ºÝºÝߣ

ºÝºÝߣShare a Scribd company logo
KALIMAT EFEKTIF




                 Disusun oleh:
   Anggarwati Risca Putantri (091134039)




   PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
       JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
     UNIVERSITAS SANATA DHARMA
               YOGYAKARTA
                     2012
KALIMAT EFEKTIF
Kalimat efektif adalah kalimat yang secara tepat dapat mewakili gagasan atau perasaan
pembicara atau penulis dan sanggup menimbulkan gagasan yang sama tepatnya di dalam
pikiran pendengar atau pembaca seperti yang dipikirkan oleh pembicara atau penulis.



SYARAT KALIMAT EFEKTIF :
a.   Bentukan kata harus sesuai EYD
b.   Struktur kalimat tepat
c.   Kesejajaran
d.   Kontaminasi
e.   Pleonasme
f.   Menggunakan kata baku
g.   Kelogisan
h.   Selalu menggunakan EYD

A.   Bentukan kata
Salah satu penyebab kalimat tidak efektif adalah penggunaan bentukan kata berimbuhan yang
tidak tepat.
Contoh:
1.   Anak-anak melempari batu ke dalam sungai.
2.   Guru menugaskan siswanya membuat karangan.



Kalimat-kalimat tersebut tidak efektif karena menggunakan kata berimbuhan yang tidak
tepat. Akhiran –i pada kata melempari pada kalimat 1 membutuhkan objek yang bergerak,
sedangkan akhiran –kan pada kata menugaskan membutuhkan objek yang diam.


Perbaikannya :
1.   Anak-anak melemparkan batu ke dalam sungai.
2.   Guru menugasi siswanya membuat karangan.



B.   Struktur kalimat



Penyebab lain ketidakefektifan kalimat adalah pemakaian struktur kalimat yang tidak tepat.
Misalnya, penempatan subjek dan predikat yang tidak jelas.
Contoh:
1.   Di antara ketiga anaknya memiliki perbedaan sifat.
2.   Kalau lulus ujian, maka saya akan mengadakan syukuran.



Kalimat 1 tersebut tidak efektif karena tidak ada subjeknya. Subjek kalimat tersebut
terganggu oleh adanya preposisi di. Sementara pada kalimat 2 induk kalimat saya akan
mengadakan syukuran terganggu oleh munculnya konjungsi maka.



Perbaikannya :
1.   a. Ketiga anaknya memiliki perbedaan sifat
b. Di antara ketiga anaknya terdapat perbedaan sifat
2. Kalau lulus ujian, saya akan mengadakan syukuran.



C.   Kesejajaran
Kesejajaran berarti kesamaan bentuk kata yang digunakandalam kalimat. Bila bentuk pertama
menggunakan kata kerja, bentuk selanjutnya juga harus kata kerja. Dan seterusnya.
Contoh:
1.   Tugas para pekerja itu adalah mengecat rumah, perbaikan saluran air, dan pemasangan
pagar.
2.   Kegiatan hari ini adalah mengedit karangan yang masuk dan perbaikan kata-kata yang
salah.
Perbaikannya :
1.   Tugas para pekerja itu adalah pengecatan rumah, perbaikan saluran air, dan pemasangan
pagar.
2.   Kagiatan hari ini adalah pengeditan karangan yang masuk dan perbaikan kata-kata yang
salah.

D.   Kontaminasi
Dalam bidang bahasa, kontaminasi berarti kerancuan atau kekacauan penggunaan kata, frasa,
maupun kalimat.
Contoh:
1.   Di yayasan itu dipelajarkan berbagai keterampilan wanita.
2.   Kita harus mengeyampingkan urusan pribadi kita.
3.   Buku itu sudah dibaca oleh saya.
Pada kalimat 1 dan 2 terdapat kerancuan bentuk kata dipelajarkan dan mengeyampingkan
sedangkan pada kalimat 3 terjadi kerancuan bentuk kalimat pasif.
Perbaikannya:
1.   a. Di yayasan itu diajarkan berbagai keterampilan wanita.
b. Di yayasan itu dipelajari berbagai keterampilan wanita.
2. Kita harus mengesampingkan urusan pribadi kita.
3. Buku itu sudah saya baca.
E.   Pleonasme
Gejala pleonasme berarti menggunakan kata-kata yang berlebihan yang sebenarnya tidak
diperlukan.
Contoh:
1.   Pada zaman dahulu kala, Kerajaan Majapahit sangat berpengaruh.
2.   Kesehatannya telah pulih kembali.
Kedua kalimat tersebut menggunakan kata yang berlebihan. Pada kalimat 1 kata zaman =
waktu = kala, jadi cukup digunakan salah satu saja, sedangkan pada kalimat kedua kata pulih
= kembali seperti semula.
Perbaikannya :
1.   Pada zaman dahulu, Kerajaan Majapahit sangat berpengaruh.
2.   Kesehatannya telah pulih



