ºÝºÝߣ

ºÝºÝߣShare a Scribd company logo
1


  JURNAL, POSTING, NERACA SALDO, JURNAL KOREKSI
Sumber/ Referensi :

Pengantar Akuntansi 1 - Haryono Yusuf

Pengantar Akuntansi 1 – Slamet Sugiri

A. PENGERTIAN JURNAL

Jurnal adalah alat untuk mencatat transaksi perusahaan yang dilakukan secara
kronologis (berdasarkan urutan waktu terjadinya) dengan menunjukkan
rekening yang harus didebit dan dikredit beserta jumlah rupiahnya masing-
masing. Setiap transaksi yang terjadi di perusahaan sebelum dibukukan ke
buku besar harus dicatat dahulu ke dalam jurnal. Oleh karena itu jurnal sering
disebut sebagai Buku Catatan Pertama ( Book of Original Entry).

B. BENTUK JURNAL

                                JURNAL
                                                                        Halaman :

    Tanggal       Nama Rekening & Keterangan            Nomor                  Jumlah
                                                       Rekening          Debit     Kredit




C. POSTING

Posting adalah memindahkan ayat-ayat jurnal yang telah dibuat dalam buku
jurnal ke buku besar. Nama rekening yang diposting ke buku besar harus sesuai
dengan nama rekening yang tertulis di dalam jurnal. Dalam perusahaan-
perusahaan besar biasanya posting ke buku besar dilakukan dengan
menggunakan mesin pembukuan atau secara otomatis dilakukan dengan
komputer. Apabila posting dilakukan dengan tangan (cara manual), maka cara
yang harus ditempuh adalah sbb:

   1. Tanggal dan jumlah yang dicatat dalam jurnal dicatat kembali dalam
      rekening yang bersangkutan.

C : / My Document / Suryandari SU / Akuntansi 1 / Jurnal, Posting, Neraca Saldo & Jurnal Koreksi
2


   2. Apabila posting telah dilakukan, maka nomor halaman jurnal harus
      dituliskan dalam kolom F (Folio) di rekening.
   3. Langkah berikutnya adalah menuliskan Nomor Rekening yang telah
      diposting pada kolom Nomor Rekening di dalam Jurnal. Prosedur ini
      mempunyai tujuan untuk menunjukkan bahwa jurnal tersebut telah
      diposting dan untuk menunjukkan hubungan antara jurnal dan rekening
      di buku besar.

D. NERACA SALDO

Neraca Saldo adalah daftar yang berisi saldo-saldo dari seluruh rekening yang
ada di dalam buku besar pada suatu saat tertentu.

Tujuan pembuatan Neraca Saldo adalah :

   1. Untuk menguji kesamaan debit dan kredit di dalam buku besar
   2. Untuk mempermudah penyusunan laporan keuangan

Proses Pembuatan Neraca Saldo :

   1. Pertama-tama jumlahkan kolom debit dan kredit semua rekening yang
      terdapat di buku besar.
   2. Tuliskan hasil penjumlahan tersebut pada kolom yang sesuai dalam
      rekening yang bersangkutan.
   3. Hitunglah saldo semua rekening yang terdapat dalam buku besar, yaitu
      dengan cara mencari selisih jumlah kolom debit dan jumlah kolom kredit
      yang yang telah dilakukan pada nomor 2.
   4. Susunlah Neraca Saldo yang berisi nama-nama semua rekening yang
      terdapat dalam buku besar beserta saldonya masing-masing yang telah
      ditentukan pada nomor 3.

Berikut adalah contoh Neraca Saldo Perusahaan Sekar Wangi per 31 Mei 2007.

