際際滷

際際滷Share a Scribd company logo
KARAKTERISTIK
BUDAYA POLITIK
MASYARAKAT INDONESIA
Budaya politik
Indonesia sampai
saat ini belum
mengalami
perubahan
-Rusadi Kantaprawira
(Sistem Politik Indonesia, 2004)
Budaya politik Indonesia sampai saat ini
belum mengalami perubahan. Hal ini dapat
dimengerti, karena menurut hukum-hukum
perkembangan masyarakat, perubahan yang
menyangkut kebudayaan cenderung berjalan
lambat.
Sedangkan di sisi lain, sistem politik
Indonesia sudah beberapa kali berubah, yaitu
dari sistem politik demokrasi liberal ke sistem
politik terpimpin dan terakhir beralih ke
sistem politik demokrasi Pancasila.
Budaya politik yang berlaku dalam ketiga
sistem politik ini cenderung tetap. Untuk lebih
jelasnya, berikut ini dipaparkan kesimpulan
sementara tentang budaya politik Indonesia.
Masih bersifat parokialkaula,
dan budaya politik partisipan
di lain pihak.
1
Di satu sisi rakyat Indonesia masih
ketinggalan dalam menggunakan hak dan
menjalankan tanggung jawabnya, hal ini
mungkin disebabkan oleh ketertutupan dari
kebudayaan luar, pengaruh penjajahan,
pengaruh feodalisme, bapakisme, dan
primordialisme.
Sedangkan di sisi lain, para elit politik
menunjukan partisipasi aktifnya dalam
kegiatan politik. Dengan demikian jelas
terlihat bahwa budaya politik Indonesia
merupakan budaya politik campuran yang
diwarnai oleh besarnya pengaruh budaya
politik parokial-kaula.
Sifat ikatan primordial masih
berakar kuat dalam masyarakat
2
Hal ini dapat dilihat melalui indikatornya
berupa sikap mementingkan kepentingan
daerah, suku, dan agamanya. Misalnya, pada
proses pemilihan kepala daerah, masyarakat
cenderung memilih calon kepala daerah yang
berasal dari daerahnya (putra asli daerah)
daripada calon yang berasal dari luar
daerahnya, tanpa melihat kualitas atau
kemampuan yang dimilikinya
Kecenderungan budaya politik
Indonesia masih memegang kuat
paternalisme.
3
Salah satu indikatornya adalah munculnya
sifat bapakisme atau sikap asal bapak senang
dalam setiap hal. Budaya tersebut saat ini
sudah mulai berkurang untuk birokrasi tingkat
pusat, akan tetapi di tingkatan lebih bawah
budaya tersebut masih berkembang. Misalnya,
sebagian masyarakat cenderung memilih
partai politik yang sesuai dengan pilihan
atasanya dengan pertimbangan supaya
mendapat perhatian lebih
Uraian tadi merupakan gambaran nyata
budaya politik masyarakat Indonesia saat ini.
Meskipun tingkat partisipasi politik sudah
mulai meningkat, tidak berarti budaya
partisipan secara murni telah terwujud,
melainkan budaya tersebut merupakan
campuran budaya politik partisipan dengan
parokial kaula.
TERIMA KASIH
perhatiannyaatas
SESI PERTANYAAN

More Related Content

Karakteristik budaya politik Indonesia

  • 2. Budaya politik Indonesia sampai saat ini belum mengalami perubahan -Rusadi Kantaprawira (Sistem Politik Indonesia, 2004)
  • 3. Budaya politik Indonesia sampai saat ini belum mengalami perubahan. Hal ini dapat dimengerti, karena menurut hukum-hukum perkembangan masyarakat, perubahan yang menyangkut kebudayaan cenderung berjalan lambat.
  • 4. Sedangkan di sisi lain, sistem politik Indonesia sudah beberapa kali berubah, yaitu dari sistem politik demokrasi liberal ke sistem politik terpimpin dan terakhir beralih ke sistem politik demokrasi Pancasila.
  • 5. Budaya politik yang berlaku dalam ketiga sistem politik ini cenderung tetap. Untuk lebih jelasnya, berikut ini dipaparkan kesimpulan sementara tentang budaya politik Indonesia.
  • 6. Masih bersifat parokialkaula, dan budaya politik partisipan di lain pihak. 1
  • 7. Di satu sisi rakyat Indonesia masih ketinggalan dalam menggunakan hak dan menjalankan tanggung jawabnya, hal ini mungkin disebabkan oleh ketertutupan dari kebudayaan luar, pengaruh penjajahan, pengaruh feodalisme, bapakisme, dan primordialisme.
  • 8. Sedangkan di sisi lain, para elit politik menunjukan partisipasi aktifnya dalam kegiatan politik. Dengan demikian jelas terlihat bahwa budaya politik Indonesia merupakan budaya politik campuran yang diwarnai oleh besarnya pengaruh budaya politik parokial-kaula.
  • 9. Sifat ikatan primordial masih berakar kuat dalam masyarakat 2
  • 10. Hal ini dapat dilihat melalui indikatornya berupa sikap mementingkan kepentingan daerah, suku, dan agamanya. Misalnya, pada proses pemilihan kepala daerah, masyarakat cenderung memilih calon kepala daerah yang berasal dari daerahnya (putra asli daerah) daripada calon yang berasal dari luar daerahnya, tanpa melihat kualitas atau kemampuan yang dimilikinya
  • 11. Kecenderungan budaya politik Indonesia masih memegang kuat paternalisme. 3
  • 12. Salah satu indikatornya adalah munculnya sifat bapakisme atau sikap asal bapak senang dalam setiap hal. Budaya tersebut saat ini sudah mulai berkurang untuk birokrasi tingkat pusat, akan tetapi di tingkatan lebih bawah budaya tersebut masih berkembang. Misalnya, sebagian masyarakat cenderung memilih partai politik yang sesuai dengan pilihan atasanya dengan pertimbangan supaya mendapat perhatian lebih
  • 13. Uraian tadi merupakan gambaran nyata budaya politik masyarakat Indonesia saat ini. Meskipun tingkat partisipasi politik sudah mulai meningkat, tidak berarti budaya partisipan secara murni telah terwujud, melainkan budaya tersebut merupakan campuran budaya politik partisipan dengan parokial kaula.