Ki Hajar Dewantara memandang pendidikan Indonesia seharusnya mendidik manusia yang berbudi pekerti mulia, berpikiran cerdas, dan bertubuh sehat melalui penanaman nilai-nilai kebenaran, pengetahuan, dan kendali diri. Metode pengajarannya tidak memaksa tetapi memberi ruang untuk peserta didik belajar secara mandiri dan kreatif serta menerapkan sistem pendidikan Among berdasarkan asih, asah, dan asuh.
2.1.a.4.2. Unggah Tugas Eksplorasi Konsep - Modul 2.1YosiOktafianti1
油
Pembelajaran terdeferensiasi memberikan kebebasan kepada siswa untuk mengembangkan potensi mereka sesuai dengan kesiapan belajar, minat, dan profil belajar masing-masing siswa. Pembelajaran ini tidak hanya fokus pada hasil belajar tetapi juga pada proses dan materi pembelajaran, dengan menyesuaikan pendekatan, proses, dan hasil belajar untuk setiap siswa.
2.1.a.8. Koneksi Antar Materi - Modul 2.1.pdfBASUKI ERYANTO
油
Pembelajaran berdiferensiasi merupakan solusi untuk memenuhi kebutuhan belajar murid sesuai dengan kodrat alam dan zaman melalui identifikasi kebutuhan belajar siswa dan mendiferensiasikan konten, proses, serta produk pembelajaran. Guru perlu membuat keputusan masuk akal berdasarkan tujuan pembelajaran, merespon kebutuhan siswa, serta menciptakan lingkungan belajar yang mendukung.
Dokumen ini membahas visi guru penggerak untuk mencetak generasi yang sholeh (beriman dan taqwa), berakhlak mulia, mandiri, dan terampil melalui peningkatan pembelajaran agama dan akhlak. Beberapa inisiatif yang diambil antara lain kegiatan religius seperti sholat Dhuha dan membaca shalawat, serta kegiatan untuk menanamkan akhlak mulia seperti 5S dan membersihkan lingkungan.
Dokumen tersebut membahas pemikiran Ki Hadjar Dewantara tentang penerapan pembelajaran yang sesuai dengan kodrat dan kebutuhan murid, seperti memberikan kebebasan untuk praktek langsung dan membantu sesama.
Dokumen ini membahas tentang penerapan pembelajaran berdiferensiasi di kelas dengan memetakan kebutuhan belajar siswa terlebih dahulu. Beberapa langkah yang diambil antara lain sosialisasi kepada siswa, pembuatan rencana pelaksanaan pembelajaran berdiferensiasi, evaluasi pelaksanaan, serta perbaikan di masa mendatang dengan memperhatikan alokasi waktu dan sarana prasarana.
1.1.a.8. Koneksi Antar Materi Kesimpulan dan Refleksi Modul 1.1.pdfBASUKI ERYANTO
油
1. Pendidik hanya berperan sebagai penuntun untuk membantu murid menemukan potensi dan kekuatan mereka sendiri sesuai dengan kodrat alam dan zaman, bukan sebagai penentu keberhasilan murid.
2. Pembelajaran di kelas harus berorientasi pada murid dan memberi mereka kebebasan untuk belajar, bukan memaksa kehendak guru pada murid.
3. Peran guru adalah mendekati murid dengan tulus ikhlas tanpa menghar
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Kurikulum perlu diubah agar relevan dengan perkembangan zaman dan dapat memenuhi kebutuhan siswa. Perubahan kurikulum diharapkan dapat membantu murid menghadapi tantangan masa depan seperti perubahan iklim, teknologi digital, dan transformasi budaya. Kurikulum juga perlu difokuskan pada pengembangan karakter berdasarkan nilai-nilai Pancasila.
Modul ini membahas refleksi kritis peserta didik tentang pemikiran filosofis pendidikan Ki Hajar Dewantara. Peserta didik akan memahami tiga semboyan KHD serta kaitannya dengan budi pekerti dan menuntun anak. Mereka juga akan membahas makna 'menuntun' dalam konteks budaya lokal dan relevansi pemikiran KHD tentang pendidikan yang berhamba pada anak. Diskusi dan tanya jawab akan dilakukan untuk mengonfirmasi
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 dengan kegiatan diskusi tentang visi dan misi sekolah .NovikaAyuArdhianti
油
Tugas pendampingan individu calon guru penggerak dengan kegiatan diskusi tentang visi misis sekolah bersama Kepala Sekolah, rekan Guru, dan karyawan untuk menentukan apakah visi misi sekolah sudah sesuai dengan aset yang dimiliki.
