Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Kejang demam adalah kondisi kejang yang terjadi pada anak berusia 6 bulan hingga 5 tahun yang didahului oleh demam.
2. Terdapat beberapa faktor risiko kejang demam seperti genetik dan infeksi.
3. Kejang demam dibedakan menjadi kejang demam sederhana dan kompleks berdasarkan durasi dan frekuensi kejang.
Dokumen tersebut membahas surveilans malaria di Kota Palembang berdasarkan data Dinas Kesehatan Kota Palembang pada tahun 2009, 2010, dan 2013. Ringkasannya adalah: Kasus malaria klinis dan vivax paling banyak pada tahun 2009, sedangkan pada tahun 2010 kasusnya berkurang menjadi malaria klinis dan falciparum. Pada tahun 2013 dilaporkan semua jenis malaria dengan pusat terbanyak di Puskesmas Sekip. Secara um
Gangguan mental dan perilaku akibat penggunaan zatdadadony
油
Gangguan mental dan perilaku akibat penggunaan zat dapat bervariasi mulai dari intoksikasi ringan hingga gangguan psikotik berat. Dokumen ini menjelaskan kriteria diagnostik berbagai kondisi terkait seperti sindrom ketergantungan, keadaan putus zat, gangguan psikotik, dan efek jangka panjang penggunaan zat.
Tn. N mengalami gangguan psikotik berupa halusinasi auditif dan waham paranoid yang sudah berlangsung selama sebulan. Dokter mendiagnosisnya dengan skizofrenia paranoid dan memberikan obat antipsikotik serta obat untuk mencegah efek samping.
Bipolar disorder adalah gangguan psikologis yang ditandai dengan perubahan mood ekstrim antara depresi dan mania. Penyakit ini dipengaruhi faktor genetik, fisiologis, dan lingkungan, dengan gejala seperti perubahan suasana hati, tingkah laku, dan berpikir. Pengobatannya meliputi terapi psikologis dan obat seperti litium.
Demam tifoid disebabkan oleh infeksi Salmonella Typhi dan memiliki gejala demam tinggi, lidah berlapis, dan hepatomegali. Diagnosis didasarkan pada trias klinis, kultur darah minggu pertama, dan tes serologi. Pengobatan lini pertama adalah antibiotik seperti kloramfenikol selama 10-14 hari. Pencegahan melalui vaksinasi dan meningkatkan sanitasi dan kebersihan.
Hipertiroidisme adalah kelebihan produksi hormon tiroid yang menyebabkan metabolisme tubuh menjadi terlalu cepat. Gejala klinisnya antara lain takikardi, kelelahan, berat badan turun, dan mata melotot. Diagnosa ditegakkan dengan pemeriksaan laboratorium seperti kadar hormon tiroid yang tinggi beserta tekanan TSH yang rendah. Pengobatan utamanya adalah dengan obat anti tiroid seperti propiltiourasil atau metimazol
Dokumen tersebut membahas tentang diabetes mellitus (DM), termasuk penyebab, gejala, jenis, prevalensi, faktor risiko, dan upaya pencegahan serta penanganannya. DM merupakan penyakit kronis yang ditandai dengan kadar gula darah tinggi akibat gangguan produksi atau fungsi insulin. Prevalensinya terus meningkat, terutama di perkotaan. Kelompok berisiko tinggi adalah mereka dengan riwayat keluarga, obesitas, us
Dokumen tersebut membahas tentang demam tifoid, penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri Salmonella typhi. Demam tifoid masih menjadi masalah kesehatan di Indonesia yang ditandai dengan gejala demam dan nyeri perut. Penanganannya meliputi pemberian antibiotik seperti kloramfenikol, diet, istirahat, dan pencegahan penyebaran bakteri penyebab penyakit.
Pasien wanita berusia 70 tahun dirawat dengan keluhan sulit membuka mulut, kaku leher, dan kejang sejak menderita luka tusuk di tangan. Berdasarkan pemeriksaan fisik dan kriteria Patel Joag didiagnosis menderita tetanus umum grade IV disertai gangguan sistem otonom.
