1. ILMU NUTRISI TERNAK
MKK123203
Dr. Ramaiyulis, S.Pt, MP
NIDN 0014067208
HP/WA 085263053550
PROGRAM STUDI BUDI DAYA TERNAK
POLITEKNIK PERTANIAN NEGERI PAYAKUMBUH
KARAKTERISTIK DAN PERAN MIKROBA
DALAM PROSES PENCERNAAN
RUMINANSIA
2. Keuntungan/ kerugian Mikroba rumen
Keuntungan
kehadiran mikroba
dalam rumen
Mikroba mencerna serat kasar = selulosa dengan
menghasilkan enzim selulase
Mikroba menggunakan NPN (non protein
nitrogen = urea) untuk mensintesis protein
mikroba
Produk pencernaan fermentatif lebih mudah
dicerna diusus
Mikroba mendegradasi protein ïƒ peptida ïƒ
asam amino ïƒ NH3 sehingga menurunkan nilai
biologis protein bermutu (tepung ikan, bk
kedele)
Adanya pembuangan energi dalam bentuk gas
metan melalui eruktasi
Kerugian
kehadiran mikroba
dalam rumen
3. Kondisi rumen untuk pertumbuhan mikroba
pH netral (6-8)
An aerob
Suhu 38-42 0C
Kontraksi rumen/ pengadukan isi rumen
Eruktasi = pengeluaran gas fermentasi
Penyerapan hasil fermentasi
pH rumen < 5,5 ïƒ mikroba rumen mati
pH rumen terjaga oleh suplai saliva yang
mengandung buffer
pH rumen turun, dinding rumen menyerap VFA
pH rumen < 5 ïƒ acidosis = lambung asam
Sering pada ruminan dengan ransum bijian yang tinggi
4. Kapan masuknya mikroba ke rumen?
• Pedet yang baru lahir, rumennya kecil dan steril
dari mikroba.
• Mikroba masuk ketika pedet dijilat induk dan
belajar makan rumput.
• Pedet akan mulai makan rumput muda pada
umur 1 minggu kemudian rumen dan mikroba
didalamnya akan terus berkembang hingga umur
6 bulan baru menjadi ruminansia murni
• Pedet tidak mampu mencerna jerami, jika pedet
makan jerami yang banyak ïƒ perutnya akan
besar dan badan kurus disebut perut rumput.
5. Jenis mikroba rumen
Bakteri
Populasi 1010-1011 sel / ml
Mikro
flora
Selulolitik
Hemi selulolitik
amilolitik
proteolitik
ureolitik
Metanogenik
Protozoa
Jamur
Mikro
fauna
Populasi 104-105 sel / ml
Populasi 104 sel / ml
Mikro
flora
Pencerna selulosa
Pencerna hemi selulosa
Pencerna amilum = pati
Pencerna protein ïƒ aa ïƒ NH3
Pemecah urea ïƒ NH3
Menggunakan H ïƒ CH4
Siliata Mempunyai alat gerak silia
Flagellata Mempunyai alat gerak flagela
6. Jenis-jenis bakteri rumen
Golongan bakteri Spesies Peran dalam pencernaan
Bakteri selulolitik Bacteriodes succinogenes,
Ruminicoccus flavefaciens,
Ruminicoccus albus,
Butyrivibrio fibrisolvens
Menghasilkan ensim
selulase untuk
menghidrolisis selulosa.
Bakteri
hemiselulolitik
Butyrivibrio fibrisolvens
Bacteriodes ruminocola
Ruminococcus sp.
Mencerna hemiselulosa
Bakteri amilolitik Bacteroides amylophilus
Streptococcus bovis
Succinimonas amylolytica
Mencerna amilum (pati)
Bakteri proteolitik Bacteroides amylophilus
Bacteroides ruminocola
Butyrivibrio fibrisolvens
Mendegradasi protein
menjadi peptida-asam
amino-NH3
Bakteri ureolitik Succinivibrio
dexrinosolvens
Selenomonas sp
Baktroides ruminocola
Menghidrolisis urea
menjadi NH3
Bakteri
metanogenik
Methanobrevibacter
ruminantium
Methanobacterium
formicicum
Methanomicrobium mobile
Menggunakan hidrogen
(H) untuk membentuk
metan (CH4)
8. Jenis-jenis protozoa
Famili Genus
1. Isotrchidae 1. Isotricha
2. Dasytricha
3. Ophryoscolecidae 1. Entodinium
a. bursa
b. caudatum
c. simplex
2. Diplodinium
a. Polyplastron
b. Diplodinium
c. Eudiplodinium
d. Ostracodinium
e. Eremoplastron
3. Epidinium
a. ecaudatum
4. Ophryoscolex
a. caudatus
11. Defaunasi
Menghilangkan atau menekan pertumbuhan protozoa dalam rumen
Kerugiandari
kehadiran protozoa
Protozoa memakan dan mencerna bakteri untuk sumber
protein protozoa. 1 sel protozoa memakan 250 sel bakteri.
