際際滷

際際滷Share a Scribd company logo
Materi Pelatihan Inti 2
PELAYANAN KONTRASEPSI PADA KONDISI KHUSUS
PELATIHAN BAGI PELATIH PELAYANAN KONTRASEPSI
BAGI DOKTER DAN BIDAN
DI FASILITAS PELAYANAN KESEHATAN
Pelatihan bagi Pelatih Pelayanan Kontrasepsi bagi Dokter dan Bidan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan
Internal
HASIL BELAJAR DAN INDIKATOR
HASIL BELAJAR
A. Hasil Belajar
Setelah mengikuti mata pelatihan ini, peserta mampu melakukan pelayanan
kontrasepsi pada kondisi khusus.
B. Indikator Hasil Belajar
Setelah mengikuti mata pelatihan ini peserta mampu:
1. Melakukan pelayanan kontrasepsi darurat
2. Melakukan pelayanan kontrasepsi pasca keguguran
3. Melakukan pelayanan kontrasepsi pasca persalinan
Pelatihan bagi Pelatih Pelayanan Kontrasepsi bagi Dokter dan Bidan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan
Internal
MATERI POKOK DAN SUB-MATERI
POKOK
3
01
MP 1. Pelayanan Kontrasepsi Darurat
a. Definisi
b. Jenis Kontrasepsi Darurat
c. Indikasi Kontrasepsi Darurat
d. Kriteria Kelayakan Medis
02
MP 2. Pelayanan Kontrasepsi Pasca Keguguran
a. Definisi
b. Jenis Kontrasepsi yang dapat digunakan Pasca Keguguran
c. Panduan metode kontrasepsi pada beberapa kondisi
klinis
03
MP 3. Pelayanan Kontrasepsi Pasca Persalinan
a. Definisi
b. Jenis Kontrasepsi yang dapat digunakan Pasca
Persalinan
c. Kriteria Kelayakan Medis
PELAYANAN KONTRASEPSI DARURAT
Materi Pokok 1
Pelatihan bagi Pelatih Pelayanan Kontrasepsi bagi Dokter dan Bidan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan
Internal
DEFINISI
Suatu metode KB yang digunakan dalam 5 hari pasca
senggama yang tidak terlindung dengan kontrasepsi yang
tepat dan konsisten. Tujuannya adalah menurunkan resiko
terjadinya Kehamilan yang Tidak Diinginkan (KTD).
5
Pelatihan bagi Pelatih Pelayanan Kontrasepsi bagi Dokter dan Bidan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan
Internal
JENIS KONTRASEPSI DARURAT
6
Terdapat dua jenis, yaitu:
1. Pil Kontrasepsi Darurat
Pil kondar dapat mencegah kehamilan jika diminum
dalam jangka waktu 3-5 hari pasca senggama tanpa
perlindungan
2. AKDR Copper T
Metode ini sangat efektif untuk mencegah kehamilan dan
dapat digunakan dalam 5 hari pasca senggama yang tidak
terlindungi
Sumber gambar: shinesa.org.au
Pelatihan bagi Pelatih Pelayanan Kontrasepsi bagi Dokter dan Bidan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan
Internal
7
TABEL 1. JUMLAH TABLET BERDASARKAN JENIS PIL KONDAR
Tipe Kontrasepsi Hormon dan Pil Formulasi
Jumlah Tablet yang Diminum
Pertama kali 12 jam kemudian
Pil Progestin
Pil khusus untuk kontrasepsi darurat berisi
progestin
1,5 mg LNG 1 0
0,75 mg LNG 2 0
Pil kontrasepsi progestin 0,003 mg LNG 50* 0
0,0375 mg LNG 40* 0
0,075 mg norgestrel 40* 0
Pil Estrogen dan Progestin
Pil khusus untuk kontrasepsi darurat berisi
estrogen dan progestin
0,05 mg EE + 0,25 mg LNG 2 2
Pil kontrasepsi kombinasi (estrogen dan progestin) 0,02 mg EE + 0,1 mg LNG 5 5
0,03 mg EE + 0,15 mg LNG 4 4
0,03 mg EE + 0,125 mg LNG 4 4
0,05 mg EE + 0,25 mg LNG 2 2
0,03 mg EE + 0,3 mg norgestrel 4 4
0,05 mg EE + 0,5 mg norgestrel 2 2
Pil Ulipristal Acetate
Pil khusus untuk kontrasepsi darurat berisi
ulipristal acetate
30 mg ulipristal acetate 1 0
*) Walaupun jumlah pil yang banyak ini aman, tidak lazim untuk mengkonsumsi 40 pil sekaligus
Pelatihan bagi Pelatih Pelayanan Kontrasepsi bagi Dokter dan Bidan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan
Internal
INDIKASI KONTRASEPSI DARURAT
1. Korban perkosaan
2. Senggama tanpa menggunakan kontrasepsi
3. Penggunaan kontrasepsi yang tidak tepat dan tidak konsisten
 Kondom tidak dipasang dengan benar atau bocor
 Diafragma pecah atau robek
 Salah dalam menghitung masa subur
 Gagal putus senggama
 Ekspulsi AKDR
 Lupa minum pil KB sebanyak 3 kali atau lebih
 Terlambat lebih dari 1 minggu untuk suntik KB setiap bulan
 Terlambat lebih dari 4 minggu untuk suntik KB tiga bulan
Pelatihan bagi Pelatih Pelayanan Kontrasepsi bagi Dokter dan Bidan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan
Internal
KRITERIA
KELAYAKAN
MEDIS
Kondisi Kategori
KPK LNG UPA
Kehamilan NA NA NA
Menyusui 1 1 1
Riwayat Kehamilan Ektopik 1 1 1
Obesitas 1 1 1
Riwayat penyakit kardiovaskular berat (penyakit
jantung iskemik, serangan cerebrovascular atau
kondisi tromboemboli lainnya)
2 2 2
Migrain 2 2 2
Penyakit hati berat (termasuk Jaundice) 2 2 2
Penginduksi CYP3A4 (seperti rifampicin, fenitoin,
fenobarbital, carbamazepine, efavirenz,
fosphenytoin, nevirapine, oxcarbazepine,
primidone, rifabutin, St. Johns wort/hypericum
perforatum)
1 1 1
Penggunaan pil kontrasepsi berulang 1 1 1
Perkosaan 1 1 1
1. Pil Kondar
Keterangan:
NA
KPK
LNG
UPA
: Not Applicable
: Kontrasepsi Pil Kombinasi
: Levonorgestrel
: Ulipristal Asetat
Pelatihan bagi Pelatih Pelayanan Kontrasepsi bagi Dokter dan Bidan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan
Internal
Kondisi
Kategori
AKDR Copper T
Kehamilan 4
Perkosaan
a. Risiko tinggi IMS 3
a. Risiko rendah IMS 1
Keterangan:
1: Metode kontrasepsi dapat digunakan setiap saat
2: Metode kontrasepsi dapat digunakan
3: Metode kontrasepsi tidak direkomendasikan
4: Metode kontrasepsi tidak dapat digunakan
2. AKDR Copper T
PELAYANAN KONTRASEPSI PASCA
KEGUGURAN
Materi Pokok 2
Pelatihan bagi Pelatih Pelayanan Kontrasepsi bagi Dokter dan Bidan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan
Internal
DEFINISI
Pelayanan KB Pasca Keguguran (PK) adalah pelayanan KB yang
diberikan setelah penanganan keguguran saat di fasilitas
kesehatan. Kontrasepsi pasca keguguran perlu dimulai segera
karena ovulasi dapat terjadi dalam 11 hari setelah keguguran.
Klien perlu mendapat konseling dan informasi agar mereka mengerti
bahwa:
 Klien dapat hamil lagi sebelum haid berikutnya
 Ada kontrasepsi yang aman untuk menunda atau mencegah kehamilan
 Dimana dan bagaimana klien dapat memperoleh pelayanan
12
WHO merekomendasikan untuk kehamilan setelah keguguran adalah minimal enam bulan untuk mengurangi
risiko yang dapat merugikan ibu dan perinatal.
Pelatihan bagi Pelatih Pelayanan Kontrasepsi bagi Dokter dan Bidan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan
Internal
JENIS KONTRASEPSI
YANG DAPAT
DIGUNAKAN PASCA
KEGUGURAN
13
1. Kontrasepsi yang dianjurkan sesudah keguguran
trimester I sama dengan yang dianjurkan pada
masa interval.
