際際滷

際際滷Share a Scribd company logo
KEBIJAKAN & STRATEGI
PENCEGAHAN & PENGENDALIAN DIABETES
MELITUS
dr. Esti Widiastuti M, MScPH
KEMENTERIAN KESEHATAN RI
DITJEN PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT
2024
TOPI
K
 Situasi Diabtetes Melitus
 Transformasi Kesehatan
 Kebijakan & Strategi Pencegahan &
Pengendalian Penyakit Tidak Menular
Diabetes di Indonesia
Riskesdas tahun 2007-2018
Tahun 2007 Tahun 2013 Tahun 2018
Tren Prevalensi
DM Tipe 2
8
.
5
%
6.9%
5.7%
2021, negara dengan jumlah penderita diabetes tertinggi ke-
5 di dunia sebesar 19,5 juta & diperkirakan meningkat
menjadi 28,6 juta pada 2045
IDF 2021
Missing Person:
Hanya 1 dari 4-5 orang DM tahu
bahwa mereka menderita DM
Missing Person:
Hanya 1 dari 4-5 orang DM yang
mendapat tatalaksana di
fasyankes
1
2
4
Pelayanan pada penyakit yang menjadi layanan prioritas
Perubahan pola penyakit penyebab kematian tertinggi selama
10 tahun terakhir
Sumber: Institute for Health Metrics and Evaluation
(IHME)
Kelompok penyakit tersebut menimbulkan beban
pembiayaan terbesar
Sumber: BPJS Kesehatan,
2021
Jantung
Uronefrolog
i
Infeksi
Emergin
g
Strok
e
Kesehatan
Ibu &
Anak
Gastro-
hepatolog
i
Kanke
r
Tuberkulos
is
Diabete
s
Mellitus
Penyakit Katastrofik  Layanan
Prioritas
Prediabetes di Indonesia
IDF 2021
10, 6 % DIABETES
19,8 %
PREDIABETES
34
jut
a
1 dari 5 orang Prediabetes
Perilaku masyarakat
yang meningkatkan
risiko DM:
Merokok
Aktivitas fisik kurang
Kurang
makan buah dan
sayur
Konsumsi
Gula, Garam, dan
Lemak berlebih
Faktor Risiko
0
20
40
60
80
100
120
Merokok Kurang makan buah dan sayur
Aktivitas fisik kurang
2013 2018
28.8 29.3 26.1
33.5
93.5 95.5
Riskesdas tahun 2013 dan
2018
4,8%
Konsumsi
gula 4
sdm/hari
(50 g/hari)
52,7%
Konsumsi
Garam 1
sdt/hari
(2000 mg/hari)
26,7%
Konsumsi
Lemak 5
sdm/hari
(67 g/hari)
Studi Diet Total tahun
2014
Peningkatan Obesitas dan Obesitas Sentral
di Indonesia dari Data Riskesdas 2007 - 2018
Riskesdas 2018.
Indikator Obesitas Sentral : ukuran lingkar
perut
- Perempuan > 80
cm
- Laki-laki > 90 cm
DiabCare Indonesia 2012, n =
1967
8
Diabetes Yang Tidak Terkontrol Dapat Mengakibatkan Komplikasi Yang
Mengancam Organ Tubuh Dengan Kejadian Sebesar :
Sumbatan
pembuluh darah
kaki --> Amputasi
Penyakit
jantung
Penyakit
Mata -->
Kebutaan
Penyakit Ginjal
Kronik (PGK)
Penyakit
Stroke
30%
30%
5,3%
15%
50 %
30 % Pasien PGK yang
membutuhkan HD
merupakan penderita
DM
TOPI
K
 Situasi Penyakit Tidak Menular di Indonesia
 Transformasi Kesehatan
 Kebijakan & Strategi Pencegahan &
Pengendalian Penyakit Tidak Menular
Kebijakan Penanggulangan DIABETES MELLITUS
Transformasi Sistem Kesehatan 2021-2024
5 RPJMN dan 6 Pilar Transformasi
1
1
Visi
Sejalan dengan visi Presiden untuk mewujudkan masyarakat yang sehat, produktif, mandiri dan berkeadilan
Meningkatkan kesehatan
ibu, anak, keluarga
berencana dan kesehatan
reproduksi
Mempercepat
perbaikan gizi
masyarakat
Memperbaiki
pengendalian
penyakit
Gerakan Masyarakat
Hidup Sehat
(GERMAS)
Memperkuat sistem
kesehatan & pengendalian
obat dan makanan
6
kategori
utama
Outcome
RPJMN
bidang
kesehatan
Pencegahan
primer
Penambahan
imunisasi rutin
menjadi 14
antigen dan
perluasan cakupan
di seluruh
Indonesia.
Pencegahan
sekunder
Skrining 14 penyakit
penyebab kematian
tertinggi di tiap sasaran
usia, skrining stunting,
& peningkatan ANC
untuk kesehatan ibu &
bayi.
Meningkatkan
kapasitas dan
kapabilitas
layanan
primer
Pembangunan
Puskesmas di 171 kec.,
penyediaan 40 obat
esensial, pemenuhan
SDM kesehatan
primer
Meningkatkan
akses dan mutu
layanan sekunder
& tersier
Pembangunan RS di
Kawasan Timur, jejaring
pengampuan 6 layanan
unggulan, kemitraan
dengan worlds top
healthcare centers. (a.l
DM, Jantung, Stroke,
Kanker
)
Memperkuat
ketahanan
tanggap
darurat
Jejaring nasional
surveilans berbasis lab,
tenaga cadangan
tanggap darurat, table
top exercise
kesiapsiagaan krisis.
Transformasi sistem
pembiayaan kesehatan
Regulasi pembiayaan kesehatan dengan 3
tujuan: tersedia, cukup, dan
berkelanjutan; alokasi yang adil; dan
pemanfaatan yang efektif dan efisien.
Penambahan
kuota beasiswa
dalam &
mahasiswa,
luar
negeri,
kemudahan penyetaraan nakes lulusan
luar negeri.
Transformasi SDM
Kesehatan
Pengembangan dan pemanfaatan teknologi,
digitalisasi, dan bioteknologi di sektor kesehatan.
Transformasi teknologi
kesehatan
1 Transformasi layanan primer 2 Transformasi layanan
rujukan
3 Transformasi
sistem ketahanan kesehatan
4
Meningkatkan
ketahanan
sektor farmasi
& alat kesehatan
Produksi dalam
negeri 14 vaksin
rutin, top 10 obat, top
10 alkes by volume &
by value.
5 6
a
Edukasi
penduduk
7 kampanye utama:
imunisasi, gizi
seimbang, olah raga,
anti rokok, sanitasi &
kebersihan
lingkungan, skrining
penyakit, kepatuhan
pengobatan
b c d a b
4 TEMATIK PTM komprehensif promotif  rehabilitatif : DM, Penyakit Jantung, Stroke, Kanker
PETA JALAN PERCEPATAN PENANGGULANGAN DM
12
Di
2030
25% Kompilkasi kronis
yang disebabkan DM
33% Kematian Dini
akibat DM
PROMOSI KESEHATAN DETEKSI DINI PENANGANAN KASUS
PENINGKATAN
KAPASITAS SDM
SISTEM INFORMASI
PETUNJUK TEKNIS
NASIONAL
DUKUNGAN INFRA
STRUKTUR
Indikator RPJMN 2020-2024
No Indikator
Target
2023 2024
1 Persentase merokok penduduk usia 10-18 tahun 8,8 % 8,7%
2 Prevalensi obesitas pada penduduk umur >18 tahun 21,8% 21,8%
Indikator RENSTRA 2022-2024
No Indikator
Target
2023 2024
Indikator Kinerja Program (IKP)
1
Jumlah kabupaten/kota yang melakukan deteksi dini
faktor risiko PTM
514 514
2
Jumlah kabupaten/kota yang melakukan
pengendalian faktor risiko
63 90
INDIKATOR PEMBANGUNAN KESEHATAN
P2PTM
No Indikator
Target
2023 2024
Indikator Kinerja Kegiatan (IKK)
1 Persentase penduduk sesuai kelompok usia yang
dilakukan
70% 90%
skrining PTM prioritas
2 Jumlah kabupaten/kota yang melakukan pelayanan
terpadu (Pandu) PTM di 80% puskesmas
411 514
3 Persentase penyandang hipertensi yang tekanan
darahnya terkendali di puskesmas/FKTP
63% 90%
4 Persentase penyandang diabetes melitus yang gula
darahnya
58% 90%
terkendali di puskesmas/FKTP
5 Jumlah kabupaten/kota yang menerapkan Kawasan
Tanpa Rokok (KTR)
474 514
6 Jumlah kabupaten/kota yang melakukan pelayanan
Upaya Berhenti Merokok (UBM)
275 350
Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan
16
Payung Hukum Program Pengampuan dituangkan dalam Keputusan Menteri
Kesehatan tentang RS Jejaring Pengampuan Pelayanan Prioritas
 Kardiovaskular
Stroke
DM TB & Respirasi
Gastrohepatologi
Uronefrologi
KIA Kanker
https://link.kemkes.go.id/KMKPengampuan
Dokumen Keputusan Menteri Kesehatan
tentang Jejaring Pengampuan Pelayanan
Prioritas dapat diakses melalui :
TOPI
K
 Situasi Penyakit Tidak Menular di Indonesia
 Transformasi Kesehatan
 Kebijakan & Strategi Pencegahan &
Pengendalian Diabetes Melitus
UU NOMOR 17 TAHUN 2023 TENTANG KESEHATAN
Paragraf 3 : Penanggulangan Penyakit Tidak
Menular
Pasal Ayat
Pasal
93
(1) Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, dan masyarakat melakukan penanggulangan penyakit tidak
menular melalui kegiatan pencegahan, pengendalian, dan penanganan penyakit tidak menular beserta
akibat yang ditimbulkannya.
