ݺߣ

ݺߣShare a Scribd company logo
Namaku Timotius. Aku berasal dari kota Jakarta dan kuliah di Jakarta. Aku tinggal dirumah 
sederhana milik ayahku, dia membeli rumah ini ketika keluarga aku tinggal di Jakarta. Sekarang 
keluarga aku pindah ke Solo dan sementara aku tetap tinggal di Jakarta. Aku juga suka yang namanya 
JKT48. Karena JKT48, aku banyak mendapatkan teman-teman baru, bisa chant, dll. 
Pada hari kamis, aku menonton theater Seishun Girls yang dibawa oleh team K3. Di team K3, oshi 
aku adalah Sinka Juliani. Aku duduk di row 1 pada saat menonton theater hari jumat. Saat di 
beberapa lagu, Sinka melihatku dan tersenyum padaku, lalu akupun membalas senyumannya. Pada 
saat lagu virgin love, aku melihat sebelah Sinka, Hanna yang eyelock aku dengan tatapan yang serius. 
Akupun menatap dia dengan serius juga. Saat selesai showpun, aku HiTouch dengan Sinka dan 
Hanna. Aku menyampaikan pesan ke Sinka saat HiTouch. 
“Cantik banget kamu hari ndud”. 
“Makasih banget ya Timo” kata Sinka. 
Sinka menyebut namaku Timo, karena kita sudah seperti teman dekat. Saat setelah HiTouch dengan 
Sinka, aku HiTouch dengan Hanna. Hanna pun berbicara ke aku. 
“Aku ngak dibilang cantik juga nih?”. 
“Kamu juga cantik kok Hanna” kataku. 
Setelah HiTouch dengan Hanna, akupun langsung menuju parkir motor p2 karena hari sudah gelap. 
Diperjalanan pulang, aku melihat Hanna yang sedang berjalan kaki. Akupun langsung menghampiri 
dia dan bertanya ke dia. 
“Hanna, kamu kenapa pulangnya jalan kaki?”. 
“Aku ngak dijemput sama orang tua aku Timo” kata Hanna.
“Kamu mau aku antar ke rumah ngak Hanna?”. 
“Ngak ah, takut ngerepotin kamu Timo” kata Hanna. 
“Ngak kok Hanna, kamu ngak ngerepotin aku kok”. 
Akhirnya aku mengantarkan Hanna sampai kerumahnya. Sebelum berangkat, aku menyuruh Hanna 
untuk memakai masker dia dan helm punyaku. Diperjalananpun, aku berbicara dengan Hanna. 
“Hanna, kamu kok bisa tau nama panggilan akrab aku sama Sinka?”. 
“Aku taunya dari Sinka” kata Hanna. 
“Dari Sinka?” kataku dengan sedikit bingung. 
“Dia kadang-kadang cerita ke aku, Naomi,Viny, Ikha, Via, tentang kamu” kata Hanna. 
“Cerita tentang apaan?”. 
“Sinka cerita tentang kamu, dia kadang-kadang ngestalk twitter kamu, dan bahkan ngeliat server 
anggota” kata Hanna. 
“Buat apa Hanna, si Sinka ngelihat akun aku?”. 
“Dia ngak sabaran ngasih gift ke kamu. Kamu kan tinggal 1kali lagi nonton dan dia pengen ngasih 
yang spesial” kata Hanna.
“Kemungkinan sih 2hari kemudian, aku nonton” kataku. 
“Oke dah Timo, hihihi” kata Hanna. 
Setelah berbicara pun, aku memberitahukan kalau sudah sampai di rumah Hanna. Hanna pun 
sedikit kaget. 
“Kok kamu bisa tau rumah aku?” kata Hanna yang sedikit bingung. 
“Sebelumnya sorry Hanna, waktu itu aku ngikutin kamu pas balik dari theater sampe ke rumah 
kamu. Sorry banget nih”. 
“Ngak apa-apa kok Timo, tapi jangan sebar ke fans ya kalo rumahku disini” kata Hanna. 
