2. Definisi族 Konsep Ketenagakerjaan
Tenaga Kerja berdasarkan UU No.13 tahun 2003, tenaga kerja adalah setiap
orang yang mampu melakukan pekerjaan guna menghasilkan barang dan atau
jasa baik untuk memenuhi kebutuhan sendiri maupun untuk masyarakat.
Angkatan Kerja bagian dari tenaga kerja yang aktif (digolongkan dalam usia
kerja yaitu 15 tahun ke atas) dalam kegiatan ekonomi baik yang sudah bekerja
maupun yang sedang mencari pekerjaan (pengangguran).
Kesempatan Kerja kebutuhan tenaga kerja yang kemudian secara riil
diperlukan oleh perusahaan atau lembaga penerima kerja pada tingkat upah,
posisi dan syarat kerja tertentu, yang diinformasikan melalui iklan dan lain族.
Pekerja setiap orang yang menghasilkan barang atau jasa yang mempunyai
nilai ekonomis baik yang menerima gaji atau bekerja sendiri yang terlibat dalam
kegiatan manual. Atau, sebagai tenaga kerja yang bekerja di dalam hubungan
kerja pada pengusaha dengan menerima upah dan atau imbalan dalam bentuk
lain.
Pengangguran seseorang yang sedang tidak bekerja tetapi sedang mencari
pekerjaan, sedang mempersiapkan suatu usaha baru, tidak memiliki pekerjaan
karena merasa tidak mungkin mendapat pekerjaan (discouraged worker) sudah
mendapat pekerjaan tetapi belum mulai bekerja.
3. Komposisi Penduduk & Tenaga Kerja
Penduduk
Penduduk Usia Kerja Penduduk di Luar Usia Kerja
Angkatan Kerja Bukan Angkatan Kerja
Menganggur Bekerja Sekolah Mengurus Rumah Penerima
Tangga Pendapatan
Setengah Pengangguran
Menganggur Penuh
Kentara Tidak Kentara Pengangguran
(Jam kerja Potensial
kurang)
4. Beberapa Rumus Ketenagakerjaan
Penduduk = Tenaga Kerja + Penduduk di Luar Usia Kerja
Tenaga Kerja = Angkatan Kerja + Bukan Angkatan Kerja
Angkatan Kerja = Penduduk Bekerja + Menganggur
Tingkat Pertisipasi Angkatan Kerja = Angkatan Kerja
Penduduk Usia Kerja
Dependcy Ratio (DR) = Penduduk Luar Usia Kerja
Penduduk Usia Kerja
Setengah Pengangguran = Bekerja 14 35 jam/minggu x 100%
Angkatan yang Bekerja
Setengah Pengangguran kritis = Bekerja kurang 14 jam/minggu x 100%
Angkatan yang Bekerja
5. Sistem Upah
Sistem upah merupakan kebijakan dan strategi yang menentukan
kompensasi yang diterima pekerja.
Kompensasi merupakan bayaran atau upah yang diterima oleh
pekerja sebagai balas jasa atas hasil kerja mereka.
Bagi pekerja, masalah sistem upah menjadi penting karena
menyangkut keberlangsungan dan kesejahteraan hidup mereka.
Bagi perusahaan, upah menjadi biaya yang paling besar dalam biaya
operasi sehingga dapat menjadi penentu harga produknya di pasaran
Konsekuensi logis dua kepentingan tersebut sistem upah harus
sesuai dengan kebutuhan pekerja dan kemampuan perusahaan. Oleh
karena itu digunakan Upah Minimum Regional (UMR).
6. Sistem Upah di Indonesia
Upah Menurut waktu upah harian, mingguan, bulanan
Upah Prestasi hasil族 prestasi karyawan
Upah Skala upah berdasarkan perubahan hasil produksi
Upah Indeks upah berdasarkan perubahan族 harga barang
kebutuhan sehari族
Upah Premi upah selain diterima setiap bulan juga ditambah
dengan premi yang diterima setiap bulan
Upah Co-partnership upah yang diterima berdasarkan
kepemilikan saham karyawan
Upah Komisi upah berdasarkan persentase hasil penjualan
7. Fasilitas dan Tunjangan Pekerja
Selain menerima gaji, pekerja biasanya juga menerima berbagai fasilitas-
fasilitas dan tunjangan kerja.
