際際滷

際際滷Share a Scribd company logo
Oleh : Emanueli Mendrofa, S.Pd
Mata Kuliah : Teori Himpunan dan Logika Matematika
Pernyataan majemuk terdiri dari satu atau lebih pernyataan sederhana
yang dihubungkan dengan kata hubung kalimat (connective) tertentu. Dalam
bahasa Indonesia kita sering menggunakan kata-kata tidak, dan, atau,
jika. . . maka. .., jika dan hanya jika. Marilah sekarang kita memperhatikan
penggunaan kata-kata itu dengan lebih cermat dalam matematika (dan
membandingkannya dengan penggunaan dalam percakapan sehari-hari). Kita
pelajari sifat-sifatnya untuk memperjelas cara berpikir kita dan terutama
karena pentingnya kata-kata itu untuk melakukan pembuktian. Dalam
pelajaran logika (matematika), kata-kata itu disebut kata hubung kalimat
atau perangkai. Ada lima macam kata hubung kalimat yaitu negasi, konjungsi,
disjungsi, kondisional, dan bikondisional.
Negasi tidak menghubungkan dua buah pernyataan sederhana, tetapi
tetap dianggap sebagai kata hubung kalimat, yaitu menegasikan pernyataan
sederhana (ada yang menganggap bahwa negasi suatu pernyataan
sederhana bukan pernyataan majemuk).
NEGASI (INGKARAN ATAU PENYANGKALAN)
Perhatikan pernyataan : Sekarang hari hujan bagaimana ingkaran
pernyataan itu? Anda dapat dengan mudah menjawab : "Sekarang hari tidak
hujan. Jika pernyataan semula bernilai benar maka ingkaran pernyataan itu
bernilai salah.
Sesungguhnya, penambahan "tidak" ke dalam kalimat semula tidaklah
cukup. Coba anda pikirkan bagaimana negasi dari kalimat : Beberapa
pemuda adalah atlet.
Definisi:
Ingkaran suatu pernyataan adalah pernyataan yang bernilai benar, jika
pernyataan semula salah, dan sebaliknya. Ingkaran pernyataan p ditulis ~p
Contoh:
1. Jika p : Jakarta ibu kota RI (B)
maka ~p : Tidak benar bahwa Jakarta ibu kota RI (S)
atau ~p : Jakarta bukan ibu kota RI (S)
2. Jika q : Zainal memakai kaca mata
maka ~q : Tidak benar bahwa Zainal memakai kaca mata
atau ~q : Zainal tidak memakai kaca mata
~q akan bernilai salah jika Zainal benar-benar memakai kaca mata.
3. Jika r : 6 + 1 < 8 (B)
maka ~r : Tidak benar bahwa 6 + 1 < 8 (S)
atau ~r : 6 + 1 = 8 (S)
atau ~r : 6 + 1 > 8 (S)
4. Jika s : Ada anak berkacamata di kelasku (B) (dimisalkan bahwa
pernyataan ini benar)
maka ~s : Tidak benar bahwa ada anak berkacamata di kelasku (S)
Perhatikan baik-baik cara membuat ingkaran di atas, jangan membuat
ingkaran yang salah.
Kesimpulan:
Membentuk ingkaran suatu pernyataan dapat dengan menambahkan kata-
kata tidak benar bahwa di depan pernyataan aslinya, atau jika mungkin
dengan menambah bukan atau tidak di dalam pernyataan itu, tetapi untuk
pernyataan-pernyataan tertentu tidak demikian halnya.
Berdasarkan defenisi di atas, dapat dibuat Tabel kebenaran untuk ingkaran
seperti berikut:
p ~p
B S
S B
KONJUNGSI (DAN)
Dua pernyataan tunggal p dan q digabungkan menjadi satu pernyataan
majemuk menggunakan kata hubung dan dengan lambang p  q, dibaca
p dan q.
Definisi:
Suatu konjungsi dari dua pernyataan bernilai benar hanya dalam keadaan
kedua komponennya bernilai benar.
Berdasarkan definisi di atas, dapat disusun tabel kebenaran untuk konjungsi
seperti berikut:
p q p  q
B B B
B S S
S B S
S S S
DISJUNGSI (ATAU)
Sekarang perhatikan pernyataan: Ismah seorang mahasiswa yang cemerlang
atau seorang atlet berbakat. Membaca pernyataan itu akan timbul tafsiran:
1. Ismah seorang mahasiswa yang cemerlang atau seorang atlet yang
berbakat, tetapi tidak kedua-duanya, atau
2. Ismah seorang mahasiswa yang cemerlang atau seorang atlet yang
berbakat, mungkin kedua-duanya.
