際際滷

際際滷Share a Scribd company logo
Kepulauan Nusa Tenggara Timur.
 Nusa Tenggara Timur juga termasuk provinsi yang berbentuk kepulauan yang memiliki beberapa 
pulau, yaitu pulau Sumba, pulau Komodo, pulau Flores, pulau Timor , pulau Rote, pulau Palue , 
pulau Alor, pulau Lembata, pulau Sabu , dan pulau Adonara. Sedangkan kota Kupang berupakan 
ibu kota dari Provinsi Nusa Tenggara Timur ini yang terletak di bagian daerah Timor Barat. 
 sebenarnya Nusa Tenggara Timur ini memiliki 550 pulau, yang menjadi pulau utamanya adalah 
Pulau Sumba, Flores dan juga Timor Barat. Nusa Tenggara Timur ini juga berbatasan langsung 
dengan Negara Timor Leste yang dahulunya adalah Provinsi Timor-timur yang memisahkan diri 
dari Indonesia pada tahun 2002 silam.
 Kebudayaan ialah Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa Sansekerta yaitu 
buddhayah, yang merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan 
sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia. Dalam bahasa 
Inggris, kebudayaan disebut culture, yang berasal dari kata Latin Colere, yaitu 
mengolah atau mengerjakan. Bisa diartikan juga sebagai mengolah tanah atau 
bertani. Kata culture juga kadang diterjemahkan sebagai kultur dalam bahasa 
Indonesia. 
 Kebudayaan dapat didefinisikan sebagai suatu keseluruhan pengetahuan manusia 
sebagai makhluk sosial yang digunakannya untuk memahami dan 
menginterpretasi lingkungan dan pengalamannya, serta menjadi pedoman bagi 
tingkah lakunya.
 Kebudayaan daerah tercermin dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat di seluruh 
daerah di Indonesia. Setiap daerah memilki ciri khas kebudayaan yang berbeda. Berikut 
adalah salah satu contoh kebudayaan yang berasal dari daerah Nusa Tenggara Timur.
1) Adat pernikahan NTT 
 proses menikah : 
Menikah dengan menggunakan adat asli dari daerah asal memang 
memberikan kesan yanglebih khidmat dan sakral. Tradisi menikah di berbagai 
daerah memang berbeda beda. Ini dikarenakan setiap daerah memilki budaya 
dan keprcayaan yang di junjung tinggi dan masih di jalankan hingga kini. 
Apalagi Indonesia mempunyai beragam derah dengan beragam budaya nya. 
Banyak orang merasa perlu untuk menjadikan pernikahannya lebih 
sakral, dengan mengadakan upacara pernikahan adat daerahnya. Pernikahan 
merupakan momen penyatuan dua pasangan yang saling mencintai dan ingin 
menjalankan kehidupan bersama dan terikat oleh hukum pernikahan yang 
berlaku.
Di daerah NTT sendiri, ada beberapa adat pernikahan yang sangat penting untuk 
meningkatkan kemeriahan acara pernikahan anda. 
Di daerah Bima, NTT, ada beberapa tahapan yang harus dilalui oleh kedua mempelai 
pada upacara penikahannya. 
 Tahapan palinga 
Tahapan ini merupakan awal dari semua prosesi adat yang harus dilalui oleh mempelai. 
Pada tahapan ini, jejaka akan mencari perempuan yang dapat dijadikan sebagai tambatan 
hati dan teman menjalani sisa hidup ini. 
Saat sang jejaka telah menemukan perempuan yang diinginkan, orang tuanya akan 
mengirim utusan untuk mencari apakah sang perempuan yang dipilih telah memiliki 
seseorang atau belum. Jika belum, proses pinangan menjadi tahapan selanjutnya yang 
harus dilakukan.
 Peminangan 
Setelah menyepakati hari pinangan, proses peminangan ini akan dilakukan oleh keluarga 
mempelai pria yang akan datang ke rumah mempelai perempuan dengan membawa 
seserahan dan mahar bersama iring-iringannya. 
 Upacara malam kapanca 
Upacara ini dilakukan sehari sebelum hari pernikahan. Pada malam sehari sebelum 
pernikahan, di kediaman pengantin perempuan akan diadakan acara pemakaian inai atau 
pacar. Dengan menghias diri dengan inai atau pacar, mempelai perempuan akan terlihat 
lebih menawan. 