                           PERUSAHAAN SEKAR WANGI
                                 NERACA SALDO
                      PER 31 MEI 2007 (dalam Ribuan Rupiah)
  NOMOR                NAMA REKENING                       Saldo
 REKENING                                       Debit          Kredit
    100          Kas                                   5.400
    120          Piutang Usaha                           600

C : / My Document / Suryandari SU / Akuntansi 1 / Jurnal, Posting, Neraca Saldo & Jurnal Koreksi
3


     130         Bahan Habis Pakai                                 1.000
     170         Kendaraan                                        15.000
     175         Perabot Kantor                                    5.000
     200         Hutang Wesel                                                             0
     250         Modal Tuan Ubaid                                                    26.000
     290         Prive Tuan Ubaid                                     500
     300         Pendapatan Jasa                                                      1.500
                                                                  27.500             27.500


Neraca Saldo yang benar menuntut kesamaan keseluruhan jumlah pendebitan
dengan keseluruhan jumlah pengkreditan. Pada kasus Perusahaan Sekar
Wangi di atas, Neraca Saldo per 31 Mei 2007 sudah menunjukkan jumlah yang
sama antara kedua sisi debit kreditnya. Sehingga Neraca saldo tersebut adalah
benar dan proses pemindahan transaksi dari jurnal ke rekening juga benar.

Meskipun begitu, belum tentu jumlah yang sama antara sisi debit dan kredit
menjamin bahwa sesuatu Neraca Saldo sudah seratus persen benar. Ada
beberapa kesalahan yang tidak tampak pada Neraca Saldo, karena kesalahan
tersebut tidak mempengaruhi kesamaan debit dan kredit Neraca Saldo.
Beberapa tipe kesalahan tersebut adalah :

   1. Suatu transaksi tidak dicatat dalam jurnal. Misalnya suatu transaksi
      penjualan jasa lupa tidak dicatat, maka tidak ada pendebitan dan
      pengkreditan yang bersangkutan dengan transaksi tersebut. Akibatnya
      jumlah keseluruhan sisi debit dan sisi kredit yang dicatat tetap pada
      posisi seimbang.
   2. Suatu transaksi dicatat dalam jurnal dengan satuan uang yang salah.
      Misalnya transaksi penjualan jasa sebesar Rp.150.000 secara tunai
      dicatat Rp.105.000. Transaksi tersebut dicatat pada Kas sisi debit sebesar
      Rp.105.000 dan pada Penjualan sisi Kredit dalam jumlah yang sama yaitu
      Rp.105.000. Dengan demikian posisi antara debit dan kredit tetap
      seimbang.
   3. Satu transaksi dicatat dalam jurnal lebih dari satu kali. Misalnya transaksi
      penjualan jasa sebesar Rp.150.000 dicatat dua atau tiga kali, maka
      terdapat dua atau tiga kali pendebitan dan pengkreditan dalam jumlah



C : / My Document / Suryandari SU / Akuntansi 1 / Jurnal, Posting, Neraca Saldo & Jurnal Koreksi
4


      yang sama, masing-masing Rp.150.000. Sudah tentu kejadian ini tidak
      mempengaruhi kesamaan antara sisi debit dan sisi kredit.
   4. Suatu transaksi dicatat dalam jurnal pada rekening yang tidak
      semestinya. Misalnya transaksi penjualan jasa sebesar Rp.150.000 tunai,
      dicatat pada rekening Piutang Usaha di sisi debit dan Penjualan di sisi
      kredit. Sekalipun pencatatan pada rekening Piutang Usaha adalah keliru,
      namun ia tidak berpengaruh terhadap keseluruhan jumlah di sisi debit.
      Dan karena sudah dilakukan pengkreditan yang benar maka sisi debit
      dan sisi kredit tetap dalam jumlah yang sama.

Kesalahan-kesalahan di atas tidak akan tampak pada Neraca Saldo, meskipun
ada pengaruh yang bermakna dari keempat kesalahan tadi. Secara ringkas
dapat disimpulkan sbb :

   1) Suatu transaksi yang tidak dicatat akan menyebabkan jumlah
      keseluruhan pendebitan dan pengkreditan lebih kecil sejumlah nilai
      transaksi yang tidak dicatat.
   2) Suatu transaksi yang dicatat salah menyebabkan rekening-rekening yang
      bersangkutan tidak menunjukkan saldo yang semestinya, bisa terlampau
      besar dan dapat pula terlampau kecil.
   3) Pencatatan suatu transaksi lebih dari satu kali menyebabkan jumlah
      yang tercantum dalam suatu rekening dan saldo akhirnya terlampau
      besar atau terlampau kecil.
   4) Pencatatan transaksi ke rekening yang salah menyebabkan suatu
      transaksi akan dihitung terlampau besar dan rekening pengimbangnya
      dihitung terlampau kecil.

