160321 KEBIJAKAN SISTEM RUJUKAN TERINTEGRASI (SISRUTE) DALAM.pptxhhardana
油
Sistem Rujukan Terpadu Rumah Sakit (Sisrute) merupakan salah satu inovasi dalam pelayanan kesehatan di Indonesia yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas dan aksesibilitas layanan kesehatan bagi masyarakat. Dalam beberapa tahun terakhir, Sisrute semakin menjadi perbincangan hangat di kalangan tenaga medis, pengambil kebijakan, dan masyarakat umum. Dengan adanya sistem ini, diharapkan proses rujukan pasien dari satu fasilitas kesehatan ke fasilitas kesehatan lainnya dapat berlangsung lebih efisien dan terencana.
Secara umum, Sisrute berfungsi untuk mengatur dan mengelola alur rujukan pasien dari puskesmas atau fasilitas kesehatan tingkat pertama ke rumah sakit atau fasilitas kesehatan tingkat lanjut. Dengan sistem yang terintegrasi ini, diharapkan tidak ada lagi pasien yang terabaikan atau mengalami penundaan dalam mendapatkan perawatan yang memadai. Lebih dari itu, Sisrute juga ditujukan untuk meminimalisir overcapacity di rumah sakit serta memperkuat fasilitas kesehatan tingkat pertama dalam memberikan pelayanan dasar kepada masyarakat.
Salah satu keuntungan utama dari implementasi Sisrute adalah peningkatan kualitas pelayanan kesehatan. Dengan rujukan yang terencana, pasien akan ditangani oleh tenaga medis yang lebih berpengalaman di bidangnya. Misalnya, pasien dengan penyakit kronis dapat dirujuk langsung ke spesialis yang sesuai, sehingga diagnosis dan penanganannya lebih tepat. Selain itu, melalui Sisrute, data kesehatan masyarakat dapat terdokumentasi dengan baik, memungkinkan analisis yang lebih mendalam untuk pengambilan kebijakan kesehatan yang lebih tepat sasaran.
Namun, dalam praktiknya, implementasi Sisrute tidaklah tanpa tantangan. Salah satu kendala yang sering dihadapi adalah kurangnya pemahaman masyarakat tentang pentingnya sistem rujukan ini. Masih banyak pasien yang memilih untuk langsung pergi ke rumah sakit tanpa melalui puskesmas, yang seringkali mengakibatkan antrian panjang di rumah sakit. Oleh karena itu, perlu ada upaya untuk meningkatkan kesadaran masyarakat melalui sosialisasi dan edukasi mengenai pentingnya mengikuti alur rujukan yang telah ditetapkan.
Selain itu, ketersediaan fasilitas dan tenaga medis di puskesmas juga menjadi faktor penting dalam keberhasilan Sisrute. Jika puskesmas tidak memiliki fasilitas yang memadai atau tenaga medis yang kompeten, maka pasien akan merasa tidak puas dan memilih untuk langsung ke rumah sakit. Oleh karena itu, pemerintah perlu memberikan perhatian lebih dalam pengembangan fasilitas kesehatan tingkat pertama, termasuk pelatihan bagi tenaga medis agar mereka mampu memberikan pelayanan yang optimal.
Tantangan lain yang tak kalah penting adalah sistem informasi yang mendukung Sisrute. Dalam era digital saat ini, integrasi data kesehatan sangatlah penting untuk memastikan alur rujukan yang efektif. Penggunaan teknologi informasi yang tepat dapat membantu dalam memantau dan mengelola data pasien, sehingga memudahkan proses rujukan. Namun, masih banyak daerah di Indonesia yang me
SIM Rizqi Wahyuningsih,Hapzi Ali, II Implementasi Sistem Informasi Manajemen ...Rizqi Wahyuningsih
油
Dokumen tersebut membahas tentang implementasi sistem informasi manajemen pada rumah sakit, mencakup penjelasan tentang sistem informasi rumah sakit, modul-modul yang terdapat pada sistem informasi rumah sakit, serta hubungan antara sistem informasi rumah sakit dengan sistem informasi kesehatan nasional."
SIM Rizqi Wahyuningsih, Hapzi Ali Implementasi Sistem Informasi Manajemen pad...Rizqi Wahyuningsih
油
Dokumen tersebut membahas tentang implementasi sistem informasi manajemen pada rumah sakit. Sistem informasi rumah sakit (SIRS) digunakan untuk mengumpulkan, mengelola, menyajikan, menganalisis, dan menyimpulkan informasi yang dibutuhkan untuk kegiatan rumah sakit. Dokumen ini juga membahas modul-modul sistem informasi MediSmart dan hubungan antara sistem informasi rumah sakit dengan sistem informasi kesehatan nasional."