Tafsiran pertama adalah contoh disjungsi eksklusif dan tafsiran kedua
adalah contoh disjungsi inklusif.
Jika pernyataan semula benar, maka keduanya dari tafsiran 1 atau 2 adalah
benar (untuk disjungsi inklusif), mungkin benar salah satu (untuk disjungsi
eksklusif), dan sebaliknya. Lebih dari itu, jika pernyataan semula salah, maka
kedua tafsiran itu tentu salah (untuk disjungsi inklusif dan eksklusif).
Berdasarkan pengertian di atas, dua buah pernyataan yang dihubungkan
dengan atau merupakan disjungsi dari kedua pernyataan semula.
Dibedakan antara:
1. disjungsi inklusif yang diberi simbol  dan
2. disjungsi eksklusif yang diberi simbol .
Disjungsi inklusif dari dua pernyataan p dan q ditulis p  q, dan disjungsi
eksklusif dari dua pernyataan p dan q ditulis p  q, dan dibaca: p atau q.
pernyataan p  q juga disebut sebagai pernyataan disjungtif.
Contoh :
1. Jika p : Aku tinggal di Indonesia
q : Aku belajar Bahasa Inggris sejak SMP
maka p  q : Aku tinggal di Indonesia atau belajar Bahasa Inggris sejak
SMP
Pernyataan p  q bernilai benar jika Aku benar-benar tinggal di Indonesia
atau benar-benar belajar Bahasa Inggris sejak SMP.
2. Jika r : Aku lahir di Gunungsitoli, dan
s : Aku lahir di Jakarta,
maka r  s : Aku lahir di Gunungsitoli atau di Jakarta.
Pernyataan r  s bernilai benar jika Aku benar-benar lahir di salah satu
kota Gunungsitoli atau Jakarta, dan tidak di kedua tempat itu. Mustahil aku
lahir di dua kota dalam waktu yang sama.
Definisi:
Suatu disjungsi inklusif bernilai benar apabila paling sedikit satu komponennya
bernilai benar.
Berdasarkan definisi di atas, dapat disusun tabel kebenaran untuk disjungsi
inklusif seperti berikut:
p q p  q
B B B
B S B
S B B
S S S
Definisi:
Suatu disjungsi eksklusif bernilai benar apabila hanya salah satu komponennya
bernilai benar
Berdasarkan definisi di atas, dapat disusun tabel kebenaran untuk disjungsi
eksklusif seperti berikut:
p q p  q
B B S
B S B
S B B
S S S
Sifat-sifat pernyataan yang ekivalen:
1. ~(p  q)  ~p  ~q
2. ~(p  q)  ~p  ~q
3. p  (q  r)  (p  q)  (p  r)
4. p  (q  r)  (p  q)  (p  r)
PEMBUKTIAN:
1. ~(p  q)  ~p  ~q
p q ~p ~q p  q ~(p  q) ~p  ~q
B B S S B S S
B S S B S B B
S B B S S B B
S S B B S B B
PEMBUKTIAN:
2. ~(p  q)  ~p  ~q
p q ~p ~q p  q ~(p  q) ~p  ~q
B B S S B S S
B S S B B S S
S B B S B S S
S S B B S B B
PEMBUKTIAN:
3. p  (q  r)  (p  q)  (p  r)
p q r (q  r) p  (q  r) (p  q) (p  r) (p  q)  (p  r)
B B B B B B B B
B B S S B B B B
B S B S B B B B
B S S S B B B B
S B B B B B B B
S B S S S B S S
S S B S S S B S
S S S S S S S S
PEMBUKTIAN:
4. p  (q  r)  (p  q)  (p  r)
p q r (q  r) p  (q  r) (p  q) (p  r) (p  q)  (p  r)
B B B B B B B B
B B S B B B S B
B S B B B S B B
B S S S S S S S
S B B B S S S S
S B S B S S S S
S S B B S S S S
S S S S S S S S
KONDISIONAL (IMPLIKASI ATAU PERNYATAAN
BERSYARAT)
Dua pernyataan tunggal p dan q digabungkan menjadi satu pernyataan
majemuk dimana p merupakan sebab/alasan/hipotesa (anteseden) dan q
merupakan akibat (kesimpulan) atau konklusi (konsekuen). Implikasi
dilambangkan dengan p  q. Pernyataan p  q dapat dibaca:
a. Jika p maka q
b. p berimplikasi q
c. p hanya jika q
d. q jika p
Bila kita menganggap pernyataan q sebagai suatu peristiwa, maka kita melihat
bahwa Jika p maka q dapat diartikan sebagai Bilamana p terjadi maka q
juga terjadi atau dapat juga, diartikan sebagai Tidak mungkin peristiwa p
terjadi, tetapi peristiwa q tidak terjadi.
