ºÝºÝߣ

ºÝºÝߣShare a Scribd company logo
KONSEP PENDIDIKAN 
MULTIKULTURAL 
Oleh: 
Antonius 
Universitas kanjuruhan malang
Pengertian Pendidikan Multikultural 
Pendidikan multikultural adalah sebuah 
tawaran model pendidikan yang mengusung 
ideologi yang memahami, menghormati, dan 
menghargai harkat dan martabat manusia di 
manapun dia berada dan dari manapun 
datangnya (secara ekonomi, sosial, budaya, 
etnis, bahasa, keyakinan, atau agama, dan 
negara).
Paradigma Pendidikan Multikultural 
• diperlukan suatu paradigma baru yang lebih toleran, yaitu paradigma 
pendidikan multikultural. Pendidikan berparadigma multikulturalisme 
tersebut penting, sebab akan mengarahkan anak didik untuk bersikap dan 
berpandangan toleran dan inklusif terhadap realitas masyarakat yang 
beragam, baik dalam hal budaya, suku, ras, etnis maupun agama. 
• Pendidikan multikulturalisme mempunyai ciri-ciri: 
a) Tujuannya membentuk manusia budaya dan menciptakan masyarakat 
berbudaya. 
b) Materinya mengajarkan nilai-nilai luhur kemanusiaan, nilai-nilai bangsa, dan 
nilai- nilai kelompok etnis (kultural). 
c) Metodenya demokratis yang menghargai aspek-aspek perbedaan dan 
keberagaman budaya bangsa dan kelompok etnis. 
d) Evaluasinya ditentukan pada penilaian terhadap tingkah laku anak didik yang 
meliputi persepsi, apresiasi, dan tindakan terhadap budaya lainnya.
Pendekatan Pendidikan Multikultural 
• Sebagai sebuah konsep yang harus dituangkan ke 
dalam sistem kurikulum, biasanya pendidikan 
multikultural secara umum digunakan metode dan 
pendekatan (method and approaches) yang beragam. 
Adapun metode yang dapat digunakan dalam 
pendidikan multikultural adalah sebagai berikut: 
• Metode Kontribusi 
• Metode Pengayaan 
• Metode Transformatif 
• Metode Pembuatan Keputusan dan Aksi Sosial
Lanjutan… 
• Pendekatan-pendekatan yang mungkin bisa 
dilakukan di dalam pendidikan kultural adalah 
sebagai berikut: 
• Pendekatan Historis 
• Pendekatan Sosiologis 
• Pendekatan Kultural 
• Pendekatan Psikologis 
• Pendekatan Estetik 
• Pendekatan Berprespektif Gender
Pendidikan Berbasis multikultural 
• Pembelajaran berbasis multikultural didasarkan pada gagasan filosofis tentang 
kebebasan, keadilan, kesederajatan dan perlindungan terhadap hak-hak manusia. 
Hakekat pendidikan multikultural mempersiapkan seluruh siswa untuk bekerja 
secara aktif menuju kesamaan struktur dalam organisasi dan lembaga sekolah. 
Pendidikan multikultural bukanlah kebijakan yang mengarah pada pelembagaan 
pendidikan dan pengajaran inklusif dan pengajaran oleh propaganda pluralisme 
lewat kurikulum yang berperan bagi kompetisi budaya individual. 
• Tujuan pendidikan dengan berbasis multikultural dapat diidentifikasi: 
• Untuk memfungsikan peranan sekolah dalam memandang keberadaan siswa yang 
beraneka ragam; 
• Untuk membantu siswa dalam membangun perlakuan yang positif terhadap 
perbedaan kultural, ras, etnik, dan kelompok keagamaan; 
• Memberikan ketahanan siswa dengan cara mengajar mereka dalam mengambil 
keputusan dan keterampilan sosialnya; 
• Untuk membantu peserta didik dalam membangun ketergantungan lintas budaya 
dan memberi gambaran positif kepada mereka mengenai perbedaan kelompok
Wacana Pendidikan Multikultural Di 
Indonesia 
• Wacana pendidikan multikultural di Indonesia belum tuntas dikaji 
oleh berbagai kalangan, termasuk para pakar dan pemerhati 
pendidikan sekalipun. Di Indonesia pendidikan multikultural relatif 
baru dikenal sebagai suatu pendekatan yang dianggap lebih sesuai 
bagi masyarakat indonesia yang heterogen, plural. Pendidikan 
multikultural yang di kembangkan di Indonesia sejalan dengan 
pengembangan demokrasi yang dijalankan sebagai counter 
terhadap kebijakan desentralisasi dan otonomi daerah 
• Pendidikan multikultural dapat mencakup tiga jenis transformasi: 
• Transformasi diri 
• Transformasi sekolah dan proses belajar mengajar 
• Transformasi masyarakat
Multikultural

