Dokumen tersebut membahas tentang dua jenis koloni jamur, yaitu koloni khamir/ragi dan koloni filamen/kapang. Koloni khamir terdiri atas koloni ragi dan koloni seperti ragi, yang terbentuk dari sel-sel ragi dan miselium semu. Sedangkan koloni filamen terdiri dari miselium sejati yang membentuk hifa dan spora.
3. Secara vegetatif dapat dilakukan dengan fragmentasi
miselium (pemutusan benang hifa), pembentukan
tunas pada jamur uniseluler dan pembentukan spora
aseksual atau spora vegetatif (dihasilkan oleh satu sel
tanpa fertilisasi) pada jamur multiseluler.
Spora yang dihasilkan berbeda-beda bentuk dan
ukurannya, biasanya uniseluler, tetapi adapula yang
multiseluler.
Apabila kondisi habitat sesuai, jamur memperbanyak
diri dengan memproduksi sejumlah besar spora
aseksual.
Spora aseksual dapat terbawa air atau angin. Bila
mendapatkan tempat yang cocok, maka spora akan
berkecambah dan tumbuh menjadi jamur dewasa
4. Melalui kontak gametangium dan konjugasi.
Kontak gametangium mengakibatkan terjadinya
singami, yaitu persatuan sel dari dua individu.
Singami terjadi dalam dua tahap, tahap pertama
adalah plasmogami (peleburan sitoplasma) dan tahap
kedua adalah kariogami (peleburan inti). Setelah
plasmogami terjadi, inti sel dari masing-masing induk
bersatu tetapi tidak melebur dan membentuk dikarion.
Pasangan inti dalam sel dikarion atau miselium akan
membelah dalam beberapa waktu dan akhirnya inti
sel melebur membentuk sel diploid yang segera
melakukan pembelahan meiosis.
Proses seksual ini hanya terjadi antara hifa atau
spora yang tipe kelaminnya berbeda.
5. Penyebaran jamur dapat melalui agensi-agensi seperti
angin,air,burung, serangga,hewan lain,dan manusia. Jamur
disebarkan dalam bentuk spora. Penyebaran spora pada
hampir semua jamur berlangsung secara pasif. Angin
merupakan agensia penyebaran spora yang paling penting
dari sebagian jamur serta angin dapat membawa spora
dengan jarak yang jauh. Untuk jamur tertentu,agensia
seperti air atau serangga dapat memeinkan peranan yang
penting dibanding dengan angin dalam penyebaran
sporanya.
Spora jamur beterbangan diudara dan spora tersebut akan
berkecambah menjadi sel vegetatif jika jatuh di tempat
yang memungkinkan untuk hidupnya hal tersebut yang
mengakibatkan penyebaran jamur yang luas.
6. Penyebaran jamur di alam sangat luas. Jamur terdapat
dalam tanah, buah-buahan, dalam air, bahan
organik, bahan makanan, sebagai saprofit.
Dapat pula parasit pada tanaman, hewan dan manusia.
Jamur hidup pada lingkungan yang beragam dan
berasosiasi dengan berbagai organisme namun
sebagian besar jamur hidup di tempat yang lembab.
Jamur dapat hidup dengan baik pada organisme yang
masih hidup ataupun sudah menjadi bangkai.
Jamur juga dapat hidup di lingkungan yang asam serta
memiliki konsentrasi gula yang tinggi.
7. ADA 2 MACAM KOLONI JAMUR :
1. KOLONI KHAMIR / RAGI (Yeast)
a. Koloni Ragi
b. Koloni Seperti Ragi
2. KOLONI KAPANG / FILAMEN (Mould)
Koloni dibentuk dari miselium hifa sejati
8. Koloni basah berlendir
Permukaan :
Leathery (menimbul)
Halus berlipat
Warna Koloni :
Putih : Candida, Geotrichum
Krem berlendir : Cryptococcus
Merah : Rhodotorulla
9. Koloni Khamir terdiri atas :
Koloni Ragi
Dari sel-sel ragi dan tidak memiliki miselium. Sel- sel ragi
membentuk tunas dan pada jamur tertentu ada yang
membentuk askospora
- Koloni menimbul, halus dan licin
- Berisi sel ragi , Blastospora
- Ditemukan pada koloni berumur muda
Koloni Seperti ragi
Terdiri dari sel-sel ragi, dan miselium semu
(pseudomiselium). Selsel ragi membentuk tunas tetapi
tidak membentuk askospora
- Koloni berlipat-lipat atau tampak adanya penjuluran
hifa semu dibagian tepi koloni
- Berisi sel ragi, Blastospora dan Hifa semu.
- Ditemukan pada koloni tua, Geotrichum.
13. MAKROSKOPIK
Koloni padat (dibentuk dari miselium)
Terdiri atas hifa sejati, yang membentuk miselium
dan juga membentuk spora
Permukaan koloni velvety (halus seperti beludru),
powdery (berserbuk), wolly atau cottony (seperti
kapas)
Warna koloni bervariasi dan warna muncul setelah
terjadi sporulasi dalam jumlah besar