際際滷

際際滷Share a Scribd company logo
KARDINALITAS
Oleh : Emanueli Mendrofa, S.Pd
Mata Kuliah : Teori Himpunan dan Logika Matematika
Definisi Kardinalitas
 Jumlah atau banyaknya elemen suatu himpunan berhingga dinamakan
kardinalitas.
 Untuk menyatakan kardinalitas himpunan A ditulis dengan notasi: n(A) atau A
 Contoh:
(i) B = { x | x merupakan bilangan prima yang lebih kecil dari 20 },
atau B = {2, 3, 5, 7, 11, 13, 17, 19} maka B = 8
(ii) K = {kucing, a, Aril, 31, penggaris}, maka K= 5
(iii) Jika N = {x | x族 - 8x + 12 = 0} maka N= 2
Himpunan Kuasa
Himpunan kuasa (power set) dari himpunan A merupakan suatu himpunan yang unsur-unsurnya
merupakan semua himpunan bagian dari A, termasuk himpunan kosong dan himpunan A
sendiri.
Himpunan kuasa dinotasikan oleh P(A). Jumlah anggota (kardinal) dari suatu himpunan kuasa
bergantung pada kardinal himpunan asal. Misalkan, kardinalitas himpunan A adalah m, maka
P(A)= 2m.
Contoh:
1. Jika A= {x, y}, maka P(A) = {, {x}, {y}, {x, y}}
P(A)= 2m = 22 = 4
2. Jika B = {x, y, z}, maka P(B) = {, {x}, {y}, {z}, {x,y}, {x, z}, {y, z}, {x, y, z}}
P(B)= 2m = 23 = 8
OPERASI RELASI DUA
HIMPUNAN
PENGERTIAN
Relasi antara dua buah himpunan adalah
pernyataan yang mendefinisikan hubungan
antara suatu himpunan dengan himpunan
lainnya.
Himpunan Bagian
 Himpunan A dikatakan himpunan bagian (subset) dari himpunan B jika dan hanya jika
setiap unsur A merupakan unsur dari B. Dalam hal ini, B dikatakan superset dari A.
 Notasi himpunan bagian : A  B atau A  B
 Diagram Venn himpunan bagian:
A
B
S
Contoh:
(i) N  Z  R  C
(ii) {2, 3, 5}  {2, 3, 5}
(iii) {1, 2, 3}  {1, 2, 3, 4, 5}
(iv) Jika A = {(x,y) | x + y < 4, x dan y  bilangan cacah} dan
B = {(x,y) | 2x + y < 4, x dan y  bilangan cacah} maka B  A
Anggota himpunan dari:
A = {(0,0); (0,1); (0,2); (0,3); (1,0); (2,0); (3,0); (1,1); (1,2); (2,1)}
B = {(0,0); (0,1); (0,2); (0,3); (1,(1,1)}
Untuk sembarang himpunan A berlaku hal-hal sebagai
berikut:
(a) A adalah himpunan bagian dari A itu sendiri (yaitu, A 
A).
(b) Himpunan kosong merupakan himpunan bagian dari A
(  A).
(c) Jika A  B dan B  C, maka A  C
  A dan A  A, maka  dan A disebut himpunan bagian
tak sebenarnya/sejati (improper subset) dari himpunan A.
Contoh: A = {1, 2, 3}, maka {1, 2, 3} dan  adalah improper
subset dari A.
 A  B berbeda dengan A  B
(i) jika A  B maka A adalah himpunan bagian dari B tetapi
A  B.
A adalah himpunan bagian sebenarnya/sejati (proper
subset) dari B.
Contoh: {1} dan {2, 3} adalah proper subset dari {1, 2, 3}
(ii) A  B digunakan untuk menyatakan bahwa A adalah
himpunan bagian (subset) dari B yang memungkinkan A
= B.
Latihan
Misalkan A = {1, 2, 3} dan B = {1, 2, 3, 4, 5}. Tentukan semua
kemungkinan himpunan C sedemikian sehingga A  C dan
C  B, dan C adalah proper subset dari B.
Jawaban:
C harus mengandung semua elemen A = {1, 2, 3} dan
sekurang-kurangnya satu elemen dari B.
