2. Memahami keterkaitan antara struktur dan
fungsi jaringan tumbuhan dan hewan serta
penerapannya dalam konteks salingtemas
3. Mengidentifikasi struktur jaringan tumbuhan
dan mengaitkannnya dengan fungsinya,
menjelaskan sifat totipotensi sebagai dasar
kultur jaringan.
Mendiskripsikan struktur jaringan hewan
vertebrata dan mengaitkannya dengan
fungsinya
4. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Mengidentifikasi berbagai macam jaringan yang
terdapat pada tumbuhan.
2. Mengidentifikasi fungsi jaringan berdasarkan ciri-ciri
strukturnya.
3. Melakukan pengamatan mikroskopis untuk mengetahui
berbagai macam jaringan tumbuhan.
4. Menjelaskan pengertian sifat totipotensi sel sebagai
dasar kultur jaringan.
5. Mendeskripsikan struktur berbagai macam jaringan
yang terdapat pada vertebrata.
6. Mendiskripsikan fungsi berbagai jaringan yang terdapat
pada vertebrata berdasarkan strukturnya.
7. Melakukan pengamatan mikroskopis untuk mengetahui
berbagai macam jaringan hewan.
8. Menunjukkan letak epidermis, korteks dan stele
(silinder pusat)
5. JARINGAN
JARINGAN TUMBUHAN JARINGAN HEWAN
JARINGAN
MERISTEM
JARINGAN
DEWASA
MERISTEM
PRIMER
MERISTEM
SEKUNDER
JARINGAN
EPIDERMIS
JARINGAN
PARENKIM
JARINGAN
PENGUAT
JARINGAN
PENGANGKUT
JARINGAN
PERINDERM
JARINGAN
EPITEL
JARINGAN
IKAT
JARINGAN
OTOT
JARINGAN
SARAF
9. Terdiri dari sekelompok sel yang memiliki sifat selalu membelah
diri(aktif) secara mitosis
pertumbuhan pada tumbuhan merupakan hasil dari aktifitas sel-
sel meristem (sel meristem umumnya berbentuk menyerupai
kubus, berdinding tipis dan banyak mengandung sitoplasma, dan
tidak memiliki vakuola tengah,)
Terdapat pada lembaga (embrio), ujung batang, kuncup,
kambium dan ujung akar.
Pada lembaga / embrio, jaringan meristem ini tumbuh
membentuk jaringan-jaringan lain
10. o Pada ujung akar, ujung batang dan kuncup menyebabkan
terjadinya pertumbuhan tumbuhan.
o Kambium hanya dimiliki oleh tumbuhan dikotil (berkeping 2)
dan tumbuhan berbiji terbuka (gymnospermae).
o Kambium pada tumbuhan menyebabkan batang membesar.
o Terdapat pada lembaga (embrio), ujung batang, kuncup,
kambium dan ujung akar.
o Pada lembaga / embrio, jaringan meristem ini tumbuh
membentuk jaringan-jaringan lain.
o Berdasarkan letaknya pada tumbuhan jaringan meristem
dibedakan menjadi meristem apikal, meristem leteral, dan
meristem interkalar
11. Berdasarkan letaknya pada tumbuhan
dibedakan menjadi :
MERISTEM APIKAL
terdapat pada pucuk batang dan ujung
akar
MERISTEM LATERAL
terdapat pada bagina tepi akar dan batang
tanaman dikotil
MERISTEM INTERKALAR
terdapat diantara ruas-ruas batang tanaman
rumput-rumputan.
12. Berdasarkan sifat-sifat dasar selnya
MERISTEM PRIMER
Meristem primer terdapat
pada pucuk batang dan ujung
akar, serta bertanggung jawab
terhadap pertumbuhan
primer yang menyebabkan
pertambahan tinggi/panjang
pada batang dan akar.
MERISTEM
SEKUNDER
Meristem sekunder berasal
dari jaringan dewasa yang
mengalami diferensial.
