際際滷

際際滷Share a Scribd company logo
KELOMPOK 2

DHONA    DIAN EKO    DIAN UJIK
 Aseksual --> Vegetatif
 Seksual   --> Generatif
   Secara vegetatif dapat dilakukan dengan fragmentasi
    miselium (pemutusan benang hifa), pembentukan
    tunas pada jamur uniseluler dan pembentukan spora
    aseksual atau spora vegetatif (dihasilkan oleh satu sel
    tanpa fertilisasi) pada jamur multiseluler.
   Spora yang dihasilkan berbeda-beda bentuk dan
    ukurannya, biasanya uniseluler, tetapi adapula yang
    multiseluler.
   Apabila kondisi habitat sesuai, jamur memperbanyak
    diri dengan memproduksi sejumlah besar spora
    aseksual.
   Spora aseksual dapat terbawa air atau angin. Bila
    mendapatkan tempat yang cocok, maka spora akan
    berkecambah dan tumbuh menjadi jamur dewasa
 Melalui kontak gametangium dan konjugasi.
  Kontak gametangium mengakibatkan terjadinya
  singami, yaitu persatuan sel dari dua individu.
  Singami terjadi dalam dua tahap, tahap pertama
  adalah plasmogami (peleburan sitoplasma) dan tahap
  kedua adalah kariogami (peleburan inti). Setelah
  plasmogami terjadi, inti sel dari masing-masing induk
  bersatu tetapi tidak melebur dan membentuk dikarion.
  Pasangan inti dalam sel dikarion atau miselium akan
  membelah dalam beberapa waktu dan akhirnya inti
  sel melebur membentuk sel diploid yang segera
  melakukan pembelahan meiosis.
 Proses seksual ini hanya terjadi antara hifa atau
  spora yang tipe kelaminnya berbeda.
 Penyebaran jamur dapat melalui agensi-agensi seperti
  angin,air,burung, serangga,hewan lain,dan manusia. Jamur
  disebarkan dalam bentuk spora. Penyebaran spora pada
  hampir semua jamur berlangsung secara pasif. Angin
  merupakan agensia penyebaran spora yang paling penting
  dari sebagian jamur serta angin dapat membawa spora
  dengan jarak yang jauh. Untuk jamur tertentu,agensia
  seperti air atau serangga dapat memeinkan peranan yang
  penting dibanding dengan angin dalam penyebaran
  sporanya.
 Spora jamur beterbangan diudara dan spora tersebut akan
  berkecambah menjadi sel vegetatif jika jatuh di tempat
  yang memungkinkan untuk hidupnya hal tersebut yang
  mengakibatkan penyebaran jamur yang luas.
 Penyebaran jamur di alam sangat luas. Jamur terdapat
    dalam tanah, buah-buahan, dalam air, bahan
    organik, bahan makanan, sebagai saprofit.
   Dapat pula parasit pada tanaman, hewan dan manusia.
   Jamur hidup pada lingkungan yang beragam dan
    berasosiasi dengan berbagai organisme namun
    sebagian besar jamur hidup di tempat yang lembab.
   Jamur dapat hidup dengan baik pada organisme yang
    masih hidup ataupun sudah menjadi bangkai.
   Jamur juga dapat hidup di lingkungan yang asam serta
    memiliki konsentrasi gula yang tinggi.
ADA 2 MACAM KOLONI JAMUR :
 1. KOLONI KHAMIR / RAGI (Yeast)
    a. Koloni Ragi
    b. Koloni Seperti Ragi
 2. KOLONI KAPANG / FILAMEN (Mould)
    Koloni dibentuk dari miselium hifa sejati
 Koloni basah  berlendir
 Permukaan :
  Leathery (menimbul)
  Halus  berlipat
Warna Koloni :
 Putih                : Candida, Geotrichum
 Krem berlendir       : Cryptococcus
 Merah                : Rhodotorulla
Koloni Khamir terdiri atas :
 Koloni Ragi
    Dari sel-sel ragi dan tidak memiliki miselium. Sel- sel ragi
     membentuk tunas dan pada jamur tertentu ada yang
     membentuk askospora
     - Koloni menimbul, halus dan licin
     - Berisi sel ragi , Blastospora
     - Ditemukan pada koloni berumur muda
 Koloni Seperti ragi
 Terdiri dari sel-sel ragi, dan miselium semu
  (pseudomiselium). Selsel ragi membentuk tunas tetapi
  tidak membentuk askospora
    - Koloni berlipat-lipat atau tampak adanya penjuluran
  hifa semu dibagian tepi koloni
    - Berisi sel ragi, Blastospora dan Hifa semu.
    - Ditemukan pada koloni tua, Geotrichum.
Kelompok 2
KOLONI      KOLONI
 RAGI    SEPERTI RAGI
MIKROSKOPIK : KOLONI KHAMIR




                             KOLONI RAGI
KOLONI SEPERTI RAGI
MAKROSKOPIK

 Koloni padat (dibentuk dari miselium)
 Terdiri atas hifa sejati, yang membentuk miselium
  dan juga membentuk spora
 Permukaan koloni velvety (halus seperti beludru),
  powdery (berserbuk), wolly atau cottony (seperti
  kapas)
 Warna koloni bervariasi dan warna muncul setelah
  terjadi sporulasi dalam jumlah besar
KOLONI FILAMEN
Kelompok 2

