際際滷

際際滷Share a Scribd company logo
PERGESERAN
KESETIMBANGAN
Dinda Ayu Octaviana (14)
Fajar Ayuningtyas (15)
Nur Asma Azizah (25)
Zashena Kusumaningtyas (32)
Pergeseran Kesetimbangan
Asas Le Chatelier, yaitu jika dalam suatu
sistem kesetimbangan diberikan aksi, maka
sistem akan berubah sedemikian rupa sehingga
pengaruh aksi itu sekecil mungkin. Beberapa aksi
yang dapat menimbulkan perubahan pada
sistem kesetimbangan antara lain perubahan
kosentrasi, perubahan volume, perubahan
tekanan, perubahan suhu, dan pengaruh katalis
pada reaksi seimbang.
Perubahan Konsentrasi
Perubahan konsentrasi terjadi karena
konsentrasi pereaksi ditambah atau dikurangi.
Apabila konsentrasi pereaksi ditambah, reaksi
bergeser ke kanan atau ke arah produk.
Sedangkan jika konsentrasi pereaksi dikurangi,
reaksi bergeser ke arah kiri atau ke arah
pereaksi, sehingga konsentrasi pereaksi
bertambah.
Contoh Perubahan Konsentrasi
Jika konsentrasi N2 dan H2 ditambah, maka
kesetimbangan bergeser ke arah NH3 (kanan).
Sebaliknya, jika
konsentrasi N2 dan H2 dikurangi,
kesetimbangan bergeser ke
arah N2 dan H2 (kiri), sehingga
konsentrasi N2 dan H2 bertambah dan
terbentuk kesetimbangan baru.
N2(g)+3H2(g)2NH3(g)
Perubahan Tekanan dan Volume
Jika dalam kesetimbangan koefisien sebelum dan sesudah reaksi
tidak sama, maka penurunan volume dapat menyebabkan reaksi bergeser
menuju koefisien yang lebih kecil dan sebaliknya jika volume diperbesar
kesetimbangan akan bergerak ke arah jumlah koefisien yang lebih besar
sesuai dengan persamaan reaksi di bawah ini:
koefisien N2 dan 3H2 adalah 4, total koefisien sebelah kiri adalah 2,
Jika volume diperkecil komposisi konsentrasi di sebelah kiri menjadi lebih
besar sehingga reaksi bergeser ke arah pembentukan 2 NH3. Demikian
pula sebaliknya jika volume diperbesar, terjadi reaksi peruraian dari 2 NH3
menghasilkan N2 dan 2 H2 atau dengan kata lain reaksi kesetimbangan
bergeser ke kiri yaitu penguraian NH3 menjadi N2 dan H2
N2 + 3 H2  2 NH3
Perubahan Tekanan dan Volume
Untuk reaksi kesetimbangan yang jumlah partikel
sebelum reaksi sama dengan jumlah partikel sesudah
reaksi, jika tekanan diperbesar pengaruhnya akan
sama dengan volume diperkecil, dan sebaliknya.
P = tekanan,
V = Volume
n = mol gas
R = tetapan gas
T = Suhu dalam K
=  =
Perubahan Tekanan dan Volume
Koefisien gas H2 dan I2 adalah 1 (satu), total sebelah
koofisien sebelah kiri adalah 2 (dua). Koefisien untuk gas HI
adalah 2 (dua), sehingga koefisien sebelah kiri dan kanan
tanda panah adalah sama. Peningkatan volume 2 kali lebih
besar tidak memberikan perubahan terhadap rasio
konsentrasi antara sebelah kanan dan sebelah kiri tanda
panah, mula konsentrasi :
Oleh karena rasio koefisien tetap sehingga tekanan pun
memiliki rasio yang tetap.
H2(g) + I2(g)  2 HI(g)
Contoh Perubahan Tekanan dan
Volume
Perubahan Suhu
Perubahan suhu pada suatu reaksi
kesetimbangan akan menyebabkan terjadinya
perubahan nilai tetapan kesetimbangan (K).
Jika sistem dalam kesetimbangan suhunya
dinaikkan, maka kesetimbangan bergeser ke
arah reaksi endoterm atau H positif, dan jika
suhu sistem kesetimbangan diturunkan.
Makan kesetimbangan akan bergeser ke arah
reaksi eksoterm atau H negatif.