Tunjangan dan fasilitas ini merupakan kompensasi tidak langsung yang
diberikan perusahaan kepada karyawannya.
Ada beberapa tunjangan yang diberikan langsung seperti Asuransi, namun
ada juga tunjangan yang diganti oleh perusahaan dalam bentuk uang,
misalnya uang kuliah yang dibiayai perusahaan.
Biasanya tunjangan yang diterima pekerja bernilai sepertiga dari total upah
dan gajinya.
Karena menambah penghasilan maka dalam perhitungan pajaknya,
tunjangan dan fasilitas dianggap sebagai Penghasilan Kena Pajak.
8. Jenis Pengangguran
1. Pengangguran Normal golongan angkatan kerja yg betul族 tidak
mendapatkan pekerjaan krn pendidikan dan ketrampilan yg tidak memadai
2. Pengangguran Terselubung golongan angkatan kerja yang kurang
dimanfaatkan dalam bekerja atau golongan yg melakukan pekerjaan tetapi
hasilnya tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
3. Pengangguran Terbuka pengangguran yang timbul karena kurangnya
kesempatan kerja.
Pengangguran Kronis / Friksional pengangguran temporer yang
terjadi karena atas perubahan dan dinamuka ekonomi
Pengangguran Musiman pengangguran yang terjadi secara musiman
3. Pengangguran Konjungtural pengangguran yang terjadi karena
berkurangnya permintaan barang dan jasa (biasanya saat terjadi resesi)
9. 4. Pengangguran Struktural pengangguran yang muncul akibat
terjadinya perubahan struktur ekonomi, misal dari agraris ke
industri
5. Pengangguran Sukarela pengangguran yang terjadi karena
adanya orang yang sesungguhnya masih dapat bekerja, tetapi
dengan sukarela dia tidak mau bekerja (malas atau sudah kaya)
6. Pengangguran Deflasioner pengangguran yang disebabkan
lowongan pekerjaan tidak cukup untuk menampung pencari kerja
7. Pengangguran Teknologi pengangguran yang disebabkan karena
kemajuan teknologi.
10. Sebab族 Pengangguran
Menurunnya permintaan Tenaga Kerja
Kemajuan Teknologi
Kelemahan dalam Pasar Tenaga Kerja
Serikat Pekerja meminta upah terlalu tinggi
Adanya tunjangan pengangguran menurunkan niat unutk
bekerja
Asuransi pekerja terlalu berat bagi perusahaan
Kurangnya informasi mengenai lowongan kerja
Ketidakmampuan pekerja untuk mencari pekerjaan
11. Dampak Pengangguran
Dampak Ekonomi biaya peluang yang timbul karena hilangnya
pendapatan dan menurunnya hasil produksi (seperti GDP),
menurunkan ketrampilan tenaga kerja, faktor waktu menyulitkan
pencari kerja mendapatkan pekerjaan baru.
Dampak Sosial naiknya tingkat kriminalitas, naiknya jumlah
orang bunuh diri, retaknya keluarga,dsb.
Dampak Individu dan Keluarga turunnya status sosial, hilangnya
harga diri, dsb
12. Cara Mengatasi Pengangguran
Cara mengatasi Pengangguran Friksional dan Sukarela:
Proyek Padat Karya
Menarik Investor baru
Pengembangan transmigrasi
Memberikan bantuan pinjaman lunak untuk UKM
Cara Mengatasi Pengangguran Konjungtural:
Meningkatkan daya beli masyarakat sehingga pasar menjadi ramai dan
akan menambah jumlah permintaan
Mengatur bunga bank agar tidak terlalu tinggi sehingga investor lebih
suka menginvestasikan uangnya
13. Cara Mengatasi Pengangguran Struktural:
Menyediakan lapangan kerja baru
Pelatihan tenaga kerja
Menarik investor
Cara Mengatasi Pengangguran Musiman:
Pelatihan ketrampilan lainnya
Menginformasikan lowongan pekerjaan yang ada di sektor lain
Cara mengatasi pengangguran Deflasioner:
Pelatihan tenaga kerja
Menarik investor baru
14. Cara Mengatasi Pengangguran Teknologi:
Mempersiapkan masyarakat untuk dapat mengikuti
perkembangan teknologi dg cara memasukkan materi
kurikulum pelatihan teknologi di sekolah.
Pengenalan teknologi sejak dini
Pelatihan tenaga pendidik untuk penguasaan teknologi