際際滷

際際滷Share a Scribd company logo
Kedudukan Ilmu Tauhid
1. Kedudukan tauhid dalam Islam adalah sebagai
azas, landasan yang mendasari sikap, gerak dan
pola pikir seorang muslim.

2. Tauhid yang dibawa oleh para Rasul adalah
aqidah yang universal (syamil), yaitu aqidah yang
mengarahkan seluruh aspek kehidupan manusia.
Konsekuensinya adalah penyerahan (islamisasi)
manusia secara total, mulai dari kalbu, akal
pikiran, ucapan, hingga amal, hanya kepada
Allah semata.
Allah alalim
Ayat Quraniyah & Kauniyah
Sejarah Ilmu Tauhid
Kedudukan Ilmu Tauhid
diantara Semua Ilmu
5. AlQuran adalah Kitab Tauhid
1.
2.
3.
4.
Allah Al Alim (Yang Maha Mengetahui)
1. Ilmunya mencakup seluruh wujud
わ         縁   
        刻    
Ilmu Tuhanku meliputi segala sesuatu
(Q.S. al-Anam [6] : 80)
Dan pada sisi Allah-lah kunci-kunci semua yang ghaib;
tidak ada yang mengetahuinya kecuali dia sendiri, dan
dia mengetahui apa yang di daratan dan di lautan, dan
tiada sehelai daun pun yang gugur melainkan dia
mengetahuinya (pula), dan tidak jatuh sebutir biji-pun
dalam kegelapan bumi, dan tidak sesuatu yang basah atau
yang kering, melainkan tertulis dalam Kitab
yang
nyata (Lauh Mahfudz)"
(Q.S. al-Anam [6] : 59)
2. Segala aktivitas lahir dan batin manusia diketahuiNya

Dia mengetahui (pandangan) mata yang khianat
dan apa yang disembunyikan oleh hati.
Q.S. al-Mumin [40] : 19
3. Mengetahui yang lebih tersembunyi dari
rahasia bahkan yang telah dilupakan manusia
Dan jika kamu mengeraskan ucapanmu,
Maka Sesungguhnya Dia mengetahui rahasia
dan yang lebih tersembunyi
Q.S. Thaahaa [20] : 7.
4. Mengetahui yang belum terjadi
Tiada suatu bencanapun yang menimpa di bumi dan
(Tidak pula) pada dirimu sendiri melainkan Telah
tertulis dalam Kitab (Lauhul Mahfuzh) sebelum
kami menciptakannya. Sesungguhnya yang demikian
itu adalah mudah bagi Allah.
QS. Al-Hadid [57] : 22
5. Pengetahuan semua makhluk bersumber
dari pengetahuanNya
.Allah mengetahui apa-apa yang di hadapan
mereka dan di belakang mereka, dan mereka tidak
mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa
yang dikehendaki-Nya. Kursi Allah meliputi langit dan
bumi. dan Allah tidak merasa berat memelihara
keduanya, dan Allah Maha Tinggi lagi Maha besar.
Q.S. al-Baqarah [2] : 255
Perbedaan ilmu manusia & ilmu Allah
 Pertama, dalam hal objek, Allah mengetahui segala

sesuatu, manusia tidak mungkin dapat mendekati
pengetahuan Allah
Tidaklah kamu diberi pengetahuan melainkan sedikit
Q.S. al-Isra [17]:85

Katakanlah, kalau sekiranya lautan menjadi tinta untuk (menulis)
kalimat-kalimat Tuhanku, sungguh habis lautan itu sebelum habis
(ditulis) kalimat-kalimat Tuhanku, meskipun Kami datangkan
tambahan sebanyak itu (pula) Q.S. al-Kahf [18]:109
 Kedua, kejelasan pengetahuan manusia tidak mungkin
dapat mencapai kejelasan ilmu Allah
 Ketiga, ilmu Alllah bukanlah hasil dari sesuatu tetapi
sesuatu itulah yang merupakan hasil dari ilmuNya. Ilmu
manusia dihasilkan dari adanya sesuatu
 Keempat, ilmu Allah tidak berubah dengan perubahan
objek yang diketahuiNya. Tidak ada kebetulan di sisi Allah
karena pengetahuanNya tentang apa yang akan terjadi dan
saat kejadiannya sama saja di sisi Allah
 Kelima, Allah mengetahui tanpa alat, sedang ilmu
manusia diraihnya dengan pancaindra, akal dan hatinya
yang didahului oleh ketidaktahuan
Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak
mengetahui sesuatupun dan Dia memberi kamu
pendengaran, penglihatan dan hati, agar kamu bersyukur (dengan
menggunakan untuk meraih ilmu) Q.S. an-Nahl [16] : 78
Keenam, ilmu Allah kekal, tidak hilang dan tidak
dilupakanNya
Tuhanmu sekali-kali tidak lupa Q.S. Maryam [19] : 64
PERBEDAAN
OBJEK

