Dokumen tersebut membahas tentang keanekaragaman hayati yang terdiri dari tiga tingkatan yaitu gen, spesies, dan ekosistem. Juga menjelaskan berbagai ekosistem darat dan perairan serta upaya konservasi keanekaragaman hayati.
3. Keanekaragaman hayati adalah keanekaragaman diantara
makhluk hidup daratan, lautan, dan ekosistem akuatik lain.
Keanekaragaman Hayati terbagi menjadi tiga tingkatan ;
Keanekaragaman Gen
Keanekaragaman
Jenis/Spesies
Keankeragaman Ekosistem
Keanekaragaman
Hayati
4. Keanekaragaman Gen
Merupakan
variasi/perbedaan gen yang
terjadi dalam satu jenis atau
spesies makhluk hidup
Keanekaragaman gen pada
organisme dalam satu spesies
disebut varietas atau ras.
Peningkatan keanekaragaman
gen dapat terjadi melalui
hibridisasi (perkawinan
silang) atau domestikasi
(budidaya hewan/tumbuhan
liar oleh manusia).
(Beberapa varietas buah pisang; pisang
ambon, pisang raja sereh, pisang raja uli)
5. Keanekaragaman Spesies
Merupakan variasi/perbedaan gen yang ditemukan pada komunitas
atau kelompok berbagai spesies yang hidup di suatu tempat.
Ada beberapa jenis organisme yang memiliki ciri-ciri fisik hampir sama
Contoh pada tumbuhan misalnya; kelompok tumbuhan palem (Kelapa,
pinang, aren, dan sawit). Pada kelompok hewan dari genus Pathera;
Harimau (Pathera tigris), singa (Pathera leo), macan tutul (Pathera pardus),
dan jaguar (Pathera onca)
6. Keanekaragaman
Ekosistem
Perairan
(Akuatik)
Ekosistem Air
tawar
Ekosistem Air laut
Darat
(Terestrial)
Hutan Hujan
Tropis
Sabana (Savana)
Padang rumput
Gurun
Hutan gugur
Taiga
Tundra
Ekosistem merupakan
suatu sistem dimana terjadi
hubungan atau interaksi
saling ketergantungan
antara komponen
didalamnya.
Biotik
Abiotik
EKO
SIS
TEM
7. Ekosistem Perairan/Akuatik
Plankton ;
fitoplankton&
zooplankton
Nekton ; ikan
Neuston ;
serangga,
teratai,
ganggang
Bentos ;
kepiting,
cacing
Perifiton ;
siput.(Kelompok makhluk hidup di ekosistem
perairan/akuatik)
8. Ekosistem Air tawar
Ciri ekosistem air tawar
Kadar garam (salinitas
rendah)
Dipengaruhi oleh iklim
dan cuaca
Masuknya cahaya
matahari kurang
Pembagian ekosistem
air tawar
Air tawar lentik (tenang)
Danau dan rawa
Air tawar lotik
(mengalir) Sungai
dan air terjun
(Zonasi ekosistem air tawar bds
intesitas cahaya matahari yang
menembus air)
10. Ciri ekosistem air laut :
Kadar garam (salinitas) tinggi
Tidak dipengaruhi cuaca/iklim
Memiliki variasi perbedaan suhu
dibagian permukaan dan di
kedalaman
Memiliki arus yang pergerakannya
dipengarauhi angin, tekanan air,
dan gaya gravitasi
Habitat air laut saling berhubungan
antara laut satu dan yang lain Pembagian zona ekosistem laut
Bds intensitas cahaya matahari yang
menembus air ;
zona fotik : dapat ditembus cahaya,
kedalaman <200 meter.
zona twilight : keadaan cahaya
remang, kedalaman 200-2000 meter
zona afotik : tidak dapat ditembus
cahaya, kedalaman >2000 meter.
Ekosistem Air Laut
11. Zona litoral : daerah yang terendam saat terjadi pasang surut dan berbatasan
dengan daratan. Zona ini dihuni kelompok hewan bintang laut, udang, dan
kepiting.
Zona neritik : daerah laut dangkal, <200 meter. Dapat ditembus cahaya matahari
dan banyak di huni ikan dan ganggang.
Zona batial : memiliki kedalam 200m-2000m, keadaan reang, tidak ada
produsen, dihuni oleh nekton (ikan).
Zona basial : daerah palung laut dengan kedalaman >2000 meter dan gelap.
Zona ini dihuni oleh hewan predator, dan pengurai.
(Zonasi ekosistem air
laut bsd letak)
12. Ekosistem Darat1. Hutan Hujan
Tropis
Ciri-ciri :
Curah hujan sangat
tinggi 200-450
cm/tahun)
Matahari bersinar
sepanjang tahun
Pohon tumbuh tinggi,
membentuk kanopi
(tudung)
Memiliki
keanekaragaman hayati
yang sangat banyak
(heterogen)
Letak : Asia Tenggara
(Indonesia, Thailand),
lembah Sungai
Amazon, Amerika
Selatan.
