ºÝºÝߣ

ºÝºÝߣShare a Scribd company logo
Halaman. 1
Teknologi Performansi Teknologi
Kabel Serat Optik Pada FTTB
1st
Anita Zainet
School of Electrical Engineering
Telkom University
Bandung, Indonesia
zainetanita.student.
telkomuniversity.ac.id
2nd
Henky Agie F
School of Electrical Engineering
Telkom University
Bandung, Indonesia
henkyagie.student.
telkomuniversity.ac.id
3rd
Luthfi Fauzi
School of Electrical Engineering
Telkom University
Bandung, Indonesia
lfauzi.student.
telkomuniversity.ac.id
4th
Raslyanthy F.R
School of Electrical Engineering
Telkom University
Bandung, Indonesia
yanthyrasjid.student.telkomuniversity.ac.id
5th
Satriansyah H.R
School of Electrical Engineering
Telkom University
Bandung, Indonesia
satriansyahari.student.telkomuniversity.ac.id
Abstrak — Serat optik merupakan salah satu alternatif
media transmisi komunikasi yang cukup handal,
karena memiliki keunggulan dibanding media lainnya.
Sistem komunikasi serat optik memanfaatkan cahaya
sebagai gelombang informasi yang akan dikirimkan.
Pada bagian pengirim terdapat sebuah sumber optik
yang berfungsi mengubah sinyal elektrik menjadi
sinyal optik yaitu berupa berkas cahaya. Kemudian
diteruskan ke kanal informasi yang terbuat dari serat
optik. Kanal ini berfungsi sebagai pemandu
gelombang yang mentransmisikan berkas cahaya
hingga ke penerima. Dan pada bagian penerima,
berkas cahaya diterima oleh detektor optik yang
berfungsi mengubah sinyal optik menjadi sinyal
elektrik kembali.
Kata-kata kunci: serat optik, dioda cahaya, laser,
kopler, detektor optik.
I. PENDAHULUAN
Serat optik merupakan media transmisi yang terbuat
dari bahan kaca (glass) yang berkualitas, sehingga
memiliki kehandalan dan kelebihan dibandingkan
media transmisi yang terbuat dari bahan logam seperti
kabel tembaga, kabel coaxial dan stripline.
Teknologi serat optik sangat berkembang
penggunaannya baik di bidang telekomunikasi,
aplikasi komputer, industri, peralatan kedokteran
(medical instrument), maupun di bidang aplikasi
militer dan masyarakat umum. Teknologi ini
merupakan sistem jaringan komunikasi yang dalam
pengiriman dan penerimaan sinyal informasinya yang
berupa berkas cahaya, menggunakan sumber optik dan
detektor optik, dengan serat optik sebagai media
transmisinya.
Selain itu, dalam kehidupan sehari- hari manusia tidak
dapat lepas dari alat- alat teknologi yang pada setiap
waktu teknologi- teknologi tersebut terus bekembang.
Serta umat manusia dituntut untuk mengembangkan
dan mengikuti perkembangan teknologi tersebut.
II. LANDASAN TEORI
Fiber Optik (Serat optic) adalah saluran transmisi yang
terbuat dari kaca atau plastik yang digunakan untuk
mentransmisikan sinyal cahaya dari suatu tempat ke
tempat lain. Cahaya yang ada di dalam serat optik sulit
keluar karena indeks bias dari kaca lebih besar
daripada indeks bias dari udara. Sumber cahaya yang
digunakan adalah laser karena laser mempunyai
spektrum yang sangat sempit. Kecepatan transmisi
serat optik sangat tinggi sehingga sangat bagus
digunakan sebagai saluran komunikasi. Serat optik
umumnya digunakan dalam sistem telekomunikasi
serta dalam pencahayaan, sensor, dan optik pencitraan.
Serat optik terdiri dari 2 bagian, yaitu cladding dan
core. Cladding adalah selubung dari core. Cladding
mempunyai indek bias lebih rendah dari pada core
akan memantulkan kembali cahaya yang mengarah
keluar dari core kembali kedalam core lagi. Efisiensi
dari serat optik ditentukan oleh kemurnian dari bahan
penyusun gelas. Semakin murni bahan gelas, semakin
sedikit cahaya yang diserap oleh serat optik.