Perubahan suhu
Jika reaksi tersebut dituliskan dalam persamaan termokimia, maka reaksi
yang ke kanan merupakan reaksi eksoterm dan yang ke kiri merupakan reaksi
endoterm.
Pada reaksi di atas, apabila suhu diturunkan, gas menjadi tidak berwarna,
karena kesetimbangan bergeser ke arah N2O4 yang tidak berwarna (ke arah
eksoterm dengan dan melepaskan kalor) dan apabila suhu dinaikkan, gas menjadi
berwarna coklat, karena kesetimbangan bergeser ke arah NO2 yang berwarna
coklat (ke arah endoterm dengan cara menyerap kalor).
Pergeseran kesetimbangan tersebut sesuai dengan Hukum Van't Hoff yang
rnenyatakan bahwa bila suhu diturunkan, maka kesetimbangan akan bergeser ke
arah reaksi eksoterm. Sebaliknya, jika suhu dinaikkan, kesetimbangan akan
bergeser ke arah reaksi endoterm.
NO2(g)  N2O4 (g)
coklat Tidak berwarna
eksotermik
NO2(g)  N2O4(g) H = -59,2 kJ
endotermik
Contoh perubahan Suhu
Jika suhu dinaikkan, kesetimbangan
bergeser ke arah reaksi endoterm. Dengan
demikian, reaksi bergeser ke kiri.
2SO2(g) + O2(g)  2SO3(g)
Pengaruh Katalis
Dalam reaksi kesetimbangan katalis tidak
mempengaruhi letak kesetimbangan, tetapi
hanya mempercepat tercapainya keadaan
seimbang. Katalis tidak dapat menggeser
kesetimbangan.
Contoh Pengaruh Katalis
Katalis akan mempercepat laju pembentukan
NH3, tetapi juga akan sekaligus mempercepat laju
penguraian menjadi gas N2 dan gas H2. Pengaruh ini
sama kuatnya. Katalisator dalam dunia industri
umumnya logam, namun dalam makhluk hidup
katalisator didapat dari dalam tubuhnya yang dikenal
dengan dengan biokatalisator atau enzim.
N2(g) + 3H2(g) 2 NH3(g)
Terima Kasih

More Related Content

Kimia Pergeseran kesetimbangan

  • 1. PERGESERAN KESETIMBANGAN Dinda Ayu Octaviana (14) Fajar Ayuningtyas (15) Nur Asma Azizah (25) Zashena Kusumaningtyas (32)
  • 2. Pergeseran Kesetimbangan Asas Le Chatelier, yaitu jika dalam suatu sistem kesetimbangan diberikan aksi, maka sistem akan berubah sedemikian rupa sehingga pengaruh aksi itu sekecil mungkin. Beberapa aksi yang dapat menimbulkan perubahan pada sistem kesetimbangan antara lain perubahan kosentrasi, perubahan volume, perubahan tekanan, perubahan suhu, dan pengaruh katalis pada reaksi seimbang.
  • 3. Perubahan Konsentrasi Perubahan konsentrasi terjadi karena konsentrasi pereaksi ditambah atau dikurangi. Apabila konsentrasi pereaksi ditambah, reaksi bergeser ke kanan atau ke arah produk. Sedangkan jika konsentrasi pereaksi dikurangi, reaksi bergeser ke arah kiri atau ke arah pereaksi, sehingga konsentrasi pereaksi bertambah.
