ºÝºÝߣ

ºÝºÝߣShare a Scribd company logo
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
A. Identifikasi Masalah
Pendidikan merupakan pondasi sebuah negara. Tanpa pendidikan,
mustahil proses pencerdasan generasi penerus yang akan melanjutkan
tongkat estafet pembangunan bisa dilakukan. Salah satu ujung tombak
dalam dunia pendidikan adalah guru, karena guru adalah pelaksana transfer
ilmu pengetahuan kepada siswa dalam suatu kegiatan belajar mengajar.
Kegiatan belajar mengajar sendiri merupakan interaksi yang dilakukan oleh
guru dan siswa dalam situasi pendidikan atau pengajaran untuk
mewujudkan tujuan yang telah ditetapkan.
Kegiatan belajar mengajar diselenggarakan secara formal di
sekolah-sekolah dengan maksud untuk mengarahkan perubahan pada siswa
secara istimewa, baik dalam aspek pengetahuan, keterampilan, maupun
sikap. Disamping itu kegiatan belajar mengajar sangat dipengaruhi faktor
siswa, fasilitas, dan metode yang digunakan. Khusus untuk mata pelajaran
IPA (Ilmu Pengetahuan Alam) di Sekolah Dasar, pembelajaran dituntut
lebih banyak ditekankan pada segi keterampilan p[=roses. Keterampilan
proses sendiri merupakan keterampilan sepanjang hayat yang dapat
digunakan bukan saja untuk mempelajari berbagai macam ilmu tetapi juga
digunakan dalam kehidupan sehari-hari.
Terkait dengan hal tersebut dalam proses pembelajaran di Sekolah
Dasar penulis menemukan suatu masalah yang menghambat pembelajaran
IPA (Ilmu Pengetahuan Alam) pada materi kebutuhan tubuh agar tumbuh
sehat dan kuat. Siswa kurang aktif dalam memahami konsep IPA dan
kurang terlibat dalam pembelajaran .
2. Analisis Masalah
Dari hasil observasi diperoleh data siswa hasil ulangan mata
pelajaran Ilmu Pengethuan Alam di kelas 1 SD egeri Rahayu untuk materi
kebutuhan tubuh sebagai berikut. Dari semua siswa yang berjumlah
sembilan belas orang, hanya tujuh orang siswa (36,84%)yang memiliki nilai
di atas standar minimal yang diterapkan. Hal tersebut menunjukkan masih
banyak siswa yang mengalami kesulitan dalam memahami materi kekuatan
tubuh.
Guru kelas 1 SD Negeri Rahayu menyadari bahwa kebiasaan selama
ini yakni menyajikan pembelajaran IPA yang sangat verbalistik dengan
metode utama ceramah atau tanya jawab menjadi salah satu penyebab
kesulitan siswa untuk memahami materi kebutuhan tubuh dalam
pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam.
Setelah melakukan kajian dengan rekan sejawat terungkap beberapa
masalah yang menyebabkan kesulitan bagi siswa dalam memahami materi
kebutuhan tubuh dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam yaitu :
1). Siswa mudah bosan dalam proses pembelajaran karena hanya guru yang
menjadi pusat perhatian
2). Siswa tidak memperhatikan karena tidak merasa tertarik untuk
mempelajari materi yang diajarkan
3). Guru kurang memberikan penjelasan tentang pentingnya kebutuha tubah
4). Proses pembelajaran tidak ditunjang oleh alat peraga yang optimal
Untuk mengatasi kesulitan dalam memahami materi kebutuhan
tubuh penulis mencoba untuk mengadakan perbaikan pembelajaran yang
lalu dengan menggunakan alat peraga gambar dan realia dalam bentuk
pembelajaran. Bardasakan hasil kajian sebagaimana dipaparkan di atas,
penulis menganggap penting untuk mengadakan perbaikan pembelajaran
melalui penelitian tindakan kelas tentang penggunakan alat persga gambar
dan realia untuk mneingkatkan penguasaan siswa tentang kebutuhan tubuh
dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam di kelas I SD Negeri Rahayu.
