Realisasi penerimaan negara Indonesia hingga Juli 2018 mencapai Rp 994 triliun atau 52% dari target APBN tahun 2018 sebesar Rp 1,894 triliun, ditopang oleh penerimaan perpajakan Rp 760 triliun dan PNBP Rp 211 triliun. Pemerintah berupaya meningkatkan penerimaan dengan reformasi perpajakan dan PNBP serta menjaga belanja negara dan defisit APBN.
2. Faktor yang Mempengaruhi
Besarnya Pendapatan Negara
Besaran pendapatan negara
dipengaruhi oleh beberapa
faktor, antara lain:
2. indikator ekonomi makro yang tercermin
pada asumsi dasar makro ekonomi;
1. kebijakan pendapatan negara;
3. kebijakan pembangunan ekonomi;
4.perkembangan pemungutan pendapatan negara
secara umum;
5. kondisi dan kebijakan lainnya.
3. Contohnya, target penerimaan negara dari SDA migas
turut dipengaruhi oleh besaran asumsi lifting minyak
bumi, lifting gas, ICP, dan asumsi nilai tukar. Target
penerimaan perpajakan ditentukan oleh target inflasi
serta kebijakan pemerintah terkait perpajakan seperti
perubahan besaran pendapatan tidak kena pajak
(PTKP), upaya ekstensifikasi peningkatan jumlah wajib
pajak dan lainnya.
4. Penerimaan Perpajakan
Pendapatan Pajak Dalam Negeri
pendapatan pajak penghasilan (PPh)
pendapatan pajak pertambahan nilai
dan jasa dan pajak penjualan atas
barang mewah
pendapatan pajak bumi dan
bangunan
pendapatan cukai
pendapatan pajak lainnya
Pendapatan Pajak Internasional
pendapatan bea masuk
pendapatan bea keluar
5. Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP)
Penerimaan
sumber daya alam
penerimaan sumber
daya alam minyak
bumi dan gas bumi
(SDA migas)
penerimaan sumber
daya alam non-
minyak bumi dan gas
bumi (SDA nonmigas)
Pendapatan
bagian laba BUMN
pendapatan laba
BUMN perbankan
pendapatan laba
BUMN non
perbankan
6. sumber:Wikipedia
PNBP lainnya
pendapatan dari pengelolaan
BMN
pendapatan jasa
pendapatan bunga
pendapatan kejaksaan dan
peradilan dan hasil tindak
pidana korupsi
pendapatan pendidikan
pendapatan gratifikasi dan uang
sitaan hasil korupsi
pendapatan iuran dan denda
Pendapatan BLU
pendapatan jasa layanan umum
pendapatan hibah badan
layanan umum
pendapatan hasil kerja sama BLU
pendapatan BLU lainnya
8. Perencanaan Penerimaan Negara
Pendapatan Negara
Dalam postur APBN 2018, pendapatan negara
diproyeksikan sebesar Rp1.894,7 triliun. Jumlah ini berasal
dari penerimaan perpajakan sebesar Rp1.618,1 triliun,
Penerimaan Negara Bukan Pajak sebesar Rp275,4 triliun
dan Hibah sebesar Rp1,2 triliun.
10. Untuk mencapai target
tersebut, Pemerintah
akan melakukan
berbagai upaya
penguatan reformasi
di bidang perpajakan
serta Kepabeanan dan
Cukai, antara lain
melalui:
Dukungan Automatic Exchange of
Information (AEoI) agar dapat
meningkatkan basis pajak serta
mencegah praktik penghindaran
pajak dan erosi perpajakan;
Penguatan data dan Sistem
Informasi Perpajakan agar lebih up
to date dan terintegrasi, melalui e-
filing, e-form dan e-faktur;
Membangun kepatuhan dan
kesadaran pajak (sustainable
compliance);
Perbaikan kemudahan dan
percepatan pelayanan di
pelabuhan dan bandara serta,
penegakan pemberantasan
penyelundupan.
11. Sedangkan di bidang PNBP, pencapaian target didukung
dengan langkah efisiensi dan efektivitas pengelolaan sumber
daya alam, peningkatan kinerja BUMN, perbaikan regulasi
PNBP serta perbaikan pengelolaan PNBP di
Kementerian/Lembaga.
13. Asumsi Dasar Ekonomi Makro 2018
APBN tahun 2018 disusun dengan
mempertimbangkan dinamika
perekonomian global maupun
domestik, yang tercermin dari asumsi
dasar ekonomi makro sebagai berikut.
