Nusa Tenggara Timur terdiri dari pulau-pulau seperti Sumba, Komodo, Flores, Timor, Rote, dan lainnya. Kupang adalah ibu kota provinsi ini yang terletak di Timor Barat. Provinsi ini memiliki beragam kebudayaan daerah seperti adat pernikahan di Bima yang terdiri dari beberapa tahapan, upacara Reba untuk menghormati leluhur, serta rumah tradisional bernama Rumah Temukung.
1 of 17
Downloaded 78 times
More Related Content
Kepulauan Nusa Tenggara Timur.
2. Nusa Tenggara Timur juga termasuk provinsi yang berbentuk kepulauan yang memiliki beberapa
pulau, yaitu pulau Sumba, pulau Komodo, pulau Flores, pulau Timor , pulau Rote, pulau Palue ,
pulau Alor, pulau Lembata, pulau Sabu , dan pulau Adonara. Sedangkan kota Kupang berupakan
ibu kota dari Provinsi Nusa Tenggara Timur ini yang terletak di bagian daerah Timor Barat.
sebenarnya Nusa Tenggara Timur ini memiliki 550 pulau, yang menjadi pulau utamanya adalah
Pulau Sumba, Flores dan juga Timor Barat. Nusa Tenggara Timur ini juga berbatasan langsung
dengan Negara Timor Leste yang dahulunya adalah Provinsi Timor-timur yang memisahkan diri
dari Indonesia pada tahun 2002 silam.
3. Kebudayaan ialah Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa Sansekerta yaitu
buddhayah, yang merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan
sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia. Dalam bahasa
Inggris, kebudayaan disebut culture, yang berasal dari kata Latin Colere, yaitu
mengolah atau mengerjakan. Bisa diartikan juga sebagai mengolah tanah atau
bertani. Kata culture juga kadang diterjemahkan sebagai kultur dalam bahasa
Indonesia.
Kebudayaan dapat didefinisikan sebagai suatu keseluruhan pengetahuan manusia
sebagai makhluk sosial yang digunakannya untuk memahami dan
menginterpretasi lingkungan dan pengalamannya, serta menjadi pedoman bagi
tingkah lakunya.
4. Kebudayaan daerah tercermin dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat di seluruh
daerah di Indonesia. Setiap daerah memilki ciri khas kebudayaan yang berbeda. Berikut
adalah salah satu contoh kebudayaan yang berasal dari daerah Nusa Tenggara Timur.
5. 1) Adat pernikahan NTT
proses menikah :
Menikah dengan menggunakan adat asli dari daerah asal memang
memberikan kesan yanglebih khidmat dan sakral. Tradisi menikah di berbagai
daerah memang berbeda beda. Ini dikarenakan setiap daerah memilki budaya
dan keprcayaan yang di junjung tinggi dan masih di jalankan hingga kini.
Apalagi Indonesia mempunyai beragam derah dengan beragam budaya nya.
Banyak orang merasa perlu untuk menjadikan pernikahannya lebih
sakral, dengan mengadakan upacara pernikahan adat daerahnya. Pernikahan
merupakan momen penyatuan dua pasangan yang saling mencintai dan ingin
menjalankan kehidupan bersama dan terikat oleh hukum pernikahan yang
berlaku.
6. Di daerah NTT sendiri, ada beberapa adat pernikahan yang sangat penting untuk
meningkatkan kemeriahan acara pernikahan anda.
Di daerah Bima, NTT, ada beberapa tahapan yang harus dilalui oleh kedua mempelai
pada upacara penikahannya.
Tahapan palinga
Tahapan ini merupakan awal dari semua prosesi adat yang harus dilalui oleh mempelai.
Pada tahapan ini, jejaka akan mencari perempuan yang dapat dijadikan sebagai tambatan
hati dan teman menjalani sisa hidup ini.
Saat sang jejaka telah menemukan perempuan yang diinginkan, orang tuanya akan
mengirim utusan untuk mencari apakah sang perempuan yang dipilih telah memiliki
seseorang atau belum. Jika belum, proses pinangan menjadi tahapan selanjutnya yang
harus dilakukan.
7. Peminangan
Setelah menyepakati hari pinangan, proses peminangan ini akan dilakukan oleh keluarga
mempelai pria yang akan datang ke rumah mempelai perempuan dengan membawa
seserahan dan mahar bersama iring-iringannya.
Upacara malam kapanca
Upacara ini dilakukan sehari sebelum hari pernikahan. Pada malam sehari sebelum
pernikahan, di kediaman pengantin perempuan akan diadakan acara pemakaian inai atau
pacar. Dengan menghias diri dengan inai atau pacar, mempelai perempuan akan terlihat
lebih menawan.
Akad nikah
Setelah upacara malam kapanca, hari akad nikah yang ditunggu akhirnya berlangsung.
Pada acara akad nikah, sebelum bisa memasuki rumah pengantin perempuan yang
merupakan tempat akad, rombongan mempelai pria akan dihadang oleh ibu-ibu yang
membawa galah. Tradisi unik ini masih dilaksanakan hingga kini.
8. Acara tokencai
Karena pada acara akad, mempelai perempuan tidak dihadirkan dan disembunyikan di
dalam kamar, pada acara tokencai ini, mempelai pria dipersilahkan untuk menjemput
mempelai perempuan yang berada di kamar.
Sebelum memasuki kamar, mempelai pria harus mengetuk pintu terlebih dahulu dan
berbalas pantun dengan mempelai perempuan. Pintu akan dibuka apabila mempelai pria
menyanggupi syarat yang diajukan oleh perias pengantin.