2. Kontrasepsi yang dianjurkan sesudah keguguran
trimester II sama dengan yang dianjurkan pada
masa pasca persalinan
Metode
Kontrasepsi
Waktu Mulai Penggunaan Ciri-Ciri Khusus Catatan
Kontrasepsi
Pil Suntik
Kombinasi
Kontrasepsi
Pil Suntik
Progestin
Implan
Segera mulai Dapat segera mulai
Sangat efektif
Mengurangi kehilangan
darah/anemia
Jika konseling dan informasi
belum cukup, tunda
suntikan pertama atau
pemasangan implan
Untuk pemasangan implan
perlu tenaga terlatih
AKDR Trimester I
AKDR dapat langsung dipasang
jika tidak ada infeksi
Tunda pemasangan
sampai
infeksi sembuh,
pendarahan
diatasi dan anemia diperbaiki
Trimester II
Tunda pemasangan 4-6 minggu
pasca keguguran kecuali jika
tenaga terlatih dan peralatan
untuk insersi pasca keguguran
tersedia
Yakinkan tidak ada infeksi. Jika
ada infeksi tunda pemasangan
3 bulan sampai infeksi teratasi
-  Jika konseling dan
informasi belum cukup,
tunda pemasangan
 Perlu tenaga terlatih untuk
pemasangan
 Pada trimester II
Kemungkinan risiko
perforasi sewaktu
pemasangan lebih besar
Kondom Mulai segera
berhubungan seksual
Metode sementara sambil
menunggu metode lain
-
Sadar Masa Subur Tidak dianjurkan - Waktu ovulasi pertama
pasca keguguran sulit
diperkirakan
Tubektomi Secara teknis dapat langsung
dikerjakan sewaktu terapi
keguguran kecuali jika ada
perdarahan banyak atau infeksi
Trimester I: sama dengan
waktu interval
Trimester II: sama dengan
prosedur pasca persalinan
Perlu konseling
informasi yang cukup
d
a
n
Pelatihan bagi Pelatih Pelayanan Kontrasepsi bagi Dokter dan Bidan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan
Internal
PANDUAN METODE KONTRASEPSI PADA BEBERAPA KONDISI KLINIS:
Kondisi Klinis Perlu Hati-Hati Rekomendasi
Infeksi:
 Tanda-tanda infeksi
 Tanda-tanda aborsi tidak
aman
 Tidak dapat menyingkirkan
infeksi
 AKDR jangan dipasang sampai
infeksi teratasi (3 bulan)
 Tubektomi jangan dilakukan
sampai infeksi teratasi (3
bulan)
 Kontrasepsi Kombinasi dapat
segera diberikan
 Kontrasepsi Progestin dapat
segera diberikan
 Kondom dapat segera
digunakan
Perlukaan jalan lahir:
 Perforasi uterus
 Perlukaan vagina atau serviks
 AKDR jangan dipasang sampai
perlukaan sembuh
 Tubektomi jangan dilakukan
sampai perlukaan sembuh
 Kontrasepsi Kombinasi dapat
segera diberikan
 Kontrasepsi Progestin dapat
segera diberikan
 Kondom dapat segera
digunakan
Pendarahan banyak
(Hb < 7g%)
 Tunda pemakaian kontrasepsi
sampai penyebab
perdarahan diketahui
-
PELAYANAN KONTRASEPSI PASCA
PERSALINAN
Materi Pokok 3
Pelatihan bagi Pelatih Pelayanan Kontrasepsi bagi Dokter dan Bidan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan
Internal
Pelayanan KB Pasca Persalinan (KBPP) adalah pelayanan KB yang diberikan sebagai upaya pencegahan
kehamilan dengan menggunakan alat/obat kontrasepsi segera setelah persalinan sampai jangka waktu
42 hari setelah melahirkan/masa nifas.
Target KB pasca persalinan adalah ibu pasca persalinan (normal maupun sesar).
1. Meningkatkan capaian peserta KB baru MKJP
2. Menurunkan angka unmet need
3. Meningkatkan Contraceptive Prevalence Rate (CPR)
4. Banyak pasangan yang terlindungi dari kemungkinan
kehamilan
Keuntungan KBPP bagi program:
WHO telah mengembangkan kompendium KB
pasca persalinan, platform berbasis web
(https://srhr.org/postpartumfp) yang mudah
digunakan untuk penyedia layanan, manajer
program dan pembuatan kebijakan.
DEFINISI
Pelatihan bagi Pelatih Pelayanan Kontrasepsi bagi Dokter dan Bidan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan
Internal
Waktu memulai
kontrasepsi
pasca persalinan
tergantung dari
status menyusui
Pelatihan bagi Pelatih Pelayanan Kontrasepsi bagi Dokter dan Bidan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan
Internal
JENIS-JENIS METODE KBPP
Metode Kontrasepsi Waktu Pasca Persalinan Ciri Khusus Catatan
Metode Amenorea Laktasi (MAL)  Mulai segera pasca persalinan
 Efektivitas tinggi sampai 6 bulan
pasca persalinan dan belum dapat
haid
 Manfaat kesehatan bagi ibu dan bayi
 Memberikan waktu untuk memilih
metode kontrasepsi lain
 Harus benar-benar ASI eksklusif
 Efektivitas berkurang jika mulai
suplementasi
 Kontrasepsi Suntik Kombinasi (KSK)
 Kontrasepsi Pil Kombinasi (KPK)
 Jika menyusui:
 Jangan dipakai sebelum 6-8 minggu
pasca persalinan
 Sebaiknya tidak dipakai dalam waktu
6 minggu - 6 bulan pasca persalinan
 Jika pakai MAL tunda sampai 6 bulan
 Jika tidak menyusui dapat dimulai 3
minggu pasca persalinan
 Selama 6-8 minggu pasca persalinan
kontrasepsi kombinasi akan
mengurangi ASI dan mempengaruhi
tumbuh kembang bayi
 Selama 3 minggu pasca persalinan
kontrasepsi kombinasi meningkatkan
risiko masalah pembekuan darah
 Jika klien tidak mendapat haid dan
sudah berhubungan seksual, mulailah
kontrasepsi kombinasi setelah yakin
klien tidak ada kehamilan
 Kontrasepsi kombinasi merupakan
pilihan terakhir pada klien
menyusui
 Dapat diberikan pada klien dengan
riwayat preeklampsia atau
hipertensi dalam kehamilan
 Sesudah 3 minggu pasca persalinan
tidak meningkatkan risiko
pembekuan darah
 Kontrasepsi Suntik Progestin (KSP)
 Kontrasepsi Pil Progestin
 Implan
 AKDR LNG
 Sebelum 6 minggu pasca persalinan,
klien menyusui jangan menggunakan
kontrasepsi progestin
 Jika memakai MAL, tunda dulu hingga
6 bulan
 Jika tidak menyusui, dapat segera
dimulai
 Jika tidak menyusui, lebih dari 6
minggu pasca persalinan atau sudah
dapat haid, kontrasepsi progestin
dapat dimulai setelah yakin klien
tidak ada kehamilan
 Selama 6 minggu pasca persalinan,
progestin mempengaruhi tumbuh
kembang bayi
 Tidak ada pengaruh terhadap ASI
Perdarahan tidak biasa dapat terjadi
Pelatihan bagi Pelatih Pelayanan Kontrasepsi bagi Dokter dan Bidan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan
Internal
Metode
Kontrasepsi
Waktu Pasca Persalinan Ciri Khusus Catatan
AKDR Copper  Dapat dipasang maksimal dalam waktu 10
menit setelah plasenta lahir (AKDR pasca
plasenta) atau setelah 10 menit sampai 48
jam pasca persalinan (AKDR pasca
persalinan dini) atau saat operasi sesar
setelah plasenta lahir (AKDR trans sesaria)
 Jika tidak, pemasangan harus ditunda
sampai 4 hingga 6 minggu pasca persalinan
(dianjurkan 6 minggu pasca persalinan)
 Jika menyusui atau sudah dapat haid,
insersi dilakukan setelah yakin klien tidak
hamil
 Tidak ada pengaruh terhadap ASI
 Efek samping lebih sedikit pada klien yang menyusui
 Konseling dilakukan sewaktu asuhan
antenatal
 Teknik pemasangan pasca plasenta dan
pasca persalinan dini berbeda dengan
pemasangan interval
 Pemasangan 4-6 minggu pasca
persalinan sama dengan interval
Kondom Dapat digunakan setiap saat pasca persalinan Tidak ada pengaruh terhadap ASI atau tumbuh kembang bayi Sebaiknya pakai kondom yang diberi pelicin
Sadar Masa Subur Tidak dianjurkan sampai siklus haid kembali
teratur
Tidak ada pengaruh terhadap ASI atau tumbuh kembang bayi Suhu basal tubuh kurang akurat jika klien
sering terbangun malam hari untuk menyusui
Coitus Interruptus Dapat digunakan setiap saat pasca persalinan Tidak ada pengaruh terhadap ASI atau tumbuh kembang bayi Beberapa pasangan tidak sanggup
Tubektomi  Idealnya dilakukan dalam 48 jam pasca
persalinan
 Dapat dilakukan setelah persalinan atau
setelah operasi sesar
 Jika tidak dapat dikerjakan dalam 1 minggu
setelah persalinan, tunda 4-6 minggu
 Minilaparotomi pasca persalinan paling mudah
dilakukan dalam 48 jam pasca persalinan
 Tidak ada pengaruh terhadap ASI dan tumbuh kembang
bayi
 Perlu anestesi lokal
 Konseling dilakukan sewaktu asuhan
antenatal
Vasektomi Dapat dilakukan setiap saat Tidak segera efektif karena perlu paling sedikit 20 kali
ejakulasi (賊 3 bulan) sampai benar-benar steril
Metode KB pria
Pelatihan bagi Pelatih Pelayanan Kontrasepsi bagi Dokter dan Bidan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan
Internal
PERBANDINGAN TINGKAT EKSPULSI PADA PEMASANGAN AKDR MENURUT
HEALTH TECHNOLOGY ASSESSMENT (HTA) INDONESIA TAHUN 2009
Waktu Insersi AKDR Definisi Tingkat Ekspulsi Observasi
Insersi dini pasca plasenta Insersi dalam 10 menit
setelah pelepasan plasenta
9,5 - 12,5 % Ideal: tingkat ekspulsi
rendah
Insersi segera pasca
persalinan
Lebih dari 10 menit s.d 48
jam pasca persalinan
25 - 37 % masih aman
Insersi tunda pasca
persalinan
Lebih dari 48 jam s.d. 4
minggu pasca persalinan
TIDAK DIREKOMENDASIKAN Meningkatkan
perforasi dan ekspulsi
Perpanjangan interval
pasca persalinan
Lebih dari 4 minggu pasca
persalinan
3 - 13 % Aman
Efektivitas insersi dini pasca plasenta:
 Telah dibuktikan tidak menambah risiko infeksi, perforasi dan perdarahan
 Kemampuan penolong meletakkan di fundus amat memperkecil risiko ekspulsi
 Kontra indikasi pemasangan AKDR pasca plasenta ialah ketuban pecah sebelum waktunya, infeksi
intrapartum, dan perdarahan post partum.
Pelatihan bagi Pelatih Pelayanan Kontrasepsi bagi Dokter dan Bidan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan
Internal
PROSEDUR PEMBERIAN KBPP
Pra Pelayanan
Pelayanan
Pasca Pelayanan
Pra pelayanan
Dokter/bidan memberikan konseling
dan melakukan penapisan medis.