Meristem ini menyebabkan
perambahan diameter batang
dan akar. Contoh jaringan
sekunder adalah Felogen dan
kambium vaskuler
14. Jaringan dewasa adalah jaringan yang sudah terdeferensiasi
(berhenti membelah,) dibagi menjadi beberapa macam :
Jaringan epidermis
Jaringan parenkim kolenkim
Jaringan penguat sklerenkim
Jaringan pengangkut xylem
floem
Jaringan periderm
15. Jaringan epidermis adalah
jaringan yang menutupi seluruh
permukaan tubuh tumbuhan
(akar, daun dan batang).
Pada Eperdermis daun,
dibeberapa tempat mengalami
perubahan bentuk menjadi
stomata, membentuk lapisan
lilin dan lapisan kutikula diatas
permukaan selnya.
Pada Eperdermis daun dan
batang, juga mengalami
perubahan bentuk menjadi
rambut-rambut halus
(trikoma).
Eperdermis pada ujung akar
membentuk rambut-rambut
akar
CIRI-CIRI EPIDERMIS :
Letak sel rapat
Selnya hidup
Tidak berklorofil, kecuali sel
penjaga dari stomata.
Tidak dapat ditembus air dari
luar, kecuali epidermis akar
muda.
Dapat ditembus udara.
Dalam hal tertentu epidermis
dapat menguapkan air.
FUNGSI EPIDERMIS:
Melindungi bagian/lapisan sel di
bawahnya
17. Jaringan yang menempati di berbagai organ atau
jaringan lain dalam tubuh tanaman baik pada akar,
batang, daun, biji maupun buah.
Pada daun terdapat 2 macam jaringan parenkim
yaitu
1. Jaringan tiang (palisade)
2. Jaringan bunga karang (spons)
Sel-sel pada jaringan parenkim mengandung
kloroplas.
Kloroplas berperan dalam fotosintesis.
Jaringan parenkim yang tidak mengandung kloroplas
berfungsi sebagai tempat penyimpanan makanan
18. CIRI JARINGAN
PARENKIM
揃 Selnya hidup
揃 Dinding sel tipis
揃 Letak sel tidak
merapat
揃 Ukuran sel besar
FUNGSI JARINGAN
PARENKIM
揃 Jaringan yang
berklorofil untuk
berfotosintesis.
揃 Untuk transportasi
ekstrafasikuler.
揃 Tempat penyimpanan
makanan cadangan
.Untuk penyembuhan
luka
19. JARINGAN KOLENKIM
Selnya hidup
Dindingnyaa selulosa
Fungsinya mengokohkan
batang yang muda yang
belum berkayu.
Umumnya terdapat pada
tangkai daun.
JARINGAN SKLERENKIM
Selnya mati
Dindingnya lignin (zat kayu)
Umumnya terdapat pada
batang dan tulang daun.
Jaringan sklerenkim tersusun dari
sel-sel dengan dinding yang keras.
Fungsinya menutup bagian luar
dari biji Atau Buah (misalnya
pada kenari dan tempurung kelapa)
21. Terdiri atas sel-sel: trakeid, trakea, serat
xylem, dan parenkim xylem.
a. Tracheid:
揃 Selnya mati
揃 Dindingnya tebal
揃 Penyekatnya miring
berpori untuk
mengalirkan trakeid satu
ke trakeid lainnya
揃 Mengandung zat kayu
Semua tumbuhan
berpembuluh memiliki
trakeid
b. Trachea:
揃 Selnya mati
揃 Dindingnya tebal
揃 Dinding melintangnya
berdifusi (membaur)
selnya lebih pendek dan dan
lebih lebar dari pada trakeid
sehingga mengalirkan air lebih
banyak
Sel trakea berujung rata
Hanya tumbuhan
angeospermae yang memiliki
trakea
22. di antara trakeid dan trakea terdapat serat
serta parenkim xylem,
Parenkim xylem Serat xylem
Sel-sel serat xylem
memiliki dinding tebal
berasal dari trakeid,
Cenderung sebagai
penguat dan
penyokong tanaman
Sel-sel pendek
berlignin terutama
berperan sebagai
tempat menyimpan
cadangan makanan
dalam bentuk
tepung atau lemak,
tanin, kristal, dan
substansi-substansi
lain
23. Fungsi Xilem :
Alat transportasi zat anorganik
(garam mineral atau zat hara) dan air
dari akar ke batang tumbuhan
Memberikan sokonga/Mengokohkan/
menguatkan tumbuhan
24. Ciri-ciri:
Selnya hidup tak berinti
Berdinding selulosa
Sekatnya berpori
Tersusun atas sel sel buluh tapis yang berdiameter relatif besar.