Penulis sebagai guru kelas I SD Negeri Rahayu merasakan adanya
kekurangan dalam mengelola kedua mata pelajaran tersebut. Proses
pembelajaran IPA selama ini sangat jauh dari kemungkinan dapat
membetuk siswa menjadi calon warga negaa yang mampu bekerja sama
untuk memecahkan masalah.
D. Manfaat Penelitian Perbaikan Pembelajaran
Dilaksanakan kegiatan perbaikan pembelajaran penelitian tindakan kelas ini
diharapkan dapat memberi manfaat sebagai berikut :
1. Manfaat bagi siswa
- Memperoleh pengalaman agar yang lebih bermakna berupa
pembelajaran dengan menggunakan alat perega gambar dan realia
tetang kebutuhan tubuh dalan pembelajaran Ilmu Pengethauan Alam
- Meningkatkan pengusaan siswa tentang kebutuhan tubuh
- Meningkatkan penguasaan siswa tentang identifikasi diri
2. Manfaat bagi guru
Guru memperoleh pengalaman langsng untuk memecahkan permasalahan
secara terencana dan sistematis dalam upaya peningkatan pengalaman siswa
dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dan pembelajara Ilmu
Pengetahuan Sosial si kelas I SD Negeri Rahayu.
3. Manfaat bagi sekolah
Sekolah terbantu dalam hal tanggungjawabnya memajukan pendidikanb agi
siswa serta terbantu juga dalam program pengembangan profesi guru.
selama itu, pelaksanaan kegiatan ini dapat menjadi dorongan bagi guru-guru
lainnya untuk melakukan hal yang sama bagi mata pelajaran dan kelas yang
berbeda.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam Untuk Sekolah Dasar
1. Rang Lingkup Mata pelajaran IPA di Sekolah Dasar
Ruang lingkup Mata pelajaran IPA di SD/MI meliputi aspek-aspek :
1. Mahluk hidup dan proses kehidupan manusia, hewan, tumbuhan dan
inetraksinya dengan lingkungan serta kesehatan
2. Banda materi,sifat-sifat dan kegunaannya meliputi : cair, padat dan gas
3. Energi dan perubahannya meluputi : gaya, bunyi, panas, magnet, listrik,
cahaya, dan pesawat sederhana
4. Bumi dan alam semesta meliputi : tanah, bumi, tata surya dan benda-
benda langit lainnya.
2. Tujuan Pembelajran IPA di Sekolah Dasar
Dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) mata pelajaran IPA di
SD bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut :
1. Memperoleh keyanikan terhadap kebesaran Tuhan Ynag Maha Esa
berdasarkan keberdaan, keindahan, dan keteraturan alam ciptaannya
2. Mengembangkan pengetahuan dan pemahaman konsep-konsep IPA yang
bermanfaat dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari
3. Mengembangkan rasa ingin tahu, sikap positif dan kesadaran tentang
adanya hubungan yang saling berpengaruh antara IPA, lingkungan
teknologi dan masyarakat
4. Mengembangkan keterampilan proses untuk memiliki alam sekitar,
memecahakan masalah dan membuat keputusan
5. Meningkatkan kesadaran untuk menghargai alam dan segala
keteraturannya sebagai ciptaan Tuhan
6. Meningkatkan kesadaran untuk berperan serta dalam memelihara,
menjaga, dan melestaraikan lingkungan alam
7. Memperoleh bekal pengetahuan, konsep dan keterampilan IPA sebagai
dasar untuk melanjutkan pendidika ke SMP/MTs.
8. Penggunaan alat peraga dalam Pembelajaran IPA
Salah satu tujuan pembejara IPA adalah memahami konsep-konsep
IPA dan keterakitannya dalam kehidupan sehari-hari (Depdikbud, 1994:61).