2.1.a.8. Koneksi Antar Materi - Modul 2.1.pdfBASUKI ERYANTO
油
Pembelajaran berdiferensiasi merupakan solusi untuk memenuhi kebutuhan belajar murid sesuai dengan kodrat alam dan zaman melalui identifikasi kebutuhan belajar siswa dan mendiferensiasikan konten, proses, serta produk pembelajaran. Guru perlu membuat keputusan masuk akal berdasarkan tujuan pembelajaran, merespon kebutuhan siswa, serta menciptakan lingkungan belajar yang mendukung.
Dokumen ini membahas visi guru penggerak untuk mencetak generasi yang sholeh (beriman dan taqwa), berakhlak mulia, mandiri, dan terampil melalui peningkatan pembelajaran agama dan akhlak. Beberapa inisiatif yang diambil antara lain kegiatan religius seperti sholat Dhuha dan membaca shalawat, serta kegiatan untuk menanamkan akhlak mulia seperti 5S dan membersihkan lingkungan.
Dokumen tersebut membahas pemikiran Ki Hadjar Dewantara tentang penerapan pembelajaran yang sesuai dengan kodrat dan kebutuhan murid, seperti memberikan kebebasan untuk praktek langsung dan membantu sesama.
Dokumen ini membahas tentang penerapan pembelajaran berdiferensiasi di kelas dengan memetakan kebutuhan belajar siswa terlebih dahulu. Beberapa langkah yang diambil antara lain sosialisasi kepada siswa, pembuatan rencana pelaksanaan pembelajaran berdiferensiasi, evaluasi pelaksanaan, serta perbaikan di masa mendatang dengan memperhatikan alokasi waktu dan sarana prasarana.
1.1.a.8. Koneksi Antar Materi Kesimpulan dan Refleksi Modul 1.1.pdfBASUKI ERYANTO
油
1. Pendidik hanya berperan sebagai penuntun untuk membantu murid menemukan potensi dan kekuatan mereka sendiri sesuai dengan kodrat alam dan zaman, bukan sebagai penentu keberhasilan murid.
2. Pembelajaran di kelas harus berorientasi pada murid dan memberi mereka kebebasan untuk belajar, bukan memaksa kehendak guru pada murid.
3. Peran guru adalah mendekati murid dengan tulus ikhlas tanpa menghar
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Kurikulum perlu diubah agar relevan dengan perkembangan zaman dan dapat memenuhi kebutuhan siswa. Perubahan kurikulum diharapkan dapat membantu murid menghadapi tantangan masa depan seperti perubahan iklim, teknologi digital, dan transformasi budaya. Kurikulum juga perlu difokuskan pada pengembangan karakter berdasarkan nilai-nilai Pancasila.
Modul ini membahas refleksi kritis peserta didik tentang pemikiran filosofis pendidikan Ki Hajar Dewantara. Peserta didik akan memahami tiga semboyan KHD serta kaitannya dengan budi pekerti dan menuntun anak. Mereka juga akan membahas makna 'menuntun' dalam konteks budaya lokal dan relevansi pemikiran KHD tentang pendidikan yang berhamba pada anak. Diskusi dan tanya jawab akan dilakukan untuk mengonfirmasi
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 dengan kegiatan diskusi tentang visi dan misi sekolah .NovikaAyuArdhianti
油
Tugas pendampingan individu calon guru penggerak dengan kegiatan diskusi tentang visi misis sekolah bersama Kepala Sekolah, rekan Guru, dan karyawan untuk menentukan apakah visi misi sekolah sudah sesuai dengan aset yang dimiliki.
Modul ini membahas pemikiran Ki Hajar Dewantara tentang pendidikan. Setelah mempelajari modul ini, penulis memahami bahwa pendidikan bertujuan untuk menuntun tumbuhnya potensi setiap anak sesuai kodratnya, bukan mengubah kodrat anak. Guru harus membuka diri terhadap keragaman potensi anak serta menciptakan pembelajaran yang berpusat pada anak dan mengasah karakter.
1.1.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.1.docxzalpidinzalfa
油
Modul ini membahas pemikiran Ki Hajar Dewantara mengenai pendidikan yang memberikan kontribusi besar dalam memajukan sistem pendidikan Indonesia. Ki Hajar Dewantara menekankan pendidikan untuk semua, pendidikan karakter, dan pendidikan yang relevan dengan kehidupan nyata sebagai pembentuk kepribadian dan pemberdayaan masyarakat.
Tiga kalimat ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut membahas tentang filosofi pendidikan Ki Hajar Dewantara yang menempatkan anak sebagai subjek pendidikan, bukan objek. Guru berperan sebagai penuntun dalam membimbing anak sesuai kodratnya. Refleksi dari filosofi tersebut dapat mengubah pemahaman bahwa pendidikan harus memberdayakan anak untuk belajar secara merdeka.
