際際滷

際際滷Share a Scribd company logo
KEPEMIMPINAN DI ERA GLOBALISA
Oleh Kelompok:
Ayu Wanda Bahsuan 123303040006
Novi Yani Harahap 123303040013
Elsa Selvia 123303040019
Pengertian Kepemimpinan
Secara sederhana, apabila berkumpul tiga orang atau lebih, salah
satu dari ketiga orang tersebut mempengaruhi kedua temannya untuk
melakukan sesuatu aktivitas bersama, dan mereka melakukannya. Pada
pengertian yang sederhana orang tersebut telah melakukan kegiatan
memimpin karena ada unsur mempengaruhi, mengkoordinasi, ada
teman, kegiatan dan sasaran. Tetapi dalam merumuskan dan
mendefinisikan kepemimpinan bukan suatu hal yang mudah, banyak
ahli dalam kepemimpinan memberikan definisi berdasarkan sudut
pandang mereka antara lain:
a. Koontz & Odonnel, mendefinisikan kepemimpinan sebagai proses
mempengaruhi sekelompok orang sehingga mau bekerja dengan
sungguh-sungguh untuk meraih tujuan kelompoknya.
b. Wexley & Yuki, kepemimpinan mengandung arti mempengaruhi
orang lain untuk lebih berusaha mengarahkan tenaga, dalam tugasnya
atau merubah tingkah laku mereka.
Dari beberapa definisi diatas, ada beberapa unsur
pokok yang mendasari sudut pandang dalam
merumuskan definisi kepemimpinan yaitu :
a. Kemampuan mempengaruhi orang lain
b. Kemampuan mengarahkan atau memotivasi tingkah
laku orang lain atau kelompok
c. Adanya unsur kerjasama untuk mencapai tujuan
yang diinginkan.
Dalam kepemimpinan selain unsur pokok yang
mendasari ada sifat-sifat dasar yang berkaitan
dengan kecakapan seorang pemimpin. Sifat-sifat
dasar tersebut ada tiga yaitu:
a. Kecakapan memahami individual, artinya
mengetahui bahwa setiap manusia mempunyai daya
motivasi yang berbeda pada berbagai saat dan
keadaan yang berlainan.
b. Kemampuan untuk menggugah semangat dan
memberi inspirasi.
c. Kemampuan untuk melakukan tindakan dalam
suatu cara yang dapat mengembangkan suasana
[iklim] yang mampu memenuhi dan sekaligus
menimbulkan dan mengendalikan motivasi-motivasi.
Era globalisasi saat ini dapat mendatangkan manfaat
dan mudarat.Untuk mendatangkan manfaat
diperlukan kesiapan institusi dari seluruh aspek
kehidupan yaitu aspek sosial, ekonomi, hukum,
politik, keamanan, teknologi, administrasi, budaya
dan sebagainya.Kepemimpinan nasional di era
global sangat dituntut untuk profesional dan proaktif
sehingga negara menjadi memiliki daya tahan yang
kuat terhadap terpaan gelombang globalisasi
dengan ciri adanya perubahan mendadak tanpa
dapat diprediksi sebelumnya karena tak mempunyai
sinyal yang jelas.Ada dua model kepemimpinan saat
ini :
Model kepemimpinan situasional.
Kepemimpinan situasional adalah perilaku seorang
pemimpin berasarkan pada tiga hal: kekuatan dalam diri
pemimpin,kekuatan dalam diri orang-orag yang dipimpin, dan
kekuatan dalam situasi. Pertama, ketika tingkat hubungan
kerja dan tingkat kematagan staf dalam melaksanakan tugas
tinggi, maka perilaku pemimpin bersifat partisipatif. Dia
menjadi seorang pemimpin yang demokratis. Kedua, ketika
hubungan kerja rendah tetapi tingkat kematangan staf dalam
melaksanakan tugas tinggi, maka perilaku pemimpin akan
bersifat delegatif. Dia berperilaku layaknya pemimpin
transformatif, yaitu mentransformasikan nilai, tugas dan
wewenang yang dia miliki kepada yang dipimpin setelah
sebelumnya membangun trust dan rasa saling percaya.