ILMU ALLAH

ILMU MANUSIA

Mengetahui segala sesuatu

Tidak mungkin mendekati pengetahuan
Allah

Sumber ilmu

Dihasilkan dari adanya sesuatu

SIFAT

Sangat jelas, Tidak berubah walau
objek berubah, tidak hilang, tidak
lupa, tidak ada kebetulan

Bagai melihat dibalik tabir,Berubah,
tergantung objek, hilang

ALAT

Mengetahui tanpa alat

Pancaindra, akal, hati, didahului
ketidaktahuan

Kekal

Sementara

PEROLEHAN ILMU

WAKTU
Manusia

Alim

Anugrah Allah

Dan dia mengajarkan kepada Adam nama-nama (benda-benda)
seluruhnya, Kemudian mengemukakannya kepada para malaikat
lalu berfirman: "Sebutkanlah kepada-Ku nama benda-benda itu jika
kamu mamang benar orang-orang yang benar!" Mereka menjawab:
"Maha Suci Engkau, tidak ada yang kami ketahui selain dari apa
yang Telah Engkau ajarkan kepada Kami; Sesungguhnya Engkaulah
yang Maha mengetahui lagi Maha Bijaksana
Q.S. al-Baqarah [2] : 31-32
Pengetahuan hakiki :
 Menimbulkan dampak dalam kehidupan
 Bukan apa yang diperoleh melalui proses belajar
mengajar, tetapi cahaya yang ditampakkan Tuhan ke dalam hati
orang-orang yang dikehendakiNya
 Bukan hanya terbatas pada kemampuan mengekspresikannya
dalam bentuk kata, tetapi ada pula yang menyentuh hati
sehingga melahirkan amal-amal yang sesuai dengan petunjuk
Ilahi

KESADARAN AKAN JATI DIRI SEBAGAI MAKHLUK YANG DHAIF
Ilmu

I
L
M
U
W
A
N

Motivasi, Tujuan, Pemanfaatan

Keimanan
Keikhlasan & Ketundukkan
Supaya orang-orang yang mempunyai ilmu
mengetahui bahwa sesungguhnya ia (alQuran)
adalah benar-benar dari Tuhanmu, lalu mereka
beriman, kemudian hati mereka tunduk
kepadaNya Q.S. al-Hajj [22]:54.
Ayat qauliyah
dan
ayat kauniyah
Kedudukan Ilmu Tauhid
Konsep kebenaran ilmu
 Ayat Qauliyah/Wahyu (Quran & Sunnah) : Mutlak
 Ayat Kauniyah : nisbi (relatif ) dan tajribi (eksprimentatif )
 Pemahaman terhadap wahyu memungkinkan beberapa alternatif

pemahaman manusia tidak bersifat mutlak.
 Kebenaran yang mutlak harus dijadikan burhan/alat untuk
mengukur kebenaran nisbi, BUKAN TERBALIK, kebenaran mutlak
diragukan karena bertentangan dengan kebenaran yang nisbi (relatif
dan eksprimentatif).
 jika terjadi pertentangan antara kesimpulan yang didapat dari al kaun
dengan wahyu, maka : diuji kembali kesimpulan tersebut, atau
menguji kembali pemahaman manusia terhadap wahyu.
 Logikanya, wahyu dan alam semesta semuanya berasal dari Allah swt.
mustahil terjadi pertentangan
Kedudukan Ilmu Tauhid
Sejarah ilmu tauhid
1.

Masa Rasulullah SAW
 Penyusunan peraturan, penetapan pokok







aqidah, penyatuan umat, membangun kedaulatan
Disinari wahyu dan petunjuk al-Quran
Aqidah kuat
Semua permasalahan dikembalikan ke Rasulullah
Menghindar dari perpecahan dan konflik
Q.S. An Nahl 16:125
2. Khalifah Abu Bakar & Umar bin Khatab :
Aqidah kuat
Tidak ada tawil al Quran
Ayat mutasyabihah diimani & diserahkan kepada Allah

