Dokumen tersebut membahas tentang proyeksi gambar teknik dan konstruksi geometri. Proyeksi gambar dibedakan menjadi proyeksi piktorial yang mendekati bentuk nyata dan proyeksi ortogonal yang menggunakan pandangan tetap. Proyeksi piktorial mencakup aksonometri, isometri, dimetri dan trimetri. Sedangkan proyeksi ortogonal terdiri atas kuadran I dan kuadran III. Dokumen juga menjelaskan konsep titik, gar
Dokumen tersebut membahas perbedaan antara proyeksi isometri dan ortogonal serta cara mengubah berbagai jenis proyeksi menjadi proyeksi Eropa atau Amerika. Proyeksi isometri memiliki sudut antara sumbu 120 derajat sedangkan proyeksi ortogonal memiliki bidang proyeksi tegak lurus terhadap proyektor. Dokumen tersebut juga menjelaskan langkah-langkah mengubah proyeksi isometri, dimetri,
1. Proyeksi merupakan dasar menggambar teknik untuk menyatakan bentuk dan ukuran suatu obyek.
2. Terdapat dua jenis proyeksi utama yaitu proyeksi piktorial yang menampilkan obyek 3D di bidang 2D, dan proyeksi ortogonal yang menampilkan obyek 2D dari beberapa sudut pandang.
3. Proyeksi ortogonal terdiri atas proyeksi Eropa dan Amerika, dengan perbedaan urutan pengamat
Dokumen tersebut membahas perbedaan antara proyeksi isometri dan ortogonal serta cara menggambar berbagai pandangan dari proyeksi satu ke proyeksi yang lain seperti dari proyeksi isometri ke proyeksi Eropa dan Amerika. Diberikan pula penjelasan tentang simbol dan anak panah yang digunakan pada gambar proyeksi.
MODUL TKP M5KB1 - GAMBAR BANGUNAN GEDUNGPPGHybrid1
Ìý
Modul ini membahas tentang desain dan teknik gambar bangunan gedung. Terdiri atas 4 kegiatan pembelajaran yaitu menggambar interior, merancang struktur gedung, menggambar bagian struktur, dan mendesain konstruksi tangga dan atap. Pokok bahasannya meliputi proyeksi ortografis, paralel, dan perspektif untuk menggambar bangunan, serta prinsip desain interior seperti keseimbangan, irama, tekanan, dan skala.
Dokumen tersebut membahas tentang proyeksi Eropa, Aksonometri, dan Gambar Perspektif sebagai berbagai jenis gambar proyeksi dan perspektif yang berfungsi sebagai sarana komunikasi visual. Proyeksi Eropa menampilkan pandangan atas, depan, dan samping secara terpisah, sedangkan Aksonometri dan Perspektif menyatukan pandangan tersebut dalam satu gambar."
Modul ini membahas cara membaca dan menggambar gambar teknik dengan benar, mencakup proyeksi gambar, gambar potongan, dan garis arsiran. Tujuannya agar siswa memahami cara membaca dan menggambar konstruksi teknik dengan tepat.
Dokumen tersebut membahas perbedaan antara proyeksi isometri dan ortogonal serta cara menggambar berbagai pandangan dari proyeksi satu ke proyeksi yang lain seperti dari proyeksi isometri ke proyeksi Eropa dan Amerika.
Modul ini membahas tentang cara membaca dan menggambar gambar teknik dengan benar, mencakup topik gambar proyeksi, gambar potongan, garis arsiran, simbol-simbol pada gambar, dan menggambar konstruksi geometri. Tujuannya agar siswa memahami cara membaca dan menggambar konstruksi teknik dengan tepat.
Modul ini membahas tentang cara membaca dan menggambar gambar teknik dengan benar, mencakup topik gambar proyeksi, gambar potongan, garis arsiran, simbol-simbol pada gambar, dan menggambar konstruksi geometri. Tujuannya agar siswa memahami cara membaca dan menggambar konstruksi teknik dengan tepat.
Dokumen ini memberikan penjelasan tentang teknik lukisan isometrik. Lukisan isometrik dapat menunjukkan bentuk objek tiga dimensi melalui pelan, pandangan depan, dan sisi. Ia dilukis berdasarkan tiga paksi yaitu satu paksi tegak dan dua paksi condong 30 derajat. Bulatan dalam lukisan isometrik terlihat seperti elips. Dokumen ini juga berisi contoh lukisan isometrik dan soalan latihan.
Dokumen tersebut membahas tentang gambar perspektif dan proyeksi ortogonal, termasuk jenis-jenis perspektif, bidang proyeksi, pandangan, simbol proyeksi, gambar potongan, dan penentuan pandangan berdasarkan sistem proyeksi yang digunakan."