“Tenang aja. Aku ngak ngasih tau kesiapapun tentang dimana rumah kamu”. 
Sebelum balik ke rumah, aku diberikan Hanna sebuah kertas kecil yang ada tulisannya. Setelah aku 
melihat tulisannya, ternyata Hanna memberikan id line dia, dan akupun kaget sekali. 
“Hanna, kenapa...........” kataku dengan kagetnya. 
“Ini ucapan terima kasihku Timo” kata Hanna dengan sedikit malu. 
“Tapi.................”. 
“Jangan disebar ya Timo” kata Hanna.
“Oke Hanna.............., aku balik dulu ya”. 
“Hati-hati dijalan ya Timo”. 
Setelah itupun, aku langsung balik ke rumah. Sesampainya dirumah, aku melihat jam menunjukan 
pukul 23.55. Akupun mempersiapkan buku untuk kuliah besok dan mencoba apply verif untuk hari 
sabtu di show malam. Keesokannya dipagi hari, aku berangkat ke kampus. Sesampainya dikampus, 
aku melihat email kalau aku memenangkan verif untuk hari sabtu show malam. 
Hari sabtu pun tiba, dan aku tidak sabar karena menjadi orang pertama yang mendapatkan mvp 
pertama. Jam menunjukan pukul 16.30, dan aku berangkat menuju theater. Sesampainya disana, 
aku mengantri verif umum. Disaat aku menunggu untuk antrian bingo, aku bertemu Hanna, Sinka, 
dan Naomi yang sedang berjalan menuju lift. Hanna pun melihat ku. 
“Sinka, tu fans kamu si Timo” kata Hanna. 
Sinka langsung melihatku dan menyapa aku dengan gembira. 
“Hai Timo, aku kira kamu ngak nonton hari ini”. 
“Aku nonton lah hari ini, kan malam mingguan di theater hihihi” kataku. 
“Aku tunggu ya Timo......”. 
“Iya dut, pasti nonton kok aku” kataku. 
“Aku tunggu juga ya Timo hihihi” kata Hanna dengan tertawa. 
“Ih, ngapain ketawa kamu Hanna? Hahahaha. Ok Hanna” kataku dengan tertawa.
“Eh, ayo kita udah ditunggu buat latihan nih sebelum show” kata Naomi. 
“Yaudah, kalian pada cepet-cepet ke theater. Kan udah ditunggu” kataku. 
“Duluan ya Timo........” kata Sinka dan Hanna. 
Setelah bertemu dengan Naomi, Sinka, dan Hanna, akupun ke theater untuk mengantri membeli 
tiket menonton theater. Setelah itupun, aku menunggu dengan makan di solaria f3. Setelah makan 
di solaria, aku melihat jam tangan ku sudah menunjukan pukul 18.25, dan membayar makanan dan 
minuman yang sudah ku pesan dan langsung ke theater untuk antrian bingo. Setelah menunggu 
Bang Udin menyebutkan nomor bingo punyaku, akupun masuk ke theater. 
“Timoti emang hoki nih, bisa row 1 10kali lebih hahaha” kata Udin dengan tertawa. 
“Itu hanya hoki semata bang Udin wkwkwkwk”. 
Setelah itupun aku duduk di row 1 dan memilih tempat yang sering jadi take Hanna dan Sinka. 
Sebelum show berakhir, aku disuruh oleh Sinka untuk kedepan panggung untuk diberi gift mvp 100 
show. 
“Cie Sinka, cieeeeee...............” kata Hanna. 
“Ih, apaan sih? Aku cuman mau kasih gift ke Timo aja kok”. 
“Kamu mau dikasih giftnya sama siapa?” kata Naomi. 
“Bingung kak”.
“Sama adik gua/Hanna nih?”. 
“Sinka aja kak”. 
Pada saat Sinka ingin menyerahkan gift ke aku, tiba-tiba Hanna jatuh pingsan. Akupun reflek dengan 
menahan badan Hanna agak tidak terjatuh. 
“Tolongin nih Hanna, dia pingsan”. 