3. Khalifah Utsman & Ali bin Abi Thalib
Konflik politik, Utsman terbunuh
Umat Islam terpecah
Terbuka pintu takwil nash al-Quran & hadits
Muncul hadits-hadits palsu
Pembahasan aqidah meluas
4. Bani Umayah dan Bani Abbasiyah
Muncul aliran&golongan dalam aqidah:
Khawarij : pendukung Ali, kecewa,keluar. Berdosa besar, KAFIR
Syiah : Pendukung Ali
Murjiah : berdosa besar, MUMIN. Terserah Allah, mengampuni
/tidak
Mutazilah : Berdosa besar, bukan kafir bukan Mumin, (almanzilah
bain al-manzilatain). Teologi liberal: Menggunakan rasio, tidak
berpegang teguh pada sunnah, pendirinya Washil bin Atha
Asyariyah & Maturidiyah (ahl sunnah wa al-jamaah) : menentang
Mutazilah
Qadariyah : (Free will & free act)
Jabariyah : tidak bebas berbuat, (predestination/fatalism)
Reaksi terhadap Asyariyah:
 gerakan salafiyah (beriman pada al-Quran dan Hadits
tanpa takwil): Hambaliyah, Sayid jamaluddin alAfghani, Muhammad Abduh dan Sayid Rasyid Ridha di
Mesir
 Abad 8 H, Tauhid secara keilmuan mulai dibahas: Ibnu
Taimiyah dilanjutkan muridnya Ibnu Qaiyim al-Jauziyah:
kembali kepada Quran dan Sunnah
 Selanjutnya umat muslim mempelajari ilmu tauhid dari
kiab-kitab yang ada
Kedudukan Ilmu Tauhid diantara Semua Ilmu
 Kemuliaan suatu ilmu tergantung pada kemulian tema yang dibahasnya.

Ilmu tauhid adalah ilmu yang mulia karena objek pembahasannya adalah
sesuatu yang paling mulia, yaitu :
 Adakah yang lebih agung selain Pencipta alam semesta ini?
 Adakah manusia yang lebih suci daripada para rasul?
 Adakah yang lebih penting bagi manusia selain mengenal Rabb dan
Penciptanya, mengenal tujuan keberadaannya di dunia, untuk apa ia
diciptakan, dan bagaimana nasibnya setelah ia mati?
 Ilmu tauhid adalah sumber semua ilmu-ilmu keislaman, sekaligus yang
terpenting dan paling utama.
 Mempelajari ilmu tauhid adalah fardhu ain bagi setiap muslim dan
muslimah sampai ia betul-betul yakin berada di atas agama yang benar.
Sedangkan mempelajari lebih dari itu hukumnya fardhu kifayah, artinya
jika telah ada yang mengetahui, yang lain tidak berdosa.