Dengan demikian, C = {1, 2, 3, 4} atau
C = {1, 2, 3, 5}.
C tidak boleh memuat 4 dan 5 sekaligus karena C adalah
proper subset dari B.
HIMPUNAN SALING LEPAS
Dua himpunan A dan B dikatakan saling lepas (disjoint) jika
keduanya tidak memiliki elemen yang sama.
Notasi yang digunakan adalah A // B.
Jika dinyatakan dalam bentuk diagram Venn adalah sebagai
berikut:
A B
S
Contoh:
1. L = {1, 3, 5, 7, 9, 11, 13, 15}
G = {2, 4, 6, 8, 10, 12, 14, 16}
Coba kalian perhatikan, adakah anggota himpunan L dan G yang
sama?
Karena tidak ada anggota himpunan L dan G yang sama maka
himpunan L dan G adalah dua himpunan yang saling lepas, jadi L //
G
2. Jika A = { x| x  N, x < 10 } dan B = { 11, 12, 13, 14, 15 },
maka A // B
HIMPUNAN BERPOTONGAN
Himpunan A dan B dikatakan berpotongan (tidak saling lepas) jika
dan hanya jika ada elemen A yang menjadi elemen B.
Contoh:
1. P = {1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8}
Q = {2, 4, 6, 8, 10, 12, 14, 16}
Elemen himpunan P yang menjadi elemen himpunan Q adalah
2, 4, 6, dan 8. jadi himpunan P berpotongan dengan himpunan
Q.
2. A = {x | x族 - 8x + 12 = 0} dan B = {x | x族 - 4 = 0}
A dan B berpotongan
3. A = {x | x族 - 8x + 12 = 0} dan B = {1, 3, 5}
A dan B tidak berpotongan
HIMPUNAN SAMA
Dua buah himpunan dikatakan sama jika memenuhi kondisi berikut:
Jika dan hanya jika setiap unsur A merupakan unsur B dan
sebaliknya setiap unsur B merupakan unsur A.
Untuk menyatakan A = B, yang perlu dibuktikan adalah A adalah
himpunan bagian dari B dan B merupakan himpunan bagian dari
A. Jika tidak demikian, maka A  B.
atau
A = B  A  B dan B  A
CONTOH
1. K = {x | x族 - 3x + 2 = 0}
L = {1, 2}
Maka K = L
2. Jika A = { 0, 1 } dan B = { x| x (x  1) = 0 },
maka A = B
3. Jika A = { 3, 5, 8, 5 } dan B = {5, 3, 8 },
maka A = B
4. Jika A = { 3, 5, 8, 5 } dan B = {3, 8},
maka A  B
Untuk tiga buah himpunan, A, B, dan C berlaku aksioma berikut:
(a) A = A, B = B, dan C = C
(b) Jika A = B, maka B = A
(c) Jika A = B dan B = C, maka A = C
Aksioma adalah pernyataan yang dapat diterima sebagai kebenaran tanpa
pembuktian
Himpunan Ekivalen
Dua buah himpunan dikatakan ekivalen jika masing-masing mempunyai kardinalitas
yang sama. Misalkan, himpunan A adalah ekivalen dengan himpunan B berarti
kardinal dari himpunan A dan himpunan B adalah sama, notasi yang digunakan
adalah : A ~ B.
Contoh:
Misalkan A = { 2, 3, 5, 7 } dan B = { a, b, c, d},
maka A ~ B sebab A = B = 4
TUGAS
1. Jika diketahui A = {1, 2, 3, 4}, berapa banyak
himpunan bagian dari A? Sebutkan!
2. Jika P = {jajargenjang}, Q = {belah ketupat}, R =
{persegi}, dan T = {persegi panjang} pada bidang
datar.
Tentukan relasi antar himpunan-himpunan
tersebut!
