ABSTRAK
Isu bahwa tingkat keterbacaan wacana yang terdapat dalam buku pelajaran SD kebanyakan masih rendah, memicu penulis untuk menelitinya. Ini harus dilakukan, mengingat buku pelajaran memegang peranan penting dalam proses pendidikan. Tujuan utama penelitian ini yaitu untuk mendeskripsikan tingkat keterbacaan wacana dan keterpahamannya bagi peserta didik. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa dilihat dari kajian Fry, keterbacaan wacana buku BBI 4B invalid, BBI 5B rendah, dan BBI 6B nyaris invalid. Jika dilihat dari kajian Taylor, semua wacana sampel tergolong Frustrasi menurut standar Rye dan termasuk level Instruksional menurut standar Rankin dan Chulhane, Welton dan Mallan, serta standar Zint. Tingkat keterpahaman wacananya ternyata masih rendah.
Kata kunci: Keterbacaan Wacana
-------
*) Hasil penelitian itu hanya berlaku untuk wacana sampel. Kini banyak buku baru baru yang dipakai di sekolah dalam rangka mendukung implementasi Kurikulum 2013. Oleh karenya, menurut peneliti sangat diperlukan adanya penelitian lanjutan yang sejenis.
1 of 16
Downloaded 11 times
More Related Content
Keterbacaan wacana ...
1. KETERBACAAN WACANA*)
(Karya lamaku yang mungkin bermanfaat)
ABSTRAK
Isu bahwa tingkat keterbacaan wacana yang terdapat dalam buku pelajaran Sekolah
Dasar kebanyakan masih rendah, memicu penulis untuk menelitinya. Ini harus
dilakukan, mengingat buku pelajaran memegang peranan penting dalam proses
pendidikan. Tujuan utama penelitian ini yaitu untuk mendeskripsikan tingkat
keterbacaan wacana dan keterpahamannya bagi siswa. Hasil penelitian mengungkapkan
bahwa dilihat dari kajian Fry, keterbacaan wacana buku BBI 4B invalid, BBI 5B rendah,
dan BBI 6B nyaris invalid. Jika dilihat dari kajian Taylor, semua wacana sampel tergolong
Frustrasi menurut standar Rye dan termasuk level Instruksional menurut standar Rankin
dan Chulhane, Welton dan Mallan, serta standar Zint. Tingkat keterpahaman wacananya
ternyata masih rendah.
Kata Kunci: Keterbacaan wacana
*) Hasil penelitian itu hanya berlaku untuk wacana sampel. Oleh karenanya, dipandang
perlu adanya penelitian lanjutan yang sejenis dengan sampel total, terutama untuk
buku-buku yang baru diterbitkan dalam rangka menunjang pemberlakuan Kurikulum
2013 di dunia pendidikan kita.
3. BUKU PELAJARAN:
- PENTING
- HARUS BAIK
BUKU PELAJARAN BELUM
BAIK
- U.DEWO: BPBI SD RENDAH
- ICW: > 50% BSD RENDAH
- SITEPU; BPSD TIDAK BAIK
- ALWASILAH: PB NO SS
PERLU PENELITIAN ILMIAH
Bina Bahasa
Indonesia 4B
?
Bina Bahasa
Indonesia 5B
?
Bina Bahasa
Indonesia 6B
?
5. Pilih wacana sampel
Hitung JKPP-nya
Hitung JSKPP-nya
Lakukan penyesuaian ( kalikan dengan 0,6 )
Temukan titik estimasinya
Tentukan TKW-nya
6. TAYLOR
(RYE, R&C, W&M,
ZINT)
Pisau Analisisnya
Pisau Analisisnya
FRY
(PK DAN KK)
Bina Bahasa
Indonesia
4B Bina Bahasa
Indonesia
5B
Bina Bahasa
Indonesia
6B
KETERBACAAN ...?
KETERPAHAMAN...?
4B = INVALID / F& Inst.
5B = RENDAH / F & Inst.
6B = NYARIS
INVALID/ F & Inst.