Namun ketika rasa saling percaya itu rendah, seorang peimpin
harus banyak melakukan pengecekan, kontrol dan
pengawasan. Ketiga, ketika hubungan kerja tinggi tetapi
tingkat kematangan staf dalam melaksanakan tugas rendah,
maka perilakupemimpin akan bersifat konsultatif, berada di
depan dan banyak memberikan contoh dan bisa juga
berperan sebagai seorangkonsultan. Dia mungkin akan
menjadi pemimpin kharismatik. Keempat, ketika tingkat
hubungan kerja rendah dan tingkat kematagan staf dalam
melaksanakan tugas juga rendah, maka perilaku pemimpin
Model Kepemimpinan Spiritual.
Kepemimpinan spiritual adalah model
kepemimpinan yang lebih mengedepankan
nilai-nilai ruhani atau spiritualitas untuk
mempengaruhi, mengilhami,mencerahkan
dan memberdayakan orang-orang yang
dipimpin.
Kesimpulan
Globalisasi merupakan suatu hal yang tidak bisa dihindari oleh
siapapun dan di negara manapun. Globalisasi merupakan Globalisasi
pada hakikatnya adalah suatu proses dari gagasan yang dimunculkan,
kemudian ditawarkan untuk diikuti oleh bangsa lain yang akhirnya
sampai pada suatu titik kesepakatan bersama dan menjadi pedoman
bersama bagi bangsa-bangsa di seluruh dunia. Kehadiran globalisasi
tentunya membawa pengaruh bagi kehidupan suatu negara termasuk
Indonesia. Pengaruh tersebut meliputi dua sisi yaitu pengaruh positif
dan pengaruh negatif.
Kepemimpinan di era Globalisasi dituntut memiliki keterampilan
berpikir yang metodis dengan memanfaatkan otak dan hati dalam
mengaktualisasikan terobosan cara berpikir dalam mengikuti
pembaharuan. Oleh karena itu sebagai daya dorong untuk
meningkatkan keterampilan kepemimpinan haruslah memiliki wawasan
dan imajinasi yang harus ditumbuh kembangkan kedalam peta pikiran
agar ia mampu melihat persoalan-persoalan masa depan dan
bagaimana kita memecahkannya dengan melaksanakan pembaharuan.

More Related Content

Kepemimpinan di era globalisasi

  • 1. KEPEMIMPINAN DI ERA GLOBALISA Oleh Kelompok: Ayu Wanda Bahsuan 123303040006 Novi Yani Harahap 123303040013 Elsa Selvia 123303040019
  • 2. Pengertian Kepemimpinan Secara sederhana, apabila berkumpul tiga orang atau lebih, salah satu dari ketiga orang tersebut mempengaruhi kedua temannya untuk melakukan sesuatu aktivitas bersama, dan mereka melakukannya. Pada pengertian yang sederhana orang tersebut telah melakukan kegiatan memimpin karena ada unsur mempengaruhi, mengkoordinasi, ada teman, kegiatan dan sasaran. Tetapi dalam merumuskan dan mendefinisikan kepemimpinan bukan suatu hal yang mudah, banyak ahli dalam kepemimpinan memberikan definisi berdasarkan sudut pandang mereka antara lain: a. Koontz & Odonnel, mendefinisikan kepemimpinan sebagai proses mempengaruhi sekelompok orang sehingga mau bekerja dengan sungguh-sungguh untuk meraih tujuan kelompoknya. b. Wexley & Yuki, kepemimpinan mengandung arti mempengaruhi orang lain untuk lebih berusaha mengarahkan tenaga, dalam tugasnya atau merubah tingkah laku mereka.
  • 3. Dari beberapa definisi diatas, ada beberapa unsur pokok yang mendasari sudut pandang dalam merumuskan definisi kepemimpinan yaitu : a. Kemampuan mempengaruhi orang lain b. Kemampuan mengarahkan atau memotivasi tingkah laku orang lain atau kelompok c. Adanya unsur kerjasama untuk mencapai tujuan yang diinginkan.