Ada beberapa tindak pencegahan yang perlu dilakukan agar tidak terjadi
kesalahan-kesalahan yang telah disebutkan di atas sbb :

   1) Menganalisa elemen-elemen yang akan dipengaruhi oleh sesuatu
      transaksi, apakah itu aktiva, hutang, modal, pendapatan dan biaya.
   2) Menganalisa pengaruh suatu transaksi kepada elemen yang
      bersangkutan, apakah transaksi tersebut akan menambah atau
      mengurangi elemen tersebut.




C : / My Document / Suryandari SU / Akuntansi 1 / Jurnal, Posting, Neraca Saldo & Jurnal Koreksi
5


   3) Menganalisa pendebitan dan pengkreditan yang semestinya dilakukan,
      apakah sesuatu tambahan pada elemen tertentu harus dicatat pada sisi
      debit ataukah pada sisi kredit.
   4) Menguji kebenaran posting yang dilakukan, dengan membandingkan
      angka-angka pada jurnal dengan yang tercantum pada rekening. Di
      sinilah letak pentingnya pemberian referensi yang baik, sehingga
      memudahkan pemeriksaan ulang terhadap posting.
   5) Menguji ulang kesamaan antara keseluruhan jumlah debit dengan
      keseluruhan jumlah kredit dalam jurnal.
   6) Menyusun daftar rekening pada Neraca Saldo secara urut sesuai dengan
      nomor tiap-tiap rekening.
   7) Memeriksa posisi angka khususnya tanda titik yang memisahkan posisi
      ribuan, jutaan, milyaran dan seterusnya serta tanda koma yang
      menunjukkan pecahan desimal, sehingga tidak terjadi salah meletakkan
      tanda tersebut.

E. JURNAL KOREKSI

Jurnal Koreksi adalah jurnal yang dibuat untuk membetulkan jurnal yang salah
yang sudah terlanjur diposting.

Tata cara penanggulangan kesalahan dilakukan berdasarkan jenis kesalahan
yang dilakukan. Ada 4 macam tipe kesalahan :

Tipe 1 Suatu transaksi dicatat langsung ke buku besar. Implikasi kesalahan ini
adalah transaksi tersebut belum dicatat di buku jurnal. Untuk mengatasi
kesalahan ini, cukup segera dilakukan penjurnalan atas transaksi yang
bersangkutan, dengan memberikan keterangan seperlunya agar kesalahan
tersebut dapat diterima oleh pihak-pihak yang bersangkutan dengan
pembukuan perusahaan.

Tipe 2 Suatu transaksi sudah dijurnal, namun belum diposting. Untuk
mengatasi kesalahan ini, cukup segera dilakukan posting ke rekening buku
besar yang bersangkutan.

Tipe 3 Suatu transaksi dijurnal pada rekening atau dengan jumlah rupiah yang
salah dan diketahui sebelum dilakukan posting ke buku besar. Untuk jenis



C : / My Document / Suryandari SU / Akuntansi 1 / Jurnal, Posting, Neraca Saldo & Jurnal Koreksi
6


kesalahan ini, perlu dilakukan koreksi pada buku jurnal. Prosedur yang
dianjurkan untuk koreksi ini adalah sbb :

a) Pada nama rekening yang salah, atau jumlah rupiah yang salah buatlah
   sebuah garis lurus. Buatlah garis tersebut dengan tinta yang relatif
   mencolok, sehingga kesan tersebut segera dapat dilihat.
b) Di atas nama rekening atau jumlah rupiah yang salah dan telah bergaris
   tersebut, bubuhkan nama rekening atau jumlah rupiah yang seharusnya.