(2) Penanggulangan penyakit tidak menular sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan untuk
meningkatkan pengetahuan, kesadaran, kemauan berperilaku hidup sehat, dan mencegah terjadinya
penyakit tidak menular beserta akibat yang ditimbulkan untuk menurunkan jumlah yang sakit, disabilitas,
dan/atau meninggal dunia, serta untuk mengurangi dampak sosial dan ekonomi akibat penyakit tidak
menular
Pasal
94
(1) Penanggulangan penyakit tidak menular didukung dengan kegiatan surveilans faktor risiko, registri penyakit,
dan surveilans kematian
(2) Kegiatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) bertujuan untuk memperoleh informasi yang esensial
serta dapat digunakan untuk pengambilan keputusan dalam upaya penanggulangan penyakit tidak
menular
(3) Kegiatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan melalui kerja sama lintas sektor
, pemangku
kepentingan terkait, dan masyarakat, serta dengan membentuk jejaring, baik nasional maupun
internasional.
Pasal
95
Pasal 95
Ketentuan lebih lanjut mengenai penanggulangan penyakit tidak menular sebagaimana dimaksud dalam Pasal
93 dan Pasal 94 diatur dengan Peraturan Pemerintah
KEBIJAKAN & STRATEGI
P2PTM
Perubaha
n Perilaku
dan
Pemberdayaa
n Masyarakat
PROMOSI
KESEHATA
N
DETEK
SI
DINI
PERLINDUNGA
N KHUSUS
PENANGANA
N KASUS
Identifikasi
dan intervensi
sejak dini
faktor risiko
PTM & PTM
Pengobatan di
fasyankes
sesuai standar
LINTAS PROGRAM & LINTAS
SEKTOR
Vaksinasi
(PERMENKES No. 71/2015 tentang PENANGGULANGAN
PTM)
Kebijakan Penanggulangan DIABETES MELLITUS
Model Layanan DM Tipe 2
Standar Pelayanan Diabetes
SKRINING
POPULASI
BERISIKO
DIAGNOSIS DM
DAN
KOMPLIKASINYA
TATALAKSANA
DM DAN
KOMPLIKASINYA
MONITORIN
G
Edukas Gizi
Latiha
n
Obat-
obatan
Rawa
t
Kelola
Berat
Perawata
n
Layanan DM Terintegrasi
Dalam
Jaminan Kesehatan
Nasional
Regulator
BPJS
Kesehatan
Peserta JKN
Fasilitas
Kesehatan
Memberi
Pelayanan
Regulasi Sistem
Pelayanan
Kesehatan (rujukan,
dll)
Regulasi (standarisasi)
Kualitas Yankes, Nakes,
Obat, Alkes
Regulasi Tarif
Pelayanan Kesehatan,
Pembayar tunggal, regulasi,
kesetaraan
Kendali
Biaya
&
kualitas
Yankes
Pemerinta
h
Mencari
Pelayanan
Sistem Rujukan
Suatu sistem
pelayanan proakti
f
yan
g
kesehatan
dilaksanaka
n
melibatka
n
Peserta
,
pendekata
n
terintegras
i
Kesehatan
yang
dan BPJS Kesehatan
dalam
pemeliharaan kesehatan bagi
peserta
denga
n
secara
Fasilitas
rangka
JKN-KIS
penyandang penyakit kronis, khususnya Diabetes
Mellitus Tipe 2 dan Hipertensi untuk mencapai
kualitas hidup yang optimal dengan biaya
pelayanan kesehatan yang efektif dan efisien.
Mendorong Kemandirian
Peserta
Meningkatkan Derajat Kesehatan
Peserta
Meningkatkan Kepuasan
Peserta
Mengendalikan Biaya Pelayanan Kesehatan
dalam Jangka Panjang
TUJUAN
DEFINISI
24
Program Pengelolaan Penyakit Kronis
(PROLANIS)
Siapa yang dikelola PROLANIS??
PRB
DM - HIPERTENSI
PESERTA
DM TIPE 2
PESERTA
HIPERTENSI
FKTP
sebagai Care Coordinator dalam
pengelolaan penyakit kronis
melalui PROLANIS
TATALAKSANA DM TIPE 2
5 Pilar Utama Tatalaksana
DM
1. Eduka
si
2. Diet
3. Aktivitas fisik
4. Terapi Farmakologi
5. Pemantauan
glukosa darah
i
Semua Lin
26
Strategi Pengendalian Diabetes
Melitus
Akselerasi
Deteksi Dini
Faktor Risiko
PTM di
Posyandu/
Posbindu dan di
FKTP
Penguatan
intervensi
modifikasi
Perilaku berisiko
melalui edukasi
di Posyandu/
Posbindu dan
FKTP
Peningkatan
pemantauan
kontrol/
target gula
darah
Penguatan
penatalaksanaan
dan
pengobatan DM
sesuai Standar
Di FKTP/ FKRTL
Peningkatan
pencegahan
dan deteksi
dini komplikasi
Penguatan
jejaring
pengampua
n
Penguatandan Implementasi
Regulasi Pendukung yang
memerlukan peran lintas
sektor
o Ketersediaan Pangan Sehat dan
terjangkau untuk mendukung
pola hidup sehat dengan gizi
seimbang
o Implementasi Instruksi Presiden 1 /
2017 tentang GERMAS di lintas
sektor
o Pemberlakuan cukai MBDK
o Penyediaan Ruang Terbuka Hijau
dan sarana prasarana untuk
melakukan aktivitas fisik.
o Peningkatan informasi, promosi
dan edukasi tentang kesehatan
PEMBUDAYAAN PERILAKU HIDUP SEHAT
Pilar 1
Mengonsum
si Pangan
Beraneka
Ragam
Pilar 2
Membiasaka
n Perilaku
Hidup Sehat
Pilar 3
Melakukan
Aktivitas
Fisik
Pilar 4
Mempertahanka
n dan
Memantau
Berat Badan
Normal
POLA HIDUP SEHAT
DENGAN GIZI SEIMBANG
Permenkes No.63/2015 tentang
Perubahan Permenkes No.30 Tahun 2013
Pencantuman Informasi Kandungan Gula,
Garam dan Lemak untuk Pangan
Olahan dan Pangan Siap Saji
2
Mewajibkan Pencantuman :
1. informasi kandungan Gula, Natrium dan
lemak pada pangan olahan dan pangan
siap saji.
2. Pesan kesehatan tentang batas
maksimum konsumsi Gula, Garam dan
Lemak per orang per hari
EDUKASI : BATAS MAKSIMUM AMAN
TERHINDAR DARI RISIKO PTM DALAM
KONSUMSI GULA, GARAM DAN LEMAK
PER ORANG PER HARI
PROMOSI DAN EDUKASI
TANTANGAN -KOLABORASI
PEMERINTAH
MASYARAKAT
AKADEMISI
PRIVAT
MEDIA
 Akses  jangkauan
informasi, ketersediaan
sumberdaya
 Literasi kesehatan
 Health seeking behaviour, peran
serta individu/ masyarakat
 Lingkungan yang mendukung
untuk hidup sehat
 Kebijakan yang berpihak
terhadap
kesehatan
PATUH bagi menyandang Diabetes agar rajin
kontrol dan minum obat
PENGENDALIAN DIABETES
DENGAN PERILAKU CERDIK DAN PATUH
Simpulan
 Upaya promotif, preventif, merupakan kunci
pencegahan dan pengendalian PTM / Diabetes tanpa
mengabaikan kuratif dan rehabilitatif. Literasi kesehatan
kepada masyarakat, merupakan aspek penting.