 Akad nikah 
Setelah upacara malam kapanca, hari akad nikah yang ditunggu akhirnya berlangsung. 
Pada acara akad nikah, sebelum bisa memasuki rumah pengantin perempuan yang 
merupakan tempat akad, rombongan mempelai pria akan dihadang oleh ibu-ibu yang 
membawa galah. Tradisi unik ini masih dilaksanakan hingga kini.
Acara tokencai 
Karena pada acara akad, mempelai perempuan tidak dihadirkan dan disembunyikan di 
dalam kamar, pada acara tokencai ini, mempelai pria dipersilahkan untuk menjemput 
mempelai perempuan yang berada di kamar. 
Sebelum memasuki kamar, mempelai pria harus mengetuk pintu terlebih dahulu dan 
berbalas pantun dengan mempelai perempuan. Pintu akan dibuka apabila mempelai pria 
menyanggupi syarat yang diajukan oleh perias pengantin.
 Upacara Adat Reba diselenggarakan khususnya di beberapa daerah di 
Kabupaten Ngada, NTT. Reba merupakan upacara adat yang bertujuan untuk 
melakukan penghormatan dan ucapan rasa terima kasih terhadap jasa para 
leluhur. 
 Upacara ini diadakan setiap tahun baru tepatnya di bulan Januari atau 
Februari dengan hidangan utama berupa ubi. Bagi warga Ngada ubi 
diagungkan sebagai sumber makanan yang tidak pernah habis disediakan oleh 
bumi. Selama upacara diselenggarakan tarian dengan penari menggenggam 
pedang panjang (sau) dan tongkat warna-warni yang di bagian ujungnya 
dihiasi bulu kambing warna putih
 Upacara adat Reba yang bertujuan untuk melakukan penghormatan dan ucapan rasa terima 
kasih terhadap jasa pada leluhur. Upacara ini juga digunakan untuk mengevaluasi segala hal 
tentang kehidupan bermasyarakat pada tahun sebelumnya yang telah dijalani oleh 
masyarakat Ngada. Melalui upacara ini, keluarga dan masyarakat meminta petunjuk kepada 
tokoh agama dan tokoh adat untuk dapat menjalani hidup lebih baik pada tahun 
yang baru. Upacara ini diadakan setiap tahun baru, tepatnya di bulan Januari atau Februari. 
 Tuan rumah untuk upacara ini selalu bergiliran pada setiap tahunnya. Sehari sebelum 
perayaan Reba dimulai, dilaksanakan upacara pembukaan Reba (su但i uwi). Pada 
malam su但i uwi dilakukan acara makan minum bersama (ka maki Reba) sambil menunggu 
pagi. Pada pagi harinya, ketika upacara berlangsung, para tamu disediakan makanan dan 
minuman yang sudah matang dan siap dimakan (Ngeta kau bhagi ngia, mami utu mogo, 
Kaa si papa vara, ini su papa pinu).
 Hidangan utama dalam pesta ini adalah ubi. Bagi warga Ngada, ubi diagungkan sebagai sumber 
makanan yang tak pernah habis disediakan oleh bumi. Karena itu, warga Ngada tidak akan pernah 
mengalami rawan pangan ataupun busung lapar. 
 Selama upacara Reba berlangsung diiringi oleh tarian para penari yang menggenggam pedang 
panjang (sau) dan tongkat warna-warni yang pada bagian ujungnya dihiasi dengan bulu kambing 
berwarna putih. (tuba). Sebagai pengiring tarian adalah alat musik gesek berdawai tunggal yang 
terbuat dari tempurung kelapa atau juga dari labu hutan. Sebagai wadah resonansinya alat musik ini 
ditutupi dengan kulit kambing yang pada bagian tengahnya telah dilubangi. Sedangkan 
penggeseknya terbuat dari sebilah bambu yang telah diikat dengan benang tenun yang telah digosok 
dengan lilin. 
upacara reba
 Upacara Reba biasa dilakukan tiga sampai empat hari. Sebelum pelaksanaan upacara tari-tarian dan 
nyanyian (O Uwi) diadakan misa inkulturasi di gereja yang dipimpin oleh seorang pater atau romo. 
