Kaizen is a continous improvment.
Kaizen dapat diartikan sebagai perubahan sedikit-sedikit tetapi secara terus menerus dan dilakukan oleh semua tingkatan karyawan.Salah satu langkah Kaizen yaitu Seiton,berarti menyimpan dengan teratur.
Nama : FANDY SYOFYAN
Tempat/Tanggal Lahir : Pekanbaru,12 Mei 1983
Alamat : Jl.Sidomulyo Barat no.9 C Panam,Pekanbaru
Kaizenadalah suatu filosofi dari Jepang yang memfokuskan diri
pada pengembangan dan penyempurnaan secara terus menerus
atau berkesinambungan dalam perusahaan bisnis.
Kaizen berasal dariBahasa Jepangyaitu
kaiartinyaperubahandanzenartinyabaik.
KAIZEN berarti improvement atau perbaikan,
lebih khususnya perbaikan yang berkelanjutan (Continuous Improvement).
Kaizen dapat diartikan sebagai perubahan sedikit-sedikit tetapi secara terus menerus
dan dilakukan oleh semua tingkatan karyawan.
Kaizenberbeda dengan rekayasa ulang (reengineering)
dan penemuan ulang (reinventing),
perubahan menurut konsepkaizendilakukan tidak secara drastis,
tetapi tahap demi tahap pada hal-hal yang bersifat kecil,
dengan biaya rendah karena tidak membutuhkan teknologi canggih
maupun prosedur rumit dan peralatan mahal ,
tetapi memiliki dampak yang luar biasa dalam meningkatkan
produktivitas, kualitas, maupun tingkat keuntungan.
Kaizen identik dengan siklusrencana-kerjakan-periksa-tindakan(Plan, Do, Check, Act atau PDCA). PDCA adalah prinsip dasar untuk perbaikan secara terus menerus. Penjabaran dari PDCA adalah sebahagai berikut:
Planningberarti memahami apa yang ingin dicapai, memahami bagaimana melakukan suatu pekerjaan, berfokus pada masalah, menemukan akar permasalahan, menciptakan solusi kreatif serta merencanakan implementasi yang terstruktur.
Doingtidak semudah seperti yang dilihat. Didalamnya berisi pelatihan dan manajemen aktifitas. Biasanya masalah besar dan mudah sering berubah pada saat-saat terakhir. Bila terjadi kondisi seperti ini maka tidak dapat dilanjutkan lagi tetapi harus mulai dari awal kembali.
Checkingberarti pengecekan terhadap hasil dan membandingkan sesuai dengan yang diinginkan. Bila segala sesuatu menjadi buruk dan hasil baik tidak ditemukan, pada bagian ini keberanian, kejujuran, kecerdasan sangat dibutuhkan untuk mengendalikan proses. Kata kunci ketika hasil memburuk adalah kenapa. Dengan dokumentasi proses yang baik maka kita dapat kembali pada titik yang mana keputusan salah dibuat.
Actingberarti Menindak lanjuti apa yang didapatkan selama tahappengecekan.Artilainnya adalah mencapai tujuan dan menctandarisasikan proses atau belajar dari pengalaman untuk memulai lagi pada kondisi yang tepat.
Pilar-PilarKaizen
Dalam menerapkankaizendi tempat kerja,
semua orang di dalam perusahaan harus bekerja sama
dalam mematuhi tiga pilar utama, yaitu:
(1) Pemeliharaan tempat kerja,
(2) Penghapusan pemborosan, dan
(3) Standardisasi.
Dalam melakukan perbaikan secara terus menerus.
Beberapa tools yang digunakan, anatara lain:
1. Cause & Effect Fish bone
Fish bone berguna untuk menganalisa dan menemukan
factor-faktor yang berpengaruh secara signifikan
didalam menentukan karakteristik kualitas output kerja.
2. Lembar Isian (Check Sheet)
Lembar isian merupakan alat bantu untuk
memudahkan proses pengumpulan data.
3. SWOT
SWOT adalah metode analisa suatu perusahaan
dengan melihat 4 faktor yaitu strength, weakness,
opportunities dan threaten.
4. 5 Why Analysis
Five why analysis adalah suatu metode untuk
menemukan akar dari permasalahan.
5. Poka Yoke
Poka yoke berasal dari bahasa Jepang yang berarti bukti kesalahan.
Poka yoke adalah suatu desain dalam pekerjaan atau proses yang
dapat menghindarkan orang untuk melakukan kesalahan.
6. Gemba
Gemba dalam bahasa Jepang berarti tempat yang mana
melakukan semua aktifitas benar-benar berlangsung,
dengan kata lain tempat yang mana suatu produk dibuat.
7. Jidoka
Jidoka mempunyai 2 arti yaitu: Automasi dengan kepandaian Manusia
(autobination), jadi memindahkan kepandaian manusia pada mesin.
