2. PUISI BARU
Puisi baru adalah suatu jenis puisi modern
yang sudah tidak terikat lagi oleh aturan-aturan
atau dibuat
secara bebas oleh sang pengarang, dan puisi ini
ada atau lahir setelah puisi lama. (Puisi yang
bebas baik dari segi suku kata, baris, atau
rimanya).
3. KARAKTERISTIK PUISI BARU
Bentuk puisi baru rapi, serta simetris.
Mempunyai sajak akhir (sajaknya teratur).
Sebagian besar puisi baru terdiri dari 4 seuntai.
Tidak terikat pada sebuah aturan. (Baik dari
segi baris, suku kata dan rimanya semuanya
bebas).
Dibuat atas dasar kemauan sang pengarang
puisi (penulis).
Tiap barisnya terdiri atas sebuah gatra
(kesatuan sintaksis/saling berhubungan).
4. JENIS PUISI BARU
1. Menurut isinya
Balada, adalah jenis puisi baru berisi
mengenai sebuah alkisah atau cerita tentang
sesuatu atau seseorang.
Romance, adalah jenis puisi baru yang berisi
tentang sebuah luapan perasaan cinta, kasih
dan sayang.
Himne, adalah jenis puisi baru yang berisi
mengenai sebuah pujaan untuk tuhan, tanah air
atau pahlawan.
5. Epigram, adalah jenis puisi baru yang berisi
mengenai tuntutan atau ajaran hidup.
Ode, adalah jenis puisi baru yang berisi
mengenai sanjungan untuk orang yang telah
berjasa.
Elegi, adalah jenis puisi baru yang berisi
mengenai ratapan tangis atau kesedihan.
Satire, adalah jenis puisi baru yang berisi
mengenai sebuah sindiran atau sebuah kritikan.
6. 2. Menurut bentuknya
Distikon, adalah jenis puisi baru yang tiap bait
dari puisi ini terdiri atas 2 baris saja.
Terzina , adalah jenis puisi baru yang tiap
baitnya terdiri atas 3 baris.
Kuatrain , adalah jenis puisi baru yang mana
tiap bait dari puisi ini terdiri atas 4 baris.
Kuint, adalah jenis puisi baru yang tiap bait dari
puisi ini terdiri dari 5 baris.
7. Sektet, adalah jenis puisi baru yang tiap baitnya
terdiri dari 6 baris.
Septime, adalah jenis puisi baru yang tiap
baitnya terdiri atas 7 baris.
Oktaf atau Stanza, adalah jenis puisi baru yang
tiap baitnya terdiri atas 8 baris.
Soneta , adalah jenis puisi baru yang baitnya
terdiri dari 14 baris yang mana terbagi menjadi
dua, dua bait pertama masing-masing terdiri
dari 4 baris, dan bait keduanya masing-masing
3 baris.
8. PUISI MODERN
Puisi modern ini muncul sejak
kehadiran Jepang di Indonesia.
Kebebasan menggunakan bahasa
indonesia oleh penyair, digunakan
sebagai alat untuk menghembuskan nafas
kebencian pada Jepang. Penyair angkatan
ini dikategorikan sebagai penyair
angkatan 1945, dan karya-karya puisinya
termasuk dalam kelompok puisi modern.
Diantara puisi modern; berjudul Aku
karya Chairil Anwar dan berjudul
Padamu Jua Karya Amir Hamzah.
9. KARAKTERISTIK PUISI
MODERN
Puisi bersifat bebas, baik bentuk maupun
isinya.
Prosa baru dinamis (selalu berubah dengan
perkembangan masyarakat).
Masyarakat sentris (mengambil bahan dari
kehidupan sehari-hari).
Karya sastra (puisi, novel, cerpen, drama)
berdasarkan dunia nyata.
Dipengaruhi oleh kesusastraan Barat.
Pengarangnya diketahui dengan jelas.
11. PUISI KONTEMPORER
Kata kontemporer secara umum bermakna
masa kini sesuai dengan perkembangan zaman atau
selalu menyesuaikan dengan perkembangan
keadaan zaman.
Selain itu, puisi kontemporer dapat diartikan
sebagai puisi yang lahir dalam kurun waktu terakhir.
Puisi kontemporer berusaha lari dari ikatan
konvensional puisi itu sendiri. Puisi kontemporer
seringkali memakai kata-kata yang kurang
memperhatikan santun bahasa, memakai kata-kata
yang makin kasar, ejekan, dan lain-lain. Pemakaian
kata-kata simbolik atau lambang intuisi, gaya
bahasa, irama, dan sebagainya dianggapnya tidak
begitu penting lagi.
12. KARAKTERISTIK PUISI
KONTEMPORER
Tipografi unik
Penulisan kata, baris, dan bait menyimpang dari
penulisan puisi pada umumnya
Terjadi kemaetan bunyi, bahkan hampir tidak dapat
dibaca karena kadang-kadang hanya berupa
beberapa tanda baca yang disejajarkan
Menggunakan idiom-idiom yang inkonvesional
Memerhatikan kemerduan bunyi
Bnayak pengulangan kata, frasa, atau kelompok
kata
Kadang-kadang mencampuradukkan kata atau
kalimat bahasa indonesia dengan kata atau
kalimat bahasa asing atau bahasa daerah.