際際滷

際際滷Share a Scribd company logo
Kelompok 12
Alam Nasrah PG (1211321004)
Devi Yulia Rahmi (1211322011)
Niko Rizky Mulyadi (121132100)
Berkembangnya dunia bisnis dan perdagangan
di Indonesia menunjukkan peningkatan yang
signifikan pada periode pasca krisis moneter yang
diawali sekitar pertengahan tahun 1997. Hal ini
ditunjukkan oleh beragamnya jenis usaha yang
diupayakan oleh masyarakat untuk dapat memenuhi
kebutuhan hidupnya. Salah satu kegiatan yang pesat
perkembangannya yaitu kegiatan jual beli barang
maupun jasa dengan sistem eceran (retail) atau lebih
dikenal dengan istilah bisnis eceran (retail).
Kegiatan bisnis jual beli barang ini dijalankan
dalam berbagai bentuk, ada yang dalam bentuk usaha
mandiri atau independent store, usaha mini swalayan
atau minishop/minimarket dan bahkan dalam bentuk
mini departement store yang terkenal dengan istilah
toko serba ada (toserba). Bentuk eceran lainnya eperti
franchising semakin berkembang dengan pesat
Pertemuan kali ini kita akan
membahas...
1. Pengertian Manajemen Retail
2. Paradikma Retail Tradisional dan Retail Modern
3. Fungsi Retail
4. Peluang dalam Industri Retail
5. Peluang Bisnis Retail di Indonesia
6. Keputusan Manajemen Ritel
1. Pengertian Retail
Retail berasal dari bahasa Perancis yaitu  Ritellier yang berarti memotong atau
memecah sesuatu. Terkait dengan aktivitas yang dijalankan, maka retail menunjukkan
upaya untuk memecah barang atau produk yang dihasilkan dan didistribusikan oleh
manufaktur atau perusahaan dalam jumlah besar dan massal untuk dapat dikonsumsi
oleh konsumen akhir dalam jumlah kecil sesuai dengan kebutuhannya.
Menurut Chistina Whidya
Utami dalam bukunya
Manajemen Ritel (Strategi dan
Implementasi Ritel Modern)
(2006:4) Retailing adalah
semua kegiatan yang terlibat
dalam penjualan barang atau
jasa secara langsung kepada
konsumen akhir untuk
penggunaan pribadi dan bukan
penggunaan bisnis.
Menurut Kotler dan Keller
(2007:164) Retailing meliputi
semua kegiatan yang tercakup
dalam penjualan barang atau
jasa langsung kepada
konsumen akhir untuk
penggunaan pribadi dan non-
bisnis.
Bisnis retail dapat dipahami sebagai semua
kegiatan yang terlibat dalam penjualan barang
atau jasa secara langsung kepada konsumen
akhir untuk penggunaa pribadi dan bukan
penggunaan bisnis.
Manajemen retail dipahami sebagai segala upaya yang dilakukan dalam
mengelola bisnis retail, dimana didalamnya juga termasuk pengelolaan yang
terkait dengan keuangan, pemsaran, sumber daya, dan operasional bisnis retail.
Dengan semakin berkembangnya bisnis retail maka selalu ada upaya untuk
menyesuaikan dengan kebutuhan pasar dan selera konsumen, maka muncullah
format retail modern sebagai pengembangan dari format retail tradisional
2. Paradikma Retail Tradisional dan
Retail Modern
Dua pendekatan itu adalah
 Retail Tradisional
 Retail Modern
Parakdikma Retail Tradisional dan Retail
Modern merupakan pandangan yang
menekankan pengelolaan retail dengan
menggunakan pendekan konvensional
dan tradisional.