Definisi:
Implikasi p  q bernilai salah jika anteseden benar dan konsekuen salah.
Berdasarkan definisi diatas dapat disusun tabel kebenaran untuk implikasi seperti
berikut. p q p  q
B B B
B S S
S B B
S S B
Contoh:
1. Jika p : burung mempunyai sayap (B), dan
q : 2 + 3 = 5 (B)
maka p  q : jika burung mempunyai sayap maka 2 + 3 = 5 (B)
2. Jika r : x bilangan cacah (B), dan
s : x bilangan bulat positif (S)
maka p  q : jika x bilangan cacah maka x bilangan bulat positif (S).
KONVERS, INVERS, DAN KONTRAPOSISI
Turunan dari pernyataan-pernyataan implikasi yang mempunyai nilai
kebenaran dari bentuk implikasi yakni:
1. Konvers
2. Invers
3. Kontraposisi
Konvers adalah pernyataan majemuk dari pembalikkan tempat pada implikasi
dimana pernyataan pertama (implikasi) menjadi pernyataan kedua (konvers)
dan sebaliknya. Konvers ditulis q  p. Tabel kebenarannya adalah:
KONVERS
p q p  q q  p
B B B B
B S S B
S B B S
S S B B
Invers adalah suatu pernyataan tunggal yang digabungkan menjadi satu
pernyataan majemuk yang merupakan ingkaran masing-masing pernyataan.
Ingkaran tersebut adalah ingkaran pada implikai. Jadi invers dinyatakan
dengan lambang ~p  ~q dibaca jika negasi p maka negasi q. Tabel
kebenarannya adalah:
INVERS
p q ~p ~q ~p  ~q
B B S S B
B S S B B
S B B S S
S S B B B
Kontraposisi adalah suatu pernyataan tunggal yang digabungkan menjadi satu
pernyataan majemuk yang merupakan pembalikkan tempat dari ingkaran
implikasi. Jadi kontraposisi dinyatakan dengan lambang ~ q  ~ p dibaca
jika negasi q maka negasi p. Tabel kebenarannya adalah:
KONTRAPOSISI
p q ~p ~q ~q  ~p
B B S S B
B S S B S
S B B S B
S S B B B
Definisi : Konvers dari implikasi p  q adalah q  p
Invers dari implikasi p  q adalah ~ p  ~ q
Kontraposisi dari implikasi p  q adalah ~ q  ~ p
Hubungan antara implikasi, konvers, invers, dan kontraposisi dapat ditunjukkan
dengan skema berikut ini:
Konvers
Invers
Konvers
Invers
p  q q  p
~ p  ~ q ~ q  ~ p
BIKONDISIONAL (BIIMPLIKASI ATAU PERNYATAAN
BERSYARAT GANDA)
Dua pernyataan tunggal p dan q digabungkan menjadi satu pernyataan
majemuk dengan menggunakan kata hubung jika dan hanya jika atau bila
dan hanya bila dengan lambang p  q dibaca p jika dan hanya jika q.
Pernyataan p jika dan hanya jika q berarti jika p maka q dan jika q maka
p, sehingga juga berarti p adalah syarat perlu dan cukup bagi q dan
sebaliknya. Atau dengan kata lain pernyataan majemuk biimplikasi yakni
pernyataan prasyarat yang umumnya bersyarat mutlak.
Definisi: Pernyataan bikondisional bernilai benar hanya jika komponen-
komponennya bernilai sama.