Pembagian Serat optik dapat dilihat dari 2 macam
perbedaan:
A. Berdasarkan Mode yang dirambatkan:
• Single mode: serat optik dengan core yang sangat
kecil, diameter mendekati panjang gelombang
sehingga cahaya yang masuk ke dalamnya tidak
terpantul-pantul ke dinding cladding
• Multi mode: serat optik dengan diameter core
yang agak besar yang membuat laser di dalamnya
akan terpantul-pantul di dinding cladding yang
dapat menyebabkan berkurangnya bandwidth dari
serat optik jenis ini.
Halaman. 2
B. Berdasarkan indeks bias core:
• Step indeks: pada serat optik step indeks, core
memiliki indeks bias yang homogen
• Graded indeks: indeks bias core semakin
mendekat ke arah cladding semakin kecil. Jadi
pada graded indeks, pusat core memiliki nilai
indeks bias yang paling besar. Serat graded indeks
memungkinkan untuk membawa bandwidth yang
lebih besar, karena pelebaran pulsa yang terjadi
dapat diminimalkan
B. KARAKTERISTIK SERAT OPTIK
Gambar 1. Klasifikasi Serat Optik [1]
Pada gambar 2, serat optik umumnya diklasifikasikan
menjadi 3 jenis:
1. Multimode Step Index, dengan jari-jari core 25 –
60 μm, cladding 50 – 150 μm.
2. Multimode Graded Index, dengan jari-jari core
10 – 35 μm, cladding 50 – 80 μm.
3. Monomode Step index, jari-jari core 1 -16 μm,
cladding 10 – 100 μm.
Serta memiliki karakteristik sebagai berikut:
1. Beroperasi pada kecepatan tinggi (gigabit per
detik)
2. Mampu membawa paket-paket dengan kapasitas
besar
3. Biaya rata-rata pernode cukup mahal
4. Media dan ukuran konektor kecil
5. Kebal terhadap interferensi elektromagnetik
6. Jarak transmisi yang lebih jauh (2 - 60 kilometer)
C. STRUKTUR KABEL SERAT OPTIK
Serat optik terdiri dari tiga bagian utama yaitu core,
cladding dan coating. Core merupakan bagian utama
dari serat optik karena pada core ini informasi yang
berupa pulsa cahaya ditransmisikan.
Gambar 2. Struktur Serat Optik [1]
Bagian serat optik yang umum digunakan adalah:
a. Core terbuat dari bahan silica, kaca, atau plastic
yang berkulitas tinggi dan bebas air. terbuat dari
bahan silica, kaca, atau plastik yang berkulitas
tinggi dan bebas air.
b. Cladding memiliki indeks bias yang lebih kecil
daripada corre (n1 Ë‚ n2) hingga pada batas kritis,
sehingga memungkinkan terjadinya pembiasan
dalam total (total internal reflection). Dengan
demikian cahaya akan selalu merambat dalam
core hingga ke ujung serat.
c. Coating (jacket) berfungsi sebagai pelindung
core dan cladding dari tekanan fisik luar, terbuat
dari bahan plastik yang sangat berkualitas
d. Strength member dan outer jacket perlindungan
utama berawal dari lapisan ini. lapisan strength
member dan outer jacket merupakan lapisan
terluar dari kabel fiber optik, fungsinya jelas
untuk melindungi inti kabel fiber optik dari
gangguan secara langsung
III. IMPLEMENTASI SERAT OPTIK PADA FTTB
Gambar 3. Diagram Alur Perencanaan
Pada desain jaringan fiber optik untuk solusi high rise
building akan dibuat OLT baru yang terhubung
dengan STO terdekat. Hal ini dikarenakan jumlah
pelanggan yang banyak mencapai 2003 pelanggan
yang ada pada gedung tersebut. Untuk membuat
desain yang efisien, digunakan SFP transmitter yang
akan dipasang di STO Telkom Cijawura dan SFP
receiver yang akan dipasang pada rak OLT gedung.
