1. ILMUPENGETAHUAN, TEKNOLOGI , SENI (IPTEKS) DALAM
ISLAM
AMIN S.
CAROLINA D.
NINDA A.P
NITA P.
LUKMAN
FEBRI
RIO
KELOMPOK 4
2. PENGERTIAN IPTEKS
ILMU PENGETAHUAN
Pengetahuan adalah segala sesuatu
yang diketahui manusia melalui
tangkapan pancaindera, firasat atau
yang lainnya.
Ilmu pengetahuan adalah
pengetahuan yang sudah
diklasifikasi, diorganisasi,
disistimatisasi, dan diinterpretasi,
menghasilkan kebenaran obyektif,
sudah diuji kebenarannya dan
dapat diuji ulang secara ilmiah
(International Websters Dictionary)
3. PENGERTIAN IPTEKS
TEKNOLOGI
adalah aktifitas atau kajian yang
menggunakan pengetahuan sains
untuk tujuan praktis dalam industri,
pertanian, perobatan, perdagangan
dan lain-lain.
Teknologi juga dapat didefinisikan
sebagai kaedah atau proses
menangani suatu masalah teknis
yang berasaskan kajian saintifik
termaju seperti menggunakan
peralatan elektronik, proses kimia,
manufaktur, permesinan yang
canggih dan lain-lain
4. PENGERTIAN IPTEKS
SENI
Seni Budaya dalam Islam adalah keahlian
mengekspresikan ide dan pemikiran
estetika dalam penciptaan benda,
suasana atau karya yang mampu
menimbulkan rasa indah dengan berdasar
dan merujuk pada al-Qur`an dan Hadits .
Seni yg lepas dari nilai-nilai ketuhanan tdk
akan abadi krn ukurannya adalah hawa
nafsu bukan akal budi.Agama dan ilmu
harus sejalan tdk boleh
dipertentangkan.Memang demikian
adanya karena hakikat agama adalah
membimbing dan mengarahkan akal.
5. IPTEKS DALAM PANDANGAN ISLAM
1. Ilmu dalam Islam diartikan sebagai:Segala pengetahuan yang
bersifat dapat menjelaskan/memberi kejelasan terhadap
segala sesuatu yang dihadapi atau dibutuhkan oleh manusia
baik dalam kapasitasnya sebagai hamba ataupun khalifah
Allah.
2. Sumber ilmu dalam pandangan Islam adalah berasal dari
wahyu, pemikiran(akal), serta pengalaman manusia
3. Ilmu yang berasal dari wahyu bersifat perennial/abadi,
mutlak, dan berfungsi sebagai pedoman hidup manusia
4. Sedangkan ilmu yang berasal dari akal ataupun pengalaman
manusia itu bersifat aquired/perolehan, relatif, dan berfungsi
sebagai sarana dalam kehidupan manusia.
5. Dalam pandangan Islam, Ipteks itu bersifat terikat nilai (tidak
bebas nilai), yaitu harus disesuaikan dengan nilai-nilai ajaran
islam
6. IPTEKS DALAM PANDANGAN ISLAM
6. Ipteks merupakan hasil olah pikir dan rasa manusia,
karenanya harus dikembangkan sesuai dengan perkembangan
akal budi manusia.
7. Pengembangan ipteks merupakan bagian dari pelaksanaan
kewajiban manusia sebagai makhluk Allah yang berakal
8. Ipteks merupakan pedoman dan sarana bagi manusia dalam
melaksanakan tugasnya sebagai hamba dan khalifah Allah,
agar kualitas ibadah dan kesejahteraannya meningkat
9. Islam sangat mendorong pengembangan ipteks, terbukti
dengan banyaknya ayat Al-Quran atau Hadits Nabi yang
memerintahkan untuk memperhatikan penciptaan atau
keberadaan alam semesta, bahkan ayat yang pertama adalah
perintah untuk membaca (dalam arti luas) bukan perintah
tentang ibadah ritual tertentu.
7. PERAN IPTEKS
Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi serta silih
bergantinya malam dan siang, terdapat tanda-tanda
(Kebesaran Allah) bagi kalangan ulul albab. Yaitu
mereka yang hatinya selalu bersama Allah di waktu berdiri,
duduk dan dalam keadaan berbaring dan memikirkan
tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata), Ya
Tuhan kami, tidaklah Engkau menciptakan ini semua
dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, maka perliharalah kami
dari azab neraka. (QS Al Imron 190-191)
Melalui pengamatan, kajian dan pengembangan ilmu
pengetahuan ,teknologi, dan seni Allah menghendaki
manusia dapat lebih merasakan kebesaran, kehebatan dan
keagunganNya
8. IPTEKS DAN IMAN
Dengan pemahaman atas IPTEKS kesadaran atas kemahaEsaan
Allah semakin mempertebal iman sehingga menuntut ilmu
menjadi kewajiban bagi manusia. Dengan menuntut ilmu berarti
manusia memanfaatkan semua anugerah fasilitas akal dan alam
semesta.
Memikirkan perihal pembentukan, susunan dan evolusi alam
semesta dalam tinjauan astronomi merupakan cara mengenal
kekuasaan Allah yang pada gilirannya akan memperkuat Aqidah.
Untuk mengembangkan Etos keilmuan perlu senantiasa
diciptakan stabilita yang dinamis dalam kehidupan bernegara.
