Lokasi kerajaan Sriwijaya berada di Palembang-Sumatra Selatan dengan pendirinya adalah Dapunta Hyang. Raja terkenalnya adalah Balaputradewa. Kerajaan ini bernafaskan agama Buddha dan budayanya dipengaruhi agama tersebut, sedangkan ekonominya berbasis perdagangan laut. Peninggalannya berupa sejumlah prasasti seperti Prasasti Kedukan Bukit, Telaga Batu, dan Talang Tuo.
3. FAKTOR PENDORONG
PERKEMBANGAN KERAJAAN
SRIWIJAYA :
Letaknya yang strategis di
Selat Malaka yang merupakan
jalur pelayaran dan
perdagangan internasional.
Kemajuan kegiatan
perdagangan antara India dan
Cina melintasi selat Malaka.
Keruntuhan Kerajaan Funan di
Vietnam Selatan memberikan
kesempatan bagi
perkembangan Sriwijaya
sebagai negara maritim
(sarwajala) yang selama abad
ke-6 dipegang oleh kerajaan
Funan.
4. Sumber adanya kerajaan
Berita cina
Berita arab dan parsi
Berita india
Berita malaka dan ceylon
5. SRIWIJAYA PUSAT AGAMA
BUDDHA DI ASIA TENGGARA
Seorang bhiksu Buddha dari
Cina, I-tsing pada abad ke-7
singgah di Sriwijaya untuk
belajar bahasa Sansekerta.
Tahun 717 seorang pendeta
Tantris, Wajrabodhi dan
Amoghawajra datang ke
Sriwijaya.
Tahun 1011 - 1023 M datang
pendeta dari Tibet, Attisa untuk
belajar agama Budha kepada
Guru Besar Sriwijaya,
Dharmakirti.
Seorang guru agama Buddha
yang terkenal di Sriwijaya
adalah Sakyakirti yang menulis
buku berjudul
Hastadandasastra.
6. PRASASTI-PRASASTI
SRIWIJAYA
DENGAN HURUF PALAWA DAN
BAHASA MELAYU KUNO
1. Prasasti Kedukan Bukit
2. Prasasti Talang Tuwo
3. Prasasti Kota Kapur
4. Prasasti Telaga Batu
5. Prasasti Karang Birahi
6. Prasasti Ligor
7. Prasasti palas pasemah
8. Prasasti nalanda
9. Prasasti siddhayatra
7. Prasasti ini telah diketahui
keberadaannya pada tahun 1958, di
Desa Palas Pasemah dekat Kalianda
Kabupaten Lampung Selatan. Prasasti
ini ditulis dalam 13 baris, berhuruf
Pallawa dan Bahasa Melayu Kuno.
Isinya hamper sama dengan isi
prasasti Karang Brahi dari Daerah
Jambi, Prasasti Kota Kapur dari
Bangka dan Prasasti Bungkuk dari
Daerah Lampung Timur, yang berisi
kutukan yang tidak patuh dan tunduk
kepada penguasa Sriwijaya. Prasasti
ini tidak berangka tahun, namun
berdasarkan Paleografinya dapat pada
akhir abad ke 7.
8. Prasasti Nalanda
menceritakan tentang kisah
Raja Balaputradewa.
Disebutkan
bahwaRaja Balaputradewa
adalah cucu seorang raja
Jawa
yang dijuluki Wirawairimath
ana(penumpas musuh
perwira). Julukan kakeknya
ini mirip
dengan Wairiwarawimarda
na aliasDharanindradalam
prasasti Kelurak
. Dengan kata lain, Balaputr
adewa merupakan
cucuDharanindra.
9. Beberapa prasasti
siddhayatra abad ke-7 seperti
Prasasti Talang Tuwo
menggambarkan ritual budha
untuk memberkati peristiwa
penuh berkah yaitu peresmian
taman Sriksetra, anugerah
Maharaja Sriwijaya untuk
rakyatnya. menceritakan
perjalanan sucinya mengalap
berkah dan menaklukkan
wilayah-wilayah di sekitarnya.
Ia berkuasa sekitar perempat
terakhir abad VII hingga awal
abad VIII, tepatnya antara
kurun 671 masehi hingga 702
masehi.
10. Berangka tahun 605
aka (=683 Masehi)
Menceritakan
perjalanan suci yang
dilakukan oleh
Dapunta Hyang
dengan perahu.