Apabila dalam proses belajar mengajar IPA guru tidak menggunakan alat
peraga, maka sulit bagi siswa untuk menyerap konsep-konsep pelajaran yang
dismpaikan guru sehingga berdampak pada kurangnya tingkat keberhasilan
siswa dalam belajar. Kegiatan belajar merupakan kegiatan yang paling
pokok dalam keseluruihan proses pedidikan. Hal ini mengandung arti bahwa
berhasil tidaknya pencapaian tujuan pendidikan banyak bergantung pada
bagaiman proses belajar yang dialami siswa (Moh Surya, 1992 : 21). Tiap-
tiap benda yang dapat menjelaskan suatu ide, prinsip, gejala atau hukum
alam dapat disebut alat peraga. Fungsi dari alat peraga ialah
memvisualisasikan sesuatu yang tidak dapat dilihat atau sukar dilihat
sehingga nampak jelas dan dapat menimbuklkan pengertian atau
meningkatkan persepsi seseorang.(R. M. Soelarko, 1995 :6).
Alat peraga dalam mengajar memegang peranan penting sebagai alat
bantu untuk menciptakan proses belajar mengajar yang efektif (Nana
Sudjana, 2002:99). Dalam kaitannya dengan pengajaran IPA, keberadaan
alat peraga jelas mempunyai pengaruh terhadap keberhasilan belajar
mengajar. Pengajaran pada dasarnya (Nana Sudjana, 2002 : 43) adalah suatu
proses terjadinya interaksi guru-siswa melalui kegiatan terpadu dari dua
bentuk kegiatan, yaitu kegiatan belajar siswa dan kegiatan belajar guru.
Jerome S Bruner dalam bukuya Tower A Theory of Instruction
mengemukakan bahwa mengajar adalah menyajikan ide, problem atau
pengetahuan dalam bentuk sederhana sehingga dapat dipahami oleh setiap
siswa )Uzer Usman dan Llilis Setyawatri : 1993 :5).
Dalam kurikulum Pendidikan Dasar GBPP kelas I SD (deodikbud,
1994:61) mengemukakan pembelajaran IPA di SD sebagai berkut : Mata
pelajaran IPA dalah program untuk menanamkan dan mengembangkan
pengetahuan, keterampilan, sikap dan nilai lmiah pada siswa serta rasa
mencintai dan menghargai kebesaran Tuhan Yang Maha Esa.
Ilmu Penetahuan Alam (IPA) merupakan hasil kegiatan manusia
berupa pengethuan, gagasan, dan konsep yang terorganisasi dengan alam
sekitar. Yang diperoleh dari pengalaman melalui serangkaian proses ilmiah
antara lain penyelidikan, penyusunan dan pengujian gagasan-gagasan.
Keberadaan alat bantu pengajaran (alat pelajaran, media, alat
peraga) oleh A. Samana (2001:21) digambarkan dalam diagram sebagai
berikut. Tujuan Pendidikan (tujuan pengajaran) guru siswa pendekatan
metode teknik alat bantu pengajaran (alat pelajaran, media, alat peraga).
Fungsi dari alat peraga ialah memvisualisikan sesuatu yang tidak
dapat atau sukar dilihat hingga nampak jelas dan dapat menimbulk an
pengertian peningkatna persepsi seseorang (RM. Soelarko, 1995:6). Ada 6
fungsi pokok dari alat peraga dalam proses belajar mengajar sebagaimana
dikemukakan oleh Nana Sudjana dalam bukunya ¡°Dasar-sdsar belajar
mengajar¡± (2202:99-100) yakni sebagai berikut :
a. Penggunaan alat peraga dalam proses belajar mengajar merupakan
fungsi tambahan tetapi mempunyai fungsi tersendiri sebagai alat bantu
untuk mewujudkan situasi belajar mengajar yang efektif
b. Penggunaan alat bantu merupakan bagian yang integral dari keselurihan
situasi belajar mengjar
c. Alat peraga dalam pengajaran penggunaannya integral dengan
keseluruhan isi pelajaran
d. Alat peraga dalam pengajatran lebih diutamakan yutk mempervcepat
proses belajar mengajar dan membantu sisea dfalam emnagkap
pengetian yang diberikan guru. Penggunaan lata peraga dalam
pengajaran diutamakan untukmmepertinggi mutu belajar megjara.