More Related Content

Multikultural

  • 1. KONSEP PENDIDIKAN MULTIKULTURAL Oleh: Antonius Universitas kanjuruhan malang
  • 2. Pengertian Pendidikan Multikultural Pendidikan multikultural adalah sebuah tawaran model pendidikan yang mengusung ideologi yang memahami, menghormati, dan menghargai harkat dan martabat manusia di manapun dia berada dan dari manapun datangnya (secara ekonomi, sosial, budaya, etnis, bahasa, keyakinan, atau agama, dan negara).
  • 3. Paradigma Pendidikan Multikultural • diperlukan suatu paradigma baru yang lebih toleran, yaitu paradigma pendidikan multikultural. Pendidikan berparadigma multikulturalisme tersebut penting, sebab akan mengarahkan anak didik untuk bersikap dan berpandangan toleran dan inklusif terhadap realitas masyarakat yang beragam, baik dalam hal budaya, suku, ras, etnis maupun agama. • Pendidikan multikulturalisme mempunyai ciri-ciri: a) Tujuannya membentuk manusia budaya dan menciptakan masyarakat berbudaya. b) Materinya mengajarkan nilai-nilai luhur kemanusiaan, nilai-nilai bangsa, dan nilai- nilai kelompok etnis (kultural). c) Metodenya demokratis yang menghargai aspek-aspek perbedaan dan keberagaman budaya bangsa dan kelompok etnis. d) Evaluasinya ditentukan pada penilaian terhadap tingkah laku anak didik yang meliputi persepsi, apresiasi, dan tindakan terhadap budaya lainnya.
  • 4. Pendekatan Pendidikan Multikultural • Sebagai sebuah konsep yang harus dituangkan ke dalam sistem kurikulum, biasanya pendidikan multikultural secara umum digunakan metode dan pendekatan (method and approaches) yang beragam. Adapun metode yang dapat digunakan dalam pendidikan multikultural adalah sebagai berikut: • Metode Kontribusi • Metode Pengayaan • Metode Transformatif • Metode Pembuatan Keputusan dan Aksi Sosial
  • 5. Lanjutan… • Pendekatan-pendekatan yang mungkin bisa dilakukan di dalam pendidikan kultural adalah sebagai berikut: • Pendekatan Historis • Pendekatan Sosiologis • Pendekatan Kultural • Pendekatan Psikologis • Pendekatan Estetik • Pendekatan Berprespektif Gender
  • 6. Pendidikan Berbasis multikultural • Pembelajaran berbasis multikultural didasarkan pada gagasan filosofis tentang kebebasan, keadilan, kesederajatan dan perlindungan terhadap hak-hak manusia. Hakekat pendidikan multikultural mempersiapkan seluruh siswa untuk bekerja secara aktif menuju kesamaan struktur dalam organisasi dan lembaga sekolah. Pendidikan multikultural bukanlah kebijakan yang mengarah pada pelembagaan pendidikan dan pengajaran inklusif dan pengajaran oleh propaganda pluralisme lewat kurikulum yang berperan bagi kompetisi budaya individual. • Tujuan pendidikan dengan berbasis multikultural dapat diidentifikasi: • Untuk memfungsikan peranan sekolah dalam memandang keberadaan siswa yang beraneka ragam; • Untuk membantu siswa dalam membangun perlakuan yang positif terhadap perbedaan kultural, ras, etnik, dan kelompok keagamaan; • Memberikan ketahanan siswa dengan cara mengajar mereka dalam mengambil keputusan dan keterampilan sosialnya; • Untuk membantu peserta didik dalam membangun ketergantungan lintas budaya dan memberi gambaran positif kepada mereka mengenai perbedaan kelompok
  • 7. Wacana Pendidikan Multikultural Di Indonesia • Wacana pendidikan multikultural di Indonesia belum tuntas dikaji oleh berbagai kalangan, termasuk para pakar dan pemerhati pendidikan sekalipun. Di Indonesia pendidikan multikultural relatif baru dikenal sebagai suatu pendekatan yang dianggap lebih sesuai bagi masyarakat indonesia yang heterogen, plural. Pendidikan multikultural yang di kembangkan di Indonesia sejalan dengan pengembangan demokrasi yang dijalankan sebagai counter terhadap kebijakan desentralisasi dan otonomi daerah • Pendidikan multikultural dapat mencakup tiga jenis transformasi: • Transformasi diri • Transformasi sekolah dan proses belajar mengajar • Transformasi masyarakat