Pada saat matang sel sel tabung tapis kehilangan nukleusnya.
Memiliki jumlah sel parenkim yang lebih bnyak dari pada sel pengiring.
Fungsi floem:
sebagai alat transportasi zat anorganik (hasil asimilasi).
Persatuan antara xilem dan floem akan berbentuk ikatan pembuluh.
Serat floem berfungsi memberi sokongan kekuatan pada tumbuhan.
25. Periderm adalah jaringan pelindung sekunder sebagai
pengganti epidermis pada batang tumbuhan dikotil dan
Gymnospermae berkayu.
Terdiri atas:
Felem (jaringan gabus) tersusun atas sel sel gabus yang
dindingnya mengandung suberin.
Felogen (kambium gabus)
Feloderm (korteks)
Periderm tumbuh di dalam epidermis,korteks,floem/akar
Fungsi : melindungi tumbuhan dari pengaruh suhu
ekstrim,mengurangi kehilangan air dan melindungi
tumbuhan dari gangguan mekanis.
26. Nama Jaringan Organ penyusun Fungsi
Jaringan Epidermis Selapis sel epidermis Melindungi jaringan
dibawahnya dari
kekeringan & luka
mekanis
Jaringan Tiang Sel yg mengandung
kloroplas
Tempat berlangsungnya
fotosintesis
Jaringan Bunga Karang Sel-sel yg tidak teratur
bentuk & susunannya
Menampung CO2 untuk
bahan fotosintesis
Jaringan Parenkim Sel yg bentuknya besar -
besar
Menyimpan zat makanan
Jaringan Penguat Sel-sel kolenkim &
sklerenkim
Menyokong tumbuhan
Jaringan Pengangkut Sel penyusun xylem &
floem
Transportasi zat hara &
zat makanan ke seluruh
tubuh tumbuhan
27. Pada tubuh hewan tingkat tinggi
(Vertebrata) terdapat berbagai macam
jaringan,yakni sebagai berikut :
jaringan epitel
Jaringan ikat
Jaringan otot
Jaringan saraf
28. Merupakan jaringan yang terbentuk oleh sel-
sel memadat yang tersusun dalam lapisan
pipih seperti membran menutupi permukaan
luar atau melapisi rongga tubuh suatu alat.
Berfungsi sebagai pelindung, sekresi, dan
penyerapan.
30. 1. Berdasarkan fungsinya:
a. Epitel Pelindung (proteksi): Contoh: epidermis (kulit).
b. Epitel kelenjar (sekresi): Ada dua macam epitel sekresi, yaitu
endokrin (contohnya hipofisis) dan eksokrin (contohnya kelenjar
sebasea/kelenjar minyak).
c. Epitel penerima rangsang (sensori): Terdapat di sekitar alat
indera, misalnya pada lidah.
d. Epitel penyerap (absorpsi): Misalnya epitel pada usus dan
nefron ginjal.
2. Berdasarkan Bentuk dan Susunannya:
a. Epitel pipih selapis: Contohnya epitel peritonium, epitel
pembuluh darah dan pembuluh limfa.
b. Epitel pipih berlapis banyak: Contohnya epitel kulit telapak
kaki, epitel rongga mulut dan rongga hidung.
c. Epitel kubus selapis: contohnya epitel nefron ginjal.
d. Epitel transisi: Contohnya epitel pada saluran pernafasan
31. Jaringan epitel pipih selapis berperan dalam
proses fi ltrasi, sekresi, dan difusi osmosis.
Epitel Pipih Selapis
sel jaringan epitel pipih berlapis (kompleks)
tersusun sangat rapat. Fungsinya adalah
sebagai pelindung dan penghasil mukus.
