際際滷

際際滷Share a Scribd company logo
KEBAHARIAN
KELAS VIII
Semester 1
Kerajaan Majapahit
Disusun oleh :
Lia Karmila, S.Pd.
Kerajaan Majapahit
Ibu kota : Majapahit, Wilwatikta (Trowulan)
Bahasa : Jawa Kuno, Sansekerta
Agama : Hindu, Buddha
Pemerintahan : Monarki
Raja : - Kertarajasa Jayawardhana (1295-1309)
- Girindrawardhana (1478-1498)
Sejarah : - penobatan Raden Wijaya
(10 November 1293)
- Invasi Demak (1527)
Mata Uang : Koin emas dan perak, kepeng
(koin perunggu yang diimpor dari Tiongkok
PetaWilayah Kekuasaan Majapahit
Majapahit
 Majapahit adalah sebuah kerajaan kuno di
Indonesia yang pernah berdiri dari sekitar tahun
1293 hingga 1500 M. Kerajaan ini mencapai
puncak kejayaannya pada masa kekuasaan
Hayam Wuruk, yang berkuasa dari tahun 1350
hingga 1389. Majapahit menguasai kerajaan-
kerajaan lainnya di semenanjung Malaya, Borneo,
Sumatra, Bali, dan Filipina.
 Kerajaan Majapahit adalah kerajaan Hindu
terakhir di semenanjung Malaya dan dianggap
sebagai salah satu dari negara terbesar dalam
sejarah Indonesia. Kekuasaannya terbentang di
Sumatra, semenanjung Malaya, Borneo dan
Indonesia timur, meskipun wilayah kekuasaannya
masih diperdebatkan
Sumber-sumber sejarah
Sumber-sumber sejarah yang menjelaskan tentang kerajaan
Majapahit sebagian besar berupa kitab sastra yaitu seperti:
1. Kitab Pararaton, selain menceritakan tentang raja-raja
Singosari juga menjelaskan tentang raja-raja Majapahit.
2. Kitab Negarakertagama yang ditulis Mpu Prapanca pada
tahun 1365 menjelaskan tentang keadaan kota Majapahit,
daerah Jajahannya dan perjalanan Hayam Wuruk mengelilingi
daerah kekuasaannya.
3. Kitab Sundayana menjelaskan tentang perang Bubat.
4. Kitab Usaha Jawa menjelaskan tentang penaklukan pulau
Bali oleh Gajah Mada dan Arya Damar. Disamping sumber
sejarah di atas, sumber sejarah peninggalan Majapahit juga
berupa seni bangunan seperti candi, pintu gerbang atau
gapura, pemandian atau pertirtaan.
Sedangkan sumber dari luar negeri diperoleh dari berita-berita
Cina yaitu seperti berita yang ditulis pada masa dinasti Ming
(1368-1643) dan berita dari Ma-Huan dalam bukunya Ying Yai
menceritakan tentang keadaan masyarakat dan kota
Majapahit tahun 1418 serta berita dari Portugis tahun 1518.
Dari sumber-sumber tersebutdi atas, dapat diketahui
pemerintahan raja-raja Majapahit, kehidupan sosial,ekonomi,
serta peninggalan budaya-budaya Majapahit.
Kerajaan Majapahit terletak di selatan Sungai Brantas dan
berpusat di Trowulan, Mojokerto. Kerajaan ini didirikan
tahun 1294 oleh Raden Wijaya, menantu Kertanegara.
Raden Wijaya kemudian diberi hutan Tarik. Ia membuka
hutan itu dan membangun desa baru. Desa itu dinamai
Majapahit, yang namanya diambil dari buah maja, dan rasa
"pahit" dari buah tersebut.
Sejarah Berdirinya Majapahit
Tanggal pasti yang digunakan sebagai tanggal kelahiran kerajaan
Majapahit adalah hari penobatan Raden Wijaya sebagai raja, yaitu
pada tanggal 10 November 1293. Ia dinobatkan dengan nama resmi
Kertarajasa Jayawardhana. Wijaya meninggal dunia pada tahun 1309.
