Dokumen tersebut membahas tentang pentingnya kesiapsiagaan terhadap flu burung meskipun angka kasusnya turun setiap tahun. Semua orang harus bekerja sama dengan menerapkan protokol kesehatan seperti mencuci tangan dengan benar untuk menghadapi potensi wabah dan mencapai hasil terbaik.
#2: Ass.Wr. Wb. Perkenalkan nama saya, Iwan Hasan, Communication for Development Specialist untuk UNICEF Indonesia. Saya bekerja di UNICEF dan setiap hari berhubungan erat dengan media, mencoba mencari solusi terbaik untuk memenangkan perang melawan flu burung.
#5: Mengapa UNICEF ambil peran dalam pengendalian flu burung dan kesiapsiagaan pandemi flu? Karena ingin menyelamatkan anak-anak seperti gadis mungil dari Garut ini. Riau baru saja mencatat kasus flu burung yang menewaskan anak berusia 4 tahun. Itualh mengapa kami mendukung kegiatan ini dan saya berada disini. Untuk bersama mendiskusikan cara terbaik memenangkan perang terhadap flu burung.
#6: In 2009 and 2010, there were no new novelties associated with the virus, no sustained human-to-human transmission, and no major changes in geographical spread. Whereas 115 human cases of H5N1 were confirmed in nine countries in 2006, only 72 cases were confirmed in 5 countries in 2009, and 21 cases in three countries thus far in 2010. This decrease demonstrates that many regions have succeeded in controlling the viral circulation and only a small number of countries are currently infected with the virus.
#9: strong public engagement is critical for the success of containment efforts, community-based initiatives that promote dialogue and ensure feedback need to be strengthened as well, in order to build trust among the public, and the affected stakeholders in particular.