Dokumen tersebut merupakan soal ujian tengah semester mata pelajaran Gambar Teknik untuk kelas XI di SMK Jakarta 1, yang terdiri dari 30 pertanyaan pilihan ganda mengenai konsep-konsep dasar Gambar Teknik seperti etiket, jenis-jenis garis, proyeksi gambar, dan alat gambar.
Dokumen tersebut membahas tentang konsep dasar unjuran ortografik dan jenis-jenis pandangan dan unjuran ortografik. Dibahas pula jenis-jenis pandangan seperti pandangan pelan, hadapan dan sisi serta jenis-jenis unjuran ortografik seperti unjuran sudut pertama dan ketiga. Terakhir dibahas tentang dimensi piawai pada unjuran ortografik.
Dokumen tersebut memberikan informasi tentang 10 cara khusus untuk menggambar bagian-bagian tertentu pada gambar teknik, seperti menunjukkan bagian yang dikerjakan secara khusus, menggambar garis potongan, gambar bidang datar, benda simetris, gambar yang diputus-putus, penyerdehanaan gambar ulangan, bentuk semula, penggunaan pandangan sebagian, proyeksi putar, dan bagian berdampingan.
Dokumen tersebut membahas konsep pandangan isometrik dan cara merangkumnya dari gambar ortografik ke pandangan isometrik dengan dimensi standar. Dibahas pula hubungan antara gambar ortografik dengan bentuk objek tiga dimensi, perbedaan dan persamaan antara gambar ortografik dan pandangan isometrik, serta cara melukis pandangan isometrik berdasarkan titik terendah dan arah panah pada gambar ortografik. Diuraikan pula sistem pendimensian
BAB I dokumen tersebut membahas tentang menggambar secara manual, mulai dari penggunaan alat gambar manual, jenis garis, simbol bahan, skala gambar, dan cara menggambar bentuk-bentuk geometri dasar seperti sudut, segitiga, dan bujur sangkar.
Bab 1 membahas fungsi gambar teknik dan standar gambar teknik. Gambar teknik berfungsi untuk menyampaikan informasi secara tepat dan obyektif, mengawetkan data teknis, serta mengembangkan ide baru. Standar gambar teknik mencakup keseragaman gambar antar perusahaan, negara, dan internasional.
Bab 2 menjelaskan alat gambar teknik seperti kertas, pensil, pena, penggaris, dan cara penggunaannya unt
Modul ini membahas cara membaca dan menggambar gambar teknik dengan benar, mencakup proyeksi gambar, gambar potongan, dan garis arsiran. Tujuannya agar siswa memahami cara membaca dan menggambar konstruksi teknik dengan tepat.
Dokumen tersebut membahas perbedaan antara proyeksi isometri dan ortogonal serta cara menggambar berbagai pandangan dari proyeksi satu ke proyeksi yang lain seperti dari proyeksi isometri ke proyeksi Eropa dan Amerika.
Modul ini membahas tentang cara membaca dan menggambar gambar teknik dengan benar, mencakup topik gambar proyeksi, gambar potongan, garis arsiran, simbol-simbol pada gambar, dan menggambar konstruksi geometri. Tujuannya agar siswa memahami cara membaca dan menggambar konstruksi teknik dengan tepat.
Modul ini membahas tentang cara membaca dan menggambar gambar teknik dengan benar, mencakup topik gambar proyeksi, gambar potongan, garis arsiran, simbol-simbol pada gambar, dan menggambar konstruksi geometri. Tujuannya agar siswa memahami cara membaca dan menggambar konstruksi teknik dengan tepat.
Dokumen ini memberikan penjelasan tentang teknik lukisan isometrik. Lukisan isometrik dapat menunjukkan bentuk objek tiga dimensi melalui pelan, pandangan depan, dan sisi. Ia dilukis berdasarkan tiga paksi yaitu satu paksi tegak dan dua paksi condong 30 derajat. Bulatan dalam lukisan isometrik terlihat seperti elips. Dokumen ini juga berisi contoh lukisan isometrik dan soalan latihan.
Dokumen tersebut membahas tentang gambar perspektif dan proyeksi ortogonal, termasuk jenis-jenis perspektif, bidang proyeksi, pandangan, simbol proyeksi, gambar potongan, dan penentuan pandangan berdasarkan sistem proyeksi yang digunakan."
Dokumen tersebut merupakan soal ujian tengah semester mata pelajaran Gambar Teknik untuk kelas XI di SMK Jakarta 1, yang terdiri dari 30 pertanyaan pilihan ganda mengenai konsep-konsep dasar Gambar Teknik seperti etiket, jenis-jenis garis, proyeksi gambar, dan alat gambar.
