2. Dalam melakukan tahap ini akan
dicapai 4 tujuan
Menjelaskan sistem saat ini secara lengkap.
Menggambarkan sistem informasi yang
ideal.
Membawa sistem informasi yang ideal ke
kondisi saat ini dengan memperhatikan
kendala sumber daya.
Memberi dorongan terhadap keyakinan
pemakai kedalam team pengembangan
sistem.
3. Pengertian
Tahap requirement analysis adalah
tahap interaksi intensif antara analis
sistem dengan komunitas pemakai
sistem (end-user), dimana team
pengembangan sistem menunjukkan
keahliannya untuk mendapatkan
tanggapan dan kepercayaan pemakai,
sehingga mendapat partisipasi yang
baik.
4. Keinginan pemakai
Tahap awal dalam requirement system
adalah melakukan survey terhadap
keinginan pemakai dan menjelaskan sistem
informasi yang ideal.
Ideal disini merupakan konsep daripada
kenyataan, artinya bahwa tidak ada sistem yang
ideal (tidak ada sistem informasi yang
sempurna) tetapi bersifat subyektif saja.
Kalau hal ini tidak dijelaskan secara
mendalam dapat menimbulkan perbedaan
pandangan atau akan mengecewakan end-
user.
5. Metode kebutuhan analisis
Metode tersebut adalah interviews,
questionnaires, observation,
procedure analysis, dan document
survey.
6. Tanya jawab (Interviews)
1. Bagaimana metode itu digunakan.
Pemilihan potential interviewees.
Membuat perjanjian terhadap potential
interviewees.
Menyiapkan struktur pertanyaan yang lengkap
dan jelas.
Memilih person yang diinterview secara pribadi
dan merekamnya.
2. Target dari metode.
Kunci pribadi dalam proses DFD.
Kadangkala melibatkan orang luar, seperti
pelanggan atau vendors.
7. 3. Keuntungan metode.
Pewawancara dapat mengukur respon melalui pertanyaan dan
menyesuaikannya sesuai situasi yang terjadi.
Baik untuk permasalahan yang tidak terstruktur, seperti
mengapa anda berpikir hal ini dapat terjadi ?
Menunjukkan kesan interviewer secara pribadi.
Memunculkan respons yang tinggi sejak penyusunan
pertemuan.
4. Kerugian metode.
Membutuhkan waktu dan biaya yang tidak sedikit.
Membutuhkan pelatihan dan pengalaman khusus dari
pewawancara.
Sulit membandingkan laporan wawancara karena subyektivitas
alamiah.
8. 5. Kapan metode tersebut baik
digunakan.
Mendapatkan penjelasan atau
pandangan dari personel kunci.
Test kredibilitas dari interviewees.
Mencari interview yang unsureness atau
contradictions.
Memantapkan kredibilitas team.
10. Kuesioner (Questionnaires)
1. Bagaimana metode itu digunakan.
Mendisain dengan menggunakan standar
kuesioner.
Kuesioner dikirimkan ke lingkungan kerja end-
users.
Struktur respon diringkas dalam statistik
distribusi.
2. Target dari metode.
Semua end-user dengan wawasannya akan
dilibatkan dalam proses solusi pemecahan
sistem.
End-user dihubungkan dengan proses
pemakaian simbol-simbol dalam DFD.
11. 3. Keuntungan metode.
Murah dan cepat dari pada interviews. 揃
Tidak membutuhkan investigator yang terlatih (hanya
satu ahli yang dibutuhkan untuk mendesain kuesioner
untuk end-user yang terpilih.
Mudah untuk mensintesis hasil sejak pembuatan
kuesioner.
Dengan mudah dapat meminimalkan biaya untuk semua
end-user.
4. Kerugian metode.
Tidak dapat membuat pertanyaan yang spesifik bagi end-
user.
Analis melibatkan kesan sehingga tidak dapat
menampakkan pribadi end-user.
Tanggapan yang rendah karena tidak adanya dorongan
yang kuat untuk mengembalikan kuesioner.
Tidak dapat menyesuaikan pertanyaan ke end-user
secara spesifik.
12. 5. Kapan metode tersebut baik
digunakan.
Pertanyaannya sederhana, dan tidak
memiliki arti mendua.
Membutuhkan wawasan yang luas dari
end-user.
Bila memiliki sedikit waktu dan biaya.
13. Observasi (Observation)
1. Bagaimana metode itu digunakan.
Secara pribadi seorang analis
mengunjungi lokasi pengamatan.
Analis merekam kejadian dalam lokasi
pengamatan, termasuk volume dan
pengolahan lembar kerja.
2. Target dari metode.
Lokasi proses secara geografis
ditunjukkan dalam DFD (Data Flow
Diagram)
14. 3. Keuntungan metode.
Mendapatkan fakta records daripada
pendapat (opinion).
Tidak membutuhkan konstruksi
pertanyaan.
Tidak menganggu atau menyembunyikan
sesuatu (end-users tidak mengetahui
bahwa mereka sedang diamati).