More Related Content

Kedudukan Ilmu Tauhid

  • 2. 1. Kedudukan tauhid dalam Islam adalah sebagai azas, landasan yang mendasari sikap, gerak dan pola pikir seorang muslim. 2. Tauhid yang dibawa oleh para Rasul adalah aqidah yang universal (syamil), yaitu aqidah yang mengarahkan seluruh aspek kehidupan manusia. Konsekuensinya adalah penyerahan (islamisasi) manusia secara total, mulai dari kalbu, akal pikiran, ucapan, hingga amal, hanya kepada Allah semata.
  • 3. Allah alalim Ayat Quraniyah & Kauniyah Sejarah Ilmu Tauhid Kedudukan Ilmu Tauhid diantara Semua Ilmu 5. AlQuran adalah Kitab Tauhid 1. 2. 3. 4.
  • 4. Allah Al Alim (Yang Maha Mengetahui) 1. Ilmunya mencakup seluruh wujud わ 縁 刻 Ilmu Tuhanku meliputi segala sesuatu (Q.S. al-Anam [6] : 80)
  • 5. Dan pada sisi Allah-lah kunci-kunci semua yang ghaib; tidak ada yang mengetahuinya kecuali dia sendiri, dan dia mengetahui apa yang di daratan dan di lautan, dan tiada sehelai daun pun yang gugur melainkan dia mengetahuinya (pula), dan tidak jatuh sebutir biji-pun dalam kegelapan bumi, dan tidak sesuatu yang basah atau yang kering, melainkan tertulis dalam Kitab yang nyata (Lauh Mahfudz)" (Q.S. al-Anam [6] : 59)
  • 6. 2. Segala aktivitas lahir dan batin manusia diketahuiNya Dia mengetahui (pandangan) mata yang khianat dan apa yang disembunyikan oleh hati. Q.S. al-Mumin [40] : 19
  • 7. 3. Mengetahui yang lebih tersembunyi dari rahasia bahkan yang telah dilupakan manusia Dan jika kamu mengeraskan ucapanmu, Maka Sesungguhnya Dia mengetahui rahasia dan yang lebih tersembunyi Q.S. Thaahaa [20] : 7.
  • 8. 4. Mengetahui yang belum terjadi Tiada suatu bencanapun yang menimpa di bumi dan (Tidak pula) pada dirimu sendiri melainkan Telah tertulis dalam Kitab (Lauhul Mahfuzh) sebelum kami menciptakannya. Sesungguhnya yang demikian itu adalah mudah bagi Allah. QS. Al-Hadid [57] : 22
  • 9. 5. Pengetahuan semua makhluk bersumber dari pengetahuanNya .Allah mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka dan di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendaki-Nya. Kursi Allah meliputi langit dan bumi. dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Allah Maha Tinggi lagi Maha besar. Q.S. al-Baqarah [2] : 255
  • 10. Perbedaan ilmu manusia & ilmu Allah Pertama, dalam hal objek, Allah mengetahui segala sesuatu, manusia tidak mungkin dapat mendekati pengetahuan Allah Tidaklah kamu diberi pengetahuan melainkan sedikit Q.S. al-Isra [17]:85 Katakanlah, kalau sekiranya lautan menjadi tinta untuk (menulis) kalimat-kalimat Tuhanku, sungguh habis lautan itu sebelum habis (ditulis) kalimat-kalimat Tuhanku, meskipun Kami datangkan tambahan sebanyak itu (pula) Q.S. al-Kahf [18]:109
  • 11. Kedua, kejelasan pengetahuan manusia tidak mungkin dapat mencapai kejelasan ilmu Allah Ketiga, ilmu Alllah bukanlah hasil dari sesuatu tetapi sesuatu itulah yang merupakan hasil dari ilmuNya. Ilmu manusia dihasilkan dari adanya sesuatu Keempat, ilmu Allah tidak berubah dengan perubahan objek yang diketahuiNya. Tidak ada kebetulan di sisi Allah karena pengetahuanNya tentang apa yang akan terjadi dan saat kejadiannya sama saja di sisi Allah
  • 12. Kelima, Allah mengetahui tanpa alat, sedang ilmu manusia diraihnya dengan pancaindra, akal dan hatinya yang didahului oleh ketidaktahuan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatupun dan Dia memberi kamu pendengaran, penglihatan dan hati, agar kamu bersyukur (dengan menggunakan untuk meraih ilmu) Q.S. an-Nahl [16] : 78
  • 13. Keenam, ilmu Allah kekal, tidak hilang dan tidak dilupakanNya Tuhanmu sekali-kali tidak lupa Q.S. Maryam [19] : 64
  • 14. PERBEDAAN OBJEK ILMU ALLAH ILMU MANUSIA Mengetahui segala sesuatu Tidak mungkin mendekati pengetahuan Allah Sumber ilmu Dihasilkan dari adanya sesuatu SIFAT Sangat jelas, Tidak berubah walau objek berubah, tidak hilang, tidak lupa, tidak ada kebetulan Bagai melihat dibalik tabir,Berubah, tergantung objek, hilang ALAT Mengetahui tanpa alat Pancaindra, akal, hati, didahului ketidaktahuan Kekal Sementara PEROLEHAN ILMU WAKTU