Ciri dari Paradikma Pengelolaan Ritel Tradisonal
1. Kurang memperhatikan
Lokasi
2. Tidak memperhitungkan
potensi pembeli
3. Jenis produk yang dijual
kurang fokus
4. Merek tidak
mendapatkan seleksi
5. Kurang memperhatikan
suplayer
6. Pencatatan penjualan
secara sederhana
7. Tidak mengevaluasi
keuntungan perunit
8. Arus kas tidak terprogram
9. Pengembangan bisnis
tidak terencana
Ciri Paradikma
Retail Modern
1. Lokasi strategis merupakan faktor utama dalam
bisnis ritel
2. Memprediksi dengan cermat potensi pembeli
3. Pengelolaan jenis barang dagangan terarah
4. Seleksi merek sangat kuat
5. Seleksi terhadap suplayer
6. Pencatatan penjualan dengan mesin hitung
7. Melakukan evaluasi terhadap laba perunit
8. Arus kas terrencana
9. Pengembangan bisnis terprogram
3. Fungsi Retail
Ritel memiliki fungsi-fungsi penting yang
dapat meningkatkan nilai produk dan jasa
yang dijual kepada konsumen dan
memudahkan distribusi produk tersebut
bagi para produsen. Fungsi tersebut seperti
:
1. Menyediakan produk dan jasa
2. Memecah ukuran produk menjadi kecil
3. Penyimpan persediaan
4. Penghasil jasa
5. Meningkatkan nilai produk dan jasa
4. Peluang dalam Industri Retail
Industri retail berubah dengan sangat cepat, perubahan-
perubahan itu memberikan peluang dalam industri retail,
perubahan-perubahan itu adalah:
1. Perbedaan dan perkembangan format dasar retail : format
retail dipahami sebagai bentuk retail, dengan perkembangan
kebutuhan konsumen, format retail turut berkembang sejalan
dengan kebutuhan konsumen tersebut.
2. Meningkatnya konsentrasi industri : saat jumlah format retail
yang berbeda meningkat, jumlah pesaing dalam setiap format
akan menurun. Hal ini terjadi karena banyaknya retail yg harus
keluar dari format tersebut sebagai dampak adanya persaingan.
3. Globalisasi : pada awalnya retail adalah bisnis lokal, namun
dengan adanya globalisasi retail merambah pada bisnis global.
4. Penggunaan berbagai cara untuk berintegrasi dengan
konsumen
5. Peluang bisnis retail di Indonesia
Perkembangan ritel ini ada 3 yang
mempengaruhi: ekonomo, demografi,
dan sosial budaya.
Era sebelum tahun 60 an ritel tradisional, atas perdagangan independen
Era tahun 1960 an perkenalan ritel modern departement store gerai pertama
Sarinah di Jalan Tamrin Jakarta.
Era tahun 1970 -1980 an Format supermarket dan departement store Matahari,
Ramayana, Hero.
Era th 1990 an Convinience store, ditandai dg maraknya mini market/Indomarket.
Pertumbuhan Departement Store kelas atas SOGO, METRO, SEIBU, format cash and
carry MAKRO, GORO dan ALFA.
Era 2000-2010 an Hypermarket & perkenalan e-retailing ditandai Carrefour,
Hypermarket, Lipposhop, yg mengenalkan e retailing.
A. Tahapan industri perkembangan retail di
Indonesia
5. Peluang Bisnis Retail di Indonesia
(Cont..)
b. Peluang-peluang yang dapat diwujudkan dalam
perkembangan bisnis retail secara umum adalah :
Peluang Manajemen : untuk mengatasi persaingan yang
semakin tinggi dan adanya lingkungan yang semakin menantang,
para retail mulai merekrut dan mempromosikan beberapa orang
dengan berbagai keterampilandan perhatian dalam hal
manajemen
Peluang Kewirausahaan : bisnis retail berpeluang bagi orang-
orang yang berniat memulai usaha. Beberapa orang terkaya
didunia merupakan wirausahawan retail.
Peluang terhadap pengembangan karier: peluang berkarier
pada usaha retail timbul pada pembelian, produk-produk,
manajemen toko, dan fungsi-fungsi staf perusahaan. Posisi-posisi
perusahaan dapat dibangun pada beberapa area, seperti
akunting, finansial, promosi dan periklanan, dan sistem
komputerisasi distribusi, serta sumber daya manusia.
6. PROSES KEPUTUSAN MANAJEMEN
RITEL
1. Memahami lingkup bisnis Ritel
Faktor lingkungan dalam dunia retail adalah
lingkungan makro dan lingkungan mikro. Namun, faktor
lingkungan yang terpenting adalah lingkungan mikro yakni
memahami pesaing dan konsumen.
2. Mengembangkan strategi ritel
Starategi retail menekankan untuk memanfaatkan sumber daya
yang ada guna mencapai tujuannya, strategi retail meliputi penentuan target
pasar, sifat barang dan jasa yang ditawarkan dan bagaimana retail akan
memperoleh keuntungan jangka panjang dari pada pesaingnya.
3. Manajemen barang dangangan
Untuk melaksanakan strategi, manajemen harus mampu mengembangkan retail
mix. Para manajer dalam organisasi pembelian harus memutuskan berapa banyak tipe
barang yanh harus dibeli, pengusahaan dalam istilah-istilah pembelian, harga retail, dan
bagaimana mempromosikan dan mengiklankan barang.