Disaping enam fungsi diatas , penggunaan alat peraga juag
mempuayinnilai-nilai. Dengan oeragaan daoat emletakan dasatr-dasat
yang nayata untuk betrfikir, oleh karen aitu dapat mengurangi terjadinya
verbakisme. Dengan pergaan dapat memperbedsar minat dan perhatian
siswa untuk elajar. Denagn peregaan dapat meletakan dasar untuk
perklemanga belajar sehiongga hasil elajhar bertmabh mantap, meberika
pengalama n yang nyatadan adapat menumbuhkan keguatan erusaha
sendiri pada seytiap sisewa, meumbuhak pemikiran yangetraytur, dan
berkesinambungan, membantu tumbhnay pemikiran dan membantu
erkembangnyua kemampuan berbaasa, mewmberikanpengalaman yang
tidak mudah diperoleh degan cara lain serta menbantu berkemangnya
efisiensi dan peglaman belajar yang elih sempurna.
Dalam menggunakan alat peraga hendaknya guru memperhataikan
jumlah prinsip tertentu agar penggunaan alat peegA tersebut dapat
menvcapai nhasil yang baik. Prinsip-prinsipini adalah sebagai berikut
(Nana Sudjanam 2002:104-105) :Menentukan jenis lat perag adenag
tepat, artinya sebaiknya guru meilih terlebih dahu,u alat peraga denga
tepat., artinya sebaiknya guruterlebh dahuku alat pera manakah yang
sesuaidenagn ujuan dan abahan pelajran yang henfak diajarkan,
menetapkan aytau meperjhitungkan subjek denagn tepat, artinya perlu
diperhitungkan tingkat kemampuan/kematanga anak didik,
menyanjikan alat oera denagn tepat. Menempatkan dan memeelihaytlam
alayt bpetrahga pada waktu, tempat dan situasi yang tepayt. Katena
itrulah maka dalam pembekajharan Ilmu Pengetahuian Alam tentang
materi kebutuhan tuuh perlyu menggunakanalat peraga gambar dan
realia.
B. Media/Alat peraga Gambar dan Realia
Alat perag yang digunakannpenulis untukmneunjang prisees [embeklajaran
Ilmu Pengetauan Alam tentang kebutuhan atubunbadalah gambar makanan sehat,
yang bentuk serta warnanya sesuai denag bentuk aslina (relia). Masing-masing
gambar mewakili jenias makanan sehat dimukai dari karbohidrat, lauk-pauk,
sayuran, buah-buahan serta susu. Guna memudahkan siswa untuk memahami dan
mengelompokan makanan sehat menurut jenianya maka natar gambar majkakan
sehat satu dfengan lainya yangerbeda jenis dibedakan warna tukis ang menjadi
nketerangan di atads gambar. Contoh : untukkategori karbohiodrat seperti roti, nasi,
sagu dan sejensnya mengyunakan tulisan erewarna biru. Smetara untuk jenis
aukpauk seperti ikan, dagimng ayam, tahu, tempe dan sejenisnya menggunaka
tulisan betwarna merah dan begitu seterusnya.
Dengan penggunakaan alat eraga gambar dan realia ini maka :
1. Proses belahar mengajr termtivasi. Baikmurid amaupun guru dan terutama murid,
minatnyhaakan timbul Siswa akan sean, terangsang untukbelajar da bersikap
mpositif terhadap epmebkjaran Ilmu pengetahuan A,am.
2. Konsep abstrak Ilmu Pegetahuan Alam tentang materi kebutjah tubuh dapat
disajkan dalam bentuk kongkrit Oleh karen aitu mejadi mudaj dimengerti dan
diahami oleh siswa.
Konsep-konsep abstrak yang tersajikan dalam bentuk kongkrit yaitu dalam bentuk
alat peraga yang dapat dipakai sebagai objek pemamatan dalam proses pembejaran.