  • 15. Manusia Alim Anugrah Allah Dan dia mengajarkan kepada Adam nama-nama (benda-benda) seluruhnya, Kemudian mengemukakannya kepada para malaikat lalu berfirman: "Sebutkanlah kepada-Ku nama benda-benda itu jika kamu mamang benar orang-orang yang benar!" Mereka menjawab: "Maha Suci Engkau, tidak ada yang kami ketahui selain dari apa yang Telah Engkau ajarkan kepada Kami; Sesungguhnya Engkaulah yang Maha mengetahui lagi Maha Bijaksana Q.S. al-Baqarah [2] : 31-32
  • 16. Pengetahuan hakiki : Menimbulkan dampak dalam kehidupan Bukan apa yang diperoleh melalui proses belajar mengajar, tetapi cahaya yang ditampakkan Tuhan ke dalam hati orang-orang yang dikehendakiNya Bukan hanya terbatas pada kemampuan mengekspresikannya dalam bentuk kata, tetapi ada pula yang menyentuh hati sehingga melahirkan amal-amal yang sesuai dengan petunjuk Ilahi KESADARAN AKAN JATI DIRI SEBAGAI MAKHLUK YANG DHAIF
  • 17. Ilmu I L M U W A N Motivasi, Tujuan, Pemanfaatan Keimanan Keikhlasan & Ketundukkan Supaya orang-orang yang mempunyai ilmu mengetahui bahwa sesungguhnya ia (alQuran) adalah benar-benar dari Tuhanmu, lalu mereka beriman, kemudian hati mereka tunduk kepadaNya Q.S. al-Hajj [22]:54.
  • 20. Konsep kebenaran ilmu Ayat Qauliyah/Wahyu (Quran & Sunnah) : Mutlak Ayat Kauniyah : nisbi (relatif ) dan tajribi (eksprimentatif ) Pemahaman terhadap wahyu memungkinkan beberapa alternatif pemahaman manusia tidak bersifat mutlak. Kebenaran yang mutlak harus dijadikan burhan/alat untuk mengukur kebenaran nisbi, BUKAN TERBALIK, kebenaran mutlak diragukan karena bertentangan dengan kebenaran yang nisbi (relatif dan eksprimentatif). jika terjadi pertentangan antara kesimpulan yang didapat dari al kaun dengan wahyu, maka : diuji kembali kesimpulan tersebut, atau menguji kembali pemahaman manusia terhadap wahyu. Logikanya, wahyu dan alam semesta semuanya berasal dari Allah swt. mustahil terjadi pertentangan
  • 22. Sejarah ilmu tauhid 1. Masa Rasulullah SAW Penyusunan peraturan, penetapan pokok aqidah, penyatuan umat, membangun kedaulatan Disinari wahyu dan petunjuk al-Quran Aqidah kuat Semua permasalahan dikembalikan ke Rasulullah Menghindar dari perpecahan dan konflik Q.S. An Nahl 16:125
  • 23. 2. Khalifah Abu Bakar & Umar bin Khatab : Aqidah kuat Tidak ada tawil al Quran Ayat mutasyabihah diimani & diserahkan kepada Allah 3. Khalifah Utsman & Ali bin Abi Thalib Konflik politik, Utsman terbunuh Umat Islam terpecah Terbuka pintu takwil nash al-Quran & hadits Muncul hadits-hadits palsu Pembahasan aqidah meluas
  • 24. 4. Bani Umayah dan Bani Abbasiyah Muncul aliran&golongan dalam aqidah: Khawarij : pendukung Ali, kecewa,keluar. Berdosa besar, KAFIR Syiah : Pendukung Ali Murjiah : berdosa besar, MUMIN. Terserah Allah, mengampuni /tidak Mutazilah : Berdosa besar, bukan kafir bukan Mumin, (almanzilah bain al-manzilatain). Teologi liberal: Menggunakan rasio, tidak berpegang teguh pada sunnah, pendirinya Washil bin Atha Asyariyah & Maturidiyah (ahl sunnah wa al-jamaah) : menentang Mutazilah Qadariyah : (Free will & free act) Jabariyah : tidak bebas berbuat, (predestination/fatalism)
  • 25. Reaksi terhadap Asyariyah: gerakan salafiyah (beriman pada al-Quran dan Hadits tanpa takwil): Hambaliyah, Sayid jamaluddin alAfghani, Muhammad Abduh dan Sayid Rasyid Ridha di Mesir Abad 8 H, Tauhid secara keilmuan mulai dibahas: Ibnu Taimiyah dilanjutkan muridnya Ibnu Qaiyim al-Jauziyah: kembali kepada Quran dan Sunnah Selanjutnya umat muslim mempelajari ilmu tauhid dari kiab-kitab yang ada
  • 26. Kedudukan Ilmu Tauhid diantara Semua Ilmu Kemuliaan suatu ilmu tergantung pada kemulian tema yang dibahasnya. Ilmu tauhid adalah ilmu yang mulia karena objek pembahasannya adalah sesuatu yang paling mulia, yaitu : Adakah yang lebih agung selain Pencipta alam semesta ini? Adakah manusia yang lebih suci daripada para rasul? Adakah yang lebih penting bagi manusia selain mengenal Rabb dan Penciptanya, mengenal tujuan keberadaannya di dunia, untuk apa ia diciptakan, dan bagaimana nasibnya setelah ia mati? Ilmu tauhid adalah sumber semua ilmu-ilmu keislaman, sekaligus yang terpenting dan paling utama. Mempelajari ilmu tauhid adalah fardhu ain bagi setiap muslim dan muslimah sampai ia betul-betul yakin berada di atas agama yang benar. Sedangkan mempelajari lebih dari itu hukumnya fardhu kifayah, artinya jika telah ada yang mengetahui, yang lain tidak berdosa.