ΊέΊέί£

ΊέΊέί£Share a Scribd company logo
ISOTERMIK GAS
KELOMPOK 2
1. Chikata Halimahtun S S (4132131031)
2. Elsa Solavide Sitorus (4132131033)
3. Hensen F Lumbantobing(4133131024)
4. Merry Asiska (4131131030)
ISOTERM GAS
Kurva isotermal adalah kurva dengan p sebagai ordinat dan V sebagaiabsis diukur padatemperatur
konstan
Sama Termal / Panas
Hubungan tekanan
dengan volume gas
pada suhu tetap
Gas Ideal Gas Nyata Gas Van der Waals
Kurva Gas Ideal
β€’ Pada suhu sama, semakin besar volume
maka semakin kecil tekanan yang terjadi
β€’ Untuk berbagai suhu, pada volume sama
semakin besar tekanan
β€’ Terjadi secara bertahap
Kurva Gas Nyata
β€’ Pada tekanan tetap volume bertambah
terjadi pencairan gas.
β€’ Pada temperatur tinggi, isoterm mirip
dengan gas ideal, sedangkan pada
temperatur rendah menunjukkan hal
yang berbeda
Kurva Gas Van der Waals
β€’ Tampak bahwa untuk volume yang besar,
maka kurva gas Van der Walls sangat mirip
dengan gas ideal, pada temperatur yang
tinggi yaitu T3.
β€’ Pada temperatur serta volume yang rendah,
kurva memberikan harga maksimum (di titik
C) dan minimum ( di titik D ).
β€’ Pada tekanan yang sama terdapat 3 volume
β€’ Pada saat tekanan diturunkan, volume
bertambah sehingga jarak antar partikel
menjauh maka gaya tarik-menarik terjadi.
Persamaan Gas Van der Waals
𝑃 +
π‘Žπ‘›2
𝑣2
𝑉 βˆ’ 𝑏𝑛 = 𝑛𝑅𝑇
Maka untuk 1 mol gas
𝑃 +
π‘Ž
𝑉2 𝑉 βˆ’ 𝑏 = 𝑅𝑇
𝑃 =
𝑅𝑇
𝑉 βˆ’ 𝑏
βˆ’
π‘Ž
𝑉2
sehingga
𝑃𝑐 =
𝑅𝑇𝑐
𝑉𝑐 βˆ’ 𝑏
βˆ’
π‘Ž
𝑉𝑐
2
β€’ Pada titik K merupakan pembatas antara keadaan gas ideal dan gas nyata