Sebelum melakukan Tindakan, klien
menandatangani informed consent
03 Pasca Pelayanan
 Perlu melakukan pencatatan
dan konseling (evaluasi
reaksi klien, pasca
pelayanan)
 Perawatan klien, kontrol
1 minggu dan 42 hari
 Anjurkan ASI ekslusif
Pelayanan
Pelayanan KBPP dilakukan di
fasyankes dengan bidan,
dokter umum, dan dokter
spesialis sebagai penyedia
layanan.
01
02
Pelatihan bagi Pelatih Pelayanan Kontrasepsi bagi Dokter dan Bidan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan
Internal
PENAPISAN
KBPP
Pelatihan bagi Pelatih Pelayanan Kontrasepsi bagi Dokter dan Bidan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan
Internal
TERIMA KASIH
Pelatihan bagi Pelatih Pelayanan Kontrasepsi bagi Dokter dan Bidan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan
Internal
PERTANYAAN?
Pelatihan bagi Pelatih Pelayanan Kontrasepsi bagi Dokter dan Bidan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan
Internal
PENUGASAN
STUDI KASUS
Pelatihan bagi Pelatih Pelayanan Kontrasepsi bagi Dokter dan Bidan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan
Internal
Tujuan:
Setelah mengikuti studi kasus ini, peserta mampu memahami pelayanan kontrasepsi pada kondisi khusus.
Petunjuk:
 Fasilitator membagi peserta menjadi 5 kelompok, setiap kelompok terdiri dari 5 peserta
 Setiap kelompok mendiskusikan, menganalisa, dan memberi tanggapan terhadap 2 soal kasus
 Hasil tanggapan atau jawaban kelompok terhadap kasus ditulis dalam Microsoft Word atau Power Point
 Panitia dapat menyiapkan 5 breakout room sebagai sarana kelompok untuk berdiskusi
 Fasilitator memberikan umpan balik terhadap hasil diskusi kelompok di akhir pembelajaran
Waktu: 2 JPL x 45 menit = 90 menit
PANDUAN STUDI KASUS
26
Pelatihan bagi Pelatih Pelayanan Kontrasepsi bagi Dokter dan Bidan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan
Internal
LEMBAR KASUS
PELAYANAN KONTRASEPSI PADA KONDISI KHUSUS
KASUS 1.
Ny. R berusia 30 tahun P1A0 datang ke klinik. Dia mengatakan 2 hari yang lalu berhubungan dengan
suami tanpa perlindungan. Saat ini, Ny.R tidak ber-KB namun masih ingin menunda kehamilan. Hari
Pertama Haid Terakhir (HPHT) klien adalah dua minggu lalu.
1. Kontrasepsi apa yang tepat untuk kondisi klien?
2. Bagaimana cara prosedur pemberian metode KB tersebut?
3. Informasi apa yang perlu diberikan kepada klien
27
Pelatihan bagi Pelatih Pelayanan Kontrasepsi bagi Dokter dan Bidan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan
Internal
KASUS 2.
Ny. T berusia 27 tahun datang ke klinik dan sedang dalam persalinan kala 1 fase laten. Dia mengatakan
setelah persalinan nanti ingin langsung menggunakan metode kontrasepsi jangka panjang untuk
mengatur jarak kehamilan berikutnya. Ny. T berencana untuk menyusui bayinya secara eksklusif.
1. Kontrasepsi apa yang tepat untuk kondisi klien?
2. Kapan waktu yang tepat untuk penggunaan metode KB tersebut?
3. Sebutkan kondisi-kondisi yang dapat menghalangi penggunaan metode KB tersebut
KASUS 3.
Ny. M P3A1 berusia 32 tahun datang ke klinik. Dia mengatakan tadi malam baru saja berhubungan
dengan suaminya tanpa perlindungan dan takut hamil. Sebelumnya klien merupakan akseptor KB pil.
Namun, 1 bulan belakangan ini, dia mengaku jarang minum pil karena aktivitasnya yang sangat padat.
Setelah dilakukan pemeriksaan didapatkan TD klien adalah 160/110 mmHg.
4. Kontrasepsi apa yang tepat untuk kondisi klien?
5. Kapan klien perlu menggunakan metode KB tersebut untuk mencegah kehamilannya?
28
Pelatihan bagi Pelatih Pelayanan Kontrasepsi bagi Dokter dan Bidan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan
Internal
KASUS 4.
Ny. T berusia 33 tahun datang ke klinik untuk mendapatkan pelayanan KB. Dia mengatakan 1 minggu yang lalu baru
saja mengalami keguguran pada usia kehamilan 8 minggu dan sebenarnya kehamilan terakhir tersebut tidak
direncanakan. Ny. T mengatakan terkadang masih merasa nyeri. Dia dan suami merasa cukup dengan 4 orang anak
dan sepakat tidak ingin punya anak lagi. Namun, klien mengaku keberatan jika harus melalui prosedur operasi.
Setelah dilakukan pemeriksaan didapatkan Hb 10 gr/dL, tanda-tanda vital normal.
1. Kontrasepsi apa yang tepat untuk kondisi klien?
2. Kapan klien dapat menggunakan metode KB tersebut untuk mencegah kehamilan berisiko tinggi?
KASUS 5.
Ny. D, P2A0 umur 28 tahun datang dengan inpartu, kemudian melahirkan di klinik anda. Selama ini klien tidak
pernah menggunakan alat kontrasepsi. Anda sebagai dokter melakukan konseling, dan klien memutuskan untuk
menggunakan kontrasepsi AKDR, namun ingin menunda pemasangan karena takut mengalami rasa nyeri.
3. Apakah tindakan yang akan anda lakukan?
4. Apakah keuntungan dari AKDR pasca persalinan?
29
Pelatihan bagi Pelatih Pelayanan Kontrasepsi bagi Dokter dan Bidan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan
Internal
KASUS 6.
Ny. N, P1A0 usia 32 tahun pasca persalinan 3 minggu yang lalu datang ke klinik anda, klien ingin
menggunakan kontrasepsi pil karena tidak ingin hamil untuk sementara waktu. Dari hasil
pemeriksaan semua dalam batas normal. Klien saat ini sedang menyusui bayinya secara eksklusif.
1. Apakah yang anda lakukan?
2. Apa keterbatasan dari pil progestin?
KASUS 7.
Ny. J, usia 34 tahun dengan G2P1A0 hamil 11 minggu perdarahan pervaginam. Setelah dilakukan
pemeriksaan klien didiagnosis dengan abortus komplit. Klien merasa sedih dengan kehamilannya,
dan ingin menunda kehamilan berikutnya untuk sementara waktu.
3. Kontrasepsi apa saja yang dapat Anda jelaskan pada klien?
4. Apakah kontrasepsi AKDR dapat digunakan pada klien tersebut? Apakah ada risikonya?
30
Pelatihan bagi Pelatih Pelayanan Kontrasepsi bagi Dokter dan Bidan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan
Internal
SELAMAT BEKERJA!
Pelatihan bagi Pelatih Pelayanan Kontrasepsi bagi Dokter dan Bidan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan
Internal
JAWABAN KASUS
KASUS 1.
Ny. R berusia 30 tahun P1A0 datang ke klinik. Dia mengatakan 2 hari yang lalu berhubungan dengan
suami tanpa perlindungan. Saat ini, Ny.R tidak ber-KB namun masih ingin menunda kehamilan. Hari
Pertama Haid Terakhir (HPHT) klien adalah dua minggu lalu.
1. Kontrasepsi apa yang tepat untuk kondisi klien? Pil kontrasepsi darurat
2. Bagaimana cara prosedur pemberian metode KB tersebut?
Untuk pemberian pil kontrasepsi darurat mengandung progestin
- Dosis 1,5 mg LNG 1 pil segera mungkin
- Dosis 0,75 mg LNG 1 pil segera mungkin dan 1 pil 12 jam kemudian
Untuk pemberian pil kontrasepsi darurat mengandung progestin dan estrogen
- 0,05 mg EE + 0,25 mg LNG 2 pil segera mungkin dan 2 pil 12 jam kemudian
3. Informasi apa yang perlu diberikan kepada klien
Kontrasepsi darurat tidak diperbolehkan untuk pemakaian rutin.
32
Pelatihan bagi Pelatih Pelayanan Kontrasepsi bagi Dokter dan Bidan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan
Internal
JAWABAN KASUS
33
KASUS 2.
Ny. T berusia 27 tahun datang ke klinik dan sedang dalam persalinan kala 1 fase laten. Dia mengatakan
setelah persalinan nanti ingin langsung menggunakan metode kontrasepsi jangka panjang untuk
mengatur jarak kehamilan berikutnya. Ny. T berencana untuk menyusui bayinya secara eksklusif.
1. Kontrasepsi apa yang tepat untuk kondisi klien? AKDR Pasca plasenta
2. Kapan waktu yang tepat untuk penggunaan metode KB tersebut? 10 menit setelah plasenta lahir
3. Sebutkan kondisi-kondisi yang dapat menghalangi penggunaan metode KB tersebut
- Pecahnya ketuban lebih dari 18 jam
- Korioamnionitis
- Perdarahan pasca persalinan yang belum teratasi
Pelatihan bagi Pelatih Pelayanan Kontrasepsi bagi Dokter dan Bidan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan
Internal
JAWABAN KASUS
34
KASUS 3.
Ny. M P3A1 berusia 32 tahun datang ke klinik. Dia mengatakan tadi malam baru saja berhubungan
dengan suaminya tanpa perlindungan dan takut hamil. Sebelumnya klien merupakan akseptor KB pil.
Namun, 1 bulan belakangan ini, dia mengaku jarang minum pil karena aktivitasnya yang sangat padat.
Setelah dilakukan pemeriksaan didapatkan TD klien adalah 160/110 mmHg.
