2. Artinya:
1. apabila langit terbelah,
2. dan apabila bintang-bintang jatuh berserakan,
3. dan apabila lautan menjadikan meluap,
4. dan apabila kuburan-kuburan dibongkar,
5. Maka tiap-tiap jiwa akan mengetahui apa yang telah dikerjakan dan yang dilalaikannya.
6. Hai manusia, Apakah yang telah memperdayakan kamu (berbuat durhaka) terhadap Tuhanmu
yang Maha Pemurah.
7. yang telah menciptakan kamu lalu menyempurnakan kejadianmu dan menjadikan (susunan
tubuh)mu seimbang,
8. dalam bentuk apa saja yang Dia kehendaki, Dia menyusun tubuhmu.
9. bukan hanya durhaka saja, bahkan kamu mendustakan hari pembalasan.
10. Padahal Sesungguhnya bagi kamu ada (malaikat-malaikat) yang mengawasi (pekerjaanmu),
11. yang mulia (di sisi Allah) dan mencatat (pekerjaan-pekerjaanmu itu),
12. mereka mengetahui apa yang kamu kerjakan.
13. Sesungguhnya orang-orang yang banyak berbakti benar-benar berada dalam syurga yang
penuh kenikmatan,
14. dan Sesungguhnya orang-orang yang durhaka benar-benar berada dalam neraka.
15. mereka masuk ke dalamnya pada hari pembalasan.
16. dan mereka sekali-kali tidak dapat keluar dari neraka itu.
17. tahukah kamu Apakah hari pembalasan itu?
18. sekali lagi, tahukah kamu Apakah hari pembalasan itu?
19. (yaitu) hari (ketika) seseorang tidak berdaya sedikitpun untuk menolong orang lain. dan segala
urusan pada hari itu dalam kekuasaan Allah.
3. Pengertian Mufrodat
Kosakata (Inggris: vocabulary) adalah himpunan kata atau khazanah kata yang diketahui
oleh seseorang atau entitas lain, atau merupakan bagian dari suatu bahasa tertentu. Kosakata
seseorang didefinisikan sebagai himpunan semua kata-kata yang dimengerti oleh orang tersebut
dan kemungkinan akan digunakannya untuk menyusun kalimat baru. Kekayaan kosakata
seseorang secara umum dianggap merupakan gambaran dari intelejensia atau tingkat
pendidikannya.
Menurut Horn, kosakata adalah sekumpulan kata yang membentuk sebuah bahasa. Peran
kosakata dalam menguasai empat kemahiran berbahasa sangat diperlukan sebagaimana yang
dinyatakan Vallet adalah bahwa kemampuan untuk memahami empat kemahiran berbahasa
tersebut sangat bergantung pada penguasaan kosakata seseorang. Meskipun demikian
pembelajaran bahasa tidak identik dengan hanya mempelajari kosakata. Dalam arti untuk
memiliki kemahiran berbahasa tidak cukup hanya dengan menghafal sekian banyak kosakata.
Kosakata merupakan kumpulan kata-kata tertentu yang akan membentuk bahasa. Kata
adalah bagian terkecil dari bahasa yang sifatnya bebas. Pengertian ini membedakan antara kata
dengan morfem. Morfem adalah satuan bahasa terkecil yang tidak bisa dibagi atas bagian
bermakna yang lebih kecil yang maknanya relative stabil. Maka kata terdiri dari morfem-morfem,
misalnya kata muallim ( 惺 ) dalam bahasa Arab terdiri dari satu morfem. Sedangkan
kata al-muallim ( 悋惺 ) mempunyai dua morfem yaitu 悋 dan 惺 . Adapun kata yang
mempunyai tiga morfem adalah kata yang terbentuk dari morfem-morfem yang mana masing-masing
morfem mempunyai arti khusus. Misalnya kata al-muallimun ( 悋惺 ) yang terdiri dari
tiga morfem yaitu 惺 ,悋 dan .
Dalam pembelajaran bahasa Arab ada beberapa masalah dalam pembelajaran kosakata
yang disebut problematika kosakata ( 愆悋惠 惶惘悸 ). Hal itu terjadi karena dalam pembelajaran
kosakata mencakup didalamnya tema-tema yang kompleks yaitu perubahan derivasi, perubahan
infleksi, kata kerja, mufrad, tatsniyah, jama, tan樽ts, tadzk樽r dan makna leksikal dan fungsional.
Tetapi dalam makalah ini, penulis tidak menjelaskan satu persatu dari tema-tema tersebut secara
detail, hanya sekedar mengemukakan bahwa cakupan pembelajaran kosakata tidak sederhana
tetapi cukup luas dan rumit.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa kosakata merupakan kumpulan kata-kata
yang membentuk bahasa yang diketahui seseorang dan kumpulan kata tersebut akan ia
digunakan dalam menyusun kalimat atau berkomunikasi dengan masyarakat. Komunikasi
seseorang yang dibangun dengan penggunaan kosakata yang tepat dan memadai menunjukkan
gambaran intelejensia dan tingkat pendidikan si pemakai bahasa.
Pembelajaran mufrodat adalah usaha agar siswa mampu menguasai mufrodat,
menerjemahkannya dan mampu menggunakannya dalam jumlah (kalimat) yang benar. Siswa
tidak tuntut hanya hafal mufrodat yang diberikan akan tetapi siswa mampu mengaplikasikannya
dalam berkomunikasi baik lisan maupun tulisan.
Menurut Ahmad Djanan Asifuddin, pembelajaran kosakata (al-mufrad但t) yaitu proses
penyampaian bahan pembelajaran yang berupa kata atau perbendaharaan kata sebagai unsur
dalam pembelajaran bahasa Arab[1].