Contoh : Sebuah Transaksi Pembelian Perangkat Kantor sejumlah Rp.250.000
tunai, keliru dicatat sebagai Pembelian Bahan Habis Pakai Rp.205.000 tunai.
Koreksi kesalahan pada pencatatan transaksi di atas dapat dilihat pada jurnal di
bawah ini .

Perangkat Kantor               Rp.250.000
Bahan Habis Pakai              Rp.205.000
                                                      Rp.250.000
       Kas                                            Rp.205.000

( Mencatat Pembelian Tunai Bahan Habis Pakai )
                           Perangkat Kantor

Tipe 4 Suatu transaksi dijurnal pada rekening atau jumlah rupiah yang salah
dan diketahui sesudah jurnal itu diposting ke buku besar. Untuk jenis
kesalahan ini, harus diselenggarakan suatu Jurnal Koreksi. Fungsi Jurnal Koreksi
adalah :
   a) Menetralkan kesalahan
   b) Mencatat transaksi seperti yang seharusnya.

 Contoh : Sebuah Transaksi Pengeluaran Kas sebesar Rp.250.000 untuk
Pembelian Perangkat Kantor telah dijurnal dan diposting. Sesudah posting
diketahui bahwa penjurnalan dilakukan dengan mendebit Bahan Habis Pakai
dan mengkredit Kas masing-masing sebesar Rp.250.000.
Untuk membuat Jurnal Koreksi, caranya kita harus mengetahui jurnal yang
salah dan jurnal yang seharusnya. Baru setelah itu dapat kita buat jurnal
koreksinya.
Jurnal yang salah

C : / My Document / Suryandari SU / Akuntansi 1 / Jurnal, Posting, Neraca Saldo & Jurnal Koreksi
7


Bahan Habis Pakai              Rp.250.000
      Kas                                 Rp.250.000
Jurnal yang seharusnya
Perangkat Kantor               Rp.250.000
      Kas                                 Rp.250.000
Jurnal koreksi yang harus dibuat
Perangkat Kantor               Rp.250.000
      Bahan Habis Pakai                   Rp.250.000

Selanjutnya Jurnal Koreksi di atas harus diposting ke buku besar.




C : / My Document / Suryandari SU / Akuntansi 1 / Jurnal, Posting, Neraca Saldo & Jurnal Koreksi