Pada tahun 1350, Majapahit diperintah oleh Hayam
Wuruk. Ia bergelar Rajasanegara dan dalam
menjalankan pemerintahan yang didampingi oleh
Mahapatih Gajah Mada, Adityawarman dan Mpu
Nala sehingga pada masa tersebut Majapahit
mencapai puncak kebesarannya, karena daerah
kekuasaannya hampir meliputi seluruh Nusantara
dan Majapahit berkembang sebagai kerajaan
maritim sekaligus kerajaan agraris
 Majapahit juga memiliki hubungan dengan
Campa, Kamboja, Siam, Birma bagian selatan,
dan Vietnam, dan bahkan mengirim duta-
dutanya ke Tiongkok.
Puncak Kejayaan Majapahit
Runtuhnya Kerajaan Majapahit
 Wafatnya Raja Hayam Wuruk yang sangat terkenal
karena telah menjadikan Kerajaan Majapahit
mencapai puncak kejayaan dan keemasan
 Pengganti Hayam Wuruk tidak dapat menjalankan
kekuasaannya, maka berakibat banyak terjadi
pemberontakan
 Terjadinya perang saudara antar Ratu Suhita dan
Bhre Wirabhumi yang disebut dengan perang
Paregreg)
 Daerah kekuasaan Majapahit banyak yang
melepaskan diri
 Armada China datang dibawah pimpinan Laksamana
Cheng Ho
 Agama Islam mulai berkembang di Indonesia
Kejayaan Majapahit
Terakota wajah yang dipercaya sebagai potret Gajah Mada.
 Hayam Wuruk, juga disebut Rajasanagara, memerintah Majapahit dari tahun 1350
hingga 1389. Pada masanya, Majapahit mencapai puncak kejayaannya dengan
bantuan mahapatihnya, Gajah Mada. Di bawah perintah Gajah Mada (13131364),
Majapahit menguasai lebih banyak wilayah.. Apa yang dicita-citakan oleh Gaja Mada
melalui sumpahnya dapat terlaksana kecuali kerajaan Pajajaran (Sunda) yang belum
dikuasainya. Untuk menjaga keamanan dan memelihara kesatuan daerah
kekuasaannya maka Majapahit memperkuat armada lautnya di bawah pimpinan Mpu
Nala. Dan juga berusaha menjalin persahabatan dengan negara-negara tentangga
yang diistilahkan Mitrekasatata yang berarti sahabat atau sahabat sehaluan atau
hidup berdampingan secara damai.
Sejarah Berdirinya Majapahit
kerajaan-majapahit.pptx
Anak dan penerus Wijaya, Jayanegara, adalah penguasa yang
jahat dan amoral. Ia digelari Kala Gemet, yang berarti "penjahat
lemah". Pemberontakan juga muncul pada masa pemerintahan
Jayanegara (Kala Geret), karena Jayanegara adalah raja yang lemah.
Diantara pemberontakan tersebut yang paling berbahaya adalah
pemberontakan Kuti tahun 1319, tetapi akhirnya dapat dipadamkan
oleh pasukan Bhayangkari yang dipimpin Gajah Mada. Atas jasanya
Gajah Mada menjadi patih Kahuripan tahun 1319 dan selanjutnya
tahun 1321 diangkat menjadi patih Daha.
Pada tahun 1328, Jayanegara dibunuh oleh tabibnya, Tanca.
Pada tahun 1377, beberapa tahun setelah kematian Gajah Mada,
Majapahit melancarkan serangan laut ke Palembang, menyebabkan runtuhnya
sisa-sisa kerajaan Sriwijaya. Jenderal terkenal Majapahit lainnya adalah
Adityawarman, yang terkenal karena penaklukannya di Minangkabau.