Merdeka Belajar membahas pemahaman gagasan dan prinsip pendidikan berdasarkan pemikiran Ki Hajar Dewantara. Modul-modulnya menjelaskan pentingnya memahami kodrat murid, menerapkan pembelajaran yang memberdayakan, serta menuntun murid agar tumbuh sesuai potensinya dan mencapai keselamatan serta kebahagiaan.
Revolusi Pelayanan Publik Praktik Revolusi Mental dalam Pelayanan Publik Ahma...pbumqhmjm4142
油
Revolusi Pelayanan Publik Praktik Revolusi Mental dalam Pelayanan Publik Ahmad Mukhlis Yusuf
Revolusi Pelayanan Publik Praktik Revolusi Mental dalam Pelayanan Publik Ahmad Mukhlis Yusuf
Revolusi Pelayanan Publik Praktik Revolusi Mental dalam Pelayanan Publik Ahmad Mukhlis Yusuf
Narasumber/ Pemateri Training : Kanaidi, SE., M.Si., cSAP., CBCM
HP/wa. 0812 2353 284
e-mail : kanaidi63@gmail.com
-----------------------------------------
bagi para Karyawan *PT Dana Kaya* dan *PT Paltec Asia (JAKARTA)*
yang diselenggarakan *Hotel H! Senen - Jakarta* (tgl. 22-23 Mei 2025)
Desain Pembelajaran Design Research sebagai Pendekatan Desain Pembelajaran Su...kslkkoe2374
油
Desain Pembelajaran Design Research sebagai Pendekatan Desain Pembelajaran Susilahudin Putrawangsa
Desain Pembelajaran Design Research sebagai Pendekatan Desain Pembelajaran Susilahudin Putrawangsa
Desain Pembelajaran Design Research sebagai Pendekatan Desain Pembelajaran Susilahudin Putrawangsa
Industri dan Organisasi Pendekatan Integratif dalam Menghadapi Perubahan Seta...aelhosjlji8977
油
Industri dan Organisasi Pendekatan Integratif dalam Menghadapi Perubahan Seta A. Wicaksana
Industri dan Organisasi Pendekatan Integratif dalam Menghadapi Perubahan Seta A. Wicaksana
Industri dan Organisasi Pendekatan Integratif dalam Menghadapi Perubahan Seta A. Wicaksana
Dadang Solihin Book Review Nomor 006/Juni 2025Dadang Solihin
油
Dengan mengusung tema Transformasi Global dan Ancaman Masa Depan, Dadang Solihin Book Review (DSBR) edisi kelima Nomor 006/Juni 2025 kembali hadir sebagai medium reflektif dan analitis dalam upaya memperkuat daya pikir strategis bangsa.
Model Implementasi Program Lembaga Penjaminan Mutu Syamsul Bahripiqrjgoi936
油
Model Implementasi Program Lembaga Penjaminan Mutu Syamsul Bahri
Model Implementasi Program Lembaga Penjaminan Mutu Syamsul Bahri
Model Implementasi Program Lembaga Penjaminan Mutu Syamsul Bahri
Download full ebook of Migrasi ke TV Digital Edy Pang (Editor) instant downlo...vvkzewl5460
油
Download full ebook of Migrasi ke TV Digital Edy Pang (Editor) instant download pdf
Download full ebook of Migrasi ke TV Digital Edy Pang (Editor) instant download pdf
Download full ebook of Migrasi ke TV Digital Edy Pang (Editor) instant download pdf
Modul Ajar Seni Tari Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum MerdekaModul Kelas
油
Kesimpulan dan Refleksi Modul 1.1.pdf
1. Assalamu'alaiukum Warrohmatullohi Wabarokatuh
Salam Guru Penggerak
Perkenalkan Nama saya Ridwan. Saya adalah Calon Guru Penggerak Angkatan 9 dari
SMP N 5 Taman, Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah. Pada kesempatan ini saya akan
membuat artikel untuk memenuhi tugas dalam Program PGP (Pendidikan Guru Penggerak) di
Modul 1.1a.8.Koneksi Antar Materi_Kesimpulan dan Refleksi Modul 1.1 tentang
pemahaman Filosofi Pendidikan dari Pemikiran KI Hajar Dewantara
Pengajaran dan pendidikan merupakan hal saling berkaitan. Pengajaran adalah bagian
pendidikan. Pengajaran merupakan proses pendidikan yang mempunyai tujuan untuk
memberikan ilmu bermanfaat untuk keterampilan hidup anak. Sedangkan , pendidikan
merupakan proses menuntun kodrat anak agar menjadi manusia yang mencapai keselamatan
dan kebahagiaan setinggi-tingginya. Berdasarkan pemikiran Ki Hadjar Dewantara,
pengajaran dan pendidikan dilakukan guna mempersiapkan anak supaya mempunyai bekal
untuk hidup di tengah masyarakat.