6. PROSES KEPUTUSAN MANAJEMEN
RITEL (Cont..)
4. Manajemen Toko
Manajer toko harus menentukan bagaimana melakukan
pengelolaan barang dagangan dan pengoperasian toko, yang
meliputi aktivitas harian yang harus dilakukan oleh manajer toko.
5. Evaluasi kinerja Manajemen Ritel
Evaluasi kinerja manajemen ritel dengan mengevaluasi efektivitas efesiensi
barang dagangan, metode apa yang dapat digunakan dalam menganalisis kenierja
barang dagangan, dan implementasi analisis melalui beberapa metode sepeti metode
ABC, analisis sell-throgh, dll.
GambarProsesKeputusanManajemen Ritel
BAGIAN 1
MEMAHAMI LINGKUP BISNIS RITEL
Tren dan Format Ritel
Ruang Lingkup, Paradigma
Pengelolaan dan Peluang
Bisnis Ritel
Customer
Perilaku Belanja
Pelanggan dalam bisnis
BAGIAN 2
MENGEMBANGKAN
STRATEGI RITEL
Strategi
Pemasaran dalam
Bisnis Ritel
Aspek Keuangan
dalam Bisnis Ritel
BAGIAN 5
EVALUASI KINERJA MANAJEMEN RITEL
BAGIAN 3
MANAJEMEN BARANG DAGANGAN
(MERCHANDISE MANAGEMENT)
 Perencanaan & Pengelolaan
keanekaragaman Barang Dagangan
 Sistem Pembelian Barang Dagangan
 Penetapan Harga Barang Dagnagan
 Bauran Komunikasi Ritel
Aspek Pemilihan
Lokasi dalam Area
Perdagangan Ritel
Membangun
Manajemen
Relasional dalam
bisnis Ritel
Sistem Informasi &
Jaringan
Persediaan
Aspek Sumber
Daya Manusia
dalam Bisnis Ritel
BAGIAN 4
MANAJEMEN TOKO (STORE
MANAGEMENT)
 Pengaturan Layout Toko, Desain,
dan Visualisasi Barang Dagangan
 Aspek Kualitas Layanan dalam
Ritel
 Sistem Antrean dan Penanganan
keluhan
REFERENSI
Utami, C Whidya. Manajemen Ritel: Strategi dan Implementasi Operasional
Bisnis Ritel Modern Di Indonesia. Edisi 2. Jakarta: Penerbit Salemba Empat.

More Related Content

manajemen retail

  • 1. Kelompok 12 Alam Nasrah PG (1211321004) Devi Yulia Rahmi (1211322011) Niko Rizky Mulyadi (121132100)
  • 2. Berkembangnya dunia bisnis dan perdagangan di Indonesia menunjukkan peningkatan yang signifikan pada periode pasca krisis moneter yang diawali sekitar pertengahan tahun 1997. Hal ini ditunjukkan oleh beragamnya jenis usaha yang diupayakan oleh masyarakat untuk dapat memenuhi kebutuhan hidupnya. Salah satu kegiatan yang pesat perkembangannya yaitu kegiatan jual beli barang maupun jasa dengan sistem eceran (retail) atau lebih dikenal dengan istilah bisnis eceran (retail). Kegiatan bisnis jual beli barang ini dijalankan dalam berbagai bentuk, ada yang dalam bentuk usaha mandiri atau independent store, usaha mini swalayan atau minishop/minimarket dan bahkan dalam bentuk mini departement store yang terkenal dengan istilah toko serba ada (toserba). Bentuk eceran lainnya eperti franchising semakin berkembang dengan pesat
  • 3. Pertemuan kali ini kita akan membahas... 1. Pengertian Manajemen Retail 2. Paradikma Retail Tradisional dan Retail Modern 3. Fungsi Retail 4. Peluang dalam Industri Retail 5. Peluang Bisnis Retail di Indonesia 6. Keputusan Manajemen Ritel
  • 4. 1. Pengertian Retail Retail berasal dari bahasa Perancis yaitu Ritellier yang berarti memotong atau memecah sesuatu. Terkait dengan aktivitas yang dijalankan, maka retail menunjukkan upaya untuk memecah barang atau produk yang dihasilkan dan didistribusikan oleh manufaktur atau perusahaan dalam jumlah besar dan massal untuk dapat dikonsumsi oleh konsumen akhir dalam jumlah kecil sesuai dengan kebutuhannya. Menurut Chistina Whidya Utami dalam bukunya Manajemen Ritel (Strategi dan Implementasi Ritel Modern) (2006:4) Retailing adalah semua kegiatan yang terlibat dalam penjualan barang atau jasa secara langsung kepada konsumen akhir untuk penggunaan pribadi dan bukan penggunaan bisnis. Menurut Kotler dan Keller (2007:164) Retailing meliputi semua kegiatan yang tercakup dalam penjualan barang atau jasa langsung kepada konsumen akhir untuk penggunaan pribadi dan non- bisnis.