Tentukan diagram venn untuk melukiskan relasi
antar himpunan P, Q, R, dan T
TUGAS
3. Diketahui P  Q dan Q  R. Misalkan p  P, q  Q, r
 R dan juga t  P, u  Q, v  R. Mana diantara
pernyataan berikut yang benar?
 p  R
 q  P
 v  R
 t  R
 P  R
Kardinalitas dan Operasi Dua Himpunan

More Related Content

Kardinalitas dan Operasi Dua Himpunan

  • 1. KARDINALITAS Oleh : Emanueli Mendrofa, S.Pd Mata Kuliah : Teori Himpunan dan Logika Matematika
  • 2. Definisi Kardinalitas Jumlah atau banyaknya elemen suatu himpunan berhingga dinamakan kardinalitas. Untuk menyatakan kardinalitas himpunan A ditulis dengan notasi: n(A) atau A Contoh: (i) B = { x | x merupakan bilangan prima yang lebih kecil dari 20 }, atau B = {2, 3, 5, 7, 11, 13, 17, 19} maka B = 8 (ii) K = {kucing, a, Aril, 31, penggaris}, maka K= 5 (iii) Jika N = {x | x族 - 8x + 12 = 0} maka N= 2
  • 3. Himpunan Kuasa Himpunan kuasa (power set) dari himpunan A merupakan suatu himpunan yang unsur-unsurnya merupakan semua himpunan bagian dari A, termasuk himpunan kosong dan himpunan A sendiri. Himpunan kuasa dinotasikan oleh P(A). Jumlah anggota (kardinal) dari suatu himpunan kuasa bergantung pada kardinal himpunan asal. Misalkan, kardinalitas himpunan A adalah m, maka P(A)= 2m.
  • 4. Contoh: 1. Jika A= {x, y}, maka P(A) = {, {x}, {y}, {x, y}} P(A)= 2m = 22 = 4 2. Jika B = {x, y, z}, maka P(B) = {, {x}, {y}, {z}, {x,y}, {x, z}, {y, z}, {x, y, z}} P(B)= 2m = 23 = 8
  • 6. PENGERTIAN Relasi antara dua buah himpunan adalah pernyataan yang mendefinisikan hubungan antara suatu himpunan dengan himpunan lainnya.
  • 7. Himpunan Bagian Himpunan A dikatakan himpunan bagian (subset) dari himpunan B jika dan hanya jika setiap unsur A merupakan unsur dari B. Dalam hal ini, B dikatakan superset dari A. Notasi himpunan bagian : A B atau A B Diagram Venn himpunan bagian: A B S
  • 8. Contoh: (i) N Z R C (ii) {2, 3, 5} {2, 3, 5} (iii) {1, 2, 3} {1, 2, 3, 4, 5} (iv) Jika A = {(x,y) | x + y < 4, x dan y bilangan cacah} dan B = {(x,y) | 2x + y < 4, x dan y bilangan cacah} maka B A Anggota himpunan dari: A = {(0,0); (0,1); (0,2); (0,3); (1,0); (2,0); (3,0); (1,1); (1,2); (2,1)} B = {(0,0); (0,1); (0,2); (0,3); (1,(1,1)}
  • 9. Untuk sembarang himpunan A berlaku hal-hal sebagai berikut: (a) A adalah himpunan bagian dari A itu sendiri (yaitu, A A). (b) Himpunan kosong merupakan himpunan bagian dari A ( A). (c) Jika A B dan B C, maka A C
  • 10. A dan A A, maka dan A disebut himpunan bagian tak sebenarnya/sejati (improper subset) dari himpunan A. Contoh: A = {1, 2, 3}, maka {1, 2, 3} dan adalah improper subset dari A.
  • 11. A B berbeda dengan A B (i) jika A B maka A adalah himpunan bagian dari B tetapi A B. A adalah himpunan bagian sebenarnya/sejati (proper subset) dari B. Contoh: {1} dan {2, 3} adalah proper subset dari {1, 2, 3} (ii) A B digunakan untuk menyatakan bahwa A adalah himpunan bagian (subset) dari B yang memungkinkan A = B.
  • 12. Latihan Misalkan A = {1, 2, 3} dan B = {1, 2, 3, 4, 5}. Tentukan semua kemungkinan himpunan C sedemikian sehingga A C dan C B, dan C adalah proper subset dari B.