SFP adalah perangkat yang digunakan untuk
mengirim dan menerima informasi dengan media serat
optik untuk mendukung penggunaan OLT dalam
gedung.
Halaman. 3
Gambar 4. Desain Horizontal Lantai 2
Dari seluruh desain yang menggunakan AutoCad pada
seluruh lantai maka dapat diketahui komponen-
komponen yang digunakan. Jumlah ODP dan rak OLT
yang digunakan dapat diilustrasikan pada Gambar 5
sebagai berikut.
Gambar 5.Desain vertical
Tipe kabel yang digunakan untuk arsitektur FTTB
pada paper ini adalah:
• Patch Cord. Kabel fiber optik dengan panjang
tertentu yang sudah terpasang konektor di bagian
ujung. Kabel ini digunakan untuk
menghubungkan antar perangkat atau ke koneksi
telekomukasi. Jenis Patch Cord yang digunakan
adalah SC (Subscriber Connector) yang cocok
untuk fiber optik single mode.
• Kabel Feeder. Berfungsi untuk menyalurkan
informasi yang berupa sinyal optik hasil konversi
perangkat opto elektrik. Pada umumnya jenis
pada kabel feeder adalah single mode.
Pada standarisasi ITU-T, kabel patch cord adalah
G.657 dan kabel feeder dinyatakan pada standarisi
G.652.D. Redaman pada kabel G.657 adalah 0.4
dB/km dan kabel G.652 D adalah 0.4 dB/km. Panjang
kabel yang sudah diketahui dapat digunakan untuk
mengetahui parameter power link budget pada
arsitektur FTTB.
IV. HASIL DAN ANALISA KELAYAKAN SISTEM
Desain pada Gambar 4, 5 menghasilkan spesifikasi
perangkat yang dibutuhkan untuk FTTB.
Tabel 1. Spesifikasi Kabel Optik FTTB
Panjang G.657 OLT ke ODC (patch
cord)
0.001 km
Panjang G.652.D ODC ke ODP
terjauh (feeder)
0.119 km
Panjang G.657 ODP ke ONT (patch
cord)
0.576 km
Redaman G.657 (1490 nm) (patch
cord)
0.4 dB/km
Redaman G.652.D (1490 nm) (feeder) 0.4 dB/km
Kelayakan sistem ditinjau dari 3 parameter yaitu
power link budget, rise time budget dengan metode
NRZ dan bit error rate. Berikut adalah hasil kalkulasi
paper referensi untuk kabel optik pada arsitektur
FTTB.
Tabel 2. Parameter Kabel Optik FTTB
Parameter Value
Power link budget downstream -24,974 dBm
Power link budget upstream -6.398 dBm
Rise time budget downstream 0.253 ns
Rise time budget upstream 0.253 ns
Bit error rate 9.9286 x 10-30
Penelitian [1] telah melakukan penelitian untuk
membandingkan alat ukur atenuasi pada fiber optik
dan analisa sistem laboratorium. Hasil yang
didapatkan dapat digambarkan pada kurva Gambar 6.
Gambar 6. Hasil Perbandingan Antenuasi Test Device
dan Analisa Sistem Komprehensif
Hasil yang didapatkan antara atenuasi test device dan
analisa sistem komprehensif adalah nilai antara
keduanya menunjukan nilai yang sama pada beberapa
panjang gelombang yaitu 1200 nm, 1300 nm, 1400 nm,
1500 nm dan 1600 nm.
Halaman. 4
V. KESIMPULAN
Hasil yang telah didapatkan pada paper ini adalah
sebagai berikut
• Paper ini membahas dua materi yaitu fiber optic
pada FTTB dan perbandingan atenuasi pada test
device dengan analisa sistem komrehensif.
• Hasil analisa sistem komprehensif dengan test
device menunjukan nilai yang sama pada
pengukuran beberapa panjang gelombang
yaitu1200 nm, 1300 nm, 1400 nm, 1500 nm dan
1600 nm pada beberapa tipe kabel G.652, G655,
G657, GI50, GI62.5.
