Cerita ini membandingkan hubungan antara pensil dan penghapus dengan hubungan orang tua dan anak. Penghapus selalu ada untuk menghapus kesalahan-kesalahan pensil, namun hal itu menyebabkan penghapus semakin lama semakin kecil. Demikian pula, orang tua selalu memperbaiki kesalahan anak-anaknya tetapi hal itu dapat menyebabkan orang tua semakin tua dan akhirnya meninggal, wala
2. Aku minta maaf karena aku
telah membuatmu terluka..
Setiap kali aku melakukan
Maafkan aku Penghapus
kesalahan, kamu selalu
berada disana untuk
menghapusnya. ..
Maafkan?? Untuk apa
Pensil?? Kamu tidak
melakukan kesalahan apapun
kepadaku..
3. Namun setiap kali kamu
membuat kesalahanku
lenyap, kamu kehilangan
sebagian dari dirimu.
KESALAHAN
Kamu akan menjadi semakin kecil dan kecil setiap saat...
4. Aku memang benar...Namun aku sama sekali tidak merasa keberatan,
Walaupun suatu hari, dengan peranku.aku
Hal itu sungguh bahagia aku tahu bahwa
Kau lihat, aku memang tercipta untuk melakukan hal itu.
Jaditercipta untuk selalu membantumu setiap saat kau melakukan
akantolonglah, kau tak perlu khawatir. Aku
Diriku pergi dan akan mengganti diriku
kesalahan.
tidak suka melihat
dengan yang baru. dirimu bersedih...
5. Si Penghapus itu adalah orang tua kita
dan si pensil itu adalah diri kita sendiri.
6. Orang tua akan selalu ada untuk anak-anaknya...
Untuk memperbaiki kesalahan anak-anaknya...
7. Namun, terkadang, seiring
berjalannya waktu...
Bertambah tua Orang tua akan terluka dan akan
dan akhirnya meninggal.
menjadi semakin kecil...