Siskohatkes 2020 (kompetensi ppih) a. operasional siskohatkesrickygunawan84
油
Dokumen tersebut membahas tentang Sistem Informasi Kesehatan Haji (Siskohatkes), yaitu sistem komputerisasi yang dikembangkan untuk menunjang pengelolaan kesehatan jemaah haji di Indonesia dan Arab Saudi. Siskohatkes terdiri dari komponen perangkat lunak, perangkat keras, dan pengguna. Sistem ini digunakan untuk mencatat dan melaporkan pelayanan kesehatan haji, serta memudahkan manajemen kesehatan haji
Dokumen tersebut membahas tentang SIMRS (Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit) yang dikembangkan oleh PT. SIMPUL REKA SARANA untuk mengintegrasikan seluruh proses bisnis layanan kesehatan di rumah sakit secara terpadu dan terintegrasi guna memperoleh informasi yang cepat, tepat dan akurat dalam mendukung fungsi manajemen operasional dan pengambilan keputusan."
Dokumen tersebut membahas peran Kementerian Kesehatan dalam mendukung manajemen rumah sakit di era industri 4.0 melalui pemanfaatan teknologi informasi kesehatan. Kemkes mendorong implementasi sistem informasi manajemen rumah sakit, sistem rujukan terpadu, sistem informasi rawat inap, dan telemedicine untuk meningkatkan pelayanan kesehatan. Kemkes juga mengatur regulasi pengembangan teknologi di rumah sakit seperti rek
Alur Pencatatan, Pelaporan, dan Distribusi Informasi COVID-19 Muh Saleh
油
Surat Edaran Menteri Kesehatan nomor
HK.02.01/MENKES/381/20 20 tentang Upaya
Penguatan Data dan Informasi dalam percepatan penangana
COVID-19 melalui Sistem Informasi All Record
Tracking COVID-19
SIM Rizqi Wahyuningsih, Hapzi Ali Implementasi Sistem Informasi Manajemen pad...Rizqi Wahyuningsih
油
Makalah atau Artikel Power Point Implementasi Sistem Informasi Manajemen pada Rumah Sakit, Rizqi Wahyuningsih, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA
Universitas Mercu Buana (Mercu Buana University), Jakarta Indonesia
SIMRS GOS adalah Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit berbasis sumber terbuka (open source) yang disediakan Kementerian Kesehatan untuk memudahkan rumah sakit dan fasilitas kesehatan lainnya dalam mengimplementasikan SIMRS secara gratis. SIMRS GOS memiliki berbagai modul untuk mendukung proses bisnis rumah sakit dan dapat terintegrasi dengan sistem informasi kesehatan lainnya.
Pmk no. 82 ttg sistem informasi manajemen rsRobiSiswara1
油
Peraturan ini mengatur tentang Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS) dengan tujuan meningkatkan efisiensi, efektivitas, profesionalisme, dan kinerja rumah sakit serta mempermudah akses dan pelayanan. SIMRS wajib diselenggarakan oleh setiap rumah sakit dan dapat menggunakan aplikasi sumber terbuka dari kementerian kesehatan atau aplikasi buatan rumah sakit sendiri.
Sistem Informasi Rumah Sakit menurut Permenkes RI No. 82 Tahun 2013 membutuhkan sistem informasi yang handal, cepat, dan terbarukan untuk mendukung proses pengambilan keputusan. Dokumen ini membahas arsitektur sistem informasi rumah sakit yang terdiri atas arsitektur aplikasi, data, dan infrastruktur serta keamanan sistem informasi.
Dokumen tersebut membahas tentang Aplikasi Keluarga Sehat yang digunakan untuk pendataan keluarga sehat di Puskesmas. Aplikasi ini dapat diakses secara online maupun offline dan menyediakan fitur untuk input data, dashboard, serta unduhan data."
Dokumen tersebut membahas tentang SIMRS (Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit) yang dikembangkan oleh PT. SIMPUL REKA SARANA untuk mengintegrasikan seluruh proses bisnis layanan kesehatan di rumah sakit secara terpadu dan terintegrasi guna memperoleh informasi yang cepat, tepat dan akurat dalam mendukung fungsi manajemen operasional dan pengambilan keputusan."