Contoh:
1. Jika p : 2 bilangan genap (B)
q : 3 bilangan ganjil (B)
maka p  q : 2 bilangan genap jika dan hanya jika 3 bilangan ganjil (B)
2. Jika r : 2 + 2  5 (B)
s : 4 + 4 < 8 (S)
maka r  s : 2 + 2  5 jika dan hanya jika 4 + 4 < 8 (S)
3. Jika a : Surabaya ada di jawa barat (S)
b : 23 = 6 (S)
maka a  b : Surabaya ada di jawa barat jika dan hanya jika 23 = 6 (B)
Berdasarkan definisi diatas dapat disusun tabel kebenaran untuk biimplikasi
seperti berikut.
p q p  q
B B B
B S S
S B S
S S B
Sifat-sifat pernyataan yang ekivalen:
5. p  q  ~p  q
6. p  q  ~q  ~p
7. ~(p  q)  p  ~q
8. (p  q)  (p  q)  (q  p)
9. (p  q)  (~p  q)  (~q  p)
10. ~(p  q)  (p  ~q)  (q  ~p)
PEMBUKTIAN:
5. p  q  ~p  q
p q ~p p  q ~p  q
B B S B B
B S S S S
S B B B B
S S B B B
PEMBUKTIAN:
6. p  q  ~q  ~p
p q ~p ~q p  q ~q  ~p
B B S S B B
B S S B S S
S B B S B B
S S B B B B
PEMBUKTIAN:
7. ~(p  q)  p  ~q
p q ~q p  q ~(p  q) p  ~q
B B S B S S
B S B S B B
S B S B S S
S S B B S S
PEMBUKTIAN:
8. (p  q)  (p  q)  (q  p)
p q p  q q  p p  q (p  q)  (q  p)
B B B B B B
B S S B S S
S B B S S S
S S B B B B
PEMBUKTIAN:
9. (p  q)  (~p  q)  (~q  p)
p q ~p ~q ~p  q ~q  p p  q (~p  q)  (~q  p)
B B S S B B B B
B S S B S B S S
S B B S B S S S
S S B B B B B B
PEMBUKTIAN:
10. ~(p  q)  (p  ~q)  (q  ~p)
p q ~p ~q p  ~q q  ~p p  q ~(p  q) (p  ~q)  (q  ~p)
B B S S S S B S S
B S S B B S S B B
S B B S S B S B B
S S B B S S B S S
Selesaikan dengan menggunakan tabel
kebenaran operasi simbolik berikut
1. [{~p  (p  ~q)}  (p  q)]  (~p  ~q)
2. [(~p  q)  {(p  ~q)  (~p  q)}  (~q  p)]

More Related Content

Kata Hubung Kalimat Logika Matematika

  • 1. Oleh : Emanueli Mendrofa, S.Pd Mata Kuliah : Teori Himpunan dan Logika Matematika
  • 2. Pernyataan majemuk terdiri dari satu atau lebih pernyataan sederhana yang dihubungkan dengan kata hubung kalimat (connective) tertentu. Dalam bahasa Indonesia kita sering menggunakan kata-kata tidak, dan, atau, jika. . . maka. .., jika dan hanya jika. Marilah sekarang kita memperhatikan penggunaan kata-kata itu dengan lebih cermat dalam matematika (dan membandingkannya dengan penggunaan dalam percakapan sehari-hari). Kita pelajari sifat-sifatnya untuk memperjelas cara berpikir kita dan terutama karena pentingnya kata-kata itu untuk melakukan pembuktian. Dalam pelajaran logika (matematika), kata-kata itu disebut kata hubung kalimat atau perangkai. Ada lima macam kata hubung kalimat yaitu negasi, konjungsi, disjungsi, kondisional, dan bikondisional. Negasi tidak menghubungkan dua buah pernyataan sederhana, tetapi tetap dianggap sebagai kata hubung kalimat, yaitu menegasikan pernyataan sederhana (ada yang menganggap bahwa negasi suatu pernyataan sederhana bukan pernyataan majemuk).