Epitel Pipih Berlapis Banyak
32. Epitel silindris berlapis tunggal
(epitel kolumner simpleks)
Jaringan ini tersusun atas sel sel silindris dengan inti sel
berbentuk bulat telur yang terletak di bagian basal sel. Epitel
kolumner simpleks dapat berperan dalam proses absorbsi.
Contohnya epitel kolumners simpleks yang terdapat pada saluran
pencernaan (lambung dan usus).
Epitel Silindris berlapis banyak
(epitel kolumner kompleks)
fungsi jaringan ini adalah untuk sekresi dan eksresi. Jaringan
ini tersusun atas sel sel berbentuk silindris pada lapisan permukaan ,
sedangkan lapisan di bawahnya tersusun atas sel sel berbentuk kubus
atau tidak beraturan.
33. Epitel Kubus Selapis
Fungsi epitel kubus selapis adalah tempat sekresi dan
absorpsi. Sehingga umunya terdapat pada kelenjar dan
saluran saluran.
Epitel Transisi
Sebagai peralihan antara epitel skuamosa kompleks dan
epitel silindris kompleks, sebagai kelenjar baik
uniselular maupun multi selular.
Jaringan ini terdapat pada organ berongga yang
volumenya dapat berubah-ubah. Contohnya kandung
kemih.
34. Merupakan jaringan yang mempunyai serabut untuk
menyokong sel-sel pada jaringan tersebut.
Fungsinya untuk menyokong atau melindungi dan
memberi struktur pada organ, menyimpan
lemak,membentuk darah dan limfa,mengisi rongga
diantara organ-organ dan menyelubungi organ-organ
yang lemah.
Merupakan jaringan yang menghubungkan jaringan
atau organ yang satu dengan jaringan atau organ yang
lainnya.
35. A. JARINGAN IKAT BIASA
Jaringan Ikat Padat
Jaringan Ikat Longgar
Teratur
Tidak teratur
elastis
B. JARINGAN IKAT KHUSUS
merupakan jaringan ikat dengan sifat dan funghsi khusus. Dibagi
menjadi :
jaringan ikat retikuler
tersusun atas serabut-serabut retikulum fungsinya : menyokong
organ-organ yang lunak dan membentuik darah. Terdapat pada limfa,
noduslimfa dan hati.
Jaringan adiposa / jaringan lemak
terdiri atas sel sel lemak yang dikelilingi oleh anyaman serabut
kolagen. Fungsinya : menyokong sel sel lemak, menyimpan energi dal;am
bentuk lemak dan sebagai bantalan untuk menahan goncangan.
36. C. JARINGAN IKAT PENYOKONG
fungsinya untuk menyokong kedudukan jarinagn lain. Yang
termasuk jaringan ikat penyokong adalah jaringan tulang. Jaringan
tulang tersusun atas : sel sel tulang yang trdapat didalam matriks
tersebut banyak mengandung zat perekat (kolagen) dan endapan
mineral terutama kalsium. Ada dua macam jaringan tulang yaitu
jaringan tulan rawan (kartilago) dan jaringan tulang keras (osteon)
38. Jaringan ini tersusun oleh sel sel otot yang memiliki
struktur serabut kontraktil ( miofibril). Miofibril tersusun
atas filamen atau benang akting dan miosin.
Fungsinya adalah untuk melakukan gerakan pada berbagai
gerakan tubuh
Berdasarkan sifat, ciri, dan funsinya, jaringan otot
dibedakan menjadi:
a.Otot Polos
b.Otot Lurik
c.Otot Jantung
40. Berfungsi untuk menghantarkan rangsang dari luar tubuh
menuju sistem saraf atau meneruskan perintah dari pusat
saraf ke suatu organ tertentu sebahgai tanggapan atas
adanya ransang.
Dibentuk oleh sel-sel saraf yang disebut neuron
Neuron terdiri atas: dendrit, badan sel, dan neurit (akson)
Seringkali akson diselunungi oleh sel schwann (selubung
mielin). Ujung akson akan berhubungan dengan ujung
dendrit atau organ reseptor melalui suatu bagian yang
disebut sinapsis.
Batas antar schwann disebut nodus ranvier.