際際滷

際際滷Share a Scribd company logo
Keseimbangan lingkungan
KELOMPOK 5 : 
 MUH. FADIL ASHARI () 
 NURUL HIDAYAT (012027) 
 ADITYA NUR FAJRI () 
 ALYA RAFA KALILA () 
 SISKA ANGGELINA () 
 NUR RAHMA () 
 DARMAWATI () 
SMK FARMASI YAMASI MAKASSAR 
2014
 KONSEP KESEIMBANGAN LINGKUNGAN 
Lingkungan merupakan segala yang mengelilingi suatu organisme 
dan mempengaruhi cara hidup organisme tersebut. 
Keseimbangan lingkungan dapat diartikan sebagai kemampuan 
lingkungan untuk mengatasi tekanan dari alam maupun dari 
aktivitas manusia,serta kemampuan lingkungan dalam menjaga 
kestabilan kehidupan di dalamnya.Keseimbangan lingkungan dapat 
tercapai ketika interaksi antara organisme dan faktor lingkungan 
dan interaksi antar komponen dalam suatu lingkungan dapat 
berjalan dengan proporsional. 
Lingkungan dikatakan seimbang bila antara komponen biotic dan 
abiotiknya berada dalam komposisi yang proporsional dan stabil. 
Keseimbangan lingkungan tidak statis, artinya dapat terjadi 
penurunan dan kenaikan populasi tiap jenis tumbuhan dan hewan 
serta berbagai komponen abiotik. 
Menurut hukum minimum Liebig, untuk dapat bertahan dan hidup 
dalam keadaan tertentu, suatu organisme harus memiliki bahan-bahan 
yang penting yang diperlukan untuk pertumbuhan dan 
berkembang biak.
Daya dukung lingkungan: kemampuan lingkungan dalam 
mendukung kehidupan berbagai makhluk hidup di dalamnya. 
Daya lenting lingkungan: kemampuan lingkungan untuk pulih 
kembali pada keadaan seimbang jika mengalami perubahan atau 
gangguan.
 FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KESEIMBANGAN LINGKUNGAN 
Adapun faktor yang mempengaruhi keseimbangan lingkungan antara 
lain : 
a.Ulah manusia 
 Alih fungsi lahan dari sawah atau rawa menjadi pemukiman dan 
pabrik menyebabkan burung dan ikan punah. 
 Pengelolaan tanah yang kurang baik menyebabkan erosi dan tanah 
menjadi kekurangan zat hara. 
 Terlalu banyaknya ternak yang makan di padang rumput 
menyebabkan lahan menjadi gundul, sehingga terjadi erosi 
kemudian tanah menjadi gersang dan terjadi perluasan gurun. 
b. peristiwa alam 
Banjir, erosi, dan tanah longsor biasa menyebabkan ada populasi 
yang berkurang atau tidak dapat bertahan. Hilangnya salah satu 
komponen ekosisten dapat menyebakan terganggunya 
keseimbangan lingkungan.
 DAMPAK EKPSPLOITASI BERLEBIHAN TERHADAP EKOSISTEM 
1. Fragmantasi dan Degradasi Habitat 
Meningkatkan populasi penduduk dunia menyebabkan semakin 
banyak lahan yang dibutuhkan untuk mendukung kesejahteraan 
manusia, seperti yang dibutuhkan untuk mendukung kesejahteraan 
manusia, seperti lahan untuk pertanian, tempat tinggal, industri dan 
sebagainya. 
Fragmentasi habitat misalnya terjadi pada kawasan yang ditebang 
atau dirambah, sehingga menyisakan kawasan hutan kecil. Hutan 
yang ditebang atau dirambah memberikan dampak antara lain 
perubahan pada struktur komunitas hutan dan kematian pohon 
yang berada di pinggiran hutan akibat tingginya paparan angin dan 
cahaya matahari. 
Fragmentasi dan degradasi habitat menyebabkan munculnya 
masalah lain seperti kematian organism karena hilangnya sumber 
makanan dan tempat tinggal dan menurunnya keanekaragaman 
sumber makanan dan tempat tinggal dan menurunnya 
keanekaragaman spesies pada habitat tersebut.
