksi * HIV masuk sel CD4, akan berkembang dan akhirnya membunuhnya. * Akibatnya, sistem kekebalan tubuh menurun dan tubuh menjadi rentan terhadap penyakit HIV: Human Immunodeficiency Virus Virus yang menurunkan kekebalan tubuh manusia AHD: Advance HIV Diseases Penyakit HIV lanjut (AHD) sebagai jumlah CD4 <200sel/mm3 atau WHO stadium 3 atau 4 pada orang dewasa dan remaja. Semua anak < 5 tahun AHD stadium lanjut. Termasuk individu yang belum pernah menerima terapi antiretroviral (ART) dan mereka yang
  • 4. HUBUNGAN SEXUAL BERISIKO PENGGUNAAN JARUM & ALAT SUNTIK BERGANTIAN TRANSFUSI DARAH DARI IBU KE BAYI HIV DITULARKAN melalui: HIV TIDAK MENULAR melalui: BERJABATAN TANGAN MAKAN BERSAMA /PENGGUNAAN ALAT MAKAN BERSAMA BERCIUMAN GIGITAN NYAMUK BERENANG BERSAMA
  • 5. Abstinent | Be faithfull | Condom use | Drug | Education HIV DAPAT DICEGAH Tidak melakukan hubungan seksual berisiko Setia kepada pasangan Menggunakan kondom pada hubungan seksual berisiko Tidak menggunak an napza Tingkatkan pengetahuan
  • 6. Pasca Pajanan (PEP) Pra Pajanan (PrEP) Pilihan: TDF + 3TC + DTG Okupasional atau non okupasional ART selama 28 hari Pilihan: TDF + FTC Kondom dan PrEP Selama berisiko atau event driven PENCEGAHAN HIV
  • 7. 7 PRINSIP PENULARAN HIV EXIT Virus harus keluar dari tubuh orang yang terinfeksi SURVIVE Virus harus bertahan hidup untuk menyerang system pertahanan tubuh SUFFICIENT Jumlah virus yang bertahan hidup harus cukup untuk menginfeksi ENTER Virus harus masuk ke tubuh seseorang melalui kulit yang luka, rapuh karena infeksi, untuk menginfeksi seseorang
  • 8. FASE PERJALANAN ALAMIAH INFEKSI HIV FASE I Periode Jendela FASE II Masa Laten FASE III Masa Terminal Tubuh sudah terinfeksi HIV namun hasil pemeriksanaan darah belum ditemukan anti- HIV Sangat infeksius Beberapa orang mengalami gejala HIV akut, Fase flu-like syndrome terjadi akibat serokonversi dalam darah Sekitar 2-3 minggu sejak infeksi awal disertai gejala ringan atau tanpa gejala dan tanda viral load menurun dan relatif stabil, namun cd4 berangsur menurun Tes darah antobody terhadap HIV menunjukkan hasil reaktif, walaupun gejala belum timbul Masa tanpa gejala tapi tetap dapat menularkan kepada orang lain, terjadi selama 2- 3 tahun Masa dengan gejala ringan dapat berlangsung selama 5- 8 tahun Fase infeksi HIV dengan kekebalan tubuh yang menurun drastic, dengan VL makin tinggi dan CD4 rendah sehingga timbul IO. Infeksi yang mungkin jarang ditemui pada orang dengan kekebalan baik, misalnya TB, herpes zoster, oral hairy leukoplakia, infeksi jamur di mulut dan saluran pencernaan, Infeksi jamur pada paru, infeksi cytomegalovirus, infeksi dan peradangan pada kulit yang dikenal dengan popular pruritic eruption
  • 9. 9 TES HIV DAN MASA JENDELA
  • 10. KONSELING & TESTING HIV KTHIV adalah pintu masuk utama pada layanan pencegahan, perawatan, dukungan dan pengobatan HIV. 5 komponen dasar/prinsip KT HIV: 1. Informed consent 2. Confidentiality 3. Counselling 4. Correct test results 5. Connection to care, treatment, and prevention services Layanan HIV terintegrasi: o Pada daerah epidemi rendah atau terkonsentrasi harus terintegrasi dengan pelayanan KIA, KB, Kespro, kesehatan remaja, IMS, TB, Hepatitis, Napza dan rehabilitasi
  • 11. KONSELING DAN TESTING HIV KT HIV dilakukan dengan alasan: 1. Orang atau pasangan yang ingin mengetahui status HIVnya; 2. Ibu hamil yang masuk dalam Program Pencegahan Penularan HIV dari Ibu ke Anak (PPIA); 3. Penegakan diagnosis untuk keperluan pasien (pasien Hepatitis, pasien TB, pasien IMS, ibu hamil, bayi yang lahir dari ibu dengan HIV); 4. Pasien yang diduga telah terinfeksi HIV; 5. Penapisan darah donor transfusi atau organ tubuh; 6. Tata laksana Profilaksis Pasca Pajanan (PPP) setelah terjadinya tusukan pada kecelakaan kerja okupasional; 7. Prosedur pemeriksaan dalam kasus perkosaan; dan 8. Perintah pengadilan dari terdakwa dalam kasus kejahatan seksual dan sebagainya. Secara umum, pemeriksaan HIV dilakukan untuk tujuan penapisan darah donor dan transplantasi, surveilans, dan penegakan diagnosis.