Beberapa rangkaian upacara juga diiringi dengan koor nyanyian gereja, dan menggunakan bahasa 
lokal Ngada. Upacara ini memang memadukan unsur adat dengan agama. 
 Di luar gereja, suasana upacara adat bertambah meriah, ketika para penonton dan penari 
disodori satu dua gelas arak (tua ara). Ini merupakan tradisi setiap orang Ngada yang hadir dalam 
upacara tersebut. Namun demikian, Reba tidak sekadar pesta hura-hura, tapi wujud kegembiraan 
(gaja gora) masyarakat Ngada dengan tetap menjaga nuansa rohani.
 Rumah temukung termasuk dalam kategori rumah panggung. Rumah yang 
bentuknya empat persegi panjang ini bagian-bagiannya ada yang bermakna filosofis 
dan ada yang non-filosofis (fungsional belaka). 
Bagian-bagian itu adalah: atap, bangngu (balok lok bubungan), tiang-tiang gela yang 
berfungsi sebagai penopang bangngu, dinding, pintu, tangga, dan kelaga (balai-balai). 
Untuk lebih jelasnya, berikut ini bagian-bagian itu akan diuraikan satu-persatu. 
rumah adat NTT { Rumah Temukung }
 Tari Perang, tari yang menunjukkan sifat-sifat keperkasaan dan kepandaian mempermainkan 
senjata. Senjata yang dipakai berupa cambuk dan perisai. 
Tari Gareng Lameng, dipertunjukkan pada upacara khitanan. Tari ini berupa ucapan selamat 
serta mohon berkat kepada Tuhan agar yang dikhitan sehat lahir batin dan sukses dalam 
hidupnya. Tarian perang 
Tarian gareng 
lampeng
 Lagu daerah yang berasal dari propinsi NTT : 
Anak Kambing Saya, Oras, Loro Malirin, Sonbilo, Tebe Onana, Ofalangga, 
Do Hawu, Bolelebo, Lewo Ro Piring Sina, Bengu Re Le Kaju, Aku Retang, 
Gaila Ruma Radha, Desaku, Flobaroma, Potong Bebek Angsa.
5. Alat musik 
 Macam macam alat musik nusa tenggara timur : 
1. Sasando 
2. Heo 
3. Feo doe 
4. Foy pay 
5. Ketadu mara 
6. Knobe oh
Kepulauan Nusa Tenggara Timur.

More Related Content

Kepulauan Nusa Tenggara Timur.

  • 2. Nusa Tenggara Timur juga termasuk provinsi yang berbentuk kepulauan yang memiliki beberapa pulau, yaitu pulau Sumba, pulau Komodo, pulau Flores, pulau Timor , pulau Rote, pulau Palue , pulau Alor, pulau Lembata, pulau Sabu , dan pulau Adonara. Sedangkan kota Kupang berupakan ibu kota dari Provinsi Nusa Tenggara Timur ini yang terletak di bagian daerah Timor Barat. sebenarnya Nusa Tenggara Timur ini memiliki 550 pulau, yang menjadi pulau utamanya adalah Pulau Sumba, Flores dan juga Timor Barat. Nusa Tenggara Timur ini juga berbatasan langsung dengan Negara Timor Leste yang dahulunya adalah Provinsi Timor-timur yang memisahkan diri dari Indonesia pada tahun 2002 silam.
  • 3. Kebudayaan ialah Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa Sansekerta yaitu buddhayah, yang merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia. Dalam bahasa Inggris, kebudayaan disebut culture, yang berasal dari kata Latin Colere, yaitu mengolah atau mengerjakan. Bisa diartikan juga sebagai mengolah tanah atau bertani. Kata culture juga kadang diterjemahkan sebagai kultur dalam bahasa Indonesia. Kebudayaan dapat didefinisikan sebagai suatu keseluruhan pengetahuan manusia sebagai makhluk sosial yang digunakannya untuk memahami dan menginterpretasi lingkungan dan pengalamannya, serta menjadi pedoman bagi tingkah lakunya.
  • 4. Kebudayaan daerah tercermin dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat di seluruh daerah di Indonesia. Setiap daerah memilki ciri khas kebudayaan yang berbeda. Berikut adalah salah satu contoh kebudayaan yang berasal dari daerah Nusa Tenggara Timur.