Orang-orang yang berada didalam theaterpun kaget dan para memberpun juga. Udin dan akupun 
langsung membawa Hanna ke ruang ganti member. Disanapun aku menelpon rumah sakit untuk 
memberikan bantuan ke Hanna. 
“Timoooo.........” kata Hanna dengan nada yang kecil. 
“Ada apa Hanna” kataku dengan nada yang cemas. 
Tiba-tiba aku tidak melihat Udin dan para member yang lain saat membantu membawa Hanna ke 
ruang ganti member, dan hanya aku dan Hanna yang berada di ruang ganti. 
“Aku minta maaf yaaa....... aku ngak bisa sebaik Sinka buat bikin kamu bahagia di theater”. 
“Ngak apa-apa kok Hanna.....” kataku. 
“Aku sebenarnya ingin kamu oshihen ke aku biar aku bahagia. Tapi.............” kata Hanna dengan tiba-tiba 
batuk berdarah. 
“Sudah Hanna, sudah. Kamu harus istirahat penuh”.
Aku membaringkan Hanna dimeja kosong. Akupun membangunkan Hanna, tetapi Hanna tidak 
terbangun juga. 
“Hanna bangun......... Hanna bangun..........”. 
“Timo........... makasih banget yaaaaaaaaa..... aku ingin memeluk kamu untuk yang terakhir 
boleh......?”. 
“Boleh kok.......... boleh”. 
Akupun langsung menerima pelukan hangat dari Hanna untuk yang terakhir kalinya. Tetapi disaat 
pelukan berlangsung............. 
“Hanna.............?” kataku saat membangunkan Hanna. 
Ternyata Hanna meninggal disaat pelukan. Akupun langsung memanggil Udin untuk menelpon 
orang tua dari Hanna untuk mengabarkan bahwa Hanna sudah tiada. Akupun mengantarkan Hanna 
ke peristirahatan yang terakhir. Akupun sangat sedih karena ada seorang member yang ingin fans 
dari temannya oshihen ke dia tetapi harus menerima kenyataan lain. Mungkin kejadian yang di 
theater kemaren, adalah kenangan manis yang begitu tragis bagi aku dan Hanna sendiri. 
Good bye Hanna.......... i’ll always remember the sweet memories with you............ 
-TAMAT-By: 
@aprino_timotius
Kenangan manis

More Related Content

Kenangan manis

  • 1. Namaku Timotius. Aku berasal dari kota Jakarta dan kuliah di Jakarta. Aku tinggal dirumah sederhana milik ayahku, dia membeli rumah ini ketika keluarga aku tinggal di Jakarta. Sekarang keluarga aku pindah ke Solo dan sementara aku tetap tinggal di Jakarta. Aku juga suka yang namanya JKT48. Karena JKT48, aku banyak mendapatkan teman-teman baru, bisa chant, dll. Pada hari kamis, aku menonton theater Seishun Girls yang dibawa oleh team K3. Di team K3, oshi aku adalah Sinka Juliani. Aku duduk di row 1 pada saat menonton theater hari jumat. Saat di beberapa lagu, Sinka melihatku dan tersenyum padaku, lalu akupun membalas senyumannya. Pada saat lagu virgin love, aku melihat sebelah Sinka, Hanna yang eyelock aku dengan tatapan yang serius. Akupun menatap dia dengan serius juga. Saat selesai showpun, aku HiTouch dengan Sinka dan Hanna. Aku menyampaikan pesan ke Sinka saat HiTouch. “Cantik banget kamu hari ndud”. “Makasih banget ya Timo” kata Sinka. Sinka menyebut namaku Timo, karena kita sudah seperti teman dekat. Saat setelah HiTouch dengan Sinka, aku HiTouch dengan Hanna. Hanna pun berbicara ke aku. “Aku ngak dibilang cantik juga nih?”. “Kamu juga cantik kok Hanna” kataku. Setelah HiTouch dengan Hanna, akupun langsung menuju parkir motor p2 karena hari sudah gelap. Diperjalanan pulang, aku melihat Hanna yang sedang berjalan kaki. Akupun langsung menghampiri dia dan bertanya ke dia. “Hanna, kamu kenapa pulangnya jalan kaki?”. “Aku ngak dijemput sama orang tua aku Timo” kata Hanna.