Menurut Kakawin Nagarakretagama pupuh XIII-XV, daerah kekuasaan
Majapahit meliputi Sumatra, semenanjung Malaya, Borneo, Sulawesi, kepulauan
Nusa Tenggara, Maluku, Papua, dan sebagian kepulauan Filipina. Namun
demikian, batasan alam dan ekonomi menunjukkan bahwa daerah-daerah
kekuasaan tersebut tampaknya tidaklah berada di bawah kekuasaan terpusat
Majapahit, tetapi terhubungkan satu sama lain oleh perdagangan yang mungkin
berupa monopoli oleh raja. Majapahit juga memiliki hubungan dengan Campa,
Kamboja, Siam, Birma bagian selatan, dan Vietnam, dan bahkan mengirim duta-
dutanya ke Tiongkok.
Kebudayaan
Gapura Bajangratu, diduga kuat menjadi gerbang masuk keraton Majapahit. Bangunan ini masih tegak berdiri di kompleks Trowulan.
 Ibu kota Majapahit di Trowulan merupakan kota besar dan terkenal dengan perayaan besar
keagamaan yang diselenggarakan setiap tahun. Agama Buddha, Siwa, dan Waisnawa (pemuja
Wisnu) dipeluk oleh penduduk Majapahit, dan raja dianggap sekaligus titisan Buddha, Siwa,
maupun Wisnu. Nagarakertagama tidak menyebut keberadaan Islam, namun tampaknya ada
anggota keluarga istana yang beragama Islam pada waktu itu[14].
 Walaupun batu bata telah digunakan dalam candi pada masa sebelumnya, arsitek Majapahitlah
yang paling ahli menggunakannya[17]. Candi-candi Majapahit berkualitas baik secara geometris
dengan memanfaatkan getah pohon anggur dan gula merah sebagai perekat batu bata. Contoh
candi Majapahit yang masih dapat ditemui sekarang adalah Candi Tikus dan Candi Bajangratu di
Trowulan, Mojokerto.
 Hasil peninggalannya berupa seni bangunan, patung, dan karya sastra. Seni bangunan : antara
lain pemandian, atau petirtaan, gapura yang berbentuk seperti candi bentar maupun Bajang Ratu,
candi Penataran di Blitar dan lain-lain. Selain seni bangunan, peninggalan Majapahit juga ada
yang berupa seni patung yaitu seperti patung perwujudan Raden Wijaya sebagai Harihara atau
sebagai Syiwa dan Wisnu dalam satu arca, patung putri Suhita dan patung Tribhuwana sebagai
Parwati.
Kehidupan Ekonomi
 Majapahit merupakan negara agraris dan sekaligus negara
perdagangan. Majapahit memiliki pejabat sendiri untuk mengurusi
pedagang dari India dan Tiongkok yang menetap di ibu kota kerajaan
maupun berbagai tempat lain di wilayah Majapahit di Jawa.
 Menurut catatan Wang Ta-yuan, pedagang Tiongkok, komoditas
ekspor Jawa pada saat itu ialah lada, garam, kain, dan burung kakak
tua, sedangkan komoditas impornya adalah mutiara, emas, perak,
sutra, barang keramik, dan barang dari besi. Mata uangnya dibuat
dari campuran perak, timah putih, timah hitam, dan tembaga[19].
Selain itu, catatan Odorico da Pordenone, biarawan Katolik Roma
dari Italia yang mengunjungi Jawa pada tahun 1321, menyebutkan
bahwa istana raja Jawa penuh dengan perhiasan emas, perak, dan
permata.
Kehidupan Politik
Majapahit memiliki struktur pemerintahan dan susunan birokrasi
yang teratur pada masa pemerintahan Hayam Wuruk, dan tampaknya
struktur dan birokrasi tersebut tidak banyak berubah selama
perkembangan sejarahnya. Raja dianggap sebagai penjelmaan dewa
di dunia dan ia memegang otoritas politik tertinggi.