1. Kontrasepsi apa yang tepat untuk kondisi klien? Kontrasepsi darurat dengan AKDR Copper
2. Kapan klien perlu menggunakan metode KB tersebut untuk mencegah kehamilannya?
Segera (sebelum 5 hari pasca berhubungan) jika telah dipastikan klien tidak hamil
Pelatihan bagi Pelatih Pelayanan Kontrasepsi bagi Dokter dan Bidan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan
Internal
JAWABAN KASUS
35
KASUS 4.
Ny. T berusia 33 tahun datang ke klinik untuk mendapatkan pelayanan KB. Dia mengatakan 1 minggu yang lalu baru
saja mengalami keguguran pada usia kehamilan 8 minggu dan sebenarnya kehamilan terakhir tersebut tidak
direncanakan. Ny. T mengatakan terkadang masih merasa nyeri. Dia dan suami merasa cukup dengan 4 orang anak
dan sepakat tidak ingin punya anak lagi. Namun, klien mengaku keberatan jika harus melalui prosedur operasi.
Setelah dilakukan pemeriksaan didapatkan Hb 10 gr/dL, tanda-tanda vital normal.
1. Kontrasepsi apa yang tepat untuk kondisi klien? Re edukasi tentang KB MOP atau MOW. Namun, jika klien
tidak bersedia tawarkan implan dan AKDR.
2. Kapan klien dapat menggunakan metode KB tersebut untuk mencegah kehamilan berisiko tinggi?
MOW: menunggu siklus haid kembali
MOP: dapat segera diberikan
AKDR dan implan: dapat segera diberikan
Pelatihan bagi Pelatih Pelayanan Kontrasepsi bagi Dokter dan Bidan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan
Internal
JAWABAN KASUS
36
KASUS 5.
Ny. D, P2A0 umur 28 tahun datang dengan inpartu, kemudian melahirkan di klinik anda. Selama ini klien tidak
pernah menggunakan alat kontrasepsi. Anda sebagai dokter melakukan konseling, dan klien memutuskan untuk
menggunakan kontrasepsi AKDR, namun ingin menunda pemasangan karena takut mengalami rasa nyeri.
1. Apakah tindakan yang akan anda lakukan? Saya akan meyakinkan klien bahwa pemasangan AKDR pasca
persalinan mengurangi rasa nyeri karena pada saat itu ostium masih terbuka dan dapat dipasang langsung
pasca persalinan
2. Apakah keuntungan dari AKDR pasca persalinan?
- Pencegahan kehamilan jangka panjang yang efektif
- Insersi AKDR dikerjakan dalam 10 menit pasca keluarnya plasenta
- Tidak meningkatkan risiko infeksi atau perforasi uterus
- Kejadian ekspulsi yang rendah
- Tidak mempengaruhi kualitas dan volume ASI sehingga aman bagi ibu menyusui
- Kesuburan dapat langsung kembali setelah AKDR dilepas
- Tidak menimbulkan efek sistemik dan efek samping hormonal
Pelatihan bagi Pelatih Pelayanan Kontrasepsi bagi Dokter dan Bidan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan
Internal
JAWABAN KASUS
37
KASUS 6.
Ny. N, P1A0 usia 32 tahun pasca persalinan 3 minggu yang lalu datang ke klinik anda, klien ingin
menggunakan kontrasepsi pil karena tidak ingin hamil untuk sementara waktu. Dari hasil
pemeriksaan semua dalam batas normal. Klien saat ini sedang menyusui bayinya secara eksklusif.
1. Apakah yang anda lakukan? Saya akan tetap menyarankan klien untuk menggunakan alat
kontrasepsi. Alat kontrasepsi pil progestin dapat digunakan setelah 6 minggu pasca
persalinan jika klien masih menyusui bayinya secara eksklusif.
2. Apa keterbatasan dari pil progestin?
- Harus digunakan setiap hari pada waktu yang sama
- Bila lupa satu pil saja, risiko kegagalan menjadi lebih besar
- Risiko kehamilan ektopik cukup tinggi, namun ini lebih rendah dibandingkan dengan klien
yang tidak menggunakan minipil
- Efektivitas menjadi lebih rendah jika digunakan bersamaan dengan obat tuberkulosis atau
obat epilepsi
- Tidak mencegah IMS
Pelatihan bagi Pelatih Pelayanan Kontrasepsi bagi Dokter dan Bidan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan
Internal
JAWABAN KASUS
38
KASUS 7.
Ny. J, usia 34 tahun dengan G2P1A0 hamil 11 minggu perdarahan pervaginam. Setelah dilakukan
pemeriksaan klien didiagnosis dengan abortus komplit. Klien merasa sedih dengan kehamilannya,
dan ingin menunda kehamilan berikutnya untuk sementara waktu.
1. Kontrasepsi apa saja yang dapat Anda jelaskan pada klien? Semua metode kontrasepsi aman
digunakan pada kasus keguguran tanpa komplikasi dan ketika perempuan tidak memiliki
kondisi medis spesifik lainnya yang menjadi kontraindikasi.
2. Apakah kontrasepsi AKDR dapat digunakan pada klien tersebut? Apakah ada risikonya?
Penggunaan AKDR pada kasus keguguran di trimester 1 memiliki risiko kecil mengalami
ekspulsi.

More Related Content

Similar to KB Kondisi Khusus dalam pemakaian KB.pptx (20)

Makalah kontrasepsi suntik n vasektomi
Makalah kontrasepsi suntik n vasektomiMakalah kontrasepsi suntik n vasektomi
Makalah kontrasepsi suntik n vasektomi
Nova Ci Necis
03 d kontrasepsi suntik progestin
03 d kontrasepsi suntik progestin03 d kontrasepsi suntik progestin
03 d kontrasepsi suntik progestin
desiaulia7
docdownloader.com_5-metode-kontrasepsi-bkkbnppt.pptx
docdownloader.com_5-metode-kontrasepsi-bkkbnppt.pptxdocdownloader.com_5-metode-kontrasepsi-bkkbnppt.pptx
docdownloader.com_5-metode-kontrasepsi-bkkbnppt.pptx
ssusera4e147
Satuan acara penyuluhan KB Suntik 3 bulan
Satuan acara penyuluhan KB Suntik 3 bulanSatuan acara penyuluhan KB Suntik 3 bulan
Satuan acara penyuluhan KB Suntik 3 bulan
Suci Apriliyana
ALAT KONTRASEPSI Metode kontrasepsi jangka panjang
ALAT KONTRASEPSI Metode kontrasepsi jangka panjangALAT KONTRASEPSI Metode kontrasepsi jangka panjang
ALAT KONTRASEPSI Metode kontrasepsi jangka panjang
regy3
Kb 4 peningkatan pelayanan ibu nifas
Kb 4 peningkatan pelayanan ibu nifasKb 4 peningkatan pelayanan ibu nifas
Kb 4 peningkatan pelayanan ibu nifas
pjj_kemenkes
CARA PENAPISAN BERKB DENGANRODA KLOP.pptx
CARA PENAPISAN BERKB DENGANRODA KLOP.pptxCARA PENAPISAN BERKB DENGANRODA KLOP.pptx
CARA PENAPISAN BERKB DENGANRODA KLOP.pptx
IknilaFahmadia
KB 2 Asuhan Kebidanan KB Hormonal
KB 2 Asuhan Kebidanan KB HormonalKB 2 Asuhan Kebidanan KB Hormonal
KB 2 Asuhan Kebidanan KB Hormonal
pjj_kemenkes
Daftar-Tilik-Ketrampilan-Klinis_EMAS.pdf
Daftar-Tilik-Ketrampilan-Klinis_EMAS.pdfDaftar-Tilik-Ketrampilan-Klinis_EMAS.pdf
Daftar-Tilik-Ketrampilan-Klinis_EMAS.pdf
PuskesmasLelea
4349-202207110004.pptx
4349-202207110004.pptx4349-202207110004.pptx
4349-202207110004.pptx
MeraMarhamah
CRS-Persalinan Preterm-RSU 202 newwww4.pptx
CRS-Persalinan Preterm-RSU 202 newwww4.pptxCRS-Persalinan Preterm-RSU 202 newwww4.pptx
CRS-Persalinan Preterm-RSU 202 newwww4.pptx
wdyafrma
PPT Sosialisasi PROGNAS.pptx
PPT Sosialisasi PROGNAS.pptxPPT Sosialisasi PROGNAS.pptx
PPT Sosialisasi PROGNAS.pptx
ZiaUlfa
PPT ALAT KONTRASEPSI ATAU KELUARGA BERENCANApptx
PPT ALAT KONTRASEPSI ATAU KELUARGA BERENCANApptxPPT ALAT KONTRASEPSI ATAU KELUARGA BERENCANApptx
PPT ALAT KONTRASEPSI ATAU KELUARGA BERENCANApptx
aisyahkiki51
KB 3 Asuhan Kebidanan KB Non Hormonal
KB 3 Asuhan Kebidanan KB Non HormonalKB 3 Asuhan Kebidanan KB Non Hormonal
KB 3 Asuhan Kebidanan KB Non Hormonal
pjj_kemenkes
244576306-penyuluhan-kontrasepsi-ppt.ppt
244576306-penyuluhan-kontrasepsi-ppt.ppt244576306-penyuluhan-kontrasepsi-ppt.ppt
244576306-penyuluhan-kontrasepsi-ppt.ppt
afannovantri
Definisi,penyebab dan tata laksana penyakit hiv
Definisi,penyebab dan tata laksana penyakit hivDefinisi,penyebab dan tata laksana penyakit hiv
Definisi,penyebab dan tata laksana penyakit hiv
LilianVeronica2
KB METODE HORMONAL.pptx
KB METODE HORMONAL.pptxKB METODE HORMONAL.pptx
KB METODE HORMONAL.pptx
dinarperbawati1
MATERI KELUARGA BERENCANA PASCA SALIN PPT
MATERI KELUARGA BERENCANA PASCA SALIN PPTMATERI KELUARGA BERENCANA PASCA SALIN PPT
MATERI KELUARGA BERENCANA PASCA SALIN PPT
cimanggiskia
EDIT_Sesi 1 Tata Laksana Program PrEP di Indonesia.pptx
EDIT_Sesi 1 Tata Laksana Program PrEP di Indonesia.pptxEDIT_Sesi 1 Tata Laksana Program PrEP di Indonesia.pptx
EDIT_Sesi 1 Tata Laksana Program PrEP di Indonesia.pptx
aceng23
TATALAKSANA PREP DI DKI INDONESIIA .pptx
TATALAKSANA PREP DI DKI INDONESIIA .pptxTATALAKSANA PREP DI DKI INDONESIIA .pptx
TATALAKSANA PREP DI DKI INDONESIIA .pptx
PriskaAnindya1
Makalah kontrasepsi suntik n vasektomi
Makalah kontrasepsi suntik n vasektomiMakalah kontrasepsi suntik n vasektomi
Makalah kontrasepsi suntik n vasektomi
Nova Ci Necis
03 d kontrasepsi suntik progestin