Berangkat dari
Min達ngt達mwan
dengan 20.000 orang
tentara.
Ia menaklukkan
beberapa daerah.
11. (dekat Palembang)
Berangka tahun 684 Masehi berisi
tantang pembuatan taman riksetra
atas perintah Dapunta Hyang ri
Jayanaa untuk kemakmuran
semua makhluk.
12. (dekat
Palembang)
Tidak berangka
tahun
Berisi kutukan-
kutukan yang
seram terhadap
siapa saja yang
melakukan
kejahatan dan
tidak taat terhadap
raja.
13. (dari daerah Jambi
hulu)
Berangka tahun sama yaitu
686 Masehi.
Isi kedua prasasti itu juga
hampir sama, yaitu
permintaan kepada dewa
yang menjaga Sriwijaya dan
untuk menghukum setiap
orang yang bermaksud jahat
terhadap Sriwijaya.
Berdasarkan kedua prasasti
itu dapat disimpulkan bahwa
daerah Bangka dan daerah
Maringin (Melayu) telah
ditaklukkan oleh Sriwijaya.
Sementara itu sang raja juga
berusaha menaklukkan
bhumi jawa atau
Tarumanegara.
14. (dari Kotakapur, Bangka)
temuan arkeologi prasasti Sriw
ijaya yang ditemukan di pesisir
barat Pulau Bangka. Prasasti
ini dinamakan menurut tempat
penemuannya yaitu sebuah
dusun kecil yang bernama
"Kotakapur". Tulisan pada
prasasti ini ditulis dalam
aksara Pallawa dan
menggunakan bahasa Melayu
Kuna, serta merupakan salah
satu dokumen tertulis tertua
berbahasa Melayu. Prasasti ini
ditemukan oleh J.K. van der
Meulen pada bulan Desember
1892.
15. Kerajaan Sriwijaya mencapai puncaknya pada masa
pemerintahan Raja Balaputradewa.
Dalam Prasasti Nalanda (860 M), Balaputradewa
mengajukan permintaan kepada Raja Dewapaladewa dari
Benggala untuk mendirikan biara bagi para mahasiswa
Sriwijaya yang belajar di Nalanda.
Balaputradewa adalah putra dari Samaratungga dari
Dinasti Syailendra yang memerintah di Jawa Tengah tahun
812 - 824 M.
16. FAKTOR PENYEBAB KEMUNDURAN DAN
KERUNTUHAN :
Adanya serangan dari Raja
Dharmawangsa 990 M.
Adanya serangan dari kerajaan Cola
Mandala yang diperintah oleh Raja
Rajendracoladewa.
Pengiriman ekspedisi Pamalayu atas
perintah Raja Kertanegara, 1275 - 1292,
yang diterima dengan baik oleh Raja
Melayu (Jambi), Mauliwarmadewa.
Muncul dan berkembangnya kerajaan
Islam Samudra Pasai.
Serangan kerajaan Majapahit dipimpin
Adityawarman atas perintah Mahapatih
Gajah Mada, 1477. Sehingga Sriwijaya
menjadi taklukkan Majapahit.
17. Politik : kerajaan
Agama : budha
Budaya : pengaruh dari agama budha
Sosial : aturan hidup yang sudah stabil
Ekonomi : pusat perdagangan laut
Teknologi : pembuatan candi muara
takus, pembuatan wihara, menggunakan
bahasa melayu
Hubungan luar negeri : untuk
memajukan agama budha,
balaputeradewa mengirimnkan banyak
pendeta muda untuk belajar di nandala,
India
18. Lokasi kerajaan sriwijaya Prasasti peninggalan
berada di Palembang- kerajaan sriwijaya
sumatra selatan. Pendiri 1. Prasasati kedukan
kerajaan adalah Dapunta bukit
Hyang. Raja termasyhurnya 2. Prasasti telaga batu
yaitu Balaputeradewa. 3. Prasasti talang tuo
Kerajaan sriwijaya 4. Prasasti kota kapur
bernafaskan agama budha. 5. Prasasti karang
Budayanya terpengaruh oleh berahi
agama budha itu sendiri, 6. Prasasti palas
sedangkan ekonomi dan pasemah
teknologinya dengan 7. Prasasti ligor
perdangan laut dan
8. Prasasti nalanda
pembuatan candi muara
9. Prasasti siddhayatra
takus.