• Pada perancangan jaringan FTTB, terdapat dua
tipe kabel yang digunakan yaitu G.652.D atau
kabel feeder dan kabel G.657 atau kabel patch
cord dengan masing-masing redaman sebear 0.4
dB/km. Panjang kabel yang digunakan pada paper
ini adalah 0.119 km untuk kabel G.652.D dan
0.001 km untuk kabel G.657.
• Power link budget downstream pada perancagan
jaringan fiber optik masuk kedalam kategori
layak. Pada sisi downstream adalah -24.9784
dBm. Nilai power link budget downstream
memenuhi kriteria standar kelayakan sistem
komunikasi optik yaitu kurang dari sama dengan -
-28 dBm. Maka desain jaringan layak untuk
digunakan.
• Power link budget upstream pada perancagan
jaringan fiber optik masuk kedalam kategori
layak. Pada sisi upstream adalah -6.398 dBm.
Nilai power link budget upstream memenuhi
kriteria standar kelayakan sistem komunikasi
optik yaitu kurang dari sama dengan -28 dBm.
Maka desain jaringan layak untuk digunakan.
• Rise time budget downstream dan upstream pada
perancagan jaringan fiber optik masuk kedalam
kategori layak. Pada sisi upstream dan
downstream adalah 0.253 ns dBm. Nilai rise time
budget memenuhi kriteria standar kelayakan
sistem komunikasi optik yaitu kurang dari sama
dengan 0.652 ns. Maka desain jaringan layak
untuk digunakan.
• Parameter bit error rate untuk standar instalasi
jaringan fiber optik adalah kurang dari 10-9
.
Sedangkan nilai yang didapatkan adalah 9.9286 x
10-30
. Ditinjau dari parameter bit error rate FTTB
layak untuk digunakan.
DAFTAR PUSTAKA
[1] D. Yang, D. Li, J. Tao, Y. Fang, X. Mao and W.
Tong, "An optical fiber comprehensive analysis
system for spectral-attenuation and geometry
parameters measurement," 2017 Conference on
Lasers and Electro-Optics Pacific Rim (CLEO-
PR), Singapore, 2017, pp. 1-2.
[2] Samuel Y. Liao, 1988, Engineering Applications
of Electromagnetic Theory, West P.C., St.
[3] Thomas Sri Widodo, 1995, Optoelektronika,
Komunikasi Serat Optik, Andi Offset,
Yogyakarta.
[4] Henry Zanger, Cynthia Zanger, 1991, Fiber
Optics Communication Applications, Macmillan
P.C., New York.B.

More Related Content

Jurnal kelompok

  • 1. Halaman. 1 Teknologi Performansi Teknologi Kabel Serat Optik Pada FTTB 1st Anita Zainet School of Electrical Engineering Telkom University Bandung, Indonesia zainetanita.student. telkomuniversity.ac.id 2nd Henky Agie F School of Electrical Engineering Telkom University Bandung, Indonesia henkyagie.student. telkomuniversity.ac.id 3rd Luthfi Fauzi School of Electrical Engineering Telkom University Bandung, Indonesia lfauzi.student. telkomuniversity.ac.id 4th Raslyanthy F.R School of Electrical Engineering Telkom University Bandung, Indonesia yanthyrasjid.student.telkomuniversity.ac.id 5th Satriansyah H.R School of Electrical Engineering Telkom University Bandung, Indonesia satriansyahari.student.telkomuniversity.ac.id Abstrak — Serat optik merupakan salah satu alternatif media transmisi komunikasi yang cukup handal, karena memiliki keunggulan dibanding media lainnya. Sistem komunikasi serat optik memanfaatkan cahaya sebagai gelombang informasi yang akan dikirimkan. Pada bagian pengirim terdapat sebuah sumber optik yang berfungsi mengubah sinyal elektrik menjadi sinyal optik yaitu berupa berkas cahaya. Kemudian diteruskan ke kanal informasi yang terbuat dari serat optik. Kanal ini berfungsi sebagai pemandu gelombang yang mentransmisikan berkas cahaya hingga ke penerima. Dan pada bagian penerima, berkas cahaya diterima oleh detektor optik yang berfungsi mengubah sinyal optik menjadi sinyal elektrik kembali. Kata-kata kunci: serat optik, dioda cahaya, laser, kopler, detektor optik. I. PENDAHULUAN Serat optik merupakan media transmisi yang terbuat dari bahan kaca (glass) yang berkualitas, sehingga memiliki kehandalan dan kelebihan dibandingkan media transmisi yang terbuat dari bahan logam