03 d kontrasepsi suntik progestin03 d kontrasepsi suntik progestin
03 d kontrasepsi suntik progestin
desiaulia7
docdownloader.com_5-metode-kontrasepsi-bkkbnppt.pptx
docdownloader.com_5-metode-kontrasepsi-bkkbnppt.pptxdocdownloader.com_5-metode-kontrasepsi-bkkbnppt.pptx
docdownloader.com_5-metode-kontrasepsi-bkkbnppt.pptx
ssusera4e147
Satuan acara penyuluhan KB Suntik 3 bulan
Satuan acara penyuluhan KB Suntik 3 bulanSatuan acara penyuluhan KB Suntik 3 bulan
Satuan acara penyuluhan KB Suntik 3 bulan
Suci Apriliyana
ALAT KONTRASEPSI Metode kontrasepsi jangka panjang
ALAT KONTRASEPSI Metode kontrasepsi jangka panjangALAT KONTRASEPSI Metode kontrasepsi jangka panjang
ALAT KONTRASEPSI Metode kontrasepsi jangka panjang
regy3
Kb 4 peningkatan pelayanan ibu nifas
Kb 4 peningkatan pelayanan ibu nifasKb 4 peningkatan pelayanan ibu nifas
Kb 4 peningkatan pelayanan ibu nifas
pjj_kemenkes
CARA PENAPISAN BERKB DENGANRODA KLOP.pptx
CARA PENAPISAN BERKB DENGANRODA KLOP.pptxCARA PENAPISAN BERKB DENGANRODA KLOP.pptx
CARA PENAPISAN BERKB DENGANRODA KLOP.pptx
IknilaFahmadia
KB 2 Asuhan Kebidanan KB Hormonal
KB 2 Asuhan Kebidanan KB HormonalKB 2 Asuhan Kebidanan KB Hormonal
KB 2 Asuhan Kebidanan KB Hormonal
pjj_kemenkes
Daftar-Tilik-Ketrampilan-Klinis_EMAS.pdf
Daftar-Tilik-Ketrampilan-Klinis_EMAS.pdfDaftar-Tilik-Ketrampilan-Klinis_EMAS.pdf
Daftar-Tilik-Ketrampilan-Klinis_EMAS.pdf
PuskesmasLelea
4349-202207110004.pptx
4349-202207110004.pptx4349-202207110004.pptx
4349-202207110004.pptx
MeraMarhamah
CRS-Persalinan Preterm-RSU 202 newwww4.pptx
CRS-Persalinan Preterm-RSU 202 newwww4.pptxCRS-Persalinan Preterm-RSU 202 newwww4.pptx
CRS-Persalinan Preterm-RSU 202 newwww4.pptx
wdyafrma
PPT Sosialisasi PROGNAS.pptx
PPT Sosialisasi PROGNAS.pptxPPT Sosialisasi PROGNAS.pptx
PPT Sosialisasi PROGNAS.pptx
ZiaUlfa
PPT ALAT KONTRASEPSI ATAU KELUARGA BERENCANApptx
PPT ALAT KONTRASEPSI ATAU KELUARGA BERENCANApptxPPT ALAT KONTRASEPSI ATAU KELUARGA BERENCANApptx
PPT ALAT KONTRASEPSI ATAU KELUARGA BERENCANApptx
aisyahkiki51
KB 3 Asuhan Kebidanan KB Non Hormonal
KB 3 Asuhan Kebidanan KB Non HormonalKB 3 Asuhan Kebidanan KB Non Hormonal
KB 3 Asuhan Kebidanan KB Non Hormonal
pjj_kemenkes
244576306-penyuluhan-kontrasepsi-ppt.ppt
244576306-penyuluhan-kontrasepsi-ppt.ppt244576306-penyuluhan-kontrasepsi-ppt.ppt
244576306-penyuluhan-kontrasepsi-ppt.ppt
afannovantri
Definisi,penyebab dan tata laksana penyakit hiv
Definisi,penyebab dan tata laksana penyakit hivDefinisi,penyebab dan tata laksana penyakit hiv
Definisi,penyebab dan tata laksana penyakit hiv
LilianVeronica2
KB METODE HORMONAL.pptx
KB METODE HORMONAL.pptxKB METODE HORMONAL.pptx
KB METODE HORMONAL.pptx
dinarperbawati1
MATERI KELUARGA BERENCANA PASCA SALIN PPT
MATERI KELUARGA BERENCANA PASCA SALIN PPTMATERI KELUARGA BERENCANA PASCA SALIN PPT
MATERI KELUARGA BERENCANA PASCA SALIN PPT
cimanggiskia
EDIT_Sesi 1 Tata Laksana Program PrEP di Indonesia.pptx
EDIT_Sesi 1 Tata Laksana Program PrEP di Indonesia.pptxEDIT_Sesi 1 Tata Laksana Program PrEP di Indonesia.pptx
EDIT_Sesi 1 Tata Laksana Program PrEP di Indonesia.pptx
aceng23
TATALAKSANA PREP DI DKI INDONESIIA .pptx
TATALAKSANA PREP DI DKI INDONESIIA .pptxTATALAKSANA PREP DI DKI INDONESIIA .pptx
TATALAKSANA PREP DI DKI INDONESIIA .pptx
PriskaAnindya1

KB Kondisi Khusus dalam pemakaian KB.pptx

  • 1. Materi Pelatihan Inti 2 PELAYANAN KONTRASEPSI PADA KONDISI KHUSUS PELATIHAN BAGI PELATIH PELAYANAN KONTRASEPSI BAGI DOKTER DAN BIDAN DI FASILITAS PELAYANAN KESEHATAN
  • 2. Pelatihan bagi Pelatih Pelayanan Kontrasepsi bagi Dokter dan Bidan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Internal HASIL BELAJAR DAN INDIKATOR HASIL BELAJAR A. Hasil Belajar Setelah mengikuti mata pelatihan ini, peserta mampu melakukan pelayanan kontrasepsi pada kondisi khusus. B. Indikator Hasil Belajar Setelah mengikuti mata pelatihan ini peserta mampu: 1. Melakukan pelayanan kontrasepsi darurat 2. Melakukan pelayanan kontrasepsi pasca keguguran 3. Melakukan pelayanan kontrasepsi pasca persalinan
  • 3. Pelatihan bagi Pelatih Pelayanan Kontrasepsi bagi Dokter dan Bidan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Internal MATERI POKOK DAN SUB-MATERI POKOK 3 01 MP 1. Pelayanan Kontrasepsi Darurat a. Definisi b. Jenis Kontrasepsi Darurat c. Indikasi Kontrasepsi Darurat d. Kriteria Kelayakan Medis 02 MP 2. Pelayanan Kontrasepsi Pasca Keguguran a. Definisi b. Jenis Kontrasepsi yang dapat digunakan Pasca Keguguran c. Panduan metode kontrasepsi pada beberapa kondisi klinis 03 MP 3. Pelayanan Kontrasepsi Pasca Persalinan a. Definisi b. Jenis Kontrasepsi yang dapat digunakan Pasca Persalinan c. Kriteria Kelayakan Medis
  • 5. Pelatihan bagi Pelatih Pelayanan Kontrasepsi bagi Dokter dan Bidan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Internal DEFINISI Suatu metode KB yang digunakan dalam 5 hari pasca senggama yang tidak terlindung dengan kontrasepsi yang tepat dan konsisten. Tujuannya adalah menurunkan resiko terjadinya Kehamilan yang Tidak Diinginkan (KTD). 5
  • 6. Pelatihan bagi Pelatih Pelayanan Kontrasepsi bagi Dokter dan Bidan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Internal JENIS KONTRASEPSI DARURAT 6 Terdapat dua jenis, yaitu: 1. Pil Kontrasepsi Darurat Pil kondar dapat mencegah kehamilan jika diminum dalam jangka waktu 3-5 hari pasca senggama tanpa perlindungan 2. AKDR Copper T Metode ini sangat efektif untuk mencegah kehamilan dan dapat digunakan dalam 5 hari pasca senggama yang tidak terlindungi Sumber gambar: shinesa.org.au
  • 7. Pelatihan bagi Pelatih Pelayanan Kontrasepsi bagi Dokter dan Bidan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Internal 7 TABEL 1. JUMLAH TABLET BERDASARKAN JENIS PIL KONDAR Tipe Kontrasepsi Hormon dan Pil Formulasi Jumlah Tablet yang Diminum Pertama kali 12 jam kemudian Pil Progestin Pil khusus untuk kontrasepsi darurat berisi progestin 1,5 mg LNG 1 0 0,75 mg LNG 2 0 Pil kontrasepsi progestin 0,003 mg LNG 50* 0 0,0375 mg LNG 40* 0 0,075 mg norgestrel 40* 0 Pil Estrogen dan Progestin Pil khusus untuk kontrasepsi darurat berisi estrogen dan progestin 0,05 mg EE + 0,25 mg LNG 2 2 Pil kontrasepsi kombinasi (estrogen dan progestin) 0,02 mg EE + 0,1 mg LNG 5 5 0,03 mg EE + 0,15 mg LNG 4 4 0,03 mg EE + 0,125 mg LNG 4 4 0,05 mg EE + 0,25 mg LNG 2 2 0,03 mg EE + 0,3 mg norgestrel 4 4 0,05 mg EE + 0,5 mg norgestrel 2 2 Pil Ulipristal Acetate Pil khusus untuk kontrasepsi darurat berisi ulipristal acetate 30 mg ulipristal acetate 1 0 *) Walaupun jumlah pil yang banyak ini aman, tidak lazim untuk mengkonsumsi 40 pil sekaligus
  • 8. Pelatihan bagi Pelatih Pelayanan Kontrasepsi bagi Dokter dan Bidan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Internal INDIKASI KONTRASEPSI DARURAT 1. Korban perkosaan 2. Senggama tanpa menggunakan kontrasepsi 3. Penggunaan kontrasepsi yang tidak tepat dan tidak konsisten Kondom tidak dipasang dengan benar atau bocor Diafragma pecah atau robek Salah dalam menghitung masa subur Gagal putus senggama Ekspulsi AKDR Lupa minum pil KB sebanyak 3 kali atau lebih Terlambat lebih dari 1 minggu untuk suntik KB setiap bulan Terlambat lebih dari 4 minggu untuk suntik KB tiga bulan
  • 9. Pelatihan bagi Pelatih Pelayanan Kontrasepsi bagi Dokter dan Bidan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Internal KRITERIA KELAYAKAN MEDIS Kondisi Kategori KPK LNG UPA Kehamilan NA NA NA Menyusui 1 1 1 Riwayat Kehamilan Ektopik 1 1 1 Obesitas 1 1 1 Riwayat penyakit kardiovaskular berat (penyakit jantung iskemik, serangan cerebrovascular atau kondisi tromboemboli lainnya) 2 2 2 Migrain 2 2 2 Penyakit hati berat (termasuk Jaundice) 2 2 2 Penginduksi CYP3A4 (seperti rifampicin, fenitoin, fenobarbital, carbamazepine, efavirenz, fosphenytoin, nevirapine, oxcarbazepine, primidone, rifabutin, St. Johns wort/hypericum perforatum) 1 1 1 Penggunaan pil kontrasepsi berulang 1 1 1 Perkosaan 1 1 1 1. Pil Kondar Keterangan: NA KPK LNG UPA : Not Applicable : Kontrasepsi Pil Kombinasi : Levonorgestrel : Ulipristal Asetat