Selain daraipada ungsi diatas, penggunaan alat peraga dapat digingka dan sikaitkan
dengan salah satuatau bebrapa dsario:
A,. Pembetukan

More Related Content

Isi ptk rosih

  • 1. BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang A. Identifikasi Masalah Pendidikan merupakan pondasi sebuah negara. Tanpa pendidikan, mustahil proses pencerdasan generasi penerus yang akan melanjutkan tongkat estafet pembangunan bisa dilakukan. Salah satu ujung tombak dalam dunia pendidikan adalah guru, karena guru adalah pelaksana transfer ilmu pengetahuan kepada siswa dalam suatu kegiatan belajar mengajar. Kegiatan belajar mengajar sendiri merupakan interaksi yang dilakukan oleh guru dan siswa dalam situasi pendidikan atau pengajaran untuk mewujudkan tujuan yang telah ditetapkan. Kegiatan belajar mengajar diselenggarakan secara formal di sekolah-sekolah dengan maksud untuk mengarahkan perubahan pada siswa secara istimewa, baik dalam aspek pengetahuan, keterampilan, maupun sikap. Disamping itu kegiatan belajar mengajar sangat dipengaruhi faktor siswa, fasilitas, dan metode yang digunakan. Khusus untuk mata pelajaran IPA (Ilmu Pengetahuan Alam) di Sekolah Dasar, pembelajaran dituntut lebih banyak ditekankan pada segi keterampilan p[=roses. Keterampilan proses sendiri merupakan keterampilan sepanjang hayat yang dapat digunakan bukan saja untuk mempelajari berbagai macam ilmu tetapi juga digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Terkait dengan hal tersebut dalam proses pembelajaran di Sekolah Dasar penulis menemukan suatu masalah yang menghambat pembelajaran IPA (Ilmu Pengetahuan Alam) pada materi kebutuhan tubuh agar tumbuh sehat dan kuat. Siswa kurang aktif dalam memahami konsep IPA dan kurang terlibat dalam pembelajaran . 2. Analisis Masalah Dari hasil observasi diperoleh data siswa hasil ulangan mata pelajaran Ilmu Pengethuan Alam di kelas 1 SD egeri Rahayu untuk materi
  • 2. kebutuhan tubuh sebagai berikut. Dari semua siswa yang berjumlah sembilan belas orang, hanya tujuh orang siswa (36,84%)yang memiliki nilai di atas standar minimal yang diterapkan. Hal tersebut menunjukkan masih banyak siswa yang mengalami kesulitan dalam memahami materi kekuatan tubuh. Guru kelas 1 SD Negeri Rahayu menyadari bahwa kebiasaan selama ini yakni menyajikan pembelajaran IPA yang sangat verbalistik dengan metode utama ceramah atau tanya jawab menjadi salah satu penyebab kesulitan siswa untuk memahami materi kebutuhan tubuh dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam. Setelah melakukan kajian dengan rekan sejawat terungkap beberapa masalah yang menyebabkan kesulitan bagi siswa dalam memahami materi kebutuhan tubuh dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam yaitu : 1). Siswa mudah bosan dalam proses pembelajaran karena hanya guru yang menjadi pusat perhatian 2). Siswa tidak memperhatikan karena tidak merasa tertarik untuk mempelajari materi yang diajarkan 3). Guru kurang memberikan penjelasan tentang pentingnya kebutuha tubah 4). Proses pembelajaran tidak ditunjang oleh alat peraga yang optimal Untuk mengatasi kesulitan dalam memahami materi kebutuhan tubuh penulis mencoba untuk mengadakan perbaikan pembelajaran yang lalu dengan menggunakan alat peraga gambar dan realia dalam bentuk pembelajaran. Bardasakan hasil kajian sebagaimana