2. PENGERTIAN
Tali pusat atau funiculus umbilicalis adalah
saluran kehidupan bagi janin selama dalam
kandungan.
Dikatakan saluran kehidupan karena saluran
inilah yang selama kehamilan menyuplai zat-zat gizi
dan oksigen ke janin
3. fungsi
Fungsi tali pusat yaitu :
-Sebagai saluran yang menghubungkan antara
plasenta dan bagian tubuh janin sehingga janin me
ndapat asupan oksigen, makanan dan antibodi dari
ibu yang sebelumnya diterima terlebih dahulu oleh
plasenta melalui vena umbilicalis.
-Saluran pertukaran bahan-bahan kumuh seperti
urea dan gas karbon dioksida yang akan meresap
keluar melalui arteri umbilicalis
5. KELAINAN TALI PUSAT
Lilitan tali pusat adalah tali pusat yang dapat membentuk lilitan sekita
r badan ,bahu, tungkai atas/ bawah dan leher pada bayi. Keadaan ini di
jumpai pada ait ketuban yang berlebihan, tali pusat yang panjang, dan
bayinya yang kecil.
Sebenarnya lilitan tali pusat tidaklah terlalu membahayakan namun, m
enjadi bahaya ketika memasuki proses persalinan dan terjadi kontraksi
rahim (mules) dan kepala janin turun memasuki saluran persalinan. Li
litan tali pusat bisa menjadi semakin erat dan menyebabkan penuruna
n utero-placenter, juga menyebabkan penekanan / kompresi pada pem
buluh-pembuluh darah tali pusat. Akibatnya suplai darah yang menga
ndung oksigen dan zat makanan ke bayi menjadi hipoksia.
7. ETIOLOGI
Pada usia kehamilan sebelum 8 bulan umumnya kehamila
n janin belum memasuki bagian atas panggul. Pada saat it
u ukuran bayi relative kecil dan jumlah air ketuban berlebi
han ( polihidramnion) kemungkinan bayi terlilit tali pusat.
Puntiran tali pusat secara berulang-ulang kesatu arah. Bias
anya terjadi pada trimester pertama dan kedua. Ini menga
kibatkan arus darah dari ibu ke janin melalui tali pusat ter
hambat total. Karena dalam usia kehamilan umumnya bay
i bergerak bebas.
8. DIAGNOSA
Beberapa hal yang menandai bayi terlilit tali pusat, yaitu:
1.Pada bayi dengan usia kehamilan lebih dari 34 minggu, namun bag
ian terendah janin (kepala atau bokong) belum memasuki pintu atas
panggul perlu dicurigai adanya lilitan tali pusat.
2. Pada janin letak sungsang atau lintang yang menetap meskipun tel
ah dilakukan usaha untuk memutar janin (Versi luar/knee chest positi
on) perlu dicurigai pula adanya lilitan tali pusat.
3. Dalam kehamilan dengan pemeriksaan USG khususnya color dop
pler dan USG 3 dimensi dapat dipastikan adanya lilitan tali pusat.
4. Dalam proses persalinan pada bayi dengan lilitan tali pusat yang er
at, umumnya dapat dijumpai dengan tanda penurunan detak jantung j
anin di bawah normal, terutama pada saat kontraksi rahim
9. TANDA BAYI TERLILIT TALI PUSAT
1.Pada bayi dengan usia kehamilan lebih dari 34
minggu, namun bagian terendah janin (kepala / bok
ong) belum memasuki bagian atas rongga panggul.
2.Pada janin letak sungsang / lintang yang menetap
meskipun telah dilakukan usaha memutar janin
(versi luar / knee chest position) perlu dicurigai pula
adanya lilitan tali pusat.
3.Tanda penurunan DJJ dibawah normal, terutama
pada saat kontraksi.
10. CARA MENGATASINYA?????
1.Memberikan oksigen pada ibu dalam posisi miring. Namun,
bila persalinan masih akan berlangsung lama dengan DJJ akan
semakin lambat (Bradikardia), persalinan harus segera diakhiri
dengan operasi Caesar.
2.Melalui pemeriksaan teratur dengan bantuan USG untuk mel
ihat apakah ada gambaran tali pusat disekitar leher. Namun ti
dak dapat dipastikan sepenuhnya bahwa tali pusat tersebut m
elilit leher janin atau tidak. Apalagi untuk menilai erat atau tid
aknya lilitan. Namun dengan USG berwarna (Coller Doppen) a
tau USG tiga dimensi, dan dapat lebih memastikan tali pusat t
ersebut melilit atau tidak dileher, atau sekitar tubuh yang lain
pada janin, serta menilai erat tidaknya lilitan tersebut
11. LANJUTAN
3. Dalam pimpinan persalinan terutama kala dua observasi,
DJJ sangatlah penting segera setelah his dan refleks menge
jan. Kejadian distress janin merupakan indikasi untuk meny
elesaikan persalinan sehingga bayi dapat diselamatkan. Jika
tali pusat melilit longgar dileher bayi, lepaskan melewati ke
pala bayi namun jika tali pusat melilit erat dileher, lakukan
penjepitan tali pusat dengan klem di dua tempat, kemudia
n potong diantaranya, kemudian lahirkan bayi dengan sege
ra. Dalam situasi terpaksa bidan dapat melakukan pemoto
ngan tali pusat pada waktu pertolongan persalinan bayi
12. PENATALAKSANAAN
Melakukan pemeriksaan teratur dengan bantuan USG untu
k melihat apakah ada gambaran tali pusat disekitar leher. N
amun tidak dapat dipastikan sepenuhnya bahwa tali pusat
tersebut melilit leher janin atau tidak. Apalagi untuk menila
i erat atau tidaknya lilitan. Namun dengan USG berwarna (
Coller Doppen) atau USG tiga dimensi, dan dapat lebih me
mastikan tali pusat tersebut melilit atau tidak dileher, atau
sekitar tubuh yang lain pada janin, serta menilai erat tidakn
ya lilitan tersebut