Raja dibantu oleh sejumlah pejabat birokrasi dalam melaksanakan
pemerintahan, dengan para putra dan kerabat dekat raja memiliki
kedudukan tinggi. Perintah raja biasanya diturunkan kepada
pejabat-pejabat di bawahnya, antara lain yaitu:
 Rakryan Mahamantri Katrini, biasanya dijabat putra-putra raja
 Rakryan Mantri ri Pakira-kiran, dewan menteri yang melaksanakan
pemerintahan
 Dharmmadhyaksa, para pejabat hukum keagamaan
 Dharmma-upapatti, para pejabat keagamaan
 Dalam Rakryan Mantri ri Pakira-kiran terdapat seorang pejabat
yang terpenting yaitu Rakryan Mapatih atau Patih Hamangkubhumi.
Pejabat ini dapat dikatakan sebagai perdana menteri yang
bersama-sama raja dapat ikut melaksanakan kebijaksanaan
pemerintahan. Selain itu, terdapat pula semacam dewan
pertimbangan kerajaan yang anggotanya para sanak saudara raja,
yang disebut Bhattara Saptaprabhu.
Pembagian Wilayah
 Di bawah raja Majapahit terdapat pula sejumlah raja
daerah, yang disebut Paduka Bhattara. Mereka biasanya
merupakan saudara atau kerabat dekat raja dan
bertugas dalam mengumpulkan penghasilan kerajaan,
penyerahan upeti, dan pertahanan kerajaan di
wilayahnya masing-masing. Dalam Prasasti Wingun Pitu
(1447 M) disebutkan bahwa pemerintahan Majapahit
dibagi menjadi 14 daerah bawahan, yang dipimpin oleh
seseorang yang bergelar Bhre. Daerah-daerah bawahan
tersebut yaitu:
 Daha
 Jagaraga
 Kabalan
 Kahuripan
 Keling
 Kelinggapura
 Kembang
Jenar
 Matahun
 Singhapura
 Tanjungpura
 Tumapel
 Wengker
 Wirabumi
Raja-raja Majapahit
 Raden Wijaya, bergelar Kertarajasa Jayawardhana (1293 - 1309)
 Kalagamet, bergelar Sri Jayanagara (1309 - 1328)
 Sri Gitarja, bergelar Tribhuwana Wijayatunggadewi (1328 - 1350)
 Hayam Wuruk, bergelar Sri Rajasanagara (1350 - 1389)
 Wikramawardhana (1389 - 1429)
 Suhita (1429 - 1447)
 Kertawijaya, bergelar Brawijaya I (1447 - 1451)
 Rajasawardhana, bergelar Brawijaya II (1451 - 1453)
 Purwawisesa atau Girishawardhana, bergelar Brawijaya III (1456 -
1466)
 Pandanalas, atau Suraprabhawa, bergelar Brawijaya IV (1466 - 1468)
 Kertabumi, bergelar Brawijaya V (1468 - 1478)
 Girindrawardhana, bergelar Brawijaya VI (1478 - 1498)
 Hudhara, bergelar Brawijaya VII (1498-1518)
terdapat periode kekosongan antara pemerintahan Rajasawardhana
(penguasa ke-8) dan Girishawardhana yang mungkin diakibatkan oleh
krisis suksesi yang memecahkan keluarga kerajaan Majapahit menjadi
dua kelompok.
Kehidupan Sosial Budaya
Kehidupan keagamaan Majapahit berjalan
dengan baik, bahkan tercipta toleransi. Hal ini
seperti apa yang diceritakan oleh Ma-Huan tahun
1413, bahwa masyarakat Majapahit di samping
beragama Hindu, Budha juga ada yang beragama
Islam, semuanya hidup dengan rukun. Dari berita
Ma-Huan tersebut dapat diketahui bahwa
pengaruh Islam sudah ada di kerajaan Majapahit.
