2. BIOGRAPHY
Full Name:
端Eri Yanuar Akhmad B.S., S.Kep., Ns., M.N.Sc.(I.C)
Recent Position:
端Basic and Emergency Nursing, School of Nursing, Universitas
Gadjah Mada
Education History:
端School of Nursing, Faculty of Medicine, Universitas Gadjah Mada
端Master of Nursing Science (Intensive Care) The University of
Adelaide Australia
Email:
端eri_yanuar2004@yahoo.com
10. Definisi
Cardiac arrest : Penghentian tiba-tiba fungsi mekanis
kardiovaskular, dapat bersifat reversibel oleh tatalaksana yang
tepat namun dapat menyebabkan kematian apabila terlambat
ditangani
Penyebab :
Ventricular fibrillation (VF),
Pulseless ventricular tachycardia (pVT),
Asystole,
Pulseless electrical activity (PEA),
15. Definisi
Sindrom koroner akut adalah suatu kondisi terjadi pengurangan aliran
darah ke jantung secara mendadak.
Beberapa gejala dari sindrom ini adalah tekanan di dada seperti
serangan jantung, sesak saat sedang beristirahat atau melakukan
aktivitas fisik ringan, keringat yang berlebihan secara tiba-tiba
(diaforesis), muntah, mual, nyeri di bagian tubuh lain seperti lengan
kiri atau rahang, dan jantung yang berhenti mendadak (cardiac arrest)
17. Nyeri dengan gambaran di bawah ini bukan karakteristik
iskemia miokard (nyeri dada nonkardiak) :
Nyeri pleuritik (nyeri tajam yang berhubungan dengan respirasi
atau batuk)
Nyeri abdomen tengah atau bawah
Nyeri dada yang dapat ditunjuk dengan satu jari, terutama di
daerah apeks ventrikel kiri atau pertemuan kostokondral.
Nyeri dada yang diakibatkan oleh gerakan tubuh atau palpasi
Nyeri dada dengan durasi beberapa detik
Nyeri dada yang menjalar ke ekstremitas bawah
22. TINDAKAN UMUM DAN LANGKAH AWAL
1. Tirah baring (Kelas I-C)
2. Suplemen oksigen harus diberikan segera bagi mereka dengan
saturasi O2 arteri <95% atau yang mengalami distres respirasi
(Kelas I-C)
3. Suplemen oksigen dapat diberikan pada semua pasien SKA dalam
6 jam pertama, tanpa mempertimbangkan saturasi O2 arteri
(Kelas IIa-C)
4. Aspirin 160-320 mg diberikan segera pada semua pasien yang
tidak diketahui intoleransinya terhadap aspirin (Kelas I-A). Aspirin
tidak bersalut lebih terpilih mengingat absorpsi sublingual (di
bawah lidah) yang lebih cepat (Kelas I-C)
23. TINDAKAN UMUM DAN LANGKAH AWAL
5. Penghambat reseptor ADP (adenosine diphosphate)
a.Dosis awal ticagrelor yang dianjurkan adalah 180 mg dilanjutkan
dengan dosis pemeliharaan 2 x 90 mg/hari kecuali pada pasien
STEMI yang direncanakan untuk reperfusi menggunakan agen
brinolitik (Kelas I-B)
atau
b.Dosis awal clopidogrel adalah 300 mg dilanjutkan dengan dosis
pemeliharaan 75 mg/hari (pada pasien yang direncanakan untuk
terapi reperfusi menggunakan agen fibrinolitik, penghambat
reseptor ADP yang dianjurkan adalah clopidogrel) (Kelas I-C).
24. TINDAKAN UMUM DAN LANGKAH AWAL
6. Nitrogliserin (NTG) spray/tablet sublingual bagi pasien dengan
nyeri dada yang masih berlangsung saat tiba di ruang gawat
darurat (Kelas I-C). jika nyeri dada tidak hilang dengan satu kali
pemberian, dapat diulang setiap lima menit sampai maksimal
tiga kali. Nitrogliserin intravena diberikan pada pasien yang tidak
responsif dengan terapi tiga dosis NTG sublingual (kelas I-C).
dalam keadaan tidak tersedia NTG, isosorbid dinitrat (ISDN)
dapat dipakai sebagai pengganti
7. Morfin sulfat 1-5 mg intravena, dapat diulang setiap 10-30 menit,
bagi pasien yang tidak responsif dengan terapi tiga dosis NTG
sublingual (kelas IIa-B).