  • 3. NEGASI (INGKARAN ATAU PENYANGKALAN) Perhatikan pernyataan : Sekarang hari hujan bagaimana ingkaran pernyataan itu? Anda dapat dengan mudah menjawab : "Sekarang hari tidak hujan. Jika pernyataan semula bernilai benar maka ingkaran pernyataan itu bernilai salah. Sesungguhnya, penambahan "tidak" ke dalam kalimat semula tidaklah cukup. Coba anda pikirkan bagaimana negasi dari kalimat : Beberapa pemuda adalah atlet. Definisi: Ingkaran suatu pernyataan adalah pernyataan yang bernilai benar, jika pernyataan semula salah, dan sebaliknya. Ingkaran pernyataan p ditulis ~p
  • 4. Contoh: 1. Jika p : Jakarta ibu kota RI (B) maka ~p : Tidak benar bahwa Jakarta ibu kota RI (S) atau ~p : Jakarta bukan ibu kota RI (S) 2. Jika q : Zainal memakai kaca mata maka ~q : Tidak benar bahwa Zainal memakai kaca mata atau ~q : Zainal tidak memakai kaca mata ~q akan bernilai salah jika Zainal benar-benar memakai kaca mata.
  • 5. 3. Jika r : 6 + 1 < 8 (B) maka ~r : Tidak benar bahwa 6 + 1 < 8 (S) atau ~r : 6 + 1 = 8 (S) atau ~r : 6 + 1 > 8 (S) 4. Jika s : Ada anak berkacamata di kelasku (B) (dimisalkan bahwa pernyataan ini benar) maka ~s : Tidak benar bahwa ada anak berkacamata di kelasku (S) Perhatikan baik-baik cara membuat ingkaran di atas, jangan membuat ingkaran yang salah.
  • 6. Kesimpulan: Membentuk ingkaran suatu pernyataan dapat dengan menambahkan kata- kata tidak benar bahwa di depan pernyataan aslinya, atau jika mungkin dengan menambah bukan atau tidak di dalam pernyataan itu, tetapi untuk pernyataan-pernyataan tertentu tidak demikian halnya. Berdasarkan defenisi di atas, dapat dibuat Tabel kebenaran untuk ingkaran seperti berikut: p ~p B S S B
  • 7. KONJUNGSI (DAN) Dua pernyataan tunggal p dan q digabungkan menjadi satu pernyataan majemuk menggunakan kata hubung dan dengan lambang p q, dibaca p dan q. Definisi: Suatu konjungsi dari dua pernyataan bernilai benar hanya dalam keadaan kedua komponennya bernilai benar. Berdasarkan definisi di atas, dapat disusun tabel kebenaran untuk konjungsi seperti berikut: p q p q B B B B S S S B S S S S
  • 8. DISJUNGSI (ATAU) Sekarang perhatikan pernyataan: Ismah seorang mahasiswa yang cemerlang atau seorang atlet berbakat. Membaca pernyataan itu akan timbul tafsiran: 1. Ismah seorang mahasiswa yang cemerlang atau seorang atlet yang berbakat, tetapi tidak kedua-duanya, atau 2. Ismah seorang mahasiswa yang cemerlang atau seorang atlet yang berbakat, mungkin kedua-duanya. Tafsiran pertama adalah contoh disjungsi eksklusif dan tafsiran kedua adalah contoh disjungsi inklusif.
  • 9. Jika pernyataan semula benar, maka keduanya dari tafsiran 1 atau 2 adalah benar (untuk disjungsi inklusif), mungkin benar salah satu (untuk disjungsi eksklusif), dan sebaliknya. Lebih dari itu, jika pernyataan semula salah, maka kedua tafsiran itu tentu salah (untuk disjungsi inklusif dan eksklusif). Berdasarkan pengertian di atas, dua buah pernyataan yang dihubungkan dengan atau merupakan disjungsi dari kedua pernyataan semula. Dibedakan antara: 1. disjungsi inklusif yang diberi simbol dan 2. disjungsi eksklusif yang diberi simbol .
  • 10. Disjungsi inklusif dari dua pernyataan p dan q ditulis p q, dan disjungsi eksklusif dari dua pernyataan p dan q ditulis p q, dan dibaca: p atau q. pernyataan p q juga disebut sebagai pernyataan disjungtif. Contoh : 1. Jika p : Aku tinggal di Indonesia q : Aku belajar Bahasa Inggris sejak SMP maka p q : Aku tinggal di Indonesia atau belajar Bahasa Inggris sejak SMP Pernyataan p q bernilai benar jika Aku benar-benar tinggal di Indonesia atau benar-benar belajar Bahasa Inggris sejak SMP.
