1. Dokumen membahas tentang reaksi berkesudahan dan reaksi dapat balik, serta kondisi yang diperlukan agar suatu reaksi dapat mencapai keadaan setimbang seperti laju reaksi harus sama di kedua arah.
2. Pembahasan juga mencakup hukum kesetimbangan, tetapan kesetimbangan untuk sistem gas dan sistem heterogen, serta hubungan antara tetapan kesetimbangan berdasarkan konsentrasi (Kc) dengan
Dokumen ini membahas tentang prinsip kesetimbangan kimia, termasuk pengertian kesetimbangan kimia, tetapan kesetimbangan berdasarkan konsentrasi dan tekanan parsial, jenis disosiasi dan kesetimbangan homogen serta heterogen.
Dokumen ini membahas tentang prinsip kesetimbangan kimia, termasuk pengertian kesetimbangan kimia, tetapan kesetimbangan berdasarkan konsentrasi dan tekanan parsial, jenis disosiasi dan kesetimbangan homogen serta heterogen.
Bab 4 membahas tentang kesetimbangan kimia, termasuk konsep reaksi reversible dan irreversible, keadaan setimbang, kesetimbangan homogen dan heterogen, tetapan kesetimbangan, hubungan antara tetapan kesetimbangan konsentrasi dan tekanan, serta faktor yang mempengaruhi pergeseran kesetimbangan seperti konsentrasi, tekanan, suhu, dan katalis. Penerapan prinsip kesetimbangan dibahas pada proses pembuatan amonia menurut proses Haber-
Dokumen tersebut membahas tentang reaksi kimia dua arah dan kesetimbangan kimia, termasuk definisi kesetimbangan dinamis, tetapan kesetimbangan berdasarkan konsentrasi dan tekanan parsial, serta jenis kesetimbangan homogen dan heterogen.
Dokumen tersebut membahas tentang prinsip kesetimbangan kimia. Kesetimbangan kimia terjadi ketika laju reaksi maju sama dengan laju reaksi balik dalam suatu sistem tertutup. Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi kesetimbangan kimia diantaranya perubahan konsentrasi, tekanan, volume, suhu, dan penambahan katalis. Tetapan kesetimbangan Kc dan Kp digunakan untuk mengukur derajat kesetimbangan suatu
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian kesetimbangan kimia, ciri-ciri keadaan suatu reaksi yang setimbang, hukum kesetimbangan kimia, rumus umum kesetimbangan kimia, arti tetapan kesetimbangan, dan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi pergeseran kesetimbangan."
Dokumen tersebut membahas tentang kesetimbangan kimia, termasuk definisi kesetimbangan kimia, jenis kesetimbangan homogen dan heterogen, cara mengungkapkan tetapan kesetimbangan, dan faktor-faktor yang mempengaruhi posisi kesetimbangan seperti perubahan konsentrasi, tekanan, dan suhu serta peranan katalisator."
Reaksi kimia dapat mencapai kesetimbangan ketika laju reaksi maju dan laju reaksi mundur sama. Faktor seperti konsentrasi zat, tekanan, dan suhu dapat menggeser kesetimbangan sistem. Katalisator mempercepat tercapainya kesetimbangan tanpa merubah nilai konstanta kesetimbangannya.
Dokumen ini membahas tentang kesetimbangan kimia, termasuk definisi kesetimbangan, contoh kesetimbangan homogen dan heterogen, serta faktor-faktor yang mempengaruhi kesetimbangan seperti perubahan konsentrasi, volume, suhu, dan penggunaan katalis. Juga dijelaskan rumus tetapan kesetimbangan Kc dan Kp.
Dokumen tersebut membahas tentang konsep kesetimbangan kimia, termasuk definisi, syarat terjadinya kesetimbangan, faktor-faktor yang mempengaruhi kesetimbangan, serta contoh penerapannya dalam proses industri seperti proses Haber dan pembuatan asam sulfat.
Dokumen tersebut membahas tentang sistem kesetimbangan heterogen, termasuk definisi kesetimbangan, hukum dan tetapan kesetimbangan, contoh kesetimbangan heterogen, dan faktor-faktor yang dapat menggeser letak kesetimbangan heterogen seperti perubahan konsentrasi, tekanan, dan suhu.
Dokumen tersebut membahas tentang sistem kesetimbangan heterogen, termasuk definisi kesetimbangan, hukum dan tetapan kesetimbangan, contoh kesetimbangan heterogen, dan faktor-faktor yang dapat menggeser letak kesetimbangan heterogen seperti perubahan konsentrasi, tekanan, dan suhu.
Dokumen tersebut membahas tentang reaksi kimia dua arah dan kesetimbangan kimia, termasuk definisi kesetimbangan dinamis, tetapan kesetimbangan berdasarkan konsentrasi dan tekanan parsial, serta jenis kesetimbangan homogen dan heterogen.