Kehidupan sosial yang penuh dengan toleransi
juga dibuktikan melalui kitab Sutasoma yang
ditulis oleh Mpu Tantular yang didalamnya
ditemukan kalimat Bhinneka Tunggal Ika, Tan
Hana Dharmamangrua.
Sekian dan Terima Kasih

More Related Content

kerajaan-majapahit.pptx

  • 2. Kerajaan Majapahit Disusun oleh : Lia Karmila, S.Pd.
  • 3. Kerajaan Majapahit Ibu kota : Majapahit, Wilwatikta (Trowulan) Bahasa : Jawa Kuno, Sansekerta Agama : Hindu, Buddha Pemerintahan : Monarki Raja : - Kertarajasa Jayawardhana (1295-1309) - Girindrawardhana (1478-1498) Sejarah : - penobatan Raden Wijaya (10 November 1293) - Invasi Demak (1527) Mata Uang : Koin emas dan perak, kepeng (koin perunggu yang diimpor dari Tiongkok
  • 5. Majapahit Majapahit adalah sebuah kerajaan kuno di Indonesia yang pernah berdiri dari sekitar tahun 1293 hingga 1500 M. Kerajaan ini mencapai puncak kejayaannya pada masa kekuasaan Hayam Wuruk, yang berkuasa dari tahun 1350 hingga 1389. Majapahit menguasai kerajaan- kerajaan lainnya di semenanjung Malaya, Borneo, Sumatra, Bali, dan Filipina. Kerajaan Majapahit adalah kerajaan Hindu terakhir di semenanjung Malaya dan dianggap sebagai salah satu dari negara terbesar dalam sejarah Indonesia. Kekuasaannya terbentang di Sumatra, semenanjung Malaya, Borneo dan Indonesia timur, meskipun wilayah kekuasaannya masih diperdebatkan
  • 6. Sumber-sumber sejarah Sumber-sumber sejarah yang menjelaskan tentang kerajaan Majapahit sebagian besar berupa kitab sastra yaitu seperti: 1. Kitab Pararaton, selain menceritakan tentang raja-raja Singosari juga menjelaskan tentang raja-raja Majapahit. 2. Kitab Negarakertagama yang ditulis Mpu Prapanca pada tahun 1365 menjelaskan tentang keadaan kota Majapahit, daerah Jajahannya dan perjalanan Hayam Wuruk mengelilingi daerah kekuasaannya. 3. Kitab Sundayana menjelaskan tentang perang Bubat. 4. Kitab Usaha Jawa menjelaskan tentang penaklukan pulau Bali oleh Gajah Mada dan Arya Damar. Disamping sumber sejarah di atas, sumber sejarah peninggalan Majapahit juga berupa seni bangunan seperti candi, pintu gerbang atau gapura, pemandian atau pertirtaan. Sedangkan sumber dari luar negeri diperoleh dari berita-berita Cina yaitu seperti berita yang ditulis pada masa dinasti Ming (1368-1643) dan berita dari Ma-Huan dalam bukunya Ying Yai menceritakan tentang keadaan masyarakat dan kota Majapahit tahun 1418 serta berita dari Portugis tahun 1518. Dari sumber-sumber tersebutdi atas, dapat diketahui pemerintahan raja-raja Majapahit, kehidupan sosial,ekonomi, serta peninggalan budaya-budaya Majapahit.
  • 7. Kerajaan Majapahit terletak di selatan Sungai Brantas dan berpusat di Trowulan, Mojokerto. Kerajaan ini didirikan tahun 1294 oleh Raden Wijaya, menantu Kertanegara. Raden Wijaya kemudian diberi hutan Tarik. Ia membuka hutan itu dan membangun desa baru. Desa itu dinamai Majapahit, yang namanya diambil dari buah maja, dan rasa "pahit" dari buah tersebut. Sejarah Berdirinya Majapahit Tanggal pasti yang digunakan sebagai tanggal kelahiran kerajaan Majapahit adalah hari penobatan Raden Wijaya sebagai raja, yaitu pada tanggal 10 November 1293. Ia dinobatkan dengan nama resmi Kertarajasa Jayawardhana. Wijaya meninggal dunia pada tahun 1309.