Protozoa bersifat mobile sehingga tidak banyak terikut
bersama arus makanan ke usus, sehingga protozoa mati di
rumen dan mengalami resikling
Protozoa bersimbiosis dengan bakteri metanogenik dalam
memproduksi metan
Defaunasi signifikan meningkatkan produktivitas ternak pada kondisi ransum
berkualitas rendah
Aliran N-bakteri ke duodenum lebih rendah pada ternak dengan populasi protozoa
tinggi dibanding dengan ternak dengan populasi protozoa rendah (Ivan, 2009)
12. Peubah satuan Ternak Agens defaunasi Faunasi Defaunasi sumber
Bakteri
total
1011 kol/ml Sapi Minyak kelapa 1,5%
BK
1,27 1,44 Erwanto (1995)
1011 kol/ml sapi Minyak ikan 1,5% BK 1,27 1,40 Erwanto (1995)
109 kol/ml domba Sapindus rarak
0,07% BH
2,40 4,06 Thalib et al.
(1996)
1011 kol/ml sapi Minyak jagung 1,5%
BK
3,69 3,72 Oetmatan (1997)
108 kol/ml In vitro Aksapon SR 80
mg/100 ml
2,56 4,13 Thalib (2004)
1010 kol/ml domba Minyak jagung 1,5%
BK
9,85 15,52 Zain et al. (2008)
PENGARUH DEFAUNASI TERHADAP BAKTERI RUMEN
13. Peubah Ternak Agens defaunasi
Populasi protozoa
(x 105) sumber
Faunasi Defaunasi
Populasi
Protozoa
Sapi
(in vitro)
Ampas daun gambir 5%
BK suplemen
1,175 0,681 Ramaiyulis et al. (2019)
sapi Minyak ikan 1,5% BK 4,19 2,78 Erwanto (1995)
sapi Minyak jagung 1,5% 2,19 1,35 Oetmatan (1997)
domba Sapindus rarak 0,07% 6,79 2,91 Thalib et al. (1996)
In vitro Aksapon SR 80 mg/100
ml
9,44 1,91 Thalib (2004)
domba Minyak jagung 1,5% 1,4 1,27 Zain et al. (2008)
sapi Minyak kelapa 1,5%
BK
4,19 3,22 Erwanto (1995)
AGENS DEFAUNASI
14. Mode aksi agens defaunasi
• Tanin ampas daun gambir mengikat protein membran
sel protozoa sehingga mengganggu permeabilitas sel
dan sel protozoa mati. ïƒ bakteri tidak terpengaruh
karena memiliki dinding sel
• Saponin berinteraksi dengan kolesterol membran sel
protozoa yang menyebabkan sel protozoa pecah,
sedangkan sel bakteri terlindung oleh dinding sel.