Dokumen tersebut membahas tentang prinsip kesetimbangan kimia. Kesetimbangan kimia terjadi ketika laju reaksi maju sama dengan laju reaksi balik dalam suatu sistem tertutup. Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi kesetimbangan kimia diantaranya perubahan konsentrasi, tekanan, volume, suhu, dan penambahan katalis. Tetapan kesetimbangan Kc dan Kp digunakan untuk mengukur derajat kesetimbangan suatu
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian kesetimbangan kimia, ciri-ciri keadaan suatu reaksi yang setimbang, hukum kesetimbangan kimia, rumus umum kesetimbangan kimia, arti tetapan kesetimbangan, dan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi pergeseran kesetimbangan."
Dokumen tersebut membahas tentang kesetimbangan kimia, termasuk definisi kesetimbangan kimia, jenis kesetimbangan homogen dan heterogen, cara mengungkapkan tetapan kesetimbangan, dan faktor-faktor yang mempengaruhi posisi kesetimbangan seperti perubahan konsentrasi, tekanan, dan suhu serta peranan katalisator."
Reaksi kimia dapat mencapai kesetimbangan ketika laju reaksi maju dan laju reaksi mundur sama. Faktor seperti konsentrasi zat, tekanan, dan suhu dapat menggeser kesetimbangan sistem. Katalisator mempercepat tercapainya kesetimbangan tanpa merubah nilai konstanta kesetimbangannya.
Dokumen ini membahas tentang kesetimbangan kimia, termasuk definisi kesetimbangan, contoh kesetimbangan homogen dan heterogen, serta faktor-faktor yang mempengaruhi kesetimbangan seperti perubahan konsentrasi, volume, suhu, dan penggunaan katalis. Juga dijelaskan rumus tetapan kesetimbangan Kc dan Kp.
Dokumen tersebut membahas tentang konsep kesetimbangan kimia, termasuk definisi, syarat terjadinya kesetimbangan, faktor-faktor yang mempengaruhi kesetimbangan, serta contoh penerapannya dalam proses industri seperti proses Haber dan pembuatan asam sulfat.
Dokumen tersebut membahas tentang sistem kesetimbangan heterogen, termasuk definisi kesetimbangan, hukum dan tetapan kesetimbangan, contoh kesetimbangan heterogen, dan faktor-faktor yang dapat menggeser letak kesetimbangan heterogen seperti perubahan konsentrasi, tekanan, dan suhu.
Dokumen tersebut membahas tentang sistem kesetimbangan heterogen, termasuk definisi kesetimbangan, hukum dan tetapan kesetimbangan, contoh kesetimbangan heterogen, dan faktor-faktor yang dapat menggeser letak kesetimbangan heterogen seperti perubahan konsentrasi, tekanan, dan suhu.
BUKU SILVIKULTUR POHON DI PERKOTAAN, PENERBIT SELAT MEDIAkukuhsungkawa68
Ìý
Pohon menyediakan sejumlah manfaat penting dalam konteks
perkotaan, termasuk penyerapan polutan udara, penyediaan oksigen,
pengurangan suhu udara melalui peneduh dan evaporasi, serta
peningkatan estetika dan kesejahteraan psikologis penduduk. Untuk
mengoptimalkan manfaat ini, diperlukan pemahaman mendalam tentang
silvikultur pohon di perkotaan - ilmu yang mempelajari penanaman,
perawatan, dan pengelolaan pohon dalam konteks perkotaan. Para
perencana kota dan pejabat berwenang harus memahami prinsipprinsip silvikultur perkotaan untuk mengintegrasikan ruang terbuka
hijau secara efektif dalam perencanaan dan pengembangan kota.
Keterlibatan masyarakat dalam silvikultur pohon di perkotaan juga
merupakan aspek penting yang tidak boleh diabaikan. Pendidikan dan
partisipasi publik dalam pengelolaan ruang hijau dapat meningkatkan
kesadaran dan apresiasi terhadap manfaat pohon, serta mendorong perawatan dan perlindungan pohon di lingkungan perkotaan. Inovasi
dan teknologi baru menawarkan peluang besar untuk meningkatkan
praktik silvikultur perkotaan, seperti penggunaan sistem informasi
geografis untuk pemetaan kanopi pohon dan pengembangan varietas
pohon yang lebih tahan terhadap stres lingkungan perkotaan.
Kerja sama antar lembaga dan sektor sangat penting dalam
mencapai tujuan silvikultur perkotaan yang berkelanjutan. Kemitraan
antara pemerintah kota, lembaga penelitian, sektor swasta, dan
komunitas lokal dapat memfasilitasi pertukaran pengetahuan, sumber
daya, dan praktik terbaik. Visi masa depan silvikultur pohon di
perkotaan harus mencakup pendekatan yang lebih adaptif dan inklusif,
mempertimbangkan dampak perubahan iklim dan kebutuhan sosial
yang beragam. Buku ini bertujuan untuk memberikan pemahaman
mendalam tentang tantangan, peluang, dan strategi terkait dengan
silvikultur pohon di perkotaan, serta menginspirasi pembaca untuk
berkontribusi dalam menciptakan kota-kota yang lebih hijau, sehat,
dan berkelanjutan.