Dokumen tersebut membahas tentang konsep dasar unjuran ortografik dan jenis-jenis pandangan dan unjuran ortografik. Dibahas pula jenis-jenis pandangan seperti pandangan pelan, hadapan dan sisi serta jenis-jenis unjuran ortografik seperti unjuran sudut pertama dan ketiga. Terakhir dibahas tentang dimensi piawai pada unjuran ortografik.
Dokumen tersebut memberikan informasi tentang 10 cara khusus untuk menggambar bagian-bagian tertentu pada gambar teknik, seperti menunjukkan bagian yang dikerjakan secara khusus, menggambar garis potongan, gambar bidang datar, benda simetris, gambar yang diputus-putus, penyerdehanaan gambar ulangan, bentuk semula, penggunaan pandangan sebagian, proyeksi putar, dan bagian berdampingan.
Dokumen tersebut membahas konsep pandangan isometrik dan cara merangkumnya dari gambar ortografik ke pandangan isometrik dengan dimensi standar. Dibahas pula hubungan antara gambar ortografik dengan bentuk objek tiga dimensi, perbedaan dan persamaan antara gambar ortografik dan pandangan isometrik, serta cara melukis pandangan isometrik berdasarkan titik terendah dan arah panah pada gambar ortografik. Diuraikan pula sistem pendimensian
BAB I dokumen tersebut membahas tentang menggambar secara manual, mulai dari penggunaan alat gambar manual, jenis garis, simbol bahan, skala gambar, dan cara menggambar bentuk-bentuk geometri dasar seperti sudut, segitiga, dan bujur sangkar.
Bab 1 membahas fungsi gambar teknik dan standar gambar teknik. Gambar teknik berfungsi untuk menyampaikan informasi secara tepat dan obyektif, mengawetkan data teknis, serta mengembangkan ide baru. Standar gambar teknik mencakup keseragaman gambar antar perusahaan, negara, dan internasional.
Bab 2 menjelaskan alat gambar teknik seperti kertas, pensil, pena, penggaris, dan cara penggunaannya unt
Dokumen tersebut membahas berbagai jenis proyeksi yang digunakan dalam menggambar, termasuk proyeksi aksonometri, isometri, dimetri, miring, dan perspektif. Proyeksi piktorial digunakan untuk menggambarkan benda tiga dimensi secara ilustratif dalam satu bidang gambar.
this is a architecture persentation about perspective,11 slides for student learning in class. And example picture about perspective one a gone, two a gone
Dokumen tersebut membahas tentang peralatan gambar, unsur-unsur gambar, jenis-jenis sudut, proyeksi gambar tiga dimensi pada bidang dua dimensi, proyeksi ortogonal, proyeksi Eropa dan Amerika, serta pandangan-pandangan gambar.
PENGERTIAN GAMBAR TEKNIK BAHAN AJAR MATRIKULASI GAMBAR TEKNIKHimawanSutanto22
Ìý
Fungsi Gambar TeknikÌýAda tiga :1. Menyampaikan informasiÌý Saat ini antara perancang dan pembuat tidak lagi merupakan satuorang yang sama, tetapi menjadi dua pihak yang berbeda, sehinggaantara keduanya perlu alat informasi, disini peranan g ambar tekniksebagai penyampai informasi..2. Bahan dokumentasi. Gambar teknik merupakan dokumen yang sangat penting bagi dunia industri untuk digunakan sebagai informasi bagi pengembangan yang akan datang.3. Menuangkan gagasan untuk pengebangan. Gagasan seorang perancang untuk membuat benda-benda teknik mula-mula berupa konsep dalam pikirannya. Konsep abstrak itu kemudiandituangkan dalam bentuk gambar
2. Tujuan pembelajaran
Kognitif / Produk
•Setelah menerima penjelasan guru, siswa dapat
memahami gambar teknik proyeksi.
•Setelah menerima penjelasan guru, siswa dapat
memahami teknik perancangan gambar teknik proyeksi.
Kognitif / Proses
•Setelah menerima presentasi citra contoh gambar teknik
proyeksi, siswa dapat memahami konsep dan gagasan
gambar teknik proyeksi.
•Setelah menerima demonstrasi perancangan gambar
teknik dari guru, siswa mampu memahami teknik
perancangan gambar teknik proyeksi.
5. Scene setting
Konklusi/ kesimpulan
• merupakan gambar 2
dimensi, yaitu dengan ciri-ciri
hanya mempunyai dua ruas x • Merupakan gambar 2 dimensi yang
(horisontal) dan ruas y telah diproses dalam teknik proyeksi
(vertikal) sehingga menjadi 3 dimensi, dimana
•Gambar tidak memenuhi gambar terdiri dari ruas x,y dan z.
unsur ruang, karena bersifat
datar/ flat
6. Definisi
PROYEKSI
Kata proyeksi secara umum
berarti bayangan. Gambar
proyeksi berarti gambar
bayangan suatu benda yang
berasal dari benda nyata atau
imajiner yang dituangkan dalam
bidang gambar menurut cara-
cara tertentu.