Pemikiran dari Ki Hadjar Dewantara (KHD) di bidang pendidikan sangatlah relevan
untuk diterapkan di Indonesia. Salah satunya adalah dengan penerapan Sistem Among.
Sistem ini sangatlah sesuai dengan pola pikir dan budaya yang berlaku di Indonesia. Sistem
among tersebut adalah Ing ngarsa sung tuladha , Ing madya mangun karsa, Tut Wuri
Handayani yang mempunyai arti Di depan memberikan contoh, di tengah membangun
kemauan atau semangat, dan di belakang memberikan dorongan atau dukungan
Saya menulis artikel ini mengacu pada 3 pertanyaan pemantik yang ada di LMS
sebagai Pertanyaan pemantik dalam membuat kesimpulan dan refleksi terhadap pemikiran-
pemikiran Ki Hadjar Dewantara:
1. Apa yang Anda percaya tentang murid dan pembelajaran di kelas sebelum Anda
mempelajari modul 1.1?
Sebelum saya mempelajari modul 1.1 ini saya memang sudah mempunyai
pemikiran bahwa setiap murid adalah pribadi berbeda namun masih sebatas pada
pemahaman perbedaaan kemampuan kognitif murid. Hal itu menyebabkan saya
melaksanakan pembelajaran dan penilaian dengan satu cara saja dan lebih berpusat kepada
guru. Sedangkan berkaitan dengan hasil pembelajaran, saya menganggap bahwa murid
mempunyai kepintaran yang berbeda sehingga hasil nilai siswa juga berbeda-beda adalah
hal yang wajar. Saya kurang mendalami mengenai karakter dan kepribadian siswa.
2. 2. Apa yang berubah dari pemikiran atau perilaku Anda setelah mempelajari modul ini?
Setelah saya mempelajari pemikiran-pemikiran KHD dari Modul 1.1 ini, saya
menyadari bahwa pembelajaran yang selama ini saya lakukan kurang tepat / salah.
Seharusnya saya harus menyadari bahwa setiap murid mempunyai kodrat anak yang
berbeda beda. Kodrat anak ini terdiri dari kodrat alam dan kodrat zaman. Kodrat alam
berkaitan dengan sifat dan bentuk lingkungan di mana anak berada, sedangkan kodrat
zaman berkaitan dengan isi dan irama. Oleh karena itu kita tidak boleh
memperlakukan anak seacara sama. Kita harus menutun anak sesuai kodrat alam dan
kondrat zaman masing-masing siswa. Sehingga siswa dapat mengoptimalkan kekuatan
kodrat masing-masing.
Selain itu, murid juga memiliki bakat dan minat masing-masing. sebelum
melaksanakan pembelajaran saya seharusnya melaksanakan assesmen diagnostik untuk
memetakan kemampuan dan bakat murid masing-masing.
Setelah selesai mengetahui kodrat anak dan bakat minat siswa, selanjutnya kita
bisa melakukan perencanaan pelaksanaan dan penilaian pembelajaran yang berpusat pada
murid. Dan setelah itu baru melakukan pembelajaran sesuai dengn rencana yang sudah
disusun.
Dan tahap terakhir adalah melakukan refleksi pelaksanaan dan penilaian
pembelajaran, Hal-hal yang sesuai dapat dipertahankan dan ditingkatkan, dan apabila ada
hal-hal yang belum sesuai, maka diadakan perbaika untuk pembelajaran dan penilaian
selanjutnya.
3. Apa yang dapat segera Anda terapkan lebih baik agar kelas Anda mencerminkan
pemikiran KHD?
Yang dapat saya terapkan lebih baik agar kelas Anda mencerminkan pemikiran
KHD yaitu membuat rancangan pembelajaran yang berpusat pada murid, yaitu
pembelajaran interaktif dan komunikatif sesuai dengan karakteristik anak supaya
pembelajaran lebih bahagia. Menerapkan pembelajaran abad 21 yaitu berfikir kritis,
komunikatif , kreatif dan kolabaoratif supaya murid mendapatkan kemerdekaan belajar,
sesuai dengan Filosofi Pendidikan KHD bahwa pendidikan itu Menuntun bukan
Menuntut. Sebagai Pendidik saya hanya menuntun anak didik saya ke arah yang lebih baik
dan memberi tauladan baik dalam perkataan maupun perbuatan. Semoga Artikel ini
bermanfaat dan Mohon maaf bila ada kekurangnnya.
Terimakasih.
Salam Guru Penggerak
Kreator: Ridwan