Autonomation biasannya mengacu pada mesin atau line yang dapat
berhenti secara automatis pada keadaan tidak normal.
Beberapa point penting dalam proses penerapan KAIZEN yaitu :
Konsep 3M (Muda, Mura, dan Muri)
dalam istilah Jepang. Konsep ini dibentuk
untuk mengurangi kelelahan, meningkatkan mutu,
mempersingkat waktu danmengurangi atau efsiensi biaya.
Muda diartikan sebagai mengurangi pemborosan,
Mura diartikan sebagai mengurangi perbedaan,
Muri diartikan sebagaimengurangi ketegangan.
Konsep 5W + 1H
Salah satu alat pola pikir untuk menjalankan roda PDCA
dalamkegiatan KAIZEN adalah dengan teknik
bertanya dengan pertanyaan dasar 5W +1H
( What, Who, Why, Where, When dan How).
Gerakkan 5S (Seiri, Seiton, Seiso, Seiketsu dan Shitsuke) atau 5R
Seiri artinyamembereskan tempat kerja. Seiton berarti menyimpan dengan teratur.
Seiso berartimemelihara tempat kerja supaya tetap bersih.
Seiketsu berarti kebersihan pribadi.
Shitsuke berarti disiplin, dengan selalu mentaati prosedur ditempat kerja.
DiIndonesia 5S diterjemahkan menjadi
5R, yaitu Ringkas, Rapi, Resik, Rawat danRajin
Seiton = Rapi
Rapi merupakan bentuk dari standarisasi dan merapikan
adalah menstandarkan tempat penyimpanan.
Tahap 5S yang kedua adalah seiton atau rapi.
Arti seiton adalah:
Menstandarkan tempat penyimpanan,
yang mana menstandarkan tidak dapat dimulai sampai pada semuanya bersih.
Menempatkan barang-barang secara teratur,
agar mudah dilihat, mudah dikeluarkan dan mudah dikembalikan.
Menyimpan barang di tempat yang tepat atau dalam tata letak yang benar
sehingga dapat dipergunakan dalam keadaan mendadak.
Hal ini digunakan untuk menghilangkan proses pencarian.
Sasaran yang ingin dicapai dalam penerapan seiton adalah:
Tempat kerja yang tertata rapi.
Mengeliminasi peletakan barang/alat/mesin tidak pasti.
Mempermudah dalam pencarian, pengambilan dan pengembalian alat/barang/mesin.
Meningkatkan produktifitas dengan menghilangkan pemborosan waktu untuk mencari barang.
Langkah-langkah dalam melakukan seiton antara lain:
1. Tentukan dimana setiap letak barang harus ditempatkan, agar mudah dilihat, dikeluarkan dan dikembalikan. Tentukan denah pabrik dan buat garis-garis pemisah.
2. Sistem penyimpanan diusahakan terbuka agar mudah terlihat dan tidak langsung menyentuh lantai supaya lantai mudah dibersihkan.
3. Agar benda-benda mudah dicari, diberi label seperlunya.
Kegiatan mencapai tahap akhir seiton :
1. Membersihkan sebelum merapikan.
2. Membuat denah tempat penyimpanan.
3. Menambah warna pada tempat kerja:
Strategi Pengecatan. Menggambar garis di lantai.
4. Mulai dengan garis pemisah.
a. Garis pemisah yang membedakan lorong dan tempat kerja.
b. Garis ruang penyimpanan.
c. Pola selang-seling yang berfungsi sebagai tanda bahaya.
5. Menerapkan papan petunjuk dan strategi pelabelan.
a. Strategi papan petunjuk di tempat kerja.
b. Strategi pelabelan.
6. Tiga kunci dalam merapikan.
setiap barang, peralatan harus mudah dilihat, dikeluarkan dan dikembalikan.
7. Jig dan Alat: Merubah sistem tempat penyimpanan dari tertutup menjadi terbuka.
menyimpan barang di tempat yang tepat atau dalam tata letak yang benar
sehingga dapat dipergunakan dalam keadaan mendesak.
Ini juga cara untuk menghilangkan waktu proses pencarian.
Jika sesuatu disimpan di tempatnya demi mutu dan keamanan,
berarti anda memiliki tempat kerja yang rapi.
Kondisi kerja yang rapi. Dengan kondisi kerja yang rapi, produktivitas meningkat.
Adapun akibat bila tidak adanya penerapan 5S adalah:
揃Hubungan antara karyawan yang kurang baik.
揃Penampilan yang loyal.
揃Absensi yang tinggi.
揃Tidak ada saran untuk peningkatan kerja.
揃Gugus mutu tidak berjalan.
揃Lini kerja penuh dengan barang cacat.
揃Peralatan kantor dan lokasi kerja yang kotor dan berserakan.
揃Kecelakaan kerja tinggi.