  • 13. Jawaban: C harus mengandung semua elemen A = {1, 2, 3} dan sekurang-kurangnya satu elemen dari B. Dengan demikian, C = {1, 2, 3, 4} atau C = {1, 2, 3, 5}. C tidak boleh memuat 4 dan 5 sekaligus karena C adalah proper subset dari B.
  • 14. HIMPUNAN SALING LEPAS Dua himpunan A dan B dikatakan saling lepas (disjoint) jika keduanya tidak memiliki elemen yang sama. Notasi yang digunakan adalah A // B. Jika dinyatakan dalam bentuk diagram Venn adalah sebagai berikut: A B S
  • 15. Contoh: 1. L = {1, 3, 5, 7, 9, 11, 13, 15} G = {2, 4, 6, 8, 10, 12, 14, 16} Coba kalian perhatikan, adakah anggota himpunan L dan G yang sama? Karena tidak ada anggota himpunan L dan G yang sama maka himpunan L dan G adalah dua himpunan yang saling lepas, jadi L // G 2. Jika A = { x| x N, x < 10 } dan B = { 11, 12, 13, 14, 15 }, maka A // B
  • 16. HIMPUNAN BERPOTONGAN Himpunan A dan B dikatakan berpotongan (tidak saling lepas) jika dan hanya jika ada elemen A yang menjadi elemen B. Contoh: 1. P = {1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8} Q = {2, 4, 6, 8, 10, 12, 14, 16} Elemen himpunan P yang menjadi elemen himpunan Q adalah 2, 4, 6, dan 8. jadi himpunan P berpotongan dengan himpunan Q.
  • 17. 2. A = {x | x族 - 8x + 12 = 0} dan B = {x | x族 - 4 = 0} A dan B berpotongan 3. A = {x | x族 - 8x + 12 = 0} dan B = {1, 3, 5} A dan B tidak berpotongan
  • 18. HIMPUNAN SAMA Dua buah himpunan dikatakan sama jika memenuhi kondisi berikut: Jika dan hanya jika setiap unsur A merupakan unsur B dan sebaliknya setiap unsur B merupakan unsur A. Untuk menyatakan A = B, yang perlu dibuktikan adalah A adalah himpunan bagian dari B dan B merupakan himpunan bagian dari A. Jika tidak demikian, maka A B. atau A = B A B dan B A
  • 19. CONTOH 1. K = {x | x族 - 3x + 2 = 0} L = {1, 2} Maka K = L 2. Jika A = { 0, 1 } dan B = { x| x (x 1) = 0 }, maka A = B 3. Jika A = { 3, 5, 8, 5 } dan B = {5, 3, 8 }, maka A = B
  • 20. 4. Jika A = { 3, 5, 8, 5 } dan B = {3, 8}, maka A B Untuk tiga buah himpunan, A, B, dan C berlaku aksioma berikut: (a) A = A, B = B, dan C = C (b) Jika A = B, maka B = A (c) Jika A = B dan B = C, maka A = C Aksioma adalah pernyataan yang dapat diterima sebagai kebenaran tanpa pembuktian
  • 21. Himpunan Ekivalen Dua buah himpunan dikatakan ekivalen jika masing-masing mempunyai kardinalitas yang sama. Misalkan, himpunan A adalah ekivalen dengan himpunan B berarti kardinal dari himpunan A dan himpunan B adalah sama, notasi yang digunakan adalah : A ~ B. Contoh: Misalkan A = { 2, 3, 5, 7 } dan B = { a, b, c, d}, maka A ~ B sebab A = B = 4
  • 22. TUGAS 1. Jika diketahui A = {1, 2, 3, 4}, berapa banyak himpunan bagian dari A? Sebutkan! 2. Jika P = {jajargenjang}, Q = {belah ketupat}, R = {persegi}, dan T = {persegi panjang} pada bidang datar. Tentukan relasi antar himpunan-himpunan tersebut! Tentukan diagram venn untuk melukiskan relasi antar himpunan P, Q, R, dan T
  • 23. TUGAS 3. Diketahui P Q dan Q R. Misalkan p P, q Q, r R dan juga t P, u Q, v R. Mana diantara pernyataan berikut yang benar? p R q P v R t R P R