1. Pertumbuhan ekonomi
diperkirakan mencapai 5,4
persen;
2. Inflasi dapat
terkendali dalam
kisaran 3,5 persen;
3. Nilai tukar Rupiah
terhadap dolar Amerika
Serikat diperkirakan
berada pada Rp13.400
per dolar Amerika Serikat;
4.Tingkat suku bunga
SPN 3 bulan sebesar 5,2
persen
5. Indonesia Crude
Price (ICP)
diperkirakan rata-rata
mencapai USD48,0
per barel;
6. Lifting minyak dan gas bumi tahun
2018 diperkirakan masing-masing
mencapai 800 ribu barel per hari dan
1.200 ribu barel setara minyak per
hari.
14. Besaran indikator ekonomi
makro tersebut dipengaruhi oleh
berbagai faktor baik dari luar (global)
maupun dalam negeri (domestik).
Pengaruh faktor global
diantaranya harga komoditas yang masih
lemah, perdagangan dunia meningkat
namun masih dibayangi isu
proteksionisme dan perlambatan tingkat
permintaan dari Tiongkok, Uni Eropa dan
Jepang, serta ketegangan geo politik di
Timur Tengah dan Asia.
15. Sumber:KemenkeuRI
Pengaruh dari faktor domestik, yaitu tingkat
kepercayaan dan daya beli masyarakat, keyakinan
pelaku usaha, peningkatan peran swasta melalui kredit
investasi dan investasi langsung, perbaikan neraca
pembayaran serta penguatan cadangan devisa.
16. Penerimaan Negara Capai Rp 994 T
hingga Juli, 52% dari Target
Jakarta - Kementerian Keuangan mencatat realisasi
penerimaan negara hingga akhir Juli 2018 tercatat Rp 994,4
triliun atau 52,5% dari target anggaran dan pendapatan belanja
negara (APBN) 2018 yang sebesar Rp 1.894,7 triliun.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menjelaskan
pendapatan tersebut ditopang dari penerimaan perpajakan
hingga akhir bulan lalu yang mencapai Rp 760,1 triliun atau
48,2% dari target APBN 2018 sebesar Rp 1.618 triliun.
Sumber : detik Finance
Selasa, 14 Agu 2018 19:45 WIB
17. Kemudian untuk penerimaan negara bukan pajak (PNBP) sebesar
Rp 211 triliun atau 76,6% dari target sebesar Rp 275,4 triliun. Lalu
penerimaan hibah sebesar Rp 3,3 triliun atau mencapai tiga kali
lipat dibanding target sebesar Rp 1,2 triliun.
"Dari sisi realisasi belanja negara hingga akhir Juli 2018 sebesar
Rp 1.145,7 triliun mencapai 51,6% dari alokasi APBN 2018 Rp
2.220,6 triliun," kata Sri Mulyani dalam konferensi pers APBN
KITA di Gedung DJP, Jakarta, Selasa (14/8/2018).
Sumber : detik Finance
Selasa, 14 Agu 2018 19:45 WIB
18. Penerimaan Pajak Tembus Rp 687
Triliun pada Juli 2018
Liputan6.com, Jakarta - Direktur Jenderal Pajak Kementerian
Keuangan Robert Pakpahan mengatakan, realisasi penerimaan
pajak hingga 31 Juli 2018 mencapai Rp 687,2 triliun.
Pertumbuhan penerimaan pajak Januari sampai dengan Juli 2018
mencapai 16,69 persen di luar tax amnesty.
"Pajak sampai Juli 2018 sebesar Rp 687,17 triliun atau tumbuh
14,36 persen dari periode yang sama tahun lalu," ujar Robert di
Kantor Pusat Direktorat Jenderal Pajak, Jakarta, Selasa
(14/8/2018).
Sumber : Merdeka.com
14 Agu 2018, 20:51 WIB
19. Pengertian Tren
Tren adalah suatu pergerakan
arah mana pasar bergerak.
Namun selain itu kita
membutuhkan sebuah definisi
yang lebih akurat untuk dapat
memanfaatkannya dalam
analisa teknikal.Yang perlu
untuk anda ingat adalah suatu
pergerakan harga tidak
berbentuk garis lurus ke satu
arah. Pasar bergerak dalam
bentuk serangkaian zigzag.