β€’ Pada titik K akan ada nilai 𝑉𝑐,𝑃𝑐, dan 𝑇𝑐
β€’ Pada titik K secara matematik turunan I dan turunan II berharga 0
Turunan I
𝑑′𝑃𝑐
𝑑′𝑉𝑐
= βˆ’
𝑅𝑇𝑐
𝑉𝑐 βˆ’ 𝑏 2
+
2π‘Ž
𝑉𝑐
3
0 = βˆ’
𝑅𝑇𝑐
𝑉𝑐 βˆ’ 𝑏 2
+
2π‘Ž
𝑉𝑐
3 0
= βˆ’
𝑅𝑇𝑐
𝑉𝑐 βˆ’ 𝑏 2
+
2π‘Ž
𝑉𝑐
3
𝑅𝑇𝑐
𝑉𝑐 βˆ’ 𝑏 2
=
2π‘Ž
𝑉𝑐
3
Turunan II
𝑑′′𝑃𝑐
𝑑′′𝑉𝑐
=
2𝑅𝑇𝑐
𝑉𝑐 βˆ’ 𝑏 3
βˆ’
6π‘Ž
𝑉𝑐
4
0 =
2𝑅𝑇𝑐
𝑉𝑐 βˆ’ 𝑏 3
βˆ’
6π‘Ž
𝑉𝑐
4
𝑅𝑇𝑐
𝑉𝑐 βˆ’ 𝑏 3
=
3π‘Ž
𝑉𝑐
4
Substitusi Turunan I dan Turunan II
𝑅𝑇𝑐
𝑉𝑐 βˆ’ 𝑏 3
=
3π‘Ž
𝑉𝑐
4
𝑅𝑇𝑐
𝑉𝑐 βˆ’ 𝑏 2(𝑉𝑐 βˆ’ 𝑏)
=
3π‘Ž
𝑉𝑐
4
𝑅𝑇𝑐
𝑉𝑐 βˆ’ 𝑏 2
=
3π‘Ž(𝑉𝑐 βˆ’ 𝑏)
𝑉𝑐
4
2π‘Ž
𝑉𝑐
3 =
3π‘Ž(𝑉𝑐 βˆ’ 𝑏)
𝑉𝑐
4
𝑽 𝒄 = πŸ‘π’ƒ
𝑅𝑇𝑐
𝑉𝑐 βˆ’ 𝑏 2
=
2π‘Ž
𝑉𝑐
3
𝑅𝑇𝑐
3𝑏 βˆ’ 𝑏 2 =
2π‘Ž
3𝑏 3
𝑅𝑇𝑐
4𝑏
=
2π‘Ž
27𝑏3
𝑻 𝒄 =
πŸ–π’‚
πŸπŸ• 𝑹𝒃
𝑃𝑐 =
𝑅𝑇𝑐
𝑉𝑐 βˆ’ 𝑏
βˆ’
π‘Ž
𝑉𝑐
2
𝑃𝑐 =
𝑅
8π‘Ž
27 𝑅𝑏
3𝑏 βˆ’ 𝑏
βˆ’
π‘Ž
9𝑏2
𝑃𝑐 =
8π‘Ž
27 𝑏
2𝑏
βˆ’
π‘Ž
9𝑏2
𝑃𝑐 =
4π‘Ž
27𝑏2
βˆ’
π‘Ž
9𝑏2
𝑃𝑐 =
4π‘Ž
27𝑏2 βˆ’
3π‘Ž
27𝑏2
𝑷 𝒄 =
πŸ‘π’‚
πŸπŸ•π’ƒ 𝟐
Berdasarkan nilai 𝑉𝑐, 𝑇𝑐 dan 𝑃𝑐 maka apat ditentukan nilai konstanta Van der Waals
1. 𝑽 𝒄 = πŸ‘π’ƒ οƒ  𝒃 =
𝑽 𝒄
πŸ‘
2. 𝑷 𝒄 =
πŸ‘π’‚
πŸπŸ•π’ƒ 𝟐 οƒ  𝒂 = πŸ‘π‘‰π‘
2
𝑷 𝒄
3. 𝑻 𝒄 =
πŸ–π’‚
πŸπŸ• 𝑹𝒃
οƒ  𝐑 =
πŸ–π‘½ 𝒄 𝑷 𝒄
πŸ‘π‘» 𝒄
Variabel keadan kritis variabel Van der Waals
Hukum Keadaan Sehubungan
Merupakan hubungan antara kondisi normal dan kondisi kritis yang disebut keadaan tereduksi (r)
Berlaku persamaan:
𝑷 𝒓 =
𝑷
𝑷 𝒄
; 𝑻 𝒓=
𝑻
𝑻 𝒄
; 𝑽 𝒓=
𝑽
𝑽 𝒄
Jika nilai a,b, dan R pada persamaan
Van Der Waals
𝑃 =
𝑅𝑇
π‘‰βˆ’π‘
βˆ’
π‘Ž
𝑉2
𝑃=
8π‘‰π‘βˆ’π‘ƒπ‘
3𝑇𝑐
𝑇
π‘‰βˆ’
𝑉𝑐
3
-
3𝑉𝑐2.𝑃𝑐
𝑉2
𝑃
𝑃𝑐
=
8π‘‰π‘βˆ’π‘ƒπ‘
3𝑇𝑐
𝑇
π‘‰βˆ’
𝑉𝑐
3
.
1
𝑃𝑐
-
3𝑉𝑐2.𝑃𝑐
𝑉2 .