More Related Content

Jurnal, posting, neraca saldo & jurnal koreksi

  • 1. 1 JURNAL, POSTING, NERACA SALDO, JURNAL KOREKSI Sumber/ Referensi : Pengantar Akuntansi 1 - Haryono Yusuf Pengantar Akuntansi 1 – Slamet Sugiri A. PENGERTIAN JURNAL Jurnal adalah alat untuk mencatat transaksi perusahaan yang dilakukan secara kronologis (berdasarkan urutan waktu terjadinya) dengan menunjukkan rekening yang harus didebit dan dikredit beserta jumlah rupiahnya masing- masing. Setiap transaksi yang terjadi di perusahaan sebelum dibukukan ke buku besar harus dicatat dahulu ke dalam jurnal. Oleh karena itu jurnal sering disebut sebagai Buku Catatan Pertama ( Book of Original Entry). B. BENTUK JURNAL JURNAL Halaman : Tanggal Nama Rekening & Keterangan Nomor Jumlah Rekening Debit Kredit C. POSTING Posting adalah memindahkan ayat-ayat jurnal yang telah dibuat dalam buku jurnal ke buku besar. Nama rekening yang diposting ke buku besar harus sesuai dengan nama rekening yang tertulis di dalam jurnal. Dalam perusahaan- perusahaan besar biasanya posting ke buku besar dilakukan dengan menggunakan mesin pembukuan atau secara otomatis dilakukan dengan komputer. Apabila posting dilakukan dengan tangan (cara manual), maka cara yang harus ditempuh adalah sbb: 1. Tanggal dan jumlah yang dicatat dalam jurnal dicatat kembali dalam rekening yang bersangkutan. C : / My Document / Suryandari SU / Akuntansi 1 / Jurnal, Posting, Neraca Saldo & Jurnal Koreksi
  • 2. 2 2. Apabila posting telah dilakukan, maka nomor halaman jurnal harus dituliskan dalam kolom F (Folio) di rekening. 3. Langkah berikutnya adalah menuliskan Nomor Rekening yang telah diposting pada kolom Nomor Rekening di dalam Jurnal. Prosedur ini mempunyai tujuan untuk menunjukkan bahwa jurnal tersebut telah diposting dan untuk menunjukkan hubungan antara jurnal dan rekening di buku besar. D. NERACA SALDO Neraca Saldo adalah daftar yang berisi saldo-saldo dari seluruh rekening yang ada di dalam buku besar pada suatu saat tertentu. Tujuan pembuatan Neraca Saldo adalah : 1. Untuk menguji kesamaan debit dan kredit di dalam buku besar 2. Untuk mempermudah penyusunan laporan keuangan Proses Pembuatan Neraca Saldo : 1. Pertama-tama jumlahkan kolom debit dan kredit semua rekening yang terdapat di buku besar. 2. Tuliskan hasil penjumlahan tersebut pada kolom yang sesuai dalam rekening yang bersangkutan. 3. Hitunglah saldo semua rekening yang terdapat dalam buku besar, yaitu dengan cara mencari selisih jumlah kolom debit dan jumlah kolom kredit yang yang telah dilakukan pada nomor 2. 4. Susunlah Neraca Saldo yang berisi nama-nama semua rekening yang terdapat dalam buku besar beserta saldonya masing-masing yang telah ditentukan pada nomor 3. Berikut adalah contoh Neraca Saldo Perusahaan Sekar Wangi per 31 Mei 2007. PERUSAHAAN SEKAR WANGI NERACA SALDO PER 31 MEI 2007 (dalam Ribuan Rupiah) NOMOR NAMA REKENING Saldo REKENING Debit Kredit 100 Kas 5.400 120 Piutang Usaha 600 C : / My Document / Suryandari SU / Akuntansi 1 / Jurnal, Posting, Neraca Saldo & Jurnal Koreksi
  • 3. 3 130 Bahan Habis Pakai 1.000 170 Kendaraan 15.000 175 Perabot Kantor 5.000 200 Hutang Wesel 0 250 Modal Tuan Ubaid 26.000 290 Prive Tuan Ubaid 500 300 Pendapatan Jasa 1.500 27.500 27.500 Neraca Saldo yang benar menuntut kesamaan keseluruhan jumlah pendebitan dengan keseluruhan jumlah pengkreditan. Pada kasus Perusahaan Sekar Wangi di atas, Neraca Saldo per 31 Mei 2007 sudah menunjukkan jumlah yang sama antara kedua sisi debit kreditnya. Sehingga Neraca saldo tersebut adalah benar dan proses pemindahan transaksi dari jurnal ke rekening