  • 5. Bisnis retail dapat dipahami sebagai semua kegiatan yang terlibat dalam penjualan barang atau jasa secara langsung kepada konsumen akhir untuk penggunaa pribadi dan bukan penggunaan bisnis. Manajemen retail dipahami sebagai segala upaya yang dilakukan dalam mengelola bisnis retail, dimana didalamnya juga termasuk pengelolaan yang terkait dengan keuangan, pemsaran, sumber daya, dan operasional bisnis retail. Dengan semakin berkembangnya bisnis retail maka selalu ada upaya untuk menyesuaikan dengan kebutuhan pasar dan selera konsumen, maka muncullah format retail modern sebagai pengembangan dari format retail tradisional
  • 6. 2. Paradikma Retail Tradisional dan Retail Modern Dua pendekatan itu adalah Retail Tradisional Retail Modern Parakdikma Retail Tradisional dan Retail Modern merupakan pandangan yang menekankan pengelolaan retail dengan menggunakan pendekan konvensional dan tradisional.
  • 7. Ciri dari Paradikma Pengelolaan Ritel Tradisonal 1. Kurang memperhatikan Lokasi 2. Tidak memperhitungkan potensi pembeli 3. Jenis produk yang dijual kurang fokus 4. Merek tidak mendapatkan seleksi 5. Kurang memperhatikan suplayer 6. Pencatatan penjualan secara sederhana 7. Tidak mengevaluasi keuntungan perunit 8. Arus kas tidak terprogram 9. Pengembangan bisnis tidak terencana
  • 8. Ciri Paradikma Retail Modern 1. Lokasi strategis merupakan faktor utama dalam bisnis ritel 2. Memprediksi dengan cermat potensi pembeli 3. Pengelolaan jenis barang dagangan terarah 4. Seleksi merek sangat kuat 5. Seleksi terhadap suplayer 6. Pencatatan penjualan dengan mesin hitung 7. Melakukan evaluasi terhadap laba perunit 8. Arus kas terrencana 9. Pengembangan bisnis terprogram
  • 9. 3. Fungsi Retail Ritel memiliki fungsi-fungsi penting yang dapat meningkatkan nilai produk dan jasa yang dijual kepada konsumen dan memudahkan distribusi produk tersebut bagi para produsen. Fungsi tersebut seperti : 1. Menyediakan produk dan jasa 2. Memecah ukuran produk menjadi kecil 3. Penyimpan persediaan 4. Penghasil jasa 5. Meningkatkan nilai produk dan jasa
  • 10. 4. Peluang dalam Industri Retail Industri retail berubah dengan sangat cepat, perubahan- perubahan itu memberikan peluang dalam industri retail, perubahan-perubahan itu adalah: 1. Perbedaan dan perkembangan format dasar retail : format retail dipahami sebagai bentuk retail, dengan perkembangan kebutuhan konsumen, format retail turut berkembang sejalan dengan kebutuhan konsumen tersebut. 2. Meningkatnya konsentrasi industri : saat jumlah format retail yang berbeda meningkat, jumlah pesaing dalam setiap format akan menurun. Hal ini terjadi karena banyaknya retail yg harus keluar dari format tersebut sebagai dampak adanya persaingan. 3. Globalisasi : pada awalnya retail adalah bisnis lokal, namun dengan adanya globalisasi retail merambah pada bisnis global. 4. Penggunaan berbagai cara untuk berintegrasi dengan konsumen
  • 11. 5. Peluang bisnis retail di Indonesia Perkembangan ritel ini ada 3 yang mempengaruhi: ekonomo, demografi, dan sosial budaya. Era sebelum tahun 60 an ritel tradisional, atas perdagangan independen Era tahun 1960 an perkenalan ritel modern departement store gerai pertama Sarinah di Jalan Tamrin Jakarta. Era tahun 1970 -1980 an Format supermarket dan departement store Matahari, Ramayana, Hero. Era th 1990 an Convinience store, ditandai dg maraknya mini market/Indomarket. Pertumbuhan Departement Store kelas atas SOGO, METRO, SEIBU, format cash and carry MAKRO, GORO dan ALFA. Era 2000-2010 an Hypermarket & perkenalan e-retailing ditandai Carrefour, Hypermarket, Lipposhop, yg mengenalkan e retailing. A. Tahapan industri perkembangan retail di Indonesia
  • 12. 5. Peluang Bisnis Retail di Indonesia (Cont..) b. Peluang-peluang yang dapat diwujudkan dalam perkembangan bisnis retail secara umum adalah : Peluang Manajemen : untuk mengatasi persaingan yang semakin tinggi dan adanya lingkungan yang semakin menantang, para retail mulai merekrut dan mempromosikan beberapa orang dengan berbagai keterampilandan perhatian dalam hal manajemen Peluang Kewirausahaan : bisnis retail berpeluang bagi orang- orang yang berniat memulai usaha. Beberapa orang terkaya didunia merupakan wirausahawan retail. Peluang terhadap pengembangan karier: peluang berkarier pada usaha retail timbul pada pembelian, produk-produk, manajemen toko, dan fungsi-fungsi staf perusahaan. Posisi-posisi perusahaan dapat dibangun pada beberapa area, seperti akunting, finansial, promosi dan periklanan, dan sistem komputerisasi distribusi, serta sumber daya manusia.
