1. KELOMPOK 5
ETIKA KOMUNIKASI
INTERPERSONAL PADA
PERPUSTAKAAN SEKOLAH
1. JEFFRI INDRIYANTO – SDN CILANGKAP 03
2. DINA ARYANI – SMPN 273 JAKARTA
3. NANI YUNINGSIH – SDN GUNUNG SAHARI SELATAN 01
4. DINI ZULFIKARINI – SMKN 35 JAKARTA
5. JOKO HENDRIYANTO SAPUTRA– SDN KAPUK 16 PAGI
6. HEPPY PANGGABEAN -
7. HARSONO -
8. FITRIYAH -
2. • Etika berkomunikasi interpersonal di perpustakaan sekolah adalah aspek yang sangat penting dalam
aktivitas dan efektifitas interaksi antara pustakawan dan pemustaka (siswa, guru dan pihak lainnya).
• Sopan santun
• Waktu berbicara hendaklah kita tenang, sekali-kali boleh saja menegaskan pembicaraan
dengan gerak tangan secara halus dan sopan. Gerak tangan hendaklah tidak terlalu banyak,
dan jangan menggunakan telunjuk untuk menunjuk lawan bicara.
• Menggunakan bahasa yang sopan dan professional saat berinteraksi dengan pengunjung
perpustakaan. Menghindari bahasa yang kasar dan tidak pantas.
• Profesional
• Konsistensi dalam memberikan pelayanan :
• Berikan pelayanan yang adil kepada semua pengunjung tanpa diskriminasi
• Penampilan dan Sikap :
• Menjaga penampilan yang rapi dan tidak terlalu mencolok dan bersikap professional dalam
setiap interaksi.
3. • Empati
• Empati ialah kemampuan seseorang untuk merasakan kalau seandainya menjadi orang
lain, dapat memahami sesuatu yang sedang dialami orang lain, dapat merasakan apa
yang dirasakan orang lain, dan dapat memahami sesuatu persoalan dari sudut pandang
orang lain, melalui kaca mata orang lain.
• Contoh:
• Ketika ada pemustaka yang meminjam buku dan mengembalikannya terlambat. Setelah
dilakukan penelusuran, ternyata buku tersebut dipinjam oleh temannya menggunakan kartu
anggota perpustakaan.
• Keterbukaan
• Keterbukaan ialah sikap dapat menerima masukan dari orang lain, serta berkenaan
menyampaikan informasi penting kepada orang lain.
• Contoh:
• Pustakawan sangat terbuka ketika pemustaka menanyakan hal yang berkaitan dengan
perpustakaan.
4. • Saling Mendukung
• Hubungan interpersonal yang efektif adalah hubungan di mana terdapat sikap mendukung
(supportiveness). Artinya masing-masing pihak yang berkomunikasi memiliki komitmen untuk
mendukung terselenggaranya interaksi secara terbuka.
• Contoh:
• Dukungan melalui kepala perpustakaan untuk pustakawan agar menambah motivasi dan semnagat
para pustakawan dalam memberikan pelayanan.
• Kepala perpustakaan juga memberikan dukungan dalam bentuk solusi apabila pustakawan
mengalami kendala dalam menghadapi pemustaka ataupun terjadi permasalahan.
• Sikap Positif
• Sikap positif ditunjukkan dalam bentuk sikap dan perilaku. Sikap positif dapat ditunjukkan dengan
berbagai macam perilaku dan sikap, antara lain:
• Menghargai orang lain
• Berfikiran positif terhadap orang lain
• Tidak menaruh curiga secara berlebihan
• Meyakini pentingnya orang lain
• Memberikan pujian dan penghargaan
• Komitmen menjalin kerjasama
• Kesetaraan (equality)
5. • Sikap Positif (Lanjutan)
• Ketika seorang pemustaka yang masuk ke perpustakaan dan bingung ketika berada di dalam
perpustakaan dikarenakan baru pertama kali masuk ke perpustakaan. Pustakawan dengan
cepat tanggap dan berfikiran positif bahwa pemustaka ini sepertinya bingung karena dilihat
dari lambang nonverbalnya seperti gestur dan kontak matanya. Untuk itu pustakawan langsung
mengajak berkomunikasi agar pustakawan tahu apa tujuan dan maksud dari pemustaka.
Pustakawan juga tahu apa yang dibutuhkan oleh pemustaka.
• Keakraban
• Pustakawan membuat suasana yang akrab tersebut agar perspektif pemustaka terhadap
pustakawan memiliki image yang bagus dan bukan identik lagi dengan pustakawan yang
pendiam, jutek dan sulit untuk tersenyum.
• Pustakawan dapat berinisiatif untuk mengajak ngobrol dengan pemustaka Ketika melakukan
pelayanan agar tidak merasa bosan dan kaku untuk membuat suasana lebih nyaman.
6. • Menghargai
• Menghargai pemustaka merupakan hal yang penting agar pemustaka nyaman ketika
berinteraksi di lingkungan perpustakaan. Perpustakaan menjadi sangat nyaman ketika
pemustaka berkunjung apabila mencari informasi yang dibutuhkannya. Dengan memiliki sikap
menghargai, pemustaka merasa diperlakukan layaknya seorang raja
Referensi pendapat dari Joseph A. Devito
Pertanyaan pak Evendry
Prinsip dasar beretika komunikasi interpersonal
Bagaimana perilaku komunikasi pada teknologi perpustakaan
Contoh penerapan di perpustakaan sekolah