 SUMBER: Suhandiah , PPT Bahasa Indonesia

More Related Content

Kalimat efektif

  • 1. KALIMAT EFEKTIF Disusun oleh: Anggarwati Risca Putantri (091134039) PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2012
  • 2. KALIMAT EFEKTIF Kalimat efektif adalah kalimat yang secara tepat dapat mewakili gagasan atau perasaan pembicara atau penulis dan sanggup menimbulkan gagasan yang sama tepatnya di dalam pikiran pendengar atau pembaca seperti yang dipikirkan oleh pembicara atau penulis. SYARAT KALIMAT EFEKTIF : a. Bentukan kata harus sesuai EYD b. Struktur kalimat tepat c. Kesejajaran d. Kontaminasi e. Pleonasme f. Menggunakan kata baku g. Kelogisan h. Selalu menggunakan EYD A. Bentukan kata Salah satu penyebab kalimat tidak efektif adalah penggunaan bentukan kata berimbuhan yang tidak tepat. Contoh: 1. Anak-anak melempari batu ke dalam sungai. 2. Guru menugaskan siswanya membuat karangan. Kalimat-kalimat tersebut tidak efektif karena menggunakan kata berimbuhan yang tidak tepat. Akhiran –i pada kata melempari pada kalimat 1 membutuhkan objek yang bergerak, sedangkan akhiran –kan pada kata menugaskan membutuhkan objek yang diam. Perbaikannya :
  • 3. 1. Anak-anak melemparkan batu ke dalam sungai. 2. Guru menugasi siswanya membuat karangan. B. Struktur kalimat Penyebab lain ketidakefektifan kalimat adalah pemakaian struktur kalimat yang tidak tepat. Misalnya, penempatan subjek dan predikat yang tidak jelas. Contoh: 1. Di antara ketiga anaknya memiliki perbedaan sifat. 2. Kalau lulus ujian, maka saya akan mengadakan syukuran. Kalimat 1 tersebut tidak efektif karena tidak ada subjeknya. Subjek kalimat tersebut terganggu oleh adanya preposisi di. Sementara pada kalimat 2 induk kalimat saya akan mengadakan syukuran terganggu oleh munculnya konjungsi maka. Perbaikannya : 1. a. Ketiga anaknya memiliki perbedaan sifat b. Di antara ketiga anaknya terdapat perbedaan sifat 2. Kalau lulus ujian, saya akan mengadakan syukuran. C. Kesejajaran Kesejajaran berarti kesamaan bentuk kata yang digunakandalam kalimat. Bila bentuk pertama menggunakan kata kerja, bentuk selanjutnya juga harus kata kerja. Dan seterusnya. Contoh: 1. Tugas para pekerja itu adalah mengecat rumah, perbaikan saluran air, dan pemasangan pagar. 2. Kegiatan hari ini adalah mengedit karangan yang masuk dan perbaikan kata-kata yang salah. Perbaikannya : 1. Tugas para pekerja itu adalah pengecatan rumah, perbaikan saluran air, dan pemasangan
  • 4. pagar. 2. Kagiatan hari ini adalah pengeditan karangan yang masuk dan perbaikan kata-kata yang salah. D. Kontaminasi Dalam bidang bahasa, kontaminasi berarti kerancuan atau kekacauan penggunaan kata, frasa, maupun kalimat. Contoh: 1. Di yayasan itu dipelajarkan berbagai keterampilan wanita. 2. Kita harus mengeyampingkan urusan pribadi kita. 3. Buku itu sudah dibaca oleh saya. Pada kalimat 1 dan 2 terdapat kerancuan bentuk kata dipelajarkan dan mengeyampingkan sedangkan pada kalimat 3 terjadi kerancuan bentuk kalimat pasif. Perbaikannya: 1. a. Di yayasan itu diajarkan berbagai keterampilan wanita. b. Di yayasan itu dipelajari berbagai keterampilan wanita. 2. Kita harus mengesampingkan urusan pribadi kita. 3. Buku itu sudah saya baca. E. Pleonasme Gejala pleonasme berarti menggunakan kata-kata yang berlebihan yang sebenarnya tidak diperlukan. Contoh: 1. Pada zaman dahulu kala, Kerajaan Majapahit sangat berpengaruh. 2. Kesehatannya telah pulih kembali. Kedua kalimat tersebut menggunakan kata yang berlebihan. Pada kalimat 1 kata zaman = waktu = kala, jadi cukup digunakan salah satu saja, sedangkan pada kalimat kedua kata pulih = kembali seperti semula. Perbaikannya : 1. Pada zaman dahulu, Kerajaan Majapahit sangat berpengaruh. 2. Kesehatannya telah pulih SUMBER: Suhandiah , PPT Bahasa Indonesia