• Lemak berasosiasi dengan partikel pakan dan mikroba
rumen melalui penutupan permukaan secara fisik,
bakteri mampu melakukan lipolisis mengurai lemak
yang menyelimutinya, sementara protozoa tidak
mampu lipolisis sehingga lemak mengganggu
metabolismenya dan akhirnya mati
15. Fermentasi rumen
Bahan pakan
Rumput
konsentrat
VFA
Asetat, propionat,
butirat
Karbohidrat
NH3
Biomassa mikroba
Diserap oleh
dinding retikulo
rumen dan
amasum
Sumber energi
bagi ternak
Difiksasi oleh
mikroba
NH3 + rantai
karbon VFA
digunakan
untuk
pertumbuhan
mikroba
Masuk ke usus
bersama partikel
makanan
Sumber
protein bagi
ternak
Protein
NPN = urea
CO2
CH4
Eruktasi
18. ksi Protein dalam rumen
Protein Kasar
NPN Protein
Amonia (NH3)
Peptida
Asam Amino
Protein Mikroba
RUDP
(bypass Protein)
hidrolysis
Syntesis
protein
mikroba
Protein untuk ruminant
Dihamba
40%
60%
19. Proteksi protein dari degradasi
mikroba rumen
• Tanin ampas daun gambir (5% BK suplemen)
yang mengandung 9,98 tanin terkondensasi
mampu menurunkan degradasi protein
16,84% (Ramaiyulis et al., 2019)
• Perlakuan panas dapat mengkoagulasi protein
dan menurunkan degradasi di rumen (140oC;
2 jam)
• Penambahan formaldehid
20. Protein mikroba
• 50-60 % protein yang masuk ke usus halus ternak ruminan
merupakan protein mikroba
• Suplai protein mikroba pada sapi Bali 306 g/hari
(Ramaiyulis, 2018)
• Protein mikroba memiliki nilai biologis yang tinggi dengan
susunan asam amino hampir sama dengan kebutuhan
ternak
• Kandungan protein kasar bakteri = 64% dan protozoa = 78%
(Orskov, 1982)
• Biomassa mikroba terikut bersama partikel makanan ke
omasum dan abomasum. Sekresi asam lambung
abomasum menyebabkan mikroba mati dan tercerna
sampai ke usus halus dan diserap di usus halus
21. Bahan Kandungan Fungsi
Gula, molase, air tebu Sukrosaïƒ
glukosa+fruktosa
Sumber VFA (rantai karbon)
Urea Amonia (NH3) Sumber nitrogen untuk
mikroba
Sumber Protein
(bk kedele, tp ikan dll)
Asam amino ïƒ NH3 Sumber nitrogen untuk
protozoa (aa) dan bakteri
(NH3)
Pati (onggok, jagung, ubi
dll)
Amilosa ïƒ
glukosa+glukosa
Sumber VFA (rantai karbon)
Mineral (garam, kapur, tp
tulang, belerang, mineral
mix)
Na, Cl, Ca, P, S, I, Mg &
unsur mikro (Zn, Cu dll)
Unsur penyusun sel
mikroba
Defaunator (gambir, lerak,
monensin, dll
Tanin, saponin, monensin Mengontrol pertumbuhan
protozoa sebagai predator
bakteri
Suplemen untuk optimalkan produksi
protein mikroba
25. Manipulasi Rumen
• Defaunasi = menghilangkan/ menekan
pertumbuhan protozoa sebagai predator bakteri
• Proteksi protein = memproteksi protein ransum
dari degradasi mikroba rumen terutama protein
yang memiliki nilai biologis tinggi (bk kedele,
tepung ikan, tp daging dll)
• Mitigasi metan = menghambat produksi gas
metan dengan penambahan senyawa kimia
• Menurunkan rasio asetat/ propionat =
menambahkan senyawa kimia untuk
meningkatkan produksi propionat
26. Dismetabolisme rumen
• Bloat = kembung = terganggunya proses eruktasi/
pengeluaran gas fermentasi
Bloat disebabkan oleh konsumsi protein soluble yang tinggi
dari rumput muda dan legum
Bloat ditandai perut kembung, nafsu makan hilang tiba-
tiba, ternak lesu.
Pemberian (telur ayam 1 btr + gula pasir 4 sendok + garam
2 sendok + air 1 gelas) diberikan dalam botol melalui mulut
3 kali sehari selama 2 hari dapat memulihkan Bloat.
• Acidosis = terjadi karena akumulasi asam laktat dalam rumen
dan darah, sehingga pH anjlok turun dibawah 5 sehingga mikroba
rumen mati
Penyebab = Pemberian ransum biji-bjian yang tinggi
• Keracunan urea = terjadi karena tingginya konsentrasi urea dalam
darah
Penyebab = kelebihan dosis pemberian urea
27. Evaluasi
• Apa peran mikroba dalam pencernaan rumput
• Kenapa mikroba menurunkan nilai biologi protein pakan?
• Apa peran tanin dalam memproteksi protein
• Untuk apa urea dalam suplemen, dan apa bahaya
pemberian urea
• Kenapa timbul bloat pada ruminansia?, bagaimana
mencegahnya
• Umur berapa ternak menjadi ruminansia penuh?
• Apakah air susu yang diminum anak sapi juga akan
terfermentasi di rumen?
• Kenapa ternak ruminan mampu hidup dengan ransum
rendah protein ?
• Kenapa sel jerami sulit ditembus oleh enzim mikroba?
• Bagaimana strategi meningkatkan nilai fermentasi rumen?