1
𝑃𝑐
=
8𝑉𝑐.𝑇
3𝑇𝑐
3π‘‰βˆ’π‘‰π‘
3
βˆ’
3𝑉𝑐2
𝑉2
=
8𝑉𝑐.π‘‡π‘Ÿ
3π‘‰βˆ’π‘‰π‘
-
3𝑉𝑐2
𝑉2
=
8𝑉𝑐.π‘‡π‘Ÿ
(3π‘‰π‘Ÿ.π‘‰π‘βˆ’π‘‰π‘)
-
3
π‘‰π‘Ÿ2
=
8𝑉𝑐.π‘‡π‘Ÿ
𝑉𝑐(3π‘‰π‘Ÿβˆ’1)
-
3
π‘‰π‘Ÿ2
π‘ƒπ‘Ÿ = 8 π‘‡π‘Ÿ
3π‘‰π‘Ÿβˆ’1 -
3
π‘‰π‘Ÿ2

More Related Content

Isoterm gas 2

  • 1. ISOTERMIK GAS KELOMPOK 2 1. Chikata Halimahtun S S (4132131031) 2. Elsa Solavide Sitorus (4132131033) 3. Hensen F Lumbantobing(4133131024) 4. Merry Asiska (4131131030)
  • 2. ISOTERM GAS Kurva isotermal adalah kurva dengan p sebagai ordinat dan V sebagaiabsis diukur padatemperatur konstan Sama Termal / Panas Hubungan tekanan dengan volume gas pada suhu tetap Gas Ideal Gas Nyata Gas Van der Waals
  • 3. Kurva Gas Ideal β€’ Pada suhu sama, semakin besar volume maka semakin kecil tekanan yang terjadi β€’ Untuk berbagai suhu, pada volume sama semakin besar tekanan β€’ Terjadi secara bertahap
  • 4. Kurva Gas Nyata β€’ Pada tekanan tetap volume bertambah terjadi pencairan gas. β€’ Pada temperatur tinggi, isoterm mirip dengan gas ideal, sedangkan pada temperatur rendah menunjukkan hal yang berbeda
  • 5. Kurva Gas Van der Waals β€’ Tampak bahwa untuk volume yang besar, maka kurva gas Van der Walls sangat mirip dengan gas ideal, pada temperatur yang tinggi yaitu T3. β€’ Pada temperatur serta volume yang rendah, kurva memberikan harga maksimum (di titik C) dan minimum ( di titik D ). β€’ Pada tekanan yang sama terdapat 3 volume β€’ Pada saat tekanan diturunkan, volume bertambah sehingga jarak antar partikel menjauh maka gaya tarik-menarik terjadi.
  • 6. Persamaan Gas Van der Waals 𝑃 + π‘Žπ‘›2 𝑣2 𝑉 βˆ’ 𝑏𝑛 = 𝑛𝑅𝑇 Maka untuk 1 mol gas 𝑃 + π‘Ž 𝑉2 𝑉 βˆ’ 𝑏 = 𝑅𝑇 𝑃 = 𝑅𝑇 𝑉 βˆ’ 𝑏 βˆ’ π‘Ž 𝑉2 sehingga 𝑃𝑐 = 𝑅𝑇𝑐 𝑉𝑐 βˆ’ 𝑏 βˆ’ π‘Ž 𝑉𝑐 2 β€’ Pada titik K merupakan pembatas antara keadaan gas ideal dan gas nyata β€’ Pada titik K akan ada nilai 𝑉𝑐,𝑃𝑐, dan 𝑇𝑐 β€’ Pada titik K secara matematik turunan I dan turunan II berharga 0