Dokumen tersebut membahas tentang Pedoman Penggolongan dan Diagnosis Gangguan Jiwa (PPDGJ) di Indonesia. PPDGJ merujuk kepada klasifikasi gangguan jiwa internasional ICD-10 dan sistem diagnosa DSM-IV. PPDGJ membagi gangguan jiwa ke dalam 10 blok diagnosa berdasarkan gejala klinis dan etiologi, serta memberikan kode dan kriteria untuk 100 kategori diagnosis gangguan jiwa.
Dokumen ini membahas tentang Demam Berdarah Dengue (DHF) yang disebabkan oleh virus Dengue dan ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes. DHF ditandai dengan gejala demam, nyeri otot dan sendi, diikuti perdarahan. DHF dibedakan menjadi 4 derajat berat berdasarkan gejala klinisnya, mulai dari gejala ringan hingga syok yang membahayakan jiwa. Pencegahannya meliputi menghindari kontak dengan
Dokumen tersebut membahas tentang pengukuran tingkat kesadaran secara kualitatif dan kuantitatif. Secara kualitatif menggunakan skala AVPU dan beberapa tingkat kesadaran seperti compos mentis, apatis, delirium, somnolen, stupor, dan koma. Secara kuantitatif menggunakan GCS untuk menilai respon mata, verbal, dan motorik. GCS digunakan untuk mengklasifikasikan berat ringan cidera kepala.
Infeksi saluran kemih adalah infeksi yang terjadi pada saluran kemih mulai dari uretra hingga ginjal. Bakteri penyebab utamanya adalah E.coli. Gejalanya bervariasi mulai dari nyeri saat buang air kecil, demam, hingga gangguan fungsi ginjal. Diagnosis didasarkan pada pemeriksaan urine dan penemuan bakteri. Pengobatan meliputi antibiotik, koreksi faktor risiko, dan pencegahan infeksi berulang.
Kepatuhan Minum Obat pada Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 di Beberapa Puskesma...Aji Wibowo
油
[Ringkasan]
Penelitian ini bertujuan untuk menguji validitas skala kepatuhan minum obat pada pasien DM tipe 2, mengukur tingkat kepatuhan pasien, dan menganalisis korelasinya dengan hasil ukur klinis. Hasilnya menunjukkan skala MARS-10 valid dan reliabel untuk mengukur kepatuhan pasien. Sebagian besar pasien tergolong patuh minum obat, namun tidak ditemukan hubungan antara kepatuhan dengan hasil ukur glukosa
Dokumen tersebut membahas tentang tiga kelompok obat, yaitu analgesik, antipiretik, dan anestetik. Analgesik berfungsi mengurangi rasa nyeri, antipiretik menurunkan demam, sedangkan anestetik menghilangkan rasa sakit dengan menghilangkan kesadaran. Ketiga kelompok obat tersebut dibedakan berdasarkan sistem kerja farmakologisnya.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut membahas tentang asuhan keperawatan pada pasien kejang demam, meliputi definisi kejang demam, klasifikasi, gejala, penyebab, diagnosis banding, tata laksana, dan diagnosa serta intervensi keperawatan yang dapat dilakukan untuk merawat pasien kejang demam.
Bipolar disorder adalah gangguan psikologis yang ditandai dengan perubahan mood ekstrim antara depresi dan mania. Penyakit ini dipengaruhi faktor genetik, fisiologis, dan lingkungan, dengan gejala seperti perubahan suasana hati, tingkah laku, dan berpikir. Pengobatannya meliputi terapi psikologis dan obat seperti litium.
Demam tifoid disebabkan oleh infeksi Salmonella Typhi dan memiliki gejala demam tinggi, lidah berlapis, dan hepatomegali. Diagnosis didasarkan pada trias klinis, kultur darah minggu pertama, dan tes serologi. Pengobatan lini pertama adalah antibiotik seperti kloramfenikol selama 10-14 hari. Pencegahan melalui vaksinasi dan meningkatkan sanitasi dan kebersihan.