 Perubahan perilaku menjadi lebih sehat merupakan
pengendalian faktor risiko PTM cegah PTM untuk hidup
sehat lebih lama
 Deteksi Dini FR PTM selain untuk mendorong masyarakat
hidup sehat , juga diharapkan dapat menemukan kasus
PTM lebih awal, kasus dapat tertangani lebih cepat
sehingga terhindar dari komplikasi dan juga
kematian dini
 Strategi pengendalian Diabetes dilakukan dengan
mencegah terjadinya kasus baru dan mengendalikan
kasus dengan penanganan / pengobatan sesuai standar
 Penanggulangan Penyakit Diabetes selain perlu
penguatan SDM Nakes, penguatan sarana dan prasarana
faskes, juga diperlukan kerjasama, dukungan dan
keterlibatan seluruh sektor
TERIMA KASIH
1
Deteksi Dini PTM
3
5
 Deteksi Dini Obesitas
 Deteksi Dini Hipertensi
 Deteksi Dini Diabetes
 Deteksi Dini Gangguan Indera
 Deteksi Dini PPOK
 Deteksi Dini Ca Payudara*
 Deteksi Dini Ca Leher Rahim*
 Deteksi Dini Penyakit Jantung*
 Deteksi Dini Stroke*
* edukasi
9 Penyakit PTM Prioritas
Indikator RPJMN 2020-2024
No Indikator
Target
2023 2024
2 Prevalensi obesitas pada penduduk umur >18 tahun 21,8% 21,8%
INDIKATOR PEMBANGUNAN KESEHATAN
P2PTM
Cara Perhitungan Prevalensi
Jumlah penyandang obesitas IMT > 27 umur > 18
tahun
X
100
Jumlah penduduk umur > 18
tahun
Cara Perhitungan Proporsi *)
Jumlah penyandang obesitas IMT > 27 umur > 18
tahun
X
100
Jumlah sasaran/ klien umur > 18 tahun yang
diperiksa IMT
Output (IKK)
Target Capaian
2022 2023 2024
Juni
(B06)
Des
(B12)
Juni
(B06)
Des
(B12)
Juni
(B06)
Des
(B12)
Persentase penduduk sesuai kelompok usia
yang dilakukan skrining PTM prioritas
20% 45% 30% 70% 35% 90%
Definisi Operasional
Persentase penduduk sesuai kelompok sasaran yang mendapatkan skrining PTM Prioritas yaitu
Hipertensi, DM, Obesitas, Stroke, Jantung, PPOK, Kanker Payudara, Kanker Leher Rahim, Gangguan
Indera (Katarak dan Kelainan Refraksi,Tuli Kongenital, dan Otitis Media Supurative Kronis (OMSK))
Cara Perhitungan
X 100
Jumlah persentase capaian DD
(Hipertensi+DM+Obesitas+Stroke+Jantung+PPOK+Kanker Payudara+Kanker Leher
Rahim+Indera
Output (IKK)
Target Capaian
2022 2023 2024
Juni
(B06)
Des
(B12)
Juni
(B06)
Des
(B12)
Juni
(B06)
Des
(B12)
Persentase penyandang diabetes melitus yang
gula darahnya terkendali di puskesmas/FKTP
15 36 25 58 40 90
Definisi
Operasional
Persentase penyandang diabetes melitus yang gula darah puasa < 126 mg/dl
atau
gula darah 2 jam pp nya < 200 mg/dl sebanyak minimal 3 kali (3 bulan) atau
HbA1c
<7% minimal 1 kali dalam kurun waktu 1 tahun
Cara Perhitungan
Jumlah penyandang diabetes melitus yang gula darah puasa < 126 mg/dl atau gula darah 2
jam pp nya < 200 mg/dl sebanyak minimal 3 kali (3 bulan) atau HbA1c <7% minimal 1
kali dalam kurun waktu 1 tahun
X 100
39
Di Kota B :
 Jumlah penyandang diabetes melitus yang gula darah puasa < 126 mg/dl atau
gula darah 2 jam pp nya < 200 mg/dl sebanyak minimal 3 kali (3 bulan) atau
HbA1c <7% minimal 1 kali dalam kurun waktu 1 tahun : 980 orang
 Jumlah seluruh penyandang diabetes mellitus : 6.868 orang
Persentase penyandang diabetes mellitus yang gula darahnya terkendali di
Puskesmas/ FKTP =
980
= 14,3%
6.868
Kesimpulan : Kota B belum mencapai target indikator penyandang DM yang
gula darahnya terkendali.
Contoh
perhitungan :
Target tahun 2023 :
58%
Identifikasi Sasaran
Identifikasi Sasaran
Kelompok
Sasaran
Usia 15  18
tahun
Sekolah
Usia 18 -25 tahun
Kampus, Tempat
Kerja, Komunitas/
masyarakat
Usia > 25 tahun
Tempat
Kerja/institusi,
Komunitas/
masyarakat
4
2
Tahapan Kegiatan Deteksi Dini
PTM dan Faktor Risikonya
Pendaftaran /
Registrasi
1
 Wawancara Riwayat
Penyakit PTM
 Wawancara Faktor
Risiko Perilaku
 Merokok
 Aktivitas Fisik
 Konsumsi Buah dan
Sayur
 Konsumsi Alkohol
 Wawancara PUMA
2
 Deteksi Dini Obesitas
 Pengukuran TB
 Pengukuran BB
 Pengukuran LP
 Deteksi Dini Tajam
Penglihatan
 Deteksi Dini Tajam
Pendengaran
3
 Tekanan Darah
 Gula Darah Sewaktu
4
 Edukasi
 Tindak Lanjut
 Pencatatan dan
Pelaporan
5
Pengukuran Pemeriksaan Edukasi
Registrasi Wawancara
4
3
3.1 Deteksi Dini Obesitas
Obesitas umum diukur
berdasarkan
pengkategorian IMT yaitu
perbandingan antara Berat
Badan (kg) dan Tinggi
Badan (m2)
1
 Sasaran usia 
15 tahun
Obesitas Sentral
dihitung berdasarkan
pengukuran Lingkar
Perut
>80 pada perempuan
>90 pada Laki-Laki
2
Obesitas
merupakan
penumpukan lemak
yang
berlebihan akibat ketidakseimbangan asupan energi
(energi intake) dng energi yang digunakan (energi
expenditure) dalam waktu lama
4
4
4.2 Deteksi Dini Diabetes Melitus
Alat dan Bahan
 Alat pemeriksaan kadar gula
darah (Glukometer)
 Tes strip gula darah
 Lancet
 Alkohol swab
 Handscoon
 Safety box
Sasaran
 Usia 15 - < 39 th dengan faktor risiko
PTM (riwayat obesitas dan atau
obesitas sentral dan atau tekanan
darah tinggi)
 Usia  40 th
Kriteria Gula darah sewaktu (mg/dl) Gula darah Puasa (mg/dl)
Diabetes*  200  126
Prediabetes 140 -199 100  125
Normal < 100 < 100
*Disertai gejala klasik

More Related Content

Similar to Kebijakan Penanggulangan DIABETES MELLITUS (20)

Rencana Strategis Kementerian Kesehatan tahun 2020-2024
Rencana Strategis Kementerian Kesehatan tahun 2020-2024Rencana Strategis Kementerian Kesehatan tahun 2020-2024
Rencana Strategis Kementerian Kesehatan tahun 2020-2024
Muh Saleh
Penguatan Program P2PTM Kab. Bandung Barat 24092024.pptx
Penguatan Program P2PTM Kab. Bandung Barat 24092024.pptxPenguatan Program P2PTM Kab. Bandung Barat 24092024.pptx
Penguatan Program P2PTM Kab. Bandung Barat 24092024.pptx
anita562631
PENCEGAHAN_DAN_PENGENDALIAN_PTM_TERPADU.ppt
PENCEGAHAN_DAN_PENGENDALIAN_PTM_TERPADU.pptPENCEGAHAN_DAN_PENGENDALIAN_PTM_TERPADU.ppt
PENCEGAHAN_DAN_PENGENDALIAN_PTM_TERPADU.ppt
YosuaFongadi1
MATERI KABID_KEBIJAKAN INTEGRASI PELAYANAN KESEHATAN PRIMER (ILP).pptx
MATERI KABID_KEBIJAKAN INTEGRASI PELAYANAN KESEHATAN PRIMER (ILP).pptxMATERI KABID_KEBIJAKAN INTEGRASI PELAYANAN KESEHATAN PRIMER (ILP).pptx
MATERI KABID_KEBIJAKAN INTEGRASI PELAYANAN KESEHATAN PRIMER (ILP).pptx
DamayaniSkm
Penyuluhan PTM.ppt
Penyuluhan PTM.pptPenyuluhan PTM.ppt
Penyuluhan PTM.ppt
FerriMartin1
MI 1.29-30 agustus 2022 Kebijakan Pencegahan dan Pengendalian PTM bagi Usia P...
MI 1.29-30 agustus 2022 Kebijakan Pencegahan dan Pengendalian PTM bagi Usia P...MI 1.29-30 agustus 2022 Kebijakan Pencegahan dan Pengendalian PTM bagi Usia P...
MI 1.29-30 agustus 2022 Kebijakan Pencegahan dan Pengendalian PTM bagi Usia P...