26. Definisi
Bradikardia : denyut jantung kurang dari 60 kali permenit.
Bradikardia relatif : denyut jantung lebih dari 60 kali permenit
tapi masih kurang dari kondisi yang seharusnya
Bradikardia jadi masalah bila simtomatik atau menimbulkan
gejala dan tanda akibat denyut jantung yang terlalu lambat,
biasanya < 50 menit.
27. Tanda dan Gejala
Gejala yang mungkin timbul :
Pusing, kesadaran menurun
Lemah, hampir pingsan, pingsan
(sinkop)
Sesak nafas
Nyeri dada
Tanda yang dapat terjadi meliputi :
Hipotensi atau syok
Akral dingin dengan penurunan
produksi urin
Edema paru
30. Definisi
Takikardia dapat diklasifikasikan dalam berbagai cara,
berdasarkan pemunculan kompleks QRS, denyut jantung
dan regularitas.
Takikardia didefinisikan sebagai aritmia dengan denyut
jantung > 100x per menit.
Takikardia menimbulkan gejala klinis pada kondisi yang
ekstrim dan sering kali pada aritmia dengan denyut
jantung 150x per menit.
31. KLASIFIKASI TAKIARITMIA
Takikardia kompleks QRS-sempit (QRS
0.12), terkait frekuensi
Sinus takikardia
Fibrilasi atrium
Flutter atrium
Re-entri nodus AV
Takikardia dimediasi-jalur aksesoris
Takikardia atrium (termasuk bentuk
otomatisasi dan reentri)
Multifocal atrial tachycardia (MAT)
Junctional tachycardia (jarang pada
dewasa)
Takikardia kompleks QRS lebar
(QRS 0.12)
Takikardia ventrikular (Ventricular
tachycardia [VT]) dan fibrilasi
ventrikular (ventricular fibrillation
[VF])
SVT dengan aberan
Takikardia pre-eksitasi (Wolff-
Parkinson-White [WPW]
syndrome)
Irama pacu ventrikel
35. Penyebab Edema Paru Akut
Yang terbanyak ialah penyakit arteri koroner, khususnya pada SKA dan
hipertensi.
Penyakit jantung lain yang dapat menimbulkan edema paru akut misalnya
penyakit katup, kardiomiopati, dll
36. Tanda dan Gejala
Gejala sesak terutama saat aktifitas
Batuk dengan riak berbuih
kemerahan
Sesak bila berbaring disertai
kardiomegali
Iktus bergeser ke lateral
Bradi-takhiaritmi,
Suara gallop
Bising
Ronkhi basah basal bilateral paru
Wheezing
Saturasi O2 <90% sebelum
pemberian O2
Foto polos dada tampak bendungan
batswing appearance.
39. SHOCK
Shock is a loss of effective circulation resulting in impaired
tissue oxygen and nutrient delivery and causes life
threatening organ failure.
ANZCOR Guideline 9.2.3 Shock
41. JENIS SHOCK DAN PENYEBABNYA
vLoss of circulating blood volume hypovolemic shock
vCardiac causes cardiogenic shock
vAbnormal dilation of blood vessels distributive shock
vBlockage of blood flow in or out of heart obstructive
shock
42. Hypovolemic Shock
severe bleeding
(internal and / or
external)
major or multiple
fractures or
major trauma
severe burns or
scalds
severe diarrhea
and vomiting
severe sweating
and dehydration.
47. Hypovolemic Shock: Burns
v Total Cairan : 4 cc x kgBB x LLB
1. derajat ringan : LLB < 15 %
2. derajat sedang : LLB 10 15%
3. derajat berat : LLB > 20 %
v Berikan 50% dari total cairan dalam 8 jam pertama
dan sisanya dalam 16 jam berikutnya.
Kebutuhan Cairan pada luka bakar menurut Formula Baxter.
50. Obstructive Shock
tension pneumothorax
cardiac tamponade
pulmonary embolus
in pregnancy, compression of
large abdominal blood vessels
by the uterus.