  • 8. Pada tahun 1350, Majapahit diperintah oleh Hayam Wuruk. Ia bergelar Rajasanegara dan dalam menjalankan pemerintahan yang didampingi oleh Mahapatih Gajah Mada, Adityawarman dan Mpu Nala sehingga pada masa tersebut Majapahit mencapai puncak kebesarannya, karena daerah kekuasaannya hampir meliputi seluruh Nusantara dan Majapahit berkembang sebagai kerajaan maritim sekaligus kerajaan agraris Majapahit juga memiliki hubungan dengan Campa, Kamboja, Siam, Birma bagian selatan, dan Vietnam, dan bahkan mengirim duta- dutanya ke Tiongkok. Puncak Kejayaan Majapahit
  • 9. Runtuhnya Kerajaan Majapahit Wafatnya Raja Hayam Wuruk yang sangat terkenal karena telah menjadikan Kerajaan Majapahit mencapai puncak kejayaan dan keemasan Pengganti Hayam Wuruk tidak dapat menjalankan kekuasaannya, maka berakibat banyak terjadi pemberontakan Terjadinya perang saudara antar Ratu Suhita dan Bhre Wirabhumi yang disebut dengan perang Paregreg) Daerah kekuasaan Majapahit banyak yang melepaskan diri Armada China datang dibawah pimpinan Laksamana Cheng Ho Agama Islam mulai berkembang di Indonesia
  • 10. Kejayaan Majapahit Terakota wajah yang dipercaya sebagai potret Gajah Mada. Hayam Wuruk, juga disebut Rajasanagara, memerintah Majapahit dari tahun 1350 hingga 1389. Pada masanya, Majapahit mencapai puncak kejayaannya dengan bantuan mahapatihnya, Gajah Mada. Di bawah perintah Gajah Mada (13131364), Majapahit menguasai lebih banyak wilayah.. Apa yang dicita-citakan oleh Gaja Mada melalui sumpahnya dapat terlaksana kecuali kerajaan Pajajaran (Sunda) yang belum dikuasainya. Untuk menjaga keamanan dan memelihara kesatuan daerah kekuasaannya maka Majapahit memperkuat armada lautnya di bawah pimpinan Mpu Nala. Dan juga berusaha menjalin persahabatan dengan negara-negara tentangga yang diistilahkan Mitrekasatata yang berarti sahabat atau sahabat sehaluan atau hidup berdampingan secara damai.
  • 13. Anak dan penerus Wijaya, Jayanegara, adalah penguasa yang jahat dan amoral. Ia digelari Kala Gemet, yang berarti "penjahat lemah". Pemberontakan juga muncul pada masa pemerintahan Jayanegara (Kala Geret), karena Jayanegara adalah raja yang lemah. Diantara pemberontakan tersebut yang paling berbahaya adalah pemberontakan Kuti tahun 1319, tetapi akhirnya dapat dipadamkan oleh pasukan Bhayangkari yang dipimpin Gajah Mada. Atas jasanya Gajah Mada menjadi patih Kahuripan tahun 1319 dan selanjutnya tahun 1321 diangkat menjadi patih Daha. Pada tahun 1328, Jayanegara dibunuh oleh tabibnya, Tanca.