  • 11. 2. Jika r : Aku lahir di Gunungsitoli, dan s : Aku lahir di Jakarta, maka r s : Aku lahir di Gunungsitoli atau di Jakarta. Pernyataan r s bernilai benar jika Aku benar-benar lahir di salah satu kota Gunungsitoli atau Jakarta, dan tidak di kedua tempat itu. Mustahil aku lahir di dua kota dalam waktu yang sama.
  • 12. Definisi: Suatu disjungsi inklusif bernilai benar apabila paling sedikit satu komponennya bernilai benar. Berdasarkan definisi di atas, dapat disusun tabel kebenaran untuk disjungsi inklusif seperti berikut: p q p q B B B B S B S B B S S S
  • 13. Definisi: Suatu disjungsi eksklusif bernilai benar apabila hanya salah satu komponennya bernilai benar Berdasarkan definisi di atas, dapat disusun tabel kebenaran untuk disjungsi eksklusif seperti berikut: p q p q B B S B S B S B B S S S
  • 14. Sifat-sifat pernyataan yang ekivalen: 1. ~(p q) ~p ~q 2. ~(p q) ~p ~q 3. p (q r) (p q) (p r) 4. p (q r) (p q) (p r)
  • 15. PEMBUKTIAN: 1. ~(p q) ~p ~q p q ~p ~q p q ~(p q) ~p ~q B B S S B S S B S S B S B B S B B S S B B S S B B S B B
  • 16. PEMBUKTIAN: 2. ~(p q) ~p ~q p q ~p ~q p q ~(p q) ~p ~q B B S S B S S B S S B B S S S B B S B S S S S B B S B B
  • 17. PEMBUKTIAN: 3. p (q r) (p q) (p r) p q r (q r) p (q r) (p q) (p r) (p q) (p r) B B B B B B B B B B S S B B B B B S B S B B B B B S S S B B B B S B B B B B B B S B S S S B S S S S B S S S B S S S S S S S S S
  • 18. PEMBUKTIAN: 4. p (q r) (p q) (p r) p q r (q r) p (q r) (p q) (p r) (p q) (p r) B B B B B B B B B B S B B B S B B S B B B S B B B S S S S S S S S B B B S S S S S B S B S S S S S S B B S S S S S S S S S S S S
  • 19. KONDISIONAL (IMPLIKASI ATAU PERNYATAAN BERSYARAT) Dua pernyataan tunggal p dan q digabungkan menjadi satu pernyataan majemuk dimana p merupakan sebab/alasan/hipotesa (anteseden) dan q merupakan akibat (kesimpulan) atau konklusi (konsekuen). Implikasi dilambangkan dengan p q. Pernyataan p q dapat dibaca: a. Jika p maka q b. p berimplikasi q c. p hanya jika q d. q jika p
  • 20. Bila kita menganggap pernyataan q sebagai suatu peristiwa, maka kita melihat bahwa Jika p maka q dapat diartikan sebagai Bilamana p terjadi maka q juga terjadi atau dapat juga, diartikan sebagai Tidak mungkin peristiwa p terjadi, tetapi peristiwa q tidak terjadi. Definisi: Implikasi p q bernilai salah jika anteseden benar dan konsekuen salah. Berdasarkan definisi diatas dapat disusun tabel kebenaran untuk implikasi seperti berikut. p q p q B B B B S S S B B S S B
  • 21. Contoh: 1. Jika p : burung mempunyai sayap (B), dan q : 2 + 3 = 5 (B) maka p q : jika burung mempunyai sayap maka 2 + 3 = 5 (B) 2. Jika r : x bilangan cacah (B), dan s : x bilangan bulat positif (S) maka p q : jika x bilangan cacah maka x bilangan bulat positif (S).