Hipertiroidisme adalah kelebihan produksi hormon tiroid yang menyebabkan metabolisme tubuh menjadi terlalu cepat. Gejala klinisnya antara lain takikardi, kelelahan, berat badan turun, dan mata melotot. Diagnosa ditegakkan dengan pemeriksaan laboratorium seperti kadar hormon tiroid yang tinggi beserta tekanan TSH yang rendah. Pengobatan utamanya adalah dengan obat anti tiroid seperti propiltiourasil atau metimazol
Dokumen tersebut membahas tentang diabetes mellitus (DM), termasuk penyebab, gejala, jenis, prevalensi, faktor risiko, dan upaya pencegahan serta penanganannya. DM merupakan penyakit kronis yang ditandai dengan kadar gula darah tinggi akibat gangguan produksi atau fungsi insulin. Prevalensinya terus meningkat, terutama di perkotaan. Kelompok berisiko tinggi adalah mereka dengan riwayat keluarga, obesitas, us
Dokumen tersebut membahas tentang demam tifoid, penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri Salmonella typhi. Demam tifoid masih menjadi masalah kesehatan di Indonesia yang ditandai dengan gejala demam dan nyeri perut. Penanganannya meliputi pemberian antibiotik seperti kloramfenikol, diet, istirahat, dan pencegahan penyebaran bakteri penyebab penyakit.
Pasien wanita berusia 70 tahun dirawat dengan keluhan sulit membuka mulut, kaku leher, dan kejang sejak menderita luka tusuk di tangan. Berdasarkan pemeriksaan fisik dan kriteria Patel Joag didiagnosis menderita tetanus umum grade IV disertai gangguan sistem otonom.
Dokumen tersebut membahas tentang Pedoman Penggolongan dan Diagnosis Gangguan Jiwa (PPDGJ) di Indonesia. PPDGJ merujuk kepada klasifikasi gangguan jiwa internasional ICD-10 dan sistem diagnosa DSM-IV. PPDGJ membagi gangguan jiwa ke dalam 10 blok diagnosa berdasarkan gejala klinis dan etiologi, serta memberikan kode dan kriteria untuk 100 kategori diagnosis gangguan jiwa.
Dokumen ini membahas tentang Demam Berdarah Dengue (DHF) yang disebabkan oleh virus Dengue dan ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes. DHF ditandai dengan gejala demam, nyeri otot dan sendi, diikuti perdarahan. DHF dibedakan menjadi 4 derajat berat berdasarkan gejala klinisnya, mulai dari gejala ringan hingga syok yang membahayakan jiwa. Pencegahannya meliputi menghindari kontak dengan
Dokumen tersebut membahas tentang pengukuran tingkat kesadaran secara kualitatif dan kuantitatif. Secara kualitatif menggunakan skala AVPU dan beberapa tingkat kesadaran seperti compos mentis, apatis, delirium, somnolen, stupor, dan koma. Secara kuantitatif menggunakan GCS untuk menilai respon mata, verbal, dan motorik. GCS digunakan untuk mengklasifikasikan berat ringan cidera kepala.
Infeksi saluran kemih adalah infeksi yang terjadi pada saluran kemih mulai dari uretra hingga ginjal. Bakteri penyebab utamanya adalah E.coli. Gejalanya bervariasi mulai dari nyeri saat buang air kecil, demam, hingga gangguan fungsi ginjal. Diagnosis didasarkan pada pemeriksaan urine dan penemuan bakteri. Pengobatan meliputi antibiotik, koreksi faktor risiko, dan pencegahan infeksi berulang.