juga benar. Meskipun begitu, belum tentu jumlah yang sama antara sisi debit dan kredit menjamin bahwa sesuatu Neraca Saldo sudah seratus persen benar. Ada beberapa kesalahan yang tidak tampak pada Neraca Saldo, karena kesalahan tersebut tidak mempengaruhi kesamaan debit dan kredit Neraca Saldo. Beberapa tipe kesalahan tersebut adalah : 1. Suatu transaksi tidak dicatat dalam jurnal. Misalnya suatu transaksi penjualan jasa lupa tidak dicatat, maka tidak ada pendebitan dan pengkreditan yang bersangkutan dengan transaksi tersebut. Akibatnya jumlah keseluruhan sisi debit dan sisi kredit yang dicatat tetap pada posisi seimbang. 2. Suatu transaksi dicatat dalam jurnal dengan satuan uang yang salah. Misalnya transaksi penjualan jasa sebesar Rp.150.000 secara tunai dicatat Rp.105.000. Transaksi tersebut dicatat pada Kas sisi debit sebesar Rp.105.000 dan pada Penjualan sisi Kredit dalam jumlah yang sama yaitu Rp.105.000. Dengan demikian posisi antara debit dan kredit tetap seimbang. 3. Satu transaksi dicatat dalam jurnal lebih dari satu kali. Misalnya transaksi penjualan jasa sebesar Rp.150.000 dicatat dua atau tiga kali, maka terdapat dua atau tiga kali pendebitan dan pengkreditan dalam jumlah C : / My Document / Suryandari SU / Akuntansi 1 / Jurnal, Posting, Neraca Saldo & Jurnal Koreksi
  • 4. 4 yang sama, masing-masing Rp.150.000. Sudah tentu kejadian ini tidak mempengaruhi kesamaan antara sisi debit dan sisi kredit. 4. Suatu transaksi dicatat dalam jurnal pada rekening yang tidak semestinya. Misalnya transaksi penjualan jasa sebesar Rp.150.000 tunai, dicatat pada rekening Piutang Usaha di sisi debit dan Penjualan di sisi kredit. Sekalipun pencatatan pada rekening Piutang Usaha adalah keliru, namun ia tidak berpengaruh terhadap keseluruhan jumlah di sisi debit. Dan karena sudah dilakukan pengkreditan yang benar maka sisi debit dan sisi kredit tetap dalam jumlah yang sama. Kesalahan-kesalahan di atas tidak akan tampak pada Neraca Saldo, meskipun ada pengaruh yang bermakna dari keempat kesalahan tadi. Secara ringkas dapat disimpulkan sbb : 1) Suatu transaksi yang tidak dicatat akan menyebabkan jumlah keseluruhan pendebitan dan pengkreditan lebih kecil sejumlah nilai transaksi yang tidak dicatat. 2) Suatu transaksi yang dicatat salah menyebabkan rekening-rekening yang bersangkutan tidak menunjukkan saldo yang semestinya, bisa terlampau besar dan dapat pula terlampau kecil. 3) Pencatatan suatu transaksi lebih dari satu kali menyebabkan jumlah yang tercantum dalam suatu rekening dan saldo akhirnya terlampau besar atau terlampau kecil. 4) Pencatatan transaksi ke rekening yang salah menyebabkan suatu transaksi akan dihitung terlampau besar dan rekening pengimbangnya dihitung terlampau kecil. Ada beberapa tindak pencegahan yang perlu dilakukan agar tidak terjadi kesalahan-kesalahan yang telah disebutkan di atas sbb : 1) Menganalisa elemen-elemen yang akan dipengaruhi oleh sesuatu transaksi, apakah itu aktiva, hutang, modal, pendapatan dan biaya. 2) Menganalisa pengaruh suatu transaksi kepada elemen yang bersangkutan, apakah transaksi tersebut akan menambah atau mengurangi elemen tersebut. C : / My Document / Suryandari SU / Akuntansi 1 / Jurnal, Posting, Neraca Saldo & Jurnal Koreksi