seperti kabel tembaga, kabel coaxial dan stripline. Teknologi serat optik sangat berkembang penggunaannya baik di bidang telekomunikasi, aplikasi komputer, industri, peralatan kedokteran (medical instrument), maupun di bidang aplikasi militer dan masyarakat umum. Teknologi ini merupakan sistem jaringan komunikasi yang dalam pengiriman dan penerimaan sinyal informasinya yang berupa berkas cahaya, menggunakan sumber optik dan detektor optik, dengan serat optik sebagai media transmisinya. Selain itu, dalam kehidupan sehari- hari manusia tidak dapat lepas dari alat- alat teknologi yang pada setiap waktu teknologi- teknologi tersebut terus bekembang. Serta umat manusia dituntut untuk mengembangkan dan mengikuti perkembangan teknologi tersebut. II. LANDASAN TEORI Fiber Optik (Serat optic) adalah saluran transmisi yang terbuat dari kaca atau plastik yang digunakan untuk mentransmisikan sinyal cahaya dari suatu tempat ke tempat lain. Cahaya yang ada di dalam serat optik sulit keluar karena indeks bias dari kaca lebih besar daripada indeks bias dari udara. Sumber cahaya yang digunakan adalah laser karena laser mempunyai spektrum yang sangat sempit. Kecepatan transmisi serat optik sangat tinggi sehingga sangat bagus digunakan sebagai saluran komunikasi. Serat optik umumnya digunakan dalam sistem telekomunikasi serta dalam pencahayaan, sensor, dan optik pencitraan. Serat optik terdiri dari 2 bagian, yaitu cladding dan core. Cladding adalah selubung dari core. Cladding mempunyai indek bias lebih rendah dari pada core akan memantulkan kembali cahaya yang mengarah keluar dari core kembali kedalam core lagi. Efisiensi dari serat optik ditentukan oleh kemurnian dari bahan penyusun gelas. Semakin murni bahan gelas, semakin sedikit cahaya yang diserap oleh serat optik. Pembagian Serat optik dapat dilihat dari 2 macam perbedaan: A. Berdasarkan Mode yang dirambatkan: • Single mode: serat optik dengan core yang sangat kecil, diameter mendekati panjang gelombang sehingga cahaya yang masuk ke dalamnya tidak terpantul-pantul ke dinding cladding • Multi mode: serat optik dengan diameter core yang agak besar yang membuat laser di dalamnya akan terpantul-pantul di dinding cladding yang dapat menyebabkan berkurangnya bandwidth dari serat optik jenis ini.
  • 2. Halaman. 2 B. Berdasarkan indeks bias core: • Step indeks: pada serat optik step indeks, core memiliki indeks bias yang homogen • Graded indeks: indeks bias core semakin mendekat ke arah cladding semakin kecil. Jadi pada graded indeks, pusat core memiliki nilai indeks bias yang paling besar. Serat graded indeks memungkinkan untuk membawa bandwidth yang lebih besar, karena pelebaran pulsa yang terjadi dapat diminimalkan B. KARAKTERISTIK SERAT OPTIK Gambar 1. Klasifikasi Serat Optik [1] Pada gambar 2, serat optik umumnya diklasifikasikan menjadi 3 jenis: 1. Multimode Step Index, dengan jari-jari core 25 – 60 μm, cladding 50 – 150 μm. 2. Multimode Graded Index, dengan jari-jari core 10 – 35 μm, cladding 50 – 80 μm. 3. Monomode Step index, jari-jari core 1 -16 μm, cladding 10 – 100 μm. Serta memiliki karakteristik sebagai berikut: 1. Beroperasi pada kecepatan tinggi (gigabit per detik) 2. Mampu membawa paket-paket dengan kapasitas besar 3. Biaya rata-rata pernode cukup mahal 4. Media dan ukuran konektor kecil 5. Kebal terhadap interferensi elektromagnetik 6. Jarak transmisi yang lebih jauh (2 - 60 kilometer) C. STRUKTUR KABEL SERAT OPTIK Serat optik terdiri dari tiga bagian utama yaitu core, cladding dan coating. Core merupakan bagian utama dari serat optik karena pada core ini informasi yang berupa pulsa cahaya ditransmisikan. Gambar 2. Struktur Serat Optik [1] Bagian serat optik yang umum digunakan adalah: a. Core terbuat dari bahan silica, kaca, atau plastic yang berkulitas tinggi dan bebas air. terbuat dari bahan