  • 10. Pelatihan bagi Pelatih Pelayanan Kontrasepsi bagi Dokter dan Bidan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Internal Kondisi Kategori AKDR Copper T Kehamilan 4 Perkosaan a. Risiko tinggi IMS 3 a. Risiko rendah IMS 1 Keterangan: 1: Metode kontrasepsi dapat digunakan setiap saat 2: Metode kontrasepsi dapat digunakan 3: Metode kontrasepsi tidak direkomendasikan 4: Metode kontrasepsi tidak dapat digunakan 2. AKDR Copper T
  • 12. Pelatihan bagi Pelatih Pelayanan Kontrasepsi bagi Dokter dan Bidan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Internal DEFINISI Pelayanan KB Pasca Keguguran (PK) adalah pelayanan KB yang diberikan setelah penanganan keguguran saat di fasilitas kesehatan. Kontrasepsi pasca keguguran perlu dimulai segera karena ovulasi dapat terjadi dalam 11 hari setelah keguguran. Klien perlu mendapat konseling dan informasi agar mereka mengerti bahwa: Klien dapat hamil lagi sebelum haid berikutnya Ada kontrasepsi yang aman untuk menunda atau mencegah kehamilan Dimana dan bagaimana klien dapat memperoleh pelayanan 12 WHO merekomendasikan untuk kehamilan setelah keguguran adalah minimal enam bulan untuk mengurangi risiko yang dapat merugikan ibu dan perinatal.
  • 13. Pelatihan bagi Pelatih Pelayanan Kontrasepsi bagi Dokter dan Bidan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Internal JENIS KONTRASEPSI YANG DAPAT DIGUNAKAN PASCA KEGUGURAN 13 1. Kontrasepsi yang dianjurkan sesudah keguguran trimester I sama dengan yang dianjurkan pada masa interval. 2. Kontrasepsi yang dianjurkan sesudah keguguran trimester II sama dengan yang dianjurkan pada masa pasca persalinan Metode Kontrasepsi Waktu Mulai Penggunaan Ciri-Ciri Khusus Catatan Kontrasepsi Pil Suntik Kombinasi Kontrasepsi Pil Suntik Progestin Implan Segera mulai Dapat segera mulai Sangat efektif Mengurangi kehilangan darah/anemia Jika konseling dan informasi belum cukup, tunda suntikan pertama atau pemasangan implan Untuk pemasangan implan perlu tenaga terlatih AKDR Trimester I AKDR dapat langsung dipasang jika tidak ada infeksi Tunda pemasangan sampai infeksi sembuh, pendarahan diatasi dan anemia diperbaiki Trimester II Tunda pemasangan 4-6 minggu pasca keguguran kecuali jika tenaga terlatih dan peralatan untuk insersi pasca keguguran tersedia Yakinkan tidak ada infeksi. Jika ada infeksi tunda pemasangan 3 bulan sampai infeksi teratasi - Jika konseling dan informasi belum cukup, tunda pemasangan Perlu tenaga terlatih untuk pemasangan Pada trimester II Kemungkinan risiko perforasi sewaktu pemasangan lebih besar Kondom Mulai segera berhubungan seksual Metode sementara sambil menunggu metode lain - Sadar Masa Subur Tidak dianjurkan - Waktu ovulasi pertama pasca keguguran sulit diperkirakan Tubektomi Secara teknis dapat langsung dikerjakan sewaktu terapi keguguran kecuali jika ada perdarahan banyak atau infeksi Trimester I: sama dengan waktu interval Trimester II: sama dengan prosedur pasca persalinan Perlu konseling informasi yang cukup d a n
  • 14. Pelatihan bagi Pelatih Pelayanan Kontrasepsi bagi Dokter dan Bidan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Internal PANDUAN METODE KONTRASEPSI PADA BEBERAPA KONDISI KLINIS: Kondisi Klinis Perlu Hati-Hati Rekomendasi Infeksi: Tanda-tanda infeksi Tanda-tanda aborsi tidak aman Tidak dapat menyingkirkan infeksi AKDR jangan dipasang sampai infeksi teratasi (3 bulan) Tubektomi jangan dilakukan sampai infeksi teratasi (3 bulan) Kontrasepsi Kombinasi dapat segera diberikan Kontrasepsi Progestin dapat segera diberikan Kondom dapat segera digunakan Perlukaan jalan lahir: Perforasi uterus Perlukaan vagina atau serviks AKDR jangan dipasang sampai perlukaan sembuh Tubektomi jangan dilakukan sampai perlukaan sembuh Kontrasepsi Kombinasi dapat segera diberikan Kontrasepsi Progestin dapat segera diberikan Kondom dapat segera digunakan Pendarahan banyak (Hb < 7g%) Tunda pemakaian kontrasepsi sampai penyebab perdarahan diketahui -
  • 16. Pelatihan bagi Pelatih Pelayanan Kontrasepsi bagi Dokter dan Bidan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Internal Pelayanan KB Pasca Persalinan (KBPP) adalah pelayanan KB yang diberikan sebagai upaya pencegahan kehamilan dengan menggunakan alat/obat kontrasepsi segera setelah persalinan sampai jangka waktu 42 hari setelah melahirkan/masa nifas. Target KB pasca persalinan adalah ibu pasca persalinan (normal maupun sesar). 1. Meningkatkan capaian peserta KB baru MKJP 2. Menurunkan angka unmet need 3. Meningkatkan Contraceptive Prevalence Rate (CPR) 4. Banyak pasangan yang terlindungi dari kemungkinan kehamilan Keuntungan KBPP bagi program: WHO telah mengembangkan kompendium KB pasca persalinan, platform berbasis web (https://srhr.org/postpartumfp) yang mudah digunakan untuk penyedia layanan, manajer program dan pembuatan kebijakan. DEFINISI
  • 17. Pelatihan bagi Pelatih Pelayanan Kontrasepsi bagi Dokter dan Bidan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Internal Waktu memulai kontrasepsi pasca persalinan tergantung dari status menyusui
  • 18. Pelatihan bagi Pelatih Pelayanan Kontrasepsi bagi Dokter dan Bidan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Internal JENIS-JENIS METODE KBPP Metode Kontrasepsi Waktu Pasca Persalinan Ciri Khusus Catatan Metode Amenorea Laktasi (MAL) Mulai segera pasca persalinan Efektivitas tinggi sampai 6 bulan pasca persalinan dan belum dapat haid Manfaat kesehatan bagi ibu dan bayi Memberikan waktu untuk memilih metode kontrasepsi lain Harus benar-benar ASI eksklusif Efektivitas berkurang jika mulai suplementasi Kontrasepsi Suntik Kombinasi (KSK) Kontrasepsi Pil Kombinasi (KPK) Jika menyusui: Jangan dipakai sebelum 6-8 minggu pasca persalinan Sebaiknya tidak dipakai dalam waktu 6 minggu - 6 bulan pasca persalinan Jika pakai MAL tunda sampai 6 bulan Jika tidak menyusui dapat dimulai 3 minggu pasca persalinan Selama 6-8 minggu pasca persalinan kontrasepsi kombinasi akan mengurangi ASI dan mempengaruhi tumbuh kembang bayi Selama 3 minggu pasca persalinan kontrasepsi kombinasi meningkatkan risiko masalah pembekuan darah Jika klien tidak mendapat haid dan sudah berhubungan seksual, mulailah kontrasepsi kombinasi setelah yakin klien tidak ada kehamilan Kontrasepsi kombinasi merupakan pilihan terakhir pada klien menyusui Dapat diberikan pada klien dengan riwayat preeklampsia atau hipertensi dalam kehamilan Sesudah 3 minggu pasca persalinan tidak meningkatkan risiko pembekuan darah Kontrasepsi Suntik Progestin (KSP) Kontrasepsi Pil Progestin Implan AKDR LNG Sebelum 6 minggu pasca persalinan, klien menyusui jangan menggunakan kontrasepsi progestin Jika memakai MAL, tunda dulu hingga 6 bulan Jika tidak menyusui, dapat segera dimulai Jika tidak menyusui, lebih dari 6 minggu pasca persalinan atau sudah dapat haid, kontrasepsi progestin dapat dimulai setelah yakin klien tidak ada kehamilan Selama 6 minggu pasca persalinan, progestin mempengaruhi tumbuh kembang bayi Tidak ada pengaruh terhadap ASI Perdarahan tidak biasa dapat terjadi
  • 19. Pelatihan bagi Pelatih Pelayanan Kontrasepsi bagi Dokter dan Bidan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Internal Metode Kontrasepsi Waktu Pasca Persalinan Ciri Khusus Catatan AKDR Copper Dapat dipasang maksimal dalam waktu 10 menit setelah plasenta lahir (AKDR pasca plasenta) atau setelah 10 menit sampai 48 jam pasca persalinan (AKDR pasca persalinan dini) atau saat operasi sesar setelah plasenta lahir (AKDR trans sesaria) Jika tidak, pemasangan harus ditunda sampai 4 hingga 6 minggu pasca persalinan (dianjurkan 6 minggu pasca persalinan) Jika menyusui atau sudah dapat haid, insersi dilakukan setelah yakin klien tidak hamil Tidak ada pengaruh terhadap ASI Efek samping lebih sedikit pada klien yang menyusui Konseling dilakukan sewaktu asuhan antenatal Teknik pemasangan pasca plasenta dan pasca persalinan dini berbeda dengan pemasangan interval Pemasangan 4-6 minggu pasca persalinan sama dengan interval Kondom Dapat digunakan setiap saat pasca persalinan Tidak ada pengaruh terhadap ASI atau tumbuh kembang bayi Sebaiknya pakai kondom yang diberi pelicin Sadar Masa Subur Tidak dianjurkan sampai siklus haid kembali teratur Tidak ada pengaruh terhadap ASI atau tumbuh kembang bayi Suhu basal tubuh kurang akurat jika klien sering terbangun malam hari untuk menyusui Coitus Interruptus Dapat digunakan setiap saat pasca persalinan Tidak ada pengaruh terhadap ASI atau tumbuh kembang bayi Beberapa pasangan tidak sanggup Tubektomi Idealnya dilakukan dalam 48 jam pasca persalinan Dapat dilakukan setelah persalinan atau setelah operasi sesar Jika tidak dapat dikerjakan dalam 1 minggu setelah persalinan, tunda 4-6 minggu Minilaparotomi pasca persalinan paling mudah dilakukan dalam 48 jam pasca persalinan Tidak ada pengaruh terhadap ASI dan tumbuh kembang bayi Perlu anestesi lokal Konseling dilakukan sewaktu asuhan antenatal Vasektomi Dapat dilakukan setiap saat Tidak segera efektif karena perlu paling sedikit 20 kali ejakulasi (賊 3 bulan) sampai benar-benar steril Metode KB pria