  • 2. “Kamu mau aku antar ke rumah ngak Hanna?”. “Ngak ah, takut ngerepotin kamu Timo” kata Hanna. “Ngak kok Hanna, kamu ngak ngerepotin aku kok”. Akhirnya aku mengantarkan Hanna sampai kerumahnya. Sebelum berangkat, aku menyuruh Hanna untuk memakai masker dia dan helm punyaku. Diperjalananpun, aku berbicara dengan Hanna. “Hanna, kamu kok bisa tau nama panggilan akrab aku sama Sinka?”. “Aku taunya dari Sinka” kata Hanna. “Dari Sinka?” kataku dengan sedikit bingung. “Dia kadang-kadang cerita ke aku, Naomi,Viny, Ikha, Via, tentang kamu” kata Hanna. “Cerita tentang apaan?”. “Sinka cerita tentang kamu, dia kadang-kadang ngestalk twitter kamu, dan bahkan ngeliat server anggota” kata Hanna. “Buat apa Hanna, si Sinka ngelihat akun aku?”. “Dia ngak sabaran ngasih gift ke kamu. Kamu kan tinggal 1kali lagi nonton dan dia pengen ngasih yang spesial” kata Hanna.
  • 3. “Kemungkinan sih 2hari kemudian, aku nonton” kataku. “Oke dah Timo, hihihi” kata Hanna. Setelah berbicara pun, aku memberitahukan kalau sudah sampai di rumah Hanna. Hanna pun sedikit kaget. “Kok kamu bisa tau rumah aku?” kata Hanna yang sedikit bingung. “Sebelumnya sorry Hanna, waktu itu aku ngikutin kamu pas balik dari theater sampe ke rumah kamu. Sorry banget nih”. “Ngak apa-apa kok Timo, tapi jangan sebar ke fans ya kalo rumahku disini” kata Hanna. “Tenang aja. Aku ngak ngasih tau kesiapapun tentang dimana rumah kamu”. Sebelum balik ke rumah, aku diberikan Hanna sebuah kertas kecil yang ada tulisannya. Setelah aku melihat tulisannya, ternyata Hanna memberikan id line dia, dan akupun kaget sekali. “Hanna, kenapa...........” kataku dengan kagetnya. “Ini ucapan terima kasihku Timo” kata Hanna dengan sedikit malu. “Tapi.................”. “Jangan disebar ya Timo” kata Hanna.
  • 4. “Oke Hanna.............., aku balik dulu ya”. “Hati-hati dijalan ya Timo”. Setelah itupun, aku langsung balik ke rumah. Sesampainya dirumah, aku melihat jam menunjukan pukul 23.55. Akupun mempersiapkan buku untuk kuliah besok dan mencoba apply verif untuk hari sabtu di show malam. Keesokannya dipagi hari, aku berangkat ke kampus. Sesampainya dikampus, aku melihat email kalau aku memenangkan verif untuk hari sabtu show malam. Hari sabtu pun tiba, dan aku tidak sabar karena menjadi orang pertama yang mendapatkan mvp pertama. Jam menunjukan pukul 16.30, dan aku berangkat menuju theater. Sesampainya disana, aku mengantri verif umum. Disaat aku menunggu untuk antrian bingo, aku bertemu Hanna, Sinka, dan Naomi yang sedang berjalan menuju lift. Hanna pun melihat ku. “Sinka, tu fans kamu si Timo” kata Hanna. Sinka langsung melihatku dan menyapa aku dengan gembira. “Hai Timo, aku kira kamu ngak nonton hari ini”. “Aku nonton lah hari ini, kan malam mingguan di theater hihihi” kataku. “Aku tunggu ya Timo......”. “Iya dut, pasti nonton kok aku” kataku. “Aku tunggu juga ya Timo hihihi” kata Hanna dengan tertawa. “Ih, ngapain ketawa kamu Hanna? Hahahaha. Ok Hanna” kataku dengan tertawa.