silica, kaca, atau plastik yang berkulitas tinggi dan bebas air. b. Cladding memiliki indeks bias yang lebih kecil daripada corre (n1 Ë‚ n2) hingga pada batas kritis, sehingga memungkinkan terjadinya pembiasan dalam total (total internal reflection). Dengan demikian cahaya akan selalu merambat dalam core hingga ke ujung serat. c. Coating (jacket) berfungsi sebagai pelindung core dan cladding dari tekanan fisik luar, terbuat dari bahan plastik yang sangat berkualitas d. Strength member dan outer jacket perlindungan utama berawal dari lapisan ini. lapisan strength member dan outer jacket merupakan lapisan terluar dari kabel fiber optik, fungsinya jelas untuk melindungi inti kabel fiber optik dari gangguan secara langsung III. IMPLEMENTASI SERAT OPTIK PADA FTTB Gambar 3. Diagram Alur Perencanaan Pada desain jaringan fiber optik untuk solusi high rise building akan dibuat OLT baru yang terhubung dengan STO terdekat. Hal ini dikarenakan jumlah pelanggan yang banyak mencapai 2003 pelanggan yang ada pada gedung tersebut. Untuk membuat desain yang efisien, digunakan SFP transmitter yang akan dipasang di STO Telkom Cijawura dan SFP receiver yang akan dipasang pada rak OLT gedung. SFP adalah perangkat yang digunakan untuk mengirim dan menerima informasi dengan media serat optik untuk mendukung penggunaan OLT dalam gedung.
  • 3. Halaman. 3 Gambar 4. Desain Horizontal Lantai 2 Dari seluruh desain yang menggunakan AutoCad pada seluruh lantai maka dapat diketahui komponen- komponen yang digunakan. Jumlah ODP dan rak OLT yang digunakan dapat diilustrasikan pada Gambar 5 sebagai berikut. Gambar 5.Desain vertical Tipe kabel yang digunakan untuk arsitektur FTTB pada paper ini adalah: • Patch Cord. Kabel fiber optik dengan panjang tertentu yang sudah terpasang konektor di bagian ujung. Kabel ini digunakan untuk menghubungkan antar perangkat atau ke koneksi telekomukasi. Jenis Patch Cord yang digunakan adalah SC (Subscriber Connector) yang cocok untuk fiber optik single mode. • Kabel Feeder. Berfungsi untuk menyalurkan informasi yang berupa sinyal optik hasil konversi perangkat opto elektrik. Pada umumnya jenis pada kabel feeder adalah single mode. Pada standarisasi ITU-T, kabel patch cord adalah G.657 dan kabel feeder dinyatakan pada standarisi G.652.D. Redaman pada kabel G.657 adalah 0.4 dB/km dan kabel G.652 D adalah 0.4 dB/km. Panjang kabel yang sudah diketahui dapat digunakan untuk mengetahui parameter power link budget pada arsitektur FTTB. IV. HASIL DAN ANALISA KELAYAKAN SISTEM Desain pada Gambar 4, 5 menghasilkan spesifikasi perangkat yang dibutuhkan untuk FTTB. Tabel 1. Spesifikasi Kabel Optik FTTB Panjang G.657 OLT ke ODC (patch cord) 0.001 km Panjang G.652.D ODC ke ODP terjauh (feeder) 0.119 km Panjang G.657 ODP ke ONT (patch cord) 0.576 km Redaman G.657 (1490 nm) (patch cord) 0.4 dB/km Redaman G.652.D (1490 nm) (feeder) 0.4 dB/km Kelayakan sistem ditinjau dari 3 parameter yaitu power link budget, rise time budget dengan metode NRZ dan bit error rate. Berikut adalah hasil kalkulasi paper referensi untuk kabel optik pada arsitektur FTTB. Tabel 2. Parameter Kabel Optik FTTB Parameter Value Power link budget downstream -24,974 dBm Power link budget upstream -6.398 dBm Rise time budget downstream 0.253 ns Rise time budget upstream 0.253 ns Bit error rate 9.9286 x 10-30 Penelitian [1] telah melakukan penelitian untuk membandingkan alat ukur atenuasi pada fiber optik dan analisa sistem laboratorium. Hasil yang didapatkan dapat digambarkan pada kurva Gambar 6. Gambar 6. Hasil Perbandingan Antenuasi Test Device dan Analisa Sistem Komprehensif Hasil yang didapatkan antara atenuasi test device dan analisa sistem komprehensif adalah nilai antara keduanya menunjukan nilai yang sama pada beberapa panjang gelombang yaitu 1200 nm, 1300 nm, 1400 nm, 1500 nm dan 1600 nm.