13. Ekosistem Darat
2. Sabana (Savana)
Ciri-ciri :
Merupakan padang
rumput yang diselingi
pohon dan semak
Jenis tumbuhan ; rumput
Eucalyptus, Acacia
sedangkan jenis hewan ;
jerapah, hajah, kijang,
zebra
Letak : Kenya (Afrika),
Nusa Tenggara Timur,
Nusa Tenggara Barat.
14. Ekosistem Darat3. Padang rumput
Ciri-ciri :
Memiliki curah hujan tidak
teratur, rata-rata 25-50
cm/tahun
Jika curah hujan tinggi
rumput tumbuh subur
(bluestem grasses), jika
curah hujan rendah rumput
tumbuh pendek (grama
grasses & buffalo grasses)
Hewan yang hidup di
padang rumput ; bison,
kangguru, zebra, singa,
jaguar.
15. Ekosistem Darat4. Gurun
Ciri-ciri :
Curah hujan sangat rendah
(<25 cm/tahun)
Keadaan tanah tandu dan
tidak dapat menyimpan air
Kecepatan penguapan tinggi
Kelembapan udara sangat
rendah
Memiliki suhu sangat panas
pada siang hari dan sangat
dingin (mencapai 0 derajat)
pada malam hari.
Tumbuhan ; xerofit (kaktus)
Hewan : kaljengking, tikus,
burung, dan unta.
(Gurun Sahara, Afrika)
16. Ekosistem Darat5. Hutan gugur
Ciri-ciri :
Terdapat didaerah yang
memilliki 4 musim
Tumbuhan ; umumnya
berdaun lebar (elm, beech,
oak, dan maple).
Pada saat musim dingin, air
tidak dapat diserap
tumbuhan sehingga warna
daun berubah merah dan
cokelat lalu gugur)
Pada musim panas,
tumbuhan daun semi dan
fotosintesis.
Beberapa hewan melakukan
hibernasi (Hamster dan
kelelawar).
Letak : Eropa Barat, Chille,
dan Asia Timur.
17. Ekosistem Darat6. Taiga
Ciri-ciri :
Terdapat di daerah antara subtropis dan
kutub (Amaerika Utara, Alaska, dan
Rusia)
Tumbuhan ; dominan berdaun jarum
(konifer) yang hijau sepanjang tahun
Hewan ; moose,ajag, beruang hitam,
serigala.
18. Ekosistem Darat7. Tundra
Ciri-ciri :
Merupakan daerah
ekosistem yang paling
dingin
Terbagi menjadi
Tundra arktik terletak
didaerah Kutub Utara,
ditutupi oleh salju.
Vegetasi dominan liken.
Hewan yang hidup
caribou, muskox, dan
rubah.
Tundra alpin terletak
didaerah pegunungan
yang tinggi (puncak
Gung Jaya Wijaya,
Papua). Vegetasi
dominan perdu, liken.
19. Penyebaran flora menurut ketinggian tempat dari permukaan
laut ;
Ketinggian 0-650 meter : Tanaman bakau (Rhizophora sp.), kayu
api (Avicennia sp.), sagu. Semakin di daratan dijumpai kelapa,
cokelat, padi, jagung, kapuk, dan karet.
Ketinggian 650-1500 meter : Tanaman rasamala (Altingia
excelsa), kina (Chinchona officinalis), aren pinang, kopi,
tembakau, dan the
Ketinggian 1500-2500 meter : Tanaman cemara gunung
(Casuarina junghuhniana) dan berri (Vaccinium lucidum)
Ketinggian > 2500 meter : Lumut, liken, dan bunga edelweiss
(Anaphalis javanica).
Persebaran
Keanekaragaman
Hayati di Indonesia
20. Persebaran Fauna di di dunia bds Wallace
Paleartik : Eropa, Asia Utara (Kijang, bison, kambing, robin)
Neartik : Greenland, Mexico (Anjing, Kelinci, Tupai)
Ethiopian/Afrotropical : Afrika, Gurun Sahara (Singa, Zebra, Kudanil)
Oriental /Asiatis : Indonesia, Malaysia (Orang utan, harimau)
Australis : Australia, Selandia Baru, Papua (Kangguru, wallabi, merak)
Neotropik : Amerika Selatan (Trenggiling, anaconda)
21. Persebaran Fauna di
Indonesia
Penyebaran fauna di Indonesia di pisahkan oleh garis Wallace, garis Weber,
dan garis Lydekker.
a. Kawasan Indonesia bagian barat (Orientalis/Asiatis): Sumatra, Jawa,
Kalimantan, dan Bali
b. Kawasan peralihan : Sulawesi, Maluku, Sumbawa, Lombok, dan Timor
c. Kawasan Indonesia bagian timur (Australis) : Papua dan pulau-pulau
disekitarnya.