EarlyOktaPratama
Edit2 mi 1 persiapan penyuluhan
Edit2 mi 1 persiapan penyuluhanEdit2 mi 1 persiapan penyuluhan
Edit2 mi 1 persiapan penyuluhan
BidangTFBBPKCiloto
2. V4_Desa_Siaga_dan_Transformasi_Layanan_Primer.pdf
2. V4_Desa_Siaga_dan_Transformasi_Layanan_Primer.pdf2. V4_Desa_Siaga_dan_Transformasi_Layanan_Primer.pdf
2. V4_Desa_Siaga_dan_Transformasi_Layanan_Primer.pdf
HarrySetiawan45
PTM KLINIK DINAS KESEHATAN KOTA SURAKARTA.pptx
PTM KLINIK DINAS KESEHATAN KOTA SURAKARTA.pptxPTM KLINIK DINAS KESEHATAN KOTA SURAKARTA.pptx
PTM KLINIK DINAS KESEHATAN KOTA SURAKARTA.pptx
KlinikAsySyifaKartop
Teknokratik rpjmn-bappenas
Teknokratik rpjmn-bappenasTeknokratik rpjmn-bappenas
Teknokratik rpjmn-bappenas
Bambang Narmada
Kebijakan ilp di puskesmas Kebijakan ILP 2024.pptx
Kebijakan ilp di puskesmas Kebijakan ILP 2024.pptxKebijakan ilp di puskesmas Kebijakan ILP 2024.pptx
Kebijakan ilp di puskesmas Kebijakan ILP 2024.pptx
HeruDwiSaputra2
SEMINAR STANDAR PELAYANAN MINIMAL KESEHATAN FIX (Pak Aminuddin).pptx
SEMINAR STANDAR PELAYANAN MINIMAL KESEHATAN FIX (Pak Aminuddin).pptxSEMINAR STANDAR PELAYANAN MINIMAL KESEHATAN FIX (Pak Aminuddin).pptx
SEMINAR STANDAR PELAYANAN MINIMAL KESEHATAN FIX (Pak Aminuddin).pptx
pihdinkesmedan
Kebijakan PIS PK dalam implementasi kesehatan
Kebijakan PIS PK dalam implementasi kesehatanKebijakan PIS PK dalam implementasi kesehatan
Kebijakan PIS PK dalam implementasi kesehatan
ArifKhoiri
Buku_Pedoman_Manajemen_PTM.pdf
Buku_Pedoman_Manajemen_PTM.pdfBuku_Pedoman_Manajemen_PTM.pdf
Buku_Pedoman_Manajemen_PTM.pdf
SiwiIndriaSusilowati1
6f1408ae-2357-4a2e-a2c0-8c53acb58430.pdf
6f1408ae-2357-4a2e-a2c0-8c53acb58430.pdf6f1408ae-2357-4a2e-a2c0-8c53acb58430.pdf
6f1408ae-2357-4a2e-a2c0-8c53acb58430.pdf
rahmawulandari9
6f1408ae-2357-4a2e-a2c0-8c53acb58430.pdf
6f1408ae-2357-4a2e-a2c0-8c53acb58430.pdf6f1408ae-2357-4a2e-a2c0-8c53acb58430.pdf
6f1408ae-2357-4a2e-a2c0-8c53acb58430.pdf
rahmawulandari9
KEBIJAKAN Pengendaliann P2PTM UNTUK MASY.pptx
KEBIJAKAN  Pengendaliann P2PTM UNTUK MASY.pptxKEBIJAKAN  Pengendaliann P2PTM UNTUK MASY.pptx
KEBIJAKAN Pengendaliann P2PTM UNTUK MASY.pptx
afingatsoe
Kebijakan P2PTM dengan Pendekatan Kampus Sehat.pptx
Kebijakan P2PTM dengan Pendekatan Kampus Sehat.pptxKebijakan P2PTM dengan Pendekatan Kampus Sehat.pptx
Kebijakan P2PTM dengan Pendekatan Kampus Sehat.pptx
Dian Kurnia Rabbani
TRANSFORMASI KESEHATAN_Bid Kesmas edit.pptx
TRANSFORMASI KESEHATAN_Bid Kesmas edit.pptxTRANSFORMASI KESEHATAN_Bid Kesmas edit.pptx
TRANSFORMASI KESEHATAN_Bid Kesmas edit.pptx
ZigBgmiress
Kebijakan Kesehatan Jiwa dalam Transformasi Layanan Primer November 2024.pdf
Kebijakan Kesehatan Jiwa dalam Transformasi  Layanan Primer November 2024.pdfKebijakan Kesehatan Jiwa dalam Transformasi  Layanan Primer November 2024.pdf
Kebijakan Kesehatan Jiwa dalam Transformasi Layanan Primer November 2024.pdf
ssuserede8b5
Rencana Strategis Kementerian Kesehatan tahun 2020-2024
Rencana Strategis Kementerian Kesehatan tahun 2020-2024Rencana Strategis Kementerian Kesehatan tahun 2020-2024
Rencana Strategis Kementerian Kesehatan tahun 2020-2024
Muh Saleh
Penguatan Program P2PTM Kab. Bandung Barat 24092024.pptx
Penguatan Program P2PTM Kab. Bandung Barat 24092024.pptxPenguatan Program P2PTM Kab. Bandung Barat 24092024.pptx
Penguatan Program P2PTM Kab. Bandung Barat 24092024.pptx
anita562631
PENCEGAHAN_DAN_PENGENDALIAN_PTM_TERPADU.ppt
PENCEGAHAN_DAN_PENGENDALIAN_PTM_TERPADU.pptPENCEGAHAN_DAN_PENGENDALIAN_PTM_TERPADU.ppt
PENCEGAHAN_DAN_PENGENDALIAN_PTM_TERPADU.ppt
YosuaFongadi1
MATERI KABID_KEBIJAKAN INTEGRASI PELAYANAN KESEHATAN PRIMER (ILP).pptx
MATERI KABID_KEBIJAKAN INTEGRASI PELAYANAN KESEHATAN PRIMER (ILP).pptxMATERI KABID_KEBIJAKAN INTEGRASI PELAYANAN KESEHATAN PRIMER (ILP).pptx
MATERI KABID_KEBIJAKAN INTEGRASI PELAYANAN KESEHATAN PRIMER (ILP).pptx
DamayaniSkm
Penyuluhan PTM.ppt
Penyuluhan PTM.pptPenyuluhan PTM.ppt
Penyuluhan PTM.ppt
FerriMartin1
MI 1.29-30 agustus 2022 Kebijakan Pencegahan dan Pengendalian PTM bagi Usia P...
MI 1.29-30 agustus 2022 Kebijakan Pencegahan dan Pengendalian PTM bagi Usia P...MI 1.29-30 agustus 2022 Kebijakan Pencegahan dan Pengendalian PTM bagi Usia P...
MI 1.29-30 agustus 2022 Kebijakan Pencegahan dan Pengendalian PTM bagi Usia P...
EarlyOktaPratama
Edit2 mi 1 persiapan penyuluhan
Edit2 mi 1 persiapan penyuluhanEdit2 mi 1 persiapan penyuluhan
Edit2 mi 1 persiapan penyuluhan
BidangTFBBPKCiloto
2. V4_Desa_Siaga_dan_Transformasi_Layanan_Primer.pdf
2. V4_Desa_Siaga_dan_Transformasi_Layanan_Primer.pdf2. V4_Desa_Siaga_dan_Transformasi_Layanan_Primer.pdf
2. V4_Desa_Siaga_dan_Transformasi_Layanan_Primer.pdf
HarrySetiawan45
PTM KLINIK DINAS KESEHATAN KOTA SURAKARTA.pptx
PTM KLINIK DINAS KESEHATAN KOTA SURAKARTA.pptxPTM KLINIK DINAS KESEHATAN KOTA SURAKARTA.pptx
PTM KLINIK DINAS KESEHATAN KOTA SURAKARTA.pptx
KlinikAsySyifaKartop
Teknokratik rpjmn-bappenas
Teknokratik rpjmn-bappenasTeknokratik rpjmn-bappenas
Teknokratik rpjmn-bappenas
Bambang Narmada
Kebijakan ilp di puskesmas Kebijakan ILP 2024.pptx
Kebijakan ilp di puskesmas Kebijakan ILP 2024.pptxKebijakan ilp di puskesmas Kebijakan ILP 2024.pptx
Kebijakan ilp di puskesmas Kebijakan ILP 2024.pptx
HeruDwiSaputra2
SEMINAR STANDAR PELAYANAN MINIMAL KESEHATAN FIX (Pak Aminuddin).pptx
SEMINAR STANDAR PELAYANAN MINIMAL KESEHATAN FIX (Pak Aminuddin).pptxSEMINAR STANDAR PELAYANAN MINIMAL KESEHATAN FIX (Pak Aminuddin).pptx
SEMINAR STANDAR PELAYANAN MINIMAL KESEHATAN FIX (Pak Aminuddin).pptx
pihdinkesmedan
Kebijakan PIS PK dalam implementasi kesehatan
Kebijakan PIS PK dalam implementasi kesehatanKebijakan PIS PK dalam implementasi kesehatan
Kebijakan PIS PK dalam implementasi kesehatan
ArifKhoiri
6f1408ae-2357-4a2e-a2c0-8c53acb58430.pdf
6f1408ae-2357-4a2e-a2c0-8c53acb58430.pdf6f1408ae-2357-4a2e-a2c0-8c53acb58430.pdf
6f1408ae-2357-4a2e-a2c0-8c53acb58430.pdf
rahmawulandari9
6f1408ae-2357-4a2e-a2c0-8c53acb58430.pdf
6f1408ae-2357-4a2e-a2c0-8c53acb58430.pdf6f1408ae-2357-4a2e-a2c0-8c53acb58430.pdf
6f1408ae-2357-4a2e-a2c0-8c53acb58430.pdf
rahmawulandari9
KEBIJAKAN Pengendaliann P2PTM UNTUK MASY.pptx
KEBIJAKAN  Pengendaliann P2PTM UNTUK MASY.pptxKEBIJAKAN  Pengendaliann P2PTM UNTUK MASY.pptx
KEBIJAKAN Pengendaliann P2PTM UNTUK MASY.pptx
afingatsoe
Kebijakan P2PTM dengan Pendekatan Kampus Sehat.pptx
Kebijakan P2PTM dengan Pendekatan Kampus Sehat.pptxKebijakan P2PTM dengan Pendekatan Kampus Sehat.pptx
Kebijakan P2PTM dengan Pendekatan Kampus Sehat.pptx
Dian Kurnia Rabbani
TRANSFORMASI KESEHATAN_Bid Kesmas edit.pptx
TRANSFORMASI KESEHATAN_Bid Kesmas edit.pptxTRANSFORMASI KESEHATAN_Bid Kesmas edit.pptx
TRANSFORMASI KESEHATAN_Bid Kesmas edit.pptx
ZigBgmiress
Kebijakan Kesehatan Jiwa dalam Transformasi Layanan Primer November 2024.pdf
Kebijakan Kesehatan Jiwa dalam Transformasi  Layanan Primer November 2024.pdfKebijakan Kesehatan Jiwa dalam Transformasi  Layanan Primer November 2024.pdf
Kebijakan Kesehatan Jiwa dalam Transformasi Layanan Primer November 2024.pdf
ssuserede8b5

Recently uploaded (20)

Rencana kerja pembangunan peternakan dan kesehatan hewan Sumatera Utara.ppt
Rencana kerja pembangunan peternakan dan kesehatan hewan Sumatera Utara.pptRencana kerja pembangunan peternakan dan kesehatan hewan Sumatera Utara.ppt