  • 13. 6. PROSES KEPUTUSAN MANAJEMEN RITEL 1. Memahami lingkup bisnis Ritel Faktor lingkungan dalam dunia retail adalah lingkungan makro dan lingkungan mikro. Namun, faktor lingkungan yang terpenting adalah lingkungan mikro yakni memahami pesaing dan konsumen. 2. Mengembangkan strategi ritel Starategi retail menekankan untuk memanfaatkan sumber daya yang ada guna mencapai tujuannya, strategi retail meliputi penentuan target pasar, sifat barang dan jasa yang ditawarkan dan bagaimana retail akan memperoleh keuntungan jangka panjang dari pada pesaingnya. 3. Manajemen barang dangangan Untuk melaksanakan strategi, manajemen harus mampu mengembangkan retail mix. Para manajer dalam organisasi pembelian harus memutuskan berapa banyak tipe barang yanh harus dibeli, pengusahaan dalam istilah-istilah pembelian, harga retail, dan bagaimana mempromosikan dan mengiklankan barang.
  • 14. 6. PROSES KEPUTUSAN MANAJEMEN RITEL (Cont..) 4. Manajemen Toko Manajer toko harus menentukan bagaimana melakukan pengelolaan barang dagangan dan pengoperasian toko, yang meliputi aktivitas harian yang harus dilakukan oleh manajer toko. 5. Evaluasi kinerja Manajemen Ritel Evaluasi kinerja manajemen ritel dengan mengevaluasi efektivitas efesiensi barang dagangan, metode apa yang dapat digunakan dalam menganalisis kenierja barang dagangan, dan implementasi analisis melalui beberapa metode sepeti metode ABC, analisis sell-throgh, dll.
  • 15. GambarProsesKeputusanManajemen Ritel BAGIAN 1 MEMAHAMI LINGKUP BISNIS RITEL Tren dan Format Ritel Ruang Lingkup, Paradigma Pengelolaan dan Peluang Bisnis Ritel Customer Perilaku Belanja Pelanggan dalam bisnis BAGIAN 2 MENGEMBANGKAN STRATEGI RITEL Strategi Pemasaran dalam Bisnis Ritel Aspek Keuangan dalam Bisnis Ritel BAGIAN 5 EVALUASI KINERJA MANAJEMEN RITEL BAGIAN 3 MANAJEMEN BARANG DAGANGAN (MERCHANDISE MANAGEMENT) Perencanaan & Pengelolaan keanekaragaman Barang Dagangan Sistem Pembelian Barang Dagangan Penetapan Harga Barang Dagnagan Bauran Komunikasi Ritel Aspek Pemilihan Lokasi dalam Area Perdagangan Ritel Membangun Manajemen Relasional dalam bisnis Ritel Sistem Informasi & Jaringan Persediaan Aspek Sumber Daya Manusia dalam Bisnis Ritel BAGIAN 4 MANAJEMEN TOKO (STORE MANAGEMENT) Pengaturan Layout Toko, Desain, dan Visualisasi Barang Dagangan Aspek Kualitas Layanan dalam Ritel Sistem Antrean dan Penanganan keluhan
  • 16. REFERENSI Utami, C Whidya. Manajemen Ritel: Strategi dan Implementasi Operasional Bisnis Ritel Modern Di Indonesia. Edisi 2. Jakarta: Penerbit Salemba Empat.