dipaparkan di atas, penulis menganggap penting untuk mengadakan perbaikan pembelajaran melalui penelitian tindakan kelas tentang penggunakan alat persga gambar dan realia untuk mneingkatkan penguasaan siswa tentang kebutuhan tubuh dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam di kelas I SD Negeri Rahayu. Penulis sebagai guru kelas I SD Negeri Rahayu merasakan adanya kekurangan dalam mengelola kedua mata pelajaran tersebut. Proses pembelajaran IPA selama ini sangat jauh dari kemungkinan dapat
  • 3. membetuk siswa menjadi calon warga negaa yang mampu bekerja sama untuk memecahkan masalah. D. Manfaat Penelitian Perbaikan Pembelajaran Dilaksanakan kegiatan perbaikan pembelajaran penelitian tindakan kelas ini diharapkan dapat memberi manfaat sebagai berikut : 1. Manfaat bagi siswa - Memperoleh pengalaman agar yang lebih bermakna berupa pembelajaran dengan menggunakan alat perega gambar dan realia tetang kebutuhan tubuh dalan pembelajaran Ilmu Pengethauan Alam - Meningkatkan pengusaan siswa tentang kebutuhan tubuh - Meningkatkan penguasaan siswa tentang identifikasi diri 2. Manfaat bagi guru Guru memperoleh pengalaman langsng untuk memecahkan permasalahan secara terencana dan sistematis dalam upaya peningkatan pengalaman siswa dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dan pembelajara Ilmu Pengetahuan Sosial si kelas I SD Negeri Rahayu. 3. Manfaat bagi sekolah Sekolah terbantu dalam hal tanggungjawabnya memajukan pendidikanb agi siswa serta terbantu juga dalam program pengembangan profesi guru. selama itu, pelaksanaan kegiatan ini dapat menjadi dorongan bagi guru-guru lainnya untuk melakukan hal yang sama bagi mata pelajaran dan kelas yang berbeda.
  • 4. BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam Untuk Sekolah Dasar 1. Rang Lingkup Mata pelajaran IPA di Sekolah Dasar Ruang lingkup Mata pelajaran IPA di SD/MI meliputi aspek-aspek : 1. Mahluk hidup dan proses kehidupan manusia, hewan, tumbuhan dan inetraksinya dengan lingkungan serta kesehatan 2. Banda materi,sifat-sifat dan kegunaannya meliputi : cair, padat dan gas 3. Energi dan perubahannya meluputi : gaya, bunyi, panas, magnet, listrik, cahaya, dan pesawat sederhana 4. Bumi dan alam semesta meliputi : tanah, bumi, tata surya dan benda- benda langit lainnya. 2. Tujuan Pembelajran IPA di Sekolah Dasar Dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) mata pelajaran IPA di SD bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut : 1. Memperoleh keyanikan terhadap kebesaran Tuhan Ynag Maha Esa berdasarkan keberdaan, keindahan, dan keteraturan alam ciptaannya 2. Mengembangkan pengetahuan dan pemahaman konsep-konsep IPA yang bermanfaat dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari 3. Mengembangkan rasa ingin tahu, sikap positif dan kesadaran tentang adanya hubungan yang saling berpengaruh antara IPA, lingkungan teknologi dan masyarakat 4. Mengembangkan keterampilan proses untuk memiliki alam sekitar, memecahakan masalah dan membuat keputusan 5. Meningkatkan kesadaran untuk menghargai alam dan segala keteraturannya sebagai ciptaan Tuhan 6. Meningkatkan kesadaran untuk berperan serta dalam memelihara, menjaga, dan melestaraikan lingkungan alam 7. Memperoleh bekal pengetahuan, konsep dan keterampilan IPA sebagai dasar untuk melanjutkan pendidika ke SMP/MTs.