  • 5. 1) Adat pernikahan NTT proses menikah : Menikah dengan menggunakan adat asli dari daerah asal memang memberikan kesan yanglebih khidmat dan sakral. Tradisi menikah di berbagai daerah memang berbeda beda. Ini dikarenakan setiap daerah memilki budaya dan keprcayaan yang di junjung tinggi dan masih di jalankan hingga kini. Apalagi Indonesia mempunyai beragam derah dengan beragam budaya nya. Banyak orang merasa perlu untuk menjadikan pernikahannya lebih sakral, dengan mengadakan upacara pernikahan adat daerahnya. Pernikahan merupakan momen penyatuan dua pasangan yang saling mencintai dan ingin menjalankan kehidupan bersama dan terikat oleh hukum pernikahan yang berlaku.
  • 6. Di daerah NTT sendiri, ada beberapa adat pernikahan yang sangat penting untuk meningkatkan kemeriahan acara pernikahan anda. Di daerah Bima, NTT, ada beberapa tahapan yang harus dilalui oleh kedua mempelai pada upacara penikahannya. Tahapan palinga Tahapan ini merupakan awal dari semua prosesi adat yang harus dilalui oleh mempelai. Pada tahapan ini, jejaka akan mencari perempuan yang dapat dijadikan sebagai tambatan hati dan teman menjalani sisa hidup ini. Saat sang jejaka telah menemukan perempuan yang diinginkan, orang tuanya akan mengirim utusan untuk mencari apakah sang perempuan yang dipilih telah memiliki seseorang atau belum. Jika belum, proses pinangan menjadi tahapan selanjutnya yang harus dilakukan.
  • 7. Peminangan Setelah menyepakati hari pinangan, proses peminangan ini akan dilakukan oleh keluarga mempelai pria yang akan datang ke rumah mempelai perempuan dengan membawa seserahan dan mahar bersama iring-iringannya. Upacara malam kapanca Upacara ini dilakukan sehari sebelum hari pernikahan. Pada malam sehari sebelum pernikahan, di kediaman pengantin perempuan akan diadakan acara pemakaian inai atau pacar. Dengan menghias diri dengan inai atau pacar, mempelai perempuan akan terlihat lebih menawan. Akad nikah Setelah upacara malam kapanca, hari akad nikah yang ditunggu akhirnya berlangsung. Pada acara akad nikah, sebelum bisa memasuki rumah pengantin perempuan yang merupakan tempat akad, rombongan mempelai pria akan dihadang oleh ibu-ibu yang membawa galah. Tradisi unik ini masih dilaksanakan hingga kini.
  • 8. Acara tokencai Karena pada acara akad, mempelai perempuan tidak dihadirkan dan disembunyikan di dalam kamar, pada acara tokencai ini, mempelai pria dipersilahkan untuk menjemput mempelai perempuan yang berada di kamar. Sebelum memasuki kamar, mempelai pria harus mengetuk pintu terlebih dahulu dan berbalas pantun dengan mempelai perempuan. Pintu akan dibuka apabila mempelai pria menyanggupi syarat yang diajukan oleh perias pengantin.
  • 9. Upacara Adat Reba diselenggarakan khususnya di beberapa daerah di Kabupaten Ngada, NTT. Reba merupakan upacara adat yang bertujuan untuk melakukan penghormatan dan ucapan rasa terima kasih terhadap jasa para leluhur. Upacara ini diadakan setiap tahun baru tepatnya di bulan Januari atau Februari dengan hidangan utama berupa ubi. Bagi warga Ngada ubi diagungkan sebagai sumber makanan yang tidak pernah habis disediakan oleh bumi. Selama upacara diselenggarakan tarian dengan penari menggenggam pedang panjang (sau) dan tongkat warna-warni yang di bagian ujungnya dihiasi bulu kambing warna putih
  • 10. Upacara adat Reba yang bertujuan untuk melakukan penghormatan dan ucapan rasa terima kasih terhadap jasa pada leluhur. Upacara ini juga digunakan untuk mengevaluasi segala hal tentang kehidupan bermasyarakat pada tahun sebelumnya yang telah dijalani oleh masyarakat Ngada. Melalui upacara ini, keluarga dan masyarakat meminta petunjuk kepada tokoh agama dan tokoh adat untuk dapat menjalani hidup lebih baik pada tahun yang baru. Upacara ini diadakan setiap tahun baru, tepatnya di bulan Januari atau Februari. Tuan rumah untuk upacara ini selalu bergiliran pada setiap tahunnya. Sehari sebelum perayaan Reba dimulai, dilaksanakan upacara pembukaan Reba (su但i uwi). Pada malam su但i uwi dilakukan acara makan minum bersama (ka maki Reba) sambil menunggu pagi. Pada pagi harinya, ketika upacara berlangsung, para tamu disediakan makanan dan minuman yang sudah matang dan siap dimakan (Ngeta kau bhagi ngia, mami utu mogo, Kaa si papa vara, ini su papa pinu).