More Related Content

Kelompok 2

  • 1. KELOMPOK 2 DHONA DIAN EKO DIAN UJIK
  • 2. Aseksual --> Vegetatif Seksual --> Generatif
  • 3. Secara vegetatif dapat dilakukan dengan fragmentasi miselium (pemutusan benang hifa), pembentukan tunas pada jamur uniseluler dan pembentukan spora aseksual atau spora vegetatif (dihasilkan oleh satu sel tanpa fertilisasi) pada jamur multiseluler. Spora yang dihasilkan berbeda-beda bentuk dan ukurannya, biasanya uniseluler, tetapi adapula yang multiseluler. Apabila kondisi habitat sesuai, jamur memperbanyak diri dengan memproduksi sejumlah besar spora aseksual. Spora aseksual dapat terbawa air atau angin. Bila mendapatkan tempat yang cocok, maka spora akan berkecambah dan tumbuh menjadi jamur dewasa
  • 4. Melalui kontak gametangium dan konjugasi. Kontak gametangium mengakibatkan terjadinya singami, yaitu persatuan sel dari dua individu. Singami terjadi dalam dua tahap, tahap pertama adalah plasmogami (peleburan sitoplasma) dan tahap kedua adalah kariogami (peleburan inti). Setelah plasmogami terjadi, inti sel dari masing-masing induk bersatu tetapi tidak melebur dan membentuk dikarion. Pasangan inti dalam sel dikarion atau miselium akan membelah dalam beberapa waktu dan akhirnya inti sel melebur membentuk sel diploid yang segera melakukan pembelahan meiosis. Proses seksual ini hanya terjadi antara hifa atau spora yang tipe kelaminnya berbeda.
  • 5. Penyebaran jamur dapat melalui agensi-agensi seperti angin,air,burung, serangga,hewan lain,dan manusia. Jamur disebarkan dalam bentuk spora. Penyebaran spora pada hampir semua jamur berlangsung secara pasif. Angin merupakan agensia penyebaran spora yang paling penting dari sebagian jamur serta angin dapat membawa spora dengan jarak yang jauh. Untuk jamur tertentu,agensia seperti air atau serangga dapat memeinkan peranan yang penting dibanding dengan angin dalam penyebaran sporanya. Spora jamur beterbangan diudara dan spora tersebut akan berkecambah menjadi sel vegetatif jika jatuh di tempat yang memungkinkan untuk hidupnya hal tersebut yang mengakibatkan penyebaran jamur yang luas.
  • 6. Penyebaran jamur di alam sangat luas. Jamur terdapat dalam tanah, buah-buahan, dalam air, bahan organik, bahan makanan, sebagai saprofit. Dapat pula parasit pada tanaman, hewan dan manusia. Jamur hidup pada lingkungan yang beragam dan berasosiasi dengan berbagai organisme namun sebagian besar jamur hidup di tempat yang lembab. Jamur dapat hidup dengan baik pada organisme yang masih hidup ataupun sudah menjadi bangkai. Jamur juga dapat hidup di lingkungan yang asam serta memiliki konsentrasi gula yang tinggi.
  • 7. ADA 2 MACAM KOLONI JAMUR : 1. KOLONI KHAMIR / RAGI (Yeast) a. Koloni Ragi b. Koloni Seperti Ragi 2. KOLONI KAPANG / FILAMEN (Mould) Koloni dibentuk dari miselium hifa sejati
  • 8. Koloni basah berlendir Permukaan : Leathery (menimbul) Halus berlipat Warna Koloni : Putih : Candida, Geotrichum Krem berlendir : Cryptococcus Merah : Rhodotorulla
  • 9. Koloni Khamir terdiri atas : Koloni Ragi Dari sel-sel ragi dan tidak memiliki miselium. Sel- sel ragi membentuk tunas dan pada jamur tertentu ada yang membentuk askospora - Koloni menimbul, halus dan licin - Berisi sel ragi , Blastospora - Ditemukan pada koloni berumur muda Koloni Seperti ragi Terdiri dari sel-sel ragi, dan miselium semu (pseudomiselium). Selsel ragi membentuk tunas tetapi tidak membentuk askospora - Koloni berlipat-lipat atau tampak adanya penjuluran hifa semu dibagian tepi koloni - Berisi sel ragi, Blastospora dan Hifa semu. - Ditemukan pada koloni tua, Geotrichum.
  • 11. KOLONI KOLONI RAGI SEPERTI RAGI
  • 12. MIKROSKOPIK : KOLONI KHAMIR KOLONI RAGI KOLONI SEPERTI RAGI
  • 13. MAKROSKOPIK Koloni padat (dibentuk dari miselium) Terdiri atas hifa sejati, yang membentuk miselium dan juga membentuk spora Permukaan koloni velvety (halus seperti beludru), powdery (berserbuk), wolly atau cottony (seperti kapas) Warna koloni bervariasi dan warna muncul setelah terjadi sporulasi dalam jumlah besar