Rencana kerja pembangunan peternakan dan kesehatan hewan Sumatera Utara.ppt
Wahid Husein
Aspek Fisikokimia Obat pada tubuh manusia
Aspek Fisikokimia Obat pada tubuh manusiaAspek Fisikokimia Obat pada tubuh manusia
Aspek Fisikokimia Obat pada tubuh manusia
AlterGlenKakisina
penyuluhan prolanis PPT DM JANuari 25.pdf
penyuluhan prolanis PPT DM JANuari 25.pdfpenyuluhan prolanis PPT DM JANuari 25.pdf
penyuluhan prolanis PPT DM JANuari 25.pdf
NuyungLuvlivi
Konsep Dasar Diabetes Mellitus Gestasional
Konsep Dasar Diabetes Mellitus GestasionalKonsep Dasar Diabetes Mellitus Gestasional
Konsep Dasar Diabetes Mellitus Gestasional
AstriYuliaSariLubis1
kenakalan remaja pencegahan dan penaganan pada remaja
kenakalan remaja pencegahan dan penaganan pada remajakenakalan remaja pencegahan dan penaganan pada remaja
kenakalan remaja pencegahan dan penaganan pada remaja
annazzakariaarifin
Asuhan keperawatan pada pasien dengan ECT.pptx
Asuhan keperawatan pada pasien dengan ECT.pptxAsuhan keperawatan pada pasien dengan ECT.pptx
Asuhan keperawatan pada pasien dengan ECT.pptx
JulimuhamadKartiko
Dokumentasi Pada Kehamilan Dengan Manajemen Varney dan SOAP
Dokumentasi Pada Kehamilan Dengan Manajemen Varney dan SOAPDokumentasi Pada Kehamilan Dengan Manajemen Varney dan SOAP
Dokumentasi Pada Kehamilan Dengan Manajemen Varney dan SOAP
AstriYuliaSariLubis1
Beban Tugas dan Tanggung Jawa Peserta Didik Pendidikan Kedokteran
Beban Tugas dan Tanggung Jawa Peserta Didik Pendidikan KedokteranBeban Tugas dan Tanggung Jawa Peserta Didik Pendidikan Kedokteran
Beban Tugas dan Tanggung Jawa Peserta Didik Pendidikan Kedokteran
ElizabethFang1
PPT Amyloidosis Bioassay_Rinjani Ayundatika Putri_24030123420010.pptx
PPT Amyloidosis Bioassay_Rinjani Ayundatika Putri_24030123420010.pptxPPT Amyloidosis Bioassay_Rinjani Ayundatika Putri_24030123420010.pptx
PPT Amyloidosis Bioassay_Rinjani Ayundatika Putri_24030123420010.pptx
rinjani13
dr badrul - Puasa pada pasien neurologis 2025.pdf
dr badrul - Puasa pada pasien neurologis 2025.pdfdr badrul - Puasa pada pasien neurologis 2025.pdf
dr badrul - Puasa pada pasien neurologis 2025.pdf
yunitayun9
Peran FAO ECTAD dalam Pencegahan zoonosis dan AMR serta Penerapan Konsep One ...
Peran FAO ECTAD dalam Pencegahan zoonosis dan AMR serta Penerapan Konsep One ...Peran FAO ECTAD dalam Pencegahan zoonosis dan AMR serta Penerapan Konsep One ...
Peran FAO ECTAD dalam Pencegahan zoonosis dan AMR serta Penerapan Konsep One ...
Wahid Husein
pemeriksaan fisik diagnostik kulit pada dermatologi
pemeriksaan fisik diagnostik kulit pada dermatologipemeriksaan fisik diagnostik kulit pada dermatologi
pemeriksaan fisik diagnostik kulit pada dermatologi
AgungIstri3
Laporan Kasus Dislokasi Posterior Hip Joint.pptx
Laporan Kasus Dislokasi Posterior Hip Joint.pptxLaporan Kasus Dislokasi Posterior Hip Joint.pptx
Laporan Kasus Dislokasi Posterior Hip Joint.pptx
idman3
Sepsis Introduction (diagnosis and management)
Sepsis Introduction (diagnosis and management)Sepsis Introduction (diagnosis and management)
Sepsis Introduction (diagnosis and management)
junita92
Bimbingan belajar keperawatan soal uji kompetensi
Bimbingan belajar keperawatan soal uji kompetensiBimbingan belajar keperawatan soal uji kompetensi
Bimbingan belajar keperawatan soal uji kompetensi
ReviYulia
RAPAT KOORDINASI DAN EVALUASI PENANGGULANGAN RABIES DI PROVINSI BALI 11 Juni ...
RAPAT KOORDINASI DAN EVALUASI PENANGGULANGAN RABIES DI PROVINSI BALI 11 Juni ...RAPAT KOORDINASI DAN EVALUASI PENANGGULANGAN RABIES DI PROVINSI BALI 11 Juni ...
RAPAT KOORDINASI DAN EVALUASI PENANGGULANGAN RABIES DI PROVINSI BALI 11 Juni ...
Wahid Husein
Asuhan Kebidanan pada Ibu Hamil dengan Diabetes Mellitus Gestasional
Asuhan Kebidanan pada Ibu Hamil dengan Diabetes Mellitus GestasionalAsuhan Kebidanan pada Ibu Hamil dengan Diabetes Mellitus Gestasional
Asuhan Kebidanan pada Ibu Hamil dengan Diabetes Mellitus Gestasional
AstriYuliaSariLubis1
materi buat PHBS penyakit tuberculosis.pdf
materi buat PHBS penyakit tuberculosis.pdfmateri buat PHBS penyakit tuberculosis.pdf
materi buat PHBS penyakit tuberculosis.pdf
dkmalhidayahbogor
#TANGKI4D PLATFOM TRANDING MASA KINI KARNA TINGKAT KEMENANGAN YANG SANGAT TINGGI
#TANGKI4D PLATFOM TRANDING MASA KINI KARNA TINGKAT KEMENANGAN YANG SANGAT TINGGI#TANGKI4D PLATFOM TRANDING MASA KINI KARNA TINGKAT KEMENANGAN YANG SANGAT TINGGI
#TANGKI4D PLATFOM TRANDING MASA KINI KARNA TINGKAT KEMENANGAN YANG SANGAT TINGGI
TANGKI4D
Pertolongan Pertama Keracunan pada manusia
Pertolongan Pertama Keracunan pada manusiaPertolongan Pertama Keracunan pada manusia
Pertolongan Pertama Keracunan pada manusia
TugasHSE
Rencana kerja pembangunan peternakan dan kesehatan hewan Sumatera Utara.ppt
Rencana kerja pembangunan peternakan dan kesehatan hewan Sumatera Utara.pptRencana kerja pembangunan peternakan dan kesehatan hewan Sumatera Utara.ppt
Rencana kerja pembangunan peternakan dan kesehatan hewan Sumatera Utara.ppt
Wahid Husein
Aspek Fisikokimia Obat pada tubuh manusia
Aspek Fisikokimia Obat pada tubuh manusiaAspek Fisikokimia Obat pada tubuh manusia
Aspek Fisikokimia Obat pada tubuh manusia
AlterGlenKakisina
penyuluhan prolanis PPT DM JANuari 25.pdf
penyuluhan prolanis PPT DM JANuari 25.pdfpenyuluhan prolanis PPT DM JANuari 25.pdf
penyuluhan prolanis PPT DM JANuari 25.pdf
NuyungLuvlivi
Konsep Dasar Diabetes Mellitus Gestasional
Konsep Dasar Diabetes Mellitus GestasionalKonsep Dasar Diabetes Mellitus Gestasional
Konsep Dasar Diabetes Mellitus Gestasional
AstriYuliaSariLubis1
kenakalan remaja pencegahan dan penaganan pada remaja
kenakalan remaja pencegahan dan penaganan pada remajakenakalan remaja pencegahan dan penaganan pada remaja
kenakalan remaja pencegahan dan penaganan pada remaja
annazzakariaarifin
Asuhan keperawatan pada pasien dengan ECT.pptx
Asuhan keperawatan pada pasien dengan ECT.pptxAsuhan keperawatan pada pasien dengan ECT.pptx
Asuhan keperawatan pada pasien dengan ECT.pptx
JulimuhamadKartiko
Dokumentasi Pada Kehamilan Dengan Manajemen Varney dan SOAP
Dokumentasi Pada Kehamilan Dengan Manajemen Varney dan SOAPDokumentasi Pada Kehamilan Dengan Manajemen Varney dan SOAP
Dokumentasi Pada Kehamilan Dengan Manajemen Varney dan SOAP
AstriYuliaSariLubis1
Beban Tugas dan Tanggung Jawa Peserta Didik Pendidikan Kedokteran
Beban Tugas dan Tanggung Jawa Peserta Didik Pendidikan KedokteranBeban Tugas dan Tanggung Jawa Peserta Didik Pendidikan Kedokteran
Beban Tugas dan Tanggung Jawa Peserta Didik Pendidikan Kedokteran
ElizabethFang1
PPT Amyloidosis Bioassay_Rinjani Ayundatika Putri_24030123420010.pptx
PPT Amyloidosis Bioassay_Rinjani Ayundatika Putri_24030123420010.pptxPPT Amyloidosis Bioassay_Rinjani Ayundatika Putri_24030123420010.pptx
PPT Amyloidosis Bioassay_Rinjani Ayundatika Putri_24030123420010.pptx
rinjani13
dr badrul - Puasa pada pasien neurologis 2025.pdf
dr badrul - Puasa pada pasien neurologis 2025.pdfdr badrul - Puasa pada pasien neurologis 2025.pdf
dr badrul - Puasa pada pasien neurologis 2025.pdf
yunitayun9
Peran FAO ECTAD dalam Pencegahan zoonosis dan AMR serta Penerapan Konsep One ...