2. Tergantungnya Aliran Energi di Dalam Ekosistem 
Ekosistem alami yang dirusak dan diubah menjadi ekosistem 
buatan dapat menyebabkan terjadinya perubahan aliran energy 
dalam ekosistem tersebut. Contohnya, ketika proses penebangan 
atau pembakaran hutan selesai, maka kawasan hutan kemudian 
ditanami dengan satu jenis tumbuhan (sistem monokultur). Hal 
tersebut menyebabkan aliran energy yang semula bersifat komleks, 
yaitu antara berbagai jenis produsen (pohon-pohon besar dan 
kecil), konsumen (berbagai macam hewan), detritivora (jamur, 
bakteri, dan sebagainya), menjadi aliran energy yang lebih 
sederhana, yaitu satu jenis produsen (contohnya padi), beberapa 
konsumen, dan detrivor. 
3. Resistensi Beberapa Spesies Merugikan 
Penggunaan pestisida dan abiotik secara berlebihan untuk 
membunuh populasi organisme yang merugikan (hama atau 
pathogen) dapat menyebabkan munculnya populasi organisme yang 
kebal terhadap pestisida dan antibiotik tersebut. Hama yang tidak 
atau kurang sensitif (kebal) terhadap pestisida jenis tertentu dapat 
bertahan dari penggunaan pestisida tersebut.
Demikian juga adanya jika antibiotik digunakan secara berlebihan, 
yaitu dalam dosis yang terlalu tinggi atau frekuensi yang terlalu 
sering. Populasi spesies patogen yang dapat bertahan dari dosis 
antibiotik tersebut akan berkembang biak menghasilkan populasi 
spesies patogen yang kebal. 
4. Hilangnya Spesies Penting di Dalam Ekosistem 
Setiap organisme memiliki peran penting di dalam suatu 
ekosistem. Contohnya, di dalam ekosistem sawah, hilangnya 
keberadaan predator seperti burung, ular, dan sabagainya dapat 
meningkatkan populasi organism lain, misalnya tikus makan padi 
akan menurun dan hasil panen akan berkurang. 
5. Introduksi Spesies Asing 
Introduksi atau masuknya spesies dari suatu ekosistem ke dalam 
ekosistem lainnya biasanya bertujuan untuk meningkatkan tingka 
kesejahteraan manusia. Namun, introduksi spesies asing juga 
dapat merugikan, karena terkadang didalam ekosistem yang baru, 
spesies tersebut tidak memiliki predator alami. Serangga 
Neochetine eichhorniae yang merupakan predator tanaman eceng 
gondok dan dapat mengendalikan populasi enceng gondok di 
perairan tidak hidup di Indonesia.
6. Berkurangnya Sumber Daya Alam Terbaharui 
Kayu, tanduk, gading, dan sebagainya merupakan sumber daya alam 
yang dapat diperbaharui. Walaupun memiliki sifat dapat 
diperbaharui, penggunaan dan eksploitasi secara berlebihan dapat 
menurunkan jumlah dan kualitas baik semakin berkurang. Hal 
tersebut menyebabkan kualitas kayu dan tingkat regenerasi semakin 
menurun. 
7. Tergantungnya Daur Materi di Dalam Ekosistem 
Seiring dengan meningkatnya jumlah penduduk, tingkat aktivitas 
manusia juga akan ikut meningkat. Meningkatnya aktivitas manusia 
didunia berpengaruh terhadap daur biogeokimia. Sebagai contoh, 
daur karbon yang terganggu akibat semakin banyaknya penggunaan 
bahan bakar.
UPAYA MENJAGA KESEIMBANGAN LINGKUNGAN 
Beberapa upaya untuk menjaga keseimbangan lingkungan sebagai 
berikut. 
 Mengurangi penggunaan kertas dan mendaur ulangnya. 
 Mengurangi penggunaan bahan-bahan kimia dalam rumah tangga. 
 Menghemat dalam penggunaan air dan membangun daerah 
resapan air di halaman rumah. 
 Mengurangi produksi sampah, memisahkan sampah, dan mendaur 
ulangnya. 
 Menghemat penggunaan bahan bakar. 
 Menghentikan jual beli berbagai spesies hewan langka. 
 Tidak membakar hutan untuk membuka lahan. 
 Menerapkan sistem bercocok tanam yang memperhatikan 
lingkungan. 
 Pengawasan pemerintah terhadap produk impor. 