  • 5. 8. Penggunaan alat peraga dalam Pembelajaran IPA Salah satu tujuan pembejara IPA adalah memahami konsep-konsep IPA dan keterakitannya dalam kehidupan sehari-hari (Depdikbud, 1994:61). Apabila dalam proses belajar mengajar IPA guru tidak menggunakan alat peraga, maka sulit bagi siswa untuk menyerap konsep-konsep pelajaran yang dismpaikan guru sehingga berdampak pada kurangnya tingkat keberhasilan siswa dalam belajar. Kegiatan belajar merupakan kegiatan yang paling pokok dalam keseluruihan proses pedidikan. Hal ini mengandung arti bahwa berhasil tidaknya pencapaian tujuan pendidikan banyak bergantung pada bagaiman proses belajar yang dialami siswa (Moh Surya, 1992 : 21). Tiap- tiap benda yang dapat menjelaskan suatu ide, prinsip, gejala atau hukum alam dapat disebut alat peraga. Fungsi dari alat peraga ialah memvisualisasikan sesuatu yang tidak dapat dilihat atau sukar dilihat sehingga nampak jelas dan dapat menimbuklkan pengertian atau meningkatkan persepsi seseorang.(R. M. Soelarko, 1995 :6). Alat peraga dalam mengajar memegang peranan penting sebagai alat bantu untuk menciptakan proses belajar mengajar yang efektif (Nana Sudjana, 2002:99). Dalam kaitannya dengan pengajaran IPA, keberadaan alat peraga jelas mempunyai pengaruh terhadap keberhasilan belajar mengajar. Pengajaran pada dasarnya (Nana Sudjana, 2002 : 43) adalah suatu proses terjadinya interaksi guru-siswa melalui kegiatan terpadu dari dua bentuk kegiatan, yaitu kegiatan belajar siswa dan kegiatan belajar guru. Jerome S Bruner dalam bukuya Tower A Theory of Instruction mengemukakan bahwa mengajar adalah menyajikan ide, problem atau pengetahuan dalam bentuk sederhana sehingga dapat dipahami oleh setiap siswa )Uzer Usman dan Llilis Setyawatri : 1993 :5). Dalam kurikulum Pendidikan Dasar GBPP kelas I SD (deodikbud, 1994:61) mengemukakan pembelajaran IPA di SD sebagai berkut : Mata pelajaran IPA dalah program untuk menanamkan dan mengembangkan pengetahuan, keterampilan, sikap dan nilai lmiah pada siswa serta rasa mencintai dan menghargai kebesaran Tuhan Yang Maha Esa.
  • 6. Ilmu Penetahuan Alam (IPA) merupakan hasil kegiatan manusia berupa pengethuan, gagasan, dan konsep yang terorganisasi dengan alam sekitar. Yang diperoleh dari pengalaman melalui serangkaian proses ilmiah antara lain penyelidikan, penyusunan dan pengujian gagasan-gagasan. Keberadaan alat bantu pengajaran (alat pelajaran, media, alat peraga) oleh A. Samana (2001:21) digambarkan dalam diagram sebagai berikut. Tujuan Pendidikan (tujuan pengajaran) guru siswa pendekatan metode teknik alat bantu pengajaran (alat pelajaran, media, alat peraga). Fungsi dari alat peraga ialah memvisualisikan sesuatu yang tidak dapat atau sukar dilihat hingga nampak jelas dan dapat menimbulk an pengertian peningkatna persepsi seseorang (RM. Soelarko, 1995:6). Ada 6 fungsi pokok dari alat peraga dalam proses belajar mengajar sebagaimana dikemukakan oleh Nana Sudjana dalam bukunya ¡°Dasar-sdsar belajar mengajar¡± (2202:99-100) yakni sebagai berikut : a. Penggunaan alat peraga dalam proses belajar mengajar merupakan fungsi tambahan tetapi mempunyai fungsi tersendiri sebagai alat bantu untuk mewujudkan situasi belajar mengajar yang efektif b. Penggunaan alat bantu merupakan bagian yang integral dari keselurihan situasi belajar mengjar c. Alat peraga dalam pengajaran penggunaannya integral dengan keseluruhan isi pelajaran d. Alat peraga dalam pengajatran