9. Upacara Adat Reba diselenggarakan khususnya di beberapa daerah di
Kabupaten Ngada, NTT. Reba merupakan upacara adat yang bertujuan untuk
melakukan penghormatan dan ucapan rasa terima kasih terhadap jasa para
leluhur.
Upacara ini diadakan setiap tahun baru tepatnya di bulan Januari atau
Februari dengan hidangan utama berupa ubi. Bagi warga Ngada ubi
diagungkan sebagai sumber makanan yang tidak pernah habis disediakan oleh
bumi. Selama upacara diselenggarakan tarian dengan penari menggenggam
pedang panjang (sau) dan tongkat warna-warni yang di bagian ujungnya
dihiasi bulu kambing warna putih
10. Upacara adat Reba yang bertujuan untuk melakukan penghormatan dan ucapan rasa terima
kasih terhadap jasa pada leluhur. Upacara ini juga digunakan untuk mengevaluasi segala hal
tentang kehidupan bermasyarakat pada tahun sebelumnya yang telah dijalani oleh
masyarakat Ngada. Melalui upacara ini, keluarga dan masyarakat meminta petunjuk kepada
tokoh agama dan tokoh adat untuk dapat menjalani hidup lebih baik pada tahun
yang baru. Upacara ini diadakan setiap tahun baru, tepatnya di bulan Januari atau Februari.
Tuan rumah untuk upacara ini selalu bergiliran pada setiap tahunnya. Sehari sebelum
perayaan Reba dimulai, dilaksanakan upacara pembukaan Reba (su但i uwi). Pada
malam su但i uwi dilakukan acara makan minum bersama (ka maki Reba) sambil menunggu
pagi. Pada pagi harinya, ketika upacara berlangsung, para tamu disediakan makanan dan
minuman yang sudah matang dan siap dimakan (Ngeta kau bhagi ngia, mami utu mogo,
Kaa si papa vara, ini su papa pinu).
11. Hidangan utama dalam pesta ini adalah ubi. Bagi warga Ngada, ubi diagungkan sebagai sumber
makanan yang tak pernah habis disediakan oleh bumi. Karena itu, warga Ngada tidak akan pernah
mengalami rawan pangan ataupun busung lapar.
Selama upacara Reba berlangsung diiringi oleh tarian para penari yang menggenggam pedang
panjang (sau) dan tongkat warna-warni yang pada bagian ujungnya dihiasi dengan bulu kambing
berwarna putih. (tuba). Sebagai pengiring tarian adalah alat musik gesek berdawai tunggal yang
terbuat dari tempurung kelapa atau juga dari labu hutan. Sebagai wadah resonansinya alat musik ini
ditutupi dengan kulit kambing yang pada bagian tengahnya telah dilubangi. Sedangkan
penggeseknya terbuat dari sebilah bambu yang telah diikat dengan benang tenun yang telah digosok
dengan lilin.
upacara reba
12. Upacara Reba biasa dilakukan tiga sampai empat hari. Sebelum pelaksanaan upacara tari-tarian dan
nyanyian (O Uwi) diadakan misa inkulturasi di gereja yang dipimpin oleh seorang pater atau romo.
Beberapa rangkaian upacara juga diiringi dengan koor nyanyian gereja, dan menggunakan bahasa
lokal Ngada. Upacara ini memang memadukan unsur adat dengan agama.
Di luar gereja, suasana upacara adat bertambah meriah, ketika para penonton dan penari
disodori satu dua gelas arak (tua ara). Ini merupakan tradisi setiap orang Ngada yang hadir dalam
upacara tersebut. Namun demikian, Reba tidak sekadar pesta hura-hura, tapi wujud kegembiraan
(gaja gora) masyarakat Ngada dengan tetap menjaga nuansa rohani.
13. Rumah temukung termasuk dalam kategori rumah panggung. Rumah yang
bentuknya empat persegi panjang ini bagian-bagiannya ada yang bermakna filosofis
dan ada yang non-filosofis (fungsional belaka).
Bagian-bagian itu adalah: atap, bangngu (balok lok bubungan), tiang-tiang gela yang
berfungsi sebagai penopang bangngu, dinding, pintu, tangga, dan kelaga (balai-balai).
Untuk lebih jelasnya, berikut ini bagian-bagian itu akan diuraikan satu-persatu.
rumah adat NTT { Rumah Temukung }
14. Tari Perang, tari yang menunjukkan sifat-sifat keperkasaan dan kepandaian mempermainkan
senjata. Senjata yang dipakai berupa cambuk dan perisai.
Tari Gareng Lameng, dipertunjukkan pada upacara khitanan. Tari ini berupa ucapan selamat
serta mohon berkat kepada Tuhan agar yang dikhitan sehat lahir batin dan sukses dalam
hidupnya. Tarian perang
Tarian gareng
lampeng
15. Lagu daerah yang berasal dari propinsi NTT :
Anak Kambing Saya, Oras, Loro Malirin, Sonbilo, Tebe Onana, Ofalangga,
Do Hawu, Bolelebo, Lewo Ro Piring Sina, Bengu Re Le Kaju, Aku Retang,
Gaila Ruma Radha, Desaku, Flobaroma, Potong Bebek Angsa.
16. 5. Alat musik
Macam macam alat musik nusa tenggara timur :
1. Sasando
2. Heo
3. Feo doe
4. Foy pay
5. Ketadu mara
6. Knobe oh