Kepatuhan Minum Obat pada Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 di Beberapa Puskesma...Aji Wibowo
油
[Ringkasan]
Penelitian ini bertujuan untuk menguji validitas skala kepatuhan minum obat pada pasien DM tipe 2, mengukur tingkat kepatuhan pasien, dan menganalisis korelasinya dengan hasil ukur klinis. Hasilnya menunjukkan skala MARS-10 valid dan reliabel untuk mengukur kepatuhan pasien. Sebagian besar pasien tergolong patuh minum obat, namun tidak ditemukan hubungan antara kepatuhan dengan hasil ukur glukosa
Dokumen tersebut membahas tentang tiga kelompok obat, yaitu analgesik, antipiretik, dan anestetik. Analgesik berfungsi mengurangi rasa nyeri, antipiretik menurunkan demam, sedangkan anestetik menghilangkan rasa sakit dengan menghilangkan kesadaran. Ketiga kelompok obat tersebut dibedakan berdasarkan sistem kerja farmakologisnya.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut membahas tentang asuhan keperawatan pada pasien kejang demam, meliputi definisi kejang demam, klasifikasi, gejala, penyebab, diagnosis banding, tata laksana, dan diagnosa serta intervensi keperawatan yang dapat dilakukan untuk merawat pasien kejang demam.
KEJANG DEMAM pada anak karena proses intrakranial.pptxssuser8d0437
油
ialah bangkitan kejang yang terjadi akibat peningkatan suhu tubuh (suhu di atas 38 C dengan metode pengukuran suhu apapun ) yang tidak disebabkan oleh suatu proses intrakranial
Kejang demam adalah manifestasi dari berbagai penyakit yang menyebabkan kenaikan suhu tubuh. Dokumen ini menjelaskan definisi, epidemiologi, etiologi, faktor risiko, patofisiologi, klasifikasi, diagnosis, penatalaksanaan, dan prognosis dari kejang demam. Kejang demam dapat diklasifikasikan menjadi sederhana atau kompleks, dan penatalaksanaannya meliputi pengobatan fase akut, pencarian penyebab, serta profilaksis
Kejang demam adalah bangkitan kejang yang terjadi pada kenaikan suhu tubuh akibat proses ekstrakranium tanpa adanya infeksi otak atau saraf lainnya. Kejang demam umumnya terjadi pada anak usia 6 bulan hingga 5 tahun dan sering disebabkan oleh infeksi seperti ISPA atau gastroenteritis. Meskipun penyebab pastinya belum diketahui, kejang biasanya terjadi akibat gangguan ion kalium dan natrium yang mengakibatkan pe
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut memberikan penjelasan mengenai asuhan keperawatan untuk kejang demam pada An. R di RSUP Dr. Sardjito.
2. Termasuk definisi, gejala klinis, pemeriksaan pendukung, dan penatalaksanaan kejang demam.
3. Juga memberikan informasi mengenai prognosis, risiko kejang berulang, risiko epilepsi, dan edukasi untuk orang tua.
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian, klasifikasi, epidemiologi, mekanisme, pemeriksaan, dan penatalaksanaan kejang demam pada anak. Kejang demam dibedakan dari epilepsi dan diklasifikasi menjadi kejang demam sederhana dan kompleks. Pemeriksaan dan penatalaksanaan harus komprehensif dan mencakup pemberian obat antikejang, antipiretik, serta edukasi kepada orang tua.
Dokumen tersebut membahas tentang kejang demam pada anak, termasuk definisi, epidemiologi, patofisiologi, klasifikasi, gejala, faktor risiko, komplikasi, pemeriksaan, penatalaksanaan, dan pencegahan kejang demam.