7. 1) Estimasi Tingkat Keterbacaan Buku BBI Jilid 4B
- JKPP = 9,4
- JSKPP = 156,6
- Titik estimasinya ( lihat grafik )
Buku BBI 4B TKW-nya = Invalid
8. 2) Estimasi Tingkat Keterbacaan Buku BBI Jilid 5B
- JKPP = 12,3
- JSKPP = 140
- Titik estimasinya (lihat grafik )
Buku BBI 5B TKW-nya = rendah
Lebih cocok untuk kelas empat
(Dapat dipakai di kelas 3, 4, dan 5)
9. 3) Estimasi Tingkat Keterbacaan Buku BBI Jilid 6B
- JKPP = 12,6
- JSKPP = 147,4
- Titik estimasinya (lihat grafik )
Buku BBI 6B TKW-nya = nyaris invalid
10. 1. TKW Berdasarkan Fry
4B
Buku BBI 4B ... TKW-nya = invalid
5B
Buku BBI 5B ... TKW-nya = rendah
6B
Buku BBI 6B... TKW-nya = nyaris invalid
12. Kompleksitas kalimat, wacana buku BBI 4B, 5B, dan 6B
memiliki tingkat keterbacaan tinggi karena wacana itu
dibangun oleh kalimat-kalimat sederhana yang pada
umumnya pendek-pendek (Kepala Sekolah).
Kompleksitas kalimat dalam wacana BBI 4B, 5B, dan 6B
tergolong sedang (Guru bidang studi bahasa Indonesia)
13. Untuk guru
- Jika ingin menolong murid, sebaiknya guru melakukan uji keterbacaan terhadap setiap wacana yang
akan dipakai sebagai bahan ajar.
- Wacana yang invalid sebaiknya diganti dengan wacana buatan sendiri atau wacana lain yang baik.
- Wacana dengan tingkat keterbacaan rendah sebaiknya diselaraskan dengan daya baca siswa.
- Minat membaca siswa ternyata masih tinggi karena itu guru perlu terus memupuknya..
- Daya baca siswa masih rendah, karena itu guru seyogyanya melakukan upaya-upaya jitu
untuk meningkatkannya.
Untuk siswa
- Tumbuhkembangkan terus rasa senang tehadap bahan bacaan.
- Pupuk dan tingkatkan terus keterampian membaca kalian, agar menjadi pembaca yang literat..
- Jika ingin berilmu bersahabatlah dengan buku, jadikan dia sebagai kawan bergelut.
Untuk penulis buku BBI
- Tetaplah optimis karena hasil penelitian ini hanya berlaku untuk wacana sampel.
- Kaji-ulang tingkat keterbacaan wacana dalam buku BBI 4B, 5B, dan 6B secara keseluruhan.
- Edisi revisi seyogianya suah hadir sebagai buku yang baik, terutama dilihat dari sisi keterbacaannya.
14. Untuk Dewan Sekolah
- Dewan Sekolah harus berkontribusi dalam pemilihan dan penetapan buku yang akan dipakai
di sekolah masing-masing.
- Jika perlu, adakan Pelatihan Uji Keterbacaan Wacana untuk Dewan Sekolah dan guru.
Untuk Pusbuk dan BNSP
- Buku-buku yang memuat wacana level Invalid sebaiknya ditarik dari peredaran.
- Untuk meneliti keterbacaan buku pelajaran bahasa Indonesia, Pusbuk dan BNSP (mungkin)
dapat bekerjasama dengan Prodi Pendidikan Bahasa Indonesia, S Ps. UPI, antara lain dengan cara
menyediakan biaya penelitian bagi siswa yang tertantang untuk meneliti buku pelajaran.
Untuk Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia
- Mungkin ada baiknya siswa di program studi kita dihimbau melakukan uji keterbacaan wacana
terhadap semua buku pelajaran dan menyumbangkan hasilnya kepada Pusbuk dan BNSP.
- Hasil penelitian ini dapat dimanfaatkan sebagai dasar bagi Penelitian Pengembangan.
15. Bila engkau bukan anak raja,
juga bukan anak ulama besar,
maka m e n u l i s l a h
(Al Ghaz)ali
dalam Edi S.Mulyanta,email:edi@andipublisher.com)
MOTIVATORKU