  • 12. 95-95-95 treatment for all MANFAAT TERAPI ANTIRETROVIRAL (ART) Menurunkan angka kematian karena HIV Mencegah penularan HIV kepada pasangan Menurunkan jumlah anak kehilangan orang tuanya Meningkatkan kinerja Memperpanjang usia harapan hidup Mencegah penularan dari Ibu ke bayi Profilaksis pasca pajanan untuk mencegah penularan HIV Meningkatkan harkat dan martabat Orang dengan HIV
  • 13. KEBERHASILAN PENGOBATAN ARV Kualitas hidup meningkat Transmisi menurun (U=U) ODHA SEHAT & BERTANGGUNG JAWAB VL menurun (tersupresi) CD4 meningkat Klinis membaik
  • 15. Zero AIDS- Related Death Zero Discrimination Zero New HIV Infections 95% Aware of their HIV status 95% On HIV treatment 95% Virally suppressed
  • 16. CEGAH HIV DI TEMPAT KERJA 1 6
  • 17. TERKENA TUBUH PADA BAGIAN MUKOSA/ MEMBRAN KULIT Risiko sangat rendah, meskipun ada darah Resiko sekitar 0,09% TERKENA CAIRAN TUBUH Hampir tidak berisiko sama sekali, meskipun cairan tersebut mengandung darah RISIKO PENULARAN HIV PADA TENAGA KESEHATAN 17 TERTUSUK JARUM Risiko KURANG DARI 1% Bahkan ada yg menyebutkan antara 0.03 0,3%
  • 18. MENCEGAH HIV DI TEMPAT KERJA 01 Berhati- hati 02 Cuci tangan/ bagian kulit luar lainnya 03 Gunakan APD yg sesuai 18 Gunakan APD yang sesuai ketika melakukan kontak dengan darah atau cairan tubuh lainnya Cuci tangan/bagian tubuh lainnya setelah kontak dengan darah atau cairan tubuh Berhati-hati ketika membawa, menggunakann dan membuang peralatan tajam dan alat suntik Jika berisiko terpajan HIV: Lapor Tim PDP dalam waktu kurang dari 72 jam setelah pajanan. Cuci dengan air mengalir jangan dipencet Cek status HIV Mulai Prophylaxis Pasca Pajanan jika diperlukan 3 Langkah pasca laporan paparan: Sumber Petugas Kesehatan Anti-HIV Anti HCV HBsAg Anti-HBs Sifilis
  • 19. PPIA - Pencegahan penularan infeksi dari Ibu ke Anak Penanganan komprehensif dan berkelanjutan pada perempuan dengan HIV sejak sebelum kehamilan hingga setelah kehamilan, termasuk penanganan bayi lahir dari ibu HIV +. Empat pilar pendekatan komprehensif untuk mencegah trasmisi vertikal HIV dikenal dengan PRONG: Prong 1: Pencegahan primer infeksi HIV pada wanita usia reproduksi Prong 2: Pencegahan kehamilan yang tidak direncanakan pada wanita yang terinfeksi HIV Prong 3: Pencegahan transmisi vertikal HIV pada ibu kepada bayi Prong 4: penyediaan terapi, perawatan dan dukungan yang baik bagi Ibu dengan HIV, serta anak dan keluarganya. 19 Faktor Ibu Faktor bayi Faktor obstetrik Jumlah virus HIV/viral load dalam darah Hitung CD4 Status gizi selama kehamilan Penyakit infeksi selama kehamilan Masalah payudara, jika menyusui Prematuritas dan berat lahir rendah Lama menyusu Luka pada mulut bayi jika bayi menyusu Jenis persalinan Lama persalinan Ketuban pecah dini Tindakan episiotomi, ekstrasi vakum dan forsep Faktor Risiko Penularan HIV dari Ibu ke Bayi

Editor's Notes

  • #2: 息 Copyright Showeet.com Creative & Free PowerPoint Templates
  • #3: 息 Copyright Showeet.com Creative & Free PowerPoint Templates
  • #8: 息 Copyright Showeet.com Creative & Free PowerPoint Templates
  • #11: Informed consent persetujuan tindakan pemeriksaan lab HIV yang diberikan oleh passien atau walinya setelah mendapatkan informasi dan memahami penjelasan yang diberikan secara lengkap oleh petugas kesehatan tentang tindakan medis yang akan dilakukan terhadap pasien tersebut. Confidentiality semua isi informasi dan konseling antara klien dengan petugas pemeriksa atau konselor dan hasil lab nya tidak akan diungkapkan kepada pihak lain, tanpa persetujuan klien. Konfidensialitas dapat dibagikan kepada pemberi layanan kesehatan yg akan menangani pasien untuk kepentingan layanan kesehatan, sesuai indikasi penyakit pasien. Counselling proses dialog antara konselor dengan klien bertujuan untuk memberikan informasi yg jelas dan dapat dimengerti klien atau pasien. Correct test results. Layanan tes HIV harus mengikuti standar pemeriksaan HIV nasional yang berlaku Connection to care, treatment, and prevention services. Pasien/klien harus dihubungkan atau dirujuk ke layanan pencegahan, perawatan, dukungan dan pengobatan HIV yang didukung dengan sistem rujukan yg baik dan terpantau.
  • #12: Untuk mendorong demand creation di RS KT HIV perlu dilakukan sesuai Permenkes 23 Tahun 2022
  • #20: 際際滷 ini dimasukan untuk memberikan informasi bahwa layanan primer juga dapat membantu persalinan Ibu dengan HIV AIDS kami masih mendapatkan informasi kasus Ibu hamil dengan HIV ditolak untuk melahirkan di layanan kesehatan.