26. Klasifikasi makhluk hidup adalah pengelompokan makhluk
hidup berdasarkan ciri-ciri tertentu yang dimilikinya. Cabang
ilmu biologi yang mempelajari klasifikasi ini disebut taksonomi.
Manfaat klasifikasi makhluk hidup : (1) Agar mudah mempelajari
objek studi biologi (2) Mengetahui hubungan kekerabatan antara
makhluk hidup.
Dasar Klasifikasi :
1. Sistem Alamiah : Tokoh Aristoteles, dasar klasifikasi persamaan
sifat morfologi.
2. Sistem Artifisial (Buatan) : Tokoh Carolus Linnaeus, dasar
klafikasi berdasarkan ciri nya (contoh: hewan berkelanjar susu
disebut mamalia, tumbuhan dikelompokan bds alat
reproduksinya)
Klasifikasi Makhluk
Hidup
27. 3. Sistem Filogenetik : Tokoh Charles
Darwin, dasar klasifikasi jauh dekatnya
hubungan kekerabatan antarorganisme
atau kesamaan ciri morfologi , anatomi,
fisiologi, dan tingkah laku.
4. Sistem Modern : Dasar klasifikasi
filogenetik, ciri gen atau kromosom, serta
ciri bio-kimia.
Klasifikasi
Makhluk Hidup
(2)
(Pohon filogenetik organisme)
28. Tingkatan Takson dalam Klasifikasi
Kingdom (Kerajaan) ;
Sistem Klasifikasi 5 Kingdom (Monera, Protista, Fungsi, Animalia, Plantae)
Phylum/Divisio :
Phylum untuk hewan, Divisio untuk tumbuhan.
Phylum Animalia Chordata,Echinodermata, Playuhelminthes
Divisi pada tumbuhan, akhiran phyta (Bryophyta, Pteridophyta, Spermatophyta)
Classis (Kelas)
Kelas pada tumbuhan diakhiri dengan edoneae (berbiji tertutup); -opsida (lumut);
phyceae (alga). Contoh kelas tumbuhan divisi Angiopermae adalah
Monocotyledoneae, Dicotyledoneae; divisi Bryophyta adalah Hepaticopsida (lumut
hati); dan kelas filum Chrysophyta (ganggang emas) adalah Xanthophyceae.
Ordo (Bangsa)
Pada tumbuhan berakhiran ales (Contoh : Solanales, Malvales, dan Poales).
29. Ordo
Familia (Famili/Suku)
Pada tumbuhan biasanya berakhir aceae
(Solanaceae, Poaceae), sedangkan pada
hewan berakhiran idae (Felidae, Canidae
Genus (Marga)
Kaidah penulisan nama genus; huruf
kapital pada kata pertama dan di cetak
miring/garisbawahi. Contoh Zea, Oryza
Species (Jenis)
Nama spesies terdiri atas dua kata; kata
pertama menunjukan nama genusnya dan
kata kedua menujukan spesifikasinya.
Contoh : Oryza sativa
Tingkatan Takson dalam Klasifikasi (2)
31. Sistem Tata Nama Makhluk Hidup
Menggunakan bahasa latin atau bahasa lain yang dilatinkan
Terdiri atas dua kata, dimana kata pertama merupakan nama genus dan
kata kedua merupakan nama spesies yang spesifik.
Huruf pertama pada kata pertama ditulis dengan huruf kapital, huruf
selanjutnya ditulis dengan huruf kecil.
Nama genus dan nama spesies dicetak miring atau digarisbawahi
secara terpisah
Contoh : Vicia faba atau Vicia faba (buncis)
32. Perkembangan Klasifikasi Makhluk Hidup
1.Sistem Dua Kingdom
Tokoh : Aristoteles
Pembagian : Plantae dan Animalia
2.Sistem Tiga Kingdom
Tokoh : Ernst Haeckel (1866)
Pembagian : Protista, Plantae dan Animalia
3.Sistem Empat Kingdom
Tokoh : Herbert Copeland
Pembagian : Monera, Protista, Plantae, dan Animalia
4.Sistem Lima Kingdom
Tokoh : R. H Whitakker(1969)
Pembagian : Monera, Protista, Fungi, Plantae, dan Animalia
33. Perkembangan Klasifikasi Makhluk Hidup
(2)
5.Sistem Enam Kingdom
Tokoh : Carl Woose (1977)
Pembagian : Archaebacteria, Eubacteria, Protista, Fungi, Plantae, dan Animalia
6.Sistem Delapan Kingdom
Tokoh :Thomas Cavalier-Smith (1993)
Pembagian : Archaebacteria, Eubacteria, Archezoa, Protozoa, Chromista, Fungi,
Plantae, dan Animalia
7.Sistem Tiga Domain
Tokoh : Carl Woose
Pembagian : Archaea, Bacteria, Eukariota (Archzoa, Euglenozoa, Alveolata,
Stramenopila, Rhodophyta, Plantae, Fungi, dan Animalia).