  • 20. Pelatihan bagi Pelatih Pelayanan Kontrasepsi bagi Dokter dan Bidan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Internal PERBANDINGAN TINGKAT EKSPULSI PADA PEMASANGAN AKDR MENURUT HEALTH TECHNOLOGY ASSESSMENT (HTA) INDONESIA TAHUN 2009 Waktu Insersi AKDR Definisi Tingkat Ekspulsi Observasi Insersi dini pasca plasenta Insersi dalam 10 menit setelah pelepasan plasenta 9,5 - 12,5 % Ideal: tingkat ekspulsi rendah Insersi segera pasca persalinan Lebih dari 10 menit s.d 48 jam pasca persalinan 25 - 37 % masih aman Insersi tunda pasca persalinan Lebih dari 48 jam s.d. 4 minggu pasca persalinan TIDAK DIREKOMENDASIKAN Meningkatkan perforasi dan ekspulsi Perpanjangan interval pasca persalinan Lebih dari 4 minggu pasca persalinan 3 - 13 % Aman Efektivitas insersi dini pasca plasenta: Telah dibuktikan tidak menambah risiko infeksi, perforasi dan perdarahan Kemampuan penolong meletakkan di fundus amat memperkecil risiko ekspulsi Kontra indikasi pemasangan AKDR pasca plasenta ialah ketuban pecah sebelum waktunya, infeksi intrapartum, dan perdarahan post partum.
  • 21. Pelatihan bagi Pelatih Pelayanan Kontrasepsi bagi Dokter dan Bidan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Internal PROSEDUR PEMBERIAN KBPP Pra Pelayanan Pelayanan Pasca Pelayanan Pra pelayanan Dokter/bidan memberikan konseling dan melakukan penapisan medis. Sebelum melakukan Tindakan, klien menandatangani informed consent 03 Pasca Pelayanan Perlu melakukan pencatatan dan konseling (evaluasi reaksi klien, pasca pelayanan) Perawatan klien, kontrol 1 minggu dan 42 hari Anjurkan ASI ekslusif Pelayanan Pelayanan KBPP dilakukan di fasyankes dengan bidan, dokter umum, dan dokter spesialis sebagai penyedia layanan. 01 02
  • 22. Pelatihan bagi Pelatih Pelayanan Kontrasepsi bagi Dokter dan Bidan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Internal PENAPISAN KBPP
  • 23. Pelatihan bagi Pelatih Pelayanan Kontrasepsi bagi Dokter dan Bidan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Internal TERIMA KASIH
  • 24. Pelatihan bagi Pelatih Pelayanan Kontrasepsi bagi Dokter dan Bidan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Internal PERTANYAAN?
  • 25. Pelatihan bagi Pelatih Pelayanan Kontrasepsi bagi Dokter dan Bidan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Internal PENUGASAN STUDI KASUS
  • 26. Pelatihan bagi Pelatih Pelayanan Kontrasepsi bagi Dokter dan Bidan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Internal Tujuan: Setelah mengikuti studi kasus ini, peserta mampu memahami pelayanan kontrasepsi pada kondisi khusus. Petunjuk: Fasilitator membagi peserta menjadi 5 kelompok, setiap kelompok terdiri dari 5 peserta Setiap kelompok mendiskusikan, menganalisa, dan memberi tanggapan terhadap 2 soal kasus Hasil tanggapan atau jawaban kelompok terhadap kasus ditulis dalam Microsoft Word atau Power Point Panitia dapat menyiapkan 5 breakout room sebagai sarana kelompok untuk berdiskusi Fasilitator memberikan umpan balik terhadap hasil diskusi kelompok di akhir pembelajaran Waktu: 2 JPL x 45 menit = 90 menit PANDUAN STUDI KASUS 26
  • 27. Pelatihan bagi Pelatih Pelayanan Kontrasepsi bagi Dokter dan Bidan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Internal LEMBAR KASUS PELAYANAN KONTRASEPSI PADA KONDISI KHUSUS KASUS 1. Ny. R berusia 30 tahun P1A0 datang ke klinik. Dia mengatakan 2 hari yang lalu berhubungan dengan suami tanpa perlindungan. Saat ini, Ny.R tidak ber-KB namun masih ingin menunda kehamilan. Hari Pertama Haid Terakhir (HPHT) klien adalah dua minggu lalu. 1. Kontrasepsi apa yang tepat untuk kondisi klien? 2. Bagaimana cara prosedur pemberian metode KB tersebut? 3. Informasi apa yang perlu diberikan kepada klien 27
  • 28. Pelatihan bagi Pelatih Pelayanan Kontrasepsi bagi Dokter dan Bidan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Internal KASUS 2. Ny. T berusia 27 tahun datang ke klinik dan sedang dalam persalinan kala 1 fase laten. Dia mengatakan setelah persalinan nanti ingin langsung menggunakan metode kontrasepsi jangka panjang untuk mengatur jarak kehamilan berikutnya. Ny. T berencana untuk menyusui bayinya secara eksklusif. 1. Kontrasepsi apa yang tepat untuk kondisi klien? 2. Kapan waktu yang tepat untuk penggunaan metode KB tersebut? 3. Sebutkan kondisi-kondisi yang dapat menghalangi penggunaan metode KB tersebut KASUS 3. Ny. M P3A1 berusia 32 tahun datang ke klinik. Dia mengatakan tadi malam baru saja berhubungan dengan suaminya tanpa perlindungan dan takut hamil. Sebelumnya klien merupakan akseptor KB pil. Namun, 1 bulan belakangan ini, dia mengaku jarang minum pil karena aktivitasnya yang sangat padat. Setelah dilakukan pemeriksaan didapatkan TD klien adalah 160/110 mmHg. 4. Kontrasepsi apa yang tepat untuk kondisi klien? 5. Kapan klien perlu menggunakan metode KB tersebut untuk mencegah kehamilannya? 28
  • 29. Pelatihan bagi Pelatih Pelayanan Kontrasepsi bagi Dokter dan Bidan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Internal KASUS 4. Ny. T berusia 33 tahun datang ke klinik untuk mendapatkan pelayanan KB. Dia mengatakan 1 minggu yang lalu baru saja mengalami keguguran pada usia kehamilan 8 minggu dan sebenarnya kehamilan terakhir tersebut tidak direncanakan. Ny. T mengatakan terkadang masih merasa nyeri. Dia dan suami merasa cukup dengan 4 orang anak dan sepakat tidak ingin punya anak lagi. Namun, klien mengaku keberatan jika harus melalui prosedur operasi. Setelah dilakukan pemeriksaan didapatkan Hb 10 gr/dL, tanda-tanda vital normal. 1. Kontrasepsi apa yang tepat untuk kondisi klien? 2. Kapan klien dapat menggunakan metode KB tersebut untuk mencegah kehamilan berisiko tinggi? KASUS 5. Ny. D, P2A0 umur 28 tahun datang dengan inpartu, kemudian melahirkan di klinik anda. Selama ini klien tidak pernah menggunakan alat kontrasepsi. Anda sebagai dokter melakukan konseling, dan klien memutuskan untuk menggunakan kontrasepsi AKDR, namun ingin menunda pemasangan karena takut mengalami rasa nyeri. 3. Apakah tindakan yang akan anda lakukan? 4. Apakah keuntungan dari AKDR pasca persalinan? 29
  • 30. Pelatihan bagi Pelatih Pelayanan Kontrasepsi bagi Dokter dan Bidan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Internal KASUS 6. Ny. N, P1A0 usia 32 tahun pasca persalinan 3 minggu yang lalu datang ke klinik anda, klien ingin menggunakan kontrasepsi pil karena tidak ingin hamil untuk sementara waktu. Dari hasil pemeriksaan semua dalam batas normal. Klien saat ini sedang menyusui bayinya secara eksklusif. 1. Apakah yang anda lakukan? 2. Apa keterbatasan dari pil progestin? KASUS 7. Ny. J, usia 34 tahun dengan G2P1A0 hamil 11 minggu perdarahan pervaginam. Setelah dilakukan pemeriksaan klien didiagnosis dengan abortus komplit. Klien merasa sedih dengan kehamilannya, dan ingin menunda kehamilan berikutnya untuk sementara waktu. 3. Kontrasepsi apa saja yang dapat Anda jelaskan pada klien? 4. Apakah kontrasepsi AKDR dapat digunakan pada klien tersebut? Apakah ada risikonya? 30
  • 31. Pelatihan bagi Pelatih Pelayanan Kontrasepsi bagi Dokter dan Bidan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Internal SELAMAT BEKERJA!
