Dokumen tersebut membahas tentang struktur peran dan komunikasi dalam kelompok kerja, termasuk peran yang ada seperti spesialis tugas dan sosial, serta model-model struktur komunikasi seperti roda, rantai, dan Y. Dokumen ini juga menjelaskan bagaimana struktur peran dan komunikasi dapat mempengaruhi intensitas tekanan normatif dan kekohesivan dalam kelompok.
2. STRUKTUR PERAN
(ROLE ETRUCTURE)
• Peran yg ditetapkan – peran yg dilakukan
• Kesesuaian peran dan pribadi
• Konflik antar berbagai peran
• Peran dalam kelompok :
- spesialis tugas (task specialist)
- spesialis sosial (social specialist)
- penjaga pintu (gatekeeper)
3. Struktur komunikasi
(communication structure)
• Jaringan komunikasi :
- lingkaran
- roda
- rantai
-Y
• Sentralitas (centrality) :
- titik sentral komunikasi pada berbagai
jaringan komunikasi
4. RODA
DOKTER FISIOTERAPI
PERAWAT KEPALA
PROFESI LAIN NURSE STAF
5. RANTAI
Dokter
↕
Perawat kepala
↕
Perawat staf
↕
Fisioterapi
↕
Profesi lain
6. Model Y
Dokter Perawat Staf
Perawat kepala
↕
Fisioterapi
↕
Profesi lain
7. LINGKARAN
NURSE KEPALA
DOKTER
NURSE STAF ↕
FISIOTERAPI
PROFESI LAIN
8. Semua Arah
NURSE KEPALA
DOKTER
NURSE STAF ↕
FISIOTERAPI
PROFESI LAIN
9. Struktur Peran
Posisi dan pola perilaku :
a. Membentuk peran pada perilaku
- peran dikaitkan dengan kedudukan di dalam
kelompok
ïƒ perilaku yg dituntut oleh peran
b. Kultur, tradisi, rumusan peran
- peran didasarkan pada pola tradisi atau kultur
ïƒ yg terjadi di keluarga : ayah, ibu, anak dll
c. Peran & jaringan komunikasi
- struktur komunikasi dapat lebih penting di dalam
penetapan peran dari pada kepribadian
10. Struktur Komunikasi
Siapa ïƒ kepada ïƒ siapa berbicara
Pola yg terbentuk pada kenyataanya mirip untuk
berbagai jenis kelompok :
a. Analisa Proses Interaksi
ïƒ perjalanan & akibat komunikasi di dalam
kelompok (Bales, R.F. 1950)
b. Jaringan komunikasi
- bentuk jaringan komunikasi : roda, rantai, dll
- sentralitas
- struktur sosial
11. Intensitas Tekanan Normatif
1. Relevansi (Relevance)
lebih besar relevansi norma terhadap fungsi, lebih
besar tekanan untuk mematuhi norma
2. Kekohesivan (Cohesiveness)
ïƒ derajat motivasi anggota untuk tetap tinggal di
dalam kelompok
- kekohesivan berhubungan dengan tekanan normatif,
lebih besar tekanan normatif lebih kohesif kelompok
- kekohesivan kelompok adalah resultante (akibat)
semua kekuatan yg mempengaruhi anggota untuk
tetap tinggal di dalam kelompok
12. Determinan dari Kekohesivan
• Variabel yang menarik individu
• Keberhasilan dan kegagalan kelompok
• Kejelasan bagi anggota tentang cara yang
ditempuh
• Hasil akhir suatu konflik
• Sifat dan saat pemberian umpan balik
13. Konsekuensi dari Kekohesivan Klp
• Kelangsungan dari kelompok
• Kualitas dan kuantitas interaksi kelompok ïƒ
kooperatif, akrab, orientasi positif
• Pengaruh sosial di dalam kelompok
ïƒ lebih responsif terhadap tuntutan kepada
kelompok & konformitas (sesuai) terhadap
norma dan standart kelompok yg lebih besar
• Kepuasan anggota kelompok : saya ïƒ kita