Dokumen tersebut membahas peran Kementerian Kesehatan dalam mendukung manajemen rumah sakit di era industri 4.0 melalui pemanfaatan teknologi informasi kesehatan. Kemkes mendorong implementasi sistem informasi manajemen rumah sakit, sistem rujukan terpadu, sistem informasi rawat inap, dan telemedicine untuk meningkatkan pelayanan kesehatan. Kemkes juga mengatur regulasi pengembangan teknologi di rumah sakit seperti rek
Alur Pencatatan, Pelaporan, dan Distribusi Informasi COVID-19 Muh Saleh
油
Surat Edaran Menteri Kesehatan nomor
HK.02.01/MENKES/381/20 20 tentang Upaya
Penguatan Data dan Informasi dalam percepatan penangana
COVID-19 melalui Sistem Informasi All Record
Tracking COVID-19
SIM Rizqi Wahyuningsih, Hapzi Ali Implementasi Sistem Informasi Manajemen pad...Rizqi Wahyuningsih
油
Makalah atau Artikel Power Point Implementasi Sistem Informasi Manajemen pada Rumah Sakit, Rizqi Wahyuningsih, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA
Universitas Mercu Buana (Mercu Buana University), Jakarta Indonesia
SIMRS GOS adalah Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit berbasis sumber terbuka (open source) yang disediakan Kementerian Kesehatan untuk memudahkan rumah sakit dan fasilitas kesehatan lainnya dalam mengimplementasikan SIMRS secara gratis. SIMRS GOS memiliki berbagai modul untuk mendukung proses bisnis rumah sakit dan dapat terintegrasi dengan sistem informasi kesehatan lainnya.
Pmk no. 82 ttg sistem informasi manajemen rsRobiSiswara1
油
Peraturan ini mengatur tentang Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS) dengan tujuan meningkatkan efisiensi, efektivitas, profesionalisme, dan kinerja rumah sakit serta mempermudah akses dan pelayanan. SIMRS wajib diselenggarakan oleh setiap rumah sakit dan dapat menggunakan aplikasi sumber terbuka dari kementerian kesehatan atau aplikasi buatan rumah sakit sendiri.
Sistem Informasi Rumah Sakit menurut Permenkes RI No. 82 Tahun 2013 membutuhkan sistem informasi yang handal, cepat, dan terbarukan untuk mendukung proses pengambilan keputusan. Dokumen ini membahas arsitektur sistem informasi rumah sakit yang terdiri atas arsitektur aplikasi, data, dan infrastruktur serta keamanan sistem informasi.
Dokumen tersebut membahas tentang Aplikasi Keluarga Sehat yang digunakan untuk pendataan keluarga sehat di Puskesmas. Aplikasi ini dapat diakses secara online maupun offline dan menyediakan fitur untuk input data, dashboard, serta unduhan data."
3. STRUKTUR ORGANISASI
DIREKTORAT JENDERAL
BINA UPAYA KESEHATAN
SEKRETARIAT
DITJEN
DIREKTORAT
BINA UPAYA
KESEHATAN
DASAR
DIREKTORAT
BINA UPAYA
KESEHATAN
RUJUKAN
DIREKTORAT
BINA PELAYANAN
KEPERAWATAN
DAN
KETEKNISIAN MEDIK
DIREKTORAT
BINA PELAYANAN
PENUNJANG MEDIK
DAN
SARANA KESEHATAN
DIREKTORAT
BINA
KESEHATAN JIWA
PERMENKES : 1144 TAHUN 2010 3
5. BAB XIV
INFORMASI KESEHATAN
Pasal 168
1. Untuk menyelenggarakan upaya kesehatan yang efektif dan efisien
diperlukan informasi kesehatan.
2. Informasi kesehatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan
melalui sistem informasi dan melalui lintas sektor.
3. Ketentuan lebih lanjut mengenai sistem informasi sebagaimana
dimaksud pada ayat (2) diatur dengan Peraturan Pemerintah.