Hal yang terpenting perlu dilakukan dalam menjaga keseimbangan 
lingkungan adalah upaya pelestarian hutan dengan cara reboisasi, 
tidak melakukan penebangan hutan secara acak, dan menghentikan 
penebangan hutan secara liar. Penegakan hukum yang tegas dan 
adil juga perlu dilakukan terhadap perambah dan penebang hutan 
liar.
Keseimbangan lingkungan

More Related Content

Keseimbangan lingkungan

  • 2. KELOMPOK 5 : MUH. FADIL ASHARI () NURUL HIDAYAT (012027) ADITYA NUR FAJRI () ALYA RAFA KALILA () SISKA ANGGELINA () NUR RAHMA () DARMAWATI () SMK FARMASI YAMASI MAKASSAR 2014
  • 3. KONSEP KESEIMBANGAN LINGKUNGAN Lingkungan merupakan segala yang mengelilingi suatu organisme dan mempengaruhi cara hidup organisme tersebut. Keseimbangan lingkungan dapat diartikan sebagai kemampuan lingkungan untuk mengatasi tekanan dari alam maupun dari aktivitas manusia,serta kemampuan lingkungan dalam menjaga kestabilan kehidupan di dalamnya.Keseimbangan lingkungan dapat tercapai ketika interaksi antara organisme dan faktor lingkungan dan interaksi antar komponen dalam suatu lingkungan dapat berjalan dengan proporsional. Lingkungan dikatakan seimbang bila antara komponen biotic dan abiotiknya berada dalam komposisi yang proporsional dan stabil. Keseimbangan lingkungan tidak statis, artinya dapat terjadi penurunan dan kenaikan populasi tiap jenis tumbuhan dan hewan serta berbagai komponen abiotik. Menurut hukum minimum Liebig, untuk dapat bertahan dan hidup dalam keadaan tertentu, suatu organisme harus memiliki bahan-bahan yang penting yang diperlukan untuk pertumbuhan dan berkembang biak.
  • 4. Daya dukung lingkungan: kemampuan lingkungan dalam mendukung kehidupan berbagai makhluk hidup di dalamnya. Daya lenting lingkungan: kemampuan lingkungan untuk pulih kembali pada keadaan seimbang jika mengalami perubahan atau gangguan.
  • 5. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KESEIMBANGAN LINGKUNGAN Adapun faktor yang mempengaruhi keseimbangan lingkungan antara lain : a.Ulah manusia Alih fungsi lahan dari sawah atau rawa menjadi pemukiman dan pabrik menyebabkan burung dan ikan punah. Pengelolaan tanah yang kurang baik menyebabkan erosi dan tanah menjadi kekurangan zat hara. Terlalu banyaknya ternak yang makan di padang rumput menyebabkan lahan menjadi gundul, sehingga terjadi erosi kemudian tanah menjadi gersang dan terjadi perluasan gurun. b. peristiwa alam Banjir, erosi, dan tanah longsor biasa menyebabkan ada populasi yang berkurang atau tidak dapat bertahan. Hilangnya salah satu komponen ekosisten dapat menyebakan terganggunya keseimbangan lingkungan.
  • 6. DAMPAK EKPSPLOITASI BERLEBIHAN TERHADAP EKOSISTEM 1. Fragmantasi dan Degradasi Habitat Meningkatkan populasi penduduk dunia menyebabkan semakin banyak lahan yang dibutuhkan untuk mendukung kesejahteraan manusia, seperti yang dibutuhkan untuk mendukung kesejahteraan manusia, seperti lahan untuk pertanian, tempat tinggal, industri dan sebagainya. Fragmentasi habitat misalnya terjadi pada kawasan yang ditebang atau dirambah, sehingga menyisakan kawasan hutan kecil. Hutan yang ditebang atau dirambah memberikan dampak antara lain perubahan pada struktur komunitas hutan dan kematian pohon yang berada di pinggiran hutan akibat tingginya paparan angin dan cahaya matahari. Fragmentasi dan degradasi habitat menyebabkan munculnya masalah lain seperti kematian organism karena hilangnya sumber makanan dan tempat tinggal dan menurunnya keanekaragaman sumber makanan dan tempat tinggal dan menurunnya keanekaragaman spesies pada habitat tersebut.