  • 32. Pelatihan bagi Pelatih Pelayanan Kontrasepsi bagi Dokter dan Bidan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Internal JAWABAN KASUS KASUS 1. Ny. R berusia 30 tahun P1A0 datang ke klinik. Dia mengatakan 2 hari yang lalu berhubungan dengan suami tanpa perlindungan. Saat ini, Ny.R tidak ber-KB namun masih ingin menunda kehamilan. Hari Pertama Haid Terakhir (HPHT) klien adalah dua minggu lalu. 1. Kontrasepsi apa yang tepat untuk kondisi klien? Pil kontrasepsi darurat 2. Bagaimana cara prosedur pemberian metode KB tersebut? Untuk pemberian pil kontrasepsi darurat mengandung progestin - Dosis 1,5 mg LNG 1 pil segera mungkin - Dosis 0,75 mg LNG 1 pil segera mungkin dan 1 pil 12 jam kemudian Untuk pemberian pil kontrasepsi darurat mengandung progestin dan estrogen - 0,05 mg EE + 0,25 mg LNG 2 pil segera mungkin dan 2 pil 12 jam kemudian 3. Informasi apa yang perlu diberikan kepada klien Kontrasepsi darurat tidak diperbolehkan untuk pemakaian rutin. 32
  • 33. Pelatihan bagi Pelatih Pelayanan Kontrasepsi bagi Dokter dan Bidan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Internal JAWABAN KASUS 33 KASUS 2. Ny. T berusia 27 tahun datang ke klinik dan sedang dalam persalinan kala 1 fase laten. Dia mengatakan setelah persalinan nanti ingin langsung menggunakan metode kontrasepsi jangka panjang untuk mengatur jarak kehamilan berikutnya. Ny. T berencana untuk menyusui bayinya secara eksklusif. 1. Kontrasepsi apa yang tepat untuk kondisi klien? AKDR Pasca plasenta 2. Kapan waktu yang tepat untuk penggunaan metode KB tersebut? 10 menit setelah plasenta lahir 3. Sebutkan kondisi-kondisi yang dapat menghalangi penggunaan metode KB tersebut - Pecahnya ketuban lebih dari 18 jam - Korioamnionitis - Perdarahan pasca persalinan yang belum teratasi
  • 34. Pelatihan bagi Pelatih Pelayanan Kontrasepsi bagi Dokter dan Bidan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Internal JAWABAN KASUS 34 KASUS 3. Ny. M P3A1 berusia 32 tahun datang ke klinik. Dia mengatakan tadi malam baru saja berhubungan dengan suaminya tanpa perlindungan dan takut hamil. Sebelumnya klien merupakan akseptor KB pil. Namun, 1 bulan belakangan ini, dia mengaku jarang minum pil karena aktivitasnya yang sangat padat. Setelah dilakukan pemeriksaan didapatkan TD klien adalah 160/110 mmHg. 1. Kontrasepsi apa yang tepat untuk kondisi klien? Kontrasepsi darurat dengan AKDR Copper 2. Kapan klien perlu menggunakan metode KB tersebut untuk mencegah kehamilannya? Segera (sebelum 5 hari pasca berhubungan) jika telah dipastikan klien tidak hamil
  • 35. Pelatihan bagi Pelatih Pelayanan Kontrasepsi bagi Dokter dan Bidan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Internal JAWABAN KASUS 35 KASUS 4. Ny. T berusia 33 tahun datang ke klinik untuk mendapatkan pelayanan KB. Dia mengatakan 1 minggu yang lalu baru saja mengalami keguguran pada usia kehamilan 8 minggu dan sebenarnya kehamilan terakhir tersebut tidak direncanakan. Ny. T mengatakan terkadang masih merasa nyeri. Dia dan suami merasa cukup dengan 4 orang anak dan sepakat tidak ingin punya anak lagi. Namun, klien mengaku keberatan jika harus melalui prosedur operasi. Setelah dilakukan pemeriksaan didapatkan Hb 10 gr/dL, tanda-tanda vital normal. 1. Kontrasepsi apa yang tepat untuk kondisi klien? Re edukasi tentang KB MOP atau MOW. Namun, jika klien tidak bersedia tawarkan implan dan AKDR. 2. Kapan klien dapat menggunakan metode KB tersebut untuk mencegah kehamilan berisiko tinggi? MOW: menunggu siklus haid kembali MOP: dapat segera diberikan AKDR dan implan: dapat segera diberikan
  • 36. Pelatihan bagi Pelatih Pelayanan Kontrasepsi bagi Dokter dan Bidan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Internal JAWABAN KASUS 36 KASUS 5. Ny. D, P2A0 umur 28 tahun datang dengan inpartu, kemudian melahirkan di klinik anda. Selama ini klien tidak pernah menggunakan alat kontrasepsi. Anda sebagai dokter melakukan konseling, dan klien memutuskan untuk menggunakan kontrasepsi AKDR, namun ingin menunda pemasangan karena takut mengalami rasa nyeri. 1. Apakah tindakan yang akan anda lakukan? Saya akan meyakinkan klien bahwa pemasangan AKDR pasca persalinan mengurangi rasa nyeri karena pada saat itu ostium masih terbuka dan dapat dipasang langsung pasca persalinan 2. Apakah keuntungan dari AKDR pasca persalinan? - Pencegahan kehamilan jangka panjang yang efektif - Insersi AKDR dikerjakan dalam 10 menit pasca keluarnya plasenta - Tidak meningkatkan risiko infeksi atau perforasi uterus - Kejadian ekspulsi yang rendah - Tidak mempengaruhi kualitas dan volume ASI sehingga aman bagi ibu menyusui - Kesuburan dapat langsung kembali setelah AKDR dilepas - Tidak menimbulkan efek sistemik dan efek samping hormonal
  • 37. Pelatihan bagi Pelatih Pelayanan Kontrasepsi bagi Dokter dan Bidan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Internal JAWABAN KASUS 37 KASUS 6. Ny. N, P1A0 usia 32 tahun pasca persalinan 3 minggu yang lalu datang ke klinik anda, klien ingin menggunakan kontrasepsi pil karena tidak ingin hamil untuk sementara waktu. Dari hasil pemeriksaan semua dalam batas normal. Klien saat ini sedang menyusui bayinya secara eksklusif. 1. Apakah yang anda lakukan? Saya akan tetap menyarankan klien untuk menggunakan alat kontrasepsi. Alat kontrasepsi pil progestin dapat digunakan setelah 6 minggu pasca persalinan jika klien masih menyusui bayinya secara eksklusif. 2. Apa keterbatasan dari pil progestin? - Harus digunakan setiap hari pada waktu yang sama - Bila lupa satu pil saja, risiko kegagalan menjadi lebih besar - Risiko kehamilan ektopik cukup tinggi, namun ini lebih rendah dibandingkan dengan klien yang tidak menggunakan minipil - Efektivitas menjadi lebih rendah jika digunakan bersamaan dengan obat tuberkulosis atau obat epilepsi - Tidak mencegah IMS
  • 38. Pelatihan bagi Pelatih Pelayanan Kontrasepsi bagi Dokter dan Bidan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Internal JAWABAN KASUS 38 KASUS 7. Ny. J, usia 34 tahun dengan G2P1A0 hamil 11 minggu perdarahan pervaginam. Setelah dilakukan pemeriksaan klien didiagnosis dengan abortus komplit. Klien merasa sedih dengan kehamilannya, dan ingin menunda kehamilan berikutnya untuk sementara waktu. 1. Kontrasepsi apa saja yang dapat Anda jelaskan pada klien? Semua metode kontrasepsi aman digunakan pada kasus keguguran tanpa komplikasi dan ketika perempuan tidak memiliki kondisi medis spesifik lainnya yang menjadi kontraindikasi. 2. Apakah kontrasepsi AKDR dapat digunakan pada klien tersebut? Apakah ada risikonya? Penggunaan AKDR pada kasus keguguran di trimester 1 memiliki risiko kecil mengalami ekspulsi.