6. BAB X
PENCATATAN PELAPORAN
Pasal 52
1. Setiap Rumah Sakit wajib melakukan pencatatan dan pelaporan tentang
semua kegiatan penyelenggaraan Rumah Sakit dalam bentuk Sistem
Informasi Manajemen Rumah Sakit
2. Pencatatan dan pelaporan terhadap penyakit tertentu lainnya yang dapat
menimbulkan wabah dan pasien penderita ketergantungan narkotika dan/atau
psikotropika dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan
Pasal 53
1. Rumah Sakit wajib menyelenggarakan penyimpanan terhadap pencatatan dan
pelaporan yang dilakukan untuk jangka waktu tertentu sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
2. Pemusnahan atau penghapusan terhadap berkas pencatatan dan pelaporan
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 44 TAHUN 2009
TENTANG RUMAH SAKIT
7. Tahun 2003 Tentang
Sistem Pelaporan Rumah
Sakit (SIRS) Revisi 5
Tahun 2011 Tentang
Sistem Informasi Rumah Sakit
SK Menkes No 1410
PERMENKES No 1171
Tahun 2014 REVISI Tentang
Sistem Informasi Rumah Sakit
9. SISTEM INFORMASI
Adalah kombinasi dari teknologi informasi dan
aktivitas orang yang menggunakan teknologi
itu untuk mendukung aktifitas/operasional dan
manajemen
Sistem informasi juga diartikan sebagai
interaksi antara manusia, proses algoritmik,
data, dan teknologi (termasuk
cara orang berinteraksi dengan
teknologidalam mendukung
proses bisnisnya)
17. SIRS merupakan aplikasi sistem pelaporan rumah
sakit kepada Kementerian Kesehatan yang meliputi :
a. Data identitas rumah sakit;
b. Data ketenagaan yang bekerja di rumah sakit;
(duplikasi dengan RS Online akan disatukan)
c. Data rekapitulasi kegiatan pelayanan
d. Data kompilasi penyakit/morbiditas pasien rawat inap;
e. Data kompilasi penyakit/morbiditas pasien rawat jalan.
Setiap rumah sakit wajib melaksanakan
Sistem Informasi Rumah Sakit (SIRS)
18. 1. Merumuskan
kebijakan di bidang
perumahsakitan;
2. Menyajikan informasi
rumah sakit secara
nasional; dan
3. Melakukan pemantauan,
pengendalian dan evaluasi
penyelenggaraan rumah sakit
secara nasional.
Manfaat :
19. RL1.1 Data Dasar RS Sewaktu-waktu (Update)
RL1.2 Indikator Pelayanan RS Tahunan
RL1.3 Fasilitas Tempat Tidur Rawat Inap Tahunan
RL 2 Ketenagaan Tahunan
RL 3 Pelayanan Tahunan
RL 4 Morbiditas/Mortalitas Tahunan
RL 5 Pengunjung Rumah Sakit Bulanan
Periode Pelaporan
20. Kendala RS belum teregistrasi
Belum semua RS tersosialisasi untuk
melakukan Registrasi RS
RS belum atau dalam proses perijinan RS
Kendala RS belum ditetapkan kelasnya:
RS belum membuat usulan
RS belum memenuhi persyaratan minimal
penetapan kelas
Kurangnya sosialisasi Permenkes 340 Tahun
2010 tentang Klasifikasi RS
21. Terbatasnya SDM dan adanya mutasi pegawai
Terbatasnya alat penunjang seperti komputer dan akses
intranet maupun internet
Keterlambatan data dari setiap unit/poli
Belum memiliki Sistem Informasi Manajemen RS sehingga
masih menggunakan pencatatan manual
Kurangnya dukungan dan perhatian pimpinan RS
Kurangnya kesadaran RS untuk mengirimkan laporan
Kendala Pencatatan dan Pelaporan SIRS
22. 1. Integrasi dengan aplikasi yang sudah ada
2. Penyederhanaan bentuk pelaporan
3. Penyeragaman format laporan
4. Penertiban pelaporan (reward dan punishment)
Beberapa Perubahan Pada SIRS
ke Masa Depan
24. SIMRS
Setiap RS diwajibkan menggunakan SIMRS
Model Implementasi di RS :
Membangun sendiri
Membeli SIMRS
Kerjasama Operasional
SIMRS GOS sebagai alternatif
RS akan dituntut menyediakan SDM dan infrastruktur
dibidang IT
Tenaga tetap
Tenaga kontrak
Outsourcing
Pengadaan
Swakelola
UU No. 44 Tahun 2009
Tentang Rumah Sakit
Permenkes SIMRS No 82
Desember Tahun 2013
25. DASAR PEMIKIRAN
1. Coverage laporan yang rendah
SIRS
Laporan lainnya (Dinkes, kemkes??)