7. Kategori Proyeksi
PROYEKSI, terdiri dari:
Proyeksi Ortogonal (Eropa)
Proyeksi dari sudut pertama (kuadran pertama)
sehingga menampilkan pandangan atas, depan dan
samping.
Proyeksi Aksonometri
Proyeksi paralel, dimana menampilkan gambar
pandangan atas, depan dan samping dalam satu
kesatuan gambar.
Proyeksi Perspektif
Proyeksi terpusat (sentral)
8. PROYEKSI ORTOGONAL
Ciri-ciri gambar proyeksi ortogonal :
1.Sistem gambar proyeksi Eropa dihasilkan dari
pemroyeksian pada ruang atau sudut pertama
(first angel).
2.Terdiri atas 3 bidang, yakni bidang I, II, dan III.
Bidang I berfungsi untuk menampilkan
bayangan benda tampak dari atas, bidang II
untuk bayangan benda tampak depan, dan
bidang III untuk bayangan benda tampak dari
samping kiri. (multiview drawing)
12. Kategori Proyeksi Perspektif
Sistem perspektif ini digunakan
untuk menggambar obyek (benda)
yang terletak relatif dekat dengan
mata. Karena letak obyek yang
cukup dekat, akibatnya mata
memiliki sudut pandang yang
sempit, sehingga garis-garis batas
benda akan menuju satu titik lenyap
saja, kecuali bila sejajar dengan
horizon dan tegak lurus
terhadapnya.
13. Kategori Proyeksi Perspektif
Sistem gambar ini digunakan
untuk menggambarkan benda-
benda yang letaknya relatif jauh
dan letaknya tidak sejajar
(serong) terhadap mata
pengamat. Karena posisi
pengamat jauh dengan obyek
maka sudut pandang mata
melebar, akibatnya garis-garis
batas benda akan menuju titik
lenyap sebelah kiri dan kanan.
14. Kategori Proyeksi Perspektif
Gambar perspektif ini muncul
akibat benda/obyek yang
diamati jauh di bawah atau ke
atas horizon. Oleh karenanya
sudut pandang mata melebar
ke segala arah. Perspektif ini
banyak digunakan untuk
menggambar arsitektur
bangunan yang serba tinggi.
Sumber:
- Syafi,i. 2002. Proyeksi-Perspektif 1.ÌýPaparan Perkuliahan
Mahasiswa.Semarang: UNNES Press.
15. PROYEKSI AKSONOMETRI
1. Proyeksi Aksonometri tergolong jenis
proyeksi sejajar (paralel) dan juga tegak
(ortogonal). Dalam proyeksi
2. Aksonometri diupayakan untuk penampilan
tampak atas, depan, dan samping dalam
satu kesatuan gambar.
3. Aksonometri menampilkan objek gambar
baik yang kongkret maupun imajiner ke
dalam bayangan tiga dimensi, oleh karena
itu aksonometri tergolong jenis proyeksi
piktorial.
17. Kategori Proyeksi Aksonometri
Proyeksi isometri adalah jenis
proyeksi aksonometri
berpenampilan tiga dimensi
atau piktorial dengan besaran
sudut masing-masing 120Ìý0, dan
perbandingan masing-masing
ukuran tinggi, panjang, dan
dalam yaitu 1:1:1. Besar sudut
sumbu 1200Ìýdapat digunakan
alternatif dibuat sudut
300Ìýterhadap horisontal (baik
sudut kanan maupun kiri)
18. Kategori Proyeksi Aksonometri
Pada dimetri perbandingan
yang sama terdapat pada
dimensi tinggi dan panjang.
Perbandingan yang lazim
digunakan yaitu 2:2:1 atau 3:3:1
Perbandingan ini diikuti dengan
konsekuensi pada sudut objek
yang digambar terhadap garis
horizon yaitu 40 derajat untuk
sudut sebelah kanan dan 10
derajat untuk sudut sebelah kiri.
19. Kategori Proyeksi Aksonometri
Pada proyeksi miring, sumbu x
berhimpit dengan garis
horisontal/mendatar dan sumbu
y mempunyai sudut 45° dengan
garis
mendatar. Skala pada proyeksi
miring sama dengan skala pada
proyeksi
dimetri,
yaitu skala pada sumbu x = 1 :
1, dan pada sumbu y = 1 : 2,
sedangkan
pada sumbu z = 1 : 1.