  • 14. Pada tahun 1377, beberapa tahun setelah kematian Gajah Mada, Majapahit melancarkan serangan laut ke Palembang, menyebabkan runtuhnya sisa-sisa kerajaan Sriwijaya. Jenderal terkenal Majapahit lainnya adalah Adityawarman, yang terkenal karena penaklukannya di Minangkabau. Menurut Kakawin Nagarakretagama pupuh XIII-XV, daerah kekuasaan Majapahit meliputi Sumatra, semenanjung Malaya, Borneo, Sulawesi, kepulauan Nusa Tenggara, Maluku, Papua, dan sebagian kepulauan Filipina. Namun demikian, batasan alam dan ekonomi menunjukkan bahwa daerah-daerah kekuasaan tersebut tampaknya tidaklah berada di bawah kekuasaan terpusat Majapahit, tetapi terhubungkan satu sama lain oleh perdagangan yang mungkin berupa monopoli oleh raja. Majapahit juga memiliki hubungan dengan Campa, Kamboja, Siam, Birma bagian selatan, dan Vietnam, dan bahkan mengirim duta- dutanya ke Tiongkok.
  • 15. Kebudayaan Gapura Bajangratu, diduga kuat menjadi gerbang masuk keraton Majapahit. Bangunan ini masih tegak berdiri di kompleks Trowulan. Ibu kota Majapahit di Trowulan merupakan kota besar dan terkenal dengan perayaan besar keagamaan yang diselenggarakan setiap tahun. Agama Buddha, Siwa, dan Waisnawa (pemuja Wisnu) dipeluk oleh penduduk Majapahit, dan raja dianggap sekaligus titisan Buddha, Siwa, maupun Wisnu. Nagarakertagama tidak menyebut keberadaan Islam, namun tampaknya ada anggota keluarga istana yang beragama Islam pada waktu itu[14]. Walaupun batu bata telah digunakan dalam candi pada masa sebelumnya, arsitek Majapahitlah yang paling ahli menggunakannya[17]. Candi-candi Majapahit berkualitas baik secara geometris dengan memanfaatkan getah pohon anggur dan gula merah sebagai perekat batu bata. Contoh candi Majapahit yang masih dapat ditemui sekarang adalah Candi Tikus dan Candi Bajangratu di Trowulan, Mojokerto. Hasil peninggalannya berupa seni bangunan, patung, dan karya sastra. Seni bangunan : antara lain pemandian, atau petirtaan, gapura yang berbentuk seperti candi bentar maupun Bajang Ratu, candi Penataran di Blitar dan lain-lain. Selain seni bangunan, peninggalan Majapahit juga ada yang berupa seni patung yaitu seperti patung perwujudan Raden Wijaya sebagai Harihara atau sebagai Syiwa dan Wisnu dalam satu arca, patung putri Suhita dan patung Tribhuwana sebagai Parwati.
  • 16. Kehidupan Ekonomi Majapahit merupakan negara agraris dan sekaligus negara perdagangan. Majapahit memiliki pejabat sendiri untuk mengurusi pedagang dari India dan Tiongkok yang menetap di ibu kota kerajaan maupun berbagai tempat lain di wilayah Majapahit di Jawa. Menurut catatan Wang Ta-yuan, pedagang Tiongkok, komoditas ekspor Jawa pada saat itu ialah lada, garam, kain, dan burung kakak tua, sedangkan komoditas impornya adalah mutiara, emas, perak, sutra, barang keramik, dan barang dari besi. Mata uangnya dibuat dari campuran perak, timah putih, timah hitam, dan tembaga[19]. Selain itu, catatan Odorico da Pordenone, biarawan Katolik Roma dari Italia yang mengunjungi Jawa pada tahun 1321, menyebutkan bahwa istana raja Jawa penuh dengan perhiasan emas, perak, dan permata.