  • 22. KONVERS, INVERS, DAN KONTRAPOSISI Turunan dari pernyataan-pernyataan implikasi yang mempunyai nilai kebenaran dari bentuk implikasi yakni: 1. Konvers 2. Invers 3. Kontraposisi
  • 23. Konvers adalah pernyataan majemuk dari pembalikkan tempat pada implikasi dimana pernyataan pertama (implikasi) menjadi pernyataan kedua (konvers) dan sebaliknya. Konvers ditulis q p. Tabel kebenarannya adalah: KONVERS p q p q q p B B B B B S S B S B B S S S B B
  • 24. Invers adalah suatu pernyataan tunggal yang digabungkan menjadi satu pernyataan majemuk yang merupakan ingkaran masing-masing pernyataan. Ingkaran tersebut adalah ingkaran pada implikai. Jadi invers dinyatakan dengan lambang ~p ~q dibaca jika negasi p maka negasi q. Tabel kebenarannya adalah: INVERS p q ~p ~q ~p ~q B B S S B B S S B B S B B S S S S B B B
  • 25. Kontraposisi adalah suatu pernyataan tunggal yang digabungkan menjadi satu pernyataan majemuk yang merupakan pembalikkan tempat dari ingkaran implikasi. Jadi kontraposisi dinyatakan dengan lambang ~ q ~ p dibaca jika negasi q maka negasi p. Tabel kebenarannya adalah: KONTRAPOSISI p q ~p ~q ~q ~p B B S S B B S S B S S B B S B S S B B B
  • 26. Definisi : Konvers dari implikasi p q adalah q p Invers dari implikasi p q adalah ~ p ~ q Kontraposisi dari implikasi p q adalah ~ q ~ p Hubungan antara implikasi, konvers, invers, dan kontraposisi dapat ditunjukkan dengan skema berikut ini: Konvers Invers Konvers Invers p q q p ~ p ~ q ~ q ~ p
  • 27. BIKONDISIONAL (BIIMPLIKASI ATAU PERNYATAAN BERSYARAT GANDA) Dua pernyataan tunggal p dan q digabungkan menjadi satu pernyataan majemuk dengan menggunakan kata hubung jika dan hanya jika atau bila dan hanya bila dengan lambang p q dibaca p jika dan hanya jika q. Pernyataan p jika dan hanya jika q berarti jika p maka q dan jika q maka p, sehingga juga berarti p adalah syarat perlu dan cukup bagi q dan sebaliknya. Atau dengan kata lain pernyataan majemuk biimplikasi yakni pernyataan prasyarat yang umumnya bersyarat mutlak.
  • 28. Definisi: Pernyataan bikondisional bernilai benar hanya jika komponen- komponennya bernilai sama. Contoh: 1. Jika p : 2 bilangan genap (B) q : 3 bilangan ganjil (B) maka p q : 2 bilangan genap jika dan hanya jika 3 bilangan ganjil (B) 2. Jika r : 2 + 2 5 (B) s : 4 + 4 < 8 (S) maka r s : 2 + 2 5 jika dan hanya jika 4 + 4 < 8 (S)
  • 29. 3. Jika a : Surabaya ada di jawa barat (S) b : 23 = 6 (S) maka a b : Surabaya ada di jawa barat jika dan hanya jika 23 = 6 (B) Berdasarkan definisi diatas dapat disusun tabel kebenaran untuk biimplikasi seperti berikut. p q p q B B B B S S S B S S S B
  • 30. Sifat-sifat pernyataan yang ekivalen: 5. p q ~p q 6. p q ~q ~p 7. ~(p q) p ~q 8. (p q) (p q) (q p) 9. (p q) (~p q) (~q p) 10. ~(p q) (p ~q) (q ~p)
  • 31. PEMBUKTIAN: 5. p q ~p q p q ~p p q ~p q B B S B B B S S S S S B B B B S S B B B
  • 32. PEMBUKTIAN: 6. p q ~q ~p p q ~p ~q p q ~q ~p B B S S B B B S S B S S S B B S B B S S B B B B
  • 33. PEMBUKTIAN: 7. ~(p q) p ~q p q ~q p q ~(p q) p ~q B B S B S S B S B S B B S B S B S S S S B B S S
  • 34. PEMBUKTIAN: 8. (p q) (p q) (q p) p q p q q p p q (p q) (q p) B B B B B B B S S B S S S B B S S S S S B B B B
  • 35. PEMBUKTIAN: 9. (p q) (~p q) (~q p) p q ~p ~q ~p q ~q p p q (~p q) (~q p) B B S S B B B B B S S B S B S S S B B S B S S S S S B B B B B B
  • 36. PEMBUKTIAN: 10. ~(p q) (p ~q) (q ~p) p q ~p ~q p ~q q ~p p q ~(p q) (p ~q) (q ~p) B B S S S S B S S B S S B B S S B B S B B S S B S B B S S B B S S B S S
  • 37. Selesaikan dengan menggunakan tabel kebenaran operasi simbolik berikut 1. [{~p (p ~q)} (p q)] (~p ~q) 2. [(~p q) {(p ~q) (~p q)} (~q p)]