Peran FAO ECTAD dalam Pencegahan zoonosis dan AMR serta Penerapan Konsep One ...Peran FAO ECTAD dalam Pencegahan zoonosis dan AMR serta Penerapan Konsep One ...
Peran FAO ECTAD dalam Pencegahan zoonosis dan AMR serta Penerapan Konsep One ...
Wahid Husein
pemeriksaan fisik diagnostik kulit pada dermatologi
pemeriksaan fisik diagnostik kulit pada dermatologipemeriksaan fisik diagnostik kulit pada dermatologi
pemeriksaan fisik diagnostik kulit pada dermatologi
AgungIstri3
Laporan Kasus Dislokasi Posterior Hip Joint.pptx
Laporan Kasus Dislokasi Posterior Hip Joint.pptxLaporan Kasus Dislokasi Posterior Hip Joint.pptx
Laporan Kasus Dislokasi Posterior Hip Joint.pptx
idman3
Sepsis Introduction (diagnosis and management)
Sepsis Introduction (diagnosis and management)Sepsis Introduction (diagnosis and management)
Sepsis Introduction (diagnosis and management)
junita92
Bimbingan belajar keperawatan soal uji kompetensi
Bimbingan belajar keperawatan soal uji kompetensiBimbingan belajar keperawatan soal uji kompetensi
Bimbingan belajar keperawatan soal uji kompetensi
ReviYulia
RAPAT KOORDINASI DAN EVALUASI PENANGGULANGAN RABIES DI PROVINSI BALI 11 Juni ...
RAPAT KOORDINASI DAN EVALUASI PENANGGULANGAN RABIES DI PROVINSI BALI 11 Juni ...RAPAT KOORDINASI DAN EVALUASI PENANGGULANGAN RABIES DI PROVINSI BALI 11 Juni ...
RAPAT KOORDINASI DAN EVALUASI PENANGGULANGAN RABIES DI PROVINSI BALI 11 Juni ...
Wahid Husein
Asuhan Kebidanan pada Ibu Hamil dengan Diabetes Mellitus Gestasional
Asuhan Kebidanan pada Ibu Hamil dengan Diabetes Mellitus GestasionalAsuhan Kebidanan pada Ibu Hamil dengan Diabetes Mellitus Gestasional
Asuhan Kebidanan pada Ibu Hamil dengan Diabetes Mellitus Gestasional
AstriYuliaSariLubis1
materi buat PHBS penyakit tuberculosis.pdf
materi buat PHBS penyakit tuberculosis.pdfmateri buat PHBS penyakit tuberculosis.pdf
materi buat PHBS penyakit tuberculosis.pdf
dkmalhidayahbogor
#TANGKI4D PLATFOM TRANDING MASA KINI KARNA TINGKAT KEMENANGAN YANG SANGAT TINGGI
#TANGKI4D PLATFOM TRANDING MASA KINI KARNA TINGKAT KEMENANGAN YANG SANGAT TINGGI#TANGKI4D PLATFOM TRANDING MASA KINI KARNA TINGKAT KEMENANGAN YANG SANGAT TINGGI
#TANGKI4D PLATFOM TRANDING MASA KINI KARNA TINGKAT KEMENANGAN YANG SANGAT TINGGI
TANGKI4D
Pertolongan Pertama Keracunan pada manusia
Pertolongan Pertama Keracunan pada manusiaPertolongan Pertama Keracunan pada manusia
Pertolongan Pertama Keracunan pada manusia
TugasHSE

Kebijakan Penanggulangan DIABETES MELLITUS

  • 1. KEBIJAKAN & STRATEGI PENCEGAHAN & PENGENDALIAN DIABETES MELITUS dr. Esti Widiastuti M, MScPH KEMENTERIAN KESEHATAN RI DITJEN PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT 2024
  • 2. TOPI K Situasi Diabtetes Melitus Transformasi Kesehatan Kebijakan & Strategi Pencegahan & Pengendalian Penyakit Tidak Menular
  • 3. Diabetes di Indonesia Riskesdas tahun 2007-2018 Tahun 2007 Tahun 2013 Tahun 2018 Tren Prevalensi DM Tipe 2 8 . 5 % 6.9% 5.7% 2021, negara dengan jumlah penderita diabetes tertinggi ke- 5 di dunia sebesar 19,5 juta & diperkirakan meningkat menjadi 28,6 juta pada 2045 IDF 2021 Missing Person: Hanya 1 dari 4-5 orang DM tahu bahwa mereka menderita DM Missing Person: Hanya 1 dari 4-5 orang DM yang mendapat tatalaksana di fasyankes 1 2
  • 4. 4 Pelayanan pada penyakit yang menjadi layanan prioritas Perubahan pola penyakit penyebab kematian tertinggi selama 10 tahun terakhir Sumber: Institute for Health Metrics and Evaluation (IHME) Kelompok penyakit tersebut menimbulkan beban pembiayaan terbesar Sumber: BPJS Kesehatan, 2021 Jantung Uronefrolog i Infeksi Emergin g Strok e Kesehatan Ibu & Anak Gastro- hepatolog i Kanke r Tuberkulos is Diabete s Mellitus Penyakit Katastrofik Layanan Prioritas
  • 5. Prediabetes di Indonesia IDF 2021 10, 6 % DIABETES 19,8 % PREDIABETES 34 jut a 1 dari 5 orang Prediabetes
  • 6. Perilaku masyarakat yang meningkatkan risiko DM: Merokok Aktivitas fisik kurang Kurang makan buah dan sayur Konsumsi Gula, Garam, dan Lemak berlebih Faktor Risiko 0 20 40 60 80 100 120 Merokok Kurang makan buah dan sayur Aktivitas fisik kurang 2013 2018 28.8 29.3 26.1 33.5 93.5 95.5 Riskesdas tahun 2013 dan 2018 4,8% Konsumsi gula 4 sdm/hari (50 g/hari) 52,7% Konsumsi Garam 1 sdt/hari (2000 mg/hari) 26,7% Konsumsi Lemak 5 sdm/hari (67 g/hari) Studi Diet Total tahun 2014
  • 7. Peningkatan Obesitas dan Obesitas Sentral di Indonesia dari Data Riskesdas 2007 - 2018 Riskesdas 2018. Indikator Obesitas Sentral : ukuran lingkar perut - Perempuan > 80 cm - Laki-laki > 90 cm
  • 8. DiabCare Indonesia 2012, n = 1967 8 Diabetes Yang Tidak Terkontrol Dapat Mengakibatkan Komplikasi Yang Mengancam Organ Tubuh Dengan Kejadian Sebesar : Sumbatan pembuluh darah kaki --> Amputasi Penyakit jantung Penyakit Mata --> Kebutaan Penyakit Ginjal Kronik (PGK) Penyakit Stroke 30% 30% 5,3% 15% 50 % 30 % Pasien PGK yang membutuhkan HD merupakan penderita DM
  • 9. TOPI K Situasi Penyakit Tidak Menular di Indonesia Transformasi Kesehatan Kebijakan & Strategi Pencegahan & Pengendalian Penyakit Tidak Menular
  • 11. Transformasi Sistem Kesehatan 2021-2024 5 RPJMN dan 6 Pilar Transformasi 1 1 Visi Sejalan dengan visi Presiden untuk mewujudkan masyarakat yang sehat, produktif, mandiri dan berkeadilan Meningkatkan kesehatan ibu, anak, keluarga berencana dan kesehatan reproduksi Mempercepat perbaikan gizi masyarakat Memperbaiki pengendalian penyakit Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS) Memperkuat sistem kesehatan & pengendalian obat dan makanan 6 kategori utama Outcome RPJMN bidang kesehatan Pencegahan primer Penambahan imunisasi rutin menjadi 14 antigen dan perluasan cakupan di seluruh Indonesia. Pencegahan sekunder Skrining 14 penyakit penyebab kematian tertinggi di tiap sasaran usia, skrining stunting, & peningkatan ANC untuk kesehatan ibu & bayi. Meningkatkan kapasitas dan kapabilitas layanan primer Pembangunan Puskesmas di 171 kec., penyediaan 40 obat esensial, pemenuhan SDM kesehatan primer Meningkatkan akses dan mutu layanan sekunder & tersier Pembangunan RS di Kawasan Timur, jejaring pengampuan 6 layanan unggulan, kemitraan dengan worlds top healthcare centers. (a.l DM, Jantung, Stroke, Kanker ) Memperkuat ketahanan tanggap darurat Jejaring nasional surveilans berbasis lab, tenaga cadangan tanggap darurat, table top exercise kesiapsiagaan krisis. Transformasi sistem pembiayaan kesehatan Regulasi pembiayaan kesehatan dengan 3 tujuan: tersedia, cukup, dan berkelanjutan; alokasi yang adil; dan pemanfaatan yang efektif dan efisien. Penambahan kuota beasiswa dalam & mahasiswa, luar negeri, kemudahan penyetaraan nakes lulusan luar negeri. Transformasi SDM Kesehatan Pengembangan dan pemanfaatan teknologi, digitalisasi, dan bioteknologi di sektor kesehatan. Transformasi teknologi kesehatan 1 Transformasi layanan primer 2 Transformasi layanan rujukan 3 Transformasi sistem ketahanan kesehatan 4 Meningkatkan ketahanan sektor farmasi & alat kesehatan Produksi dalam negeri 14 vaksin rutin, top 10 obat, top 10 alkes by volume & by value. 5 6 a Edukasi penduduk 7 kampanye utama: imunisasi, gizi seimbang, olah raga, anti rokok, sanitasi & kebersihan lingkungan, skrining penyakit, kepatuhan pengobatan b c d a b 4 TEMATIK PTM komprehensif promotif rehabilitatif : DM, Penyakit Jantung, Stroke, Kanker