Melalui keadaan yang stabil itu proses-proses mempertajam
pikiran, memperluas pandangan syiar ilmu, menciptakan buah
pikiran dan menggerakkan aktifitas memajukan IPTEK dapat
dilaksanakan dengan baik.
Salah satu pilar penting kemajuan suatu bangsa adalah
bergantung pada kemajuan penguasaan terhadap ilmu dan
teknologi. Ilmu dan teknologi membawa bangsa ke derajat
kemuliaan, kebahagian, dan kekuasaan.
9. Abuya Syeikh Imam Ashari Muhammad At Tamimi
menegaskanbahwa semua aktifitas keseharian kita
termasuk mengkaji dan mengembangkan IPTEKS dapat
bernilai ibadah bahkan perjuangan di sisi Allah bila
memenuhi 5 syarat berikut:
1. Niat yang lurus, yaitu karena untuk membesarkan Allah.
SabdaRasulullah SAW :
Sesungguhnya amalan-amalan itu tergantung dengan
niatnya dan yang didapat setiap orang itu sesuai dengan
apa yang dia niatkan
2. Pelaksanaannya benar-benar di atas landasan
syariat atau tidak bertentangan dengan aturan Allah
10. 3. Perkara atau subyek yang menjadi tumpuan untuk
dilaksanakan atau dikaji itu mestilah mendapat keridhaan
Allah.
Subyek yang paling utama mestilah suci agar benar-benar
menjadi ibadah kepada Allah.
4. Natijah (Hasil) mesti baik karena merupakan
pemberian Allah kepada hamba-Nya.
Setelah itu, hamba-hamba yang dikaruniakan rahmat itu
wajib bersyukur kepada ALLAH dengan berzakat, melakukan
korban, serta membuat berbagai amal . Jika aktifitas
tersebut menghasilkan ilmu yang dicari maka ilmu itu
hendaklah digunakan sesuai dengan yang diridhai Allah.
5. Tidak meninggalkan atau melalaikan ibadah-ibadah shalat,
puasa, zakat dan sebagainya.
11. Keutamaan Orang-orang Yang Berilmu
Orang yang berilmu itu sangat dimuliakan Allah, karena
itu umat Islam diwajibkan menuntut ilmu sepanjang
hayatnya. (Al-Hadits)
Orang yang beriman dan berilmu dijamin oleh Allah akan
ditinggikan derajatnya, bahkan tidurnya orang yang
berilmu itu lebih utama daripada ibadahnya orang
bodoh. (QS.58:11)
Di antara yang lebih berhak untuk dijadikan sebagai
pemimpin adalah mereka yang lebih tinggi ilmunya (Q.S.
2:247)
12. Keutamaan Orang-orang Yang Berilmu
Orang yang berilmu merupakan salah satu pilar dalam
tegaknya kehidupan dunia (Al-Hadits)
Orang yang paling takut kepada Allah adalah orang yang
berilmu (Q.S. 35:28)
Manusia diangkat sebagai khalifah Allah adalah karena
ilmunya (Q.S. 2:30-32)
Ibadah yang diterima Allah adalah yang dilakukan atas
dasar iman dan ilmu yang benar (Al-Hadits)
13. TANGGUNG JAWAB ILMUWAN TERHADAP ALAM DAN
LINGKUNGANNYA
Ilmuwan dianggap memiliki tanggung jawab yang lebih
besar dalam pemanfaatan dan pelestarian lingkungan
dibanding orang-orang awam
Ilmu-ilmu yg dikembangkan atas dasar keimanan dan
ketaqwaan kepada Allah SWT,akan memberikan jaminan
kemaslahatan umat manusia termasuk lingkungannya.Allah
berjanji dlm firmanNya:Allah akan mengangkat derajat
orang-orang yang beriman dan berilmu (Al-
Mujadalah,58;11).
Ilmuwan harus selalu menyadari bahwa dirinya adalah
hamba dan khalifah Allah yang akan dimintai
pertanggungjawaban atas keilmuannya.
14. TANGGUNG JAWAB ILMUWANTERHADAP ALAM DAN
LINGKUNGANNYA
Al-Gozali mengatakan keutamaan orang yg berilmu sbb;
Barang siapa berilmu,membimbing manusia dan
memanfaatkan ilmunya bagi orang lain,bagaikan matahari
dan minyak kasturi
Kerusakan alam dan lingkungan adalh ulah manusia
sendiri.Mereka tidak menjaga amanat Allah sebagai
kholifah yang bertugas untuk menjaga kelestarian alam ini.
15. Sebagaimana digambarkan dalam Al-Quran;Artinya
Tidakkah kamu perhatikan Allah telah membuat
perumpamaan kalimat yang baik(Dinul Islam) seperti
sebatang pohon yg baik,akarnya kokoh(menghujam ke
bumi)dan cabangnya menjulang ke langit.pohon itu
mengeluarkan buahnya setiap musim dengan seizin
Tuhannya.Allah membuat perumpamaan perumpamaan itu
agar manusia selalu ingat(QS>14;24-25).
Ayat diatas mengindentikkan bahwa Iman adalah akar,Ilmu
adalah pohon yang mengeluarkan dahan dan cabang-cabang
ilmu pengetahuan.Sedangkan amal ibarat buah dari pohon itu
identik dengan teknologi dan seni.Ipteks dikembangkan diatas
nilai-nilai iman dan ilmu akan menghasilkan amal saleh bukan
kerusakan alam.