  • 4. Dalam kepemimpinan selain unsur pokok yang mendasari ada sifat-sifat dasar yang berkaitan dengan kecakapan seorang pemimpin. Sifat-sifat dasar tersebut ada tiga yaitu: a. Kecakapan memahami individual, artinya mengetahui bahwa setiap manusia mempunyai daya motivasi yang berbeda pada berbagai saat dan keadaan yang berlainan. b. Kemampuan untuk menggugah semangat dan memberi inspirasi. c. Kemampuan untuk melakukan tindakan dalam suatu cara yang dapat mengembangkan suasana [iklim] yang mampu memenuhi dan sekaligus menimbulkan dan mengendalikan motivasi-motivasi.
  • 5. Era globalisasi saat ini dapat mendatangkan manfaat dan mudarat.Untuk mendatangkan manfaat diperlukan kesiapan institusi dari seluruh aspek kehidupan yaitu aspek sosial, ekonomi, hukum, politik, keamanan, teknologi, administrasi, budaya dan sebagainya.Kepemimpinan nasional di era global sangat dituntut untuk profesional dan proaktif sehingga negara menjadi memiliki daya tahan yang kuat terhadap terpaan gelombang globalisasi dengan ciri adanya perubahan mendadak tanpa dapat diprediksi sebelumnya karena tak mempunyai sinyal yang jelas.Ada dua model kepemimpinan saat ini :
  • 6. Model kepemimpinan situasional. Kepemimpinan situasional adalah perilaku seorang pemimpin berasarkan pada tiga hal: kekuatan dalam diri pemimpin,kekuatan dalam diri orang-orag yang dipimpin, dan kekuatan dalam situasi. Pertama, ketika tingkat hubungan kerja dan tingkat kematagan staf dalam melaksanakan tugas tinggi, maka perilaku pemimpin bersifat partisipatif. Dia menjadi seorang pemimpin yang demokratis. Kedua, ketika hubungan kerja rendah tetapi tingkat kematangan staf dalam melaksanakan tugas tinggi, maka perilaku pemimpin akan bersifat delegatif. Dia berperilaku layaknya pemimpin transformatif, yaitu mentransformasikan nilai, tugas dan wewenang yang dia miliki kepada yang dipimpin setelah sebelumnya membangun trust dan rasa saling percaya. Namun ketika rasa saling percaya itu rendah, seorang peimpin harus banyak melakukan pengecekan, kontrol dan pengawasan. Ketiga, ketika hubungan kerja tinggi tetapi tingkat kematangan staf dalam melaksanakan tugas rendah, maka perilakupemimpin akan bersifat konsultatif, berada di depan dan banyak memberikan contoh dan bisa juga berperan sebagai seorangkonsultan. Dia mungkin akan menjadi pemimpin kharismatik. Keempat, ketika tingkat hubungan kerja rendah dan tingkat kematagan staf dalam melaksanakan tugas juga rendah, maka perilaku pemimpin
  • 7. Model Kepemimpinan Spiritual. Kepemimpinan spiritual adalah model kepemimpinan yang lebih mengedepankan nilai-nilai ruhani atau spiritualitas untuk mempengaruhi, mengilhami,mencerahkan dan memberdayakan orang-orang yang dipimpin.
  • 8. Kesimpulan Globalisasi merupakan suatu hal yang tidak bisa dihindari oleh siapapun dan di negara manapun. Globalisasi merupakan Globalisasi pada hakikatnya adalah suatu proses dari gagasan yang dimunculkan, kemudian ditawarkan untuk diikuti oleh bangsa lain yang akhirnya sampai pada suatu titik kesepakatan bersama dan menjadi pedoman bersama bagi bangsa-bangsa di seluruh dunia. Kehadiran globalisasi tentunya membawa pengaruh bagi kehidupan suatu negara termasuk Indonesia. Pengaruh tersebut meliputi dua sisi yaitu pengaruh positif dan pengaruh negatif. Kepemimpinan di era Globalisasi dituntut memiliki keterampilan berpikir yang metodis dengan memanfaatkan otak dan hati dalam mengaktualisasikan terobosan cara berpikir dalam mengikuti pembaharuan. Oleh karena itu sebagai daya dorong untuk meningkatkan keterampilan kepemimpinan haruslah memiliki wawasan dan imajinasi yang harus ditumbuh kembangkan kedalam peta pikiran agar ia mampu melihat persoalan-persoalan masa depan dan bagaimana kita memecahkannya dengan melaksanakan pembaharuan.