lebih diutamakan yutk mempervcepat proses belajar mengajar dan membantu sisea dfalam emnagkap pengetian yang diberikan guru. Penggunaan lata peraga dalam pengajaran diutamakan untukmmepertinggi mutu belajar megjara. Disaping enam fungsi diatas , penggunaan alat peraga juag mempuayinnilai-nilai. Dengan oeragaan daoat emletakan dasatr-dasat yang nayata untuk betrfikir, oleh karen aitu dapat mengurangi terjadinya verbakisme. Dengan pergaan dapat memperbedsar minat dan perhatian siswa untuk elajar. Denagn peregaan dapat meletakan dasar untuk perklemanga belajar sehiongga hasil elajhar bertmabh mantap, meberika
  • 7. pengalama n yang nyatadan adapat menumbuhkan keguatan erusaha sendiri pada seytiap sisewa, meumbuhak pemikiran yangetraytur, dan berkesinambungan, membantu tumbhnay pemikiran dan membantu erkembangnyua kemampuan berbaasa, mewmberikanpengalaman yang tidak mudah diperoleh degan cara lain serta menbantu berkemangnya efisiensi dan peglaman belajar yang elih sempurna. Dalam menggunakan alat peraga hendaknya guru memperhataikan jumlah prinsip tertentu agar penggunaan alat peegA tersebut dapat menvcapai nhasil yang baik. Prinsip-prinsipini adalah sebagai berikut (Nana Sudjanam 2002:104-105) :Menentukan jenis lat perag adenag tepat, artinya sebaiknya guru meilih terlebih dahu,u alat peraga denga tepat., artinya sebaiknya guruterlebh dahuku alat pera manakah yang sesuaidenagn ujuan dan abahan pelajran yang henfak diajarkan, menetapkan aytau meperjhitungkan subjek denagn tepat, artinya perlu diperhitungkan tingkat kemampuan/kematanga anak didik, menyanjikan alat oera denagn tepat. Menempatkan dan memeelihaytlam alayt bpetrahga pada waktu, tempat dan situasi yang tepayt. Katena itrulah maka dalam pembekajharan Ilmu Pengetahuian Alam tentang materi kebutuhan tuuh perlyu menggunakanalat peraga gambar dan realia. B. Media/Alat peraga Gambar dan Realia Alat perag yang digunakannpenulis untukmneunjang prisees [embeklajaran Ilmu Pengetauan Alam tentang kebutuhan atubunbadalah gambar makanan sehat, yang bentuk serta warnanya sesuai denag bentuk aslina (relia). Masing-masing gambar mewakili jenias makanan sehat dimukai dari karbohidrat, lauk-pauk, sayuran, buah-buahan serta susu. Guna memudahkan siswa untuk memahami dan mengelompokan makanan sehat menurut jenianya maka natar gambar majkakan sehat satu dfengan lainya yangerbeda jenis dibedakan warna tukis ang menjadi nketerangan di atads gambar. Contoh : untukkategori karbohiodrat seperti roti, nasi, sagu dan sejensnya mengyunakan tulisan erewarna biru. Smetara untuk jenis
  • 8. aukpauk seperti ikan, dagimng ayam, tahu, tempe dan sejenisnya menggunaka tulisan betwarna merah dan begitu seterusnya. Dengan penggunakaan alat eraga gambar dan realia ini maka : 1. Proses belahar mengajr termtivasi. Baikmurid amaupun guru dan terutama murid, minatnyhaakan timbul Siswa akan sean, terangsang untukbelajar da bersikap mpositif terhadap epmebkjaran Ilmu pengetahuan A,am. 2. Konsep abstrak Ilmu Pegetahuan Alam tentang materi kebutjah tubuh dapat disajkan dalam bentuk kongkrit Oleh karen aitu mejadi mudaj dimengerti dan diahami oleh siswa. Konsep-konsep abstrak yang tersajikan dalam bentuk kongkrit yaitu dalam bentuk alat peraga yang dapat dipakai sebagai objek pemamatan dalam proses pembejaran. Selain daraipada ungsi diatas, penggunaan alat peraga dapat digingka dan sikaitkan dengan salah satuatau bebrapa dsario: A,. Pembetukan