  • 4. Contoh Perubahan Konsentrasi Jika konsentrasi N2 dan H2 ditambah, maka kesetimbangan bergeser ke arah NH3 (kanan). Sebaliknya, jika konsentrasi N2 dan H2 dikurangi, kesetimbangan bergeser ke arah N2 dan H2 (kiri), sehingga konsentrasi N2 dan H2 bertambah dan terbentuk kesetimbangan baru. N2(g)+3H2(g)2NH3(g)
  • 5. Perubahan Tekanan dan Volume Jika dalam kesetimbangan koefisien sebelum dan sesudah reaksi tidak sama, maka penurunan volume dapat menyebabkan reaksi bergeser menuju koefisien yang lebih kecil dan sebaliknya jika volume diperbesar kesetimbangan akan bergerak ke arah jumlah koefisien yang lebih besar sesuai dengan persamaan reaksi di bawah ini: koefisien N2 dan 3H2 adalah 4, total koefisien sebelah kiri adalah 2, Jika volume diperkecil komposisi konsentrasi di sebelah kiri menjadi lebih besar sehingga reaksi bergeser ke arah pembentukan 2 NH3. Demikian pula sebaliknya jika volume diperbesar, terjadi reaksi peruraian dari 2 NH3 menghasilkan N2 dan 2 H2 atau dengan kata lain reaksi kesetimbangan bergeser ke kiri yaitu penguraian NH3 menjadi N2 dan H2 N2 + 3 H2 2 NH3
  • 6. Perubahan Tekanan dan Volume Untuk reaksi kesetimbangan yang jumlah partikel sebelum reaksi sama dengan jumlah partikel sesudah reaksi, jika tekanan diperbesar pengaruhnya akan sama dengan volume diperkecil, dan sebaliknya. P = tekanan, V = Volume n = mol gas R = tetapan gas T = Suhu dalam K = =
  • 7. Perubahan Tekanan dan Volume Koefisien gas H2 dan I2 adalah 1 (satu), total sebelah koofisien sebelah kiri adalah 2 (dua). Koefisien untuk gas HI adalah 2 (dua), sehingga koefisien sebelah kiri dan kanan tanda panah adalah sama. Peningkatan volume 2 kali lebih besar tidak memberikan perubahan terhadap rasio konsentrasi antara sebelah kanan dan sebelah kiri tanda panah, mula konsentrasi : Oleh karena rasio koefisien tetap sehingga tekanan pun memiliki rasio yang tetap. H2(g) + I2(g) 2 HI(g)
  • 9. Perubahan Suhu Perubahan suhu pada suatu reaksi kesetimbangan akan menyebabkan terjadinya perubahan nilai tetapan kesetimbangan (K). Jika sistem dalam kesetimbangan suhunya dinaikkan, maka kesetimbangan bergeser ke arah reaksi endoterm atau H positif, dan jika suhu sistem kesetimbangan diturunkan. Makan kesetimbangan akan bergeser ke arah reaksi eksoterm atau H negatif.
  • 10. Perubahan suhu Jika reaksi tersebut dituliskan dalam persamaan termokimia, maka reaksi yang ke kanan merupakan reaksi eksoterm dan yang ke kiri merupakan reaksi endoterm. Pada reaksi di atas, apabila suhu diturunkan, gas menjadi tidak berwarna, karena kesetimbangan bergeser ke arah N2O4 yang tidak berwarna (ke arah eksoterm dengan dan melepaskan kalor) dan apabila suhu dinaikkan, gas menjadi berwarna coklat, karena kesetimbangan bergeser ke arah NO2 yang berwarna coklat (ke arah endoterm dengan cara menyerap kalor). Pergeseran kesetimbangan tersebut sesuai dengan Hukum Van't Hoff yang rnenyatakan bahwa bila suhu diturunkan, maka kesetimbangan akan bergeser ke arah reaksi eksoterm. Sebaliknya, jika suhu dinaikkan, kesetimbangan akan bergeser ke arah reaksi endoterm. NO2(g) N2O4 (g) coklat Tidak berwarna eksotermik NO2(g) N2O4(g) H = -59,2 kJ endotermik
  • 11. Contoh perubahan Suhu Jika suhu dinaikkan, kesetimbangan bergeser ke arah reaksi endoterm. Dengan demikian, reaksi bergeser ke kiri. 2SO2(g) + O2(g) 2SO3(g)
  • 12. Pengaruh Katalis Dalam reaksi kesetimbangan katalis tidak mempengaruhi letak kesetimbangan, tetapi hanya mempercepat tercapainya keadaan seimbang. Katalis tidak dapat menggeser kesetimbangan.
  • 13. Contoh Pengaruh Katalis Katalis akan mempercepat laju pembentukan NH3, tetapi juga akan sekaligus mempercepat laju penguraian menjadi gas N2 dan gas H2. Pengaruh ini sama kuatnya. Katalisator dalam dunia industri umumnya logam, namun dalam makhluk hidup katalisator didapat dari dalam tubuhnya yang dikenal dengan dengan biokatalisator atau enzim. N2(g) + 3H2(g) 2 NH3(g)