  • 12. PETA JALAN PERCEPATAN PENANGGULANGAN DM 12 Di 2030 25% Kompilkasi kronis yang disebabkan DM 33% Kematian Dini akibat DM PROMOSI KESEHATAN DETEKSI DINI PENANGANAN KASUS PENINGKATAN KAPASITAS SDM SISTEM INFORMASI PETUNJUK TEKNIS NASIONAL DUKUNGAN INFRA STRUKTUR
  • 13. Indikator RPJMN 2020-2024 No Indikator Target 2023 2024 1 Persentase merokok penduduk usia 10-18 tahun 8,8 % 8,7% 2 Prevalensi obesitas pada penduduk umur >18 tahun 21,8% 21,8% Indikator RENSTRA 2022-2024 No Indikator Target 2023 2024 Indikator Kinerja Program (IKP) 1 Jumlah kabupaten/kota yang melakukan deteksi dini faktor risiko PTM 514 514 2 Jumlah kabupaten/kota yang melakukan pengendalian faktor risiko 63 90 INDIKATOR PEMBANGUNAN KESEHATAN P2PTM
  • 14. No Indikator Target 2023 2024 Indikator Kinerja Kegiatan (IKK) 1 Persentase penduduk sesuai kelompok usia yang dilakukan 70% 90% skrining PTM prioritas 2 Jumlah kabupaten/kota yang melakukan pelayanan terpadu (Pandu) PTM di 80% puskesmas 411 514 3 Persentase penyandang hipertensi yang tekanan darahnya terkendali di puskesmas/FKTP 63% 90% 4 Persentase penyandang diabetes melitus yang gula darahnya 58% 90% terkendali di puskesmas/FKTP 5 Jumlah kabupaten/kota yang menerapkan Kawasan Tanpa Rokok (KTR) 474 514 6 Jumlah kabupaten/kota yang melakukan pelayanan Upaya Berhenti Merokok (UBM) 275 350
  • 15. Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan
  • 16. 16 Payung Hukum Program Pengampuan dituangkan dalam Keputusan Menteri Kesehatan tentang RS Jejaring Pengampuan Pelayanan Prioritas Kardiovaskular Stroke DM TB & Respirasi Gastrohepatologi Uronefrologi KIA Kanker https://link.kemkes.go.id/KMKPengampuan Dokumen Keputusan Menteri Kesehatan tentang Jejaring Pengampuan Pelayanan Prioritas dapat diakses melalui :
  • 17. TOPI K Situasi Penyakit Tidak Menular di Indonesia Transformasi Kesehatan Kebijakan & Strategi Pencegahan & Pengendalian Diabetes Melitus
  • 18. UU NOMOR 17 TAHUN 2023 TENTANG KESEHATAN Paragraf 3 : Penanggulangan Penyakit Tidak Menular Pasal Ayat Pasal 93 (1) Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, dan masyarakat melakukan penanggulangan penyakit tidak menular melalui kegiatan pencegahan, pengendalian, dan penanganan penyakit tidak menular beserta akibat yang ditimbulkannya. (2) Penanggulangan penyakit tidak menular sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan untuk meningkatkan pengetahuan, kesadaran, kemauan berperilaku hidup sehat, dan mencegah terjadinya penyakit tidak menular beserta akibat yang ditimbulkan untuk menurunkan jumlah yang sakit, disabilitas, dan/atau meninggal dunia, serta untuk mengurangi dampak sosial dan ekonomi akibat penyakit tidak menular Pasal 94 (1) Penanggulangan penyakit tidak menular didukung dengan kegiatan surveilans faktor risiko, registri penyakit, dan surveilans kematian (2) Kegiatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) bertujuan untuk memperoleh informasi yang esensial serta dapat digunakan untuk pengambilan keputusan dalam upaya penanggulangan penyakit tidak menular (3) Kegiatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan melalui kerja sama lintas sektor , pemangku kepentingan terkait, dan masyarakat, serta dengan membentuk jejaring, baik nasional maupun internasional. Pasal 95 Pasal 95 Ketentuan lebih lanjut mengenai penanggulangan penyakit tidak menular sebagaimana dimaksud dalam Pasal 93 dan Pasal 94 diatur dengan Peraturan Pemerintah
  • 19. KEBIJAKAN & STRATEGI P2PTM Perubaha n Perilaku dan Pemberdayaa n Masyarakat PROMOSI KESEHATA N DETEK SI DINI PERLINDUNGA N KHUSUS PENANGANA N KASUS Identifikasi dan intervensi sejak dini faktor risiko PTM & PTM Pengobatan di fasyankes sesuai standar LINTAS PROGRAM & LINTAS SEKTOR Vaksinasi (PERMENKES No. 71/2015 tentang PENANGGULANGAN PTM)
  • 22. Standar Pelayanan Diabetes SKRINING POPULASI BERISIKO DIAGNOSIS DM DAN KOMPLIKASINYA TATALAKSANA DM DAN KOMPLIKASINYA MONITORIN G Edukas Gizi Latiha n Obat- obatan Rawa t Kelola Berat Perawata n
  • 23. Layanan DM Terintegrasi Dalam Jaminan Kesehatan Nasional Regulator BPJS Kesehatan Peserta JKN Fasilitas Kesehatan Memberi Pelayanan Regulasi Sistem Pelayanan Kesehatan (rujukan, dll) Regulasi (standarisasi) Kualitas Yankes, Nakes, Obat, Alkes Regulasi Tarif Pelayanan Kesehatan, Pembayar tunggal, regulasi, kesetaraan Kendali Biaya & kualitas Yankes Pemerinta h Mencari Pelayanan Sistem Rujukan
  • 24. Suatu sistem pelayanan proakti f yan g kesehatan dilaksanaka n melibatka n Peserta , pendekata n terintegras i Kesehatan yang dan BPJS Kesehatan dalam pemeliharaan kesehatan bagi peserta denga n secara Fasilitas rangka JKN-KIS penyandang penyakit kronis, khususnya Diabetes Mellitus Tipe 2 dan Hipertensi untuk mencapai kualitas hidup yang optimal dengan biaya pelayanan kesehatan yang efektif dan efisien. Mendorong Kemandirian Peserta Meningkatkan Derajat Kesehatan Peserta Meningkatkan Kepuasan Peserta Mengendalikan Biaya Pelayanan Kesehatan dalam Jangka Panjang TUJUAN DEFINISI 24 Program Pengelolaan Penyakit Kronis (PROLANIS) Siapa yang dikelola PROLANIS?? PRB DM - HIPERTENSI PESERTA DM TIPE 2 PESERTA HIPERTENSI FKTP sebagai Care Coordinator dalam pengelolaan penyakit kronis melalui PROLANIS
  • 25. TATALAKSANA DM TIPE 2 5 Pilar Utama Tatalaksana DM 1. Eduka si 2. Diet 3. Aktivitas fisik 4. Terapi Farmakologi 5. Pemantauan glukosa darah i Semua Lin
  • 26. 26 Strategi Pengendalian Diabetes Melitus Akselerasi Deteksi Dini Faktor Risiko PTM di Posyandu/ Posbindu dan di FKTP Penguatan intervensi modifikasi Perilaku berisiko melalui edukasi di Posyandu/ Posbindu dan FKTP Peningkatan pemantauan kontrol/ target gula darah Penguatan penatalaksanaan dan pengobatan DM sesuai Standar Di FKTP/ FKRTL Peningkatan pencegahan dan deteksi dini komplikasi Penguatan jejaring pengampua n Penguatandan Implementasi Regulasi Pendukung yang memerlukan peran lintas sektor o Ketersediaan Pangan Sehat dan terjangkau untuk mendukung pola hidup sehat dengan gizi seimbang o Implementasi Instruksi Presiden 1 / 2017 tentang GERMAS di lintas sektor o Pemberlakuan cukai MBDK o Penyediaan Ruang Terbuka Hijau dan sarana prasarana untuk melakukan aktivitas fisik. o Peningkatan informasi, promosi dan edukasi tentang kesehatan