  • 5. 5 3) Menganalisa pendebitan dan pengkreditan yang semestinya dilakukan, apakah sesuatu tambahan pada elemen tertentu harus dicatat pada sisi debit ataukah pada sisi kredit. 4) Menguji kebenaran posting yang dilakukan, dengan membandingkan angka-angka pada jurnal dengan yang tercantum pada rekening. Di sinilah letak pentingnya pemberian referensi yang baik, sehingga memudahkan pemeriksaan ulang terhadap posting. 5) Menguji ulang kesamaan antara keseluruhan jumlah debit dengan keseluruhan jumlah kredit dalam jurnal. 6) Menyusun daftar rekening pada Neraca Saldo secara urut sesuai dengan nomor tiap-tiap rekening. 7) Memeriksa posisi angka khususnya tanda titik yang memisahkan posisi ribuan, jutaan, milyaran dan seterusnya serta tanda koma yang menunjukkan pecahan desimal, sehingga tidak terjadi salah meletakkan tanda tersebut. E. JURNAL KOREKSI Jurnal Koreksi adalah jurnal yang dibuat untuk membetulkan jurnal yang salah yang sudah terlanjur diposting. Tata cara penanggulangan kesalahan dilakukan berdasarkan jenis kesalahan yang dilakukan. Ada 4 macam tipe kesalahan : Tipe 1 Suatu transaksi dicatat langsung ke buku besar. Implikasi kesalahan ini adalah transaksi tersebut belum dicatat di buku jurnal. Untuk mengatasi kesalahan ini, cukup segera dilakukan penjurnalan atas transaksi yang bersangkutan, dengan memberikan keterangan seperlunya agar kesalahan tersebut dapat diterima oleh pihak-pihak yang bersangkutan dengan pembukuan perusahaan. Tipe 2 Suatu transaksi sudah dijurnal, namun belum diposting. Untuk mengatasi kesalahan ini, cukup segera dilakukan posting ke rekening buku besar yang bersangkutan. Tipe 3 Suatu transaksi dijurnal pada rekening atau dengan jumlah rupiah yang salah dan diketahui sebelum dilakukan posting ke buku besar. Untuk jenis C : / My Document / Suryandari SU / Akuntansi 1 / Jurnal, Posting, Neraca Saldo & Jurnal Koreksi
  • 6. 6 kesalahan ini, perlu dilakukan koreksi pada buku jurnal. Prosedur yang dianjurkan untuk koreksi ini adalah sbb : a) Pada nama rekening yang salah, atau jumlah rupiah yang salah buatlah sebuah garis lurus. Buatlah garis tersebut dengan tinta yang relatif mencolok, sehingga kesan tersebut segera dapat dilihat. b) Di atas nama rekening atau jumlah rupiah yang salah dan telah bergaris tersebut, bubuhkan nama rekening atau jumlah rupiah yang seharusnya. Contoh : Sebuah Transaksi Pembelian Perangkat Kantor sejumlah Rp.250.000 tunai, keliru dicatat sebagai Pembelian Bahan Habis Pakai Rp.205.000 tunai. Koreksi kesalahan pada pencatatan transaksi di atas dapat dilihat pada jurnal di bawah ini . Perangkat Kantor Rp.250.000 Bahan Habis Pakai Rp.205.000 Rp.250.000 Kas Rp.205.000 ( Mencatat Pembelian Tunai Bahan Habis Pakai ) Perangkat Kantor Tipe 4 Suatu transaksi dijurnal pada rekening atau jumlah rupiah yang salah dan diketahui sesudah jurnal itu diposting ke buku besar. Untuk jenis kesalahan ini, harus diselenggarakan suatu Jurnal Koreksi. Fungsi Jurnal Koreksi adalah : a) Menetralkan kesalahan b) Mencatat transaksi seperti yang seharusnya. Contoh : Sebuah Transaksi Pengeluaran Kas sebesar Rp.250.000 untuk Pembelian Perangkat Kantor telah dijurnal dan diposting. Sesudah posting diketahui bahwa penjurnalan dilakukan dengan mendebit Bahan Habis Pakai dan mengkredit Kas masing-masing sebesar Rp.250.000. Untuk membuat Jurnal Koreksi, caranya kita harus mengetahui jurnal yang salah dan jurnal yang seharusnya. Baru setelah itu dapat kita buat jurnal koreksinya. Jurnal yang salah C : / My Document / Suryandari SU / Akuntansi 1 / Jurnal, Posting, Neraca Saldo & Jurnal Koreksi
  • 7. 7 Bahan Habis Pakai Rp.250.000 Kas Rp.250.000 Jurnal yang seharusnya Perangkat Kantor Rp.250.000 Kas Rp.250.000 Jurnal koreksi yang harus dibuat Perangkat Kantor Rp.250.000 Bahan Habis Pakai Rp.250.000 Selanjutnya Jurnal Koreksi di atas harus diposting ke buku besar. C : / My Document / Suryandari SU / Akuntansi 1 / Jurnal, Posting, Neraca Saldo & Jurnal Koreksi