Dukungan FAO ECTAD terhadap Program Pengendalian dan Pemberantasan Rabies di ...Wahid Husein
油
Situasi rabies di dunia
Situasi rabies di Indonesia
Program rabies di Indonesia
Apa yang dilakukan ECTAD Indonesia
Tantangan utama
Rekomendasi ke depan
#TANGKI4D PLATFOM TRANDING MASA KINI KARNA TINGKAT KEMENANGAN YANG SANGAT TINGGITANGKI4D
油
Bagi kalian yang ingin mendapatkan kemenangan situs slot bonus kami merupakan saran terbaik buat kalian, hanya mengunakan modal rendah & penyedia bonus terbaik sepanjang masa
follow semua dan claim bonus dari kami #Tangki4dexclusive #tangki4dlink #tangki4dvip #bandarsbobet #idpro2025 #stargamingasia #situsjitu #jppragmaticplay #scatternagahitam
RAPAT KOORDINASI DAN EVALUASI PENANGGULANGAN RABIES DI PROVINSI BALI 11 Juni ...Wahid Husein
油
Strategi penanggulangan rabies secara terintegrasi
Peraturan mengenai pengendalian rabies
Pengendalian rabies pada saat Pandemi COVID19
Kasus rabies pada hewan
Hasil vaksinasi rabies
Kendala yang dihadapi
dr badrul - Puasa pada pasien neurologis 2025.pdfyunitayun9
油
Kejang Demam.pptx
1. Kejang Demam
Pembimbing :
dr. Fajar Yuniftiadi Sp.A
Disusun oleh :
dr. Calista Demonti
Program Internsip Dokter Periode Mei 2023 - November 2023
RSUD BATANG
2. Definisi
Kejang demam adalah bangkitan kejang yang terjadi pada :
Anak berumur 6 bulan - 5 tahun
Kenaikan suhu tubuh (>38C, dengan metode pengukuran suhu tubuh apa pun)
Tidak disebabkan oleh proses intrakranial
3. Epidemiologi
Angka kejadian kejang demam di Amerika Serikat dan Eropa 2-7%, sedangkan di Jepang 9-10%
Menurut IDAI 2016, kejang demam terjadi pada 2-5% anak berumur 6 bulan sampai 5 tahun
Umumnya kejang demam timbul pada tahun kedua kehidupan (17-23 bulan)
Kejang demam lebih sering pada anak laki-laki daripada perempuan dengan perbandingan 1.2-1.6 : 1
4. Faktor Risiko
Demam : Disebabkan oleh adanya infeksi saluran pernapasan, infeksi THT, infeksi saluran
pencernaan, ISK, pasca imunisasi, dan infeksi lainnya (bakteri, virus, maupun parasit)
Genetik : Risiko meningkat 2-3x bila saudara kandung mengalami kejang demam dan
meningkat 5% bila orang tua pernah mengalami kejang demam
5. Klasifikasi
Kejang demam yang berlangsung singkat
<15 menit
Bentuk kejang umum (tonik dan atau klonik)
Kejang tidak berulang dalam waktu 24 jam.
Kejang Demam Simplek
Kejang demam yang berlangsung >15 menit
Bentuk kejang fokal atau parsial satu sisi, atau
kejang umum didahului kejang parsial
Kejang berulang atau >1x dalam waktu 24 jam
Kejang Demam Komplek
6. Manifestasi Klinis
Suhu badan meningkat
Anggota tubuh terutama tungkai dan lengan terlihat gemetar, kaku atau menyentak
tidak terkontrol
Tatapan mata kosong atau mata berkedip berulang
Tidak merespon saat diajak bicara, bingung, dan sulit mengingat yang sudah terjadi
Kehilangan kesadaran
8. Diagnosis
Anamnesis
Pemeriksaan keadaan umum
Pemeriksaan kesadaran : GCS
Pemeriksaan tonus otot
Pemeriksaan neurologi : Rangsang
meningeal, reflek fisiologis, reflek patologis
Pemeriksaan tanda peningkatan TIK : UUB
membonjol
Pemeriksaan infeksi luar SSP : ISPA, OMA,
ISK, dll
Pemeriksaan Fisik
Deskripsi kejang : bentuk, lama, frekuensi
(berulang atau tidak), kesadaran pasca kejang
Faktor pencetus kejang
Riwayat kejang demam sebelumnya, riwayat
kejang tanpa demam
Riwayat kejang demam dan epilepsi dalam
keluarga
Kondisi medis yang berhubungan, trauma,
gejala infeksi, riwayat kehamilan, riwayat
persalinan, perkembangan mental dan motorik
9. Diagnosis
Pemeriksaan Penunjang
1. Pemeriksaan laboratorium
Pemeriksaan laboratorium tidak
dikerjakan secara rutin pada kejang
demam, tetapi dapat dikerjakan untuk
mengevaluasi sumber infeksi penyebab
demam. Pemeriksaan laboratorium yang
dapat dikerjakan atas indikasi misalnya
darah perifer, elektrolit, dan gula darah.