  • 28. Pilar 1 Mengonsum si Pangan Beraneka Ragam Pilar 2 Membiasaka n Perilaku Hidup Sehat Pilar 3 Melakukan Aktivitas Fisik Pilar 4 Mempertahanka n dan Memantau Berat Badan Normal POLA HIDUP SEHAT DENGAN GIZI SEIMBANG
  • 29. Permenkes No.63/2015 tentang Perubahan Permenkes No.30 Tahun 2013 Pencantuman Informasi Kandungan Gula, Garam dan Lemak untuk Pangan Olahan dan Pangan Siap Saji 2 Mewajibkan Pencantuman : 1. informasi kandungan Gula, Natrium dan lemak pada pangan olahan dan pangan siap saji. 2. Pesan kesehatan tentang batas maksimum konsumsi Gula, Garam dan Lemak per orang per hari EDUKASI : BATAS MAKSIMUM AMAN TERHINDAR DARI RISIKO PTM DALAM KONSUMSI GULA, GARAM DAN LEMAK PER ORANG PER HARI
  • 31. TANTANGAN -KOLABORASI PEMERINTAH MASYARAKAT AKADEMISI PRIVAT MEDIA Akses jangkauan informasi, ketersediaan sumberdaya Literasi kesehatan Health seeking behaviour, peran serta individu/ masyarakat Lingkungan yang mendukung untuk hidup sehat Kebijakan yang berpihak terhadap kesehatan
  • 32. PATUH bagi menyandang Diabetes agar rajin kontrol dan minum obat PENGENDALIAN DIABETES DENGAN PERILAKU CERDIK DAN PATUH
  • 33. Simpulan Upaya promotif, preventif, merupakan kunci pencegahan dan pengendalian PTM / Diabetes tanpa mengabaikan kuratif dan rehabilitatif. Literasi kesehatan kepada masyarakat, merupakan aspek penting. Perubahan perilaku menjadi lebih sehat merupakan pengendalian faktor risiko PTM cegah PTM untuk hidup sehat lebih lama Deteksi Dini FR PTM selain untuk mendorong masyarakat hidup sehat , juga diharapkan dapat menemukan kasus PTM lebih awal, kasus dapat tertangani lebih cepat sehingga terhindar dari komplikasi dan juga kematian dini Strategi pengendalian Diabetes dilakukan dengan mencegah terjadinya kasus baru dan mengendalikan kasus dengan penanganan / pengobatan sesuai standar Penanggulangan Penyakit Diabetes selain perlu penguatan SDM Nakes, penguatan sarana dan prasarana faskes, juga diperlukan kerjasama, dukungan dan keterlibatan seluruh sektor
  • 35. 1 Deteksi Dini PTM 3 5 Deteksi Dini Obesitas Deteksi Dini Hipertensi Deteksi Dini Diabetes Deteksi Dini Gangguan Indera Deteksi Dini PPOK Deteksi Dini Ca Payudara* Deteksi Dini Ca Leher Rahim* Deteksi Dini Penyakit Jantung* Deteksi Dini Stroke* * edukasi 9 Penyakit PTM Prioritas
  • 36. Indikator RPJMN 2020-2024 No Indikator Target 2023 2024 2 Prevalensi obesitas pada penduduk umur >18 tahun 21,8% 21,8% INDIKATOR PEMBANGUNAN KESEHATAN P2PTM Cara Perhitungan Prevalensi Jumlah penyandang obesitas IMT > 27 umur > 18 tahun X 100 Jumlah penduduk umur > 18 tahun Cara Perhitungan Proporsi *) Jumlah penyandang obesitas IMT > 27 umur > 18 tahun X 100 Jumlah sasaran/ klien umur > 18 tahun yang diperiksa IMT
  • 37. Output (IKK) Target Capaian 2022 2023 2024 Juni (B06) Des (B12) Juni (B06) Des (B12) Juni (B06) Des (B12) Persentase penduduk sesuai kelompok usia yang dilakukan skrining PTM prioritas 20% 45% 30% 70% 35% 90% Definisi Operasional Persentase penduduk sesuai kelompok sasaran yang mendapatkan skrining PTM Prioritas yaitu Hipertensi, DM, Obesitas, Stroke, Jantung, PPOK, Kanker Payudara, Kanker Leher Rahim, Gangguan Indera (Katarak dan Kelainan Refraksi,Tuli Kongenital, dan Otitis Media Supurative Kronis (OMSK)) Cara Perhitungan X 100 Jumlah persentase capaian DD (Hipertensi+DM+Obesitas+Stroke+Jantung+PPOK+Kanker Payudara+Kanker Leher Rahim+Indera
  • 38. Output (IKK) Target Capaian 2022 2023 2024 Juni (B06) Des (B12) Juni (B06) Des (B12) Juni (B06) Des (B12) Persentase penyandang diabetes melitus yang gula darahnya terkendali di puskesmas/FKTP 15 36 25 58 40 90 Definisi Operasional Persentase penyandang diabetes melitus yang gula darah puasa < 126 mg/dl atau gula darah 2 jam pp nya < 200 mg/dl sebanyak minimal 3 kali (3 bulan) atau HbA1c <7% minimal 1 kali dalam kurun waktu 1 tahun Cara Perhitungan Jumlah penyandang diabetes melitus yang gula darah puasa < 126 mg/dl atau gula darah 2 jam pp nya < 200 mg/dl sebanyak minimal 3 kali (3 bulan) atau HbA1c <7% minimal 1 kali dalam kurun waktu 1 tahun X 100
  • 39. 39 Di Kota B : Jumlah penyandang diabetes melitus yang gula darah puasa < 126 mg/dl atau gula darah 2 jam pp nya < 200 mg/dl sebanyak minimal 3 kali (3 bulan) atau HbA1c <7% minimal 1 kali dalam kurun waktu 1 tahun : 980 orang Jumlah seluruh penyandang diabetes mellitus : 6.868 orang Persentase penyandang diabetes mellitus yang gula darahnya terkendali di Puskesmas/ FKTP = 980 = 14,3% 6.868 Kesimpulan : Kota B belum mencapai target indikator penyandang DM yang gula darahnya terkendali. Contoh perhitungan : Target tahun 2023 : 58%
  • 41. Identifikasi Sasaran Kelompok Sasaran Usia 15 18 tahun Sekolah Usia 18 -25 tahun Kampus, Tempat Kerja, Komunitas/ masyarakat Usia > 25 tahun Tempat Kerja/institusi, Komunitas/ masyarakat
  • 42. 4 2 Tahapan Kegiatan Deteksi Dini PTM dan Faktor Risikonya Pendaftaran / Registrasi 1 Wawancara Riwayat Penyakit PTM Wawancara Faktor Risiko Perilaku Merokok Aktivitas Fisik Konsumsi Buah dan Sayur Konsumsi Alkohol Wawancara PUMA 2 Deteksi Dini Obesitas Pengukuran TB Pengukuran BB Pengukuran LP Deteksi Dini Tajam Penglihatan Deteksi Dini Tajam Pendengaran 3 Tekanan Darah Gula Darah Sewaktu 4 Edukasi Tindak Lanjut Pencatatan dan Pelaporan 5 Pengukuran Pemeriksaan Edukasi Registrasi Wawancara
  • 43. 4 3 3.1 Deteksi Dini Obesitas Obesitas umum diukur berdasarkan pengkategorian IMT yaitu perbandingan antara Berat Badan (kg) dan Tinggi Badan (m2) 1 Sasaran usia 15 tahun Obesitas Sentral dihitung berdasarkan pengukuran Lingkar Perut >80 pada perempuan >90 pada Laki-Laki 2 Obesitas merupakan penumpukan lemak yang berlebihan akibat ketidakseimbangan asupan energi (energi intake) dng energi yang digunakan (energi expenditure) dalam waktu lama
  • 44. 4 4 4.2 Deteksi Dini Diabetes Melitus Alat dan Bahan Alat pemeriksaan kadar gula darah (Glukometer) Tes strip gula darah Lancet Alkohol swab Handscoon Safety box Sasaran Usia 15 - < 39 th dengan faktor risiko PTM (riwayat obesitas dan atau obesitas sentral dan atau tekanan darah tinggi) Usia 40 th Kriteria Gula darah sewaktu (mg/dl) Gula darah Puasa (mg/dl) Diabetes* 200 126 Prediabetes 140 -199 100 125 Normal < 100 < 100 *Disertai gejala klasik