Pengantar Prak Biomolekul B - Week 1.pptxakpertiwi98
Ìý
kesetimbangan yg bener.pptx
4. 1. Reaksi berkesudahan dan dapat balik
Berdasarkan arahnya reaksi dapat dibedakan menjasi reaksi
berkesudahan/irreversible dan reaksi dapat balik/reversible. Pada
reaksi berkesudahan, hasil reaksi tidak dapat diubah lagi menjadi zat
pereaksi. Sedangkan pada reaksi dapat balik yaitu, reaksii yang
berlangsung dalam dua arah, artinya zat-zathasil reaksi dapat
bereaksi kembali membentuk zat pereaksi. Penulisan reaksi bolak
balik ditandai dengan dua panah yang arahnya berlawanan. Dengan
demikian, pada reaksi tersebut terjadi proses kesetimbangan dinamis,
yaitu proses bolak balik yang lajunya sama untuk kedua arah.
2. Keadaan Setimbang
Tidak semua reaksi dapat balik bisa menjadi reaksi setimbang. Agar
suatu reaksi dapat mencapai kondisi setimbang, diperlukan beberapa
syarat antara lain:
7. Tetapan Kesitimbangan
1. Hukum kesetimbangan
Kesetimbangan bergantung pada perbandingan mol pereaksinya.
Namun demikian, terdapat suatu hubungan yang tetap antara
konsentrasi kesetimbangan, yaitu nisbah hasil kali konsentrasi
setimbang zat-zat produk terhadap hasil kali konsentrasi
setimbang zat-zat preaksi, masing-masing dipangkatkan dengan
koefisien reaksinya yang disebut hukum kesetimbangan. Nilai
dari hukum kesetimbangan disebut tetapan kesetimbangan dan
dinyatakan dengan lambang Kc.
Secara umum untuk reaksi:
mA + nB ↔ pC + qD
Persamaan tetapan kesetimbangannya adalah
Kc = [C]p[D]q
[A]m[B]n
9. 2. Tetapan kesetimbangan tekanan (Kp)
Tetapan kesetimbangan untuk sistem kesetimbangan gas dapat dinyatakan
berdasarkan tekanan parsial gas, disamping tetapan kesetimbangan yang
berdasarkan konsentrasi. Tetapan kesetimbangan yang berdasarkan tekanan
parsial disebut tetapan kesetimbangan tekanan dan dinyatakan dengan Kp
contoh :
N2 + 3H2 ↔ 2NH3(g) Kp = (PNH3)2 atm-2
(PSO2) X (PH2)3
3. Tetapan kesetimbangan untuk kesetimbangan heterogen
Persamaan tetapan kesetimbangan hanya mengandung komponen yang
konsentrasinya atau tekananya berubah selama reaksi berlangsung.
Hal seperti itu tidak terjadi pada zat padat murni maupun zat cair murni.
Oleh karena itu, zat padat murni maupun zat cair murni tidak disertai dalam
persamaan tetapan kesetimbangan.
Contoh :
BiCl3(aq) + H2O(l) ↔ BiOCl(s) + 2HCl(aq)
Kc = [HCl]2
[BiCl3]
BiOCl(s) dan H2O(l) tidak disetarakan dalam persamaan Kc
10. 4. Hubungan Kc dan Kp
Diketahui bahwa tekanan gas bergantung pada
konsentrasinya.
Dari persamaan gas ideal yaitu
PV = nRT
Maka tekanan gas
P = nRT
V
Dengan mengganti P pada persamaan Kp dengan
nRT/ V , maka dapat dapatditurunkan hubungan Kp
dengan Kc sebagai berikut:
Kp = Kc(RT)∆n
Dengan ∆n = selisih jumlah pangkat pembilang
dengan jumlah pangkat penyebut.
11. 1. Pengaruh konsentrasi
Jika konsentasi salah satu komponen diperbesar, maka reaksi sistem adalah
mengurangi konsentrasi komponen tersebut. Sebaliknya, jika konsentrasi salah
satu komponen diperkecil, maka reaksi sistem adalah menambahkan
konsentrasi komponen itu. Oleh karena itu, jika konsentrasi preaksi diperbesar,
setimbang akan bergeser ke kanan dan jika konsentrasi preaksi diperkecil,
setimbang akan bergeser ke kiri.
2. Pengaruh tekanan
Penambahan tekanan dengan cara memperkecil volume akan memperbesar
konsentrasi semua komponen. Sebagai mana diketahui tekanan gas bergantung
pada jumlah molekul dan tidak bergantung pada jenis gas. Oleh karena itu,
untuk mengurangi tekanan, maka reaksi kesetimbangan akan berkeser ke arah
yang jumlah koefisiennya lebih kecil. Sebaliknya jika tekanan dikurangi
dnegan cara memperbesar volume, maka reaksi sistem adalah menambah
tekanan dengan cara menambah jumlah molekul. Reaksi akan bergeser ke arah
yang jumlah koefisiennya yang lebih besar.