Data individual RS
2. JKN 2014
Peningkatan Pasien
Kecepatan klaim RS
3. Sistem Casemix
Data dukung
membangun tarif
Membangun INA Grouper
SIMRS
26. Konsep SIMRS GOS
Menggunakan teknologi yang umum
Berbasis client server
Biaya murah (open source programming)
Bisa dikembangkan lebih lanjut dan bersama
Tidak menciptakan ketergantungan (menuju
kemandirian)
Bertahap
SIMRS
27. SIMRS GOS
Aplikasi Generik yang disediakan oleh Ditjen
BUK untuk digunakan oleh RS secara Gratis
Dibangun menggunakan PHP dan MySQL
Diadakan melalui proses
pengadaan Tahun
Anggaran 2012
Memungkinkan untuk
dikembangkan oleh masing-
masing RS
28. Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS) adalah sebuah sistem
informasi yang terintegrasi yang disiapkan untuk menangani keseluruhan
proses manajemen Rumah Sakit, mulai dari pelayanan diagnosa dan tindakan
untuk pasien, medical record, apotek, gudang farmasi, penagihan, database
personalia, penggajian karyawan, proses akuntansi sampai dengan
pengendalian oleh manajemen
Open source
Source code dapat di buka dan dimodifikasi
Orang lain dapat mengetahui modul-modul dan cara kerja yang terdapat
dalam software dan sekaligus memperbaikinya jika ada kelemahan-
kelemahan
Software dapat diperoleh dan digunakan secara
gratis tanpa perlu membayar lisensi (freeware)
SIMRS GOS
Tujuan SIMRS GOS
Agar rumah sakit dapat memiliki SIMRS untuk
kemudian dapat dikembangkan sesuai dengan
kebutuhan masing-masing
29. SIMRS GOS kedepan
Menjadi alternatif utk implementasi SIMRS
Menambah modul-modul
Dikembangkan bersama (kaedah open source)
dan digunakan bersama
SIMRS
30. Alternatif Pengembangan
SIMRS GOS
Dikembangkan sendiri
Dikembangkan dengan pihak ke 3 lokal
Dikembangkan bersama dengan Pusat
Versi berikutnya akan dikeluarkan oleh
kemenkes
SIMRS
32. Modul
12. Modul IGD
13. Modul Rekam Medik
14.Modul ICD
15.Modul Kamar Operasi
16.Modul Gizi
17.Modul Keperawatan
18.Modul Eksekutif
19.Modul Keuangan
20.Modul Jasa Pelayanan
21.Modul Gudang/Logistik
22.Modul Adm
1. Modul Registrasi
2. Modul Rawat Jalan
3. Modul Pembayaran
4. Modul Apotik
5. Modul Askes
6. Modul Jamkesmas
7. Modul Rawat Inap
8. Modul admission
9. Modul Laboratorium
10.Modul Radiologi
11.Modul Poli (9 Pelayanan)
38. Alur Mendapatkan SIMRS GOS ..1
1. RS sudah mempunyai infrastruktur IT (Jaringan, Komputer
dan Server)
2. RS Mempunyai minimal 1 orang SDM IT yang akan dilatih
Memastikan system SIMRS GOS tersebut dapat
berjalan,;
Software adalah produk yang bisa berjalan
jika didukung oleh Hardware dan brainware
39. Alur Mendapatkan SIMRS GOS ..2
Tahap Implementasi SIMRS Generik Open source
Mengajukan permohonan kepada Sesditjen BUK
Kunjungan Tim Pusat untuk melihat kesiapan Infrastruktur di
RS
Rekomendasi Tim kepada Pimpinan di Pusat maupun RS
terhadap implementasi SIMRS di RS
Instalasi dan sosialisasi
Pendampingan
40. Tahapan Setelah Implementasi
1. Penyerahan Source Code ke RS
2. Maintenance (sendiri, Pihak ke 3 atau lainnya)
3. Pengembangan (sendiri, Pihak ke 3 atau lainnya)
4. Evaluasi berkala dari Pusat
Alur Mendapatkan SIMRS GOS ..3
41. Penutup
Data & Informasi merupakan hal sangat penting
Dibutuhkan infrastruktur yang cukup untuk
mengumpulkan dan mengolah data
Dibutuhkan dukungan dari stake holder terkait
Dibutuhkan kerjasama dari Rumah Sakit, Dinkes sampai
Kementerian Kesehatan
42. Bagian Program dan Informasi
Ditjen Bina Upaya Kesehatan Kementerian Kesehatan RI
Editor's Notes
#8: SIRS Revisi 5 telah diganti dengan SIRS Online berdasarkan Permenkes No. 1171 tahun 2011 tentang Sistem Informasi Rumah Sakit (SIRS)