Dokumen tersebut membahas tentang prinsip-prinsip penalaran yang meliputi prinsip identitas, non kontradiksi, eksklusi tertii, dan cukup alasan. Prinsip-prinsip ini merupakan dasar dari segala penalaran yang menuntut konsistensi, menolak kontradiksi, dan menyatakan bahwa perubahan harus didasari alasan yang memadai.
3. Pengertian
Prinsip-prinsip penalaran atau aksioma
penalaran merupakan dasar semua
penalaran.
Aksioma atau prinsip dasar dapat
didefinisikan: suatu pernyataan
mengandung kebenaran universal yang
kebenarannya itu sudah terbukti dengan
sendirinya.
4. **
Prinsip Identitas
menyatakan: sesuatu hal adalah sama dengan halnya
sendiri.
Sesuatu yang disebut p maka sama dengan p yang
dinyatakan itu sendiri bukan yang lain. Dalam suatu
penalaran jika sesuatu hal diartikan sesuatu p tertentu
maka selama penalaran itu masih berlangsung tidak
boleh diartikan selain p, harus tetap sama dengan arti
yang diberikan semula atau konsisten.
Prinsip identitas menuntut sifat yang konsisten dalam
suatu penalaran jika suatu himpunan beranggotakan
sesuatu maka sampai kapan pun tetap himpunan
tersebut beranggotakan sesuatu tersebut.
5. **
Contoh
1. a. Taqwa Yang Sebenar-benarnya adalah dasar
moral Pancasila.
b. Hal ini terbukti dalam butir sila pertama.
Jadi jika kita mengamalkan taqwa maka kita
mengamalkan Pancasila
2. a. Angkot, Bus, Taxi, Becak, Ojek adalah macam
kendaraan umum.
b. Ibu berangkat ke kantor menggunakan angkot.
Jadi Ibu menggunakan kendaraan umum
6. *
Prinsip Non Kontradiksi
*
menyatakan: sesuatu tidak mungkin merupakan hal
tertentu dan bukan hal tertentu dalam suatu
kesatuan, Prinsip ini menyatakan juga bahwa dua
sifat yang berlawanan penuh (secara mutlak) tidak
mungkin ada pada suatu benda dalam waktu dan
tempat yang sama. Dalam penalaran himpunan
prinsip
nonkontradiksi
sangat
penting,
yang
dinyatakan bahwa sesuatu hal hanyalah menjadi
anggota himpunan tertentu atau bukan anggota
himpunan tersebut, tidak dapat menjadi anggota 2
himpunan yang berlawanan penuh. Prinsip non
kontradiksi memperkuat prinsip identitas, yaitu dalam
sifat yang konsisten tidak ada kontradiksi di dalamnya.
7. *
1.
Contoh
Petra Siswa SMA Batik 1 Surakarta
Petra mahasiswa UNS
Pernyataan 1 = benar
Pernyataan 2 = benar
Kedua pernyataan ini benar, tapi tidak
mungkin dalam waktu yang bersamaan
*
8. * *
Prinsip Eksklusi Tertii
menyatakan bahwa sesuatu jika dinyatakan sebagai hal
tertentu atau bukan hal tertentu maka tidak ada kemungkinan
ketiga yang merupakan jalan tengah.
Prinsip eksklusi tertii menyatakan juga bahwa dua sifat yang
berlawanan penuh (secara mutlak) tidak mungkin keduaduanya dimiliki oleh suatu benda, mestilah hanya salah satu
yang dapat dimilikinya sifat p atau non p. Demikian juga dalam
penalaran himpunan dinyatakan bahwa di antara 2 himpunan
yang berbalikan tidak ada sesuatu anggota berada di
antaranya, tidak mungkin ada sesuatu di antara himpunan H
dan himpunan non H sekaligus.
Prinsip ketiga ini memperkuat prinsip identitas dan prinsip
nonkontradiksi, yaitu dalam sifat yang konsisten tidak ada
kontradiksi di dalamnya, dan jika ada kontradiksi maka tidak
ada sesuatu di antaranya sehingga hanyalah salah satu yang
diterima.
9. * *
a.
Contoh
Tuhan
(Allah)
Tuhan (Allah) itu
itu
dua
Satu.
benar
pasti salah.
Prinsip ini menyudahi sesuatu tanpa memenuhi
atau tanpa memunculkan kemungkinan yang lain.
2 kalimat/pernyataan yang berlawanan pasti 1
yang
benar
dan
yang
1
salah.
Tidak Mungkin ke 2nya salah atau ke2nya benar.
10. Prinsip Cukup Alasan
* **
menyatakan: suatu perubahan yang terjadi pada
sesuatu hal tertentu mestilah berdasarkan alasan
yang cukup, tidak mungkin tiba-tiba berubah tanpa
sebab-sebab yang mencukupi. Prinsip cukup alasan
ini dinyatakan sebagai tambahan bagi prinsip identitas
karena secara tidak langsung menyatakan bahwa
sesuatu benda mestilah tetap tidak berubah, tetap
sebagaimana benda itu sendiri jika terjadi suatu
perubahan maka perubahan itu mestilah ada sesuatu
yang mendahuluinya sebagai penyebab perubahan
itu.