  • 7. 2. Tergantungnya Aliran Energi di Dalam Ekosistem Ekosistem alami yang dirusak dan diubah menjadi ekosistem buatan dapat menyebabkan terjadinya perubahan aliran energy dalam ekosistem tersebut. Contohnya, ketika proses penebangan atau pembakaran hutan selesai, maka kawasan hutan kemudian ditanami dengan satu jenis tumbuhan (sistem monokultur). Hal tersebut menyebabkan aliran energy yang semula bersifat komleks, yaitu antara berbagai jenis produsen (pohon-pohon besar dan kecil), konsumen (berbagai macam hewan), detritivora (jamur, bakteri, dan sebagainya), menjadi aliran energy yang lebih sederhana, yaitu satu jenis produsen (contohnya padi), beberapa konsumen, dan detrivor. 3. Resistensi Beberapa Spesies Merugikan Penggunaan pestisida dan abiotik secara berlebihan untuk membunuh populasi organisme yang merugikan (hama atau pathogen) dapat menyebabkan munculnya populasi organisme yang kebal terhadap pestisida dan antibiotik tersebut. Hama yang tidak atau kurang sensitif (kebal) terhadap pestisida jenis tertentu dapat bertahan dari penggunaan pestisida tersebut.
  • 8. Demikian juga adanya jika antibiotik digunakan secara berlebihan, yaitu dalam dosis yang terlalu tinggi atau frekuensi yang terlalu sering. Populasi spesies patogen yang dapat bertahan dari dosis antibiotik tersebut akan berkembang biak menghasilkan populasi spesies patogen yang kebal. 4. Hilangnya Spesies Penting di Dalam Ekosistem Setiap organisme memiliki peran penting di dalam suatu ekosistem. Contohnya, di dalam ekosistem sawah, hilangnya keberadaan predator seperti burung, ular, dan sabagainya dapat meningkatkan populasi organism lain, misalnya tikus makan padi akan menurun dan hasil panen akan berkurang. 5. Introduksi Spesies Asing Introduksi atau masuknya spesies dari suatu ekosistem ke dalam ekosistem lainnya biasanya bertujuan untuk meningkatkan tingka kesejahteraan manusia. Namun, introduksi spesies asing juga dapat merugikan, karena terkadang didalam ekosistem yang baru, spesies tersebut tidak memiliki predator alami. Serangga Neochetine eichhorniae yang merupakan predator tanaman eceng gondok dan dapat mengendalikan populasi enceng gondok di perairan tidak hidup di Indonesia.
  • 9. 6. Berkurangnya Sumber Daya Alam Terbaharui Kayu, tanduk, gading, dan sebagainya merupakan sumber daya alam yang dapat diperbaharui. Walaupun memiliki sifat dapat diperbaharui, penggunaan dan eksploitasi secara berlebihan dapat menurunkan jumlah dan kualitas baik semakin berkurang. Hal tersebut menyebabkan kualitas kayu dan tingkat regenerasi semakin menurun. 7. Tergantungnya Daur Materi di Dalam Ekosistem Seiring dengan meningkatnya jumlah penduduk, tingkat aktivitas manusia juga akan ikut meningkat. Meningkatnya aktivitas manusia didunia berpengaruh terhadap daur biogeokimia. Sebagai contoh, daur karbon yang terganggu akibat semakin banyaknya penggunaan bahan bakar.
  • 10. UPAYA MENJAGA KESEIMBANGAN LINGKUNGAN Beberapa upaya untuk menjaga keseimbangan lingkungan sebagai berikut. Mengurangi penggunaan kertas dan mendaur ulangnya. Mengurangi penggunaan bahan-bahan kimia dalam rumah tangga. Menghemat dalam penggunaan air dan membangun daerah resapan air di halaman rumah. Mengurangi produksi sampah, memisahkan sampah, dan mendaur ulangnya. Menghemat penggunaan bahan bakar. Menghentikan jual beli berbagai spesies hewan langka. Tidak membakar hutan untuk membuka lahan. Menerapkan sistem bercocok tanam yang memperhatikan lingkungan. Pengawasan pemerintah terhadap produk impor. Hal yang terpenting perlu dilakukan dalam menjaga keseimbangan lingkungan adalah upaya pelestarian hutan dengan cara reboisasi, tidak melakukan penebangan hutan secara acak, dan menghentikan penebangan hutan secara liar. Penegakan hukum yang tegas dan adil juga perlu dilakukan terhadap perambah dan penebang hutan liar.