2. Pungsi lumbal
Pemeriksaan cairan serebrospinal
dilakukan untuk menegakkan atau
menyingkirkan kemungkinan meningitis.
Berdasarkan bukti-bukti terbaru, saat ini
pemeriksaan pungsi lumbal tidak dilakukan
secara rutin pada anak berusia <12 bulan
yang mengalami kejang demam sederhana
dengan keadaan umum baik.
10. Diagnosis
Pemeriksaan Penunjang
3. Elektroensefalografi (EEG)
Indikasi pemeriksaan EEG :
Pemeriksaan EEG tidak diperlukan untuk
kejang demam, kecuali apabila bangkitan
bersifat fokal.
EEG hanya dilakukan pada kejang fokal
untuk menentukan adanya fokus kejang di otak
yang membutuhkan evaluasi lebih lanjut.
4. Pencitraan
Pemeriksaan neuroimaging (CT scan
atau MRI kepala) tidak rutin dilakukan pada
anak dengan kejang demam sederhana.
Pemeriksaan tersebut dilakukan bila
terdapat indikasi, seperti kelainan
neurologis fokal yang menetap, misalnya
hemiparesis atau paresis nervus kranialis.
12. Tatalaksana
Yang dimaksud dengan obat antikonvulsan intermiten adalah obat antikonvulsan yang
diberikan hanya pada saat demam.
Profilaksis intermiten diberikan pada kejang demam dengan salah satu faktor risiko di bawah ini :
Kelainan neurologis berat, misalnya palsi serebral
Berulang 4x atau lebih dalam setahun
Usia <6 bulan
Bila kejang terjadi pada suhu tubuh <39属C
Apabila pada episode kejang demam sebelumnya, suhu tubuh meningkat dengan cepat
Obat :
Diazepam oral 0,3 mg/kg/kali per oral atau rektal 0,5 mg/kg/kali (5 mg untuk berat badan <12 kg
dan 10 mg untuk berat badan >12 kg) sebanyak 3x sehari, dengan dosis maksimum diazepam 7,5
mg/kali dan diberikan selama 48 jam pertama demam.
ESO :
Ataksia, sedasi
Pemberian Obat Antikonvulsan Intermiten
13. Tatalaksana
Indikasi pengobatan rumat :
Kejang fokal
Kejang lama >15 menit
Terdapat kelainan neurologis yang nyata sebelum atau sesudah kejang, misalnya palsi serebral, hidrosefalus,
hemiparesis
Pemberian obat fenobarbital atau asam valproat setiap hari efektif dalam menurunkan risiko berulangnya kejang.
Obat :
Asam valproat 15-40 mg/kg/hari dibagi dalam 2 dosis atau fenobarbital 3-4 mg/kg/hari dalam 1-2 dosis.
Pengobatan diberikan selama 1 tahun, penghentian pengobatan rumat untuk kejang demam tidak membutuhkan
tapering off, namun dilakukan pada saat anak tidak sedang demam.
ESO :
Asam valproat sebagian kecil kasus, terutama yang berumur <2 tahun dapat menyebabkan gangguan fungsi hati
Fenobarbital pemakaian setiap hari dapat menimbulkan gangguan perilaku dan kesulitan belajar pada 40-50% kasus
Pemberian Obat Antikonvulsan Rumat
14. Daftar Pustaka
1. Ismael, sofyan, dkk. 2016. Rekomendasi Penatalaksanaan Kejang Demam. Jakarta : IDAI
2. Gupta, mehul, et al. 2013. Simple Febrile Seizure. University of Calgary : The Calgary
Guide to Understanding Disease
3. Deliana, melda. 2002. Tatalaksana Kejang Demam pada Anak, Sari Pediatri, Vol. 4, No.
2. Medan : Bagian Ilmu Kesehatan Anak FK. USU / RSUP H. Adam Malik Medan
4. Arief, RF. 2015. Penatalaksanaan Kejang Demam, CDK-232 / Vol. 42, No. 9. Jakarta :
Rumah Sakit Islam Cempaka Putih