  • 4. Halaman. 4 V. KESIMPULAN Hasil yang telah didapatkan pada paper ini adalah sebagai berikut • Paper ini membahas dua materi yaitu fiber optic pada FTTB dan perbandingan atenuasi pada test device dengan analisa sistem komrehensif. • Hasil analisa sistem komprehensif dengan test device menunjukan nilai yang sama pada pengukuran beberapa panjang gelombang yaitu1200 nm, 1300 nm, 1400 nm, 1500 nm dan 1600 nm pada beberapa tipe kabel G.652, G655, G657, GI50, GI62.5. • Pada perancangan jaringan FTTB, terdapat dua tipe kabel yang digunakan yaitu G.652.D atau kabel feeder dan kabel G.657 atau kabel patch cord dengan masing-masing redaman sebear 0.4 dB/km. Panjang kabel yang digunakan pada paper ini adalah 0.119 km untuk kabel G.652.D dan 0.001 km untuk kabel G.657. • Power link budget downstream pada perancagan jaringan fiber optik masuk kedalam kategori layak. Pada sisi downstream adalah -24.9784 dBm. Nilai power link budget downstream memenuhi kriteria standar kelayakan sistem komunikasi optik yaitu kurang dari sama dengan - -28 dBm. Maka desain jaringan layak untuk digunakan. • Power link budget upstream pada perancagan jaringan fiber optik masuk kedalam kategori layak. Pada sisi upstream adalah -6.398 dBm. Nilai power link budget upstream memenuhi kriteria standar kelayakan sistem komunikasi optik yaitu kurang dari sama dengan -28 dBm. Maka desain jaringan layak untuk digunakan. • Rise time budget downstream dan upstream pada perancagan jaringan fiber optik masuk kedalam kategori layak. Pada sisi upstream dan downstream adalah 0.253 ns dBm. Nilai rise time budget memenuhi kriteria standar kelayakan sistem komunikasi optik yaitu kurang dari sama dengan 0.652 ns. Maka desain jaringan layak untuk digunakan. • Parameter bit error rate untuk standar instalasi jaringan fiber optik adalah kurang dari 10-9 . Sedangkan nilai yang didapatkan adalah 9.9286 x 10-30 . Ditinjau dari parameter bit error rate FTTB layak untuk digunakan. DAFTAR PUSTAKA [1] D. Yang, D. Li, J. Tao, Y. Fang, X. Mao and W. Tong, "An optical fiber comprehensive analysis system for spectral-attenuation and geometry parameters measurement," 2017 Conference on Lasers and Electro-Optics Pacific Rim (CLEO- PR), Singapore, 2017, pp. 1-2. [2] Samuel Y. Liao, 1988, Engineering Applications of Electromagnetic Theory, West P.C., St. [3] Thomas Sri Widodo, 1995, Optoelektronika, Komunikasi Serat Optik, Andi Offset, Yogyakarta. [4] Henry Zanger, Cynthia Zanger, 1991, Fiber Optics Communication Applications, Macmillan P.C., New York.B.