Gerakan Zigzag ini
membentuk rangkaian
gelombang yang berurutan,
dengan puncak (peak/top) dan
tembusan (through) yang
cukup jelas. Arah peak dan
through ini yang nantinya
akan menentukan suatu tren
pasar yang sedang terjadi.
Sedangkan Peak dan Through
ini bergerak naik, turun, atau
menyamping (sideways). Pada
Arah pergerakan inilah yang
nantinya akan
memberitahukan kita tentang
tren pasar.
20. Realisasi pelaksanaan APBN bulan Januari 2018 memiliki
kecenderungan tren positif jika dibanding periode yang sama di
tahun 2017, baik dari sisi penerimaan, belanja negara, dan
pembiayaan APBN. Salah satu prioritas belanja Pemerintah
ditujukan untuk mengembangkan potensi daerah melalui
alokasi TKDD.
Menurut Menteri Keuangan, pengelolaan Dana Desa diperbaiki
sehingga alokasi anggaran dapat menyerap tenaga kerja secara
lebih maksimal. Untuk desa dengan jumlah penduduk miskin
lebih banyak, alokasi akan dinaikkan dari 20 persen menjadi
lebih dari 35 persen. Dengan demikian, untuk desa yang jumlah
penduduk miskinnya tinggi, maka alokasi anggaran Dana Desa
akan lebih tinggi.
21. Pertumbuhan PenerimaanPajak Januari2018 Tertinggi
Selama4 Tahun Terakhir,PertumbuhanDevisa
Impor Tertinggi Selama6 Tahun Terakhir
Jakarta, 20 Februari 2018 Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja
Negara (APBN) 2018 hingga akhir Januari 2018 mencatat akselerasi lebih
baik dibanding periode yang sama pada tahun 2017. Realisasi penerimaan
pajak di bulan Januari 2018 tercatat sebesar Rp78,94 triliun atau tumbuh
11,17 persen secara year-on-year. Angka pertumbuhan yang double-digit ini
merupakan pertumbuhan tertinggi dalam empat tahun terakhir. Apabila
tidak memperhitungkan penerimaan dari Uang Tebusan Tax Amnesty, maka
pertumbuhan penerimaan pajak pada Januari 2018 mencapai 11,88 persen.
22. Pertumbuhan positif ini tercermin pada pertumbuhan
PPh Non Migas yang mencapai 14,90 persen (atau 16,34 persen di
luar Uang Tebusan Tax Amnesty), sementara PPN tumbuh 9,41
persen.
Tren pertumbuhan positif pada Januari memberikan
optimisme tersendiri dalam mencapai kinerja penerimaan pajak
hingga akhir tahun. Optimisme ini diperkuat dengan data
pertumbuhan PPh Pasal 21 yang tumbuh di atas 15 persen dan
PPh Orang Pribadi, PPh Badan serta pajak atas impor yang tumbuh
di atas 20 persen.
23. Realisasi belanja sampai dengan akhir Januari 2018
menunjukkan angka serapan sebesar Rp138,41
triliun, meningkat 3,86 persen jika dibandingkan
realisasi tahun sebelumnya. Realisasi Belanja Negara
tersebut meliputi Belanja Pemerintah Pusat sebesar
Rp63,77 triliun dan Transfer ke Daerah dan Dana
Desa (TKDD) sebesar Rp74,63 triliun.
Realisasi Belanja Pemerintah Pusat di bulan Januari
2018 mengalami peningkatan sebesar 10,68 persen
terutama akibat lebih tingginya realisasi Belanja
Modal dan Bantuan Sosial dibandingkan dengan
tahun sebelumnya.
24. Hal ini menunjukkan komitmen Pemerintah yang
tetap berupaya meningkatkan kualitas APBN yang salah
satunya dilakukan melalui perbaikan pola belanja agar
lebih produktif dalam menstimulasi perekonomian.
Selama Januari 2018, realisasi Belanja Modal dan Belanja
Sosial masing-masing mencapai Rp1,00 triliun dan Rp5,34
triliun.
25. Pemerintah berkomitmen meningkatkan optimalisasi
penerimaan pajak dan realisasi belanja, serta menjaga
pembiayaan defisit yang sehat dalam mencapai target
pertumbuhan ekonomi.
Disamping itu, untuk mendukung terwujudnya target
pertumbuhan ekonomi, Pemerintah senantiasa mewaspadai
berbagai potensi risiko baik domestik maupun global dan
menyiapkan langkah-langkah mitigasi untuk mengurangi dampak
negatif yang ditimbulkan terhadap perekonomian Indonesia.