  • 5. “Eh, ayo kita udah ditunggu buat latihan nih sebelum show” kata Naomi. “Yaudah, kalian pada cepet-cepet ke theater. Kan udah ditunggu” kataku. “Duluan ya Timo........” kata Sinka dan Hanna. Setelah bertemu dengan Naomi, Sinka, dan Hanna, akupun ke theater untuk mengantri membeli tiket menonton theater. Setelah itupun, aku menunggu dengan makan di solaria f3. Setelah makan di solaria, aku melihat jam tangan ku sudah menunjukan pukul 18.25, dan membayar makanan dan minuman yang sudah ku pesan dan langsung ke theater untuk antrian bingo. Setelah menunggu Bang Udin menyebutkan nomor bingo punyaku, akupun masuk ke theater. “Timoti emang hoki nih, bisa row 1 10kali lebih hahaha” kata Udin dengan tertawa. “Itu hanya hoki semata bang Udin wkwkwkwk”. Setelah itupun aku duduk di row 1 dan memilih tempat yang sering jadi take Hanna dan Sinka. Sebelum show berakhir, aku disuruh oleh Sinka untuk kedepan panggung untuk diberi gift mvp 100 show. “Cie Sinka, cieeeeee...............” kata Hanna. “Ih, apaan sih? Aku cuman mau kasih gift ke Timo aja kok”. “Kamu mau dikasih giftnya sama siapa?” kata Naomi. “Bingung kak”.
  • 6. “Sama adik gua/Hanna nih?”. “Sinka aja kak”. Pada saat Sinka ingin menyerahkan gift ke aku, tiba-tiba Hanna jatuh pingsan. Akupun reflek dengan menahan badan Hanna agak tidak terjatuh. “Tolongin nih Hanna, dia pingsan”. Orang-orang yang berada didalam theaterpun kaget dan para memberpun juga. Udin dan akupun langsung membawa Hanna ke ruang ganti member. Disanapun aku menelpon rumah sakit untuk memberikan bantuan ke Hanna. “Timoooo.........” kata Hanna dengan nada yang kecil. “Ada apa Hanna” kataku dengan nada yang cemas. Tiba-tiba aku tidak melihat Udin dan para member yang lain saat membantu membawa Hanna ke ruang ganti member, dan hanya aku dan Hanna yang berada di ruang ganti. “Aku minta maaf yaaa....... aku ngak bisa sebaik Sinka buat bikin kamu bahagia di theater”. “Ngak apa-apa kok Hanna.....” kataku. “Aku sebenarnya ingin kamu oshihen ke aku biar aku bahagia. Tapi.............” kata Hanna dengan tiba-tiba batuk berdarah. “Sudah Hanna, sudah. Kamu harus istirahat penuh”.
  • 7. Aku membaringkan Hanna dimeja kosong. Akupun membangunkan Hanna, tetapi Hanna tidak terbangun juga. “Hanna bangun......... Hanna bangun..........”. “Timo........... makasih banget yaaaaaaaaa..... aku ingin memeluk kamu untuk yang terakhir boleh......?”. “Boleh kok.......... boleh”. Akupun langsung menerima pelukan hangat dari Hanna untuk yang terakhir kalinya. Tetapi disaat pelukan berlangsung............. “Hanna.............?” kataku saat membangunkan Hanna. Ternyata Hanna meninggal disaat pelukan. Akupun langsung memanggil Udin untuk menelpon orang tua dari Hanna untuk mengabarkan bahwa Hanna sudah tiada. Akupun mengantarkan Hanna ke peristirahatan yang terakhir. Akupun sangat sedih karena ada seorang member yang ingin fans dari temannya oshihen ke dia tetapi harus menerima kenyataan lain. Mungkin kejadian yang di theater kemaren, adalah kenangan manis yang begitu tragis bagi aku dan Hanna sendiri. Good bye Hanna.......... i’ll always remember the sweet memories with you............ -TAMAT-By: @aprino_timotius