  • 11. Hidangan utama dalam pesta ini adalah ubi. Bagi warga Ngada, ubi diagungkan sebagai sumber makanan yang tak pernah habis disediakan oleh bumi. Karena itu, warga Ngada tidak akan pernah mengalami rawan pangan ataupun busung lapar. Selama upacara Reba berlangsung diiringi oleh tarian para penari yang menggenggam pedang panjang (sau) dan tongkat warna-warni yang pada bagian ujungnya dihiasi dengan bulu kambing berwarna putih. (tuba). Sebagai pengiring tarian adalah alat musik gesek berdawai tunggal yang terbuat dari tempurung kelapa atau juga dari labu hutan. Sebagai wadah resonansinya alat musik ini ditutupi dengan kulit kambing yang pada bagian tengahnya telah dilubangi. Sedangkan penggeseknya terbuat dari sebilah bambu yang telah diikat dengan benang tenun yang telah digosok dengan lilin. upacara reba
  • 12. Upacara Reba biasa dilakukan tiga sampai empat hari. Sebelum pelaksanaan upacara tari-tarian dan nyanyian (O Uwi) diadakan misa inkulturasi di gereja yang dipimpin oleh seorang pater atau romo. Beberapa rangkaian upacara juga diiringi dengan koor nyanyian gereja, dan menggunakan bahasa lokal Ngada. Upacara ini memang memadukan unsur adat dengan agama. Di luar gereja, suasana upacara adat bertambah meriah, ketika para penonton dan penari disodori satu dua gelas arak (tua ara). Ini merupakan tradisi setiap orang Ngada yang hadir dalam upacara tersebut. Namun demikian, Reba tidak sekadar pesta hura-hura, tapi wujud kegembiraan (gaja gora) masyarakat Ngada dengan tetap menjaga nuansa rohani.
  • 13. Rumah temukung termasuk dalam kategori rumah panggung. Rumah yang bentuknya empat persegi panjang ini bagian-bagiannya ada yang bermakna filosofis dan ada yang non-filosofis (fungsional belaka). Bagian-bagian itu adalah: atap, bangngu (balok lok bubungan), tiang-tiang gela yang berfungsi sebagai penopang bangngu, dinding, pintu, tangga, dan kelaga (balai-balai). Untuk lebih jelasnya, berikut ini bagian-bagian itu akan diuraikan satu-persatu. rumah adat NTT { Rumah Temukung }
  • 14. Tari Perang, tari yang menunjukkan sifat-sifat keperkasaan dan kepandaian mempermainkan senjata. Senjata yang dipakai berupa cambuk dan perisai. Tari Gareng Lameng, dipertunjukkan pada upacara khitanan. Tari ini berupa ucapan selamat serta mohon berkat kepada Tuhan agar yang dikhitan sehat lahir batin dan sukses dalam hidupnya. Tarian perang Tarian gareng lampeng
  • 15. Lagu daerah yang berasal dari propinsi NTT : Anak Kambing Saya, Oras, Loro Malirin, Sonbilo, Tebe Onana, Ofalangga, Do Hawu, Bolelebo, Lewo Ro Piring Sina, Bengu Re Le Kaju, Aku Retang, Gaila Ruma Radha, Desaku, Flobaroma, Potong Bebek Angsa.
  • 16. 5. Alat musik Macam macam alat musik nusa tenggara timur : 1. Sasando 2. Heo 3. Feo doe 4. Foy pay 5. Ketadu mara 6. Knobe oh