  • 17. Kehidupan Politik Majapahit memiliki struktur pemerintahan dan susunan birokrasi yang teratur pada masa pemerintahan Hayam Wuruk, dan tampaknya struktur dan birokrasi tersebut tidak banyak berubah selama perkembangan sejarahnya. Raja dianggap sebagai penjelmaan dewa di dunia dan ia memegang otoritas politik tertinggi. Raja dibantu oleh sejumlah pejabat birokrasi dalam melaksanakan pemerintahan, dengan para putra dan kerabat dekat raja memiliki kedudukan tinggi. Perintah raja biasanya diturunkan kepada pejabat-pejabat di bawahnya, antara lain yaitu: Rakryan Mahamantri Katrini, biasanya dijabat putra-putra raja Rakryan Mantri ri Pakira-kiran, dewan menteri yang melaksanakan pemerintahan Dharmmadhyaksa, para pejabat hukum keagamaan Dharmma-upapatti, para pejabat keagamaan Dalam Rakryan Mantri ri Pakira-kiran terdapat seorang pejabat yang terpenting yaitu Rakryan Mapatih atau Patih Hamangkubhumi. Pejabat ini dapat dikatakan sebagai perdana menteri yang bersama-sama raja dapat ikut melaksanakan kebijaksanaan pemerintahan. Selain itu, terdapat pula semacam dewan pertimbangan kerajaan yang anggotanya para sanak saudara raja, yang disebut Bhattara Saptaprabhu.
  • 18. Pembagian Wilayah Di bawah raja Majapahit terdapat pula sejumlah raja daerah, yang disebut Paduka Bhattara. Mereka biasanya merupakan saudara atau kerabat dekat raja dan bertugas dalam mengumpulkan penghasilan kerajaan, penyerahan upeti, dan pertahanan kerajaan di wilayahnya masing-masing. Dalam Prasasti Wingun Pitu (1447 M) disebutkan bahwa pemerintahan Majapahit dibagi menjadi 14 daerah bawahan, yang dipimpin oleh seseorang yang bergelar Bhre. Daerah-daerah bawahan tersebut yaitu: Daha Jagaraga Kabalan Kahuripan Keling Kelinggapura Kembang Jenar Matahun Singhapura Tanjungpura Tumapel Wengker Wirabumi
  • 19. Raja-raja Majapahit Raden Wijaya, bergelar Kertarajasa Jayawardhana (1293 - 1309) Kalagamet, bergelar Sri Jayanagara (1309 - 1328) Sri Gitarja, bergelar Tribhuwana Wijayatunggadewi (1328 - 1350) Hayam Wuruk, bergelar Sri Rajasanagara (1350 - 1389) Wikramawardhana (1389 - 1429) Suhita (1429 - 1447) Kertawijaya, bergelar Brawijaya I (1447 - 1451) Rajasawardhana, bergelar Brawijaya II (1451 - 1453) Purwawisesa atau Girishawardhana, bergelar Brawijaya III (1456 - 1466) Pandanalas, atau Suraprabhawa, bergelar Brawijaya IV (1466 - 1468) Kertabumi, bergelar Brawijaya V (1468 - 1478) Girindrawardhana, bergelar Brawijaya VI (1478 - 1498) Hudhara, bergelar Brawijaya VII (1498-1518) terdapat periode kekosongan antara pemerintahan Rajasawardhana (penguasa ke-8) dan Girishawardhana yang mungkin diakibatkan oleh krisis suksesi yang memecahkan keluarga kerajaan Majapahit menjadi dua kelompok.
  • 20. Kehidupan Sosial Budaya Kehidupan keagamaan Majapahit berjalan dengan baik, bahkan tercipta toleransi. Hal ini seperti apa yang diceritakan oleh Ma-Huan tahun 1413, bahwa masyarakat Majapahit di samping beragama Hindu, Budha juga ada yang beragama Islam, semuanya hidup dengan rukun. Dari berita Ma-Huan tersebut dapat diketahui bahwa pengaruh Islam sudah ada di kerajaan Majapahit. Kehidupan sosial yang penuh dengan toleransi juga dibuktikan melalui kitab Sutasoma yang ditulis oleh Mpu Tantular yang didalamnya ditemukan kalimat Bhinneka Tunggal Ika, Tan Hana Dharmamangrua.