  • 7. Turunan I 𝑑′𝑃𝑐 𝑑′𝑉𝑐 = βˆ’ 𝑅𝑇𝑐 𝑉𝑐 βˆ’ 𝑏 2 + 2π‘Ž 𝑉𝑐 3 0 = βˆ’ 𝑅𝑇𝑐 𝑉𝑐 βˆ’ 𝑏 2 + 2π‘Ž 𝑉𝑐 3 0 = βˆ’ 𝑅𝑇𝑐 𝑉𝑐 βˆ’ 𝑏 2 + 2π‘Ž 𝑉𝑐 3 𝑅𝑇𝑐 𝑉𝑐 βˆ’ 𝑏 2 = 2π‘Ž 𝑉𝑐 3 Turunan II 𝑑′′𝑃𝑐 𝑑′′𝑉𝑐 = 2𝑅𝑇𝑐 𝑉𝑐 βˆ’ 𝑏 3 βˆ’ 6π‘Ž 𝑉𝑐 4 0 = 2𝑅𝑇𝑐 𝑉𝑐 βˆ’ 𝑏 3 βˆ’ 6π‘Ž 𝑉𝑐 4 𝑅𝑇𝑐 𝑉𝑐 βˆ’ 𝑏 3 = 3π‘Ž 𝑉𝑐 4
  • 8. Substitusi Turunan I dan Turunan II 𝑅𝑇𝑐 𝑉𝑐 βˆ’ 𝑏 3 = 3π‘Ž 𝑉𝑐 4 𝑅𝑇𝑐 𝑉𝑐 βˆ’ 𝑏 2(𝑉𝑐 βˆ’ 𝑏) = 3π‘Ž 𝑉𝑐 4 𝑅𝑇𝑐 𝑉𝑐 βˆ’ 𝑏 2 = 3π‘Ž(𝑉𝑐 βˆ’ 𝑏) 𝑉𝑐 4 2π‘Ž 𝑉𝑐 3 = 3π‘Ž(𝑉𝑐 βˆ’ 𝑏) 𝑉𝑐 4 𝑽 𝒄 = πŸ‘π’ƒ 𝑅𝑇𝑐 𝑉𝑐 βˆ’ 𝑏 2 = 2π‘Ž 𝑉𝑐 3 𝑅𝑇𝑐 3𝑏 βˆ’ 𝑏 2 = 2π‘Ž 3𝑏 3 𝑅𝑇𝑐 4𝑏 = 2π‘Ž 27𝑏3 𝑻 𝒄 = πŸ–π’‚ πŸπŸ• 𝑹𝒃 𝑃𝑐 = 𝑅𝑇𝑐 𝑉𝑐 βˆ’ 𝑏 βˆ’ π‘Ž 𝑉𝑐 2 𝑃𝑐 = 𝑅 8π‘Ž 27 𝑅𝑏 3𝑏 βˆ’ 𝑏 βˆ’ π‘Ž 9𝑏2 𝑃𝑐 = 8π‘Ž 27 𝑏 2𝑏 βˆ’ π‘Ž 9𝑏2 𝑃𝑐 = 4π‘Ž 27𝑏2 βˆ’ π‘Ž 9𝑏2 𝑃𝑐 = 4π‘Ž 27𝑏2 βˆ’ 3π‘Ž 27𝑏2 𝑷 𝒄 = πŸ‘π’‚ πŸπŸ•π’ƒ 𝟐
  • 9. Berdasarkan nilai 𝑉𝑐, 𝑇𝑐 dan 𝑃𝑐 maka apat ditentukan nilai konstanta Van der Waals 1. 𝑽 𝒄 = πŸ‘π’ƒ οƒ  𝒃 = 𝑽 𝒄 πŸ‘ 2. 𝑷 𝒄 = πŸ‘π’‚ πŸπŸ•π’ƒ 𝟐 οƒ  𝒂 = πŸ‘π‘‰π‘ 2 𝑷 𝒄 3. 𝑻 𝒄 = πŸ–π’‚ πŸπŸ• 𝑹𝒃 οƒ  𝐑 = πŸ–π‘½ 𝒄 𝑷 𝒄 πŸ‘π‘» 𝒄 Variabel keadan kritis variabel Van der Waals Hukum Keadaan Sehubungan Merupakan hubungan antara kondisi normal dan kondisi kritis yang disebut keadaan tereduksi (r) Berlaku persamaan: 𝑷 𝒓 = 𝑷 𝑷 𝒄 ; 𝑻 𝒓= 𝑻 𝑻 𝒄 ; 𝑽 𝒓= 𝑽 𝑽 𝒄
  • 10. Jika nilai a,b, dan R pada persamaan Van Der Waals 𝑃 = 𝑅𝑇 π‘‰βˆ’π‘ βˆ’ π‘Ž 𝑉2 𝑃= 8π‘‰π‘βˆ’π‘ƒπ‘ 3𝑇𝑐 𝑇 π‘‰βˆ’ 𝑉𝑐 3 - 3𝑉𝑐2.𝑃𝑐 𝑉2 𝑃 𝑃𝑐 = 8π‘‰π‘βˆ’π‘ƒπ‘ 3𝑇𝑐 𝑇 π‘‰βˆ’ 𝑉𝑐 3 . 1 𝑃𝑐 - 3𝑉𝑐2.𝑃𝑐 𝑉2 . 1 𝑃𝑐 = 8𝑉𝑐.𝑇 3𝑇𝑐 3π‘‰βˆ’π‘‰π‘ 3 βˆ’ 3𝑉𝑐2 𝑉2 = 8𝑉𝑐.π‘‡π‘Ÿ 3π‘‰βˆ’π‘‰π‘ - 3𝑉𝑐2 𝑉2 = 8𝑉𝑐.π‘‡π‘Ÿ (3π‘‰π‘Ÿ.π‘‰π‘βˆ’π‘‰π‘) - 3 π‘‰π‘Ÿ2 = 8𝑉𝑐.π‘‡π‘Ÿ 𝑉𝑐(3π‘‰π‘Ÿβˆ’1) - 3 π‘‰π‘Ÿ2 π‘ƒπ‘Ÿ = 8 π‘‡π‘Ÿ 3π‘‰π‘Ÿβˆ’1 - 3 π‘‰π‘Ÿ2