Analis tidak bergantung pada penjelasan
lisan dari end-users.
15. 4. Kerugian metode.
Jika terlihat, analis mungkin mengubah
operasi (end-user merasa diamati).
Dalam jangka panjang, fakta yang
diperoleh dalam satu observasi mungkin
tidak tepat (representative) dalam
kondisi harian atau mingguan.
Membutuhkan pengalaman dan keahlian
khusus dari analis.
16. 5. Kapan metode tersebut baik
digunakan.
Membutuhkan gambaran kuantitatif
seperti waktu, volume dan sebagainya.
Kecurigaan bahwa end-user mengatakan
suatu kejadian yang sebenarnya tidak
terjadi (dibuat-buat).
17. Tip praktis dalam melakukan
observasi :
Jangan mengamati dalam waktu yang lama.
Terdapat dua alasan, yaitu : dengan waktu yang lama
akan mengacau operasi yang sedang diamati, dan
akan membiaskan permasalahan yang sebenarnya.
Buat catatan yang ringkas.
Sebelum observasi, beritahukan kepada supervisor
dan pemakai yang terlibat tentang apa yang akan
dikerjakan dan mengapa dikerjakan, sehingga akan
mengurangi gangguan.
Gunakan checklist yang singkat tentang informasi
yang dibutuhkan bersama.
Jangan melakukan observasi tanpa rencana..
18. Prosedur analisis (Procedure Analysis)
1. Bagaimana metode itu digunakan.
Dengan prosedur operasi dapat mempelajari dan
mengidentifikasikan aliran dokumen kunci
melalui sistem informasi, yaitu dengan data flow
diagram (DFD).
Setiap aliran dokumen kunci menjelaskan
prosedur operasi sistem.
Melalui observasi, analis mempelajari kenyataan
daripada mendeskripsikan volume distribusi
(tinggi, rendah, sedang) dan apa yang
selanjutnya dikerjakan terhadap salinan dari
dokumen aslinya.
19. 2. Target dari metode.
Dokumen utama dalam DFD (Data Flow
Diagram)
Proses dalam DFD.
3. Keuntungan metode.
Evaluasi prosedur dapat dikerjakan dengan
campur tangan (interferences) yang minimal
dan tidak mempengaruhi operasi pemakai.
Prosedur aliran dapat dapat menjadi sebuah
struktur checklist untuk melakukan observasi.
20. 4. Kerugian metode.
Prosedure mungkin tidak lengkap dan tidak -up
to date lagi.
Mempelajari bagan aliran dokumen
membutuhkan waktu dan keahlian analis.
5. Kapan metode tersebut baik digunakan.
Memutuskan apakah masalah kegagalan sistem
dapat membantu perancangan yang baik.
Tim analis tidak secara total familiar dengan
aliran dokumen.
Mendeskripsikan aliran dokumen yang
menganggu kerjanya fungsi.
21. Pengamatan dokumen (Document
Survey)
1. Bagaimana metode itu digunakan.
Mengidentifikasikan dokumen utama dan
laporan (physical data flow diagram).
Mengumpulkan salinan dokumen aktual
dan laporan.
Setiap dokumen atau laporan, digunakan
untuk record data, meliputi field (ukuran
dan tipe), frekuensi penggunaan dan
struktur kodingnya (coding structure).
22. 2. Target dari metode.
Aliran data kunci ditunjukkan dalam
data flow diagram (DFD).
3. Keuntungan metode.
Meminimalkan interupsi dari fungsi
operasionalnya.
Permulaan elemen kamus data.
Seringkali, dapat mempertimbangkan
modifikasi major procedural.
23. 4. Kerugian metode.
Membutuhkan waktu yang cukup (terdapat
organisasi bisnis yang mengalami kebanjiran
dokumen dan laporan).
5. Kapan metode tersebut baik digunakan.
Harus dikerjakan jika sebuah sistem akan
didesain (selama kegiatan analisis, dalam
memperjelas desain sistem yang baru dan
analisis dokumen dapat membantu untuk
menentukan tugas perancangan selanjutnya).
25. Dokumen kebutuhan analisis
1. Arahan (conduct) analisis.
Hubungan dengan pemakai akhir.
Menganalisa records, forms dan laporan.
Pengamatan proses.
Menganalisa metode yang digunakan.
Permasalahan dalam pengumpulan data.
26. 2. Kebutuhan pemakai.
Apa yang menjadi kebutuhan
sebenarnya.
Kebutuhan laporan (jenis dan
frekuensinya).
Kebutuhan pelatihan.
Pengaruh sistem baru.
27. 3. Kendala sistem.
Menjelaskan kendala waktu, biaya, keahlian,
teknologi dan faktor ekternal.
Realistik sistem.
4. Dokumentasi.
Instrumen pengumpulan data (kebutuhan
kuesioner, interview).
Konsensus statistik.
Aliran data secara logikal dan phisik.
Element awal dalam kamus data.